|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/86 |
|
e-BinaAnak edisi 86 (31-7-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 086/Juli/2002
-----------
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL (1) : Nilai Penggunaan Alat Peraga
o/ ARTIKEL (2) : Mempergunakan Alat Peraga dalam Mengajar
o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Makanan Bayi
o/ BAHAN MENGAJAR (2) : Mengapa Membual?
o/ STOP PRESS : Informasi dari STT Terpadu PESAT Salatiga
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Minta Plot Cerita atau Drama untuk Natal
**********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam dalam kasih Yesus Kristus,
Sebagai topik terakhir dari tema "Metode Mengajar", kami akan
membahas tentang "Mengajar Anak dengan Alat Peraga". Topik ini
sangat penting karena apapun metode mengajar yang kita gunakan, kita
akan selalu terlibat dalam penggunaan alat peraga. Penggunaan alat
peraga tidak hanya menambah keantusiasan/semangat anak dalam belajar
tapi juga ada banyak manfaat lain yang tak ternilai harganya. Manfaat
apa saja? dan alat-alat peraga apa saja yang dapat dipakai untuk
memperkaya pelajaran Anda? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tsb.
dengan lebih jelas, maka silakan simak artikel-artikel yang kami
sajikan pada edisi minggu ini. Melalui sajian ini kami yakin guru-
guru SM akan semakin bersemangat dalam mengajar dan rela bersusah
payah menyediakan alat peraga agar anak-anak dapat menerima
pengajaran dengan semaksimal mungkin.
Kami sajikan juga beberapa bahan mengajar yang dapat anda pakai
untuk menerapkan teori mengajar dengan alat peraga. Kiranya sajian
ini dapat menambah koleksi bahan mengajar Anda.
Selamat mengajar!
Tim Redaksi
"Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak
dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan
suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka," (Matius 13:34)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Matius+13:34 >
**********************************************************************
o/ ARTIKEL (1)
NILAI PENGGUNAAN ALAT PERAGA
============================
Dalam kehidupan Yesus sebagai pengajar, Ia juga mengenal kegunaan
alat peraga, sebab itu, ia sering menggunakannya untuk mengajar
orang. Demikian juga guru-guru Sekolah Minggu perlu merenungkan
sejenak pentingnya penggunaan alat peraga supaya dapat digunakan
secara luas.
1. Mempertahankan Konsentrasi
--------------------------
Banyak orang mempunyai kebiasaan bermimpi di siang hari. Sebab
itu pendengar yang baik memang tidak banyak. Semakin kecil usia
anak, waktu untuk mencurahkan perhatian pun semakin pendek.
Sebenarnya kemampuan orang dewasa juga sangat terbatas. Bahan
pengajaran yang disampaikan dengan alat peraga akan membantu
mempertahankan daya tangkap murid, karena bahan pengajaran itu
sendiri mempunyai daya tarik tersendiri.
2. Mengajar dengan Lebih Cepat
---------------------------
Waktu untuk menyampaikan pelajaran sering kali sangat terbatas.
Bila pelajaran hanya disampaikan dengan kata-kata saja mungkin
dapat disalahpahami oleh pendengarnya, belum lagi waktu yang
dipakai juga panjang. Namun dengan bantuan alat-alat peraga,
guru bukan saja dapat menjelaskan banyak hal dalam waktu yang
lebih singkat, juga dapat mencapai hasil mengajar dengan lebih
cepat.
3. Mengatasi Masalah Keterbatasan Waktu
------------------------------------
Waktu yang sudah berlalu tidak akan pernah kembali. Bagaimana
mungkin kita bisa mengulang kembali hal-hal yang pernah terjadi?
Setelah alat-alat peraga ditemukan, kita dapat menampilkan
kembali peristiwa-peristiwa sejarah dalam bentuk alat-alat
peraga tertentu. Dengan demikian masalah keterbatasan waktu
sudah teratasi dengan mudah.
4. Mengatasi Masalah Keterbatasan Tempat
-------------------------------------
Karena terpisahnya daerah dengan daerah, maka penyampaian berita
sering mengalami hambatan. Perbedaan kebudayaan masing-masing
tempat juga sering menimbulkan kesalahpahaman dan penjelasan
yang salah, namun alat peraga mampu mengatasi kesalahpahaman dan
kekeliruan semacam itu.
5. Mengatasi Masalah Keterbatasan Bahasa
-------------------------------------
Kemampuan anak-anak untuk mengerti bahasa sangat terbatas.
Pengalaman hidup yang pendeka dan dangkal juga menyebabkan
mereka tidak dapat mengerti istilah-istilah tertentu. Misalnya:
mereka mungkin tidak mengerti arti "kerja sama", namun bila
dijelaskan dengan sebuah gambar tentang anak yang bekerja
bersama-sama, mereka pasti dapat mengerti maksud kata tersebut.
Bagi orang dewasa bahasa juga mempunyai batasan tertentu. Sebab
itu, ensiklopedia dan buku-buku ilmu pengetahuan lain,
membutuhkan gambar-gambar untuk mengatasi keterbatasan dalam
bahasa.
6. Membangkitkan Emosi Manusia
---------------------------
Menyampaikan suatu berita dengan gambar-gambar akan lebih
berhasil dibandingkan dengan hanya melalui kata-kata. Apalagi
bila ada suara hidupnya tentu akan lebih mudah menyampaikan
berita tertentu dibandingkan dengan melalui kata-kata. Alat
peraga juga dapat membangkitkan emosi manusia.
7. Menyampaikan Suatu Konsep dengan Bentuk yang Baru
-------------------------------------------------
Alat peraga yang berbentuk gambar sketsa, bagan dan lain-lain,
memudahkan penerimaan suatu konsep yang jelas dengan segera,
dapat merangsang pikiran, juga dapat memberikan penerangan dan
penjelasan yang baru dan nyata.
8. Menambah Daya Pengertian
------------------------
Jika nilai-nilai penggunaan yang telah disebutkan tadi
disimpulkan, jelas bahwa alat peraga dapat membantu murid
mengerti lebih baik. Melalui indera penglihatan dan pendengaran,
murid dapat mengerti pelajaran dengan memahami perbedaan arti,
perbedaan warna serta bentuk besar dan kecil. Dengan demikian
hal itu akan menambah daya pengertian mereka.
9. Menambah Ingatan Murid
----------------------
Dalam hal tertentu, menjelaskan suatu hal atau masalah dengan
menggunakan banyak media yang berhubungan dengan pancaindera
akan memperdalam pengalaman belajar serta ingatan murid. Para
ahli berpendapat bahwa penggunaan lebih banyak media yang
berhubungan dengan pancaindera dapat membuat pengajaran semakin
berhasil.
10. Menambah Kesegaran dalam Mengajar
---------------------------------
Cara mengajar yang monoton membuat orang merasa bosan, tetapi
bila disampaikan dengan bentuk yang berbeda-beda akan memberikan
kesegaran pada murid, menambah suasana belajar yang menyenang,
dan mampu membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan alat peraga
harus bervariasi, supaya di tengah suasana yang segar dan
menyenangkan murid dapat mempelajari kebenaran dengan lebih
efektif.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku: Pembaruan Mengajar
Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 80 - 82
**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)
MEMPERGUNAKAN ALAT PERAGA DALAM MENGAJAR
========================================
Bagaimana saya dapat memperbaiki cara mengajar saya? Apakah suatu
cara untuk membuat kebenaran asasi yang saya ajarkan itu lebih nyata
kepada murid-murid saya untuk menghindarkan kesalahfahaman serta
menolong mereka untuk memahami pelajaran?
Penelitian-penelitian sebenarnya membuktikan bahwa delapan puluh
sampai sembilan puluh persen dari apa yang kita pelajari kita terima
melalui mata. Ingatan seseorang bertambah pengetahuannya sampai lima
puluh persen melalui pemakaian alat-alat peraga. Berdasarkan
pengetahuan ini, guru yang baik akan berusaha mencari cara-cara
mengajar yang lebih baik.
Jika Anda akan memakai alat peraga dalam mengajar, evaluasilah
terlebih dahulu tujuan Anda dalam menggunakan alat peraga tersebut.
1. Berhenti!
Apakah pelajaran Anda telah dipersiapkan secara baik atau apakah
Anda mencari suatu alat peraga untuk mengisi waktu atau sebagai
pengganti dari persiapan yang seksama? Apakah Anda akan
menggunakan pertunjukan sebagai tenaga pendorong? Kalau demikian
halnya, berhenti dahulu! Jangan memakai alat peraga itu.
2. Hati-hatilah!
Apakah Anda menggunakan alat-alat ini secara berlebihan dan
melalaikan banyak cara lain yang mungkin lebih efektif? Apakah
murid-murid Anda telah mengetahui apa yang diajarkan kepadanya
setiap minggu atau apakah mereka datang ke kelas dengan satu
harapan akan menerima sesuatu yang baru?
3. Majulah!
Apakah Anda mempunyai tujuan yang jelas? Apakah Anda telah
membuat rencana pelajaran dan telah memilih metode-metode
mengajar yang efektif? Apakah Anda telah memeriksa dengan hati-
hati setiap bagian pelajaran untuk menentukan apa yang mungkin
Anda pakai untuk menolong pada waktu mengajar? Jika jawabannya
"ya!", silakan maju terus untuk menggunakan alat peraga dalam
kegiatan mengajar Anda.
Banyak jenis alat peraga yang dapat digunakan GSM dalam mengajarkan
mengenai kebenaran Firman Tuhan kepada para ASM-nya. Berikut ini
berbagai bentuk/contoh alat peraga yang biasa digunakan dalam
mengajar SM. Tetapi perlu diingat, GSM boleh dan sebaiknya
menciptakan alat peraga sendiri secara kreatif.
1. Gambar-gambar
-------------
Apa pun tingkatan kelas yang diajar, setiap GSM sebaiknya
mempunyai koleksi gambar. Mulailah dari sekarang mengumpulkan
gambar-gambar dari sumber-sumber yang tersedia, seperti majalah-
majalah, katalogus, kalender, buku-buku tentang Sekolah Minggu
dan brosur-brosur pariwisata. Bilamana Anda melihat sebuah
gambar, tanyalah pada diri sendiri, "Apakah ada suatu cara untuk
menggunakan gambar ini dalam pengajaran saya?" Sebelum memakai
gambar itu periksalah terlebih dahulu apakah gambar tersebut
dapat memberi pengertian yang tepat dan cukup besar untuk dilihat
semua murid.
Bilamana SM membeli gambar-gambar cerita Alkitab, gambar-gambar
tersebut harus disimpan di kantor SM supaya siap dipakai oleh
semua guru. Simpanlah gambar-gambar tersebut dengan baik!
Tumpukkan gambar-gambar di dalam sebuah kotak karton atau tempat
yang baik. Jangan tinggalkan begitu saja di dalam kelas sesudah
digunakan. Simpanlah dalam lemari dengan kapur barus supaya tidak
dimakan serangga.
2. Model
-----
Sebuah benda dalam bentuk miniatur (kecil) dapat menghidupkan
kembali sesuatu yang mungkin salah dimengerti. Model sebuah rumah
Palestina dapat mencegah salah pengertian yang diperoleh dari
sebuah cerita. Tanpa gambar yang jelas mungkin murid-murid akan
bingung karena ASM mungkin mempunyai bayangan tentang bangunan
rumah yang modern dan bertanya-tanya bagaimana seseorang dapat
turun langsung dari atap rumah ke lantai di Palestina.
Sebuah model dari Kemah Suci yang dibangun oleh murid-murid dan
didasarkan atas penyelidikan mereka dari Alkitab dapat menjadi
alat peraga yang baik. Batu-batu dari halaman rumah Anda juga
dapat dipakai sebagai alat peraga untuk memperlihatkan mezbah
dalam Perjanjian Lama.
3. Peta
----
Di kelas empat, anak-anak biasanya mulai mempelajari hal-hal yang
berkaitan dengan ilmu bumi. Sejarah berhubungan dengan ilmu bumi.
Dewasa ini karena segala sesuatu sudah serba modern, orang mudah
sekali berkata bahwa mujizat-mujizat yang diceritakan oleh
Alkitab itu adalah dongeng-dongeng belaka. Berdasarkan kenyataan
ini, kita harus membuktikan dengan berbagai cara bahwa peristiwa-
peristiwa itu memang benar terjadi dan tempat kejadian itu masih
ada sampai sekarang.
Alangkah baiknya kalau setiap GSM memiliki sebuah peta Palestina,
supaya dapat dipakai untuk menunjukkan nama-nama sungai, dan
gunung yang diceritakan dalam Alkitab. Peta ini dapat pula
memperlihatkan perbedaan antara daerah dekat sungai Yordan dan
dataran tinggi yang berpegunungan sekitar Hebron di dalam cerita
Abraham dan Lot. Peta ini juga dapat memperlihatkan perjalanan
umat Israel, perjalanan Kristus, perjalanan Rasul Paulus, dll.
4. Karton dengan Kantung-kantung
-----------------------------
Karton dengan kantung-kantung merupakan alat peraga yang dipakai
untuk menambah perbendaharaan ayat-ayat hafalan. Ambillah
selembar karton manila yang masih utuh dan selembar lain yang
kemudian digunting memanjang dengan ukuran lebar kira-kira 5 cm.
lalu beberapa potongan karton ini dilem pada bagian bawah dan
kedua sisinya pada lembaran karton yang masih utuh tadi sehingga
membentuk kantung-kantung di mana Anda dapat menyisipkan kartu-
kartu yang bertuliskan bagian dari sebuah ayat.
Misalnya Anda mengambil ayat 1Yohanes 4:19, sisipkanlah karton
yang bertuliskan, "Kita mengasihi" pada kantung pertama. Lalu
tanyakan kepada murid, "Mengapa?" dan Anda sisipkan, "Karena
Allah lebih dahulu mengasihi kita."
5. Papan Tulis
-----------
Sebuah papan tulis mudah dibeli atau dibuat dan harus ada dalam
setiap kelas. Papan tulis dapat digunakan untuk menulis sebuah
motto, pertanyaan, ayat Alkitab sebelum pelajaran dimulai.
Mengumpulkan kata-kata dari satu ayat yang tidak beraturan supaya
diatur kembali oleh murid-murid, merupakan satu permainan yang
menarik sebelum pelajaran dimulai. Papan tulis juga dapat
digunakan untuk menerangkan garis besar, kata-kata kunci.
Papan tulis adalah satu alat yang baik sekali untuk membuat
gambar sederhana. Kelas Pratama memikirkan apa yang mereka harus
buat ketika mereka mendengar Firman Allah, "Hai, anak-anak,
taatilah orang tuamu", gambarlah seorang anak yang sedang mencuci
piring, pergi ke tempat tidur, atau seorang anak yang sedang
menjaga adiknya. Sebagai selingan dapat juga digunakan kapur
berwarna.
6. Papan Flanel
------------
Papan flanel adalah suatu alat peraga yang efektif, tetapi
janganlah menggunakannya setiap hari Minggu. Jangan sampai ada
GSM yang tidak mau mengajar menggunakan papan flanel. Sediakan
papan flanel sebelum pelajaran dimulai dan susunlah gambar dengan
teratur supaya mudah digunakan pada waktunya. Hati-hati menempel
gambar supaya jangan salah tempel atau jatuh dan lain-lain.
sehingga mengganggu perhatian murid-murid terhadap pelajaran.
Janganlah memakai papan flanel terus-menerus setiap minggu supaya
jangan membosankan murid.
7. Kotak Pasir
-----------
Ada banyak keguanaan dari kotak pasir ini. Sebelum pelajaran
dimulai, anak-anak dapat diajak untuk menolong Anda
mempersiapkannya. Anda dapat juga membuka kotak itu sesudah
selesai membawakan sebuah cerita dan kemudian meminta ASM untuk
mengulang cerita tersebut dengan memperagakannya di kotak pasir
itu. Kotak pasir sebaiknya kecil dan ada tutupnya yang berengsel
sehingga dapat dikunci dan mudah dibawa.
8. Boneka
------
Anak-anak kecil menyenangi permainan boneka. Boneka dapat juga
dipakai untuk mempertunjukkan cerita-cerita Alkitab supaya
memudahkan murid-murid mengingat cerita itu.
Semua alat-alat mengajar yang telah diuraikan di atas sia-sia saja
tanpa pengaruh guru itu sendiri. Ingatlah bahwa para murid lebih
mudah menerima sesuatu melalui penglihatan daripada pendengaran.
Setiap minggu mereka akan memperhatikan Anda, gurunya, dan mereka
akan mempelajari hasil dari Firman Allah yang telah Anda ajarkan
kepadanya. Tingkah laku dan bahasa Anda harus menggambarkan teladan
Kristus kepada murid-murid Anda. Apa yang mereka lihat melalui hidup
Anda?
Bahan dirangkum dari sumber:
Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu
Pengarang : Mavis L. Anderson
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
Halaman : 42 - 49
**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (1)
Alat peraga yang digunakan dalam bahan mengajar berikut ini mudah
didapatkan. Silakan Anda mengembangkan sendiri cerita, kreatifitas
dan metode mengajar dalam menceritakan bahan mengajar ini.
MAKANAN BAYI
============
Alat Peraga:
------------
1. Sebuah botol susu yang berisi susu.
2. Semangkuk makanan bayi yang halus.
3. Gambar berwarna dari masakan daging dan masakan lain yang lezat
dan menggiurkan.
Penyampaian:
------------
Berapa di antara kalian mempunyai adik yang masih bayi? Atau
barangkali pernah melihat seorang yang mengasuh bayi? Saya membawa
sebotol susu dan sedikit makanan bayi pagi ini. Apakah ada di antara
kalian yang suka makan makanan ini? Saya tahu kalian tidak akan
suka. Kalau kita sudah besar maka makanan semacam ini hambar dan
tidak menarik. Dan tak seorang pun yang mau mengedot susu dari botol
ini.
Saya mempunyai sebuah gambar dari makanan yang lezat. Inilah makanan
yang kita sukai. Lihatlah makanan yang enak ini. Pada waktu kita
lepas dari makanan bayi dan mulai makan makanan sejenis ini, kita
tahu betapa lezat makanan orang dewasa dan kita tak akan pernah
ingin kembali makan makanan bayi.
Ada beberapa ayat dalam Alkitab yang memberitahukan bahwa Firman
Allah bagaikan makanan yang kita makan. Kita diberitahukan bahwa
ada bagian Alkitab yang seperti susu bagi orang-orang Kristen baru
(1Petrus 2:2). Ada banyak perkara dalam Alkitab yang hanya
dimengerti oleh orang yang baru menerima Kristus, karena Roh Kudus
mengajar kita apa yang ada dalam Firman Allah. Tapi kemudian Alkitab
juga memberitahukan bahwa bagi orang-orang Kristen yang sudah dewasa
dalam Tuhan, Alkitab juga bagaikan makanan keras -- masakan daging
yang lezat (Ibrani 5:13,14; 1Korintus 3:2). Ayat lain memberitahukan
kepada kita bahwa Alkitab itu manis bagaikan madu.
Pernahkah kalian memikirkan, apa yang akan terjadi jika seseorang
sepanjang umurnya terus minum susu dan makan makanan bayi? Ia tidak
akan bertumbuh. Ia akan sakit karena tidak mendapat cukup makanan
dan akhirnya dia akan mati kelaparan.
Jika tubuh kita bertumbuh sebanding dengan banyaknya kita membaca
Alkitab, saya takut, banyak dari kita masih tetap seperti bayi.
Mungkin jiwa dan roh kita akan mati, sebab lapar rohani. Itulah
sebabnya kita tidak merasa berbahagia sebagai orang Kristen dan
tidak mempunyai kemenangan atas dosa. Kita selalu ingin makan tiga
kali sehari agar tubuh kita sehat, tetapi kebanyakan di antara kita
tidak melihat perlunya hal memberi makan jiwa kita dengan Firman
Allah. Setelah kita merasakan keindahan Firman Allah dan melihat
bahwa Firman Allah menjadikan kita bertumbuh secara rohani, saya
yakin kita tak akan merasa puas bila kembali dalam kehidupan yang
melupakan pembacaan Firman Allah, seperti kita tidak rela hidup
selama beberapa hari tanpa makan apa pun.
Kristus berkata: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan
kebenaran, karena mereka akan dipuaskan" (Matius 5:6). Ia bermaksud
bahwa jika kita sungguh-sungguh ingin membaca Firman Allah dan
berdoa setiap hari, maka kita akan senang dan merasa puas. Jika
kalian tidak membaca Alkitab sebagaimana seharusnya, mengapa kalian
tidak berdoa agar Allah memberikan keinginan kepada kalian untuk
membaca Alkitab setiap hari sebagimana kalian menginginkan makanan
biasa? Allah telah berjanji demikian dan jika kita melaksanakan
bagian kita, maka Dia berjanji akan membuat kita bahagia dan kita
akan "bertumbuh dalam kasih-karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2Petrus 3:18)
Sumber:
Judul Buku: Pelajaran dengan Alat Peraga
Pengarang : D.H. Pentecost
Penerbit : Gandum Mas, Malang
Halaman : 92 - 94
**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR (2)
Bahan mengajar di bawah ini menggunakan alat peraga yang bisa
menarik perhatian ASM. Selamat mencoba!
MENGAPA MEMBUAL?
================
Persiapan:
----------
1. Belilah sebuah balon (ditiup pada waktu bercerita).
2. Tulislah "SOMBONG" pada balon itu dengan spidol.
3. Sediakan peniti.
4. Bagikanlah ayat-ayat yang akan dibaca selama renungan kepada anak-
anak yang datang lebih pagi sehingga mereka siap sedia untuk
membacanya pada waktu diperlukan.
Cerita:
-------
Pernahkah kalian bergaul dengan seseorang yang selalu membualkan
sesuatu yang telah dilakukannya atau sesuatu yang dimilikinya?
Bukankah orang semacam itu menjemukan bagi yang mendengarnya?
Mereka itu mengingatkan saya pada sebuah balon yang gembung dengan
udara. (Mulai tiup balon)
Allah sangat tidak menyukai kesombongan (mintalah dua anak membaca
Amsal 16:5 dan Yakobus 4:6).
Allah mengatakan bahwa ada perkara-perkara tertentu yang selalu
menyertai kecongkakan. Ini kita dapati dalam Amsal 16:18;
Amsal 11:2; dan Amsal 29:23 (mintalah anak-anak membaca ayat-ayat
itu).
Apakah kita mempunyai sesuatu untuk disombongkan? Kita tak dapat
bermegah bahwa kita sangat baik sebab kita telah diselamatkan.
Efesus 2:8,9 mengatakan bahwa kita akan masuk surga hanya karena
kasih karunia Allah dan bukan karena sesuatu yang telah kita
perbuat.
Hal-hal lain apakah yang dibualkan anak-anak? (Setiap kali Saudara
menyebutkan salah satu di bawah ini, tiuplah balon itu).
1. Ada yang membual karena dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik
daripada orang lain: lari lebih cepat, berenang lebih jauh, atau
menyanyi lebih merdu.
2. Ada anak laki-laki yang membual karena mereka berwajah ganteng;
ada juga anak perempuan yang membual karena mereka lebih cantik
daripada yang lain.
3. Ada juga yang membualkan kepandaiannya. Mereka selalu mendapat
nilai tertinggi pada waktu ulangan dan mereka selalu menggembor-
gemborkan hal itu.
4. Tentu saja ada yang membual karena "barang-barangnya": bonekanya
yang terbaik, sepedanya yang terbagus, rumahnya yang termewah,
dll.
Allah telah memberi kita tubuh yang sehat, dan bukan kita yang
menjadikan rupa kita. Dialah yang memberi kita daya ingatan dan
kemampuan untuk belajar. Jadi, sebenarnya segala sesuatu yang kita
miliki itu berasal dari Allah. Marilah kita berbuat seperti yang
dikatakan Firman Allah, "Tetapi barangsiapa bermegah, hendaklah ia
bermegah di dalam Tuhan." (2Korintus 10:17)
Jika kita sudah gembung seperti balon kesombongan ini, marilah kita
meletuskan balon kita sendiri sebelum orang lain meletuskannya
(mintalah seorang anak berdiri mengambil peniti dan meletuskan balon
itu). Setiap kali kita hendak membual, marilah kita meminta Tuhan
menolong kita mengingatkan bahwa semua perkara yang baik itu berasal
dari Allah (Yakobus 1:17).
Sumber:
Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu jilid 1
Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1997
Halaman : 108
**********************************************************************
o/ STOP PRESS
INFORMASI DARI STT TERPADU PESAT SALATIGA
=========================================
Berikut ada info dari STT Terpadu PESAT Salatiga. Semoga bermanfaat
bagi rekan-rekan semua.
STT Terpadu PESAT Salatiga memberikan kesempatan bagi Saudara yang
terpanggil untuk melayani anak-anak melalui pendekatan guru TK
dengan membuka pendaftaran dan penerimaan mahasiswa baru dengan
jurusan:
1. Misiologi dalam Bidang Pendidikan TK
2. Pembangunan Masyarakat Desa
Melalui sekolah ini, Saudara dipersiapkan menjadi guru TK yang
berhati misi dan memahami pendekatan pembangunan masyarakat desa.
Pendaftaran akan ditutup tgl 3 Agustus 2002. Informasi lebih lengkap
dapat menghubungi sekretariat:
STT Terpadu PESAT Salatiga
PO. Box 165 Salatiga
telp. 0298-321474
fax 0298-321475
email: st3holy@indo.net.id
**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Dari: < ebon@ >
>Saya membutuhkan bantuan untuk pementasan drama natal 2003 di
>tangerang, dan belum mendapat tema model cerita yang menarik. bila
>saudara memiliki beberapa plot cerita atau drama tolong email donk.
>Terimakasih! Tuhan memberkati!
Redaksi:
Anda dapat mengambil beberapa bahan Cerita Natal dari beberapa edisi
e-BinaAnak (edisi khusus Natal). Berikut ini kami berikan alamat URL
untuk mengakses arsip-arsipnya.
- Cerita-cerita Natal:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/017/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/055/
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/056/
- Naskah Drama Natal:
==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/048/
**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
Staf Redaksi: Oeni, Davida, Ratnasari
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |