|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-buku/156 |
|
e-Buku edisi 156 (21-7-2015)
|
|
e-Buku -- Kemerdekaan Kristen (I)
Edisi 156/Juli 2015
DAFTAR ISI:
RESENSI 1: WIRED FOR INTIMACY
RESENSI 2: TIDAK LAGI HOMO
TIP: BUKU BAIK DAN SANG PEMULA
STOP PRESS: APLIKASI TERBARU DARI SABDA ANDROID: CERITA INJIL AUDIO (CIA)!
Salam kasih dalam Kristus,
Bangsa Indonesia sudah dinyatakan sebagai bangsa yang merdeka. Namun,
apakah secara rohani kita sudah mengalami kemerdekaan? Kemerdekaan
Kristen identik dengan hidup yang dibebaskan dari belenggu dosa. Dan,
hanya Kristus yang sanggup menolong kita untuk mematikan kuasa dosa
yang menyerang kita. Alkitab banyak menyebutkan berbagai dosa dan
perbuatan daging yang harus dimatikan. Salah satu contoh dosa yang
disebutkan dalam Kolose 3 adalah dosa percabulan.
Pada bulan ini, e-Buku menyajikan dua resensi buku yang membahas
tentang kemerdekaan Kristen dalam hal seksualitas. Buku pertama
menjelaskan mengenai cara kerja otak pria yang membuatnya terbelenggu
dalam dosa pornografi, sedangkan buku kedua menyajikan cara seseorang
keluar dari homoseksual dan memulihkan hidupnya untuk kembali kepada
Tuhan. Selain kedua resensi buku tersebut, Pelanggan e-Buku juga dapat
menyimak tip yang memaparkan bagaimana seorang pembaca pemula dapat
memilih buku yang tepat untuk dibaca. Selamat membaca dan
mempraktikkan!
Pemimpin Redaksi e-Buku,
Mei
<mei(at)in-christ.net >
<http://gubuk.sabda.org/ >
"Buku adalah sebuah hadiah yang bisa Anda buka dan buka lagi. "
(Garrison Keillor)
RESENSI 1: WIRED FOR INTIMACY
Judul buku: Wired for Intimacy (Dirancang untuk Keintiman)
Judul asli: --
Penulis/Penyusun: Dr. William M. Struthers
Penerjemah: Junedy Lee, Handy Hermanto
Editor: Milhan K. Santoso
Penerbit: Literatur Perkantas Jawa Timur
Ukuran buku: 20 X 13,5 cm
Tebal: 220 halaman
ISBN: 978-602-96700-5-9
Buku Online: --
Download: --
Tuhan menciptakan manusia serupa dan segambar dengan Allah. Manusia
diciptakan Allah berbeda dari makhluk hidup lainnya. Begitu pula
dengan seksualitas, yang diciptakan Allah sebagai bagian dari
kebutuhan manusia. Sayangnya, seksualitas yang diciptakan Allah kini
semakin dinodai oleh nafsu yang menghanguskan.
Tak dimungkiri bahwa pornografi semakin merebak di masyarakat kita,
bahkan melalui berbagai media. Pornografi pun kian merusak keintiman
seksualitas manusia, kebanyakan adalah pria, karena otak pria
terorganisasi dalam satu arah dan berorientasi pada tujuan dan
visuospatial (memanipulasi objek-objek yang ada). Otak bersifat
dinamis sehingga apa yang dipikirkan di dalam otak akan menentukan
tindakan yang akan dilakukan seseorang. Dr. William Struthers, pakar
nuerosains, menulis buku tentang hal ini dengan melibatkan banyak
narasumber. Dengan memberikan penjelasan yang lengkap mengenai cara
kerja dan bagian-bagian otak serta hormon-hormon yang bekerja, ia
memberikan pemahaman mengenai maskulinitas yang sebenarnya dan
penjelasan mengenai pengudusan dan cara membebaskan para pria yang
terjerat dalam seksualitas yang salah.
Buku ini sangat menolong bagi para pria yang memiliki keinginan kuat
untuk lepas dari dosa seksualitas, bagi orang tua, pembimbing
kerohanian, konselor, dan orang-orang yang memiliki beban dalam
pelayanan pelepasan. Dalam buku ini, Anda juga dapat membaca panduan
tentang melepaskan konseli dari kecanduan seks. Kelemahan buku ini
adalah banyaknya istilah yang mungkin kurang dapat dipahami oleh orang
awam, dan tidak adanya daftar indeks untuk istilah-istilah tersebut.
Namun, hal ini tidak menjadi kendala untuk mengambil pelajaran dari
buku ini karena pemaparan dari awal sampai akhir diberikan secara
runtut dan menyeluruh. Mari mengembalikan keintiman seksualitas yang
sebenarnya, sebagai hal yang diciptakan Allah untuk kemuliaan-Nya.
Peresensi: Mei
RESENSI 2: TIDAK LAGI HOMO
Judul buku: Tidak Lagi Homo
Judul asli: Homosexual No More
Penulis: Dr. William Consiglio
Penerjemah: Lanny I. Utoyo
Editor: Drs. Soemitro Os., M.A. & Drs. Ridwan Sutedja
Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1998
Ukuran buku: 22 x 15,5 cm
Tebal: 231 Halaman
ISBN: 000.009.052
Buku Online: --
Download: --
Homoseksual adalah sebuah keadaan atau hubungan ketika seseorang
tertarik kepada sesama jenisnya -- pria dengan pria. Mungkin selama
ini kita tidak mengetahui bahwa beberapa teman atau orang di sekitar
kita adalah seorang homo. Akan tetapi, di dunia Barat, khususnya
Amerika, biasanya akan sangat terlihat antara seorang homo dan bukan
homo. Secara kasat mata, memang sulit untuk dibedakan, tetapi di dunia
Barat, seorang homo lebih berani/terbuka mengatakan bahwa dirinya
adalah seorang homo.
Buku dengan judul "Tidak Lagi Homo "yang ditulis oleh Dr. William
Consiglio adalah sebuah buku praktis yang menolong kita untuk memahami
gejala, faktor pendorong, dan terapi homoseksualitas. Beberapa kisah
yang dipaparkan di dalamnya menyampaikan pesan kepada para pembaca
bahwa menjadi seorang homo sangat tidak mudah. Berbagai macam tekanan
harus dihadapi dan upaya untuk lepas dari homoseksualitas juga perlu
usaha yang sangat besar. Selain itu, Dr. William Consiglio juga
memberikan pesan moral bahwa orang homo tidak harus dijauhi, tetapi
ditolong melalui konseling dan terapi sehingga ia dapat kembali
menjalani kehidupan normal.
Dalam kekristenan, homoseksualitas adalah suatu dosa. Melakukan
hubungan seksual dengan tidak semestinya merupakan dosa. Lantas,
apakah orang yang terjerat dalam homoseksualitas tidak bisa bertobat?
Jawabannya, tentu bisa! Seorang homoseksual bisa memperoleh
pengampunan dan pertolongan Tuhan jika ia mau bertobat dengan sungguh-
sungguh dan datang kepada Tuhan Yesus untuk menolongnya. Hal inilah
yang ditekankan oleh Dr. William Consiglio. Sekian tahun, ia menolong
para homoseksual untuk dapat menjadi pemenang-pemenang kehidupan. Ia
mengajak para pasiennya untuk melihat hati mereka, merenungkan
perbuatan mereka selama ini, dan mendapatkan kesegaran rohani di dalam
Yesus Kristus. Kembali kepada Kristus dan firman-Nya adalah kunci
kemerdekaan dari nafsu homoseksual.
Buku ini dikemas dengan sangat praktis dengan menyajikan beberapa tip
yang berguna untuk menolong orang-orang yang terjerat homoseksual.
Nilai tambah buku ini adalah penjelasan dan aplikasi penulis yang
mengedepankan firman Tuhan dan Kristus sebagai solusi atas masalah
homoseksualitas.
Peresensi: Amidya
TIP: BUKU BAIK DAN SANG PEMULA
Seiring dengan banyaknya penerbit dan toko buku baru yang bermunculan,
dengan sekian banyak judul dan versi buku, memilih buku bisa menjadi
persoalan yang memusingkan. Meski secara finansial kita mampu membeli
banyak buku, bisa jadi kita kesulitan dalam mengalokasikan waktu untuk
membacanya. Apalagi jika keuangan yang kita miliki cukup terbatas dan
pas-pasan jumlahnya.
Berikut ini adalah tip yang mempermudah Anda memilih buku, baik ketika
Anda mau membeli ataupun mendahulukan buku mana yang akan Anda baca.
Tip ini berguna untuk Anda, terutama yang masih "pemula "dan belum
cukup memiliki wawasan dan "feeling "yang mencukupi, yang biasanya
tumbuh seiring dengan keakraban kita dengan buku sebagai bacaan yang
mencerdaskan.
1. Buatlah daftar buku yang sedang Anda butuhkan.
Jika belum tahu judul bukunya, tulislah tema dan golongan buku yang
kira-kira sesuai. Persoalan rendahnya minat baca dan daya beli sering
kali dikarenakan kebingungan pembaca berhadapan dengan beragamnya
pilihan, sementara mereka merasa buta untuk mengenali buku mana yang
paling sesuai bagi dirinya. Bagi Anda yang masih mengalami perasaan
demikian, cobalah untuk menanyakan kepada teman yang gemar membaca
atau bacalah resensi buku baru yang biasa ada di koran-koran setiap
hari Minggu. Jangan sekali-sekali Anda asal membeli buku karena sampul
atau judul yang menarik saja, juga jangan ikut-ikutan dengan tren buku
yang sedang laris. Jika tidak sesuai, kesalahan memilih buku semacam
ini akan membuat minat baca Anda semakin turun atau bahkan Anda
semakin antipati terhadap buku.
2. Mulailah dengan pengarang yang sudah Anda kenal.
Mengetahui sekilas riwayat hidup dan reputasi seorang pengarang yang
memiliki kesan baik bagi diri Anda akan memberi pintu yang lebar dalam
diri sendiri untuk masuk dan menyelami apa yang ditulisnya. Bisa juga
Anda bertanya kepada mereka yang lebih tahu dalam bidang buku yang
ingin Anda baca. Misalnya, tanyakan pengarang novel atau penyair yang
diakui kualitasnya. Tanyakan buku yang kira-kira cocok dengan
kemampuan Anda sebagai pembaca pemula.
3. Bacalah sampul belakang buku, kata pengantar atau pendahuluan, dan
daftar isinya.
Jika ingin lebih spesifik lagi, lihatlah indeks yang biasa disertakan
pada bagian akhir buku. Anda bisa mengetahui inti sari dan isi buku
berdasarkan apa yang dituliskan di sana. Boleh juga Anda membaca salah
satu bagian dari buku itu, terutama yang Anda nilai sesuai dengan
subjek utama yang Anda cari. Dari sini, Anda bisa memutuskan apakah
buku tersebut memang layak bagi Anda atau tidak.
4. Untuk buku-buku terjemahan.
Terutama fiksi sastra, filsafat, dan semacamnya; lihatlah penerjemah
dan penerbitnya. Baca juga sekilas secara acak pada beberapa
halamannya. Perhatikan apakah ada banyak kejanggalan mendasar seperti
kalimat yang bertele-tele dan membingungkan, ungkapan yang tidak pas,
istilah-istilah yang tidak logis, dan sebagainya. Terjemahan yang baik
biasanya menyertakan daftar istilah sulit, keterangan konteks suatu
bagian, dan semacamnya. Begitu pula dengan penerjemahnya, yang
mestinya memiliki wawasan keilmuan dan kapabilitas sesuai dengan tema
atau bidang bahasan buku yang diterjemahkan. Hal ini perlu Anda
lakukan karena kini banyak sekali bermunculan penerbit dan penerjemah
baru yang kurang memiliki idealisme akan kualitas sebuah buku sebagai
bagian dari keberadaban. Jangan biarkan minat baca Anda dirusak oleh
para pedagang buku ini hingga Anda akhirnya juga memusuhi penerbit dan
buku yang sesungguhnya sangat Anda butuhkan.
5. Untuk buku-buku bersambung atau serial.
Jangan segera memutuskan untuk membeli. Sebisa mungkin, usahakan untuk
meminjam kepada teman yang telah membeli. Setelah membaca dan meresapi
buku tersebut. Anda bisa lebih matang memutuskan apakah buku tersebut
layak Anda miliki atau tidak. Buku-buku bersambung dan serial biasanya
seperti memaksa Anda untuk terus membeli buku sambungan berikutnya
karena Anda akan merasa sia-sia telah membeli dan memiliki buku yang
belum tamat.
Tentu saja tulisan ini sekadar panduan ringan yang tidak harus
dibuktikan kesahihannya. Sebab, sebagaimana kata sebuah amsal,
"sejelek-sejelek buku, tetaplah ada gunanya". Setidaknya, dibanding
tidak membaca sama sekali.
Diambil dan disunting dari:
Judul majalah: MataBaca
Edisi majalah: Vol. 2, No. 3, November 2003
Penulis artikel: Goen
Halaman: 45
STOP PRESS: APLIKASI TERBARU DARI SABDA ANDROID: CERITA INJIL AUDIO
(CIA)!
Kabar baik bagi Anda!! Telah dirilis Cerita INJIL Audio (CIA) sebuah
aplikasi alkitabiah yang menarik, bergambar dan beraudio. Nikmatilah
cerita-cerita INJIL dalam CIA yang berisi kompilasi 350+
gambar/cerita-cerita/audio.
CIA adalah aplikasi android GRATIS yang dibuat untuk memudahkan kita
membaca kisah-kisah dalam Alkitab, terutama untuk mengenal siapakah
Tuhan Yesus Kristus. Kisah-kisah ini dilengkapi dengan ayat-ayat
Alkitab, ilustrasi bergambar, dan juga dapat didengarkan secara
audible. CIA diperuntukkan bagi segala umur -- dari anak sekolah
minggu sampai lansia! Bagikanlah cerita-cerita INJIL ini melalui
berbagai jejaring sosial yang Anda miliki agar Kabar Baik semakin
tersiar kepada generasi digital abad ini.
Dapatkan aplikasi CIA (Cerita INJIL Audio) sekarang juga di Play Store
dan sebarkan informasi ini kepada keluarga dan rekan-rekan Anda!
Download : https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.cerita.injil
Informasi lebih lengkap: Android.SABDA.org -- Aplikasi Android Kristen
Kontak: buku(at)sabda.org
Redaksi: Mei, S. Setyawati, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-buku/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA <http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |