|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/14 |
|
e-BinaSiswa edisi 14 (15-4-2013)
|
|
e-BinaSiswa -- Kesehatan (2)
Edisi 14/April 2013
DAFTAR ISI
RENUNGAN: HIDUP SEHAT
BAHAN MENGAJAR: DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SEHAT
STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU (GSM)
PERIODE JULI/AGUSTUS 2013
Shalom,
Masih ingatkah Anda dengan artikel yang telah disajikan oleh publikasi
e-BinaSiswa pada edisi lalu? Ya ... tentunya artikel yang membahas
tentang kesehatan. Kami berharap artikel tersebut menolong Anda
menambah wawasan tentang kuasa iman yang begitu luar biasa.
Pada edisi ini, kami akan kembali menyegarkan Anda dengan renungan
bertema kesehatan yang juga cocok untuk disajikan bagi kaum muda.
Simak juga bahan mengajar pemuda dengan tema kesehatan yang akan
menolong Anda dalam mengajarkan cara hidup sehat kepada remaja Anda.
Selamat membaca, Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi e-BinaSiswa,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://remaja.sabda.org >
RENUNGAN: HIDUP SEHAT
Bacaan: Lukas 11:33-36
Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri, tetapi orang
yang kejam menyiksa badannya sendiri. (Amsal 11:17)
Kesehatan tidak bisa dipisahkan dari kesuksesan. Jika kita memiliki
kesehatan yang prima, kita pun bisa bekerja dengan penuh semangat,
penuh vitalitas, dan konsentrasi penuh. Namun, jika kita sakit-
sakitan, sedikit banyak tentu hal tersebut berpengaruh pada pekerjaan
ataupun kesuksesan kita. Saat saya sakit, saya juga tidak bisa berbuat
banyak. Bukankah demikian juga halnya dengan Anda? Menurut sebuah
penelitian, seberapa bagus tingkat kesehatan kita akan ditentukan oleh
kebiasaan-kebiasaan kita. Itu sebabnya, jika kita ingin memiliki
kesehatan yang baik, kita harus mulai mengubah pola pikir, pola makan,
dan pola hidup kita. Itulah tiga hal yang sangat berpengaruh terhadap
kesehatan.
1. Pola Pikir Apa yang kita pikirkan sangat berpengaruh pada kesehatan
kita. Cara berpikir yang `positif` akan membuat tubuh kita jadi
sehat, sebaliknya cara berpikir yang negatif akan membuat tubuh
kita mengalami gangguan. Pikiran yang negatif akan membuat emosi
kita menjadi terganggu dan keadaan emosi yang tidak stabil akan
berdampak pada kesehatan tubuh kita.
2. Pola Makan Dewasa ini, orang sudah mulai sadar akan pentingnya pola
makan. Orang sudah mulai menerapkan pola makan yang baik. Mereka
sudah mulai memilih makanan yang sehat, seperti sayuran, buah,
mengurangi makanan berlemak, zat makanan tambahan (pengawet, perasa,
pemanis, dll.). Mereka sadar bahwa dengan mengubah pola makan, maka
kesehatannya akan terjaga.
3. Pola Hidup Pola hidup akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan
kita. Jika pola hidup kita tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi
minuman beralkohol, kurang istirahat, terbiasa untuk begadang sampai
tengah malam, kesehatan kita pasti akan terganggu. Seperti halnya
mesin, jika kita merawat tubuh dengan baik dan teratur, pekerjaan
yang kita hasilkan juga akan baik. Sebaliknya, jika tubuh kita
terlalu dipaksa terus-menerus untuk kebiasaan buruk, tubuh kita juga
cepat rusak. Kebiasaan hidup akan mempengaruhi kesehatan. Kesehatan
akan mempengaruhi kesuksesan.
Diambil dari:
Nama situs: renunganyouth.blogspot.com
Alamat URL: http://renunganyouth.blogspot.com/2012/10/hidup-sehat.html
Penulis: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 9 April 2013
BAHAN MENGAJAR: DICIPTAKAN UNTUK MENJADI SEHAT
Ditulis oleh: Doni K.
I. TUJUAN
Meningkatkan kesadaran pemuda dan remaja untuk menghargai tubuh
sebagai karya ciptaan Tuhan.
II. INSPIRASI
Apa yang dikatakan Alkitab tentang hidup sehat?
(1 Korintus 6:19-20) -- TB "Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu
adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu
peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab
kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu
muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"
Alkitab sudah menegaskan bahwa tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Tentu
saja ini menjadi sebuah alasan yang sangat kuat bagi Tuhan untuk
`memaksa` supaya kita berjuang menjaga tubuh dari segala kecemaran.
Sebagai umat tebusan Tuhan, kita tentunya juga harus menyadari bahwa
tubuh kita bukan lagi menjadi tubuh kita sendiri. Kita tidak dapat
memperlakukan tubuh kita sesuka kita. Dan, sudah menjadi tanggung
jawab kita untuk selalu memuliakan Tuhan melalui tubuh kita.
Satu hal lagi yang harus kita perhatikan, bahwa Tuhan rindu melihat
kita dipakai menjadi alat dalam menjalankan misi-Nya di dunia, yaitu
menyelamatkan jiwa-jiwa yang terhilang dan terlibat dalam pelayanan
lainnya. Jadi, sangat penting bagi kita untuk menjaga tubuh sehingga
kita dapat melayani Tuhan dengan tubuh yang sehat dan penuh berkat
Tuhan.
(Roma 12:1) -- TB "Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah
aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu
adalah ibadahmu yang sejati."
Tuhan meminta supaya kita mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang berkenan di hadapan Tuhan, persembahan yang kudus dan
hidup. Kita mungkin sering mengatakan dengan mulut kita bahwa kita
mengasihi Tuhan dengan segenap hati, pikiran, jiwa, dan kekuatan kita.
Namun, Tuhan menantang kita untuk tidak hanya mengatakannya melalui
mulut, tetapi juga melalui penjagaan tubuh jasmani kita sehingga kita
benar-benar menjadi alat-Nya yang berkenan.
(Galatia 5:13) -- TB "Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil
untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu
sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah
seorang akan yang lain oleh kasih."
Pengorbanan Kristus di kayu salib telah membawa kita kepada
kemerdekaan atas dosa. Karena, kuasa salib-Nya telah menghapuskan dosa
kita dan telah menebus kita dari jerat maut sehingga kita menjadi
layak memperoleh hidup kekal. Ini tentu menjadi suatu berita sukacita
bagi kita. Namun, ini bukan berarti kita kemudian boleh menggunakan
kesempatan ini untuk hidup sesuka kita. Sebaliknya, kita justru harus
bertanggung jawab atas setiap kemerdekaan yang telah diberikan oleh
Tuhan. Untuk melakukannya, kita harus membiarkan roh kita yang
memegang kendali atas tubuh kita, bukan sebaliknya karena salah satu
buah Roh adalah pengendalian diri. (Galatia 5:22-23 -- "Tetapi buah
Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan,
kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum
yang menentang hal-hal itu.")
Jika kita melihat ke sekitar kita, banyak sekali orang yang telah
menjadi budak keinginan diri (kedagingan), di mana mereka lebih
memilih untuk mengorbankan kesehatan demi kenikmatan segala sesuatu
yang dikonsumsi. Tidak peduli apakah itu membahayakan atau tidak. Yang
penting, mereka puas dengan apa yang mereka makan dan itulah
kenikmatan terbesar mereka.
(1 Korintus 10:23) -- TB "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi
bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar,
tetapi bukan segala sesuatu membangun."
(1 Korintus 6:12) -- TB "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan
semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak
membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun."
Tuhan memang memperbolehkan kita atau dengan kata lain memberikan
kehendak bebas kepada kita untuk menikmati ciptaan-Nya. Namun, Tuhan
juga menempatkan tanggung jawab untuk kita dapat bertindak dengan
bijaksana. Dengan demikian, kita tidak dapat semena-mena menggunakan
kebebasan tersebut. Sebagai umat yang hidup pada masa Perjanjian Baru,
mungkin kita sedikit beruntung karena hukum-hukum yang ditanggungkan
kepada kita lebih sedikit jika dibandingkan dengan umat yang hidup
pada masa Perjanjian Lama. Namun, justru tanggung jawab yang kita
pikul untuk melakukan yang benar dan yang bijaksana lebih banyak.
Dalam hal ini, Tuhan berharap supaya kita dapat menentukan pilihan-
pilihan serta keputusan-keputusan yang tepat, sehubungan dengan hal-
hal yang dipandang baik oleh Tuhan, bahkan soal makanan sekalipun.
Ketika kita mulai diperbudak oleh hawa nafsu tentang kenikmatan
makanan yang dapat merusak tubuh kita, yang menjadi masalah sebenarnya
adalah pengendalian diri dan tindakan-tindakan negatif. Sebagai orang
percaya, kita seharusnya menghindari hal-hal yang demikian dan
senantiasa bersikap positif terhadap makanan yang telah disediakan
oleh Tuhan.
III. REFLEKSI
Hal apakah yang kamu dapatkan dari renungan tentang kesehatan,
sehubungan dengan cara menjaga tubuh tersebut?
IV. DISKUSI
1. Bagaimanakah cara kita memperlakukan tubuh kita? Mengingat bahwa
tubuh kita adalah bait Roh Kudus. (1 Korintus 6:19-20)
2. Bagaimanakah caranya supaya kita dapat mempersembahkan tubuh kita
kepada Tuhan sehingga menjadi berkenan di hadapan-Nya? (Roma 12:1)
3. Bagaimanakah sebaiknya kita menggunakan kemerdekaan kita?
(Galatia 5:13)
4. Hal-hal apa sajakah yang diperbolehkan untuk dinikmati, namun
berguna dan membangun bagi tubuh kita? (1 Korintus 10:23; 1 Korintus 6:12)
V. APLIKASI
1. Tubuh kita telah menjadi milik Kristus karena Dia telah membayar
hidup kita secara lunas. Oleh sebab itu, perlakukanlah tubuh kita
dengan takut akan Tuhan.
2. Untuk menjaga kesehatan tubuh dan kekudusannya harus dimulai dengan
takut akan Tuhan, dan kesadaran bahwa kita adalah milik Tuhan.
VI. AKSI
1. Memiliki tekad untuk menjaga tubuh jasmani, dengan kesadaran bahwa
tubuh kita adalah milik Tuhan.
2. Berani berpegang pada prinsip alkitabiah dan menjaga diri dari hawa
nafsu yang dapat menjatuhkan hidup kita.
Sumber bacaan:
1. Subrata, elizabeth., dr. 2004. "Rahasia Umur
Panjang". Jakarta: Adonai Publishing. Hlm. i - iv.
2. Wahyono, Ayub. 2011. "Impact".
Bandung: PT.Visi Anugerah Indonesia. Hlm. 42
STOP PRESS: PEMBUKAAN KELAS PESTA GURU SEKOLAH MINGGU (GSM)
PERIODE JULI/AGUSTUS 2013
Anda guru sekolah minggu? Anda terbeban dalam pelayanan anak? Anda
ingin terus diperlengkapi dalam melayani di sekolah minggu? Anda rindu
mengembangkan talenta Anda dalam bidang pelayanan anak untuk kemuliaan
nama Tuhan?
Yayasan Lembaga SABDA kembali membuka kelas Guru Sekolah Minggu (GSM)
periode Juli/Agustus 2013 melalui program Pendidikan Studi Teologi
Awam (PESTA) bagi Anda yang terlibat dan terbeban dalam pelayanan
anak. Diskusi akan dilakukan melalui milis diskusi (email) dan akan
berlangsung mulai tanggal 15 Juli -- 23 Agustus 2013.
Daftarkanlah diri Anda sekarang juga ke Admin PESTA di < kusuma(at)in-
christ.net >. Pendaftaran ditutup pada tanggal 10 Juni 2013. Jangan
lewatkan kesempatan ini karena kelas terbatas hanya untuk 20 orang
peserta saja. Tidak dipungut biaya!
Untuk melihat materi yang akan dipelajari dalam kelas PESTA GSM ini,
silakan mengakses URL berikut ini.
==> http://pesta.sabda.org/gsm_sil
Kontak: binasiswa(at)sabda.org
Redaksi: Doni K. dan Yusak
Berlangganan: subscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-untuk-siswa(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binasiswa/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |