Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/51

e-BinaSiswa edisi 51 (7-9-2015)

Remaja dan Bangsa (1)


e-BinaSiswa -- Remaja dan Bangsa (1)
Edisi 51/September 2015

DAFTAR ISI:
RENUNGAN: CINTAI NEGERI KITA
ARTIKEL: PEMUDA KRISTEN SEBAGAI TULANG PUNGGUNG NEGARA
STOP PRESS: MEMASUKI DUNIA PUSTAKA KRISTEN DALAM PUBLIKASI E-BUKU


Shalom,

Masa depan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi 
mudanya. Kalimat tersebut mengungkapkan betapa besar harapan yang 
dibebankan masyarakat bagi para pemuda dan remajanya untuk mengadakan 
perubahan-perubahan yang diperlukan dalam rangka membangun bangsa 
Indonesia menjadi lebih baik. Untuk itu, menjadi sangat penting untuk 
membekali para generasi muda bangsa dengan rasa nasionalisme yang 
tinggi agar mereka mau berpartisipasi aktif dalam memajukan 
kesejahteraan bangsanya. Terlebih lagi, yang jauh lebih penting 
daripada itu adalah untuk membekali mereka dengan pengenalan yang 
benar akan Allah agar mereka tahu apa yang Allah ingin mereka kerjakan 
dalam peranan mereka sebagai generasi penerus bangsa.

Sajian kami kali ini berupa sebuah renungan dan artikel yang akan 
membantu Anda baik sebagai remaja maupun sebagai pembimbing remaja, 
untuk memupuk rasa cinta akan tanah air dan mau berperan aktif sebagai 
pemuda Kristen yang menjadi tulang punggung negara. Selamat membaca. 
Tuhan Yesus memberkati.

Redaksi e-BinaSiswa,
Odysius
< http://remaja.sabda.org >


                     RENUNGAN: CINTAI NEGERI KITA

Dalam amanat kemerdekaan 17 Agustus 1963, Bung Karno mengungkap 
sedikit rahasia tentang bagaimana ia menulis amanatnya, "Saya menulis 
pidato ini sebagaimana biasa dengan perasaan cinta yang meluap-luap 
terhadap Tanah Air dan Bangsa ...." Dan, orang yang memiliki rasa 
cinta terhadap tanah air, pasti merindukan yang terbaik terjadi atas 
bangsanya.

Bacaan Alkitab hari ini berbicara tentang bangsa Israel yang telah 
banyak melakukan pelanggaran. Mereka meninggalkan Tuhan dan tidak mau 
berbalik dari dosa-dosanya. Karenanya, bangsa ini tidak akan luput 
dari keadilan Tuhan -- malapetaka bagi yang melanggar ketentuan-Nya. 
Daniel begitu mencintai bangsanya, itu sebabnya ia sangat sedih ketika 
menyadari bahwa bangsanya berada di ambang penghukuman Tuhan. Kondisi 
"carut-marut" bangsanya karena dosa, tidak mengurangi cinta Daniel. 
Karena itu, ia membawa bangsa Israel dalam doanya kepada Tuhan. Dalam 
kondisi yang seolah-olah tidak mungkin, Daniel memohon agar Tuhan 
mengampuni dan melepaskan bangsa Israel dari malapetaka (Daniel 8:18).

Mari kita melihat ke dalam hati kita dan bertanya, sedalam apa kita 
mencintai negeri ini? Betul, negeri kita ini bukan negeri yang ideal, 
bahkan di sana-sini kita melihat kondisi yang memprihatikan, tetapi 
kiranya itu tidak mengurangi cinta kita. Karena jika bukan kita yang 
mencintai negeri ini, lalu siapa lagi? Seperti Daniel, mari kita 
doakan negeri kita dengan penuh cinta. Kita mohonkan ampun atas 
pelanggaran yang telah dilakukan setiap elemen bangsa ini. Kita 
mohonkan belas kasihan Tuhan.

INDONESIA ADALAH TITIPAN TUHAN. MARI KITA CINTAI DENGAN SEGENAP JIWA 
DAN RAGA.

Diambil dari:
Nama situs: Alkitab SABDA
Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=4174
Judul renungan: Cintai Negeri Kita
Penulis renungan: CHA
Tanggal akses: 1 Juli 2015


       ARTIKEL: PEMUDA KRISTEN SEBAGAI TULANG PUNGGUNG NEGARA
                         Ditulis oleh: Amidya

Pemuda ibarat soko guru bagi bangsa dan negaranya. Para pemuda adalah 
tunas bangsa dan pewaris masa depan bangsa. Begitu pula dengan pemuda 
dan pemudi Kristen, Alkitab juga menuliskan tentang pemuda, "Seperti 
anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa 
muda" (Mazmur 127:4). Pemuda dan pemudi Kristen adalah anak-anak panah 
yang berada di tangan pahlawan, siap dibidikkan untuk meraih 
kemenangan.

Dalam sejarah perjuangan bangsa dan negara Indonesia, pemuda mengambil 
andil yang sangat besar dalam peristiwa menuju kemerdekaan hingga 
perjuangan untuk mempertahankan kemerdekaan. Pada tahun 1928, seluruh 
organisasi pemuda bersatu dan mendeklarasikan satu sumpah yang sampai 
sekarang kita kenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Para pemuda juga 
mendesak generasi tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan bangsa 
dan negara Indonesia. Peristiwa itu diperingati bangsa kita sebagai 
peristiwa Rengasdengklok yang puncaknya adalah pada tanggal 17 Agustus 
1945, bangsa dan negara kita telah merdeka.

Bagi bangsa dan negara Indonesia, pemuda memiliki satu peranan yang 
sangat penting dan mampu mengadakan gerakan perubahan. Demikian halnya 
dengan pemuda Kristen Indonesia. Generasi muda Kristen Indonesia 
hendaknya dapat menempatkan diri dalam mengisi kemerdekaan. Generasi 
muda Kristen dituntut untuk dapat mengimplementasikan nilai-nilai 
kekristenan dalam hidup sehari-hari. Lalu, hal-hal apa saja yang dapat 
dilakukan pemuda Kristen bagi bangsa dan negara:

1. Menjadi generasi yang tampil beda.

"Janganlah menjadi sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh 
pembaruan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan apa yang menjadi 
kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang 
sempurna." (Roma 12:2 -- AYT)

Menjadi pemuda Kristen yang berani tampil beda adalah sebuah 
keharusan. Firman Tuhan menuntut setiap kita untuk tidak serupa dengan 
dunia, harus berbeda dalam pembaruan akal budi, mampu membedakan 
kehendak Allah dengan kehendak pribadi, dan melakukan apa yang baik 
dan yang sempurna. Nilai-nilai itu dapat kita terapkan dalam komunitas 
kita. Bersama dengan teman-teman dalam satu komunitas, kita dapat 
memulai untuk menjadi generasi yang tampil beda, generasi yang 
meneladani Kristus, dan menjadi generasi yang memberi dampak bagi 
komunitas yang lain.

2. Memberi hidup bagi orang lain dan masyarakat.

"Kepada mereka telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri 
mereka sendiri, tetapi melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah 
diberitakan sekarang kepada kamu dengan perantaraan mereka, ...." (1 
Petrus 1:12)

Pemuda Kristen harus memberikan hidupnya bagi orang lain dan 
masyarakat. Mengapa? Seorang pemuda yang sudah ditebus oleh Kristus 
tidak dapat lagi memusatkan pikiran untuk hidupnya sendiri. Setelah 
diselamatkan, tugas pemuda Kristen adalah menjangkau orang lain, 
memberikan hidup bagi sesama, seperti yang telah Kristus lakukan bagi 
kita. Hidup yang telah ditebus, potensi, idealisme, dan kreativitas 
yang dimiliki oleh seorang muda harus dipergunakan untuk kemuliaan 
Allah dan melayani sesama. Satu langkah kecil dapat kita ambil 
terlebih dahulu. Misalnya, menjelang peringatan hari kemerdekaan 
Indonesia, kita memberikan diri dan waktu kita untuk terlibat dalam 
kegiatan-kegiatan di lingkungan kita.

3. Turut serta dalam program pemerintah.

"Ingatkan mereka agar tunduk kepada pemerintah-pemerintah dan 
penguasa-penguasa, taat dan siap dalam setiap perbuatan baik," (Titus 
3:1 -- AYT)

Pemuda Kristen dapat mengambil peran dalam melakukan program-program 
pemerintah. Contoh praktisnya, kita bisa menyuarakan pentingnya 
pendidikan bagi anak-anak, menyuarakan bahaya merokok dan Narkotika, 
serta memberikan sosialisasi program Keluarga Berencana. Dengan 
melakukan hal-hal ini, kita telah membantu menyukseskan program 
pemerintah dan telah mengisi kemerdekaan dengan positif.

4. Memiliki sikap kreatif-konstruktif.

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya 
mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di 
sorga." (Matius 5:16)

Pemuda Kristen yang sudah menerima keselamatan akan memiliki terang 
Kristus dalam hidup-Nya. Terang itu harus terpancar dari kehidupan 
kita di tengah-tengah bangsa tercinta. Pemuda Kristen diharapkan dapat 
mengimplementasikan terang Kristus dalam hidup sehari-hari dan menjadi 
karakter dalam kehidupan kita untuk kemuliaan Allah Bapa yang di 
surga. Apa yang pemuda Kristen lakukan bagi bangsa Indonesia ini 
sebagai wujud terang Kristus itu? Pemuda Kristen adalah tulang 
punggung bangsa dan negara Indonesia. Dengan menjadi pemuda dan remaja 
yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara, negara ini akan 
lebih maju. Pemuda bukan hanya sumber daya bagi suatu negara, pemuda 
adalah potret bangsa ini. Mereka yang akan memimpin bangsa ini. Oleh 
karena itu, marilah kita, setiap pemuda dan pemudi Kristen, dapat 
memulai dari diri kita sendiri untuk menjadi pelaku firman, melayani 
sesama, terlibat dalam kegiatan sosial, dan menjadi pemuda yang 
memberi aspirasi demi kemajuan bangsa dan negara kita.

Sumber bacaan:
1. Tim Penyusun Buku Panduan PAK. "Cermin Remaja 3". Jakarta: BPK 
   Gunung Mulia. Hlm.92

2. "Remaja Potret Masa Depan Bangsa". Dalam 
   http://www.vivaborneo.com/remaja-potret-masa-depan-bangsa.htm


  STOP PRESS: MEMASUKI DUNIA PUSTAKA KRISTEN DALAM PUBLIKASI E-BUKU

Apakah Anda menyadari betapa pentingnya kegiatan membaca? Anda 
membutuhkan banyak informasi mengenai buku-buku Kristen yang perlu 
Anda baca?

Yayasan Lembaga SABDA <http://ylsa.org> mengajak Anda untuk segera 
mendaftarkan diri menjadi pelanggan publikasi e-Buku 
< http://sabda.org/publikasi/e-buku >. Setiap pelanggan e-Buku akan 
mendapatkan informasi tentang buku-buku Kristen yang layak dibaca, 
baik buku cetak maupun buku elektronik. Ada pula artikel-artikel, 
kesaksian pembaca, berbagai macam tips dunia baca, dan berbagai 
informasi dunia pustaka yang dapat Anda peroleh secara GRATIS melalui 
mailbox Anda. Cara berlangganan sangat mudah! Daftarkan diri Anda 
sekarang juga dengan mengirimkan email ke:

--> < subscribe-i-kan-buku(at)hub.xc.org > atau < buku(at)sabda.org >

Pastikan diri Anda selalu mengetahui buku-buku bermutu yang layak Anda 
baca untuk menolong pertumbuhan iman Kristen dan wawasan Anda!


Kontak: binasiswa(at)sabda.org
Redaksi: Amidya, Bayu, dan Odysius
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org