Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/73

e-BinaSiswa edisi 73 (3-4-2017)

Remaja dan Paskah (1)

[Remaja dan Paskah (1) -- Edisi 73/I/April 2017]
 
Remaja dan Paskah (1)
Edisi 73/I/April 2017
 
e-BinaSiswa

Salam kasih dalam Kristus,

Untuk kesekian kalinya, kita memasuki bulan Paskah. Paskah adalah puncak karya Allah untuk menggenapi rencana agung-Nya, yaitu keselamatan manusia. Pengorbanan Kristus di kayu salib adalah bukti nyata kasih-Nya kepada kita. Sebagai pembina remaja dan kaum muda, hendaknya kita memahami terlebih dahulu makna Paskah sebelum mengajarkannya kepada anak didik kita.

Edisi e-BinaSiswa kali ini menyajikan sebuah artikel tentang makna kematian Kristus bagi orang percaya. Simak juga bahan mengajar yang dapat Anda pakai untuk mengajarkan Paskah kepada anak-anak remaja yang kita layani. Selamat menyambut Paskah. Kiranya kita dapat mempersiapkan diri untuk melayani para remaja dengan berbagai sajian Paskah yang alkitabiah serta mampu untuk merefleksikan penderitaan dan kematian Yesus dalam hidup kita. Soli Deo Gloria!

Ariel

Staf Redaksi e-BinaSiswa,
Ariel

 

ARTIKEL Makna Pengorbanan Kristus bagi Keselamatan Manusia

Dalam Roma 3:23 dikatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Dosa telah merusak seluruh aspek kehidupan kita. Dosa telah memperbudak kita sedemikian rupa sehingga kita tidak bisa lagi berbuat benar di hadapan Allah dan hanya bisa menuruti natur dosa kita. Karena dosa, kita juga teralienasi dari Allah. Akhirnya, dosa mendatangkan murka dan hukuman Allah atas kita.

Kita sama sekali tidak bisa mengatasi masalah dosa kita. Satu-satunya jalan adalah Yesus Kristus yang menebus dosa-dosa kita.

Apakah dampak pengorbanan Kristus bagi kita? Melalui pengorbanan Kristus, kita dibenarkan di hadapan Allah, ditebus dari kuasa dosa, dan diperdamaikan dengan Allah.

1. Pembenaran

Tidak ada seorang pun yang mematuhi hukum Allah. Roma 3:10 mengatakan, "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak." Karena itu, dalam kekudusan dan keadilan-Nya Allah menjatuhkan penghukuman kepada manusia. Seperti seorang hakim di depan pengadilan, Allah menyatakan manusia bersalah di hadapan-Nya. Lalu, bagaimanakah manusia dapat terlepas dari hukuman Allah?

Gambar: Dia mati untuk kita

Puji syukur kepada Allah! Allah sendiri menyediakan jalan keluarnya bagi manusia berdosa. Ia mengirim Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menanggung hukuman dosa manusia sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak lagi berada di bawah penghukuman Allah. Jika kita percaya kepada Yesus Kristus, kita tidak lagi dinyatakan bersalah di hadapan Allah, melainkan dinyatakan benar di hadapan-Nya.

Galatia 2:16, "Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus. Sebab itu kami pun telah percaya kepada Kristus Yesus, supaya kami dibenarkan oleh karena iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat. Sebab: "tidak ada seorang pun yang dibenarkan" oleh karena melakukan hukum Taurat."

2. Penebusan

Setelah kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa, seluruh umat manusia berada di bawah kuasa dosa. Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa (Yohanes 8:34). Lalu, bagaimana kita bisa lepas dari perbudakan dosa itu?

<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Matius+20:28'>Matius 20:28</a>

Yesus, melalui kematian-Nya, telah menebus kita dari perbudakan dosa. Kristus telah memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang (Matius 20:28). Ia telah membayar lunas harga kita sebagai budak dosa dan menjadikan kita hamba-Nya. Dahulu, sebelum kita menerima Kristus sebagai Tuhan kita, kita adalah hamba dosa. Akan tetapi, sekarang, setelah kita menjadikan-Nya Tuhan atas hidup kita, kita adalah hamba kebenaran (Roma 6:17-18).

Lebih lanjut, 1 Petrus 1:18-19 mengatakan,"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus telah membayar harga yang mahal untuk menebus kita, yaitu dengan darah-Nya sendiri. Karena itu, hendaknya kita menyadari status kita sekarang sebagai budak Kristus."

3. Pendamaian

Allah itu kudus dan sangat membenci dosa. Karena itu, ketika kita hidup dalam dosa, kita menjadi musuh Allah. Kita hidup teralienasi dari Allah. Akan tetapi, Allah begitu mengasihi kita sehingga Ia mau merestorasi relasi kita dengan-Nya.

<a target='_blank' href='http://alkitab.mobi/?Matius+20:28'>Matius 20:28</a>

Ketika kita masih seteru Allah, kita diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya (Roma 5:10). Karena Allah adalah kudus dan tidak bisa membiarkan dosa, Ia menetapkan Anak-Nya yang tunggal menjadi korban pendamaian bagi kita. Kristus menanggung hukuman atas dosa kita melalui kematian-Nya dan dengan demikian Kristus telah mendamaikan kita dengan Allah.

Kolose 1:21-22 mengatakan, "Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Melalui pengorbanan Kristus, kita disucikan dan dikuduskan, sehingga kita tidak lagi menjadi seteru Allah, melainkan telah menjadi sekutu Allah. Karena itu, marilah kita hidup kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya sesuai dengan status kita ini."

Marilah kita mengingat kembali pengorbanan Kristus bagi kita. Kiranya hal ini bisa memotivasi kita untuk hidup bagi Dia. Jika Anda belum menjadikan Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi Anda, ketahuilah bahwa Allah telah mengutus Putra-Nya yang tunggal, Yesus Kristus, untuk menjadi korban pembenaran, penebusan, dan pendamaian bagi dosa-dosa Anda. Bukalah hati Anda dan terimalah Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat Anda.

Download Audio

Diambil dari:
Nama situs : Harta Rohani.com
Alamat situs : http://hartarohani.com/makna-pengorbanan-kristus-bagi-keselamatan-manusia
Judul asli artikel : Makna Pengorbanan Kristus bagi Keselamatan Manusia
Penulis artikel : Paulus Roi
Tanggal akses : 17 Januari 2017
 

BAHAN AJAR Paskah, Kematian Kristus, dan Penebusan Dosa Ditulis oleh: Amidya

A. Dasar Alkitab

B. Tujuan

  • Mengetahui sejarah Paskah dalam Alkitab.
  • Mengenal dan memahami Paskah dalam Perjanjian Baru adalah Kristus yang telah menderita dan mati.
  • Memahami arti Paskah adalah untuk pengampunan dan penebusan dosa.

C. Penjelasan Materi

Gambar: Paskah dalam PL

Paskah berasal dari bahasa Ibrani Pesakh yang artinya adalah "melewati". Menjelang perayaan Paskah, ketika bangsa Israel berada dalam perbudakan di tanah Mesir, Allah memberikan penjelasan kepada bangsa Israel mengenai apa yang harus dilakukan bangsa Israel pada saat itu. Allah menyatakan bahwa Ia akan menghukum bangsa Mesir dengan membunuh seluruh anak sulung dari bangsa Mesir termasuk juga binatang. Menjelang paskah pertama, umat Israel harus menyembelih anak domba Paskah. Darah dari domba yang disembelih itu harus dioleskan di ujung pintu rumah-rumah orang Israel. Sebab, itu akan menjadi tanda bagi Allah (Keluaran 12:1-28). Dalam bahasa Yunani, Paskah diterjemahkan menjadi kata Pascha yang artinya adalah makan roti kurban Paskah atau anak domba Paskah. Khusus dalam Perjanjian Baru, Paskah diartikan sebagai peringatan atas kebangkitan Tuhan Yesus Kristus atas maut. William Dyrness dalam bukunya yang berjudul Tema-Tema dalam Teologi Perjanjian Lama menjelaskan, "Paskah adalah hari raya bagi umat Israel. Paskah sama dengan hari raya roti tidak beragi. Pada hari raya Paskah, selama tujuh hari lamanya bangsa Israel harus memakan roti tidak beragi. Pada hari pertama perayaan Paskah, mereka tidak diperbolehkan melakukan pekerjaan yang berat dan harus mempersembahkan kurban bagi Tuhan. Selama perayaan Paskah, mereka kembali mengingat masa perbudakan di tanah Mesir dan bagaimana Tuhan membawa mereka dari Mesir. Perayaan itu terwujud dalam ibadah keluarga yang dilakukan sebagai sebuah upacara peringatan sesuai yang dituliskan dalam Keluaran 12:26-27. Dengan cara demikian, mereka saling menyatakan karunia penyelamatan yang telah Allah lakukan dan meneguhkan kembali iman mereka kepada Allah." (2008:97)

Paskah dalam Perjanjian Baru bagi umat Kristen merupakan momen besar untuk mengingat kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus di kayu salib. Perjanjian Baru dengan tegas mengajarkan bahwa hari raya Yahudi merupakan "bayangan tentang hal-hal yang akan datang" (Kolose 2:16-17; Ibrani 10:1, AYT), yaitu penebusan melalui darah Yesus Kristus. Rasul Yohanes dan Paulus mengaitkan kematian Yesus sebagai penggenapan Paskah Perjanjian Lama (Yesus wafat bersamaan dengan domba-domba Paskah Yahudi dikurbankan di Bait Allah, menjelang hari Paskah). Kematian dan kebangkitan Yesus inilah yang kemudian diasosiasikan dengan istilah Paskah dalam kekristenan.

Gambar: Yesus bangkit

Salib tidak bisa dipisahkan dari kematian Yesus. Alkitab dengan jelas menuliskan bahwa Tuhan Yesus disalib, itu artinya bahwa Yesus dibunuh dan mati. Dalam kebudayaan Yunani dan Romawi, salib adalah alat untuk menghukum dan mengeksekusi seseorang yang dinyatakan bersalah. Apabila seseorang mendengar kata "salib", pemikiran yang akan timbul adalah "hukuman mati" khususnya bagi para budak, pemberontak, dan orang-orang yang melakukan pelanggaran yang berat. Seseorang dinyatakan melakukan kejahatan maka ia akan dihukum mati dengan cara menyalibkannya dengan tujuan untuk mempermalukannya di depan umum atas perbuatannya yang jahat. Kematian Yesus adalah kematian sebagai tebusan bagi umat manusia berdosa.

Yesus mati untuk menebus dosa manusia. Kata penebusan dalam bahasa Yunani menggunakan kata apolutrosis. Kata apolutrosis dalam Strong No. 629 memiliki beberapa pengertian, antara lain:

  • Penebusan/pembebasan.
  • Melepaskan tawanan karena telah membayar uang tebusan.
  • Pembebasan yang diperoleh setelah uang tebusan lunas dibayar.

Kata apolutrosis digunakan Paulus untuk menjelaskan bahwa dosa-dosa manusia sudah ditebus, kita diselamatkan karena Tuhan Yesus yang telah menebus kita dan membayar dosa dan pelanggaran kita dengan darah-Nya. Seperti yang dituliskan dalam Efesus 1:7, "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya" (Kolose 1:14; Ibrani 9:12; 1 Korintus 6:20; Wahyu 5:9). Injil Markus juga menuliskan sebuah perumpamaan tentang penebusan, yang dituliskan dengan memakai kata lutron yang merujuk kepada harga yang telah Yesus bayar untuk membeli keselamatan kita (Markus 10:45). Dalam konteks ini berbicara bahwa kebebasan yang kita terima terlepas dari ketertawanan oleh dosa, melalui harga yang dibayar oleh Kristus.

D. Diskusi

  1. Apa arti kata Paskah dalam bahasa Ibrani dan Yunani?
  2. Apa itu domba Paskah? Sebutkan syarat-syarat khusus domba Paskah!
  3. Mengapa Yesus harus menderita, sengsara, dan mati di kayu salib?
  4. Jelaskan arti kata apolutrosis!
  5. Ceritakan kesaksian Anda dalam satu paragraf tentang pengampunan dosa yang sudah Kristus anugerahkan dalam hidup Anda.

E. Kesimpulan

Kematian Kristus di atas kayu salib menghasilkan satu umat yang baru, di mana domba-domba non-Yahudi beroleh anugerah keselamatan dan disatukan dalam Kristus. Paulus mengatakan bahwa terjadi perubahan yang dihasilkan oleh kematian Kristus di kayu salib yaitu, "Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka." (2 Korintus 5:15). Hal inilah yang harus dipahami oleh setiap orang Kristen dari pengajaran Alkitab, bahwa seseorang harus percaya kepada Yesus Kristus untuk kemudian menjadi umat yang baru, yang berkomitmen untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada kehendak dan otoritas Kristus.

Sumber referensi:

 
Stop Press! BERGABUNGLAH DALAM KOMUNITAS APPS4GOD!

Komunitas IT4God

Teknologi terus berkembang dan telah menolong banyak aspek dalam kehidupan kita. Kita percaya bahwa teknologi-teknologi ini tidak hanya menjadi berkat bagi kita, bahkan bisa dipakai untuk memuliakan Allah. Itulah yang menjadi visi dari gerakan Apps4God, sebuah pelayanan yang rindu untuk mengajak orang-orang percaya menggunakan teknologi untuk menolong pelayanan dan perluasan Kerajaan Allah. Mari bergabung dengan komunitas Apps4God dan bersama-sama kita akan saling berbagi informasi seputar perkembangan teknologi dan memikirkan bagaimana kita bisa memakai teknologi tersebut untuk memberkati dan menolong orang-orang untuk mengenal Allah.

Tunggu apa lagi? Segera bergabung dengan komunitas Apps4God di:

App SABDA
@apps4god
@apps4god

Kami tunggu!

 
Anda terdaftar dengan alamat: $subst('Recip.EmailAddr').
Anda menerima publikasi ini karena Anda berlangganan publikasi e-BinaSiswa.
binasiswa@sabda.org
e-BinaSiswa
@sabdabinasiswa
Redaksi: Amidya dan Ariel
Berlangganan | Berhenti | Arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
©, 2017 -- Yayasan Lembaga SABDA
 

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org