Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/65 |
|
e-BinaAnak edisi 65 (27-2-2002)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 065/Februari/2002 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Komitmen Kesetiaan Guru untuk Melayani Anak-anak o/ BAHAN MENGAJAR (KECIL): Sejauh Mana Kesetiaanmu? o/ BAHAN MENGAJAR (BESAR): Kesetiaan dalam Alkitab o/ AKTIVITAS : Pot Kesetiaan, Simulasi Percayalah Padaku o/ KESAKSIAN : Kegiatan Menolong Anak-anak Jalanan o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Kapan Memuat tentang Paskah? ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Salam Sejahtera dalam Kasih Kristus, Sebagai guru Sekolah Minggu, pernahkah anda ditantang dengan pertanyaan berikut ini: "Seberapa besar komitmen kesetiaan anda dalam melayani dan mengasihi anak-anak Sekolah Minggu?" Jika anda belum pernah mendapat pertanyaan seperti itu, cobalah untuk merenungkannya minggu ini. Pertanyaan ini sangat penting karena kalau kita ingin mengajarkan tentang kesetiaan kepada anak- anak, kita sendiri harus terlebih dahulu menguji diri sendiri, seberapa besar kesetiaan kita dalam melayani Tuhan dan mengasihi anak-anak didik kita. Sementara anda merenungkan pertanyaan di atas, kami sarankan anda membaca artikel yang kami sajikan pada edisi ini. Kami yakin artikel ini akan menolong anda memikirkan lebih dalam tentang komitmen pelayanan anda. Selain itu kami juga menyajikan beberapa bahan dan permainan yang dapat dipakai oleh GSM untuk mengajarkan kepada anak-anak tentang kesetiaan. Selamat mengajar, Tim Redaksi "Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku SETIA dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku." (1Timotius 1:12) < http://www.bit.net.id/SABDA-Web/1Ti/T_1Ti1.htm 1:12 > < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=1Tim+1:12 > ********************************************************************* o/ ARTIKEL KOMITMEN KESETIAAN GURU UNTUK MELAYANI ANAK-ANAK ================================================= Dalam suatu kebaktian sore, seorang pemimpin Sekolah Minggu memberi kesaksian. Ia mengucap syukur kepada Allah bahwa seorang anak laki- laki telah percaya kepada Yesus sebagai Juruselamatnya pagi itu dalam Sekolah Minggu. Pemimpin itu mengakhiri kesaksiannya dengan mengatakan, "Saya mencintai anak-anak di Sekolah Minggu kami dan saya suka sekali bekerja dengan mereka." Pemimpin itu telah bekerja di kalangan anak-anak selama berpuluh- puluh tahun, dan orang bisa tahu bahwa ia sungguh-sungguh mencintai anak-anak. Dan cinta inilah yang dapat kita sodorkan dalam Sekolah Minggu tanpa malu-malu. Pemimpin kami itu telah berulang-ulang mengatakan bahwa ia lebih senang terhadap guru yang sungguh-sungguh mencintai anak-anak daripada seorang guru yang mempunyai pendidikan sebagai guru tetapi tidak dapat menyatakan cintanya kepada anak- anak. Jika Saudara mengajar anak-anak, ujilah kesetiaan anda dalam mengasihi anak-anak didik anda dengan patokan-patokan berikut ini: 1. Saya ingin memenangkan anak-anak kepada Kristus. ------------------------------------------------ Anak-anak yang dimenangkan kepada Kristus dapat mempersembahkan seluruh hidupnya untuk melayani dan mencintai Yesus. Orang dewasa sering berpikir seperti para murid Yesus yang merasa bahwa pelayanan Yesus itu harus ditujukan kepada orang dewasa -- bahwa mereka itu lebih penting daripada anak-anak. Tetapi Yesus mengarahkan perhatian-Nya kepada anak-anak yang datang bersama ibu mereka untuk bertemu dengan Dia. 2. Saya mengindahkan hak dan perasaan anak. ---------------------------------------- Apabila saya berjalan di jalanan, di taman, di dalam sebuah toko, saya tidak berjalan bergegas-gegas melewati anak-anak. Saya tersenyum kepada mereka dan memperlakukan mereka sebagai orang- orang yang mempunyai hak dan perasaan. 