|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/73 |
|
e-BinaAnak edisi 73 (24-4-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 073/April/2002
-----------
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL : Persiapan Sebelum Waktu Mengajar
o/ TIPS MENGAJAR (1) : Persiapan Dasar dalam Mempersiapkan
Acara SM
o/ TIPS MENGAJAR (2) : Cara Menyampaikan Pelajaran
o/ HUMOR : Guru dan Murid Sekolah Minggu
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Saran untuk Pelayanan Anak-anak Pemulung
**********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam sejahtera dalam Kristus,
Untuk melengkapi topik "Membuat Rencana Pelajaran", yang merupakan
pokok bahasan edisi yang lalu, maka kali ini kami akan menyajikan
topik "Persiapan Mengajar". Artikel yang kami sajikan pada edisi ini
akan menolong guru SM untuk mengerti bahwa persiapan mengajar tidak
hanya dilakukan di rumah saja, tetapi ada juga persiapan yang perlu
dilakukan ketika hari mengajar telah tiba, yaitu di kelas sebelum
anak-anak hadir. Nah, apa saja yang dapat dipersiapkan sebelum acara
SM dimulai? Silakan simak kolom artikel edisi ini.
Selain itu kami siapkan juga beberapa tips yang dapat dipakai guru
SM untuk dapat mengajar dengan lebih mantap. Semakin banyak
persiapan dan semakin banyak Anda mengecek ulang, maka hasil
pelayanan Anda akan semakin lebih baik. Dengan demikian nama Tuhan
juga semakin dimuliakan!
Selamat merencanakan dan mempersiapkan pelajaran!
Tim Redaksi
"Karena hanya dengan perencanaan engkau dapat berperang,
dan kemenangan tergantung pada penasihat yang banyak."
(Amsal 24:6)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Ams+24:6 >
**********************************************************************
o/ ARTIKEL
PERSIAPAN SEBELUM WAKTU MENGAJAR
================================
Ada tahap-tahap penting dalam pekerjaan kita yang sering kali kita
lalaikan. Tahap-tahap ini harus direncanakan sebaik-baiknya, sama
seperti jam pelajaran untuk mengajar. Rencana persiapan tidak hanya
dipersiapkan di rumah (jauh-jauh hari sebelum hari mengajar), tapi
juga ketika hari mengajar sudah tiba, yaitu ketika kita hadir di
kelas! Oleh karena itu sebelum pelajaran dimulai, bahkan sebelum
saat murid-murid hadir, kita sudah harus mulai melaksanakan
persiapan.
WAKTU SEBELUM MENGAJAR
----------------------
Waktu untuk mengajar di Sekolah Minggu sesungguhnya terlalu singkat
untuk dapat mencapai semua tujuan kita, akan tetapi waktu dapat
ditambahkan sepuluh atau lima belas menit jikalau Anda merencanakan
suatu waktu tambahan sebelum pelajaran dimulai. Anda harus tiba
sebelum murid pertama datang dan membuat satu rencana tertentu untuk
waktu tambahan itu. Rencana Anda untuk mengisi waktu sebelum
mengajar, termasuk pula partisipasi murid untuk mengerjakan sesuatu
yang sesuai dengan tingkat umur mereka.
1. Tingkat Asuhan atau Persiapan:
------------------------------
Menempel gambar-gambar di papan tulis sementara Anda menerangkan,
"Siapa yang sedang bersama anak-anak itu? Ia kelihatannya seperti
sahabat mereka! Saya gembira bahwa Yesus juga sahabat saya."
2. Tingkat Pratama:
----------------
Menulis sebuah ayat Alkitab di papan tulis; melukis sebuah desa
Palestina atau sebuah lokasi pengabaran Injil.
3. Tingkat Madya:
--------------
Membuat sebuah buku yang berisi guntingan-guntingan artikel ttg.
pengabaran Injil, kartu ucapan selamat bagi para orang tua yang
sakit, map dari bahan flanel, atau maket sebuah kota-kotaan pada
jaman Alkitab.
4. Tingkat Remaja:
---------------
Mempersiapkan suatu dewan pengurus untuk menerbitkan sebuah
majalah pengabaran Injil, mencari bahan-bahan dari kamus atau
konkordansi Alkitab untuk dipakai dalam diskusi kelas, atau
merencanakan suatu program kebaktian.
Kegiatan-kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam waktu itu mungkin
termasuk mempelajari nyanyian-nyanyian baru, membaca buku, membantu
guru mengadakan persiapan-persiapan. Pergunakan waktu itu untuk
menolong mencapai tujuan-tujuan, tetapi jagalah agar Anda tidak
mempergunakan waktu jam pelajaran atau mempergunakan bahan-bahan
yang akan digunakan minggu depan dalam pelajaran minggu ini.
DOA
---
Doa merupakan bagian dari mengajar yang memerlukan pertimbangan dan
persiapan dari pihak guru. Anda mempunyai tanggung jawab yang besar
dalam mendidik murid-murid Anda untuk berdoa.
Sementara Anda berdoa di depan kelas, Anda memberikan satu contoh
bagaimana caranya berdoa. Apakah doa Anda dapat dimengerti oleh para
murid? Dapatkah mereka mengikuti doa-doa Anda? Adakah hal-hal khusus
untuk doa pujian, permohonan-permohonan istimewa dan permintaan
mendesak untuk dikemukakan dalam doa pada minggu itu? Rencanakanlah
lebih dulu supaya anak-anak itu ikut ambil bagian dalam doa di kelas
dan masukkanlah dalam rencana Anda cara-cara untuk mendorong
menjalani suatu kehidupan yang beribadat setiap hari.
Kalau Sekolah Minggu Anda terbagi-bagi dalam berbagai kelas, waktu
doa pembukaan bersama inilah yang penting sekali. Mulailah jam
pelajaran dengan doa, kalau dapat oleh seorang murid; kemudian
barulah mulai dengan pelajaran. Kelas-kelas dewasa terkadang
memerlukan perhatian khusus karena jam pelajaran itu dapat lebih
digunakan sebagai pertemuan doa daripada jam pelajaran. Anda harus
hadir dalam kebaktian doa gereja dan mendorong murid-murid Anda
untuk menghadirinya juga.
ULANGAN
-------
Apakah yang Anda selesaikan minggu lalu? Bagian pelajaran manakah
yang cocok dengan pelajaran saat ini? Siapkanlah satu tinjauan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Hindarkanlah cara-cara yang
membosankan seperti, "Nah, pelajaran apa yang kita pelajari Minggu
yang lalu?" (Apakah Anda sendiri ingat jikalau Anda tidak cukup
mempersiapkan diri?)
Anda dapat menulis satu pertanyaan yang merangsang mereka untuk
berpikir atau satu kalimat tidak sempurna pada papan tulis. Suatu
ulangan, suatu teka-teki, suatu latihan mencari ayat-ayat dapat
dijadikan satu dasar untuk mengulang pelajaran. Latihan mencari ayat-
ayat Alkitab ini menarik sekali. Setiap murid harus siap memegang
Alkitab. Jika mendengar aba-aba mulai, lalu segera membuka
Alkitabnya dan mencari ayat yang disebutkan oleh guru. Gambar-gambar
dan peta-peta juga merupakan bahan-bahan penolong untuk mengulangi
pelajaran. Persiapkan ulangan itu dengan baik.
MENGAKHIRI PELAJARAN
--------------------
Apa yang terjadi pada waktu lonceng tanda pelajaran berakhir
berbunyi? Tentunya sukar menarik lagi perhatian mereka pada waktu
itu, karena itu aturlah supaya pelajaran mencapai puncaknya sebelum
lonceng berbunyi.
Rencana untuk bagian akhir pelajaran meliputi pengulangan secara
singkat dengan menggarisbawahi pelajaran untuk minggu berikutnya,
pemberian pekerjaan rumah dan doa penutup. Sebelum bubar, ajaklah
seluruh kelas mengikuti kebaktian umum (jikalau Sekolah Minggu
disusul dengan kebaktian). Buatlah rencana khusus untuk maksud ini.
Sumber:
Judul Buku: Pola Mengajar Sekolah Minggu
Judul Asli: Persiapan untuk Mengisi Seluruh Waktu dalam Mengajar
Pengarang : Mavis L. Anderson
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1993
Halaman : 33 - 35
**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (1)
PERSIAPAN DASAR DALAM MEMPERSIAPKAN ACARA SM
=============================================
A. Penguasaan Tujuan dan Suasana yang Hendak "Dibangun"
----------------------------------------------------
Biasanya seorang guru tidak menguasai tujuan acara dan tidak
merencanakan suasana yang hendak ia buat. Akibatnya "tujuan"
acara dan suasana tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Dalam memimpin suatu acara, guru terlebih dahulu harus
mengetahui:
- Apakah tujuan acara tersebut? Siapakah pesertanya? Usianya?
Kira-kira berapa yang akan hadir?
- Bagaimana dengan kebiasaan dalam bernyanyi? Lagu-lagu apa
yang telah dikuasai (minta/miliki buku lagu)?
- Apakah ini acara serius (KKR)? Santai (ulang tahun)? Camp?
Penyembahan? Keakraban?
- Suasana apa yang ingin dibentuk? Riang/Hikmat?
- Ruangannya di mana? Besar/Kecil? Duduk di kursi/tikar?
- Pengeras suara ada/tidak? Adakah musik pengiring?
- Acara lainnya apa? Suasana acara lainnya bagaimana? Dan,
pengaruhnya bagi acara utama apa?
B. Pemilihan Liturgi Suasana dan Alur Suasana
------------------------------------------
Susunan liturgi akan mempengaruhi suasana acara. Pilih liturgi
yang sesuai. Usahakan agar pemberitaan Firman tetap merupakan
sentral/fokus dari keseluruhan acara Sekolah Minggu.
C. Cobalah Hayati yang Mungkin Terjadi
-----------------------------------
Setelah semua acara dipilih. Cobalah membayangkan apa yang
mungkin akan terjadi dengan susunan acara tersebut. Apakah anak-
anak akan senang, akan bosan, akan jenuh, akan tenang, dan
sebagainya. Berlatihlah "memperkirakan" apa yang akan terjadi
dalam pelaksanaan acara Sekolah Minggu yang sudah Anda susun.
Kemudian "pikirkan" bagaimana menghadapi segala kemungkinan yang
bisa timbul.
Bayangkan bagaimana reaksi anak-anak dengan acara Sekolah Minggu
Anda? Dari "bayangan kemungkinan suasana" tersebut, evaluasilah:
- Apakah kemungkinan suasana dan tema sudah tercapai?
- Jika belum, mungkin ada lagu yang tidak cocok, teliti lagi.
- Mungkin Anda salah dalam mengkreasikan acara, sehingga
berkesan santai, padahal Anda ingin acara tersebut serius!
- Apakah waktunya cukup? Mengapa waktu tidak cukup? Terlalu
banyak acara? Atau cerita terlalu panjang? Atau jumlah lagu
terlalu banyak? Atau lagu terlalu sering diulang-ulang?
- Jika Anda menjadi pesertanya apakah suasananya cukup menarik?
Adakah acara yang membosankan?
- Dalam prakteknya, mungkinkah ada kesulitan yang timbul,
seperti kelengkapan/perlengkapan acara? Pengeras suara
bagaimana?
- Detailkan perlengkapan yang harus siap. Detailkan petugas
yang diperlukan.
- Mungkinkah Anda harus menyiapkan acara cadangan?
- Bagaimana jika ada anak yang tidak mau terlibat?
- Bagaimana agar semua anak yang datang terlibat aktif?
Periksa lagi, sampai Anda yakin persiapan Anda cukup baik. Memang
semakin berpengalaman, semakin peka juga seorang guru. Dengan
kemungkinan "suasana" yang bisa timbul dengan "materi" yang ia
sajikan. Berlatihlah dan mohon hikmat dari Tuhan sendiri.
D. Buatlah Catatan Kecil untuk Pegangan Anda Sendiri
-------------------------------------------------
Kalau kita sudah mulai memimpin acara Sekolah Minggu, kita akan
menjadi pusat perhatian anak-anak. Pada saat itu "bahaya"
terbesar adalah kita menjadi "tegang". Bisa berakibat kita
melupakan apa yang seharusnya kita ucapkan.
Untuk menghindari kemungkinan tersebut, sebaiknya buatlah catatan
kecil di sebuah kertas kecil, cukup ditulis:
- Point gagasan pembicaraan dan juga judul lagu yang akan
dinyanyikan
- Susunan acara dan acara-acara tambahan
- Pengumuman dan hal-hal yang penting untuk diingat
Sumber:
Judul : Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif
Pengarang: Paulus Lie
Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997
Halaman : 111 - 113
**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR (2)
[Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa menjadi topik pembahasan
atau bahan diskusi ketika guru-guru SM sedang berkumpul untuk
melakukan persiapan. Point-point yang dibahas dalam sajian berikut
ini dapat menolong guru untuk semakin meningkatkan kemantapan
penampilannya dalam mengajar dan juga kemantapan kesiapan seluruh
kelasnya.]
CARA MENYAMPAIKAN PELAJARAN
===========================
1. Mintalah beberapa guru untuk menyampaikan adegan-adegan lucu yang
menggambarkan persoalan-persoalan yang lazim tentang cara
menyampaikan pelajaran. Misalnya saja mereka mendemonstrasikan
seorang guru yang mengajar dengan pakaian yang kotor dan tidak
rapi, seorang laki-laki dengan dasi yang terlalu menyolok atau
seorang wanita dengan rambut yang kusut dan tidak teratur rapi,
atau seorang guru yang menggunakan gerakan tangan dengan berlebih-
lebihan atau nada suara yang serak dan kecepatan bicara yang
tidak menarik.
Kemungkinan lain ialah menggambarkan seorang guru yang
menggunakan kata-kata yang belum dikenal oleh anak-anak atau
memakai tata bahasa dan pengucapan yang salah. Mereka juga dapat
melukiskan apa yang terjadi apabila seorang guru tidak
mempersiapkan bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan: misalnya
alat peraga, kapur tulis, penghapus, persediaan pekerjaan tangan
dan lain-lain.
2. Sesudah penyajian adegan itu mintalah para guru menyebutkan
kesalahan dan kekurangan dalam penyampaian pelajaran yang baru
saja diperagakan. Tulislah komentar mereka itu di papan tulis.
Pada saat ini Saudara dapat melakukan salah satu hal yang berikut
ini. Saudara dapat melanjutkan pembahasan dengan para guru
mengenai cara-cara mengatasi persoalan itu. Hal ini dapat
dilakukan bersama-sama dengan seluruh staf atau dengan membagi
menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Atau Saudara dapat
meminta salah satu guru yang cakap untuk membicarakan pokok itu
dengan singkat, dengan memakai bahan di bawah ini ditambah dengan
pendapat-pendapat lain yang mungkin telah diperolehnya. Berilah
waktu kepada para guru untuk menilai penyampaian pelajarannya
masing-masing.
3. Perhatikan kerapihan Saudara. Sikap tenang dan rasa percaya pada
diri sendiri adalah perlu untuk penyampaian yang efektif dan
kerapihan Saudara itu erat hubungannya dengan unsur-unsur itu.
Tanpa disengaja kelas Saudara mengukur dan menilai Saudara.
Saudara harus pastikan bahwa pakaian Saudara bersih dan rapi.
Namun demikian, janganlah berpakaian untuk menarik perhatian
saja. Saudara sudah harus ada di kelas atau ruangan Saudara
sebelum murid-murid Saudara tiba.
4. Sikap tubuh dan hal berdiri atau duduk waktu mengajar dapat
mempengaruhi penyampaian pelajaran. Bila mengajar anak-anak kecil
mungkin lebih baik untuk duduk bersama-sama dengan mereka di
tikar atau duduk di kursi atau bangku yang rendah. Yang penting
ialah supaya para murid tidak usah memandang ke atas, ketika guru
mengajar atau menunjukkan alat peraga, misalnya gambar-gambar,
dan lain-lain. Apabila Saudara mengajar anak-anak muda dan orang
dewasa, Saudara boleh duduk atau berdiri. Apabila mungkin,
usahakan supaya kelas itu membentuk satu lingkaran atau duduk
mengelilingi meja. Apabila Saudara berdiri, berdirilah tegak.
5. Pakailah sedikit gerakan tangan. Mintalah guru lain menilik untuk
melihat apakah gerakan Saudara itu kaku atau berlebih-lebihan.
Keefektifan Saudara akan meningkat, apabila Saudara memandang
murid sementara mengajar. Mintalah seseorang menilik untuk
melihat apakah Saudara mempunyai kebiasaan-kebiasaan buruk
seperti: melihat ke lantai atau ke langit-langit; melihat ke luar
jendela; hanya melihat atau menatap satu atau dua anggota kelas
saja.
6. Perhatikan sikap Saudara. Sikap guru menjadi sikap seluruh kelas
itu. Penyampaian pelajaran itu akan lebih diterima oleh anak-
anak, jikalau Saudara dapat membuat mereka tenang. Tunjukkan
kepada mereka bahwa Saudara adalah manusia dan dapat didekati.
Jangan gugup, tetapi tenanglah. Usahakan supaya murid-murid
merasa tidak tegang.
7. Bergembiralah. Kelas bukanlah tempat untuk menunjuk-nunjukkan
kedukaan atau mengungkapkan "kejengkelan". Bangkitkanlah suasana
yang hangat dan akrab. Terbukalah terhadap pandangan-pandangan
yang berbeda. Jangan berdebat. Mungkin Saudara menang, tetapi
akan kehilangan anggota kelas. Jadilah pendengar yang baik.
Dengarkanlah arti-arti yang tersembunyi di balik kata-kata
mereka. Pusatkanlah perhatian pada apa yang diucapkan anak-anak
itu, agar balasan Saudara sesuai dengan bicara mereka.
8. Perhatikan kata-kata Saudara. Sadarlah selalu akan nada dan
kekuatan suara Saudara. Usahakan untuk berbicara dengan nada
suara yang biasa. Berbicaralah cukup keras sehingga semua dapat
mendengar dengan enak. Ubah-ubahkanlah kecepatan berbicara
Saudara, dan kadang-kadang berhentilah bicara seperti dalam
drama. Bersikaplah yang wajar. Berbicaralah kepada kelas seperti
Saudara berbicara dalam percakapan biasa dengan gembira dan
penuh semangat, dengan sungguh-sungguh dan dengan perasaan.
Seorang pendidik Kristen, Ray Rozell, berkata, "Salah satu
penghalang besar untuk pengajaran yang efektif terletak pada
pemilihan kata-kata yang tidak lazim bagi anak-anak atau yang
memberi arti lain bagi sebagian anak." Komunikasi akan terjadi
hanya apabila kata-katanya dapat dimengerti. Ini berarti Saudara
dapat meminta murid-murid melihatnya dalam kamus umum atau kamus
Alkitab. Usahakan untuk menghilangkan "istilah gerejani" dalam
pembicaraan Saudara. Tidak diharuskan berbicara seperti ahli
bahasa, akan tetapi Saudara harus terus-menerus meningkatkan tata
bahasa dan pengucapan Saudara. Kesalahan-kesalahan ini seringkali
menyebabkan murid-murid tidak memperhatikan apa yang Saudara
katakan, melainkan cara Saudara mengatakannya. Cobalah berbicara
dengan terang dan jelas.
9. Perhatikan keadaan ruang kelas. Anak-anak sangat terpengaruh oleh
keadaan sekitarnya. Suatu ruang kelas yang rapi dan teratur akan
membuat murid-murid berkelakuan baik. Periksalah ruangan Saudara,
apakah bersih dan rapi. Berusaha agar murid-murid Saudara bisa
duduk dengan enak di kelas.
Saudara sudah harus mengatur ruang kelas sebelum anak-anak tiba
atau mintalah kepada anak-anak yang datang lebih pagi untuk
menolong mengaturnya. Semua anak harus bisa melihat papan tulis,
papan flanel atau apa yang ada di depan kelas. Jagalah agar tidak
terjadi gangguan yang tidak perlu. Saudara harus yakin bahwa
semua bahan. Alat dan keperluan untuk mengajar telah disusun
sebelumnya dan sudah siap untuk dipakai. Periksalah semua
keperluan apakah dalam keadaan baik. Ingat, RUANG KELAS JUGA IKUT
MENGAJAR!
Sumber:
Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu
Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1987
Halaman : 249 - 250
**********************************************************************
o/ HUMOR
Mengajar Sekolah Minggu memang memiliki keunikan tersendiri. Sering
GSM mengalami kejadian-kejadian lucu dalam menghadapi ASM, dan
di bawah ini salah satu kejadian yang mungkin pernah terjadi pula di
kelas SM Anda.
GURU DAN MURID SEKOLAH MINGGU
=============================
Seorang guru Sekolah Minggu sedang bercerita tentang pencobaan yang
dialami Tuhan Yesus di padang gurun. Kebetulan ia mengajar di kelas
anak-anak yang terkenal pintar namun bandel.
Guru : "Adik-adik, ketika Tuhan Yesus dicobai Setan untuk mengubah
batu menjadi roti, apa yang dikatakan Tuhan Yesus?"
Murid: (terdiam)
Guru : "Tuhan Yesus berkata, 'Manusia tidak hidup dari roti saja
tetapi dari setiap Firman yang keluar dari mulut Allah'."
Tiba-tiba seorang murid mengangkat tangan.
Guru : "Joe, apa yang ingin kamu katakan?"
Joe : "Kalau saya jadi Tuhan Yesus bukan seperti itu yang akan saya
katakan."
Guru : "O, ya? Lalu kalau kamu jadi Tuhan Yesus apa yang akan kamu
katakan?"
Joe : "Saya akan berkata, 'Setan, jangankan membuat roti dari batu,
kalau saya mau, kamu pun bisa saya jadikan roti!'
Sumber : Publikasi e-Humor edisi Februari tahun 2001
Untuk bergabung : < subscribe-i-kan-humor@xc.org >
Untuk baca arsip: http://www.sabda.org/publikasi/e-humor/arsip/
**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Pada edisi e-BinaAnak 69 yang lalu, kami menerima surat dari Sdri.
Remy <angel_rafael_63@> yang meminta saran bagaimana memulai
pelayanan kepada anak-anak pemulung. Berikut ini adalah satu
tanggapan/saran dari seorang pembaca e-BinaAnak yang dapat menjadi
masukan bagi kita semua, khususnya bagi Sdri. Remy.
Dari: Daniel Oktavianus <d4171elod80@>
>Aku kasih saran untuk pertama-tama, anda bisa mengajak mereka
>berkumpul dan kasih hidangan seadanya. Aku mau tanya apakah anak-
>anak itu sekolah? Kalau belum, pendekatan pertama ialah dengan
>mengajar mereka baca dan tulis. Kalau sudah sekolah buat suatu
>games yang membuat mereka tertarik dulu dan setelah itu tanya
>mereka mau mendengar cerita atau nggak. Kalau mereka mau, baru PI
>kan/injili mereka tentang Yesus yang mati bagi mereka dan mengasihi
>mereka. Bisa juga kalau mereka suka nonton filem, putar film Tuhan
>Yesus.
>Tuhan memberkatimu di pelayananmu.
>daniel
Redaksi:
Terima kasih atas e-mail Anda. Saran Anda pasti akan sangat berguna
bagi Sdr. Remy. Bagi rekan-rekan pembaca e-BinaAnak yang lain yang
pernah mengadakan pelayanan bagi anak-anak pemulung, bagikanlah
pengalaman Anda kepada kami, agar dapat dijadikan contoh untuk para
rekan-rekan GSM yang lain yang juga ingin mengadakan kegiatan yang
serupa. Silakan kirimkan cerita/kesaksian Anda kepada redaksi
e-BinaAnak di < staf-BinaAnak@sabda.org >.
**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
**********************************************************************
Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Meilania
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |