Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/310

e-BinaAnak edisi 310 (20-12-2006)

Natal: Sukacita

______________________________e-BinaAnak______________________________
        Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
        ==================================================

Daftar Isi:                                          310/Desember/2006
----------
    - SALAM DARI REDAKSI
    - ARTIKEL             : Damai dan Sukacita
    - TIPS                : Batasi Daftar Keinginan
    - BAHAN MENGAJAR      : Sukacita Natal
    - WARNET PENA         : Links: Natal
    - DARI ANDA UNTUK ANDA: Ucapan Terima Kasih
    - MUTIARA GURU

----------------------------------------------------------------------
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
======================================================================

                      -=- SALAM DARI REDAKSI -=-

  Salam sukacita,

  Siapa yang paling bersukacita saat Sang Juru Selamat yang dijanjikan
  Allah itu lahir? Apakah Maria dan Yusuf, para gembala, orang-orang
  Majus, atau para malaikat? Seharusnya, bukan hanya mereka yang
  paling bersukacita, melainkan seluruh umat manusia. Karena Dia lahir
  sebagai penggenapan janji Allah yang begitu mengasihi manusia.
  Sehingga setiap manusia yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan
  beroleh hidup yang kekal. Itulah inti sukacita Natal yang
  sebenarnya.

  Minggu ini dengan penuh sukacita pula kami menyuguhkan edisi
  terakhir e-BinaAnak untuk tahun ini. Kami berterima kasih untuk
  semua perhatian dan motivasi yang telah diberikan oleh rekan-rekan
  sekalian sepanjang tahun 2006. Kami tetap mengharapkan doa, kritik,
  saran, dan informasi dari rekan-rekan sekalian di tahun-tahun
  mendatang agar nama-Nya semakin dimuliakan melalui e-BinaAnak ini.

  Akhirnya, segenap redaksi mengucapkan SELAMAT NATAL 2006 dan SELAMAT
  TAHUN BARU 2007. Kiranya pengharapan, kasih, dan sukacita tetap
  melingkupi hati Anda di masa-masa Natal ini, bahkan di sepanjang
  hidup Anda.

  Sampai jumpa di tahun 2007. Tuhan memberkati.

  Staf Redaksi e-BinaAnak,
  Davida, Ratri, Lisbet

                "Lalu kata malaikat itu kepada mereka:
      Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu
                 kesukaan besar untuk seluruh bangsa:
               Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat,
         yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud." (Lukas 2:10-11)
            < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Lukas+2:10-11 >


                           -=- ARTIKEL -=-

                          DAMAI DAN SUKACITA
                          ==================

  Apakah damai dan sukacita sudah ada di rumah Anda? Biasanya damai
  dan sukacita ada di rumah kita pada minggu pertama masa Natal --
  pada saat Anda menerima kartu Natal yang pertama. Kita semua tahu
  bahwa damai dan sukacita merupakan ekspresi yang biasa diungkapkan
  oleh orang-orang pada saat Natal. Apakah Anda pernah memerhatikan
  bahwa kartu Natal cenderung menekankan tema-tema "damai" dan
  "sukacita"? Perhatikan kartu-kartu Natal yang Anda terima tahun ini.
  Perhatikan banyaknya kata "damai", "sukacita", ataupun kedua-duanya.
  Tidak hanya kartu Natal saja, lagu-lagu Natal juga banyak
  menggunakan kata-kata tersebut.

  Damai dan sukacita sebagai tema utama dalam tradisi Natal bukanlah
  suatu kebetulan. Dalam Lukas 1, Maria yang sedang mengandung Yesus,
  mengunjungi sepupunya, Elizabet, yang juga sedang mengandung Yohanes
  Pembaptis. Pada saat Maria memberi salam, Elizabet berseru dengan
  suara nyaring, "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan
  diberkatilah buah rahimmu. Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku
  datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai
  kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan."
  Sesaat kemudian, Maria sendiri berseru, "Jiwaku memuliakan Tuhan,
  dan hatiku bergembira karena Allah, Juru Selamatku." Dalam Lukas 2,
  di malam ketika Yesus lahir, seorang malaikat mendatangi para
  gembala dan mengabarkan, "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku
  memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini
  telah lahir bagimu Juru Selamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.
  Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
  dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan." Kemudian,
  setelah melihat bayi itu, para gembala kembali lagi menggembalakan
  domba-dombanya sambil memuji dan memuliakan Allah.

  Penekanan Alkitabiah pada sukacita Natal ini juga berlaku pada damai
  Natal. Perhatikan nubuatan Natal di Yesaya 9:6-7, "Sebab seorang
  anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk
  kita; ... dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang
  Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." Ada juga nubuat Zakharia di
  Lukas 1:79 bahwa Yesus akan lahir "untuk menyinari mereka yang diam
  dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita
  kepada jalan damai sejahtera." Dalam nubuat selanjutnya, para
  malaikat mengabarkan kepada para gembala di Lukas 2, "Kemuliaan bagi
  Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di
  antara manusia yang berkenan kepada-Nya." Damai dan sukacita. Kedua
  kata ini berulang kali ditekankan dalam nubuatan Natal di dalam
  Alkitab dan cerita-cerita Natal mengatakan sesuatu. Damai dan
  sukacita ada di dalam hati dalam wujud Yesus. Yesus lahir untuk
  membawa damai dan sukacita. Namun, dalam hal ini, sebaiknya kita
  jujur. Seperti yang dapat dilihat dan dirayakan oleh kebanyakan
  orang, apakah Natal benar-benar dapat digambarkan sebagai saat untuk
  damai dan sukacita? Perhatikan diri Anda sendiri dan orang-orang
  yang Anda kenal. Apakah perayaan Natal yang sudah pernah kita lalui
  dipenuhi dengan rasa damai dan sukacita? Saya tidak ingin
  menyamaratakan semua orang. Mungkin pengalaman Anda selama masa
  Natal melibatkan rasa yang indah dalam damai dan sukacita Allah.
  Mungkin Anda tahu ada orang-orang yang diperbaharui dalam damai dan
  sukacita setiap kali Natal datang. Pengamatan saya akan menjadi
  pengecualian, bukan aturan. Saya sebenarnya mendengar orang-orang
  berbicara tentang ketakutan mereka pada liburan Natal. Saya
  mendengar mereka mengatakan bahwa mereka sudah tidak sabar lagi
  menunggu Natal berakhir. Orang-orang tidak takut terhadap damai yang
  kekal. Mereka tidak dengan cemas menunggu akhir yang memberikan
  sukacita. Namun, bagi beberapa orang, pengalaman Natal bukanlah
  salah satu dari damai, tetapi kegaduhan, aktivitas, kekacauan,
  perselisihan, tekanan, frustasi, dan tidak ada waktu untuk
  beristirahat. Tidak heran beberapa orang menyambut Natal dengan
  ketakutan.

  Bagi beberapa orang lainnya lagi, Natal bukanlah saat untuk
  bersukacita, tetapi lebih merupakan rasa kekosongan,
  ketidakgembiraan, kekecewaan yang samar-samar, bahkan mungkin
  keputusasaan dan depresi. Tidak heran jika ada orang yang tidak
  sabar menunggu Natal berakhir. Maaf jika ini terkesan negatif, namun
  ini merupakan gambaran dari pengalaman Natal yang sering dialami
  oleh masyarakat di sekitar kita atau bahkan kita sendiri.

  Tanpa Yesus tidak ada damai. Tanpa Yesus tidak ada sukacita. Ini
  sudah bukan hal baru atau perkembangan baru. Dua kalimat tersebut
  ada selama bertahun-tahun dan begitu pula dengan Anda. Namun,
  mungkin ada kata-kata yang lebih tepat lagi. Mungkin kata-kata ini
  bentuk singkat dari suatu nasihat. Ketidakhadiran Yesus membuat
  kualitas yang terus dan tetap ada pada damai dan sukacita Allah
  menjadi suatu kemustahilan. Orang-orang yang tidak mengenal Yesus
  mungkin saja mengalami masa-masa di mana damai atau sukacita dilalui
  begitu saja, bahkan mungkin pada saat-saat yang penuh damai dan
  sukacita. Namun, kualitas damai dan sukacita Allah kekal dan begitu
  dalam; apakah damai dan sukacita yang ada dan akan terus menerus ada
  meskipun dalam keadaan yang buruk sekalipun? Tidak, tanpa Yesus,
  damai dan sukacita itu tidak akan ditemukan. Marilah kita luruskan
  hal ini dengan mengambil kesimpulan berdasarkan logika. Jika kita
  membuat urutan tingkat, pada saat Natal tiba Yesus kita singkirkan,
  kita tempatkan di luar, kita remehkan, abaikan, lupakan atau kita
  tempatkan di tempat yang tidak seharusnya. Itulah sebabnya kita
  tidak merasakan damai dan sukacita yang Ia bawa melalui
  inkarnasi-Nya. Itu semua terjadi setiap saat, tidak hanya pada saat
  Natal saja.

  Selanjutnya, belilah hadiah yang banyak untuk semua orang dan
  saudara-saudara mereka. Namun, jika hadiah-hadiah itu merupakan hal
  yang penting bagi Anda, bukannya Yesus yang Anda utamakan, jangan
  berharap Anda akan mengalami damai dan sukacita Allah yang melimpah.
  Pasanglah lampu-lampu yang berwarna-warni, pohon Natal,
  hiasan-hiasan Santa, atau menonton film-film yang bertemakan Natal.
  Namun, jika kegiatan-kegiatan seperti itu yang menjadi fokus Anda
  selama Natal, bukan Yesus yang menjadi fokus Anda, jangan terkejut
  jika Anda bertanya kepada diri Anda sendiri, "Apakah ada yang
  lainnya?" Silakan memanggang roti dan daging. Silakan mengajak
  keluarga Anda makan sepuasnya, mengobrol, tertawa, dan melakukan
  tradisi Natal Anda. Namun, jika keluarga dan makanan dan tradisi
  liburan menjadi fokus utama dari Natal Anda, bukan Yesus, jangan
  terkejut jika Anda tidak merasakan damai dan sukacita dari hal-hal
  ini. Jadi, jika ada hal-hal lain selain Yesus yang merupakan karunia
  Allah yang luar biasa yang menjadi perhatian utama dari Natal Anda
  tahun ini, jangan heran jika Natal Anda menjadi begitu kosong dan
  tidak memuaskan.

  Mengenal Yesus berarti mengenal damai. Mengenal Yesus berarti
  mengenal sukacita. Beberapa dari Anda sudah menunggu datangnya
  Natal. Apakah menurut Anda ini merupakan kejadian yang kebetulan
  jika di setiap tempat Alkitab menghubungkan damai atau sukacita
  dengan kegiatan-kegiatan Natal. Apakah Alkitab menghubungkan damai
  atau sukacita kepada Yesus? Yesus adalah Natal! Beberapa di antara
  Anda yang mengetahui bahwa masa Natal yang kita mulai begitu
  antusias dan dengan harapan kita akhiri dengan kekecewaan dan tidak
  ada rasa kepenuhan? Itu semua dapat terjadi jika Yesus tidak menjadi
  pusat Natal Anda.

  Tahun ini, buatlah keputusan antara diri Anda dan Allah bahwa Natal
  akan Anda fokuskan pada Yesus -- apa pun bentuknya, di mana pun, dan
  buatlah itu menjadi kenyataan.

  Dalam Yohanes 14:27, Yesus berkata, "Damai sejahtera Kutinggalkan
  bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang
  Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.
  Janganlah gelisah dan gentar hatimu." Sesaat kemudian, dalam Yohanes
  15:11, Yesus kemudian menyatakan maksud-Nya, "Semuanya itu Kukatakan
  kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu
  menjadi penuh." Kehidupan Yesus dimulai dengan pernyataan damai dan
  sukacita. Bahkan sesaat sebelum penangkapan yang diakhiri dengan
  penyaliban, pernyataan damai dan sukacita masih tetap diucapkan oleh
  Yesus. Yesus dilahirkan di dunia ini, Dia hidup di antara kita, Dia
  melayani kita, Dia menderita dan mati untuk kita, Dia bangkit dan
  kembali kepada Bapa -- semuanya ini kita tahu, juga hal-hal lainnya,
  damai dan sukacita Allah yang sejati. Jika Anda belum
  menggambarkannya, Anda akan segera menggambarkannya. Damai dan
  sukacita Natal tidak akan ada dalam kesenangan yang muncul pada saat
  liburan. Damai dan sukacita Natal hanya ada dalam Yesus Kristus
  saja. (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari:
  Judul artikel: Peace and Joy
  Penulis      : Pastor Trent Johnson
  Nama situs   : Hope Christian Church
  URL artikel  : http://www.hopemn.com/121502.htm


                            -=- TIPS -=-

                       BATASI DAFTAR KEINGINAN
                       =======================

  Sukacita akan berganti kekecewaan jika kita mengharapkan lebih
  daripada yang kita terima. Jangan biarkan Natal menjadi saat yang
  mengecewakan. Bersukacitalah dan harapkan apa yang dijanjikan pada
  Anda.

  - Pengampunan bagi dosa-dosa yang diakui.
  - Penyembuhan bagi kehancuran hidup kita.
  - Kasih karunia berlimpah dan belas kasih-Nya yang sesungguhnya
    tidak patut kita terima.
  - Kebutuhan kita dipenuhi sesuai dengan kelimpahan-Nya.
  - Sukacita dalam dukacita, dan sorak-sorai sebagai ganti ratapan.
  - Jawaban doa.
  - Kerinduan hati kita dipenuhi jika kita bertindak dengan iman
    sesuai dengan kehendak Tuhan.

  Janji-Nya terlalu banyak untuk disebutkan satu per satu. Berkat-Nya
  terlalu indah untuk ditampung. Dalam mujizat-Nya, kita harus menanti
  dengan roh pengharapan. Carilah hadiah Natal Anda pada Tuhan tahun
  ini dan Anda tidak akan kecewa. "Tapi bagaimana dengan anak-anak?"
  Ajaklah anak-anak untuk memikirkan ulang daftar keinginan mereka.

  BATASI DAFTAR KEINGINAN

  Mungkin Anda ingin memberi batas pada daftar keinginan anak-anak
  yang Anda layani dan anak-anak Anda sendiri.

  - Batasi jumlah harga benda tersebut.
  - Batasi jenis benda yang boleh dimasukkan dalam daftar keinginan
    mereka -- misalnya, hanya dua mainan, setidaknya satu jenis
    pakaian.
  - Batasi benda yang hanya dipakai untuk kebutuhan pribadi.
    Mungkin Anda ingin mendorong anak-anak untuk memikirkan suatu
    benda dalam daftar keinginan yang ingin mereka berikan pada orang
    lain atas nama mereka.

  AJAK MEREKA MENYUSUN DAFTAR PEMBERIAN

  Selalu imbangi daftar keinginan dengan daftar pemberian. Kalau anak
  berkata "saya ingin ...", tanyakan padanya, "Apa yang akan kau
  berikan?" Libatkan anak dalam mencari hadiah bagi orang lain.
  Biarkan ia memakai uang sakunya untuk hal itu (atau setidaknya,
  setengah uang sakunya sebagai andil dalam pembelian hadiah). Dorong
  anak Anda untuk membuat hadiah sendiri dan bersikap kreatif dalam
  memberi hadiah.

  Terutama tanyakan pada anak apa yang ingin ia terima dari Yesus
  tahun ini dan apa yang ia ingin berikan pada Yesus. Beri contoh
  dengan membiarkan ia mendengar doa permintaan dan janji Anda
  sendiri.

  Bicarakan dengan anak karunia utama yang diberikan Yesus. Yakinkan
  ia bahwa Yesus bukan saja bisa memberi karunia itu, tetapi sangat
  ingin memberikannya. Dan itu adalah karunia utama yang bukan hanya
  bisa diharapkan pada saat Natal, tetapi seumur hidup.

  Bahan diambil dan disunting dari sumber:
  Judul buku: 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
  Penulis   : Jan Dargatz
  Penerbit  : Interaksara, Batam Centre 1999
  Halaman   : 55 -- 57


                        -=- BAHAN MENGAJAR -=-

                            SUKACITA NATAL
                            ==============

  Tema:
  -----
  Sukacita dalam memberi.

  Bahan bacaan:
  -------------
  Lukas 3:10-11, "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?"
  Jawabnya: "Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia
  membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai
  makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

  Cerita:
  -------
  Lihatlah hadiah natal yang bagus ini. Apakah di rumahmu ada banyak
  hadiah Natal? Ada berapa hadiah untukmu?

  Aku pernah mendengar cerita tentang seorang anak yang setiap hari
  selalu memeriksa hadiah-hadiah yang ada di bawah pohon Natalnya.
  Ketika memeriksa hadiah itu, jika ia menemukan hadiah baru maka
  hadiah itu akan dikelompokkannya sesuai dengan nama yang ada di
  hadiah itu. Lalu setelah dia mengelompokkannya, dia menghitung lagi
  hadiah-hadiah itu.

  Suatu hari, dia mendapati hadiah untuk kakaknya lebih banyak
  daripada hadiah untuknya. Anak ini menjadi sedih, ia lalu berlari ke
  dapur menemui ibunya yang sedang menyiapkan makan malam.

  "Kak Katie mendapat lebih banyak hadiah daripada aku!" kata anak itu
  sambil menangis. Lalu anak itu lari meninggalkan ibunya. Ia lari ke
  kamarnya, menutup pintu, dan menangis sedih. Dia tidak bisa
  menikmati Natal karena dia sangat sedih. Ia sedih karena orang lain
  mendapat lebih banyak hadiah di bawah pohon natal daripada dia. Yang
  tidak dimengerti anak ini adalah bahwa sukacita natal yang
  sesungguhnya tidak terletak pada seberapa banyak dia mendapatkan
  hadiah, namun sukacita natal ada pada apa yang telah kita berikan
  kepada orang lain.

  Yohanes Pembaptis diutus untuk menyiapkan orang-orang menanti
  kedatangan Tuhan Yesus. Dia mengatakan kepada mereka supaya bertobat
  dari dosa-dosa mereka dan menyiapkan hati untuk kedatangan Mesias
  yang dijanjikan.

  "Jika demikian, apakah yang harus kami perbuat?" tanya mereka.

  Yohanes menjawab mereka, "Barangsiapa memiliki dua helai baju,
  hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa
  mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian."

  Itu adalah pesan yang sama yang harus kita dengar menjelang Natal
  ini. Jika kita ingin mengalami sukacita sejati yang Yesus inginkan
  untuk kita, kita harus belajar berbagi! Dengan membagikan apa
  yang telah Tuhan berikan kepada kita, kita akan menerima berkat
  yang lebih besar lagi -- berkat sukacita.

  Doa:
  ----
  Bapa, tolong kami untuk belajar bahwa dengan memberi, maka kami akan
  menerima berkat yang lebih besar lagi, yaitu berkat sukacita. Amin.
  (t/Ratri)

  Bahan diterjemahkan dari sumber:
  Judul artikel: The Joy of Christmas
  Penulis      : Tidak dicantumkan
  Nama situs   : Sermon4Kids
  URL artikel  : http://www.sermons4kids.com/joy-of-christmas.html


                         -=- WARNET PENA -=-

                             LINKS: NATAL
                             ============
              http://links.sabda.org/dir/perayaan/natal/

  Untuk merayakan kelahiran-Nya, tentu saja kita ingin memberikan yang
  terbaik bagi hormat dan kemuliaan-Nya. Sejumlah ide dan bahan kita
  butuhkan dalam mempersiapkan perayaan-perayaan syukur atas
  kelahiran-Nya. Satu sumber yang dapat dimanfaatkan untuk itu adalah
  melalui situs. Mungkin Anda bingung mencari sebuah situs yang tepat
  di antara banyak situs yang tersedia. Tidak perlu khawatir. Situs
  Links, sebuah direktori Kristen, telah menyediakan tautan ke
  berbagai situs berbahasa Indonesia maupun berbahasa Inggris, yang
  dapat menjawab kebutuhan Anda akan masa Natal tahun ini. Yang lebih
  menarik ada pula ulasan singkat mengenai masing-masing situs.
  Tentunya akan lebih memudahkan bukan? Selamat berkunjung.

  Kiriman dari: Welni <welni_2004(at)xxxx>


                     -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=-

  Dari: Daniel Simanjuntak <DSimanjuntak(at)xxxx>
  >Yth Pengelola binaanak
  >Terima kasih atas kiriman artikel yang dikirim secara rutin kepada
  >kami. Artikel yang kami terima sangat bermanfaat, a.l menambah
  >pengetahuan, wawasan dan pemahaman kami atas topik-topik yang
  >dibahas. Selain untuk pemahaman pribadi, penambahan wasasan, tentu
  >membawa efek berantai, sangat bermanfaat bagi lingkungan keluarga
  >dan juga lingkungan pelayanan.
  >
  >Tuhan memberkati pelayanan milis ini demikian juga para pengelola,
  >dan tangan-tangan yang mendukung langsung atau tidak langsung.
  >Doa kami, semoga para pengelola setia dalam pelayanan dan Biarlah
  >Tuhan dimuliakan.
  >Daniel Simanjuntak

  Redaksi:
  Kami sangat mengucap syukur atas setiap berkat yang rekan-rekan
  dapatkan dalam pekerjaan Tuhan. Dukungan dari rekan-rekan sekalian
  semakin menambah semangat dan sukacita kami untuk meningkatkan
  pelayanan kami di tahun-tahun mendatang.

  Dalam kesempatan ini pula redaksi berterima kasih atas setiap saran,
  kritik, informasi dan doa yang rekan-rekan sekalian berikan. Redaksi
  juga memohon maaf apabila ada sajian yang kurang memuaskan atau
  keterbatasan informasi yang kami berikan. Setiap saat kami tetap
  membutuhkan saran, kritik, dan informasi dari rekan-rekan sekalian.

  Sekali lagi kami ucapkan, Selamat Natal 2006 dan Tahun Baru 2007.
  Tuhan memberkati!


                          -=- MUTIARA GURU -=-

            Dan kami pun akan mencari tempat Ia dilahirkan,
             dan ke sana milik terbaik kami persembahkan.
                   Kasih, iman, dan bakti yang nyata
                 kepada Juru Selamat, Allah dan Raja.
                               - Tours -


----------------------------------------------------------------------
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/  ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org