3. Saya memperhatikan anak-anak ketika mengunjungi rumah mereka. ------------------------------------------------------------- Jika saya mengunjungi rumah teman-teman, saya tidak bersikap acuh tak acuh terhadap anak-anak dalam keterburuan saya untuk bergaul dan bercakap-cakap dengan orangtua mereka. Saya memberi salam kepada anak-anak itu dengan kata-kata yang akrab -- dan dengan demikian saya memperoleh banyak teman kecil yang baru. 4. Saya lebih sabar dengan anak-anak. ---------------------------------- Saya tidak mengharapkan supaya anak-anak itu duduk diam seperti orang dewasa atau menulis atau menggambar sebaik orang dewasa. Anak-anak masih dalam taraf bertumbuh dan belajar. Jika saya kurang sabar dengan anak-anak, mungkin disebabkan karena saya mengharap terlalu banyak dari mereka. 5. Saya berusaha hidup sedemikian rupa supaya anak-anak yang mengamati saya itu tak akan tersandung. --------------------------------------------------------- Yesus menasihati orang dewasa tentang akibat-akibat yang hebat, yang menimpa orang-orang yang karena teladannya yang buruk, menyebabkan anak-anak jatuh atau tersesat. Seorang anak meniru kehidupan orang-orang dewasa yang dalam lingkungannya. 6. Saya tidak mempermalukan atau menggoda anak-anak. ------------------------------------------------- Seorang dewasa yang sungguh-sungguh mencintai anak-anak tak akan "membangkitkan amarah" mereka. Ada orang-orang dewasa yang tidak mengindahkan perasaan yang lembut dari anak-anak. Mereka mengatai anak-anak itu "malas" atau "nakal" di hadapan anak-anak lain atau di depan orang dewasa. 7. Saya berdoa untuk anak-anak. ---------------------------- Anak-anak cukup penting untuk dicantumkan dalam daftar doa saya. Nama mereka dicantumkan bersama pendeta, para pendeta perintis, dan anggota-anggota gereja yang sakit. 8. Saya mendengarkan anak-anak. ---------------------------- Saya tidak akan menyuruh mereka pergi dengan mengatakan "Ya, ya," tanpa mendengarkan betul-betul apa yang mereka katakan. Kalau kita mencintai mereka, maka kita akan meluangkan waktu untuk mendengarkan pembicaraan anak-anak itu dan menjawab pertanyaan- pertanyaan mereka serta menunjukkan rasa senang atas hasil yang mereka capai. 9. Saya senang bergaul dengan anak-anak. ------------------------------------- Baru-baru ini saya mendengar seorang guru pratama berkata, "Saya sungguh senang bergaul dengan murid-murid saya." Apabila saya mencintai anak-anak, waktu yang saya luangkan untuk mereka serasa lari cepat. Saya masuk dalam kesenangan mereka, ke dalam cara berpikir mereka dan cara melakukan ini itu, dan menikmati persahabatan dengan mereka. Apakah cinta Saudara kepada anak-anak sudah memenuhi patokan-patokan di atas? Jika belum, mohonlah kiranya Yesus memberi cinta yang Saudara butuhkan untuk mengajar anak-anak. Dikutip dari Sumber: Judul Asli: Sungguhkah Saya Mencintai Anak-anak? Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Penerbit : Yayasan Penerbit Gandum Mas, Malang, 1987 Halaman : 179 - 180 ********************************************************************* o/ BAHAN MENGAJAR (ANAK KECIL) SEJAUH MANA KESETIAANMU? ======================== Benny berpikir sungguh menyenangkan tidur di dalam tenda kecil di halaman belakang rumahnya. Ia tidak lupa membawa lampu senter dan kantung tidurnya (kantung yang terbuat dari terpal atau kain tahan air untuk tidur di luar rumah). Kemudian ia minta si Manis, anjingnya, menjaga di depan pintu masuk tenda itu. Pada malam harinya dua kali Benny menyorotkan lampu senternya ke luar tenda. Setiap kali ia melihat si Manis sedang berbaring di depan pintu masuk tenda. Keesokan paginya, ketika Benny bangun, si Manis tampak masih ada di sana. Si Manis mengibas-ngibaskan ekornya ketika ia melihat Benny keluar dari tendanya. "Tentu ada sebuah kata yang tepat untuk anjing seperti kamu," kata Benny. "Si Manis itu setia," kata ayah ketika Benny menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi. "Kamu selalu dapat bergantung pada orang yang setia." "Kadang-kadang teman-teman saya tampak baik sekali, tetapi kadang- kadang mereka mencoba menyakiti hati saya," kata Benny. "Itu berarti mereka tidak setia, bukan?" "Seorang teman yang setia tidak akan pernah mencoba menyakiti hatimu," kata ayah. Benny tersenyum. "Saya pikir Ayah dan Ibu adalah teman yang seperti itu," katanya. "Ayah dan Ibu selalu berusaha menolong saya dan tidak pernah mencoba menyakiti hati saya." Renungan Singkat Tentang Kesetiaan: ----------------------------------- 1. Apakah artinya kesetiaan? Apakah si Manis itu setia? Mengapa ia tetap berbaring di depan pintu masuk tenda sepanjang malam? 2. Dapatkah kamu menyebutkan beberapa cara agar kamu dapat tetap setia? Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus: ------------------------------------- 1. Apakah Tuhan Yesus seorang Sahabat yang setia? Pernahkah Ia mencoba menyakiti hatimu? Apakah Ia selalu berusaha menolongmu? 2. Sahabat yang bagaimanakah kamu bagi Tuhan Yesus? Apakah kamu selalu setia kepada-Nya? Sahabat yang bagaimanakah seharusnya kamu bagi Tuhan Yesus? Bacaan Alkitab: --------------- Rut 1:16-18 Kebenaran Alkitab: ------------------ "Sahabat yang sejati adalah sahabat yang setia setiap saat." (Amsal 17:17) Doa: ---- Ya, Tuhan Yesus, saya ingin selalu setia kepada-Mu, sebagaimana Engkau menjadi sahabat saya yang setia setiap saat. Amin. Bahan di edit dari sumber: Judul Buku: Renungan Singkat untuk Anak-anak Pengarang : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung Halaman : 124 - 125 ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR (ANAK BESAR) KESETIAAN DALAM ALKITAB ======================= Siapakah orang yang setia? Orang yang setia adalah orang yang dapat dipercaya karena dia bertanggungjawab dan tidak plin-plan. Alkitab juga mengajarkan kepada kita untuk selalu bersikap setia khususnya dalam hal kesetiaan kepada Tuhan Yesus. Mari kita mempelajari bersama-sama bentuk kesetiaan seperti apa yang dapat kita lakukan untuk Tuhan Yesus. 1. Setia mengabdi hanya kepada Allah. ---------------------------------- "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." (Lukas 16:13) Kita adalah hamba Allah. Jadi kita hanya mengabdi kepada Allah Yang Esa. Ada orang yang setiap hari main game, nintendo, dll, sampai lupa baca Alkitab, lupa berdoa atau ke gereja. Nah, anak seperti itu sudah tidak sungguh-sungguh setia lagi kepada Allah. Dia sudah mulai "mengabdi" pada hobinya main game. 2. Setia dalam menjalankan tugas yang Allah berikan pada kita. ----------------------------------------------------------- "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang." (Matius 24:45-46) Kita harus setia dalam menjalankan tugas yang diberikan Allah kepada kita. Bagaimana caranya? Allah memberikan kita tugas belajar di Sekolah, membantu orangtua di rumah, melayani di gereja. Semua itu adalah melayani Allah. Nah, apakah kalian setia dan bertanggungjawab menjalankan tugas-tugas itu? 3. Setia menggunakan karunia Allah yang diberikan kepada kita. ----------------------------------------------------------- "Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Matius 25:21) Allah mau kita menggunakan karunia dan berkat yang kita terima dengan bertanggung jawab. Kalau kita punya uang jangan diboroskan, bumi yang indah ini jangan dikotori dengan sampah, waktu yang ada untuk Sekolah jangan kita buang. Menggunakan waktu dengan baik-baik adalah tanda kita bertanggungjawab kepada Allah yang memberi kita waktu. 4. Setia dalam menyimpan suatu rahasia. ------------------------------------ "Siapa mengumpat, membuka rahasia, tetapi siapa yang setia, menutupi perkara." (Amsal 11:13) Kalau kita jadi orang yang suka membuka rahasia orang lain atau menjelekkan orang lain pastilah banyak orang yang tidak suka kepada kita. Kita akan dianggap sebagai orang yang tidak dapat dipercaya. 5. Setia membawa persembahan kepada Allah. --------------------------------------- "Dan dengan setia mereka membawa segala persembahan khusus, persembahan persepuluhan dan persembahan-persembahan kudus itu ke sana. Konanya, seorang Lewi, mengawasi semuanya, dan Simei, saudaranya, adalah orang kedua," (II Tawarikh 31:12) Tuhan telah memberi kita uang yang cukup. Nah, kitapun harus menggunakannya dengan bertanggungjawab. Antara lain dengan setia membawa persembahan untuk Allah dan juga membantu orang miskin dan orang-orang yang terkena bencana alam. 6. Setia menyampaikan berita yang Allah percayakan kepada kita. ------------------------------------------------------------ "Utusan orang fasik menjerumuskan orang ke dalam celaka, tetapi duta yang setia mendatangkan kesembuhan." (Amsal 13:17) Kita adalah duta-duta Allah untuk menyampaikan berita keselamatan (Injil) kepada teman-teman kita yang belum percaya kepada Tuhan Yesus. Dengan menjadi duta-duta Allah yang setia mengabarkan Injil, kita akan "menyembuhkan" atau menyelamatkan jiwa teman- teman kita dari hukuman neraka. 7. Setia dalam setiap perkataan. ----------------------------- "Saksi yang setia tidak berbohong, tetapi siapa menyembur- nyemburkan kebohongan, adalah saksi dusta." (Amsal 14:5) Tuhan paling tidak suka dengan orang yang suka berdusta. Kata- kata yang kita ucapkan haruslah kata-kata yang benar dan kalau kita berjanji kita harus menepatinya. Ingat lho, jangan plin- plan, tetapi harus dapat dipercaya. 8. Setia dalam mempertahankan iman kepercayaan kita. ------------------------------------------------- "Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan." (Wahyu 2:10) Artinya jangan pernah menyangkal Tuhan Yesus, setia sampai mati. Setia kepada Allah, setia kepada Alkitab, setia kepada kebenaran, setia kepada Tuhan kita Yesus Kristus. Bahan diedit dari sumber: Judul : Majalah Anak "KITA" edisi 07, 1992 Penerbit: Lembaga Reformed Injili Indonesia Halaman : 4 ********************************************************************* o/ AKTIVITAS Mengajarkan sifat "kesetiaan" kepada anak-anak perlu memakai banyak contoh-contoh konkret, karena anak masih sulit mengerti konsep- konsep yang abstrak. Untuk itu guru SM perlu mengajarkannya melalui cara-cara yang praktis, misalnya dengan permainan atau simulasi. Berikut ini adalah dua (2) contoh kegiatan yang dapat dilakukan dengan anak-anak untuk mengajarkan tentang kesetiaan. 