|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/6 |
|
e-BinaAnak edisi 6 (3-5-2000)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 006/Mei 2000
-----------
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL : Kehidupan Doa Para Pelayan Anak (Guru SM)
o/ TIPS MENGAJAR : Bagaimana Mengajar Anak Berdoa
o/ SERBA SERBI :
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Tabita <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI
"Salam Sejahtera dalam Tuhan Yesus"
Doa merupakan bentuk komunikasi yang intim antar Tuhan dengan anak-
anakNya. Oleh karena itu doa adalah bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan setiap orang percaya. Demikian pula bagi kehidupan
para pembina/pelayan anak dan juga guru Sekolah Minggu.
e-BinaAnak Edisi kali ini akan secara khusus membahas tentang
pentingnya kehidupan doa bagi para guru SM. Dari teladan merekalah
anak-anak SM akan belajar pentingnya doa bagi pertumbuhan kehidupan
rohani mereka.
Tuhan memberkati.
Redaksi BinaAnak
"Sebab rumahKu akan disebut rumah doa bagi segala bangsa"
(Yesaya 56:7)
*********************************************************************
o/ ARTIKEL
KEHIDUPAN DOA PARA PELAYAN ANAK
Mengapa kita harus berdoa? Apakah para pelayan anak (guru SM) harus
memiliki kehidupan doa? Secara sepintas pertanyaan ini kedengarannya
aneh, karena kita semua tahu bahwa orang Kristen (apalagi guru SM)
harus berdoa. Tetapi dalam kenyataan, kalau mau jujur, pertanyaan
di atas dijawab ya hanya sebatas teori, karena dalam praktek banyak
guru SM yang tidak sungguh-sungguh berdoa.
Dalam bukunya "Why Pray?", B.J. Willhite berkata bahwa kalau kita
tidak berdoa maka kita berdosa, karena Alkitab berkata kita harus
berdoa. Sebaliknya kalau kita berdoa, tetapi sebenarnya kita tidak
percaya bahwa doa mempunyai kuasa maka sebenarnya kita adalah orang
munafik. Sekarang pertanyaannya, mengapa banyak orang Kristen
(termasuk guru SM) tidak sungguh-sungguh berdoa, apalagi mempunyai
kehidupan doa pribadi?
Apakah doa itu? Doa merupakan cara yang dipilih Allah untuk manusia
berhubungan dengan Tuhan Allah. Ada banyak contoh di dalam Alkitab
yang menunjukkan bahwa Allah berkenan mendengarkan doa umatNya dan
mereka mengalami hubungan yang indah dengan Tuhan di dalam doa-
doanya. Tuhan Yesus sendiri tidak hanya tekun berdoa tetapi juga
mengajarkan kepada murid-muridNya untuk berdoa. Di dalam Doa BAPA
KAMI, yang diajarkan Tuhan Yesus, kita melihat secara jelas suatu
pengakuan iman yang teguh, karena memang doa harus tumbuh dari dasar
hati seorang yang percaya/beriman kepada Tuhan. Banyak orang tidak
mengalami kuasa doa karena mereka sendiri tidak mengalami kuasa
Tuhan dalam hidup mereka. Di sinilah sebenarnya masalah yang dialami
orang Kristen. Jika Allah sendiri tidak hadir di dalam hidup kita,
bagaimana kita mempunyai kerinduan untuk bersekutu dengan Dia dalam
doa?
Sebagai pelayan Tuhan dan guru/pelayan sekolah minggu, sangatlah
penting bagi kita untuk mempunyai kehidupan doa. Mengapa? Pertama,
karena selama pelayananNya di dunia, dengan jelas Yesus memberikan
teladan kehidupan yang penuh dengan doa (Mark 1:35; Luk. 22:39-41,
dll.), bahkan setelah di surga pun Yesus masih berdoa bagi kita
(Ibr. 7:25). Suatu kehidupan doa yang membawa pada pelayanan yang
berhasil.
Kedua, di dalam Alkitab tidak dicatat tentang bagaimana Yesus
mengajar murid-muridNya berkotbah atau mengajar, tetapi tentang
bagaimana Tuhan Yesus mengajar mereka berdoa (Mat.6:5-15). Kalau
Tuhan Yesus tidak mengganggap doa penting maka tidak perlu Ia
mengajarkannya. Oleh karena itu, kalau Yesus mengajarkannya kepada
kita maka kita tahu pasti bahwa itu sesuatu yang berguna dan
berkenan kepada Allah.
Ketiga, tidak ada kebangunan rohani tanpa doa. Banyak kesaksian dari
hamba-hamba Tuhan yang dipakai secara luar biasa menyatakan bahwa
pelayanan mereka didukung oleh doa-doa dari banyak orang. Apakah
anda ingin agar pelayanan yang Tuhan berikan kepada anda menghasilkan
jiwa-jiwa baru yang diselamatkan? Belajarlah berdoa! Karena dengan
berdoa, anda sebenarnya sedang mengakui bahwa kehendak Tuhanlah yang
akan jadi. Dan kehendak Tuhan adalah agar anak-anak yang terhilang
kembali ke dalam kuasaNya. Di sinilah KerajaanNya menjadi nyata di
dunia ini.
Kehidupan doa tidak terjadi begitu saja. Mungkin ada dari anda yang
berkata: "Saya rindu bisa berdoa secara rutin, tapi selalu gagal"
atau "Saya sudah berdoa tetapi tidak ada pengaruhnya." Untuk dapat
berdoa dengan benar perlu latihan dan perlu disiplin yang kuat. Dan
itu harus anda dapatkan perlahan-lahan, tapi kalau anda tekun anda
pasti akan melihat hasilnya. Kalau anda ingin belajar dengan benar
mulailah dengan belajar doa BAPA KAMI seperti yang diajarkan Tuhan
Yesus dalam Matius 6:5-15. Cobalah mengerti isi Doa yang indah itu;
selidiki maknanya yang sangat kaya dan mintalah agar Roh Kudus
sendiri yang menolong anda mengaminkan kebenarannya.
Bagaimana anda bisa menularkan ini kepada teman-teman guru SM yang
lain? Berikut ini adalah saran-saran praktis:
1. Mulailah dengan diri anda sendiri. Jika anda mengalami kesukaan
dalam berdoa, pasti semangat anda akan menular.
2. Sediakan waktu yang cukup untuk bersama-sama belajar merenungkan
Doa BAPA KAMI (Mat. 6:5-15) dan belajar berdoa bersama.
3. Undanglah orang-orang yang selama ini mempunyai beban dan
kerinduan untuk suatu kebangunan rohani. Yang penting bukan
kuantitas/jumlah orang yang ikut tapi kesehatian dan kerinduan
mereka.
4. Mulailah kehidupan yang selalu mengutamakan Tuhan (Mat. 6:33).
Ajaklah teman-teman doa anda untuk melakukan hal yang sama.
5. Jika mencapai jumlah yang besar, mulailah bekali mereka untuk
menggerakkan dan memimpin anak-anak untuk juga belajar berdoa.
Jangan dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil, tapi ubahlah
mereka menjadi pemimpin-pemimpin untuk menjangkau anak-anak SM.
6. Lengkapi mereka dengan pengalaman merenungkan Firman Tuhan
bersama dan terus-menerus hidup dalam kesungguhan melayani Tuhan.
7. Materi doa akan muncul dari kehidupan doa yang hidup. Kita berdoa
bukan untuk mengajukan sejumlah daftar permintaan dari yang kita
inginkan, tapi doa adalah memohon supaya Tuhan yang membukakan
hati dan pikiran kita untuk melihat apa yang Tuhan kehendaki.
************************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR
BAGAIMANA MENGAJAR ANAK BERDOA?
-------------------------------
Bagaimana mengajarkan doa pada mereka? Cara terbaik mengajar anak
berdoa adalah dengan memberikan teladan dari kehidupan doa anda
sendiri. Mereka bisa melihat dan mendengar anda berdoa. Untuk itu
biarkanlah anak-anak mendengarkan doa anda. Berdoalah dengan bebas
mengalir dari dalam hati dan undanglah anak-anak untuk ikut
bergabung berdoa dengan anda. Ada baiknya juga jika anda kadang-
kadang mengajak anak-anak untuk mengikuti doa anda. Berikan dasar-
dasar Firman Tuhan dalam doa-doa anda. Dari pengalaman saat
menyelidiki Firman Tuhan bersama-sama, anak-anak akan dapat
mengembangkan doanya.
Dari teladan anda, anak akan belajar bahwa:
1. Allah ada dan Allah mendengarkan doa.
2. Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan sanggup menjawab doa.
3. Allah lebih tertarik kepada kesungguhan daripada kata-kata yang
indah-indah dan panjang-panjang.
4. doa dan Firman adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
5. berdoa bersama-sama dengan bersuara adalah doa yang mempersatukan
hati dan berkenan kepada Tuhan.
6. memprioritaskan Tuhan dalam kehidupan kita adalah dasar dari doa
yang dijawab oleh Tuhan.
7. Roh Kudus akan menolong kita berdoa untuk kebutuhan yang tidak
terungkapkan, yaitu untuk kepentingan orang lain dalam kasih Yesus.
Selamat belajar berdoa bersama!
************************************************************************
o/ SERBA-SERBI
BUKU BERBENTUK TANGAN BERDOA
----------------------------
Berikut ini adalah salah satu kegiatan yang dapat dipakai untuk
menarik minat anak-anak Sekolah Minggu menghafal DOA BAPA KAMI.
Bahan: Sediakan lembaran kertas ukuran 20 x 30 cm (boleh berwarna).
Masing-masing anak akan membutuhkan 4 lembar kertas.
Langkah I: Lipatlah kertas menjadi dua, lalu di atas kertas yang
dilipat itu letakan telapak tangan anak menghadap ke bawah, sampai
ke pinggir lipatan kertas. Gambarlah (jiplaklah) tangan anak dengan
mengikuti bentuk tangan anak tsb. Posisi jari tangan agak rapat
(seperti posisi berdoa.)
Langkah II: Guntinglah kertas berbentuk tangan itu (rangkap dua
karena dilipat dua), tapi sisakan bagian lipatan untuk tidak
digunting (sehingga bisa dibuka). Buatlah sebanyak 4 lembar untuk
masing-masing anak. Kemudian, jilidlah 4 lembar kertas berbentuk
tangan berdoa itu dengan stapler di tengah lipatan sehingga
menjadi sejilid buku.
Langkah III: Sesudah itu, anda dapat mengajak anak-anak untuk
menuliskan Judul DOA BAPA KAMI pada lembar pertama. Lalu, mereka
dapat menuliskan isi Doa Bapa Kami (seperti yang tertulis dalam
Matius 6:9-13) pada masing-masing lembar berikutnya. Pada halaman
terakhir anak dapat mencatat nama dan tanggal kapan anak itu
berhasil menghafal DOA BAPA KAMI untuk pertama kalinya
Lembar 1: [Judul] DOA BAPA KAMI (Matius 6:9-13)
Lembar 2: Bapa Kami yang di surga, dikuduskanlah namaMu.
Lembar 3: Datanglah KerajaanMu, Jadilah kehendakMu di bumi seperti
di Surga.
Lembar 4: Berikanlah pada hari ini makanan kami yang secukupnya.
Lembar 5: Dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga
mengampuni orang yang bersalah kepada kami.
Lembar 6: Dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi
lepaskanlah kami daripada yang jahat.
Lembar 7: Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan
Kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.
Lembar 8: Nama anak dan catatan tanggal.
(SUMBER: BUKU PINTAR SEKOLAH MINGGU JILID 2)
************************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Dari Iwan Puasanto:
>--cut-- saya pribadi mengucapkan Selamat Hari Paskah, biar lewat
>perayaan Paskah tahun ini mengingatkan kita semua khususnya segenap
>pengurus e-Bina Anak akan kasih Tuhan yang begitu besar dan yang
>tidak pernah berkekurangan karena Allah yang kita sembah adalah
>ALLAH yang selalu mencukupkan bahkan kebangkitannya dari kematian
>menunjukkan ALLAH kita yang dahsyat.
Redaksi:
Amin...!!!
==========
Dari Yenli:
>Menanggapi surat dari Ibu Florence Liangkim mengenai sebutan Sekolah
>Minggu yang diganti Pertemuan Minggu Gembira sangat menarik sekali
>mengingat "saudara" kita yang lain juga mulai mengaktifkan kebaktian
>untuk anak-anak dengan memakai istilah Sekolah Minggu. Jadi memang
>ini menjadi tantangan bagi para GSM untuk mengembangkan kualitas SM/
>apalah istilah supaya anak-anak benar-benar merasakan perbedaan
>antara sekolah rutin (Senin-Sabtu) dan pada hari Minggu, mereka juga
>bila tidak diajarkan kebenaran yang sesungguhnya bisa saja diajak ke
>"sekolah minggu" saudara kita akan ikut karna pikir sama kali.....
>Dan saya mengucap syukur banget dengan milis Bina Anak ini, sangat
>membantu kreativitas GSM, juga mengingatkan akan komitmen yang sudah
>diambil untuk pelayanan kepada anak-anak.
>Terima kasih, semoga milis ini semakin berkembang dan maju untuk
>kemuliaan Nama Tuhan.
Redaksi:
Jadi apakah concern terhadap penggantian istilah SM bukan hanya
sekedar untuk membedakannya dengan sekolah rutin? Atau sebenarnya
ada alasan yang lebih mendasar....? Doa anda kami harapkan agar
kerinduan untuk memuliakan nama Tuhan betul-betul terwujud.
==================
Dari Rony Chandra:
>saya mengucapkan terima kasih untuk pelayanan saudara-saudara di miling
>list untuk guru sekolah minggu ini dan kiriman-kirman e-mailnya,......
>yang sangat membantu saya, Rony Chandra dalam pelayanan di GII Dago
>Bandung,.....biarlah kita semua, mempunyai kerinduan untuk memberikan
>yang terbaik untuk Yesus Kristus yang telah bangkit,....
Redaksi:
Puji Tuhan! Itulah kerinduan kita bersama....
************************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?enter=i-kan-BinaAnak
************************************************************************
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2000 YLSA
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |