Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/710

e-BinaAnak edisi 710 (23-7-2015)

Hari Anak Nasional 2015: Menyambut HAN 2015 dengan Gerakan "Apps4God" (III)


e-BinaAnak -- Hari Anak Nasional 2015: Menyambut HAN 2015 dengan Gerakan "Apps4God" (III)
Edisi 710/Juli/III/2015

Salam "Apps4God",

Yayasan Lembaga SABDA juga turut merayakan Hari Anak Nasional 
Indonesia tahun ini dengan mencanangkan gerakan "Apps4God". Hari ini, 
secara resmi kami meluncurkan situs Apps4God <http://apps4god.org>. 
Apa itu gerakan Apps4God dan apa hubungannya dengan Hari Anak 
Nasional? Redaksi mengajak Anda untuk membaca artikel yang berjudul 
"Generasi Digital Native dan Gerakan `Apps4God`" untuk menggali lebih 
dalam tentang pentingnya gerakan Apps4God bagi pelayanan terhadap 
anak-anak. Mari kita membuka pikiran kita bersama mengenai pergumulan 
dan tantangan untuk membawa anak-anak menggunakan teknologi abad ini, 
khususnya "apps", untuk kemuliaan Tuhan (Apps4God).

Selamat Hari Anak Nasional 2015!

Pemimpin Redaksi e-BinaAnak,
Davida
< evie(at)in-christ.net >
< http://pepak.sabda.org/>


       ARTIKEL: GENERASI DIGITAL NATIVE DAN GERAKAN "APPS4GOD"
                  Ditulis oleh: Redaksi e-BinaAnak

Teknologi digital terus berkembang dan sangat cepat diadaptasi oleh 
anak-anak muda saat ini, yaitu anak-anak muda dari generasi yang 
sering disebut sebagai generasi "digital native". Mereka adalah 
generasi yang lahir setelah tahun 2000, dan yang sudah melihat 
peralatan digital sejak mereka lahir. Karena itu, mereka mengadaptasi 
cara belajar, cara berpikir, dan cara hidup dengan dunia digital 
secara alamiah. Akibatnya, anak-anak muda sekarang tidak lagi bisa 
dilepaskan dari gawai (gadget/smartphone). Bagaimana tidak? Sebagian 
besar relasi mereka sekarang adalah melalui media sosial di dunia 
maya. Dan, dunia "apps" telah menjadi dunia penting yang menunjang 
kehidupan dan eksistensi anak-anak muda zaman ini.

Perkembangan teknologi akan terus menggerus kehidupan anak-anak muda. 
Tentu hal ini tidak hanya akan berdampak positif. Dampak negatif juga 
akan menjadi bagian dari perkembangan teknologi saat ini. Dampak 
negatif apakah yang sedang mengintip anak-anak muda yang hidup lebih 
banyak di dunia maya daripada di dunia nyata ini? Dunia digital dapat 
membawa arus pandangan dunia (worldview) yang universal, liberal, 
antikemapanan, dan antikebenaran. Bagaimana kita menolong anak-anak 
muda untuk tidak terjebak dalam arus yang melawan nilai-nilai 
kekristenan ini?

Bagi orang Kristen, orang tua adalah wakil Allah di dunia bagi anak-
anak yang mereka lahirkan. Karena itu, orang tualah yang harus 
bertanggung jawab kepada Tuhan dengan apa yang sedang terjadi dalam 
kehidupan anak-anak mereka. Tujuan Allah memberikan anak-anak ini 
kepada orang tua tentu terutama bukan untuk memenuhi kesenangan orang 
tua saja. Anak-anak adalah titipan Allah, dan orang tua bertanggung 
jawab untuk membesarkan mereka sebagai anak-anak milik Allah. 
Pertanyaannya sekarang, bagaimana orang tua dapat membawa anak-anak 
mereka kepada Tuhan di tengah perkembangan teknologi yang cenderung 
membawa anak-anak menjauh dari Tuhan? Tuhan tidak antiteknologi, 
tetapi Tuhan anti dengan teknologi yang membawa anak-anak menjauh dari 
Tuhan. Generasi digital native memerlukan pola asuh yang berbeda dan 
istimewa. Orang tua perlu mengenal karakteristik anak-anak generasi 
digital ini supaya dengan hikmat Tuhan, mereka dapat membawa anak-anak 
ini dekat kepada Tuhan. Bagaimana kita menanggapi kebutuhan ini?

Melihat perkembangan teknologi yang begitu besar, Yayasan Lembaga 
SABDA (YLSA) hadir sebagai pionir dalam pelayanan pada era digital 
ini. Perkembangan teknologi informasi memungkinkan banyak kesempatan 
baru untuk melayani Tuhan. Sesuai dengan perkembangan teknologi, 
firman Tuhan yang dulu sudah tersedia dalam bentuk buku dan cetakan 
selama puluhan dekade, sekarang dimungkinkan untuk diakses secara 
digital. Ketersediaan "digital Word" (Alkitab digital) dalam berbagai 
platform sangat dibutuhkan oleh "digital world" (dunia digital). Jika 
pada tahun 1994 YLSA telah memulai pelayanannya dengan menyediakan 
software Alkitab (SABDA) untuk melakukan studi Alkitab, tahun demi 
tahun YLSA semakin berani mengembangkan pelayanannya untuk menjangkau 
generasi yang semakin melek teknologi dengan motto "IT4God". Namun, 
kerinduan YLSA yang terbesar bukan hanya untuk menyediakan Alkitab 
agar bisa diakses di mana pun dan kapan pun, tetapi juga bagaimana 
Alkitab dihidupi oleh generasi masa depan -- "scripture engagement for 
the next generation".

Hari ini dan seterusnya, inovasi teknologi informasi akan menjadi 
bagian yang tidak akan dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dalam 
semua lini; pendidikan, kesehatan, pemerintahan, logistik, termasuk 
hidup keagamaan. Inovasi teknologi informasi saat ini diwakili dengan 
mewabahnya tren menciptakan aplikasi, baik di luar negeri maupun di 
dalam negeri. Bagaimana dunia kekristenan mengantisipasi inovasi 
teknologi aplikasi ini? Akankah sekali lagi kekristenan ditinggal, dan 
harus puas dengan menggunakan teknologi cetak "Guttenberg" yang sudah 
semakin ditinggalkan oleh generasi digital "Google"?

Tidak mungkin lagi orang Kristen menutup mata terhadap perkembangan 
teknologi yang telah mengubah cara hidup manusia, baik bekerja, 
belajar, maupun berelasi. Mari kita mendorong diri untuk terjun ke 
tengah-tengah pekerjaan yang Tuhan percayakan kepada kita, yaitu 
menuntun anak-anak "generasi digital" milik Allah ini untuk bertemu, 
berinteraksi, dan "berkoneksi" dengan Pencipta mereka, yaitu Tuhan 
Allah yang Mahamulia, melalui berbagai terobosan baru yang disediakan 
oleh perkembangan teknologi informasi.

Yayasan Lembaga SABDA mengusung gerakan baru sejalan dengan fenomena 
tren tahun 2015, yaitu gerakan "Apps4God". Gerakan ini sekaligus 
menyongsong datangnya visi SABDA tahun 2020. Tahun 2020 adalah tahun 
istimewa karena pada tahun 2020, angkatan generasi digital pertama 
akan berusia 20 tahun dan akan menjadi awal dari lahirnya generasi 
digital yang kedua. Jika kita tidak mulai dari sekarang, dunia 
kekristenan akan dan sedang kehilangan kesempatan untuk menjangkau 
generasi digital yang pertama. Gerakan "Apps4God" diharapkan dapat 
melahirkan cara baru untuk melayani dan menjangkau generasi digital 
bagi Kristus. Tantangan berikutnya adalah, "Bagaimana orang tua dapat 
terlibat dan mendorong anak-anak pemakai gawai untuk memakainya bagi 
kemuliaan Tuhan?

Menyambut Hari Anak Indonesia pada bulan Juli 2015, langkah awal sudah 
dimulai. Yayasan Lembaga SABDA memulai gerakan "Apps4God" ini dengan 
meluncurkan sebuah situs yang dapat menjadi pintu untuk mendapatkan 
berbagai informasi tentang aplikasi Android yang juga ditujukan bagi 
anak-anak supaya mereka tertarik untuk berinteraksi dengan Alkitab --
membaca, belajar, mendengar, membagikan, dan melakukan. Pada bulan 
istimewa ini, telah diluncurkan aplikasi Cerita Alkitab Terbuka (CAT), 
Cerita Injil Audio (CIA), dan Alkitab Yang Terbuka (AYT) Bergambar 
yang keseluruhannya memberikan kesukaan tersendiri bagi anak-anak 
untuk menikmati firman Tuhan.

1. Cerita Alkitab Terbuka (CAT)
==> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.cerita

Anak-anak sangat menyukai cerita. Cerita apa yang memiliki nilai yang 
kekal yang harus diceritakan kepada anak-anak, kalau bukan cerita-
cerita yang diceritakan Allah kepada manusia yang dikasihi-Nya --
Alkitab? Dengan aplikasi CAT ini, Anda dan anak-anak bisa menikmati 
seluruh cerita dalam Alkitab (PL dan PB) dengan lebih menyenangkan. 
Anda dapat bercerita tentang penciptaan, perjalanan bangsa Israel 
keluar dari tanah Mesir, Nabi Nuh dan bahteranya, dan masih banyak 
lagi judul-judul cerita yang lainnya (keseluruhannya berjumlah 50 seri 
cerita). Anak juga akan sangat menyukai aplikasi ini karena terdapat 
600 gambar menarik yang dapat Anda tunjukkan kepada mereka selagi Anda 
bercerita kepada mereka. Aplikasi ini wajib ada dalam gawai anak Anda 
untuk menolong mereka memahami garis besar cerita seluruh Alkitab.

2. Cerita Injil Audio (CIA)
==> https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.cerita.injil

Aplikasi CIA memuat cerita-cerita dari Alkitab, lengkap dengan 
ilustrasi yang menarik, yang membuat kegiatan mempelajari firman Tuhan 
menjadi lebih menyenangkan. Nilai plus dari aplikasi ini adalah 
fasilitas "audio player" untuk mendengarkan cerita-cerita audio di 
dalamnya. Dengan menggunakan fitur ini, anak dapat dengan mudah 
mendengarkan sendiri cerita-cerita Alkitab yang mereka inginkan. 
Aplikasi CIA memuat 350+ gambar/cerita-cerita/audio yang dapat diakses 
kapan saja secara offline. Bawa anak-anak untuk bertumbuh imannya 
dengan mendengarkan firman Tuhan melalui aplikasi ini.

3. Alkitab Yang Terbuka (AYT) Bergambar
==> https://play.google.com/store/apps/details?id=co.ayt.bergambar

Generasi digital akan lebih mudah memahami teks jika dilengkapi dengan 
gambar. Oleh karena itu, diperlukan aplikasi Alkitab bergambar untuk 
membawa mereka kepada kebenaran firman Tuhan. Aplikasi Alkitab AYT 
Bergambar memakai teks dari Alkitab Yang Terbuka (AYT), sebuah versi 
Alkitab baru yang memiliki sifat "setia, jelas, dan relevan", yang 
diterbitkan oleh Yayasan Lembaga SABDA. Aplikasi Alkitab AYT ini 
dilengkapi dengan lebih dari 1000 gambar menarik dengan teks Alkitab 
yang mudah dibaca, dimengerti, dan didengarkan untuk generasi abad 21. 
Ajak anak Anda untuk menikmati cerita-cerita Alkitab melalui gambar-
gambar yang tersedia. Anda akan terkejut ketika mendapati betapa anak 
Anda menikmati pembelajaran firman Tuhan dengan bantuan aplikasi 
Alkitab AYT Bergambar. Sekarang, kapan saja, di mana saja, anak-anak 
dapat dibawa untuk mencintai firman Tuhan.

Selain tiga apps di atas, masih banyak apps Kristen yang dapat Anda 
temukan dalam Play Store atau dalam Android.SABDA.org untuk menolong 
anak-anak bertumbuh dalam iman. Perlu disadari bahwa gerakan Apps4God 
bukan hanya slogan dan bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk 
semua orang percaya yang peduli dengan keberadaan generasi digital. 
Kami membuka kesempatan bagi semua pembaca untuk memberikan masukan, 
dukungan, umpan balik, dan respons mengenai gerakan Apps4God ini.

Silakan menulis email kepada kami melalui mail <apps4sabda@gmail.com>.

Diambil dari:
Nama situs: Apps4God
Alamat URL: http://apps4god.org/
Penulis artikel: Redaksi e-BinaAnak
Tanggal akses: 23 Juli 2015


Kontak: binaanak(at)sabda.org
Redaksi: Davida, Santi T., dan Elly
Berlangganan: subscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org