1. POT KESETIAAN Adalah suatu hal yang sangat baik untuk mengajarkan ASM setia datang ke kebaktian SM. Banyak cara dapat digunakan untuk memacu kesetiaan anak untuk rajin datang ke SM. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan sistem pencatatan kehadiran anak yang menarik dan kreatif. Berikut ini adalah ide kreatif dan menarik yang diambil dari diskusi e-BinaGuru. Ide dapat dilaksanakan dengan efektif dalam kelas yang muridnya tidak terlalu banyak. POT KESETIAAN ============= Bahan-bahan: ------------ 1. Pot kecil (bisa juga pot dari plastik) yang biasa digunakan untuk menanam tanaman hias yang kecil. 2. Butiran-butiran sterofom (kalau tidak ada bisa juga kerikil- kerikil kecil atau beras). 3. Kertas berwarna atau karton. 4. Tusuk gigi/lidi yang sudah dipotong-potong. Cara membuat: ------------- 1. Tempelkan nama bulan di bagian depan pot yang kita beri nama "Pot Kesetiaan". Kemudian isikan butiran sterofom atau kerikil atau beras kedalamnya. Letakkan Pot Kesetiaan di depan kelas. 2. Bentuklah kertas berwarna atau karton menjadi sekuntum bunga kecil, buatlah sebanyak jumlah murid dalam kelas Anda dan beberapa untuk cadangan. Jangan lupa untuk membuat kuntum- kuntum bunga yang baru setiap minggunya. 3. Tuliskan nama anak, satu bunga untuk satu nama lalu lekatkan kuntum bunga tersebut pada tusuk gigi atau lidi yang sudah dipotong pendek. Penerapan: ---------- 1. GSM harus datang lebih awal dari ASM. Sambil memegang kuntum- kuntum bunga kertas, dengan senyum ramah GSM berdiri di depan pintu masuk, menyambut ASM yang datang dan memberikan sekuntum bunga sesuai dengan nama mereka. 2. Minta anak-anak untuk langsung menancapkan bunga mereka di Pot Kesetiaan. 3. Setiap minggu terakhir dalam satu bulan, cabut semua bunga- bunga tersebut, hitung jumlah kehadiran mereka kemudian buat catatan khusus mengenai kehadiran mereka. 4. Pot Kesetiaan sudah kosong kembali. Lepas nama bulan yang lama dan kemudian tempelkan nama bulan yang baru. Selamat mencoba! Sumber: Milis diskusi e-BinaGuru < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > Arsip : http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru ------ 2. PERCAYALAH PADAKU Sifat kesetiaan anak dapat diuji dari seberapa jauh ia dapat dipercaya. Melalui permainan berikut ini kita dapat mengajarkan pada anak bagaimana menjadi orang yang dapat dipercaya. SIMULASI: PERCAYALAH PADAKU =========================== (Sebuah Pengalaman dalam Kegelapan) Tujuan: ------- Anak bisa dipercaya oleh orang lain, dan anak belajar membimbing/ menolong orang lain dengan tulus. Sikap semacam ini akan mempererat persahabatan mereka satu dengan yang lain. Persiapan: ---------- Anak-anak diminta berpasangan berdua-dua. Sediakan penutup mata (bisa dari kain hitam) setiap pasang cukup diberi satu penutup mata. Garis besar permainan: ---------------------- Setiap pasangan diminta untuk melakukan hal berikut, salah satu dari mereka ditutup matanya dituntun oleh yang tidak tertutup matanya, ia dituntun berjalan-jalan di sekitar kelas selama 1 menit. Setelah selesai, sekarang bergantian, yang semula menuntun sekarang ditutup matanya dan dituntun berjalan-jalan selama 1 menit. Guru mewawancarai anak-anak, apakah mereka tadi ada keinginan mempermainkan mereka yang dituntun? Tetapi apakah keinginan tersebut mereka lakukan? Mengapa? Di akhir kegiatan guru menjelaskan: ----------------------------------- Supaya dapat dipercaya, kita harus melakukan yang terbaik bagi orang lain, dalam membimbingnya, dalam mengingatkan dia bila ada bahaya di depan mereka. Sahabat setia adalah sahabat yang dapat dipercaya dan mau membimbing, menegur, mengecam, dan sebagainya demi kebaikan sahabatnya. Kegiatan ini tepat untuk menjelaskan: ------------------------------------- Sikap yang setia dalam persahabatan dan dalam pergaulan, juga tepat untuk menjelaskan makna kata "percaya". Beranikah kita "percaya" kepada Tuhan, walau kita tidak melihat-Nya (seperti orang yang tertutup matanya namun dituntun berjalan-jalan, itulah rasa percaya, rela dituntun dan diarahkan walau tidak melihat). Bahan ini diedit dari sumber: Judul Buku: Teknik Kreatif dan Terpadu dalam Mengajar Sekolah Minggu Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1999 Halaman : 156 - 157 ********************************************************************** o/ SHARING Pada edisi e-BinaAnak no. 64 yang lalu kami telah membahas tentang bagaimana mengajar anak untuk murah hati (memberi) dan secara khusus dibahas juga ide-ide untuk melayani anak-anak jalanan. Kami menemui ternyata Milis e-BinaGuru pada minggu terakhir ini juga sedang mendiskusikan tentang pengalaman seorang anggota milis melayani anak- anak jalanan. Oleh karena itu kami ingin memuat sharing tsb. untuk menambah ide bagi guru-guru yang tergerak untuk melakukan pelayanan bagi anak-anak jalanan. Dari : Dinar Verawaty >Dear all, >Kemarin, Sabtu 16 Februari 2002 saya sudah mengadakan kegiatan yang >pertama yang dihadiri oleh 10 pengamen cilik, pertemuan pertama >kita berlokasi dipinggir jalan, perempatan yang selalu macet, yaitu >di bilangan Rawa Panjang - Bekasi - Jawa Barat. Disana itu mereka >kumpul, kita janjian pkl. 15.00, tapi ternyata mereka sudah >menunggu kita dari pagi (mengharukan :)) . > >Saya bersama 2 rekan saya menginterview mereka, inilah hasil >interview tersebut: >, 1. Wahyu - 11 thn s/d kls. 5 [drop out (do)] >, 2. Tulus - 9 thn s/d kls. 1 (do) - ayahnya sudah meninggal >, 3. Yabani - 12 thn s/d kls. 4 (do) >, 4. Wandi - 12 thn s/d kls. 3 (do) >, 5. Riko - 11 thn kls. 4 >, 6. Irfan - 12 thn kls. 6 >, 7. Dios - 12 thn kls. 6 >, 8. Iswanta - 11 thn kls. 4 >, 9. Asep - 11 thn kls. 3 >,10. Bakir - 12 thn kls. 4 . > >Karena keadaan perempatan yang sangat ramai, seluruh mata awak >mobil yang sedang antri dalam kemacetan tertuju pada kita. >Akhirnya kita ambil keputusan pindah lokasi. Lokasi yang ditunjuk >oleh mereka cukup sunyi, sepi, sejuk karena berlokasi di belakang >ruko yang tidak laku, dengan pemandangan hamparan padang alang- >alang yang luas, kita bisa melihat sunset disana. . > >Mulai kembali interview batch 2 pendapatan mereka mengamen cukup >lumayan sekitar Rp. 20.000,- an per hari tapi dari penghasilan >tersebut mereka harus membiayai sekolahnya sendiri dan kadang- >kadang kebutuhan keluarga, mereka suka main ding-dong tapi kadang- >kadang (kira-kira hanya menghabiskan dana Rp. 500, tapi ada yang >agak nakal memang (wahyu) bisa habis sampai Rp. 2.000,-) . > >Saya minta mereka menyanyi lagu yang biasa mereka nyanyikan. Suara >mereka lumayan baik tapi syairnya rada-rada tidak sopan dan >menjengkelkan (lagunya memang tidak asing ditelinga saya) kata-kata >mereka agak kasar, maklum AAJ (hal inilah yang mendorong saya ingin >menjangkau mereka, saya ingin membantu mereka dalam pendidikan >moral) . > >Akhirnya dalam pertemuan