Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/48 |
|
e-BinaSiswa edisi 48 (1-6-2015)
|
|
e-BinaSiswa -- Remaja dalam Gereja (2) Edisi 48/Juni 2015 DAFTAR ISI: KESAKSIAN: MEMBANGUN PENERUS TONGKAT ESTAFET AMANAT AGUNG KRISTUS BAHAN MENGAJAR: BERTUMBUH DALAM PERSEKUTUAN STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"! Shalom, Pada edisi ini, e-BinaSiswa masih menyajikan tema yang sama dengan edisi bulan lalu, yaitu Remaja dalam Gereja. Gereja tidak hanya menjadi tempat bagi para remaja untuk melayani dengan talenta masing- masing, tetapi juga bertanggung jawab untuk membentuk iman remaja dalam pengenalan akan Kristus. Kolom Kesaksian dan Bahan Mengajar berikut ini kiranya dapat mendorong kita semua yang bersungguh hati bagi kaum muda agar tetap teguh dan tekun dalam mempersiapkan mereka untuk mengerjakan Amanat Agung Sang Kristus, melalui setiap pembinaan dan persekutuan yang diadakan. Selamat menyimak. Teruslah melayani di dalam Tuhan! Imanuel. Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa, Adiana < http://remaja.sabda.org > KESAKSIAN: MEMBANGUN PENERUS TONGKAT ESTAFET AMANAT AGUNG KRISTUS Ditulis oleh: Ester Winarsih Perkenalkan, nama saya Ester. Saya dipercaya Tuhan melayani sebuah komisi pemuda di salah satu gereja di Surakarta sejak tahun 2012. Saya bersyukur jika Tuhan memberikan beban yang cukup besar dalam hati saya terhadap kaum muda sehingga saya bersedia berlelah-lelah melayani mereka setiap akhir minggu. Ketika saya melihat mereka, hati saya berkobar-kobar penuh belas kasihan. Bagi saya, generasi muda adalah generasi yang menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa, juga gereja, karena merekalah yang akan menjadi generasi penerusnya. Merekalah yang akan menggantikan posisi penatua-penatua, diaken-diaken, serta jabatan-jabatan lain di gereja saat ini. Jika generasi muda menjadi generasi yang "hilang" dan mengikuti arus dunia ini, bagaimana nasib gereja pada masa depan? Akankah fenomena gereja tutup karena kekurangan jemaat seperti di negara-negara Eropa saat ini juga akan terjadi di negara kita? Masa remaja adalah masa awal bagi seseorang untuk mulai mencari jati diri. Pada masa ini, mereka begitu rindu mengenali siapa diri mereka. Jika dalam masa pencarian jati diri ini mereka tidak mendapat asupan informasi yang benar, besar kemungkinan mereka akan menemukan kesimpulan-kesimpulan yang salah. Kesimpulan yang salah yang mereka buat akan menghasilkan keputusan yang tidak tepat pula. Hal inilah yang membuat begitu pentingnya "spiritual formation" dalam tahap mereka. "Spiritual formation" yang telah dimulai dari tahap bayi dan anak-anak harus berlanjut di tahap remaja ataupun pemuda. Jika generasi muda tidak dibina, kehidupan rohani mereka akan rapuh dan mudah diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran. Gereja adalah salah satu tempat yang bertanggung jawab untuk melakukan "spiritual formation" bagi kaum muda. Pengaruh buruk dari pergaulan kaum muda, baik di sekolah, di dunia maya, maupun di dalam keluarga, menjadi tantangan yang cukup besar bagi saya dalam membimbing mereka. Remaja dan pemuda yang saya layani saat ini cenderung meniru tren zaman. Tren "K-Pop" misalnya, membuat hidup mereka konsumtif dan tidak lagi mengejar pengenalan mereka akan Allah. Hidup yang penuh devosi menjadi sangat minim. Pengaruh media sosial juga membuat remaja dan pemuda lebih dekat dengan banyak teman mereka, termasuk teman yang tidak seiman, sehingga kedekatan antarpersonal dalam persekutuan di gereja menjadi hal yang tidak terlalu penting bagi mereka. Selain itu, "game culture" juga menghambat proses pembinaan. Saya harus berpikir keras untuk memilih pendekatan yang tepat terhadap mereka karena remaja dan pemuda cenderung menyukai hal-hal yang simpel, asyik, dan penuh hura-hura. Latar belakang keluarga mereka juga menjadi tantangan tersendiri dalam melayani mereka. Pola asuh seorang remaja atau pemuda sewaktu kecil sangat memengaruhi psikologi mereka. Pribadi yang "kacau" akan menghambat proses pembinaan terhadap pribadi mereka. Tantangan yang paling besar dalam melayani remaja dan pemuda sebenarnya berasal dari diri saya sendiri, apakah saya memiliki kasih yang tulus dan tak terpadamkan oleh banyaknya rintangan kepada mereka? Apakah saya mulai mencari kenyamanan diri sendiri dan pujian yang sia- sia dari setiap pelayanan saya? Seberapa besar pribadi-pribadi itu bernilai bagi diri saya? Inilah yang akan menggerakkan diri saya untuk mengasihi dan melayani mereka. Ketika melihat pertumbuhan orang-orang yang saya layani, hati saya sangat bersukacita walaupun kadang semangat itu bisa menjadi pudar. Saat tubuh saya lelah, saat ada persoalan pribadi, dan saat pengajaran yang saya bagi tidak diaplikasikan, kadang membuat hati saya sedih dan merasa enggan melanjutkan pelayanan ini. Namun, fakta jika mereka adalah mahkota kemegahan saya kelak saat Kristus datang (1 Tesalonika 2:19), itulah yang memberi penghiburan dalam mengerjakan tanggung jawab ini. Dalam melakukan pembinaan, saya memulainya dari fondasi rohani yang pertama, yaitu memastikan mereka memiliki hubungan yang "sah" dengan Tuhan Yesus secara pribadi. Hal ini sangat penting karena Tuhan Yesuslah yang mampu melakukan banyak perubahan dalam diri seseorang. Bagi saya, seorang pembimbing hanyalah mengarahkan dan mengajar, tetapi Allahlah yang memberi pertumbuhan dan perubahan hidup. Karena itu, saya akan menolong seorang remaja ataupun pemuda untuk berjumpa secara pribadi dengan Kristus supaya mereka boleh mengalami kelahiran baru. Setelah seorang remaja atau pemuda memiliki "relationship" secara sah dengan Tuhan Yesus, saya akan melanjutkannya dengan membangun bangunan selanjutnya, yaitu pengalaman akan pemeliharaan Allah, baik dalam kehidupan kekal mereka kelak, kehidupan sekarang, kehidupan masa depan, maupun pemeliharaan Allah terhadap mereka dalam perjuangan mereka melawan dosa. Setelah mereka mengalami jaminan- jaminan Allah dan terus mengalami kasih-Nya, saya akan mulai membangun ketundukan mereka pada Tuhan. Ketundukan mereka pada Tuhan Yesus akan terwujud dalam watak mereka sehari-hari. Ketundukan remaja atau pemuda kepada Kristus akan menjadikan mereka tunduk untuk menghasilkan buah berupa jiwa-jiwa lain dalam hidup mereka. Dengan demikian, gereja akan memiliki generasi penerus yang suka melayani. Saya berharap bahwa di semua gereja, kaum remaja dan pemuda dilayani dengan sebaik-baiknya. Saya berdoa supaya Tuhan Yesus mengirimkan banyak pengajar yang menjadi saluran kuasa dan kasih Kristus untuk mengubah hidup kaum muda. Mari kita siapkan dengan sungguh-sungguh generasi muda ini menjadi generasi yang tangguh, yang akan melanjutkan tongkat estafet Amanat Agung Kristus di dunia ini. BAHAN MENGAJAR: BERTUMBUH DALAM PERSEKUTUAN A. DASAR AYAT Ibrani 10:25 B. TUJUAN Remaja mengerti pentingnya beribadah bersama orang-orang percaya. C. INSPIRASI Dapatkah kita menjadi seorang Kristen tanpa pergi ke gereja (tanpa menjadi anggota gereja atau persekutuan orang percaya)? Seseorang menyamakan orang Kristen yang tanpa pergi ke gereja itu dengan: - seorang pelajar yang tidak mau pergi ke sekolah, - seorang anak tanpa keluarga, - seorang prajurit tanpa pasukan, - seorang pemain bola tanpa tim, - seorang penulis tanpa pembaca, - seorang salesman tanpa pelanggan, - seorang penabuh drum tanpa band, - seorang pelaut tanpa kapal, - seorang peneliti tanpa pusat komando, - seorang pengusaha di sebuah pulau tanpa penghuni, - seekor burung tanpa sarang. Jangan tinggalkan gereja karena engkau menemukan banyak kemunafikan/orang munafik di dalamnya. Sebab, di dalam gereja selalu ada tempat untuk satu orang lagi. Gereja tidak terdiri dari orang- orang yang lebih baik daripada yang lainnya, tetapi terdiri dari orang-orang yang ingin menjadi lebih baik (berkenan kepada Allah) daripada keadaan mereka sekarang. D. REFLEKSI - Berikan pendapatmu tentang pernyataan dalam "inspirasi" tersebut di atas. Setujukah kamu? Mengapa? Berikan alasan! - Pernahkah kamu mempunyai pengalaman pribadi atau mendengar ada teman yang malas ke gereja dengan alasan banyak orang munafik di gereja? Atau, adakah alasan yang lain, misalnya: masih terikat dengan tradisi, dilarang orang tua, dll.? Bagaimana pendapatmu tentang masalah ini? E. DISKUSI 1. Dapatkah ibadah privat (ibadah di rumah/saat teduh pribadi) dijadikan alasan untuk menggantikan ibadah bersama? Mengapa? 2. "Bergereja bagi saya sudah menjadi rutinitas, untuk itu saya `harus` ke gereja," kata Demas. Lain lagi dengan Tomas, "Saya `kan orang Kristen, tidak baik kalau nanti dibilang teman/tetangga bahwa saya tidak ke gereja pada hari Minggu." Lain Tomas, lain Yudas. "Saya ke gereja karena ingin cari pacar," kata Yudas. Bagaimana pendapat kamu tentang motivasi Demas, Tomas, dan Yudas tersebut? Pernahkah kamu berpikir/mempunyai motivasi ke gereja seperti salah satu dari mereka? 3. Menurut kamu, apa yang seharusnya menjadi motivasi kita dalam beribadah? Berikan contoh-contoh motivasi yang benar dalam beribadah! 4. Mengapa kita harus ke gereja/bersekutu bersama orang percaya lainnya? Kel. 20:8; Ibr. 10:25: 1 Kor. 1:9: .... 1 Kor. 12:12, 27: .... 1 Yoh. 1:3: .... Ef. 2:19: .... 5. Apa kata Alkitab tentang tujuan persekutuan bersama sesama orang percaya? Kis. 2:42: .... Ibr. 10:24-25: .... 1 Kor. 12:7: .... 1 Tes. 4:18: .... Tes. 5:11: .... Yak. 5:16: .... 1 Ptr. 4:10: .... F. APLIKASI - Keanggotaan gereja menunjukkan kita adalah orang-orang yang percaya. Kata "saling" yang dicatat lebih dari 50 kali dalam Perjanjian Baru dalam kaitannya dengan gereja/persekutuan orang percaya menegaskan bahwa kekristenan bukanlah pengasingan diri. Akan tetapi, sebagai anggota tubuh Kristus, kita saling membutuhkan dan saling melengkapi satu sama lain. - Keanggotaan gereja membantu kita mengembangkan otot-otot rohani; kita tidak akan bertumbuh maksimal secara rohani kalau hanya menjadi `penonton` atau anggota gereja yang pasif. - Seorang Kristen yang hanya berhubungan dengan dirinya sendiri dapat dengan mudah membenarkan kelakuan atau sikapnya yang penuh dosa. Hubungan yang teratur dengan orang Kristen lainnya dapat menjaga hidup kita tetap lurus. Kita diberi tanggung jawab sebagai pribadi untuk saling menjaga (Ibrani 3:13). G. AKSI - Setia beribadah di gereja lokal masing-masing. - Beribadah/ke gereja dengan motivasi yang benar. H. KONFIRMASI "Kerohanian kita akan mulai bertumbuh hanya bila kita mulai hidup beribadah kepada-Nya." (Calvin Coolidge, Presiden Amerika Serikat ke- 30) Diambil dan disunting dari: Judul buku: Growing Up! -- 12 Bahan KTB Remaja Judul asli artikel: Bertumbuh dalam Persekutuan Penulis: Ayub Wahyono Penerbit: Visi Anugerah Indonesia, Bandung 2011 Halaman: 30 -- 34 STOP PRESS: DAPATKAN PUBLIKASI 40 HARI DOA, "MENGASIHI BANGSA DALAM DOA"! Mewartakan Injil serta cinta kasih Tuhan kepada mereka yang belum percaya menjadi tugas dan panggilan utama orang-orang percaya. Selain melakukannya dalam tindakan misi dan penginjilan, doa menjadi salah satu kekuatan yang akan menopang tujuan tersebut. Untuk itu, Yayasan Lembaga SABDA melalui publikasi 40 Hari Doa mengajak Anda bersatu hati untuk mendoakan saudara-saudara kita yang akan melaksanakan ibadah puasa pada bulan Juni-Juli mendatang. Anda rindu untuk mengambil bagian berdoa bagi bangsa-bangsa? Silakan kirimkan e-mail ke: ==> < subscribe-i-kan-buah-doa(at)hub.xc.org > dan kami akan mengirimkan pokok-pokok doa dalam versi e-mail untuk Anda. Silakan ajak teman-teman Anda juga untuk bergabung dengan kita. Anda cukup mengirimkan alamat e-mail mereka ke Redaksi e-Doa di: < doa(at)sabda.org >. Mari kita berdoa bersama-sama dengan orang-orang percaya di seluruh penjuru Indonesia, agar semakin banyak orang beroleh jalan untuk mengenal Kristus dan semakin banyak bangsa yang mempermuliakan nama Tuhan. Amin. Kontak: binasiswa(at)sabda.org Redaksi: Adiana, Bayu, dan Amidya Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati (c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |