KIAT PEMBINA
Mendorong Remaja Kristen Ber-PA dengan Menggunakan Gawai
Ditulis oleh: Amidya
PA adalah pendalaman/pemahaman Alkitab. Alkitab adalah firman Allah. Alkitab menyatakan kehendak dan rencana Allah yang kudus dan agung bagi manusia. Cara manusia untuk mengenal Allah adalah dengan mendalami Alkitab. Sebab, Alkitab telah menuliskan semua hal tentang Allah, Pribadi-Nya, rencana dan ketetapan-Nya, serta kehendak-Nya yang harus dilakukan oleh manusia. Berikut ini adalah tujuh alasan melakukan PA:
- Melalui PA, kita mengenal Kristus dan kasih-Nya secara bertahap (1 Yohanes 5:20).
- Roh dan jiwa kita hidup dan bertumbuh dari makan makanan rohani, yaitu firman Tuhan (Matius 4:4).
- Firman Tuhan menjadi penuntun jalan hidup orang percaya sepanjang hidupnya (Mazmur 119:105).
- Mendalami firman Tuhan menolong kita untuk menjaga kekudusan hidup (Mazmur 119:9).
- Belajar firman Tuhan secara disiplin akan menghasilkan kekuatan untuk masa-masa sulit/pencobaan (1 Korintus 2:5).
- Memahami Alkitab secara rutin akan mendorong kita semakin rindu memberitakan Kabar Baik (Markus 13:10).
- Mempelajari Alkitab secara sistematis akan menghindarkan kita dari penyesatan (Kisah Para Rasul 17:1).
Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat dapat kita manfaatkan untuk mendorong remaja Kristen yang kita layani untuk melakukan PA. Dorong mereka untuk mencintai firman Tuhan dan melakukan interaksi secara langsung dengan Alkitab melalui PA. Sebagai generasi digital, para remaja terus dikenalkan, diajar, dan dibina untuk melakukan PA dengan gawai. Gawai bukanlah sebatas alat komunikasi atau sarana untuk aktif di media sosial, tetapi gawai bisa digunakan untuk melakukan PA. Mengapa kita bisa ber-PA dengan menggunakan gawai?
1. Teknologi Informasi (TI) diciptakan oleh Tuhan untuk kemuliaan-Nya.
Segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah ciptaan Tuhan, demikian pula dengan TI. TI diciptakan oleh Tuhan dan harus digunakan untuk memuliakan nama-Nya. Dengan berkembangnya TI, seharusnya umat Kristen dapat semakin mempelajari Alkitab dan sumber-sumber bahan biblika yang sangat melimpah di situs maupun aplikasi. Pembina siswa memerlukan paradigma baru untuk mendorong siswa menggunakan TI bagi kemuliaan Tuhan. Kesempatan yang sangat tidak terbatas untuk belajar firman Tuhan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Dengan demikian, secara rohani kita bertumbuh dan kita memuliakan Tuhan dengan TI yang kita gunakan.
2. Gawai dapat menjadi salah satu alat untuk menolong remaja bertumbuh secara rohani.
Untuk bertumbuh, manusia membutuhkan makanan dengan asupan gizi yang baik sehingga pertumbuhan menjadi sehat dan kuat. Lalu, bagaimana dengan pertumbuhan rohani? Rohani pun juga membutuhkan makanan, yaitu makanan rohani, yang berupa firman Tuhan. Kita harus memiliki rasa haus dan lapar akan firman Tuhan supaya kita terus-menerus berkemauan untuk belajar Alkitab hingga merasakan pertumbuhan rohani. Pada masa sekarang ini, gawai bisa menjadi alat untuk bertumbuh secara rohani. Bagaimana caranya? Kita bisa mengunduh Alkitab dan aplikasi-aplikasi biblika untuk belajar dan melakukan PA. "Gadget/gawaiku untuk pertumbuhan rohaniku dan teman-temanku."
3. Bahan-bahan kekristenan dapat diakses dengan mudah melalui gawai.
Gawai dan internet memfasilitasi jutaan umat Kristen untuk mengakses bahan-bahan kekristenan. Pada masa abad pertengahan, tidak semua umat Kristen memiliki Alkitab dan bisa belajar Alkitab secara pribadi dan mandiri, hanya kaum rohaniwan saja yang memiliki Alkitab. Dapatkah kita bayangkan bagaimana kondisi kerohanian umat Kristen saat ini? Pada abad 21, kita memiliki akses sangat luas untuk belajar Alkitab. Semua yang kita butuhkan ada di genggaman tangan kita, ya di gawai kita. Mulai dari Alkitab, tafsiran, survei kitab, bahkan buku-buku biblika semua bisa kita akses dengan gawai kita. Oleh karena itu, dengan kemudahan yang kita miliki sekarang ini, marilah kita mengakses Alkitab dan bahan-bahan kekristenan dengan gawai kita.
Gawai dapat kita gunakan untuk melakukan PA. Bagaimana kita mendorong remaja Kristen melakukan PA dengan gawai?
