Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/230

e-BinaAnak edisi 230 (27-5-2005)

Disiplin Bergereja


   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
                 ==================================================

Daftar Isi:                                         Edisi 230/Mei/2005
----------
  o/ SALAM DARI REDAKSI
  o/ ARTIKEL              : Mengapa Bergereja?
  o/ TIPS                 : Memelihara Kehidupan Bergereja
  o/ BAHAN MENGAJAR       : Ketika Yesus Pergi ke Bait Allah - Gereja
  o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Milis Selain e-BinaAnak
  o/ MUTIARA GURU

o/----------------------------------------------------------------o/
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
     <staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
______________________________________________________________________
o/ SALAM DARI REDAKSI --------------------------------------------o/

  Salam kasih dalam penyertaan Yesus Kristus,

  Gereja A di sebuah kota di Jawa Tengah memiliki belasan pos Sekolah
  Minggu dengan ratusan anak yang dilayani oleh sekian puluh guru SM.
  Namun, dari hasil observasi terlihat bahwa setiap kali anak-anak
  tersebut beranjak menjadi remaja, pemuda, dan dewasa, hanya sedikit
  dari mereka yang akhirnya menetap menjadi anggota di gereja
  tersebut. Sebagian pindah ke gereja lain, sebagian lagi bahkan tidak
  bergereja sama sekali. Setelah diselidiki, ternyata sebagian besar
  dari guru SM yang mengajar itu nyaris tidak memiliki kehidupan
  bergereja. Ada berbagai alasan yang muncul, mulai dari sibuk
  pelayanan, jam ibadah yang bebarengan dengan jam mengajar, hingga
  sekadar tidak tertarik pada suasana ibadah yang monoton. Rupanya
  "mood" para guru SM ini tanpa disadari telah menular pada anak-anak
  didik mereka.

  Sebagai seorang pelayan anak yang setiap minggunya harus membagikan
  Firman Tuhan kepada anak-anak didiknya, maka ia sendiri harus secara
  disiplin mengisi "baterai" dan bersekutu dengan saudara seiman di
  gereja agar dia bisa terus "bersinar" di antara anak-anak didiknya.
  Namun, bukan hanya itu fungsi gereja. Artikel "Mengapa Bergereja?"
  yang kami sajikan minggu ini, akan sangat menolong Anda karena
  menguraikan dengan jelas tujuh alasan melakukan disiplin rohani ini.

  Lalu, bagaimana caranya menjaga "mood" supaya tetap rajin bergereja?
  Dalam salah satu bab bukunya yang fenomenal "The Purpose Driven
  Life", Rick Warren memberikan beberapa saran praktis yang kami muat
  dalam Kolom Tips. Dan akhirnya, di Kolom Bahan Mengajar Anda akan
  menemukan bahan yang bisa Anda bagikan kepada anak-anak untuk
  mendorong mereka semakin rajin bergereja.

  Selamat bergereja! (Dan)

  Tim Redaksi

   "Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah
  kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita
      saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang
              hari Tuhan yang mendekat." (Ibrani 10:25)
          < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ibrani+10:25 >

______________________________________________________________________
o/ ARTIKEL -------------------------------------------------------o/

                      -o- MENGAPA BERGEREJA? -o-
                          ==================

  Bergereja bukan hanya berarti pergi kebaktian di sebuah gedung.
  Bergereja adalah tentang apa artinya menjadi umat Allah, menjadi
  tubuh Kristus, kumpulan umat Allah.

  Kalau saya adalah seorang Kristen, kenyataan yang paling penting di
  dalam hidup saya ialah hubungan saya dengan Yesus Kristus. Alkitab
  mengajarkan bahwa jika saya menyatu dengan kepalanya, yaitu Yesus
  Kristus, berarti saya juga menyatu dengan tubuhnya, yaitu Gereja.
  Saya perlu memandang pengunjung gereja dengan mengingat apa artinya
  menjadi anggota tubuh Kristus. Itu bukan hanya soal ikut kebaktian
  pada hari Minggu pagi, tetapi itu soal menjadi seseorang tertentu.

