Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/47

e-BinaSiswa edisi 47 (4-5-2015)

Remaja dalam Gereja (1)


e-BinaSiswa -- Remaja dalam Gereja (1)
Edisi 47/Mei 2015

DAFTAR ISI:
ARTIKEL: MENANTANG PARA SISWA UNTUK MELAYANI
STOP PRESS: SITUS PENULIS LITERATUR KRISTEN DAN UMUM, PELITAKU


Shalom,

Melibatkan remaja dalam pelayanan mungkin menjadi persoalan beberapa 
gereja. Kalaupun ada kegiatan di komisi remaja, terkadang semua itu 
hanya menjadi sederet aktivitas dengan motivasi yang sebenarnya kurang 
tepat. Apakah gereja Anda mengalaminya? Artikel berikut ini akan 
membukakan upaya yang bisa dilakukan oleh para pembina siswa/remaja 
untuk mendorong dan memfasilitasi para remajanya untuk terlibat aktif 
dalam pelayanan di gereja seturut dengan panggilan pelayanan yang 
telah Allah berikan kepada setiap orang, termasuk para remaja. Selamat 
menyimak e-BinaSiswa kali ini!

Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa,
Adiana
< http://remaja.sabda.org >


            ARTIKEL: MENANTANG PARA SISWA UNTUK MELAYANI

Siswa-siswa di semua tingkat komitmen dapat memenuhi tujuan pelayanan. 
Beberapa siswa yang memiliki motivasi tinggi bahkan bisa memiliki 
keinginan untuk memulai pelayanan mereka sendiri.

Walaupun tidak semua siswa Anda akan memiliki keinginan untuk 
melayani, mereka tidak harus menjalani semua lingkaran komitmen 
sebelum mereka mendengar tentang pelayanan dan diizinkan untuk 
melayani. Akan tidak masuk akal untuk berkata, "Meskipun Anda 
menunjukkan keinginan untuk peduli kepada yang lain, Anda tidak dapat 
melakukannya hingga Anda masuk ke dalam jemaat kami dan berkomitmen 
terlebih dahulu."

Bab 7 buku ini menekankan pentingnya melibatkan kumpulan siswa di 
dalam sebuah kelompok pelayanan tanpa memberikan tes lakmus [tes yang 
berisi pertanyaan untuk mengetahui potensi seseorang untuk menentukan 
apakah seseorang layak untuk mendapatkan tanggung jawab atau posisi 
tertentu dalam organisasi -- Red.] kerohanian kepada mereka. Bahkan, 
orang-orang non-Kristen pun dapat melayani orang lain. Motif mereka 
bukan kepatuhan kepada Allah. Akan tetapi, kepatuhan kepada Allah 
terjadi sesudah melakukan pelayanan. Setiap tahun, saya menyaksikan 
para siswa memberikan hidup mereka kepada Allah setelah mereka 
menyelesaikan pekerjaan misi di sebuah perkampungan orang Mexico.

Langkah-langkah di bawah ini akan menolong Anda dalam menginformasikan 
hal tersebut kepada siswa Anda dan membuat mereka tertarik dalam 
melakukan pelayanan.

Berhentilah Memperlakukan Siswa sebagai Gereja Masa Depan

Saya benci mendengar anggota jemaat berkata, "Kita harus memiliki 
sebuah pelayanan pemuda yang kuat karena para pemuda merupakan masa 
depan gereja." Para siswa bukanlah masa depan gereja; mereka adalah 
gereja saat ini, seperti halnya orang-orang percaya lainnya. Walaupun 
pesan "masa depan gereja" ini tampaknya tidak salah dan berdaya guna, 
hal itu sebenarnya melemahkan. Kita harus menantang para pemuda untuk 
melayani dan berpartisipasi dalam iman pada saat ini, dibanding hanya 
duduk-duduk dan menunggu sampai mereka dewasa. Rasul Paulus mendorong 
pelayanan Timotius muda dengan berkata, "Jangan seorang pun menganggap 
engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang 
percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam 
kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12) Kita perlu 
mengomunikasikan pesan yang sama ini.

Yesus tidak pernah berkata, "Pikul salibmu dan ikutlah Aku saat engkau 
telah dewasa." Alkitab dengan jelas meniadakan persyaratan usia dalam 
melayani. Allah menyingkirkan batasan usia terhadap para pahlawan 
dalam Alkitab seperti Daud, Yeremia, dan Maria. Sebuah tanda dari 
gereja yang sehat adalah gereja yang membantu semua orang Kristen, 
tanpa memandang usia, untuk menemukan talenta-talenta mereka dan 
menunjukkannya dengan cara melayani dalam pelayanan.

Mengomunikasikan Pesan-Pesan Pelayanan secara Terus-menerus

Semua siswa harus mendengar tentang sukacita dalam berpartisipasi. 
Bahkan, dalam program-program yang padat, kami menekankan bahwa 
pelayanan pemuda kami adalah mengenai partisipasi aktif dan bukan 
pengamatan yang pasif. Kami sering mengulangi pesan tersebut karena 
itu penting. Petrus mengatakan kepada orang-orang Kristen bahwa ia 
akan tetap mengingatkan mereka tentang kebenaran: "Karena itu aku 
senantiasa bermaksud mengingatkan kamu akan semuanya itu, sekalipun 
kamu telah mengetahuinya dan telah teguh dalam kebenaran yang telah 
kamu terima." (2 Petrus 1:12) Kita perlu mengingatkan para siswa bahwa 
hidup yang mengamati adalah hidup yang sia-sia, tetapi hidup yang 
berpartisipasi dalam pekerjaan Kerajaan Allah adalah alasan kita 
dilahirkan.

Ajarkan kepada Para Siswa Bahwa Mereka Diciptakan untuk Pelayanan

Bagi banyak siswa, kebenaran bahwa orang-orang Kristen dipanggil untuk 
pelayanan adalah sesuatu yang revolusioner. Tidak semua orang 
dipanggil untuk menjadi seorang pendeta, tetapi semua orang percaya 
dipanggil untuk mengerjakan pelayanan. Dalam Efesus 4:11-12, kita 
diberi tahu, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-
nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan 
pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi 
pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus." Jadi, tugas saya 
sebagai seorang pendeta adalah untuk menyiapkan umat Allah (para 
siswa) untuk pekerjaan-pekerjaan pelayanan. Sungguh terhormat, tetapi 
juga sungguh suatu tanggung jawab yang penuh dengan kerendahan hati 
dan kebijaksanaan.

Di Gereja Saddleback, kami mengajarkan bahwa setiap orang Kristen:
1. diciptakan untuk pelayanan (Efesus 2:10),
2. diselamatkan untuk pelayanan (2 Timotius 1:9),
3. dipanggil untuk pelayanan (1 Petrus 2:9-10),
4. diberi karunia untuk pelayanan (1 Petrus 4:10),
5. diberi kuasa untuk melayani (Matius 28:18-20; Matius 20:26-28),
6. diperintahkan untuk melayani (Matius 20:26-28),
7. dipersiapkan untuk pelayanan (Efesus 4:11-12),
8. diperlukan untuk pelayanan (1 Kor.12:27),
9. dan diberi upah sesuai dengan pelayanannya (Kolose 3:23-24).

Kita tidak dapat menduga bahwa para siswa akan menemukan kebenaran-
kebenaran ini dengan sendirinya. Bahkan, kebanyakan orang dewasa yang 
saya kenal tidak mengetahui bahwa mereka diciptakan untuk melayani. 
Karena itu, kita harus mengajarkan dan mengulangi kebenaran-kebenaran 
ini.

Membantu Para Siswa Menemukan Talenta Rohani Mereka

Siswa-siswa Kristen tidak hanya diundang untuk ikut berperan dalam 
pelayanan, mereka juga telah diperlengkapi untuk melakukannya dengan 
baik. Salah satu peran yang menggetarkan hati sebagai pelayan pemuda 
adalah dengan membantu para siswa memahami bahwa mereka telah diberi 
talenta oleh Allah (Roma 8; Korintus 12; Efesus 4). Saya senang 
berkata, "Selamat, Anda memiliki talenta!" Sungguh menyenangkan 
melihat mata mereka membesar ketika mereka mengetahui bahwa Allah 
telah memberi talenta kepada setiap orang percaya. Saya senang memberi 
mereka sebuah tes karunia rohani yang sederhana untuk menyemangati 
minat mereka. Tes pendek ini membuat mereka berpikir tentang 
kecenderungan talenta mereka, yang akan membantu mereka dalam penemuan 
talenta mereka. Dengan mengambil bagian dalam beberapa kesempatan 
pelayanan, para murid akan menemukan karunia rohani mereka.

Tantanglah para Siswa untuk Menemukan "SHAPE" Mereka

Di Gereja Saddleback, kami mengajarkan seluruh anggota gereja bahwa 
Allah telah "membentuk" setiap pribadi secara unik untuk melakukan 
sesuatu dalam pelayanan. Kami mengajarkan kepada mereka 5 elemen yang 
dapat menolong mereka menemukan pelayanan pribadi mereka dengan 
menggunakan singkatan S-H-A-P-E.

S: Spiritual Gift (Karunia Rohani): Bagaimana Allah telah memberikan 
   talenta kepada Anda?

H: Heart (Hati): Apa yang Anda suka untuk dilakukan? Apa yang menjadi 
   hasrat terbesar Anda?

A: Abilities (Kemampuan): Apa kemampuan atau talenta alami yang Anda 
   miliki sejak lahir atau yang Anda kembangkan sebelum Anda berelasi 
   dengan Kristus?

P: Personality (Kepribadian): Bagaimana kepribadian Anda yang unik 
   memberi dampak pada pelayanan Anda?

E: Experience (Pengalaman): Bagaimana pengalaman Anda, entah yang baik 
   maupun yang buruk, dapat digunakan untuk membantu orang lain?

Satu cara untuk membuat para siswa Anda memikirkan tentang pelayanan 
adalah dengan mengajarkan seri S-H-A-P-E. Setidaknya, habiskan satu 
sesi pengajaran untuk setiap bagian dari kelima seri tersebut untuk 
menemukan talenta seseorang. Saya menyebut seri S-H-A-P-E saya dengan 
"How To Get into SHAPE" (Bagaimana Dapat Terbentuk -- Red.). Saya 
mengajarkannya kira-kira selama 12 atau 18 bulan. Sebab, melibatkan 
murid dalam pelayanan merupakan salah satu dari nilai-nilai utama 
kami. (Bahkan, untuk mengajar prinsip-prinsip S-H-A-P-E dalam seri 
ini, kami juga mengajar mereka di kelas 301.)

Setelah saya mengajarkan seri ini, kami membantu para siswa yang 
tertarik dengan pelayanan untuk menemukan tempatnya di salah satu dari 
29 kelompok pelayanan yang dipimpin oleh siswa. Walaupun setiap orang 
dapat bergabung dalam sebuah tim pelayanan, hanya siswa-siswa inti 
(orang-orang dalam kelompok kecil yang berpartisipasi dalam H-A-B-I-T-
S) yang dapat memimpin sebuah tim atau memulai pelayanan-pelayanan 
mereka sendiri. Dengan cara inilah, kita memastikan bahwa kita 
memiliki orang-orang Kristen yang bertumbuh dalam lingkup kelompok 
pelayanan. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Judul asli buku: Purpose Driven Youth Ministry
Judul bab: Challenging Core Students
Judul asli artikel: Challenging Students at All Levels to Do Ministry
Penulis: Doug Fields
Penerbit: OMF Literature Inc., Manila 1996
Halaman: 174 -- 177


    STOP PRESS: SITUS PENULIS LITERATUR KRISTEN DAN UMUM, PELITAKU

Anda rindu menjadi penulis Kristen yang berdampak bagi dunia literatur 
Kristen dan umum? Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org > mengajak 
Anda yang rindu untuk menjadi penulis Kristen, baik yang masih awam 
maupun yang sudah ahli, untuk berkunjung ke situs PELITAKU < 
http://pelitaku.sabda.org >!

Situs Pelitaku hadir dengan kerinduan untuk memperlengkapi setiap 
orang yang ingin mewarnai dunia penulisan sekuler dengan pesan-pesan 
kasih Kristus, serta menjadi wadah berbagi bagi para penulis Kristen 
melalui artikel-artikel, tip dan trik, biografi, dsb. seputar dunia 
tulis-menulis. Selain itu, situs Pelitaku juga menyediakan tempat, 
khususnya bagi para penulis Kristen pemula, untuk menerbitkan hasil 
tulisan-tulisannya.

Perlengkapi dan perkaya wawasan serta keterampilan menulis Anda di 
situs PELITAKU < http://pelitaku.sabda.org >! Tuhan Yesus memberkati.


Kontak: binasiswa(at)sabda.org
Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org