1. Mendorong remaja dan memberi teladan untuk memasang Alkitab di handphone.
Alkitab versi digital sangat bermanfaat bagi generasi digital. Mereka bisa membaca dan mempelajari Alkitab dengan gawai yang mereka miliki. Sebagai pembina remaja, kita bisa mewajibkan remaja untuk memiliki aplikasi Alkitab di gawai mereka. Remaja yang adalah generasi digital native biasanya membawa Alkitab versi digital dalam gawai mereka. Oleh sebab itu, Alkitab digital dapat kita gunakan untuk membina siswa dan remaja untuk berakar dalam Kristus.
2. Sarankan untuk mengunduh aplikasi-aplikasi untuk studi Alkitab.
Pembina dapat menyarankan kepada para remaja Kristen untuk mengunduh aplikasi-aplikasi studi untuk Alkitab supaya mereka bisa belajar Alkitab melalui gawai mereka. Aplikasi-aplikasi tersebut sudah disediakan oleh beberapa developer dan yayasan Kristen, baik yang berbahasa Indonesia maupun berbahasa asing. Yayasan Lembaga SABDA adalah salah satu yayasan yang Tuhan pakai untuk menyediakan bahan-bahan dan aplikasi-aplikasi kekristenan. Informasi berbagai aplikasi Alkitab dan studi Alkitab dari YLSA dapat dilihat dalam situs Android.SABDA.org. Ada Kamus Alkitab untuk mencari dan menemukan arti kata-kata yang penting dalam Alkitab, ada AlkitabPEDIA untuk mengetahui garis besar setiap kitab dan mengetahui survei masing-masing kitab dalam Alkitab, ada juga Tafsiran untuk mengetahui tafsiran para ahli teologia terkait ayat maupun frasa yang sulit. Selain itu, kita dapat pula menyarankan para remaja untuk mengunduh Renungan Oswald Chambers yang merupakan Daily Devotional dengan pendekatan teo-kristosentris yang ditulis oleh Oswald Chambers, e-Renungan Harian Pagi, Siang, Malam (e-RH PSM) yang berisi renungan dari e-Renungan Harian, dan aplikasi-aplikasi yang lainnya.
3. Melakukan PA online melalui media sosial.
PA dapat dilakukan secara pribadi maupun berkelompok. Secara pribadi, kita bisa menyimak, menganalisa, dan mempelajari ayat maupun perikop dengan alat-alat biblika yang kita miliki. Secara berkelompok, kita pun bisa menyimak, menganalisa, dan mempelajari perikop yang kita pelajari bersama-sama. Selain itu, kita bisa berdiskusi, berdoa, dan membuat penerapan bersama kelompok kita. Pada zaman digital seperti sekarang ini, PA dapat dilakukan melalui gawai, yaitu dengan memanfaatkan media sosial (Facebook Grup) dan media chatting seperti WhatsApp dan Telegram. Bagaimana kita dapat memulai PA dengan memanfaatkan media sosial yang bisa diakses melalui gawai? Kumpulkanlah 10 -- 20 orang dan minta mereka berkomitmen untuk melakukan PA secara disiplin dan mandiri. Kegiatan PA bisa dimulai dengan menentukan kitab yang hendak dipelajari. Setelah itu, tentukan perikop yang akan dipelajari setiap harinya. Pada malam hari atau sesuai waktu yang ditentukan bersama, ajaklah para remaja yang sudah tergabung grup untuk belajar dan menganalisa teks dan konteks. Lalu, kita bisa mendorong mereka untuk mendiskusikan apa saja yang mereka dapatkan selama PA dan membuat aplikasi praktis dari PA hari itu.
Salah satu bidang pelayanan YLSA, yaitu PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Teologia Awam), telah memulai PA melalui WhatsApp. Hasilnya, anggota PA bukan hanya makin disiplin untuk membaca Alkitab, tetapi juga didorong untuk melihat lebih dalam kekayaan teks Alkitab. Mari kita mencoba menggunakan cara baru untuk ber-PA dan merasakan setiap berkat rohani dalam komunitas sesama orang percaya.
4. Ajak siswa dan remaja untuk "share" hasil PA mereka di media sosial atau komunitas chat.
Saat kita mendalami Alkitab, tentulah kita mendapatkan pemahaman, pengertian, dan berkat rohani yang selalu baru. Sebaiknya, apa yang kita dapatkan dalam PA tidak hanya kita simpan untuk diri kita sendiri, kita bisa membagikan hasil PA kita di media sosial atau komunitas chat. Apa yang kita dapatkan saat PA bisa dibagikan dalam komunitas. Sebagaimana dituliskan dalam Efesus 6:10, Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Firman Tuhan berkuasa menguatkan dan membarui umat-Nya. Untuk itu, apa yang sudah kita pelajari, marilah kita bagikan. Biarlah setiap umat dibangun di atas dasar yang teguh, dikuatkan dan mendapat kekuatan baru melalui firman-Nya.
PA itu sangat penting dilakukan setiap orang percaya karena merupakan bentuk disiplin rohani untuk semakin mengenal Allah. Jadi, jangan puas melakukan PA setiap hari, sebagai rutinitas, tanpa kita mendapat pengenalan yang makin mendalam tentang Allah. Kita harus belajar Alkitab dengan rendah hati. Untuk itu, berdoalah kepada Allah supaya Ia membuka mata rohani kita dan mengizinkan kita untuk memahami firman-Nya. Kiranya kita terus diperlengkapi untuk menggembalakan remaja Kristen, mendidik mereka untuk mencintai firman Tuhan.
|