Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/586 |
|
e-BinaAnak edisi 586 (23-5-2012)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Aktivitas Liburan Sekolah (IV) 586/Mei/IV/2012 DAFTAR ISI BAHAN MENGAJAR: MELUKIS DI BATU MUTIARA GURU: MOODY DAN ANAK-ANAK Shalom, Apakah Rekan-Rekan pernah melakukan kegiatan menggambar di sekolah minggu? Pasti pernah. Namun, sebagian besar mungkin menggunakan cara yang biasa untuk kegiatan tersebut, yaitu dengan kertas gambar dan pensil/cat warna. Nah, dalam kegiatan liburan di sekolah minggu, aktivitas melukis di batu bisa menjadi ide yang menarik. Bagaimana konsep idenya? Silakan simak dalam edisi minggu ini, dan silakan kembangkan sesuai dengan tema kegiatan liburan di sekolah minggu. Selamat melayani. Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/ > BAHAN MENGAJAR: MELUKIS DI BATU Pengantar Media melukis yang dikenal anak-anak umumnya berkisar hanya pada kertas, papan, dan (jarang sekali) kain kanvas. Dalam kesempatan ini, kita menggunakan BATU sebagai media kegiatan lukis. Sambil menambahkan sedikit cerita sejarah, bahwa pada zaman dahulu manusia gua "menggambar" (atau tepatnya mengukir) dinding gua, dilanjutkan dengan menggores tulang atau permukaan keras benda alam lainnya. Tantanglah anak untuk mengungkapkan idenya di atas sebuah batu. Peralatan 1. Batu atau bisa juga pecahan semen. 2. Cuci batu atau pecahan semen sampai bersih dan jemur hingga kering. 3. Kuas untuk setiap anak. 4. Gunakan cat tempera atau cat poster. Kegiatan Minta anak membayangkan suatu benda. Setelah itu, mereka bisa melukis benda yang mereka bayangkan di atas batu. Jika sudah selesai, teman-temannya harus berusaha menebak apa yang dimaksud dengan lukisan tersebut. Aktivitas ini sangat menarik minat anak. Tujuan Pelajaran terpenting dari aktivitas ini bukanlah keindahan hasil karyanya, melainkan pada bagaimana anak berusaha menuangkan apa yang sedang dipikirkannya ke dalam bentuk lukisan. Sebagian anak mungkin tetap berusaha melukis "sesuatu" yang rumit (karena apa yang ada di bayangan mereka ternyata agak sulit untuk dituangkan dalam bentuk lukisan di atas batu.) Sedangkan, anak yang lain mungkin akhirnya memilih bentuk yang gampang divisualisasikan di atas batu. Dengan demikian, mereka ini lebih menyesuaikan ide dengan teknik serta media terbatas yang ada di hadapan mereka. Di sinilah pentingnya kita berkomunikasi serta berusaha menangkap apa yang sedang terjadi di benak anak-anak ketika mereka sedang beraktivitas. Hasil akhir bukanlah yang terpenting. Diambil dan disunting dari: Nama situs: Indonesia-EduCenter.net Alamat URL: http://indonesia-educenter.net/content/view/300/61/ Penulis: Meilania Tanggal akses: 21 Mei 2012 MUTIARA GURU: MOODY DAN ANAK-ANAK Selama 2 atau 3 tahun pertama berkhotbah, saya melihat bahwa orang- orang dewasa tidak menyukainya. Saya cukup peka untuk merasa bahwa bagi mereka, saya membosankan. Maka, saya keluar ke jalanan dan memimpin 18 anak ke sekolah minggu. Saya merasa bersemangat -- saya menemukan pekerjaan yang dapat saya lakukan dan tekuni. Jika sekarang ini saya menjadi sesuatu yang berharga bagi gereja, itu karena pelayanan sekolah minggu yang tak kalah penting dari pelayanan lainnya. Saya tidak dapat menjelaskan pasal-pasal dalam Alkitab kepada anak- anak karena saat itu saya belum mengerti. Akan tetapi, saya bisa bercerita untuk mereka. Saya ceritakan kepada mereka bahwa Kristus mengasihi mereka dan mati untuk mereka. Saya melakukan yang terbaik yang saya bisa, dengan apa yang ada pada saya, dan Allah terus memberi lebih banyak talenta pada saya. Nasihat saya, temukan hal-hal yang bisa Anda kerjakan. Cari tahu apakah Anda bisa mengajar sekolah minggu. Jika Anda tidak bisa, temukanlah kesempatan lain. Saat Anda memenangkan satu jiwa bagi Kristus, Anda pasti ingin memenangkan jiwa lagi. Ketika Anda telah sampai pada kelimpahan dalam memenangkan jiwa-jiwa, Anda akan sampai pada dunia yang sama sekali baru bagi Anda, dan Anda tidak akan mau lagi kembali kepada dunia yang lama. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Orang Buta yang Membawa Lentera Penulis: D.L. Moody Penerjemah: Dji Shanwi Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2010 Halaman: 22 Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |