Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/579 |
|
e-BinaAnak edisi 579 (4-4-2012)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ e-BinaAnak -- Serupa dengan Kristus (I) 579/April/I/2012 DAFTAR ISI ARTIKEL: KARAKTER ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU YANG SERUPA KRISTUS WARNET PENA: SUMBER BAHAN SEKOLAH MINGGU (GRATIS) STOP PRESS: GLOBAL DAY OF PRAYER AND FASTING FOR NORTH KOREA Shalom, Sekolah minggu menjadi langkah awal bagi setiap anak untuk mengenal Kristus lebih dalam. Salah satu hal terpenting yang perlu ditekankan ialah bagaimana menjadi serupa dengan Kristus? Bukan hanya untuk anak-anak saja, melainkan guru sekolah minggu juga harus bisa menjadi saksi hidup mengenai karakter Kristus. Bacalah e-BinaAnak edisi ini dan dapatkan berkat melalui artikel yang kami sajikan. Selain itu, kami mengajak Anda semua untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan pelayanan sekolah minggu Anda, dengan ide-ide yang bisa Anda temukan dalam situs eliab.com. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati pelayanan Anda. Staf Redaksi e-BinaAnak, Santi Titik Lestari < http://pepak.sabda.org/> ARTIKEL: KARAKTER ANAK DAN GURU SEKOLAH MINGGU YANG SERUPA KRISTUS Diringkas oleh: Santi Titik Lestari Apakah tujuan sekolah minggu itu? Siapa yang menentukan? Apakah tujuan sekolah minggu di satu gereja berbeda dengan tujuan sekolah minggu di tempat lainnya? Apakah tujuan Komisi SM berbeda dengan tujuan komisi lainnya? Untuk tujuan jangka pendeknya mungkin dapat berbeda dan saling bervariasi, tetapi untuk tujuan akhirnya semua sama. Perlu diingat bersama bahwa tujuan yang sama itu, jangan pernah dikorbankan dengan tujuan-tujuan jangka pendek dari masing-masing bidang. Thomas H. Groome dalam bukunya Christian Religious Education mengatakan, "I suggest that our metapurpose as Christian religious education is to lead people out to the Kingdom of God in Jesus Christ" (tujuan pendidikan anak adalah menuntun umat memasuki Kerajaan Allah di dalam Yesus Kristus). [1] Dan pemahaman kita tentang Kerajaan Allah harus sesuai dengan pemahaman Yesus, namun dalam penerapannya kita perlu menafsirkan ulang semua simbol dan perumpamaan yang Yesus pergunakan dalam kenyataan sekarang ini dan di sini. [2] Dalam mencapai sasaran tersebut, Yesus Kristus sendiri mengajar murid-murid-Nya untuk melakukan 2 hal sebagai prasyarat: 1. Menyerupai Kristus dalam Inkarnasinya Ia mengajar para murid-Nya demikian: "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4) Oleh Yohanes, arti "tinggal dalam Kristus": "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6) Jadi, Yohanes menunjuk "Keserupaan dengan Kristus yang berinkarnasi" sebagai prasyarat mutlak hidup dalam Kerajaan Allah. Di bagian lain, Paulus mengatakan bahwa semua skenario Allah menuju pada sebuah maksud selama manusia ada di dunia, yaitu keserupaan dengan Kristus (Roma 8:29). [3] 2. Berpusat pada Diri Kristus Rasul Paulus menyatakan dalam Efesus 4:15: "tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala." Kristus menjadi arah pertumbuhan dari setiap orang percaya yang mencakup seluruh aspek hidupnya ("di dalam segala hal"). Sehingga keterlibatan anak maupun guru di dalam Kerajaan Allah, selain merupakan anugerah Allah, menjadi tanggung jawab manusia untuk mengembangkan karakter yang ada dalam dua ranah: Keserupaan Seperti Kristus (Christ-Like) dan Kristosentris (Christocentric). Mengapa Harus Serupa dan Berpusat pada Kristus? Mengapa harus serupa Kristus? Mengapa tidak serupa dengan para tokoh inspirasional di dunia ini yang dapat memberi teladan? Perlu kita ingat bahwa pokok persoalannya bukanlah mencari seorang teladan, tetapi lebih pada model yang sejati, sehingga manusia menjadi manusia dalam ukuran Allah, bukan ukuran manusia. Dalam Roma 8:29 disebutkan bahwa kita dirancang sedemikian rupa agar kita serupa dengan gambaran Kristus sewaktu berinkarnasi. Skenario Allah diarahkan sedemikian agar manusia meneladani Kristus sebagai manusia yang berkenan kepada Allah. Dengan kata lain, Allah tidak memiliki standar lain bagi manusia selain Kristus. Menjadi serupa Kristus adalah menjadi seperti yang Allah inginkan dan maksudkan. Jatuhnya manusia ke dalam dosa membuat gambar Allah dalam diri manusia menjadi rusak dan mengalami kejatuhan yang dalam (total depravity). Pemulihan gambar Allah hanya terjadi dengan pengorbanan Kristus yang menjadi manusia dan menebus manusia, dan memungkinkan manusia untuk kembali memiliki gambaran yang baik. Target Allah bagi manusia sangat jelas: "Menjadi Serupa dengan Kristus dan Hidup Mereka Berpusat pada Kristus!" Apa Itu Karakter? Rasul Paulus mencatat dalam 2 Korintus 4:16: "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari." (bagian tebal oleh penulis) Paulus menyebut manusia batiniah mengalami pembaruan dari hari ke hari sebagai bagian yang antagonis dengan manusia lahiriah. Pembaruan dalam hal ini menyangkut masalah karakter manusia. Karakter menurut Tim LaHaye merupakan diri Anda yang sebenarnya. Alkitab menunjukkan sebagai "manusia batiniah yang tersembunyi" (1 Petrus 3:4). [4] Karakter merupakan hasil dari temperamen alami Anda yang dimodifikasi oleh pelatihan, pendidikan, pendirian-pendirian dasar, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan motivasi-motivasi masa kanak-kanak. Kadang-kadang karakter ditunjuk sebagai "jiwa" dari seseorang, yang dibentuk oleh pikiran, emosi, dan kehendak. Mungkin dengan gamblang dapat dikatakan bahwa karakter itu seperti apa adanya Anda, bila tidak ada seorang pun di sekitar Anda. Apa yang Anda perbuat ketika Anda memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan, itu merupakan sebuah ekspresi dari diri Anda sendiri. Tim LaHaye selanjutnya menguraikan bahwa kepribadian merupakan ekspresi yang keluar dari pribadi seseorang yang dapat sama atau tidak sama dengan karakter seseorang, tergantung kepada seberapa murni keberadaan orang itu. Sering kali kepribadian merupakan bagian depan yang menyenangkan untuk sebuah karakter yang tidak menyenangkan atau sebuah karakter yang lemah. [5] Bagaimana Caranya Membentuk Sebuah Karakter Serupa Kristus? Yakoep Ezra, mengenai pokok ini, tidak langsung berbicara tentang sebuah pohon yang besar dan rindang, tetapi malah berbicara tentang benih yang harus ditumbuhkan [6]. Karakter Kristus tidak tumbuh dalam semalam, sehingga seperti benih yang tumbuh perlahan menjadi pohon yang lebat. Proses ini menurut Yakoep Ezra [7] meliputi: 1. Tentukan benih apa yang akan ditumbuhkan. Ada sekitar 50-an kualitas karakter yang dapat dipilih sesuai kebutuhan Anda dan area kelemahan yang dimiliki. Buatlah prioritas karakter mana yang ingin didahulukan. Karena setiap benih karakter membutuhkan perlakuan, respons, dan penanganan tertentu. 2. Tempatkan benih pada media yang subur. Untuk menumbuhkan benih-benih karakter, maka media yang tepat ialah dengan menjaga sikap hati. Tanah hati yang baik memberikan hasil panen berlipat kali ganda. Berikanlah kesempatan dan peluang seluas-luasnya untuk menyediakan ruang yang cukup bagi pertumbuhan benih-benih karakter kita. 3. Bersihkan benih dari semua penghambat. Beberapa penghambat yang perlu disingkirkan dari diri kita ketika kita menumbuhkan benih karakter serupa Kristus di dalam diri kita, antara lain: sikap enggan untuk berubah, kesombongan, kecurigaan, emosional, kemunafikan, acuh atau bahkan bersikap masa bodoh, suka menghakimi, menyalahkan orang lain atau diri sendiri. 4. Suburkan benih sesuai keadaan. Benih yang ada tidak otomatis tumbuh sehingga memerlukan siraman perhatian dan kebenaran firman Allah. 5. Hargai setiap pertumbuhan sekecil apa pun. Harapkan dengan optimis dan hargai setiap pertumbuhan sekecil apa pun. Karena rasa optimis dan apresiasi adalah motivator terbaik untuk diri pribadi. [1] Thomas H. Groome, Christian Religious Education: Sharing Our Story and Vision (San Fransisco: Harper & Row, 1980), hlm. 35. [2] Ibid., hlm. 45. [3] "Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara". [4] Tim LaHaye, Temperamen Yang Dikendalikan Roh (Bandung: Cipta Olah Pustaka, 2003), 19. [5] Ibid., hal. 20. [6] Jakoep Ezra, Success Through Character (Yogyakarta: Andi Offset, 2006), hal. 16. [7] Ibid., hal. 16-19. Diringkas dari: Nama situs: dapetza2007.blogspot.com Alamat URL: http://dapetza2007.blogspot.com/2008/11/ karakter-anak-dan-guru-sekolah-minggu.html Penulis: Daniel Zacharias Tanggal akses: 12 Januari 2012 WARNET PENA: SUMBER BAHAN SEKOLAH MINGGU (GRATIS) Situs eliab.com hadir sejak Mei 2001. Situs ini didirikan oleh Don Stott dengan tujuan untuk membagikan berbagai lagu dan sumber-sumber yang ia tulis lebih dari 30 tahun yang lalu. Situs berbahasa Inggris ini memunyai beberapa menu yang dapat membantu Anda mencari bahan-bahan sekolah minggu yang Anda butuhkan. Menu "Stories" berisi mengenai cerita-cerita anak yang diambil dari Alkitab. Menu "Songs" berisi daftar lagu beserta dengan liriknya. Dilengkapi pula dengan menu "Chants" yang memunyai konten berbagai bahan mengajar SM yang kreatif. Jangan lewatkan pula untuk masuk ke menu "Poems" dan "Puppets". Kedua menu ini menyediakan bahan-bahan seputar puisi dan naskah untuk memperagakan boneka panggung di SM. Beberapa judul naskah boneka panggung yang ada dalam situs ini, yaitu "Bread of Life", "Faithfullness", "Love Your Enemies", dll.. Semua bahan yang disajikan dalam situs ini menggunakan bahasa Inggris dan bisa Anda dapatkan secara gratis. Kunjungi situs ini sekarang juga dan kembangkan pelayanan sekolah minggu Anda. (STL) STOP PRESS: GLOBAL DAY OF PRAYER AND FASTING FOR NORTH KOREA Open Doors International akan mengadakan gerakan doa "Global Day of Prayer and Fasting for North Korea" pada tanggal 15 April 2012. Open Doors Indonesia mengajak Anda -- umat Kristen di seluruh Indonesia, untuk ikut terlibat berdoa bagi Korea Utara. Untuk mendapatkan pokok-pokok doa dan informasi tentang umat Kristen Korea Utara, silakan kunjungi website Open Doors Indonesia di <www.opendoorsindonesia.org>. Selain itu, kami juga menyediakan pokok-pokok doa dan video kesaksian dalam bentuk CD. Bagi Anda yang berminat mendapatkan CD ini, Anda dapat menghubungi Open Doors Indonesia melalui email di <indonesia@od.org> (cantumkan data diri dan alamat lengkap Anda). Kami juga mengajak Anda bergabung dalam komunitas Facebook Open Doors Indonesia di <http://www.facebook.com/pages/Open-Doors-Indonesia/132588393444956> dan Twitter di <@ODIndonesia>. Khusus tanggal 15 April 2012, Anda bisa memosting doa-doa Anda di Facebook kami –- kutiplah ayat-ayat dari kitab Mazmur sesuai dengan permintaan tubuh Kristus di Korea Utara. Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |