Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/446

e-BinaAnak edisi 446 (19-8-2009)

Daud

 
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____

  DAFTAR ISI EDISI 446/AGUSTUS/2009

  - SALAM DARI REDAKSI: Tuhan adalah Gembalaku
  - ARTIKEL: Tokoh Daud
  - MUTIARA GURU
  - BAHAN MENGAJAR: Daud disertai Allah
  - AKTIVITAS: Daud dan Goliat
  - WARNET PENA: e-Learning

______________________________________________________________________
   Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi:
  <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org>
______________________________________________________________________
SALAM DARI REDAKSI

                        TUHAN ADALAH GEMBALAKU

  Sebagai pelayan anak, Tuhan menetapkan kita untuk menjadi
  pahlawan-pahlawan iman bagi anak-anak layan yang Dia percayakan
  kepada kita. Namun, terkadang kita takut menghadapi tantangan yang
  akan menghadang. Mari belajar bersama dari kegigihan dan keberanian
  Daud. Ia yang dipandang sebelah mata dan dianggap tidak akan mampu
  melawan Goliat, justru menjadi pahlawan bagi bangsa Israel. Ia
  mengalahkan Goliat dengan berserah penuh kepada Sang Gembala
  Imannya, yaitu Allah.

  Kita pun dapat menjadi seperti Daud, bahkan anak-anak layan kita
  juga. Oleh karena itu, mari kita belajar dari Daud. Meski banyak
  rintangan, bahkan selalu nyaris kehilangan nyawanya, dia tetap gigih
  karena percaya bahwa Allah selalu menyertai dia. Simak artikel,
  bahan mengajar, dan aktivitas seputar Daud dalam edisi ini. Pastikan
  kita dan anak-anak layan mendapatkan berkat melalui Raja Israel
  ini. Amin.

  Pimpinan Redaksi e-BinaAnak,
  Davida Welni Dana
  http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/
  http://pepak.sabda.org/

     "Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku." (Mazmur 23:1)
          < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Mazmur+23:1>

______________________________________________________________________
ARTIKEL

                            TOKOH DAUD

  Anak bungsu Isai, suku Yehuda, dan Raja Israel kedua. Dalam Kitab
  Suci, dialah satu-satunya yang memakai nama itu, yang melukiskan
  tempat khas yang didudukinya sebagai nenek moyang, perintis, dan
  bayang-bayang dari Tuhan Yesus Kristus, yaitu "Anak yang lebih agung
  dari Daud yang agung". Dalam PB, nama Daud disebut 58 kali, termasuk
  gelar yang berulang-ulang diberikan kepada Yesus: "Anak Daud".
  Menurut rasul Paulus, Yesus ialah yang "menurut daging diperanakkan
  dari keturunan Daud" (Rm. 1:3), sedang menurut Yohanes, Yesus
  sendiri berkata tentang dirinya sendiri, "Akulah tunas, yaitu
  keturunan Daud." (Why. 22:16)

  Mengamati PL untuk mencari siapa yang menduduki kedudukan yang
  begitu mulia dalam garis keturunan Tuhan Yesus dan tujuan-tujuan
  Allah, maka akan kita jumpai bahan yang berlimpah-limpah dan kaya.
  Cerita tentang Daud mulai ada dari 1 Sam. 16 sampai 1 Raj. 2, dengan
  banyak ayat sejajarnya dalam 1 Taw. 2-29.

  I. Latar Belakang Keluarga

  Daud ialah cicit dari Rut dan Boas, anak bungsu dari delapan
  bersaudara (1 Sam. 17:12 dab), dan dipersiapkan untuk menjadi
  gembala. Dalam pekerjaan inilah ia ditempa menjadi berani, yang pada
  kemudian hari terbukti dalam pertempuran (1 Sam. 17:34-35). Dalam
  pekerjaan itu juga ia belajar kelemahlembutan dan jiwa pengasuhan
  terhadap kawanan dombanya, yang di kemudian hari disyairkannya
  sebagai sifat-sifat Allahnya. Seperti Yusuf, ia menderita karena
  niat-niat jahat dan hati yang cemburu dari kakak-kakaknya,
  barangkali karena bakat-bakat yang dikaruniakan Allah kepadanya (1
  Sam. 18:28). Pada satu pihak, ia rendah hati menyebut kaum
  keluarganya (1 Sam. 18:18), tapi di pihak lain, Daud menjadi bapak
  leluhur dari keturunan yang ternama, seperti tertera pada silsilah
  Tuhan Yesus dalam Injil (lih. Mat. 1:1-17).

  II. Pengurapan Daud dan Persahabatannya dengan Yonathan

  Sesudah Allah membuang Saul dari kedudukan Raja Israel, maka Allah
  menyatakan Daud sebagai penggantinya kepada Samuel, yang
  mengurapinya di Betlehem tanpa publisitas (1 Sam. 16:1-13). Akibat
  dari tindakan Allah itu ialah undurnya Roh Allah dari Saul. Akibat
  lainnya adalah tekanan jiwa yang dideritanya, yang kadang-kadang
  kelihatannya mendekati keadaan gila.

  Ada suatu wahyu yang indah tentang pemeliharaan Allah. Daud yang
  akan menggantikan Saul dalam karunia dan rencana Allah, dipilih
  untuk melayani raja yang telah dicomot itu dengan kecapinya (1 Sam.
  16:17-21). Dengan demikian, kehidupan kedua tokoh ini dipertemukan
  Allah, yaitu raksasa penguasa yang sudah kehilangan segala-galanya
  dengan teruna yang sedang berkembang. Mula-mula berjalan baik. Raja
  Saul berkenan dengan sang teruna (karya musiknya memperkaya khazanah
  ibadat gerejawi) dan menetapkan dia menjadi pembawa senjatanya. Lalu
  peristiwa yang sangat terkenal antara Daud dan Goliat, raksasa
  unggulan Filistin, mengubah segala-galanya (1 Sam. 17). Ketangkasan
  dan keterampilan Daud mengunakan umbannya memusnahkan kekuatan dan
  mematikan raksasa Goliat, adalah awal kerontokan orang Filistin.
  Jalan sudah terbuka bagi Daud untuk memetik pahala yang dijanjikan
  Saul, yaitu mempersunting putri raja dan kebebasan membayar pajak
  bagi sanak keluarga bapak Daud. Tapi unsur baru mengubah jalannya
  sejarah. Raja Saul cemburu melihat pejuang Israel yang baru ini.
  Sewaktu ia pulang dari pertempuran mengalahkan Goliat, kaum Israel
  menyongsong dia dengan nyanyian, "Saul mengalahkan beribu-ribu
  musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa." Saul tidak seperti Yonathan,
  anaknya, sangat iri, dan tentang itu tertulis, "Sejak itu maka Saul
  selalu mendengki Daud" (1 Sam. 18:7-9).

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta 1994
  Halaman: 238 -- 240

______________________________________________________________________
MUTIARA GURU

       Jika Allah di pihak kita, siapakah yang dapat melawan?

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR o/

                        DAUD DISERTAI ALLAH

  Bahan Alkitab: 1 Samuel 18:6-30
  Tujuan Khusus: Anak dapat:
                 - menjelaskan mengapa Saul membenci Daud;
                 - menjelaskan sebab Daud lolos dari niat jahat Saul;
                 - menyebutkan akibat bila suka iri hati.
                 - menghormati Tuhan dan tidak iri hati kepada yang
                   lain.

  Ayat Hafalan:
  "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud berlaksa-laksa."
  (1 Sam. 18:7)

  Materi Pelajaran

  A. Untuk Guru

  1. Penjelasan Bahan Alkitab

  Saul, dalam bagian ini keadaannya sedang menurun. Hubungannya dengan
  Allah merenggang. Hal inilah yang menyebabkan kemundurannya. Lambat
  atau cepat, ia pasti akan mengalami kejatuhan. Di dalam diri Daud,
  Saul melihat saingan anaknya (putra mahkota). Karena Saul melihat
  kemenangan-kemenangan yang dicapai Daud dan sambutan rakyat terhadap
  Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud
  berlaksa-laksa (berpuluh-puluh ribu)". Setiap kali Saul berusaha
  untuk menjatuhkan Daud, ia tidak berhasil. Akibatnya, Saul semakin
  membenci Daud. Saul iri hati karena Daud lebih dihargai orang-orang.
  Daud tidak mencari kemuliaan sendiri, tetapi kemuliaan Allah. Maka
  Allah memberinya kekuatan dalam hidupnya; tanpa kebencian dan iri
  hati. Daud memulai hidupnya sebagai anak gembala, kemudian ia
  menjadi penghibur istana, lalu menjadi pejuang, dan setelah itu ia
  menjdi raja, menggantikan Saul.

  2. Hubungan Anak dengan Pelajaran

  Melalui certa ini, kita ingin mengajar anak-anak tentang dua hal
  utama, yaitu iri hati dan sikap terhadap orang yang iri hati. Iri
  hati adalah hal yang paling mudah kita jumpai dalam diri anak. Iri
  hati selalu membawa akibat buruk bagi perkembangan dan pertumbuhan
  jiwa anak, dan selalu menimbulkan pertengkaran di antara anak-anak.
  Dengan mengajak anak-anak mengerti akan akibat buruk dari iri hati,
  serta menunjukkan firman Tuhan tentang hal itu, kita dapat menolong
  anak-anak untuk belajar agak tidak beriri hati.

  Yang sering kurang disadari oleh anak-anak adalah bagaimana sikap
  anak terhadap orang yang iri hati kepadanya. Anak-anak sering
  menilai iri hati sebagai suatu yang tidak baik untuk dilakukan,
  tetapi anak tidak tahu bagaimana sikap yang baik menghadapi orang
  yang iri hati kepadanya. Oleh karena itu, tunjukkanlah/ajarkanlah
  sikap yang seharusnya anak-anak lakukan, terutama sebagai anak-anak
  Tuhan, dalam menghadapi perbuatan orang lain yang iri hati kepada
  mereka. Kedua hal ini akan menunjang pertumbuhan iman anak-anak
  menuju kedewasaan.

  B. Untuk Anak

  1. Cerita

  Suatu ketika, kota Yerusalem ramai sekali. Rakyat bersorak-sorai.
  Wanita-wanita keluar dari rumahnya masing-masing, lalu menari-nari
  dan menyanyi sambil memainkan rebana. Mereka bergembira menyambut
  kepulangan raja mereka, yaitu Raja Saul, beserta

  prajurit-prajuritnya yang baru saja menang perang melawan bangsa
  Filistin. Seorang prajurit bernama Daud disanjung-sanjung secara
  berlebihan oleh rakyat, karena memang dia seorang prajurit yang
  gagah perkasa. Daudlah yang memimpin bangsa Israel memperoleh
  kemenangan atas bangsa Filisin. Coba kita dengarkan puji-pujian
  orang banyak itu terhadap Daud: "Saul mengalahkan beribu-ribu musuh,
  tetapi Daud berlaksa-laksa" (Selaksa = 10.000). Tentu saja Daud
  senang mendengar puji-pujian itu. Tetapi ia tidak lantas menjadi
  sombong. Daud sadar bahwa Tuhanlah yang memberinya kemenangan.
  Bagaimana halnya dengan Raja Saul ketika ia mendengar puji-pujian
  yang dinyanyikan orang banyak itu? Ia tidak senang, ia sangat sebal!
  Pikirnya: "Mengapa kepada Daud rakyat menghitungnya berlaksa-laksa,
  sedangkan kepadaku ... rakyat hanya menghitungnya beribu-ribu. Wah
  ..., bahaya! Bisa-bisa jabatan raja ini nantinya jatuh kepada Daud
  ...! Sejak hari itu, hati Raja Saul selalu mendengki kepada Daud.

  Suatu hari, ketika Daud sedang bermain kecapi di istana, sedang
  menghibur Raja Saul, tiba-tiba ... Raja Saul melemparkan tombak ke
  arah Daud! Hati Raja Saul yang penuh dengki dan iri hati itu ingin
  membunuh Daud! Tapi Daud cukup gesit, dan ia mengelak ... tidak
  kena! Selagi lagi Raja Saul melemparkan tombaknya ke arah Daud ....
  Lagi-lagi Daud mengelak, dan luput! Daud merasa heran, mengapa Raja
  Saul begitu membenci dirinya. Tapi kemudian Daud bersyukur bahwa
  selama ini Tuhan selalu melindunginya.

  Ketika Raja Saul tahu bahwa Daud dilindungi Tuhan, ia menjadi takut
  kepada Daud. Namun begitu, hati Raja Saul yang sudah dipenuhi rasa
  iri dan dengki itu tetap menginginkan Daud mati! Lalu diangkatnya
  Daud menjadi kepala pasukan seribu. Sebagai kepala pasukan seribu,
  di dalam peperangan, Daud harus selalu berada di barisan terdepan;
  sehingga nyawanya selalu terancam. Tapi Daud selalu berhasil di
  dalam peperangan dan ia tetap selamat karena Allah menyertai dia.

  Rakyat semakin mengasihi Daud karena dialah yang memimpin mereka
  dalam peperangan. Sementara itu, Raja Saul semakin ketakutan melihat
  keberhasilan Daud. Karena itu, ditawarinya Daud menjadi menantunya.
  Kebetulan memang Mikhal, anak perempuan Raja Saul, suka pada Daud;
  dan Daud juga suka dengan Mikhal. Namun, Daud hanyalah seorang
  miskin; ia tidak punya emas atau barang-barang berharga yang lain
  untuk dijadikan mas kawin. Karena itu, Raja Saul kemudian menyuruh
  Daud membunuh 100 orang Filistin. Bila Daud berhasil, barulah Raja
  Saul akan mengawinkan Daud dengan Mikhal.

  Sebetulnya, Raja Saul menyuruh Daud membunuh orang Filistin itu cuma
  alasan saja. Hati Raja Saul yang diliputi rasa iri kepada Daud,
  menghendaki Daud mati dibunuh oleh orang Filistin. Tapi Tuhan
  menyertai Daud; ia berhasil membunuh orang-orang Filistin. Bukan
  hanya 100 orang, melainkan 200 orang. Maka Raja Saul terpaksa
  memberikan Mikhal, puterinya, kepada Daud untuk dijadikan istri
  Daud. Karena menghormati Tuhan, Daud tidak melawan Saul, walaupun ia
  sanggup mengalahkannya.

  Penerapan:

  Tahukah kalian, apa akibatnya apabila kalian membiarkan diri kita
  merasa iri kepada orang lain? Mungkinkah hati kita tenang? Raja Saul
  membiarkan hatinya dirasuki perasaan iri kepada Daud; akibatnya ia
  terus ingin membunuh Daud. Nah, sekarang mari kita baca 1 Yoh. 3:15.
  (Baca bersama-sama, setelah itu jelaskan maksudnya dengan
  mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti anak.)

  Lalu, bagaimana cara kita mengatasi atau menjauhkan diri dari rasa
  iri hati? Mari kita baca 1 Kor. 4:7. (Baca bersama-sama, lalu
  jelaskan maksudnya dengan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti
  anak.)

  Pernahkah kalian dibenci oleh teman-teman atau oleh saudara yang iri
  hati kepada kalian? Bagaimana sikap kalian sebaiknya? (Jelaskan 1
  Yoh. 4:7-11, dengan mempergunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh
  anak.)

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Pedoman Sekolah Minggu Anak Kecil Tahun III Jilid II
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992
  Halaman: 25 -- 28

______________________________________________________________________
o/ AKTIVITAS o/

                         DAUD DAN GOLIAT

  Untuk diingat:
  Ketika Allah di pihak kita, kita tidak memerlukan yang lainnya.

  Pelajaran: 1 Samuel 16 -- 18

  Ringkasan pelajaran:

  Keberadaan Goliat menebarkan rasa takut di hati para prajurit
  Israel. Setiap pagi dan sore, selama 40 hari, dia mengeluarkan suara
  raungan yang keras di lembah, "Mengapa kalian tidak keluar untuk
  berperang? Pilihlah seorang pria ... jika dia dapat melawan dan
  membunuhku, maka kami akan menjadi hamba kalian. Tetapi jika aku
  dapat mengalahkannya, kalian yang harus menjadi hamba kami."
  [Lanjutkan terus cerita mengenai Daud.]

  - Saat itu Saul menjadi raja, tetapi Allah telah menolak dia dan
    memilih Daud (1 Samuel 16:1).

  - Tuhan mengutus Samuel untuk mengurapi raja yang baru.

  - Isai memiliki 8 orang anak, dan dia memilih anak yang paling kecil
    dan yang termuda. (17:14)

  - Allah melihat hati, bukan penampilan luar.

  - Daud adalah seorang gembala yang membela domba-dombanya dengan
    pertolongan Tuhan (16:7).

  - Daud adalah seorang pemusik yang menulis lagu-lagu pujian kepada
    Tuhan (16:16).

  - Daud menantang Goliat dan mengalahkannya (17:45)

  - Awalnya Saul senang dengan keberadaan Daud, tetapi akhirnya Saul
    menjadi cemburu pula (18:7). Berulang kali Saul berusaha membunuh
    Daud.

  - Namun demikian, menghadapi semua itu, Daud bersikap bijaksana
    (18:14).

  Pujian: Ajak anak-anak menyanyikan lagu yang berisi kemenangan Daud.

  Aktivitas:

  1. Tulis daftar kebaikan dan keburukan Saul.

     Kebaikan: memberi semangat kepada Daud untuk melawan Goliat,
     memuji Daud karena musik yang dimainkan Daud menolong dirinya.

     Keburukan: cemburu dengan popularitas Daud, kasar, dan takut
     kepada Goliat.

  2. Tulis daftar sifat-sifat Daud.

     Kebaikan: berani, setia, rendah hati, bijaksana, patuh, gigih,
     dan senang memuji Tuhan.

  3. Minta setiap murid menuliskan daftar ketakutan mereka di atas
     kertas. Minta mereka menempelkan kertas tersebut pada sebuah
     boneka atau badan Anda. Lalu siapkan perisai iman untuk
     melindungi boneka atau badan Anda itu dari rasa takut.
     Diskusikan.

  4. Jika ruangan kelas cukup besar, tandai temboknya pada ketinggian
     274 cm dan 152 cm. Suruh murid-murid melihat kedua tanda itu
     untuk melihat seberapa tinggi Daud di hadapan Goliat.

  Ayat hafalan: 1 Samuel 17:45

  Benar atau salah:
  1. Daud tidak pernah menghadapi kesulitan sebelumnya. (S)
  2. Samuel berpendapat anak tertua Isai yang akan dipilih. (B)
  3. Daud sesumbar kepada Saul bahwa ia akan menjadi raja berikutnya.
     (S)
  4. Goliat lebih kuat daripada Tuhan. (S)
  5. Kecemburuan Saul sudah di luar kontrol. (B)

  Pertanyaan-pertanyaan:

  1. Pertanyaan bahasa
     a. Apakah arti Mazmur? (Lagu pujian kepada Allah.)
     b. Apakah arti kata cemburu? (Tidak menyukai seseorang karena
        mereka memiliki sesuatu yang kamu inginkan.)
     c. Praktikkan ayat hafalan di atas.

  2. Pertanyaan aktivitas
     a. Nyanyikan lagu "Tuhan adalah Gembalaku".
     b. Dramakan peristiwa pembunuhan Goliat
     c. Tulis sepuluh kitab pertama dalam Perjanjian Lama secara urut.

  3. Pertanyaan mengenai rasa (emosi)
     a. Bagaimana perasaan Goliat ketika Daud mendekatinya?
     b. Bagaimana perasaan orang Filistin ketika Goliat terjatuh?
     c. Bagaimana perasaan Saul ketika tahu bahwa Daud menang?

  4. Pertanyaan aplikasi
     a. Apakah Allah melindungi kita? (Ya.)
     b. Bagaimana kita menghindari perasaan cemburu? (Mengucap syukur
        atas apa yang kita miliki.)
     c. Apa yang Tuhan lihat dari manusia? (Hati.)
     d. Bagaimana cara Tuhan menggembalakan kita? (Dia memimpin dan
        kita mengikuti. Dia membawa kita ke tempat yang aman.)
     e. Bagaimana kita dapat menceritakan kepribadian orang? (Melihat
        tingkah lakunya dan apa yang dibicarakan, dalam setiap
        kesempatan dan situasi yang berbeda.)

  5. Pertanyaan fakta
     a. Siapa yang takut menghadapi Goliat? (Semua tentara Israel,
        termasuk Saul.)
     b. Apa yang Tuhan lakukan terhadap Daud sehingga Daud sangat
        percaya kepada-Nya? (Menyelamatkannya dari serangan singa dan
        beruang.)
     c. Apa yang Daud gunakan untuk mengalahkan Goliat? (Melemparkan
        batu.)

  6. Pertanyaan ulangan
     a. Mengapa jabatan sebagai raja diambil dari Saul? (Saul tidak
        taat kepada Tuhan, tetapi justru berkompromi untuk
        menyenangkan rakyatnya.)
     b. Siapa yang Samuel sangka akan dipilih oleh Tuhan? (Anak tertua
        Isai.)
     c. Apa yang lebih penting bagi Saul daripada pendapat Tuhan?
     	(Hati manusia.) (t/Davida)

  Diterjemahkan dan disesuaikan dari:
  Nama situs: e-BibleTeacher.com
  Judul asli artikel: David and Goliath
  Penulis: Tidak dicantumkan
  Alamat URL: http://www.ebibleteacher.com/children/lessons/OT/
              unitedkingdom/DavidGoliath.htm

______________________________________________________________________
o/ WARNET PENA o/

                             E-LEARNING

  Di halaman utama situs e-Learning, yang dibangun oleh Yayasan
  Lembaga Sabda (YLSA) ini, Anda bisa melihat penjelasan singkat isi
  situs ini, "Situs Sumber Bahan Pelajaran Kristen dan Pendidikan
  Elektronik". Sesuai dengan penjelasannya, Anda bisa mendapatkan
  banyak sekali bahan pelajaran Kristen bermutu di situs ini, dan
  semua bahan bisa Anda baca dan dapatkan secara gratis! Di menu
  paling kiri, disediakan tautan-tautan untuk melihat atau
  men-download bahan-bahan pelajaran yang sudah dikategorikan, seperti
  konseling, misi, pemuridan, leadership, tokoh Alkitab, dan
  lain-lain. Dinamakan "e-Learning" karena bahan-bahan yang tersedia
  telah didesain bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga dilengkapi
  dengan pertanyaan-pertanyaan agar bahan bisa dipelajari dengan lebih
  dalam.

  Visi situs ini adalah untuk menjadi tempat sumber belajar bagi
  masyarakat Kristen. Sebagai langkah lebih nyata, YLSA juga membuka
  pelayanan PESTA (Pendidikan Elektronik Studi Telogia Awam) yang
  memiliki kaitan erat dengan visi situs e-Learning. Karena melalui
  PESTA, bahan-bahan e-Learning bisa dipelajari dalam
  kelompok-kelompok belajar online.

  ==>  http://learning.sabda.org/
  ==>  http://www.pesta.org/

______________________________________________________________________
Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana
Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA
http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/

Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net:
http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak

BLOG SABDA: http://blog.sabda.org/

______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org