perdana ini, saya meng-energize mereka >untuk berkata sopan (mereka berjanji untuk saling mengingatkan) dan >kami juga mengajarkan mereka lagu yang cocok dinyanyikan oleh anak >se-usia mereka. Mereka pintar, mudah sekali menghafal lagu tersebut >mereka cukup fun dan bergembira . > >Satu hal yang sangat mengharukan kami ketika tiba saatnya pembagian >susu bendera (botol kecil) semua menikmati dengan sukacita, tapi >ada satu anak (Riko) yang tidak menikmatinya, kenapa ? "untuk adik >dirumah" katanya (luar biasa !!!) bisakah kita seperti dia? Dia >rela tidak menikmatinya, walaupun disekeliling nya seolah-olah >menggoda iman tapi dia tetap bertahan akhirnya kita berikan dia >satu lagi, (wuiiihhh ... sekali sedot habis lho'). Setelah selesai >semuanya, mereka pergi. Hei ... ada yang kembali, ternyata wahyu. >"Ka' ... saya minta susunya lagi untuk adik saya." Wah ini sich >udah nggak bener nich pikir saya. . > >Demikianlah pengalaman perdana kami dalam menjangkau mereka. Kami >akan bertemu lagi tiap sabtu, dengan jam dan lokasi yang sama kami >tidak tahu program apa yang akan kami lakukan selanjutnya kami >bergerak hanya modal motivasi "Mendidik moral mereka" terima kasih >buat donatur yang sudah membantu jalannya program perdana ini >(laporan pengeluaran akan saya informasikan menyusul). Kami >menunggu ide, saran dan informasi dari saudara agar program ini >tetap berjalan dengan baik . > >Bila saudara terbeban dengan pelayanan ini, silakan hubungi kami di >,021-82416530 atau 0812-9440852 kami menunggu partisipasi saudara. . > >Regards, >Vera (Koordinator AAJ-RP) Sumber : Milis Diskusi e-Binaguru Bergabung: < subscribe-i-kan-binaguru@xc.org > Arsip : http://purcell.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaGuru ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Linda <eflin_87@> >Syalom, >Saya ingin tanya, kapan e-Bina Anak memuat hal-hal yang berhubungan >dengan Paskah? >Saya sedang mencari ide untuk kegiatan Paskah nanti. Mungkin ada >rekan-rekan yang bisa membantu? >Selamat melayani, >Linda Redaksi: Terima kasih untuk surat dan pertanyaan Anda. Mulai edisi minggu depan (no. 66) e-BinaAnak akan memuat beberapa edisi berturut-turut mengenai PASKAH. Silakan menyimak edisi kami yang akan datang. Dan ... bagi rekan-rekan GSM yang ingin membagikan ide maupun artikel yang berhubungan dengan PASKAH, silakan kirimkan ke Redaksi < staf-binaanak@sabda.org >, kami akan senang sekali membagikannya kepada para pembaca e-BinaAnak yang lain. Selain itu, anda juga bisa menyimak arsip e-BinaAnak yang pernah membahas tentang PASKAH: Tahun 2001: Cerita Paskah; Paskah (1); Paskah (2) Edisi 27/2001 http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/027/ Edisi 26/2001 http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/026/ Edisi 25/2001 http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/025/ Tahun 2000: Menrencanakan Paskah Sekolah Minggu; Paskah Edisi 05/2000 http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/005/ Edisi 04/2000 http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/004/ Informasi/artikel lain seputar "PASKAH" bisa anda dapatkan melalui FUNGSI PENCARIAN yang terdapat dalam Sistem Arsip dan Publikasi di Situs SABDA.org: ==> http://www.sabda.org/publikasi/cari/index.php?kata=paskah ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Oeni, Ratnasari, Davida, Asih, Meilania Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2002 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |