Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/455

e-BinaAnak edisi 455 (28-10-2009)

Pelayanan Misi Gereja Melalui Sekolah Minggu

 
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 455/OKTOBER/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Melaksanakan Amanat Agung Melalui Sekolah 
                        Minggu        
  - ARTIKEL 1: Menghadapi Tantangan
  - ARTIKEL 2: Mengembangkan Pelayanan Anak untuk Memperkenalkan 
               Anak-Anak kepada Kristus
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Penyergapan
  - STOP PRESS: Perayaan 15 Tahun SABDA 26 -- 30 Oktober 2009

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>

        Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook!
        Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak
        
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI
 
          MELAKSANAKAN AMANAT AGUNG MELALUI SEKOLAH MINGGU        
 
  Shalom,
 
  Anak-anak merupakan salah satu aset besar bagi gereja saat ini. 
  Mereka adalah fondasi yang menentukan masa depan gereja. Oleh sebab 
  itu, gereja harus secara serius memerhatikan pelayanan sekolah 
  minggu yang merupakan sarana pelayanan misi gereja terhadap anak. 
  Program penginjilan gereja melalui sekolah minggu bukan tidak 
  mungkin juga akan menyentuh orang-orang di seputar anak-anak layan; 
  bukan hanya anak-anak yang datang kepada Tuhan yang akan 
  diselamatkan, namun juga jiwa-jiwa lain di sekeliling anak-anak 
  tersebut.
  
  Apakah gereja akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melaksanakan 
  Amanat Agung Kristus kepada anak-anak? Sajian-sajian berikut ini 
  kami harapkan dapat semakin membuka hati dan pikiran kita mengenai 
  pentingnya penginjilan gereja melalui sekolah minggu. Berbagai 
  metode dapat diterapkan, dan untuk itu kita harus selalu meminta 
  hikmat dan bimbingan Tuhan dalam pelaksanaannya. 
  
  Redaksi Tamu e-BinaAnak,
  Desi Rianto
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/
  http://fb.sabda.org/binaanak
    
       "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku 
    dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," 
                           (Matius 28:19)
             < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 >

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                       MENGHADAPI TANTANGAN

  Siapakah di antara kita yang tidak bergembira ketika melihat 
  anak-anak tampil ke depan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru 
  Selamat mereka? Dan siapakah di antara kita yang kemudian tidak 
  bertanya dalam hati, apakah anak-anak tersebut benar-benar mengerti 
  apa yang terjadi itu? Tidakkah kita juga dikecewakan oleh sikap 
  dangkal dan kekurangmatangan terhadap pengalaman pertobatan pada 
  pihak orang dewasa? Telah tiba saatnya bagi gereja untuk meneliti 
  sejujur-jujurnya apa sebenarnya yang Alkitab maksud dengan hidup 
  baru di dalam Kristus itu dan bagaimana hal itu harus disampaikan 
  dewasa ini.

  Pikirkan sejenak betapa banyaknya kehingungan yang sedang melanda 
  orang. Pernahkah Saudara mendengar pertanyaan-pertanyaan serta 
  pernyataan-pernyataan sebagai berikut?

  "Dapatkah saya diselamatkan dua kali?"

  "Mengapa saya menjadi takut bila mendengar tentang neraka?"

  "Setiap tahun, dalam kamp pemuda-pemudi, saya selalu menerima 
  keselamatan."

  "Mengapa tidak ada orang yang menerangkan kepada saya tentang arti 
  dan tujuan menerima keselamatan itu?"

  "Apakah saya boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus?"

  "Saya harus berumur berapa supaya saya dapat dibaptiskan?"	

  Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang biasa diajukan oleh 
  anak-anak yang dibesarkan dalam gereja-gereja kita. Namun sayangnya, 
  mereka tidak pernah mendapat pengajaran yang sepatutnya tentang arti 
  sebenarnya dari hal menerima keselamatan.

  Ada pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan oleh para pejabat dan 
  pengajar sekolah minggu:

  "Bagaimanakah rencana keselamatan dapat dijelaskan kepada anak-anak 
  dengan cara yang berarti?"

  "Apakah artinya istilah `masa pertanggungan jawab akan dosa`?"

  "Mengapa kita kehilangan begitu banyak anak remaja yang pernah 
  mengaku bahwa mereka telah menerima Kristus sebagai Juru Selamat?"

  "Bagaimanakah kita dapat menguatkan iman seseorang yang baru 
  menerima Kristus?"

  "Apakah yang dimaksud Alkitab dengan istilah-istilah `dilahirkan 
  kembali`, `pembaharuan`, atau `pengakuan`?"

  Pertanyaan-pertanyaan demikian bukanlah pertanyaan yang tidak 
  dipikirkan masak-masak atau yang dangkal. Berulang kali 
  pertanyaan-pertanyaan ini diajukan dalam banyak gereja kita, yang 
  membuktikan kepada kita betapa perlunya pengajaran tentang pekabaran 
  Injil di kalangan sekolah minggu.

  KEBUTUHAN YANG SANGAT PENTING

  Apakah yang sangat penting dalam hidup dan pelayanan gereja? Apakah 
  yang seharusnya mendapat prioritas pertama di antara semua kesibukan 
  yang menandai hidup gereja dewasa ini? Manakah yang paling memberi 
  hasil dari semua kerja dan usaha kita?

  Mempertimbangkan hal-hal ini serta semua masalah yang bertalian 
  dengan hal-hal tersebut adalah sangat penting. Gereja harus 
  menyampaikan Injil sedemikian rupa hingga orang-orang yang 
  mendengarnya dapat dipimpin kepada penyerahan yang bersifat 
  langsung, pribadi, dan tetap kepada Yesus Kristus sebagai Juru 
  Selamat. Tanpa bukti dari kehidupan orang-orang yang sama sekali 
  berubah kelakuan dan arahnya, gereja gagal dan mengurungkan 
  maksudnya.

  Zaman ini adalah zaman kepercayaan yang dimudahkan dan keagamaan 
  yang dangkal. Suatu penyelidikan dalam masyarakat menunjukkan bahwa 
  sebagian besar rakyat mengakui bahwa mereka menganut suatu agama. 
  Akan tetapi, hanya sedikit yang dapat mengatakan bahwa mereka 
  memunyai hubungan yang berarti dan jelas dengan Kristus. Kepada 
  kebutuhan inilah gereja harus mengarahkan usaha-usahanya.

  Tanda-tanda adanya kebutuhan tersebut juga nampak dalam gereja 
  sendiri. Kehadiran yang makin berkurang, hilangnya anak-anak remaja, 
  pengajaran yang tak berkeyakinan, dan sikap acuh tak acuh 
  menunjukkan perlunya suatu tujuan yang baru dan tetap. Tujuan ini 
  harus berpusat pada pengertian dan penerapan yang tepat dari rencana 
  pekabaran Injil yang sesuai dengan Alkitab. Aliran gereja yang 
  liberal telah berusaha meniadakan tekanan ini. Teologi modern 
  menyimpangkan banyak gereja dari pemberitaan yang benar tentang 
  kuasa Kristus yang sanggup mengubah kehidupan, manusia, serta 
  menitikberatkan hal yang tak sepenting itu, yakni perbaikan sosial. 
  Gereja harus menilai kembali prioritas-prioritasnya serta memusatkan 
  kembali arahnya kepada penyelamatan orang-orang yang terhilang dan 
  pembangunan tubuh Kristus. Melalui sekolah minggu setempat, para 
  pendidik Kristen merupakan orang-orang penting dalam melaksanakan 
  dan mempraktikkan suatu program yang disusun untuk memenuhi 
  kebutuhan ini. Berita yang mereka sampaikan harus dapat ditangkap 
  dan dimengerti dengan jelas, suatu rencana pelaksanaan harus 
  dirumuskan, minat yang vital harus dimiliki, dan semua usaha harus 
  diarahkan ke penginjilan orang-orang yang terhilang.

  PERTIMBANGAN TENTANG LUASNYA PEKABARAN INJIL

  Bagaimanakah seharusnya pandangan kita terhadap tantangan untuk 
  mengabarkan Injil ini? Dapatkah gereja cukup puas dengan 
  statistik-statistik tentang pertobatan banyak orang? Tidak! 
  Pekabaran lnjil mencakup lebih dari hanya pengalaman-pengalaman 
  rohani yang sekali-sekali. Pekabaran Injil yang sejati mengimbangkan 
  kelahiran dengan pertumbuhan. Pekabaran Injil yang sejati 
  menitikberatkan kematangan rohani maupun pengakuan iman yang 
  mula-mula.

  Ada gereja-gereja yang sangat menekankan pengalaman pertobatan, 
  tetapi tidak mengikutinya dengan program pendidikan yang seimbang, 
  yang menghasilkan pengikut-pengikut Kristus yang setia. 
  Gereja-gereja lain telah merasa puas dengan memberi pendidikan, yang 
  jarang mendorong orang memilih dan mengamhil keputusan untuk 
  menerima Kristus. Kita harus mengusahakan keseimbangan antara 
  memenangkan orang yang terhilang dan menjadikan mereka yang telah 
  dimenangkan itu pengikut-pengikut Kristus.

  Adanya segi-segi yang berlainan dari pekabaran Injil dengan jelas 
  nampak dalam Amanat Agung. Dalam Amanat ini, Yesus memberi perintah 
  untuk mengabarkan Injil kepada tiap-tiap generasi. Menurut tata 
  kalimat bahasa Yunani, bagian permulaan dari pernyataan Yesus ini 
  dapat diterjemahkan menjadi: "Setelah pergi ke seluruh dunia ...." 
  Hal ini membebankan tanggung jawah pada tiap-tiap orang Kristen 
  untuk menjalankan Amanat ini dalam lingkungan masyarakatnya sendiri. 
  Kedua, Yesus berkata, " ... beritakanlah (umumkanlah) Injil (Kabar 
  Baik) kepada segala bangsa." Pernyataan ini memperluas daerah 
  penjangkauan gereja untuk mencakup seluruh dunia dan menekankan 
  kebutuhan untuk mengajarkan Injil dengan terang dan tepat. Kemudian 
  dalam Matius 28:19-20, Yesus mengimbangkannya dengan memberi 
  petunjuk kepada para murid untuk melanjutkan pemberitaan Injil itu 
  dengan pengajaran yang baik, yang akan menghasilkan orang-orang yang 
  sungguh-sungguh percaya, "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu 
  yang telah Kuperintahkan kepadamu."

  Gereja dewasa ini tidak boleh berbuat kurang dari itu. Pertama-tama 
  Injil harus diberitakan supaya orang-orang berdosa akan bertobat dan 
  mengaku Kristus sebagai Juru Selamat. Kemudian perintah-perintah 
  Tuhan harus diajarkan supaya setiap orang yang bertobat dibawa 
  kepada kematangan rohani. Gereja harus selalu berusaha untuk 
  menjalankan dua cara pemberitaan Injil ini.
  
  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Penginjilan di Sekolah Minggu
  Judul asli buku: Teaching for Decision
  Penulis: Richard L. Dresselhaus
  Penerjemah: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Gandum Mas, Malang 
  Halaman: 5 -- 9

   
      --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --              
        
______________________________________________________________________
ARTIKEL 2

                    MENGEMBANGKAN PELAYANAN ANAK                  
             UNTUK MEMPERKENALKAN ANAK-ANAK KEPADA KRISTUS               

  Alkitab menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat yang istimewa 
  bagi Yesus. Salah satu contohnya adalah para orang tua yang membawa 
  anak-anak mereka kepada Yesus untuk didoakan. Yesus menyambut baik
  sikap yang menunjukkan kepercayaan dan pengabdian ini. Namun, para 
  murid mengira bahwa Yesus terlalu sibuk untuk memerhatikan 
  anak-anak ini dan mereka mencoba menghentikan para orang tua dan 
  anak-anak yang datang kepada Yesus. Yesus merespons tindakan 
  para murid ini dengan smengatakan, "Biarkanlah anak-anak itu, 
  janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab 
  orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga" 
  (Matius 19:14). Yesus tidak pernah menolak anak-anak. Dia selalu 
  menyambut dan melibatkan mereka dalam pelayanan-Nya, sama seperti 
  yang dilakukan-Nya terhadap orang-orang dewasa. 

  Karena Yesus memerhatikan anak-anak, begitu pula seharusnya dengan 
  gereja lokal. Gereja merupakan tempat di mana anak-anak disambut dan 
  diajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab. Sayangnya, beberapa gereja 
  tidak memandang anak-anak layaknya Yesus memandang anak-anak; 
  hasilnya gereja tidak banyak berusaha mengembangkan pelayanan anak 
  yang terencana dengan baik dan ditujukan untuk memberikan pelatihan. 
  Tentu saja pelatihan dalam pelayanan anak harus dimulai dengan 
  membangun dasar yang alkitabiah dalam diri bayi dan anak-anak 
  prasekolah dan harus berujung dengan membimbing anak-anak yang lebih 
  dewasa kepada Kristus. Proses ini kemudian harus dilanjutkan dengan 
  upaya untuk membentuk anak-anak ini supaya menjadi murid yang setia. 
  Beberapa gereja mungkin tidak memiliki pelayanan anak yang mantap 
  karena mereka tidak tahu bagaimana mengatur dan merencanakan 
  pelayanan anak yang komprehensif. Gereja lainnya mungkin tidak 
  memerhatikan pelayanan anak hanya karena mereka tidak mau meluangkan 
  waktu. Apa pun alasannya, harus ditekankan bahwa Yesus memandang 
  anak-anak sebagai bagian yang penting dalam kerajaan Allah. Oleh 
  sebab itu, gereja harus mengusahakan dan melakukan visi Yesus. 

  Langkah-langkah berikut ini dirancang untuk membantu para pemimpin 
  gereja lokal merencanakan dan mengembangkan pelayanan anak 
  komprehensif yang alkitabiah dan terus mengenalkan anak-anak kepada 
  Kristus. 

  1. Membangun tujuan pelayanan anak.

     Pimpinan gereja harus bertemu, berdoa, dan bertanya kepada Tuhan, 
     "Apa yang Engkau inginkan untuk kami capai dari pelayanan anak 
     ini?" Mulailah menulis hal-hal yang Tuhan nyatakan kepada Anda 
     mengenai struktur dan arah pelayanan anak. Dari ide-ide yang 
     Tuhan berikan ini, bangunlah suatu pernyataan tentang tujuan 
     seluruh pelayanan anak di gereja Anda. 
   
     Pernyataan tentang tujuan harus umum, singkat, dan alkitabiah. 
     Pastikan pernyataan Anda didukung oleh alkitab. Pernyataan ini 
     akan memberi batasan pada seluruh pelayanan. Setiap aktivitas dan 
     program harus berada dalam batasan pernyataan tujuan. Dalam 
     menulis pernyataan tujuan, pertimbangkan tiga dasar kebenaran 
     berikut ini:
     a. Allah memerhatikan anak-anak (pelajaran dan pemuridan),
     b. anak-anak bisa menjalin relasi dengan Tuhan (penginjilan), dan
     c. anak-anak memiliki tanggung jawab kepada orang lain (misi).
   
     Tulislah satu pernyataan tujuan pelayanan anak Anda yang mencakup 
     kebenaran-kebenaran yang dinyatakan. Pernyataan tujuan tersebut 
     bisa seperti ini. 
     Pelayanan anak gereja .... ada untuk mengajar anak-anak dalam 
     hal-hal sebagai berikut:
     a. (isilah butir-butir ini sesuai dengan pimpinan Tuhan.)
     b.
     c.
  
  2. Evaluasilah pelayanan anak Anda saat ini.
     
     Nilailah setiap kelompok umur secara terpisah untuk mengetahui 
     apakah program dan kegiatan saat ini sesuai dengan pernyataan 
     tujuan yang dibuat. Bila tidak, maka kegiatan-kegiatan atau 
     program-program itu harus dihilangkan atau diganti supaya sesuai 
     dengan standar yang ditetapkan. Evaluasilah kemajuan rohani tiap 
     kelompok umur yang saat ini ada dengan menanyakan, "Apakah 
     anak-anak ini tumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan?" Ketika 
     menjawab pertanyaan ini, perhatikan kategori berikut ini.

     a. Perkembangan efektivitas -- adakah usaha yang dilakukan untuk 
        menjangkau anak-anak sesuai dengan tingkat pemahamannya?
     b. Kegiatan-kegiatan pelengkap -- apakah kegiatan dan program 
        yang ada saat ini dapat dengan efektif meningkatkan 
        pembelajaran anak-anak dalam bidang rohani?
     c. Penekanan pada penginjilan -- adakah usaha yang dilakukan 
        untuk menunjukkan kebenaran Injil sesuai dengan tingkat 
        pemahaman anak? 

     Mengevaluasi kondisi rohani kelompok umur tertentu sangatlah 
     subjektif, namun ini adalah pilihan Anda. Hanya Tuhan yang tahu 
     kondisi rohani mereka yang sebenarnya. Namun, jawaban dari 
     pertanyaan-pertanyaan itu harus sekaligus mengungkapkan kelebihan 
     dan kelemahan pelayanan yang saat ini sedang berjalan. Ini adalah 
     informasi yang diperlukan untuk langkah selanjutnya. 

  3. Tentukan tujuan setiap kelompok umur dalam pelayanan anak Anda. 
     
     Latihan sebelumnya telah menyebutkan kondisi rohani anak-anak 
     dalam pelayanan Anda. Ini adalah titik awal. Anda harus tahu 
     kondisi rohani anak-anak sebelum Anda dapat menentukan arah bagi 
     mereka untuk bertumbuh. Dalam menyusun tujuan, perhatikan tips 
     berikut ini.

     a. Setiap kelompok umur harus memiliki tujuan sendiri. 
        Alasannya adalah karena anak-anak memiliki kemampuan belajar 
        yang berbeda pada usia yang berbeda. Anak kelas 1 tidak 
        belajar seperti anak kelas 6. Selain itu, anak kelas satu 
        tidak dapat mempelajari materi yang ditujukan untuk anak kelas 
        6. 

     b. Tujuan-tujuan itu harus spesifik dan dapat diukur. 
        Tujuan-tujuan itu harus berupa keterampilan dan pengetahuan 
        yang Tuhan inginkan untuk dipelajari oleh anak-anak. Ketika 
        menetapkan tujuan, perhatikan usia dan kemampuan belajar 
        anak-anak. 

     c. Tujuan-tujuan itu harus sesuai dengan pernyataan tentang 
        tujuan. 
        Gunakan kebenaran dasar yang disebutkan di langkah pertama 
        sebagai tuntunan untuk menetapkan tujuan.

     d. Tujuan-tujuan itu harus dapat diraih. 
        Jangan menetapkan tujuan yang tidak mungkin diraih oleh 
        kelompok umur tersebut. 

     e. Tujuan-tujuan itu harus alkitabiah. 
        Dukunglah setiap tujuan dengan Alkitab. 

  4. Susunlah strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
     
     Tujuan telah ditetapkan, tentukan cara terbaik apa yang bisa 
     dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Setiap kegiatan atau program 
     dalam kelompok umur akan memiliki strategi sendiri untuk mencapai 
     tujuan yang telah ditetapkan. Berikut beberapa tips untuk 
     mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

     a. Setiap kegiatan atau program dalam suatu kelompok umur harus 
        mendukung upaya pencapaian tujuan. Berikut ini adalah hal 
        penting yang harus diingat. Setiap kegiatan dan program tidak 
        akan mencapai SEMUA tujuannya secara individu/sendiri-sendiri. 
        Namun, kegiatan dan program itu BERSAMA-SAMA akan mencapai 
        SEMUA tujuan yang telah ditetapkan. Contoh: Anda mungkin 
        memiliki delapan tujuan untuk satu kelompok umur. Program 
        musik untuk kelompok tersebut dirancang hanya untuk mencapai 
        dua dari delapan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini bisa 
        diterima selama kegiatan-kegiatan lain dalam kelompok umur 
        tersebut bisa meraih enam tujuan lainnya. 

     b. Gaya mengajar harus sesuai dengan kelompok umur. Guru harus 
        memahami bagaimana kelompok umur mereka belajar dan guru harus 
        diperlengkapi supaya dapat mengajar sesuai dengan tingkat 
        kelompok umur. 

     c. Rencanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam 
        jangka waktu 12 bulan. Tulislah jadwal langkah-langkah untuk 
        mencapai tujuan tersebut. Bagilah jadwal ini per bulan dan 
        empat bulan. Pastikan untuk membagikan jadwal ini kepada semua 
        guru supaya mereka peduli pada harapan Anda. 
        
     d. Buatlah strategi yang tepat untuk penginjilan. Tentukan 
        program dan kegiatan mana yang bisa menyampaikan Injil kepada 
        anak-anak. Latihlah para pemimpin program ini untuk 
        menyampaikan Injil kepada anak-anak. Tentukan bagaimana dan di 
        mana sebuah konseling untuk tiap anak dapat dilakukan. 
        Tentukan siapa yang akan melakukan tindak lanjut terhadap 
        anak-anak dan orang tua mereka. 

     e. Masukkan pelatihan bagi guru dalam strategi Anda. Latihlah 
        para guru dalam pelayanan anak Anda supaya dapat melayani 
        dalam kelompok umur yang spesifik. Pertimbangkan untuk meminta 
        pelatihan bagi semua guru yang melayani anak-anak. 

     f. Bertanggungjawablah atas seluruh waktu yang dimiliki oleh 
        anak-anak yang Anda layani. Rencanakan untuk TIDAK membuang 
        waktu ketika anak-anak berada di gereja. 

     g. Mengajarlah bukan hanya untuk pengetahuan di kepala, tetapi 
        juga untuk perubahan hati. Tujuan utama pelayanan adalah 
        membimbing individu untuk memiliki hubungan pribadi dan aktif 
        di dalam Kristus. Ketika Anda membuat rencana, pastikan Anda 
        menyertakan kegiatan-kegiatan yang memberi kesempatan Allah 
        untuk bekerja di dalam hati anak-anak. 

     h. Gunakan pendekatan yang seimbang. Tidak semua kegiatan bisa 
        100 persen berupa penginjilan. Begitu pula tidak semua 
        kegiatan bisa 100 persen menjangkau masyarakat. Perhatikan 
        tujuan yang telah Anda tetapkan dan bagikan tanggung jawab 
        secara seimbang untuk mencapai tujuan tersebut dalam kegiatan 
        yang telah Anda rencanakan. 

  5. Ukurlah kemajuan yang dicapai dari tujuan yang ditetapkan.
     
     Mengukur kemajuan yang dicapai dari tujuan yang ditetapkan akan 
     memberi Anda kesempatan untuk melihat apakah pelayanan tersebut 
     menuju ke arah yang benar. Ukurlah secara rutin dan berikan 
     penghargaan kepada guru dan murid-murid yang membuat kemajuan 
     terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan harus 
     cukup fleksibel untuk disesuaikan bila Anda merasa ada satu 
     kegiatan yang tidak membantu untuk mencapai tujuan. Juga, bila 
     ada satu atau lebih kegiatan yang tidak bisa mencapai apa yang 
     Anda inginkan, evaluasilah metode yang dipakai guru tersebut. 
     Guru mungkin kurang mendapatkan pelatihan untuk mengajar kelompok 
     umur yang dia ajar. 

  6. Sediakan waktu untuk mengerjakan hal-hal detail untuk pelayanan 
     anak yang efektif. 

     Perhatikan hal-hal berikut ini.

     a. Dana -- adakah uang yang cukup untuk melakukan semua yang 
        ingin dicapai tahun ini? Bila tidak, bagaimana kita bisa 
        mengumpulkan lebih banyak uang (atau memangkas rencana kita)?

     b. Kalender -- pastikan acara untuk anak-anak terjadwal pada saat 
        yang tepat. Misalnya, jangan merencanakan acara pada hari 
        libur atau puncak liburan. Perhatikan jadwal dan kondisi 
        keuangan orang tua ketika merencanakan acara khusus. 

     c. Rekrut dan latihlah para guru -- carilah guru yang memiliki 
        minat dan karunia untuk melayani anak-anak. Berdoalah kepada 
        Tuhan supaya Anda mengetahui orang-orang tersebut. Ketika Anda 
        sudah mendapatkannya, beri mereka pelatihan yang tepat. Jangan 
        menempatkan guru baru di kelas anak-anak tanpa pelatihan dan 
        persiapan yang cukup. 

     d. Rencanakan agenda untuk setiap kegiatan. Ketahuilah siapa 
        melakukan apa dan untuk berapa lama. Bila guru tidak disiapkan 
        untuk mengajar anak-anak, anak-anaklah yang akan mengendalikan 
        kelas dan guru.

     e. Teruslah memberikan informasi ke gereja. Sampaikan ke gereja 
        kemajuan dari pelayanan anak; meskipun hanya langkah kecil. 
        Beritahukan kepada gereja kegiatan baru dan yang akan datang. 
        Bagikan visi dan strategi Anda kepada orang-orang tua di 
        gereja. Ketika mereka mendapat informasi tersebut, mereka 
        lebih terlengkapi untuk mendukung dan mendoakan pelayanan ini. 
        
  7. Evaluasilah jalannya pelayanan yang Anda rencanakan. Ketika 
     pelayanan mengalami kemajuan, tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini 
     kepada diri Anda sendiri:        
     a. Apakah kegiatan ini bisa digunakan untuk mencapai (atau 
        membuat kemajuan) tujuan yang telah ditetapkan?
     b. Apa yang berjalan dengan baik dalam kegiatan ini?
     c. Apa yang perlu diperbaiki dalam kegiatan ini?
     d. Apakah kita memiliki pekerja yang cukup dalam kegiatan ini?
     e. Apakah para pekerja dipersiapkan?
     f. Bagaimana saya bisa menyiapkan para pekerja dengan lebih baik 
        lagi?
     g. Apakah para pekerja cukup terlatih dalam melayani kelompok 
        umur ini?   
     h. Pengetahuan apa (yang ada di kepala) yang bisa didapatkan oleh 
        anak-anak sebagai hasil dari kegiatan ini?   
     i. Apakah Injil disampaikan dalam kegiatan ini? Apakah Injil 
        disampaikan secara utuh?
     j. Seberapa baik konseling terhadap tiap anak bisa dilakukan?
     k. Seberapa baik tindak lanjut terhadap anak-anak dan keluarga 
        mereka dilakukan?
     
  Tidak ada pelayanan yang sempurna. Namun, bila kita menyediakan 
  waktu untuk membuat suatu rencana yang komprehensif untuk 
  pelaksanaan pengajaran, maka pelayanan kita menjadi jauh lebih 
  efisien dan efektif. Tuhan menginginkan segala sesuatu yang ada di 
  dalam gereja-Nya dilakukan dengan cara yang teratur. "Tetapi segala 
  sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur" (1 Korintus 
  14:40). Rencana dan struktur meningkatkan keteraturan dan menjadikan 
  kegiatan lebih fokus pada Tuhan dan rencana-Nya untuk hidup 
  kita. (t/Ratri)
  
  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: KidzPlace.org
  Judul asli artikel: Developing a Children`s Ministry that is  
                      Intentional in Introducing Children to Christ
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.kidzplace.org/site/c.chJKJXOAJlH/b.326428/k.210D/Developing_an_Effective_Childrens_Ministry.htm
  
         --  Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak  --

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

     Sambutlah seorang anak sama seperti Kristus menyambut mereka!

______________________________________________________________________
BAHAN MENGAJAR

                               PENYERGAPAN
  
  Bahan bacaan: 1 Petrus 5:5-11
  
  "Lihatlah, seekor kucing sedang bersembunyi di balik semak-semak," 
  kata Nikki.
  
  "Dia mengawasi beberapa burung dara yang sedang makan di 
  pekarangan," kata ayah. "Kucing itu sedang menunggu kesempatan untuk 
  menerkam mereka." Tak lama kemudian, si kucing melompat ke arah 
  burung-burung itu. Burung-burung itu segera terbang dan hanya kulit 
  gabah kosong yang tertinggal untuk si kucing.
  
  "Aku senang mereka terbang," kata Nikki. "Mereka cukup pintar. Aku 
  rasa mereka tahu kalau ada seekor kucing di halaman, oleh karena itu 
  mereka berjaga-jaga terhadap serangan si kucing saat mereka makan."
  
  Ayah mengangguk. "Kita harus cerdas," kata ayah. Karena melihat 
  Nikki tampak keheranan, ayah mencoba menjelaskan. "Kucing itu 
  mengingatkan ayah pada si iblis yang suka bersembunyi tapi kemudian 
  menerkam kita saat kita lengah. Kita harus berjaga-jaga terhadap 
  jebakan yang dia siapkan yang membawa kita jatuh ke dalam dosa."
  
  Keesokan harinya Nikki memanggil ayahnya. "Kemarilah Ayah, coba 
  lihat apa yang si kucing lakukan sekarang."
  
  Ayah pun tertawa saat dia melihat si kucing, yang dengan ekornya 
  yang naik, berjalan mengendus-endus melewati pekarangan mendekati 
  kerumunan burung merpati. "Ayah pikir dia sedang berpura-pura 
  menjadi teman mereka dan tidak akan menyakiti mereka," katanya. 
  Lagi-lagi burung-burung itu terbang tinggi saat si kucing mendekati 
  mereka. "Inilah pelajaran lain yang bisa diambil dari perilaku 
  kucing itu," lanjut ayah. "Iblis juga berpura-pura menjadi teman 
  kita. Tapi dia terus berusaha mengelabui kita untuk mengikutinya dan 
  tidak taat kepada Yesus."
  
  "Burung-burung itu sangat pintar," ketus Nikki. "Itu memang 
  kemampuan alami mereka untuk berjaga-jaga dari bahaya dan 
  menjauhinya."
  
  "Seandainya kita memiliki insting terhadap si iblis," kata Nikki.
  
  "Jika kita ada di dalam Yesus, kita bahkan memiliki lebih dari itu," 
  ayah memberitahu Nikki. "Kita memunyai Roh Kudus yang tinggal di 
  dalam kita untuk menuntun kita, Dia akan mengingatkan kita akan 
  bahaya yang menghadang dan membantu kita untuk mengetahui bagaimana 
  menghindarinya." P.O.Y
  
  Bagaimana Denganmu?
  
  Apakah kamu tahu kapan iblis berusaha menjeratmu untuk melakukan 
  dosa? Kamu bisa melindungi dirimu sendiri dengan membaca Alkitab, 
  menaati orang tua, dan meminta Tuhan untuk menolongmu. Saat Roh 
  Kudus membuatmu merasa tidak nyaman akan sesuatu, perhatikan 
  peringatan tersebut dan jauhilah hal-hal yang tidak benar.
  
  Ayat hafalan:
  "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (1 Tesalonika 5:21) 
  (t/Setya)
  
  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: The One Year Book of Devotion for Kids II 
  Judul asli artikel: Ambush
  Tanggal: 20 Februari
  Penulis: Pauline O. Youd
  Penerbit: Tyndale House Publisher, Inc, Illinois 1993
  
  
        -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak --
               
______________________________________________________________________
STOP PRESS

             PERAYAAN 15 TAHUN SABDA 26 -- 30 OKTOBER 2009

  Melengkapi rangkaian perayaan 15 Tahun SABDA ini, maka dalam minggu 
  terakhir ini kami akan melaporkan beberapa rencana yang ternyata 
  harus mundur karena belum selesai dikerjakan sampai minggu ini. 
  Melalui kesempatan ini, kami sekaligus memohon dukungan Anda dalam 
  doa agar apa yang sudah kami laksanakan dapat diberkati Tuhan, dan 
  yang belum berhasil diselesaikan, dapat segera kami selesaikan 
  dengan sebaik mungkin. 
  
  - Peluncuran CD Image SABDA (ISO) -- sedikit mundur dari rencana, 
    tapi minggu ini akan diselesaikan.
  
  - Mini Road Show ",15 Tahun SABDA" di Solo (2). Acara ini sudah 
    berlangsung dengan baik dan diikuti oleh 38 hamba Tuhan dari Solo. 
    Doakan agar training penggunaan situs SABDA Alkitab ini membantu 
    mereka dalam pelayanan mimbar mereka.
  
  - Peluncuran Gadget "AYATIZER" -- rencana ini akan diundur sampai  
    minggu ini karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan.
    
  - Peluncuran Publikasi m-Biblika -- sudah memasuki tahap 
    penyelesaian.
  
  - Peluncuran upgrade CD Alkitab Audio (TB dan BIS) -- sedang 
    disempurnakan.

  - Retret dan ucapan syukur staf YLSA di Tawangmangu.
  
  Terima kasih untuk kerja sama dan dukungan yang Anda berikan kepada 
  YLSA. Kiranya Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita bersama.            

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/
Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org