Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/80

e-BinaSiswa edisi 80 (10-7-2017)

Menanamkan Nilai-Nilai Kristiani kepada Remaja Kristen (2)

Menanamkan Nilai-Nilai Kristiani pada Remaja Kristen (2) -- Edisi 80/II/Juli 2017
 
Menanamkan Nilai-Nilai Kristiani pada Remaja Kristen (2)
Edisi 80/II/Juli 2017
 
e-BinaSiswa

Salam kasih dalam Kristus,

Dewasa ini, nilai-nilai kristiani semakin tergerus dengan perubahan zaman. Hal-hal yang bersifat rohani selalu dibilang ketinggalan zaman. Sebaliknya, hal-hal yang duniawi yang dinilai sesuai dengan perkembangan zaman justru diikuti oleh para remaja. Media-media elektronik maupun media sosial berpeluang menampilkan konten-konten yang memuat adegan kekerasan, pornografi, maupuns kata-kata makian, dan ejekan (bully). Hampir setiap hari, remaja dan pemuda disuguhi tayangan yang tidak sesuai ajaran firman Tuhan, dan parahnya mereka justru menikmati tayangan itu.

Hal ini tentu menjadi pergumulan kita, para pembina pemuda dan remaja, bagaimana kita bisa tetap menanamkan nilai-nilai kristiani di tengah-tengah maraknya tayangan media yang tidak mendidik itu. Kita harus bisa "bersaing" dengan dunia yang semakin sekuler dan humanis. Ajarkan kepada para pemuda dan remaja bahwa mereka harus bijaksana dalam mengonsumsi tayangan media. Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 10:23, "'Segala sesuatu diperbolehkan,' tetapi tidak semuanya berguna. 'Segala sesuatu diperbolehkan,' tetapi tidak semuanya membangun." Jangan larang mereka menikmati tayangan media elektronik dan sosial, tetapi ajarkan mereka membuat pilihan dengan bijaksana, apakah pilihan ini berguna bagi dirinya atau justru merusak dirinya. Soli Deo Gloria!

Ariel

Staf Redaksi e-BinaSiswa,
Ariel

 

KIAT PEMBINA Bijaksana dalam Membuat Pilihan Media

Bukan rahasia lagi bahwa sebagian besar media yang terpapar ke anak-anak kita mempromosikan nilai-nilai yang bertentangan dengan nilai-nilai Kristen. Bagaimana kita bisa mengajari mereka cara untuk menentukan musik apa yang harus didengarkan dan film mana yang akan dilihat?

Bagaimana Anda mengajarkan nilai-nilai atau moral kepada anak-anak Anda pada abad ke-21? Sebenarnya, cara yang sama pernah dilakukan kapan saja dalam sejarah. Sebagai orangtua atau guru, Anda menggunakan lingkungan di sekitar Anda untuk mengidentifikasi apa yang baik dan benar, dan mengungkapkan apa yang salah dan berbahaya.

Alkitab mengatakan ini dengan sangat mengesankan dalam Filipi 4:8, "Akhirnya, Saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang indah, semua yang terpuji, semua yang sempurna, semua yang patut dipuji, pikirkanlah semua itu".

Mungkin, salah satu kesempatan yang paling baik untuk mengajar generasi muda yang berfokus pada penggunaan/pemakaian adalah dengan menantang pilihan-pilihan yang mereka buat, terutama dalam hiburan, yang dapat memiliki pengaruh yang tidak semestinya pada pengembangan pikiran.

Saat ini, ada 31,6 juta anak usia 12 sampai 19 tahun di Amerika Serikat -- generasi terbesar yang pernah ada -- dengan daya beli yang besar. Pada tahun 2000, remaja AS menghabiskan sekitar 5 miliar dan memengaruhi orangtua mereka untuk menghabiskan tambahan miliar. Pilihan yang dibuat oleh remaja sangat relevan bagi pedagang. Mungkin tidak pernah ada pada suatu masa yang begitu banyak anak muda memiliki begitu banyak waktu senggang ditambah begitu banyak uang hanya untuk bersenang-senang.

Pilihan, pilihan, pilihan. Untuk film, CD atau video game apakah, saya akan mengeluarkan uang kali ini? Apa yang keren, dan apa yang akan mengasyikkan dan menyenangkan?

Tidak Semua Pilihan Itu Baik

Seorang penulis secara ringkas menyimpulkan apa yang ada di TV: "Sebagian besar pembuatan program televisi tidak bermutu, haram, dan bodoh" (Douglas Groothuis, Ph.D., How the Bombarding Images of TV Culture Undermine the Power of Words, Modern Reformation, Januari-Februari 2001, hlm. 39).

Sudah jelas bagi mereka yang telah menonton TV dan film selama beberapa tahun bahwa ada lebih banyak kekerasan dan seks daripada sebelumnya -- sebenarnya, sangat lebih banyak. Setiap jaringan besar memiliki sebuah pertunjukan, sering kali pada waktu tayang terbaik, yang menampilkan tokoh homoseksual, belum lagi semua pertunjukan yang mengagungkan seks di luar nikah.

Apakah pertunjukan ini, yang memang menghibur dan merangsang orang, sangat baik untuk Anda? Apakah film layar lebar terbaru cocok untuk orang Kristen?

Pada tahun 1939, Rhett Butler, yang berbicara dengan marah kepada Scarlet O'Hara di blockbuster sinematis Gone With the Wind, muncul tanpa kemejanya dan juga menggunakan kata empat huruf yang dianggap mengejutkan jika dikatakan di depan umum. Kedua isu ini membuat film epik ini kontroversial.

Saat ini, ketelanjangan atau ketelanjangan sebagian dianggap normal. Penggunaan kata umpatan sudah sangat umum sehingga beberapa tokoh sama sekali tidak berkata-kata jika Anda menghapus kata-kata kutukan. Seks sepintas lalu, digambarkan secara jelas sekali, hampir alami di antara para pemain utama di kebanyakan film.

Rating film (jarang ditegakkan karena kebanyakan remaja tahu) telah terus menjadi lebih longgar -- yang berarti semakin sedikit disensor. Ketelanjangan frontal penuh, banyak darah dan nyali, dan sejumlah kata tidak senonoh yang diobral tidak lagi menjadi masalah.

Analis media Marshall McLuhan berkomentar, "Kita menjadi seperti yang kita lihat." Joshua Meyrowitch, seorang profesor komunikasi, mengeluh bahwa murid-muridnya cenderung memiliki standar kebenaran berbasis gambar: "Jika saya bertanya, 'Bukti apa yang mendukung atau menentang pandangan Anda?' Mereka melihat saya seolah-olah saya berasal dari planet lain" (ibid., Hal. 33).

Gagasan untuk Membuat Pilihan tentang Film dan Musik

Berikut adalah beberapa pertanyaan untuk diajukan ketika menyangkut pilihan hiburan.

Apakah ini sesuai? Apakah kata-kata dari lagu atau plot film itu bagus untuk kita? Memang benar pilihannya sering kali sedikit, bahkan pada multipleks besar dengan 10 atau lebih bioskop. Satu tenda (bioskop) baru-baru ini menawarkan tiga film kode rating R yang memiliki bahasa dewasa, ketelanjangan, dan kekerasan, dua film yang berurusan dengan dunia paranormal (dunia roh, termasuk kepemilikan setan), dan satu film yang sangat menyolok yang diberi label komedi.

Itu tidak memberikan banyak pilihan untuk ditonton, yang mana itu sangat menyedihkan. Kombinasi kuat antara teknologi surround sound dan high-definition digital, memungkinkan pencitraan yang menakjubkan. Sepertinya, kita ketagihan dengan efek khusus dan menjadi semakin ingin untuk disenangkan. Namun, bagaimana dengan pikiran? Apakah kita perlu menjaga gerbang penting ini untuk karakter kita? Tentu saja kita perlu melakukannya.

Apakah ini akan menggembirakan dan positif? Adalah baik untuk memiliki musik yang kuat, yang mengangkat semangat Anda, dan membuat Anda merasa baik. Beberapa tahun yang lalu, saya mengunjungi Epcot Center di Disney World. Menjelang akhir hari, ada parade warna-warni dengan boneka setinggi 20 kaki, penari, dan drum bergulir dengan iringan musik yang paling menarik dan inspiratif yang pernah saya dengar. Saya begitu terpikat sehingga saya harus mencari CD-nya untuk koleksi saya.

Musik harus sesuai dengan suasana hati, tetapi tidak untuk menciptakan yang negatif atau merusak. Anda bisa memilih dari berbagai macam musik hari ini. Buatlah pilihan yang bijak. Pilih musik yang menginspirasi dan mengangkat Anda.

Apa saja pilihannya? Sarankan kepada anak-anak Anda bahwa mungkin lebih menyenangkan dan bermanfaat untuk melakukan sesuatu yang lain daripada menonton film jika tidak ada yang layak untuk ditonton. Mengapa tidak pergi melakukan sesuatu atau bergabung dengan kelompok dan berbicara tentang ide, rencana, dll.?

Pernahkah Anda berpikir untuk pergi ke taman dan melempar bola Frisbee atau sepak bola? Imajinasi Anda adalah batasan dari hal-hal untuk dilakukan, yaitu yang menyenangkan, kreatif, dan membangun persahabatan.

Pergi ke bioskop sekarang menjadi semakin mahal dan sering menyuntikkan gagasan ke dalam pikiran Anda yang tidak bersih dan murni. Sekadar bercakap-cakap di lingkungan yang tenang dengan teman baik sebenarnya bisa menjadi hal yang paling menyenangkan. Belajar dari orang lain sambil berbagi kekhawatiran dan ketakutan Anda bisa menjadi sehat dan membantu dalam membangun hubungan yang langgeng.

Ajarkan kepada Anak Anda tentang Pemasaran Media yang Licik/Curang

Sayangnya, perusahaan yang melihat pasar anak muda sebagai sumber keuntungan yang nyata menghasilkan banyak hal yang dianggap keren. Maksud kebanyakan sponsor adalah menghasilkan uang, bukan untuk membantu membangun karakter. MTV (Music Television), yang sepertinya telah berubah menjadi satu program iklan berkesinambungan yang besar, tidak selalu memiliki motif yang paling murni.

Dalam sebuah film dokumenter PBS Frontline berjudul Merchants of Cool (Pedagang Keren - Red.) (pertama ditayangkan pada 27 Februari 2001), analis media Douglas Rushkoff berbicara dengan para remaja di sebuah konser yang diadakan oleh Insane Clown Posse yang berbasis di Detroit, pemasok genre musik yang dikenal sebagai rage rock ("batu kemarahan").

Ketika diminta untuk menggambarkan apa yang menarik bagi mereka tentang musik semacam itu, para remaja selalu menjawab bahwa itu milik mereka; itu belum diambil dan dijual kembali kepada mereka di mal. Penuh dengan kata-kata tidak senonoh, kekerasan, dan kebencian terhadap wanita, rage rock secara harfiah merupakan tantangan yang dilontarkan kepada orang-orang yang melakukan penjualan -- coba saja menjual ini!

Akan tetapi, orang-orang marketing/pemasaran menerima tantangan itu. Rage rock menjadi bisnis besar. Clane Posse tidak hanya menjadi tren yang umum, tetapi tindakan yang jauh lebih besar, seperti Eminem dan Limp Bizkit, yang memecahkan rekor penjualan dan memenangkan nominasi Grammy serta penghargaan musik tren lainnya.

Dalam film dokumenter tersebut, Mr. Rushkoff memerinci bagaimana MTV dan gerai komersial besar lainnya mengatur mencuatnya Limp Bizkit -- terlepas dari lirik yang ditolak oleh kelompok tersebut -- dan kemudian mempromosikannya tanpa henti di udara (media televisi, radio, dsb. - Red.).

Akan tetapi, dengan melakukan hal itu, para kritikus bertanya apakah MTV benar-benar mencerminkan keinginan remaja masa kini atau memicu tergila-gilanya budaya dengan musik dan citra yang mengedepankan kekerasan dan seks, seperti halnya perilaku dan sikap antisosial. Di lingkungan yang banyak dipengaruhi media saat ini, pertanyaan semacam itu tampaknya semakin sulit dijawab.

Jika Anda ingin anak remaja Anda menyadari nilai-nilai ilahi, Anda harus mengajari mereka. Dunia di sekitar kita menyerang apa yang baik, murni, dan benar. Saya dikejutkan dengan penggunaan kata "jika" dalam Filipi 4:8, "Jika ada kebajikan dan jika ada sesuatu yang patut dipuji - pikirkan hal-hal ini".

Sebagai orangtua, kita harus mencari apa yang sesuai untuk anak-anak kita dan membimbing mereka untuk membuat keputusan yang tepat. Kesuksesan dan kebahagiaan masa depan mereka akan bergantung pada hal itu! (t/Jing-Jing)

Unduh Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : United Church of God
Alamat situs : https://www.ucg.org/the-good-news/teaching-values-to-your-child-how-to-make-wise-media-choices
Judul asli artikel : Teaching Values to Your Child: How to Make Wise Media Choices
Penulis artikel : Larry Greider
Tanggal akses : 14 Juni 2017
 

RENUNGAN Nilai Sebuah Kehidupan

Nats: "Hormatilah semua orang." (1 Petrus 2:17)

Pada tahun 1920-an, seorang gadis kecil dinaikkan ke "kereta api yatim piatu" di New York. Ia adalah satu dari sejumlah anak yatim piatu yang tidak diinginkan sehingga kecil kemungkinan akan diadopsi di kota besar. Oleh sebab itu, kemudian mereka dipindahkan ke kota-kota kecil di daerah pedesaan di Midwest.

Sekalipun keluarga-keluarga yang mengadopsi menerima mereka dengan penuh kasih, kebanyakan dari tetangga sekitar memandang rendah anak-anak tersebut dan menganggap mereka telah dicemari oleh "darah yang hina". Dalam sebuah wawancara televisi, gadis kecil yatim piatu tadi, yang kini telah menjadi seorang wanita muda, menceritakan pengalaman yang terjadi beberapa saat setelah kedatangannya. Ketika ia sedang bermain dengan seorang gadis tetangga yang ramah, ibu gadis itu keluar dan berteriak dengan marah, "Mary, masuk! Sudah Ibu katakan jangan berteman dengan sampah itu!" Saya menangis terharu ketika melihat wajah si wanita yang sedang menceritakan pengalamannya tersebut.

Petrus menjelaskan bagaimana Allah menginginkan kita hidup di dunia ini dengan menulis, "Hormatilah semua orang" (1 Petrus 2:17). Kita melaksanakan perintah itu dengan membentuk kesadaran bahwa setiap kehidupan manusia adalah ciptaan Allah, setiap pribadi yang sangat dihargai Allah (Kejadian 1:27, 9:6). Memandang rendah orang lain tidak hanya menyinggung hati orang tersebut, tetapi juga menyinggung hati Tuhan.

Dalam menjalani hari ini, mari kita cerminkan kasih Allah dengan menghargai setiap orang yang kita jumpai.

KITA TIDAK MENGHORMATI ALLAH
JIKA KITA MEMANDANG RENDAH ORANG LAIN

Diambil dari:
Nama situs : Alkitab SABDA
Alamat situs : http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=392
Judul asli renungan : Nilai Sebuah Kehidupan
Penulis renungan : HVL
Tanggal akses : 13 Juni 2017
 
Stop Press! BERGABUNGLAH DALAM DISKUSI "MENGAJAR SEPERTI YESUS" DI FACEBOOK GRUP E-BINAANAK!

Facebook Bina Anak

Yesus adalah seorang yang ahli menanamkan kebenaran rohani kepada para pengikut-Nya. Yesus menggunakan tiga komponen penting dalam mengajar, ketiga komponen ini bisa kita terapkan pula ketika kita melakukan pemuridan. Apa saja komponen itu, dan bagaimana kita menerapkannya dalam konsep pemuridan? Menyambut Hari Anak Nasional, redaksi e-BinaAnak akan mengadakan diskusi dengan tema "Mengajar Seperti Yesus: Tiga Cara Efektif dalam Memuridkan" di Facebook Grup e-BinaAnak. Diskusi akan dimulai pada 24 Juli s/d 4 Agustus 2017. Peserta dibatasi 20 orang. Jadi, tunggu apa lagi? Mari bergabung bersama kami.

Segera daftarkan diri Anda di:

Fan page Bina Anak
Grup Bina Anak
 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaSiswa.
binasiswa@sabda.org
e-BinaSiswa
@sabdabinasiswa
Redaksi: Amidya dan Ariel
Berlangganan|Berhenti|Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org