  Dengan mengingat hal itu, ada tujuh alasan mengapa kita seharusnya
  terlibat dan mendisiplin rohani untuk bergereja:

  1. Dengan perantaraan Yesus Kristus, Allah telah membuat kita
     menjadi bagian dari suatu umat. Dengan menyelamatkan kita, Allah
     menjadikan kita bagian dari suatu realitas sosial baru -- Gereja
     di dunia. Sebagai orang Kristen, kita adalah anggota yang seorang
     terhadap yang lain (Roma 12:5). Artinya, kita perlu berada
     bersama dengan saudara-saudara kita dalam Kristus. Bergereja
     adalah satu cara kita untuk membentuk kesatuan umat Allah yang
     baru.

  2. Gereja menempatkan kita pada jalan yang benar. Bergereja/ibadah
     menentukan arah kita. Saat kita beribadah bersama saudara-
     saudara kita dalam Kristus, kita menangkap suatu pandangan yang
     nyata dari sudut pandang Allah. Waktu kita menjalani minggu itu
     dunia cenderung mengaburkan indera kita, menutupi kita seperti
     dengan tirai tebal. Kita digoda untuk melihat berbagai hal hanya
     dari sudut pandang manusiawi yang bersifat jasmani dan terikat
     oleh ruang dan waktu. Waktu bergereja tirai itu disingkapkan dan
     kita melihat gambar yang sebenarnya. Kita melihat berbagai hal
     dari sudut pandangan Allah, dan hidup kita diarahkan kembali.
     Kita berkata, "Oh ya, inilah yang penting. Inilah prioritas yang
     harus memimpin hidupku.", 3. Keikutsertaan dalam tubuh Kristus merupakan sarana untuk
     bertumbuh dan melayani. Kita tak akan menjadi orang beriman yang
     bertumbuh dan hidup, kecuali apabila kita berhubungan erat dengan
     saudara-saudara kita dalam Kristus. Kita juga tidak akan
     mempunyai pelayanan yang berhasil karena Allah memakai
     keterlibatan kita dengan sesama orang Kristen untuk mengajar kita
     bagaimana melayani. Perjanjian Baru melukiskan gereja sebagai
     suatu masyarakat dimana segala karunia rohani dipergunakan untuk
     mendatangkan kepujian bagi Allah dan untuk kebaikan semua orang
     (Roma 12:4-8; 1Korintus 12-14). Gereja adalah tempat untuk
     menggunakan berbagai karunia rohani kita, dengan demikian belajar
     untuk memberi dan menerima. Orang-orang tertarik untuk bergereja
     bila mereka melihat bukti pekerjaan Roh dalam keseluruhan
     kumpulan orang beriman.

  4. Allah sudah memerintahkan kita untuk menjadi bagian dari
     masyarakat Kristen. Saya teringat pada berbagai perayaan dan
     peringatan serta peristiwa-peristiwa perjanjian khusus dalam
     Perjanjian Lama, ada yang setiap hari, ada yang setiap minggu
     atau pada saat-saat tertentu dalam setahun. Sebetulnya Allah
     berfirman, "Kalian adalah umat-Ku dan kalian harus datang ke
     hadapan-Ku mempersembahkan diri kalian dan beribadah kepada-Ku"
     (lihat Imamat 23). Seluruh hidup kita ada di bawah kekuasaan
     Allah, dan kita menaati-Nya karena menyadari siapa Dia itu dan
     siapa kita ini. Kita tahu bahwa dengan mentaati Dia, kita akan
     memperoleh kepuasan dalam hidup.

  5. Bergereja adalah persembahan kita kepada Tuhan dan kepada satu
     sama lain. Mungkin ada yang mengatakan, "Kukira aku tak akan
     pergi ke gereja lagi karena tidak banyak yang kudapat dari sana."
     Kata-kata itu sendiri sudah menyingkapkan suatu masalah. Kalau
     kita adalah orang-orang Kristen yang bertumbuh, kita beribadah
     bukan hanya karena apa yang dapat kita peroleh, melainkan juga
     karena apa yang dapat kita berikan. Banyak orang Kristen
     memerlukan pengarahan kembali secara radikal dalam cara berpikir
     mereka tentang soal ini.

     Hendaknya kita bergereja untuk menaikkan pujian kepada Allah,
     suatu persembahan korban syukur (Imamat 7:12). Persembahan
     terpenting dari kita kepada Tuhan adalah persembahan hidup kita
     dengan pujian, ibadah, dan penyembahan. Kita hendaknya ikut
     beribadah dengan sikap memberikan diri kita sendiri -- karunia
     yang kita miliki dan hidup kita -- kepada Tuhan.

  6. Melibatkan diri dalam kehidupan gereja akan menghilangkan sifat
     individualisme kita yang mementingkan diri sendiri. Dalam zaman
     individualistis ini, semua berpusat pada "aku". Di gereja, sikap
     demikian sering lebih hebat dari yang kita duga. Sangat mudah
     bagi saya untuk mengartikan seluruh iman Kristen dari sudut diri
     saya sendiri -- kebutuhan saya, pertumbuhan saya, dan sebagainya.
     Ibadah yang sejati dan hidup akan meniadakan kecenderungan kita
     untuk melihat segala sesuatu hanya dengan mengingat pengaruh apa
     yang dapat diberikannya untuk hidup kita sendiri.

     Oleh karena itu, tak ada alasan bagi seseorang untuk berkata,
     "Aku tidak suka berada bersama orang-orang itu; aku dapat
     beribadah kepada Tuhan, sama saja baiknya bila hanya sendirian
     saja." Itu salah. Kita tidak dapat berkata bahwa beribadah kepada
     Tuhan sendirian sama baiknya dengan bersama-sama. Itu adalah
     situasi yang berlainan; jelas ibadah umum dan ibadah pribadi itu
     saling menunjang. Membuat diri sendiri disiplin secara rohani
     akan banyak memperkaya kehidupan bersama kita, demikian pula
     sebaliknya. Kita membutuhkan kedua bentuk ibadah itu. Tetapi,
     hanya dengan bersama-samalah kita akan benar-benar memahami arti
     praktis dari bagian-bagian Alkitab yang berbicara tentang
     merendahkan diri seorang kepada yang lain dan bertanggung jawab
     seorang kepada yang lain.

  7. Dengan terlibat di dalam kehidupan masyarakat Kristen, kita
     ikut serta dalam tiga fungsi pokok ibadah: pengucapan syukur,
     pengajaran, dan pertobatan. Kita mengucap syukur bersama saudara-
     saudara kita di dalam perkumpulan ibadah. Kita diajar, saat Allah
     berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Kita menyadari
     kebutuhan kita dan kita bertobat.

  Ibadah berarti pengucapan syukur. Allah telah bertindak dalam
  sejarah -- sepanjang abad sejarah alkitabiah, selama abad-abad
  gereja, dan dalam masyarakat kita sendiri yang percaya. Dalam ibadah
  kita mengucap syukur karena siapa Allah itu dan bagaimana Ia membawa
  penebusan kepada dunia dengan perantaraan Yesus Kristus. Kita
  mengucap syukur atas pekerjaan Roh yang menjadikan kita umat-Nya di
  dunia ini.

  Melalui gereja Allah berbicara kepada kita melalui Firman-Nya. Allah
  mengajarkan kepada kita jalan yang harus kita tempuh. Kita mendengar
  Firman Allah yang dibacakan, dikhotbahkan, dinyatakan melalui
  nyanyian, kesaksian, dan mungkin juga melalui drama. Roh berbicara
  melalui Firman itu. Melalui ibadah kita mendengar Firman Allah dan
  kita menanggapi sesuai dengan apa yang Allah katakan kepada kita.
  Seringkali tanggapan kita adalah pujian dan pengucapan syukur.
  Tetapi saat lain, tanggapan yang tepat adalah pertobatan. Seperti
  Yesaya, yang melihat Tuhan (Yesaya 6), kita melihat bahwa diri kita
  ini kotor dan menyesalinya, menyerahkan diri kita kepada Tuhan untuk
  Ia bersihkan dan Ia beri tugas. Dengan demikian, bagi kita ibadah
  itu meliputi unsur-unsur pengucapan syukur, pengajaran, dan
  pertobatan.

  Bergereja adalah salah satu cara yang terpenting bagi kita untuk
  bertumbuh dalam Yesus Kristus.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku   : Pola Hidup Kristen
  Judul Artikel: Mengapa Pergi ke Gereja?
  Penulis      : Howard Synder
  Penerbit     : Kerjasama antara Penerbit Gandum Mas, Malang; Yayasan
                 Kalam Hidup, Bandung; dan YAKIN, Surabaya, 2002
  Halaman      : 517 - 521

______________________________________________________________________
o/ TIPS ----------------------------------------------------------o/

  Seorang guru SM yang terus-menerus memelihara kehidupan bergereja
  dapat menjadi teladan bagi anak-anak SM-nya dalam rangka
  mempersiapkan mereka menjadi tiang-tiang gereja yang kokoh di masa
  yang akan datang. Namun demikian, memelihara disiplin bergereja
  memang tidaklah selalu mudah. Ada kalanya terjadi hal-hal yang tidak
  kita harapkan yang merusak kesatuan, keharmonisan dalam persekutuan
  dengan keluarga gereja Anda, sehingga membuat kita segan untuk
  mendengungkan pentingnya hidup bergereja. Apa yang harus kita
  lakukan jika terjadi hal seperti itu? Simaklah tips di bawah ini.

                -o- MEMELIHARA KEHIDUPAN BERGEREJA -o-
                    ==============================

  1. Pusatkan perhatian pada persamaan-persamaan yang kita miliki,
     bukan perbedaan-perbedaan kita. Kita harus ingat bahwa Allahlah
     yang memilih untuk memberi kita kepribadian, latar belakang,
     bangsa, dan preferensi yang berbeda, jadi kita seharusnya
     menghargai dan menikmati perbedaan-perbedaan tersebut, bukan
     hanya menerimanya. Allah menginginkan kesatuan, bukan
     keseragaman. Namun, demi kesatuan, kita tidak pernah boleh
     membiarkan perbedaan memecah belah gereja-Nya. Kita harus tetap
     mengutamakan apa yang paling penting, belajar untuk saling
     mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi kita.

  2. Bersikaplah realistis dengan harapan-harapan Anda. Begitu Anda
     menemukan apa yang dimaksud Allah dengan persekutuan yang sejati,
     mudah untuk menjadi patah semangat karena adanya jurang antara
     yang ideal dan yang nyata di dalam kehidupan bergereja Anda.
     Namun, kita harus bersungguh-sunggh mengasihi gereja sekalipun
     ada ketidaksempurnaannya. Merindukan yang ideal sementara
     mengkritik yang nyata adalah bukti dari ketidakdewasaan.
     Sebaliknya, tinggal dalam kenyataan tanpa memperjuangkan yang
     ideal merupakan sikap puas dengan diri sendiri. Orang-orang
     percaya lainnya akan mengecewakan Anda, tetapi itu bukanlah
     alasan untuk berhenti bersekutu dengan mereka.

  3. Pilihlah untuk membangkitkan semangat dan bukan mengkritik.
     Selalu lebih mudah untuk berdiri di tepi dan menembak orang-orang
     yang sedang melayani daripada terlibat dan memberikan sumbangsih.
     Allah memperingatkan kita berulang-ulang untuk tidak mengkritik,
     membanding-bandingkan, atau menghakimi satu sama lain. Bila Anda
     mengkritik apa yang sedang dikerjakan oleh orang percaya lainnya
     dengan iman dan karena keyakinan yang tulus, berarti Anda
     mencampuri urusan Allah.

  4. Menolak mendengarkan gosip. Gosip adalah menceritakan informasi
     ketika Anda bukan bagian dari masalahnya dan juga bukan bagian
     dari pemecahannya. Pada saat seseorang mulai bergosip kepada
     Anda, milikilah keberanian untuk berkata, "Tolong hentikan! Saya
     tidak perlu mengetahui hal ini. Sudahkah Anda bicara langsung
     kepada orang tersebut?" Jika Anda mendengarkan gosip, Allah
     berkata bahwa Anda adalah seorang pembuat onar (Yudas 1:19).

  5. Dukunglah gembala sidang dan para pemimpin Anda. Tidak ada
     pempimpin yang sempurna, tatapi Allah memberi mereka tanggung
     jawab dan otoritas untuk memelihara kesatuan gereja. Kita
     memelihara kehidupan gereja kita bila kita menghargai orang-orang
     yang melayani kita dengan memimpin. Para gembala sidang dan
     penatua membutuhkan doa, dukungan, penghargaan, dan kasih kita.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : The Purpose Driven Life: Kehidupan yang
                         Digerakkan oleh Tujuan
  Judul Artikel Asli: Melindungi Gereja Anda
  Penulis           : Rick Warren
  Penerbit          : Gandum Mas, Malang, 2004
  Halaman           : 179 - 186

______________________________________________________________________
o/ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------o/

           -o- KETIKA YESUS PERGI KE BAIT ALLAH - GEREJA -o-
               =========================================

  Pembacaan Alkitab:
  ------------------
  Lukas 2:41-52

  Cerita Alkitab:
  ---------------

  Yesus bertumbuh semakin besar dan Ia hidup dengan bahagia. Ia
  tinggal dalam sebuah rumah kecil di sisi sebuah bukit bersama ibu-
  Nya, Maria, dan Yusuf. Rumah mereka terletak di sebuah kota bernama
  Nazaret.

  Yesus senang berlari-lari dan bermain-main dengan anak laki-laki dan
  perempuan. Ia senang membantu ibu-Nya memikul air dari sumur. Ia
  senang menolong ayah-Nya di tempat kerjanya. Namun, ada satu hal
  yang diinginkan Yesus lebih dari apa pun juga. Yesus ingin pergi ke
  Bait Allah -- gereja yang indah di Yerusalem.

  Maria dan Yusuf telah bercerita kepada Yesus tentang saat mereka
  membawa Dia ke gereja ketika Ia masih bayi. Yesus tahu bahwa Bait
  Allah -- gereja itu adalah rumah Allah. Setiap tahun bila Yusuf dan
  Maria pergi ke sana, Yesus akan bertanya, "Bolehkah saya juga ikut?"

  "Engkau boleh pergi bila Engkau sudah cukup besar," kata mereka.
  Akhirnya, pada suatu hari Yusuf berkata kepada Yesus, "Engkau
  sekarang sudah berusia dua belas tahun. Oleh sebab itu, Engkau boleh
  pergi bersama kami ke Bait Allah -- gereja."

  Betapa senangnya Yesus ketika Ia berjalan bersama dengan keluarga
  dan sahabat-sahabat-Nya! Ia sering berlari mendahului mereka untuk
  melihat apakah Ia sudah dapat melihat Kota Yerusalam dan Bait Allah
  -- gereja.

  Perjalanan menuju ke Yerusalem itu amat jauh. Setiap hari Yesus
  semakin mejadi gembira. Akhirnya Ia dapat melihat kota itu.

  "Lihat," teriak-Nya, "Itulah Bait Allah -- gereja!"

  Tak lama kemudian Yesus berdiri di depan gereja. Gereja itu terbuat
  dari batu marmer yang indah dan atapnya dari emas yang berkilauan.
  Sungguh lebih indah daripada apa yang dibayangkan sebelumnya.

  Yesus berdiam diri di dalam Bait Allah -- gereja ketika orang-orang
  berdoa. Ketika ia mendenar mereka menyanyikan sebuah lagu dari
  Alktiab. Ia mendengarkan pembicaraan beberapa pendeta, yang disebut
  ahli Taurat, yang berbicara tentang Allah. Di dalam bait Allah --
  gereja Yesus merasa sangat dekat dengan Allah sehingga Ia lupa untuk
  pulang ke rumah.

  Setelah Maria dan Yusuf serta sahabat-sahabat mereka pulang kembali
  ke Nazaret, Maria bertanya kepada Yusuf, "Apakah Yesus ada
  bersamamu?"

  "Tidak," kata Yusuf. "Ia pasti bersama anak-anak lainnya."

  Maria dan Yusuf memanggil-manggil dan mencari Yesus ke mana-mana,
  tetapi mereka tak dapat menemukan Yesus. "Kita harus kembali ke
  Yerusalem dan mencari Dia," kata Maria.

  Sepanjang perjalanan kembali ke Yerusalem, mereka berdua bertanya
  kepada setiap orang yang mereka temui di jalan," Apakah Anda melihat
  Yesus?" Mereka mencari-cari, tetapi tak dapat menemukan Yesus.
  Akhirnya, mereka pergi ke Bait Allah -- gereja. Yesus ada di sana!
  Ia sedang duduk dengan beberapa pendeta sambil mendengarkan
  pembicaraan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
  mereka.

  "Kami telah mencari Engaku ke mana-mana," kata Maria.

  "Aku selama ini ada di rumah Allah," jawab Yesus.

  Setiba di rumah kembali, Yesus sering memikirkan Bait Allah --
  gereja yang indah itu dan masa yang menyenangkan ketika Ia berada di
  sana.

  Saran-saran untuk Kegiatan:
  ---------------------------
  Suruhlah anak-anak mengumpulkan batu-batu kecil untuk membuat bagan
  sebuah gereja. Atau bila waktu dan fasilitas tak mengizinkan,
  suruhlah mereka membawa batu-batu kecil untuk membuat bagan sebuah
  gereja kecil minggu depan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan: Seri Cerita
                 Alkitab untuk Anak-anak
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung
  Halaman   : 46 - 48

______________________________________________________________________
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------o/

  Dari: Meri <meri.indarto@>
  >Syalom,
  >Saya baru saja bergabung menjadi anggota e-BinaAnak.
  >Bersyukur krn saya memang menghabiskan sebagian besar waktu di
  >depan komputer sehingga dengan duduk di depan komputer pun saya
  >masih bisa belajar dan menambah wawasan tentang pelayanan anak yg
  >memang menjadi bidang pelayanan saya di gereja.
  >Apakah masih ada milis-milis lain seputar pelayanan anak berbahasa
  >indonesia selain e-BinaAnak?
  >Terima kasih.

  Redaksi:
  Keluarga besar e-BinaAnak mengucapkan selamat bergabung ya ... :)
  Kiranya, harapan Anda untuk menambah wawasan tentang pelayanan anak
  dapat terwujud melalui e-BinaAnak ini.

  Untuk milis publikasi seputar pelayanan anak, yang kami tahu hanya
  ada e-BinaAnak. Sedangkan untuk milis diskusi ada e-BinaGuru. Jika
  ingin bergabung, silakan kirim e-mail ke:
  ==>  <subscribe-i-kan-binaguru@xc.org>

  Jika ada rekan-rekan e-BinaAnak yang mengetahui milis publikasi atau
  milis diskusi lain yang membahas seputar pelayanan anak selain
  e-BinaAnak dan e-BinaGuru, silakan menginformasikannya kepada kami
  dengan menulis ke:
  ==>  staf-binaanak@sabda.org

  Terima kasih!

______________________________________________________________________
o/ MUTIARA GURU --------------------------------------------------o/

             Kita harus sungguh-sungguh mengasihi gereja
                  sekalipun ada ketidaksempurnaannya.
                            -Rick Warren-

o/----------------------------------------------------------------o/
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2005 -- YLSA
                       http://www.sabda.org/ylsa/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                 No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
o/----------------------------------------------------------------o/
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org