Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-buku/33

e-Buku edisi 33 (24-7-2008)

Parenting


_________________e-BUKU (Berbagi Berkat Melalui Buku)_________________

Edisi 33/Juli/2008
TEMA: PARENTING
______________________________________________________________________

  EDITORIAL: Anak adalah Anugerah Tuhan
  RESENSI:
  1. Materi Pengajaran Batita, PEPAK
  2. Menjadi Orang Tua yang Bijaksana, Yayasan ANDI
  3. 7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak Anda, Gospel
  Press
  4. Mendisiplinkan Anak dengan Kasih Sayang, BPK Gunung Mulia
  5. Arahkan dengan Jitu, Yayasan ANDI
  ARTIKEL: Buku Juga Bisa Berbahaya
  TIPS: Agar Anak Senang Membaca
  HALAMAN MAYA: Buku Online di Situs PEPAK
  STOP PRESS: 40 Hari Mengasihi Bangsa dalam Doa
  KUTIPAN
  EDISI BULAN DEPAN: Edisi Agustus, September, Oktober 2008
  PENERBIT EDISI INI
______________________________________________________________________
EDITORIAL

  Salam kasih,

  "Cengeng kamu!", "Jangan nakal dong!!", 
  "Lihat Dian itu lho, dia itu anak pintar, tidak seperti 
  kamu!" Ucapan-ucapan seperti itu sering kali keluar dari mulut 
  orang tua maupun orang dewasa saat anak-anak menunjukkan reaksi yang 
  tidak berkenan di hati mereka. Meskipun tujuannya agar mereka 
  menjadi anak-anak yang lebih baik, sebagai orang tua/dewasa kita 
  harus memahami perasaan anak. Anak-anak memang masih kecil, namun 
  mereka juga bisa merasakan rasa sakit di dalam hati. Ucapan-ucapan 
  yang kasar dan memojokkan dapat melukai hati mereka dan berakibat 
  buruk untuk pertumbuhan jiwanya.

  Anak adalah anugerah yang diberikan Tuhan kita. Karena itu sebagai
  orang tua/dewasa, hendaknya kita dapat menjaga dan merawatnya dengan
  baik. Kita juga harus dapat mengarahkan dan membimbing mereka agar
  menjadi anak-anak yang menyukakan hati Tuhan. Hal itu bukan hal yang
  mudah, namun sudah menjadi tugas kita sebagai orang tua untuk
  mengerjakannya.

  Sebagai perlengkapan bagi orang tua maupun Anda yang mendidik dan
  melayani anak-anak, silakan simak sajian e-Buku kali ini. Lima
  resensi, artikel, tips, dan sajian lainnya seputar anak, kiranya
  dapat menjadi berkat bagi Anda dalam mengasuh dan merawat anugerah
  Tuhan yang dipercayakan ke dalam kehidupan Anda. Selamat menyimak,
  selamat mendidik.

  Pimpinan Redaksi e-Buku,
  Puji Arya Yanti

            "Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu,
              supaya jangan tawar hatinya. (Kolose 3:21)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+3:21 >
______________________________________________________________________
RESENSI 1

  MATERI PENGAJARAN BATITA

  Penulis: Meilania
  Penerbit: -
  Ukuran buku: -
  Tebal: -
  Bahan ini dapat dibaca secara tersambung dari situs PEPAK
  di alamat: http://pepak.sabda.org/pustaka/030191/

  Bahan "Materi Pengajaran Batita" ini memuat bahan 
  pelajaran tentang Allah untuk disampaikan kepada anak berumur di 
  bawah tiga tahun. Materi ini terdiri dari bahan pelajaran selama 
  tiga bulan dan dibagi ke dalam empat minggu. Bulan pertama tentang 
  Allah Pencipta, bulan kedua tentang Allah Mahakuasa, dan bulan 
  ketiga tentang Allah Mahahadir.

  Setiap tema pelajaran disertakan tujuan dari pelajaran tersebut agar
  dapat mengarahkan anak dengan baik. Selain itu, penjelasan dalam
  setiap minggunya juga disertakan usulan penggunaan alat peraga,
  proses pengajaran, ide aktivitas, dan penekanan pelajaran. Tujuan
  dari setiap pengajaran kepada anak-anak disarankan untuk ditekankan,
  bahkan secara berulang-ulang pada awal, tengah, dan akhir pelajaran.
  Agar anak-anak menangkapnya dengan baik.

  Meskipun materi tersebut dibuat untuk memperlengkapi para guru
  sekolah minggu, namun dapat dipakai oleh para orang tua untuk
  mendidik anak-anak batitanya tentang sifat-sifat Allah.

  Ditulis oleh: Puji Arya Yanti

RESENSI 2

  MENJADI ORANG TUA YANG BIJAKSANA

  Judul asli buku: The Power of a Parent`s Words
  Penulis: H. Norman Wright
  Penerjemah: Christine Sujana
  Penerbit: Yayasan Andi, Yogyakarta 1991
  Ukuran buku: 14 x 21 cm
  Tebal: 270 halaman

  Komunikasi adalah salah satu hal yang penting dalam hidup kita.
  Dengan berkomunikasi, kita bisa menyampaikan keinginan, menyatakan
  kasih, menunjukkan penghormatan, dan lain sebagainya. Demikian pula
  dalam relasi antara orang tua dan anak. Komunikasi menjadi faktor
  penting dalam mendidik anak. Tanpa adanya jalinan komunikasi yang
  baik, maka orang tua dan anak tidak dapat saling mengenal kebutuhan,
  kekurangan, dan kelebihan masing-masing.

  Dalam buku "Menjadi Orang Tua yang Bijaksana" ini, H. 
  Norman Wright memberikan cara-cara yang bisa ditempuh oleh orang tua 
  dalam mendidik dan berkomunikasi dengan anak. Buku ini terdiri dari 
  13 bab yang dibagi dalam 3 bagian, pertama peran orang tua dalam 
  mendidik anak, di mana di dalamnya dijelaskan pentingnya memiliki 
  komunikasi yang sehat dalam keluarga dan penilaian terhadap cara 
  Anda dalam mendidik anak. Di bagian kedua, penulis membahas berbagai 
  bentuk komunikasi yang bisa merusak relasi orang tua dan anak. 
  Sedangkan di bagian ketiga, penulis memberikan cara-cara bagaimana 
  menjalin komunikasi dengan anak sesuai dengan keunikan anak. Di tiap 
  akhir bab, penulis juga memberikan lembar latihan yang bisa 
  digunakan untuk menerapkan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan.

  Penjelasan dengan bahasa sederhana dan disertai dengan contoh-contoh
  kasus menjadikan buku ini mudah dipahami. Buku ini tepat untuk orang
  tua muda sebagai bekal dalam mendidik anak-anak yang akan Tuhan
  anugerahkan. Sedangkan bagi mereka yang sudah "terlanjur" menjadi
  orang tua pun, buku ini bisa menjadi refleksi apakah pola didik dan
  komunikasi yang selama ini mereka terapkan kepada anak-anak sudah
  tepat. Jadi, tidak ada alasan bahwa "miskomunikasi" antara anak dan
  orang tua itu wajar.

  Ditulis oleh: Christiana Ratri Yuliani

RESENSI 3

  7 KECERDASAN EMOSIONAL YANG DIBUTUHKAN OLEH ANAK ANDA

  Judul asli: 7 Emotional Skills Every Child Needs
  Penulis: Pam Galbraith dan Rachel C. Hoyer
  Penerjemah: Efie Shofia Bakir
  Penerbit: Gospel Press, Batam 2005
  Ukuran: 12 x 21 cm
  Tebal: 293 halaman

  Menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah. Mereka dituntut untuk
  "pintar" dalam mendidik anak-anak mereka. Pam Galbraith dan Rachel
  C. Hoyer, melalui serangkaian peristiwa yang menimpa hidup mereka,
  menyadari benar pentingnya mengembangkan kecerdasan emosional dalam
  diri anak-anak, di mana kecerdasan tersebut dapat membuahkan
  hubungan-hubungan yang erat dalam diri mereka. Selain itu,
  kecerdasan emosional juga menyediakan suatu dasar yang pada akhirnya
  akan membawa anak-anak menyembah kepada Tuhan, memiliki hubungan
  yang intim dengan Tuhan, dan memiliki kedekatan dengan-Nya.

  Melalui buku ",7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak
  Anda", Pam Galbraith dan Rachel C. Hoyer mencoba membantu Anda, para
  orang tua, dalam membantu anak-anak Anda berkembang dan meraih
  potensi semaksimal mungkin. Dengan contoh kasus yang terjadi dalam
  kehidupan sehari-hari dan penyelesaian persoalan yang didasari oleh
  firman Tuhan, penulis menekankan berbagai keahlian yang dibutuhkan
  oleh anak-anak untuk dapat meraih sukses dan cara agar orang tua
  dapat mengembangkan keahlian tersebut.

  Kiriman dari: Novita Yuniarti

RESENSI 4

  MENDISIPLINKAN ANAK DENGAN KASIH SAYANG

  Penulis: Dr. Frithuzhug Dodson
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 2004
  Ukuran buku: 13 x 20 cm
  Tebal: 402 halaman

  Buku ini adalah sebuah buku yang menawarkan cara mendisiplin anak
  tanpa makian, bentakan, pukulan, dan sebagainya. Yang terpenting
  adalah Anda memberikan kasih sayang kepada anak Anda, dan semua
  masalah bisa diatasi.

  Memunyai anak adalah impian setiap orang tua. Namun, mendidik dan
  membesarkan anak untuk menjadi "orang baik" di kemudian hari, bukan
  perkara yang mudah. Untuk itu, sejak anak masih kecil, orang tua
  perlu mengajar mereka untuk hidup disiplin. Yaitu, disiplin dalam
  melakukan hal-hal yang baik.

  Namun, bukan perkara yang mudah agar anak dapat disiplin dalam
  berbagai hal. Untuk mendisiplinkan anak-anaknya, para orang tua
  biasanya menempuh cara memukul dan menghukum anak-anak mereka.
  Apakah cara ini cukup efektif?

  Buku yang ditulis Dr. Frithuzhug Dodson ini, secara tegas menolak
  cara-cara tersebut. Untuk membuat seseorang "menjadi lebih baik",
  kita perlu membinanya dengan penuh kasih sayang. Demikian dalil
  utama Dr. Frithuzhug.

  Dalam buku "Mendisiplinkan Anak dengan Kasih Sayang", pakar
  psikologi yang sudah sangat berpengalaman ini menawarkan beragam
  cara untuk mendisiplinkan seorang anak. Pertama-tama dikatakan bahwa
  dasar dari semua metode disiplin adalah membangun hubungan baik
  antara Anda dan anak Anda. Hubungan baik yang dimaksud adalah saling
  menyenangi dan menghormati, saling "menanggapi" dengan baik antara
  orang tua dan anak. Sayangnya, banyak orang tua yang menghiraukan
  premis psikologis yang dasar ini. Orang tua sering mengajukan
  perintah atau permintaan kepada anak-anaknya, hanya karena mereka
  merasa anak-anak harus patuh kepada mereka. Cara seperti ini, kata
  Dr. Frithuzhug, hanya membuat anak disiplin dalam beberapa waktu,
  tetapi tidak untuk selamanya. Bahkan, cara-cara seperti itu bisa
  menimbulkan rasa marah dan dendam dalam diri anak.

  Setelah prinsip "hubungan baik" dalam mendisiplinkan anak, maka
  masih ada beragam cara yang dapat dikembangkan sesuai dengan
  persoalan yang dihadapi, umur anak, dan hal-hal penting lainnya.

  Cara pertama menurut Dr. Frithuzhug adalah menerapkan hadiah yang
  positif. Hadiah yang positif ini bisa berupa ungkapan pujian,
  pemberian barang, atau pemberian kemudahan tertentu. Buku ini
  memberi contoh, ketika anak mengerjakan pekerjaan rumahnya secara
  teratur, tidak memukul adiknya, atau mengembalikan sesuatu pada
  tempatnya, sudah selayaknya orang tua memberikan hadiah positif
  kepada mereka. Hakikat dari sistem hadiah ini adalah bahwa selalu
  ada hadiah untuk suatu perilaku yang diinginkan, tetapi tidak ada
  hadiah untuk perilaku yang tak diinginkan.

  Namun yang terjadi justru sebaliknya, orang tua tidak pernah atau
  sangat jarang memberikan hadiah positif untuk hal-hal baik yang
  dilakukan anaknya. Sebaliknya, ketika mereka melakukan kesalahan,
  orang tua langsung memberikan hadiah negatif berupa marahan,
  bentakan, pukulan, dan sebagainya. Sebaliknya, dengan memberikan
  hadiah positif, anak merasa pekerjaannya dihargai dan dia akan
  mengulangnya terus-menerus.

  Cara lain adalah dengan membuat perjanjian. Hakikat dari metode
  perjanjian ini adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk
  bernegosiasi dengan orang tua. Anda meminta anak Anda untuk mencuci
  piring tiga hari seminggu. Jika hanya berhenti sampai di situ,
  berarti Anda telah melakukan metode "pemaksaan" kepada anak. Ini
  cara keliru. Anda bisa membuat perjanjian dengan anak Anda. "Sonny,
  papa minta kamu untuk mencuci piring tiga kali seminggu. Sebagai
  hadiahnya, bagaimana kalau papa belikan es krim?" Anak bisa saja
  tidak setuju dengan perjanjian Anda dan dia mengajukan syarat yang
  lain. Anak diberi kesempatan untuk bernegosiasi dengan Anda, itulah
  yang terpenting di sini sehingga anak tidak merasa dipaksa.

  Masih ada pembahasan lain lagi yang sangat menarik untuk Anda ikuti. 
  Misalnya, cara-cara untuk menangani perilaku yang tidak diinginkan, 
  pro dan kontra soal pukul pantat, teknik umpan balik, teknik 
  memecahkan persoalan bersama, dan sebagainya. Buku ini ditulis 
  dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti dan menyertakan sejumlah 
  contoh praktis sehingga sangat mudah dan enak untuk dibaca dari awal 
  sampai akhir. Sungguh sebuah kemalangan jika sebagai orang tua, 
  apalagi orang tua muda, tidak sempat membaca buku ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Nama situs: BPKGM.COM
  Judul asli resensi: Beragam Cara Mendisiplinkan Anak
  Penulis: Leo Wijaya
  Alamat URL: http://bpkgm.com/eResensi1.asp?id=2013011200

RESENSI 5

  ARAHKAN DENGAN JITU

  Penulis: Stephen Arterburn dan Jim Burns
  Penerbit: Yayasan ANDI, Yogyakarta 2006
  Ukuran buku: 16 x 23 cm
  Tebal: 291 halaman

  Remaja masa kini tidak lagi seperti remaja tempo dulu. Sejumlah
  besar remaja saat ini sedang berperang melawan kecanduan-kecanduan
  yang mematikan dan tindakan-tindakan berbahaya, seperti
  penyalahgunaan obat-obatan, hubungan seks sebelum menikah, dan bunuh
  diri. Mereka pun bisa tergoda untuk melakukannya -- melalui tekanan
  rekan-rekan sebaya, hiburan populer, dan filosofi yang beredar di
  kalangan mereka. Dengan merampas kenaifan kaum muda, perilaku yang
  berbahaya tadi menjadi destruktif.

  "Arahkan dengan Jitu" merupakan buku pegangan bagi orang tua dalam
  membesarkan anak-anak di zaman teknologi dan informasi ini. Dengan
  pemahamannya yang mendalam tentang remaja, Stephen Arterburn dan Jim
  Burns mengajar para orang tua untuk menyadari gejala-gejala awal
  terjadinya permasalahan besar. Dilengkapi prinsip-prinsip yang
  terbukti dapat menghindarkan timbulnya perilaku destruktif, buku ini
  menolong orang tua mengambil tindakan tepat saat anak-anak mereka
  berhadapan dengan masalah-masalah di atas. Wajib dibaca oleh para
  ibu dan ayah dewasa ini.

  Diambil dari:
  Nama situs: PBMR ANDI
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://pbmr-andi.com/?buku-rohani=Arahkan%20dengan%20Jitu              
              &penerbit=Kehidupan%20Kristen&kategori=Parenting
              &p=productsMore&iProduct=337
______________________________________________________________________
ARTIKEL

  BUKU JUGA BISA BERBAHAYA

  Suatu cara yang praktis untuk mengukur nilai bacaan dari suatu buku
  adalah dengan menentukan apakah isi buku itu mengandung sifat-sifat
  seorang anak, yaitu murni, jujur, terus terang, ramah, ataukah hanya
  kekanak-kanakan saja. Banyak buku bacaan anak yang memenuhi kriteria
  pertama, tetapi satu-satunya jalan untuk menemukannya adalah dengan
  membacanya, artinya orang tua harus membaca semua buku sebelum
  memberikannya pada anak.

  Bila kriteria untuk bacaan anak-anak itu dipegang teguh, niscaya
  bacaan yang bermutu akan memberikan sumbangan yang cukup berharga
  bagi masyarakat dan dunia anak-anak. Cerita yang informatif dan
  aktual akan memerluas pandangan dan memerkaya pengetahuan mereka.

  Dalam memberikan buku cerita kepada anak-anak, sebuah cerita
  haruslah memunyai pesan moral, dan pesan itu harus tersisip dalam
  karangan karena cerita itu tidak akan lengkap tanpa pesan moral.
  Hanya dalam pengungkapannya haruslah secara integral sehingga
  kelihatannya tidak begitu kentara. Biasanya cerita yang riang adalah
  cerita yang paling disukai anak-anak, namun cerita itu harus mampu
  membangkitkan rasa simpati. Filsafat anak-anak adalah bebas tanpa
  prasangka.

  Bacaan yang baik bagi anak-anak usia sekolah adalah bacaan yang ada
  hubungannya dengan ilmu pengetahuan, perkembangan watak, agama, budi
  pekerti, dan sebagainya.

  Menggairahkan lebih dulu minat baca tanpa diimbangi bacaan segar
  yang sehat, yang mengandung mutu tinggi, akan menjadi timpang.
  Sekarang kenyataannya dunia baca sudah merupakan satu dunia
  keasyikan tersendiri.

  Setiap anak memerlukan kecakapan membaca. Lebih besar kesukaan
  membaca seorang anak lebih baik. Ia membaca dan mempelajari
  pelajaran sekolahnya bukan karena dipaksa, melainkan karena ia gemar
  membaca. Untuk tujuan ini, orang tua atau guru harus menyediakan
  bahan bacaan yang perlu. Terutama buku-buku pelajaran sekolah patut
  disediakan dengan lengkap. Jika anak-anak belum memunyai minat
  membaca, orang tua harus bisa mengajak mereka. Dengan menggunakan
  buku-buku bergambar, orang tua dapat merangsang minat anak-anak
  membaca. Setelah mereka senang melihat buku-buku gambar,
  perkenalkanlah buku-buku cerita yang sehat kepada mereka.

  Membaca merupakan salah satu cara paling baik untuk mengisi otak 
  atau jiwa. Seorang anak yang senang dan banyak membaca akan lebih 
  luas pengetahuannya daripada anak yang sedikit membaca. 
  Intelektualitas seseorang tidak akan tumbuh sempurna tanpa membaca 
  bahan bacaan sehat yang cukup. Bacaan memang sama pentingnya dengan 
  makanan yang dimakan. Sebagaimana makanan memunyai pengaruh langsung 
  terhadap perkembangan tabiat dan pertumbuhan intelek, begitu pulalah 
  bacaan.

  Bagaimanapun juga, orang tua harus tetap konsekuen dalam setiap
  tindakan, termasuk memilih bahan-bahan bacaan. Memilih bahan bacaan
  yang baik di rumah, dengan sendirinya membantu anak untuk bisa
  menghayati arti keindahan dan memerluas serta memerdalam
  pengetahuan mereka. Memilih buku-buku yang baik itu adalah tugas dan
  tanggung jawab orang tua. Membawa anak ke toko buku dan bersama-sama
  memilih judul-judul buku yang baik dan menarik merupakan cara
  membimbing yang baik dan akrab. Dan justru cara seperti inilah yang
  sangat disenangi oleh anak-anak, bukannya larangan-larangan melulu,
  tanpa mencari jalan pemecahan masalah yang berhubungan dengan
  buku-buku yang baik dan menyenangkan.

  Sebaiknya berikanlah buku-buku lama dan baru, tebal dan tipis, besar
  dan kecil sehingga si anak akan mengetahui bermacam-macam bentuk
  buku tersebut. Berikanlah kepadanya buku-buku yang berisi puisi,
  prosa, buku-buku yang memunyai ilustrasi berwarna hitam putih dan
  bermacam-macam warna. Ini adalah lebih baik daripada membeli suatu
  seri buku, walaupun isinya mungkin berbeda.

  E.G. White, seorang ahli didik, menuturkan, "Cerita-cerita dongeng
  tentang makhluk-makhluk halus, cerita purbakala, dan cerita-cerita
  khayalan, sekarang mendapat tempat yang luas." Buku-buku yang
  seperti ini dipakai di sekolah-sekolah dan di dalam rumah-rumah.
  Bagaimana bisa para orang tua berani mengizinkan anak-anak mereka
  membaca buku-buku yang berisi kepalsuan? Bila anak-anak itu
  menanyakan arti cerita-cerita yang sangat berlawanan dengan ajaran
  orang tua mereka, jawabnya tentu ialah bahwa cerita-cerita itu tidak
  benar. Tetapi, ini tidak menghapuskan pesan-pesan yang tak baik itu.
  Buah pikiran yang ditujukan dalam buku-buku ini menyesatkan
  anak-anak. Hal ini memberikan pandangan hidup yang keliru, serta
  memeranakkan dan memelihara keinginan untuk hal yang tidak benar.

  Begitu buruknya pengaruh buku-buku yang tidak sehat ini, maka orang
  tua seyogianya dapat membimbing dan mengarahkan anaknya dalam
  memilih buku-buku yang baik. Dan menurut penyelidikan para ahli,
  bacaan-bacaan yang menyimpang dari segi-segi moral sangatlah besar
  bahayanya. Kenyataannya hal ini dapat kita saksikan sendiri, begitu
  banyak buku picisan yang tersebar di mana-mana. Sudah barang tentu
  buku-buku seperti itu dapat menjerumuskan anak-anak kalau orang tua
  membiarkan anak membaca buku sesukanya.

  Manakala anak sudah cukup besar untuk dapat memilih bahan bacaannya
  sendiri, orang tua masih dapat memberi petunjuk dan pengaruhnya.
  Orang tua harus memerlihatkan minat pada buku-buku yang dibaca oleh
  anaknya, membaca sendiri buku-buku tersebut, dan membicarakan isinya
  dengan anak-anak mereka.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga
  Penulis: Alex Sobur
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1987
  Halaman: 178 -- 181
  Di publikasikan di: PEPAK
  Alamat URL: http://pepak.sabda.org/pustaka/050946/
______________________________________________________________________
TIPS

  AGAR ANAK SENANG MEMBACA

  1. Berikan hadiah buku untuk ulang tahun anak atau bila ada
     peristiwa khusus, misalnya kenaikan kelas.

  2. Perpustakaan membuka "dunia baca". Doronglah seluruh anggota
     keluarga untuk mengunjungi perpustakaan umum dan menjadi anggota.
     Jadilah "keluarga pembaca".

  3. Sediakan tempat yang tenang, nyaman, dan "mengundang" anggota
     keluarga untuk membaca. Sediakan buku, majalah, surat kabar, atau
     buku masakan bersama-sama.

  4. Luangkan waktu setiap hari untuk membacakan buku bagi anak.
     Sepucuk surat, sebuah artikel, atau sebuah bab dari buku tertentu
     dapat menjadi awal yang baik untuk membiasakan membaca.

  5. Sediakan waktu untuk mendengarkan bila ada anggota keluarga yang
     ingin menceritakan isi buku yang telah mereka baca. Anak-anak
     akan menyukai saat seperti ini.

  6. Dengarkanlah bila anak sedang membaca. Bersikaplah sabar dan
     hati-hati untuk tidak mengritik. Jika Anda benar-benar berminat
     dan menilai baik apa yang mereka baca, anak-anak itu akan suka
     membacakan buku yang lain.

  7. Ajaklah anak untuk menemani Anda pergi ke toko buku dan mencari
     buku kesukaan mereka. Sebelum berangkat, buatlah daftar buku yang
     Anda dan anak ingin baca. Bila di toko buku tidak tersedia,
     teleponlah perpustakaan umum, barang kali buku yang Anda cari
     tersedia di sana.

  8. Izinkan anak Anda berlangganan majalah atas namanya. Menerima
     kiriman majalah atas nama sendiri merupakan pengalaman yang
     menyenangkan dan mendorong minat membaca.

  Diambil dari:
  Nama situs: Komunitas Ruang Baca Tempo
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.ruangbaca.com/kelas_baca/?action=b3Blbg==&linkto=Mw==&when=MjAwNTA3Mjk=
______________________________________________________________________
HALAMAN MAYA

  BUKU ONLINE DI SITUS PEPAK
  http://pepak.sabda.org/buku/

  Ingin mendapatkan bahan-bahan seputar pelayanan anak yang komplit?
  Kunjungi saja situs PEPAK, situs yang dibangun untuk menjadi pusat
  informasi pelayanan anak online yang paling lengkap bagi masyarakat
  Kristen Indonesia. Bahan yang ada dibagi ke dalam delapan belas
  kategori topik. Selain itu, bahan-bahan tersebut juga di dibagi ke
  dalam lima tipe bahan, yaitu Artikel, Tips, Bahan Mengajar, Bahan
  Pelatihan dan Seminar, dan Buku.

  Buku yang ada situs PEPAK ini berjumlah lima buah, yaitu:
  1. Materi Pengajaran Batita
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/030191/
  2. Silabus PAK Anak
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050836/
  3. Pertumbuhan Melalui Disiplin
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050936/
  4. Siapakah Yesus Kristus?
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050937/
  5. Biarkanlah Anak-Anak Datang Padaku
     ==> http://pepak.sabda.org/pustaka/050835/

  Mari memperlengkapi diri dengan bahan-bahan yang bermutu dan bawa
  anak-anak kepada Kristus.
______________________________________________________________________
STOP PRESS

  Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Yayasan Lembaga SABDA 
  <http://www.ylsa.org> dan Pelayanan Bangsa dalam Doa, mengundang 
  Anda semua untuk kembali bersatu hati berdoa selama bulan puasa, 
  terhitung mulai tanggal 22 Agustus -- 30 September 2008. Bahan pokok 
  doa yang disebut ",40 Hari Mengasihi Bangsa Dalam Doa" telah 
  disiapkan. Untuk itu, jika Anda terbeban untuk ambil bagian berdoa 
  bagi bangsa, kami akan mengirimkan pokok-pokok doa melalui e-mail 
  untuk menjadi pokok doa kita bersama. Bagi Anda yang ingin 
  membagikan informasi ini ke teman-teman lain agar mereka pun bisa 
  ikut berdoa dengan memakai bahan pokok doa ini, silakan mengirim 
  permintaan ke alamat:

  ==> < doa(at)sabda.org >

  Bagi Anda yang berminat untuk mendapatkan buku cetak ",40 Hari 
  Mengasihi Bangsa dalam Doa", silakan menghubungi:

  Mengasihi Bangsa dalam Doa 
  P.O. Box 7332 JATMI JAKARTA 13560
  atau via e-mail ke: fd40hdbb(at)yahoo.com
  Catatan: [Ganti (at) dengan (@) saat mengirim email]

  Pemohon yang ingin mendapatkan kiriman buku harap mencantumkan:
  Nama jelas:
  Alamat lengkap:
  Kota dan kode pos:
  Provinsi:
  Nama lembaga:
  No. telp./HP:
  E-mail:
  Jumlah eksemplar:

  Marilah kita bersama berpuasa dan berdoa untuk Indonesia agar tangan 
  Tuhan yang penuh kuasa menolong dan menggugah hati nurani para 
  pemimpin bangsa ini untuk bertekad dan bersatu mengeluarkan bangsa 
  ini dari kemelut berbagai masalah yang berkepanjangan. Selamat 
  menjadi "penggerak doa" di mana Anda berada dan biarlah karya Tuhan 
  terjadi di antara umat-Nya, khususnya bagi bangsa Indonesia.

  Jika Anda menginginkan arsip bahan pokok doa ",40 Hari" dari 
  tahun-tahun sebelumnya, silakan berkunjung ke:

  ==> http://www.sabda.org/publikasi/40hari/
______________________________________________________________________

  MEMILIKI INFORMASI TERBAIK BERARTI MENGENGGAM DUNIA
  (Benyamin Disraeli)
______________________________________________________________________
EDISI BULAN DEPAN

  EDISI AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTOBER 2008

  Edisi tiga bulan ke depan, Redaksi e-Buku akan menyajikan tema:
  - Mengelola Keuangan (edisi Agustus)
    Berbagai buku seputar pengelolaan keuangan.
  - Buku Cerita Anak (edisi September)
    Berbagai buku seputar cerita anak.
  - Pertumbuhan Gereja (edisi Oktober)
    Berbagai buku seputar pertumbuhan gereja.

  Karena itu, kami mengundang Pembaca e-Buku untuk berpartisipasi
  dalam edisi-edisi mendatang dengan cara mengirim resensi, informasi
  buku baru, artikel, tips, maupun kesaksian buku yang pernah dibaca
  sesuai dengan tema-tema di atas kepada Redaksi e-Buku di alamat:

  ==>   < buku(at)sabda.org >

  Dan mari terus membagikan berkat melalui buku.
______________________________________________________________________
PENERBIT EDISI INI

  GOSPEL PRESS
  P.O Box. 238, Batam Center, 29432
  Fax: 021-7470 9281

  BPK GUNUNG MULIA
  Jl. Kwitang 22-23, Jakarta 10420
  Telp. 021-3901208, Faks. 3901633
  E-mail: bpkgm(at)centrin.net.id
  Alamat URL: http://www.bpkgm.com/

  YAYASAN ANDI
  Jl. Beo 38-40 Yogyakarta 55281
  Telp. (0274) 55281
  E-mail: pemasaran(at)andipublisher.com
  Alamat URL: http://www.andipublisher.com/
              http://www.pbmr-andi.com/
______________________________________________________________________
Terbit Perdana 17 November 2005
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA.
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN.
Copyright(c) e-Buku 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati

Arsip Publikasi e-Buku bisa dibaca online di:
http://www.sabda.org/publikasi/e-buku/
http://gubuk.sabda.org/

Network Literatur:
http://in-christ.net/komunitas_umum/network_literatur
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Puji Arya Yanti
Staf Redaksi: Christiana Ratri Yuliani
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Kontak e-Buku: buku(at)sabda.org
______________________________________________________________________

"Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca
Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar."
(1 Timotius 4:13)
http://sabdaweb.sabda.org/?p=1Timotius+4:13      

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org