Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/599 |
|
e-BinaAnak edisi 599 (22-8-2012)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Mengajarkan Kemerdekaan Rohani (IV) 599/Agustus/IV/2012 DAFTAR ISI BAHAN MENGAJAR: MENGIKUT YESUS DAN BEBAS DARI DOSA MUTIARA GURU: KEMERDEKAAN SEJATI Shalom, Masih dalam tema yang sama, yaitu "Kemerdekaan Kristen". Bagaimana menjelaskan "Kemerdekaan Kristen" kepada anak layan Anda? Anak-anak menyukai dunia permainan, maka sampaikanlah firman Tuhan dalam konsep permainan. Salah satunya dengan permainan "Mengikut Yesus dan Bebas dari Dosa". Permainan ini sangat sederhana dan memuat nilai bahwa hidup kita harus serupa dengan gambar Kristus -- Juru Selamat kita, yang menjadi panutan hidup kita. Selain itu, sebuah renungan singkat mengenai "Kemerdekaan Sejati" juga kami sajikan untuk mengingatkan kita mengenai karya terbesar, yang sudah Yesus lakukan dalam hidup kita. Selamat menyimak! Tuhan Yesus memberkati. Staf Redaksi e-BinaAnak, Santi Titik Lestari < http://pepak.sabda.org/ > BAHAN MENGAJAR: MENGIKUT YESUS DAN BEBAS DARI DOSA Judul pelajaran: Mengikut Yesus dan Bebas dari Dosa Ayat Alkitab: Yohanes 8:31-32 Target pembelajar: Usia 4 -- 12 tahun 1. Menghafal ayat: "Jika kamu tetap tinggal di dalam firman-Ku, kamu adalah benar-benar murid-murid-Ku. Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu." (Yohanes 8:31b-32) 2. Konteks Injil: Tuhan Yesus mengatakan kalimat itu kepada para pemimpin Yahudi, yang menyatakan bahwa mereka memercayai-Nya, tetapi tidak percaya kepada perkataan-Nya dan tidak berjalan dalam ketaatan kepada-Nya. Ayat-ayat di sekitar ayat ini menjelaskan bahwa Kristus berbicara tentang kemerdekaan dari rasa bersalah dan kebiasaan dosa, yang memperbudak hidup manusia. Tanpa Yesus, kita tidak dapat melepaskan diri dari dosa yang menguasai hidup kita. Melalui iman kepada-Nya dan mengikuti ajaran-Nya, kita akan mendapat kemerdekaan yang sejati. Kemerdekaan dari praktik dosa adalah salah satu aspek dari Kabar Baik yang dibawa Yesus. Pastikan Anda menekankan bahwa kuasa Yesus adalah satu-satunya kuasa yang dapat memerdekakan kita dari kebiasaan-kebiasaan yang berdosa ini. 3. Tujuan pembelajaran: Setelah pelajaran ini, anak-anak dapat mengenali secara spesifik kebiasaan-kebiasaan yang membelenggu mereka dalam pola yang berdosa. 4. Umur target pembelajar: Pelajaran ini dipakai untuk kelas umur berapa pun dan dapat diadaptasi ke dalam berbagai bentuk pelayanan anak. 5. Peralatan dasar yang diperlukan: a. Spidol dan kertas karton yang cukup besar untuk menuliskan ayat hafalan. Anda harus menuliskannya terlebih dahulu, dan menggarisbawahi frasa-frasa berikut ini: "tetap dalam firman-Ku", "murid-Ku", "mengetahui kebenaran", "kebenaran itu akan memerdekakan kamu". Frasa- frasa tersebut akan digunakan di aktivitas "Cara Lain untuk Mengucapkannya". b. Lima utas tali plastik/tali rafia berwarna hitam yang cukup panjang, untuk digunakan sebagai lambang perbudakan dosa dalam hidup manusia. Tali ini akan digunakan dalam aktivitas "Belenggu Dosa". c. Papan "whiteboard" atau lembaran-lembaran kertas untuk menuliskan kata-kata berikut ini: Berbohong/Mencuri/Mengata-ngatai/Marah/Berdoa/ Menolong Sesama/Mengampuni/Berbagi. Alat ini akan dipakai dalam aktivitas "Ujian Hasil Belajar". Aplikasi: 1. Memperkenalkan ayat hafalan: Mintalah seorang sukarelawan untuk membaca ayat hafalan dengan lantang yang tertulis di papan. Katakan, "Hari ini kita akan belajar mengenai kemerdekaan dari dosa. Mari kita mempelajari ayat ini beberapa kali sebelum memulai pelajaran kita hari ini.", 2. Aktivitas "Belenggu Dosa": Mintalah seorang sukarelawan untuk duduk di kursi yang berada di depan kelas. Jelaskan kepada murid-murid Anda mengenai kebiasaan -- berdosa, yang dapat menjerat hidup mereka. Tanyakan kepada murid-murid Anda, apakah mereka dapat menjelaskan arti dari "kebiasaan". Katakan, "Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan berkali-kali dan menjadi sulit untuk dihentikan. Tindakan atau pikiran yang diulang-ulang akan menjadi sebuah pola. Beberapa kebiasaan ada yang baik, tetapi ada pula yang buruk." Tunjukkan kepada murid-murid Anda potongan-potongan tali plastik/rafia berwarna hitam, dan jelaskan kepada mereka bahwa tiap-tiap utas tali itu melambangkan kebiasaan yang buruk. Ajukan contoh-contoh kebiasaan buruk itu, dan dengan hati-hati ikatkan tali plastik tersebut ke tangan dan kaki si sukarelawan. Lakukan dengan hati-hati agar tidak melukai anak yang menjadi sukarelawan. Jika Anda ingin lebih aman, Anda dapat menggantinya dengan sukarelawan dewasa. Contoh-contoh kebiasaan buruk: - Mengata-ngatai teman di sekolah. - Menceritakan cerita bohong agar disukai oleh teman-teman. - Menyembunyikan rahasia dari orang tua. Katakan kepada murid-murid Anda, "Kebiasaan-kebiasaan ini bukan sekadar sesuatu yang buruk. Ini semua adalah kebiasaan yang akan menjadi semakin mudah, setiap kali kalian melakukannya. Akan tetapi, lama-kelamaan kalian akan menyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan ini akan menjadi perangkap, dan kalian tidak dapat melepaskan diri darinya. Beginilah cara dosa untuk menjadi semakin kuat dan mengambil alih hidup kalian. Alkitab berkata bahwa kalian akan menjadi budak dan dosa akan menjadi tuan kalian." Izinkan murid-murid Anda memberikan contoh-contoh kebiasaan buruk yang lain. Untuk setiap contoh, ikatkan satu tali kepada sukarelawan yang ada di kursi. Perhatikan ide-ide mereka dan dukunglah usaha mereka dengan berkata, "Itu usulan yang bagus, adakah yang lain yang ingin mencoba?" Gunakan contoh-contoh lain seperti berikut ini jika mereka masih bingung: membantah atau berteriak kepada orang tua/melamun di gereja/mencuri dari rumah teman/memakan lebih banyak daripada yang dibutuhkan/bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas di rumah atau PR/bermain video game tanpa batas waktu/dll.. 3. Aktivitas "Memerdekakan Kamu": Jelaskan kepada murid-murid Anda bahwa Anda membutuhkan pertolongan mereka, untuk membebaskan sukarelawan yang terikat itu. Mintalah anak-anak yang dapat menghafal ayat Alkitab/membacanya dari karton tadi. Izinkan setiap anak untuk mengucapkan ayat hafalan dan memotong salah satu tali plastik yang mengikat. Jika ada anak yang terlalu muda atau pemalu, Anda dapat meminta beberapa anak sekaligus untuk mengucapkan ayat hafalan itu dan memotong tali itu bersama-sama. 4. Aktivitas "Cara Lain untuk Mengucapkannya": Bimbinglah murid-murid Anda untuk melihat frasa yang sudah Anda garis bawahi. Mintalah mereka memikirkan kata lain yang memiliki arti yang sama dengan frasa-frasa tersebut. Latihan ini berguna untuk memperjelas kosakata, bukan definisi. Berikut ini adalah contoh-contohnya: a. "tetap dalam firman-Ku" = melakukan apa yang kuperintahkan = taat b. "murid-Ku" = pengikut = sahabat c. "mengetahui kebenaran" = mengerti = belajar d. "kebenaran itu akan memerdekakan kamu" = membebaskan kamu = melepas ikatan 5. Aktivitas "Ujian Hasil Belajar": Perlihatkan papan "whiteboard" (atau lembaran-lembaran kertas) yang ditulisi kebiasaan-kebiasaan yang baik dan yang buruk, lalu jelaskan bahwa beberapa dari kebiasaan itu adalah kebiasaan yang baik, yang mengikuti pengajaran Yesus, dan sebagian lagi adalah pola kebiasaan yang berdosa, yang akan memerangkap mereka. Mintalah sukarelawan untuk maju dan menunjuk kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa kepada perbudakan dosa. Setelah mereka menunjukkannya, izinkan mereka untuk menghapus (atau meremas lembaran kertas) sembari mengulangi ayat hafalan. Biarkan kebiasaan- kebiasaan yang baik untuk tetap dapat dilihat. Berbohong/Mencuri/Berkata yang Tidak Baik/Marah/Berdoa/Menolong Sesama/Mengampuni/Berbagi. Setiap kali seorang anak menghapus atau meremas kertas yang bertuliskan kebiasaan yang buruk, ajaklah teman-temannya yang lain untuk mengulangi kata-kata berikut, "Tuhan Yesus dapat membebaskan kita dari _____ " untuk setiap kebiasaan yang dihapus itu. 6. Aplikasi: Mintalah murid-murid Anda untuk berkumpul dan mendengarkan dengan saksama karena Anda akan memberi tahu mereka sebuah rahasia. Katakan kalimat ini dengan berbisik-bisik, "Saya telah melakukan setiap dari kebiasaan buruk itu, dan sesekali masih harus berjuang melawannya sampai sekarang. Saya tidak cukup kuat untuk membebaskan diri saya sendiri. Karena itu, saya membutuhkan Yesus untuk menolong saya setiap hari. Ketika Ia mati di kayu salib, Dia mengalahkan dosa selamanya dan Ia bangkit untuk memerdekakan saya." Tutuplah bagian pelajaran hari ini dengan doa. (t/yudo) Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Ministry to Children Alamat URL: http://ministry-to-children.com/freedom-from-sin-lesson/ Judul asli artikel: Jesus Gives Freedom from Sin (John 8:32) Lesson Plan Penulis: Tony Kummer Tanggal akses: 25 Juli 2012 MUTIARA GURU: KEMERDEKAAN SEJATI Nats: "Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan." (Galatia 5:1) Pada tahun 1776, tiga belas koloni Inggris di Amerika Utara mengajukan keberatan atas pembatasan yang ditetapkan oleh raja Inggris, sehingga mereka pun melakukan perlawanan hingga lahirlah suatu republik yang benar-benar baru. Negara yang baru lahir ini kemudian segera menandatangani dokumen yang sekarang dikenal sebagai Deklarasi Kemerdekaan. Hampir 2.000 tahun yang lalu, Tuhan Yesus juga memproklamirkan "deklarasi kemerdekaan" orang percaya pada saat Dia berteriak dari atas kayu salib, "Sudah selesai." Semua umat manusia berada di bawah kuasa dosa dan maut. Namun, Kristus, Yang Tak Berdosa, menggantikan tempat kita di Kalvari dan mati bagi dosa-dosa kita. Setelah memenuhi standar kebenaran Allah, kini Yesus memberikan kemerdekaan abadi bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. Paulus menulis, "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita." (Galatia 3:13) Roma 8:1-2 menjanjikan kepada kita, "Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." Galatia 5:1 mendorong kita untuk berdiri teguh dalam kemerdekaan, karena Kristus telah memerdekakan kita. Saya bersyukur kepada Tuhan atas kemerdekaan yang saya nikmati sebagai seorang warga negara Amerika Serikat. Namun lebih dari itu semua, orang-orang percaya di seluruh dunia dapat memuji Dia karena kemerdekaan yang ditemukan di dalam Kristus! Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Alkitab.sabda.org Alamat URL: http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=1038 Penulis: Richard De Haan Tanggal akses: 14 Mei 2012 Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha Tim editor: Davida Welni Dana, Novita Yuniarti, dan Santi Titik Lestari (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |