Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/578 |
|
e-BinaAnak edisi 578 (28-3-2012)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI BAHAN MENGAJAR: TANYA JAWAB SEPUTAR KEBANGKITAN YESUS KESAKSIAN: PERTOBATAN MOODY MUDA MUTIARA GURU Shalom, Edisi e-BinaAnak yang terakhir pada bulan ini menyajikan bahan mengajar dalam bentuk tanya jawab, yang dapat menolong kita semua untuk menerangkan kepada anak mengenai kebangkitan Kristus. Banyak pertanyaan dari anak yang mungkin perlu kita jelaskan dengan lebih detail, agar mereka dapat memperoleh jawaban yang benar sesuai dengan yang dikatakan firman Tuhan. Simak pula kesaksian dari D.L. Moody, mengenai pertobatannya. Akhir kata, segenap redaksi e-BinaAnak mengucapkan: "Selamat memperingati kematian dan kebangkitan Kristus. Kiranya anugerah kasih-Nya semakin mendorong kita membawa banyak jiwa datang kepada-Nya. Amin!" Tuhan Yesus memberkati. Pemimpin Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana < evie(at)in-christ.net > < http://pepak.sabda.org/ > BAHAN MENGAJAR: TANYA JAWAB SEPUTAR KEBANGKITAN YESUS Berikut ini adalah tanya jawab seputar Paskah yang bisa menjadi ide bahan mengajar di sekolah minggu. Pertanyaan 1: Kapan Yesus bangkit dari kematian? Jawaban: Adik-adik yang manis, Yesus bangkit dari mati pada hari ketiga, yaitu pada hari Minggu dini hari. Pada suatu hari Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga." (Lukas 9:22) Pada saat menyucikan Bait Allah dari para pedagang dan penukar uang, Yesus berkata kepada orang-orang yang memprotes tindakan-Nya: "Rombaklah Bait Allah ini dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yohanes 2:19). Yang dimaksud dengan Bait Allah adalah Tubuh-Nya sendiri. Ia akan mati dan dikuburkan, tetapi pada hari ketiga Ia akan bangkit. Jadi, Yesus akan bangkit pada hari ketiga. Kapankah "hari ketiga" itu? Orang-orang Yahudi menghitung hari berbeda dengan kita. Umumnya, orang menghitung satu hari dimulai dari pukul 00.00 sampai dengan pukul 23.59. Dengan kata lain, hari dimulai pada pukul 12 tengah malam. Orang Yahudi menghitung hari berbeda dengan cara penghitungan kita. Mereka menghitung hari dimulai pada pukul 06.00 sore hari. Yesus wafat pada hari Jumat, sekitar pukul 03.00 sore. Ia bangkit pada hari Minggu pagi-pagi buta. Nah, bila adik-adik menghitung, maka benar bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga. Hari Jumat dihitung 1 hari. Hari Jumat pukul 06.00 (menurut penghitungan kita) sudah masuk hari kedua sampai dengan hari Sabtu pukul 05.59. Mulai Sabtu pukul 06.00 sampai dengan hari Minggu pukul 05.59 adalah hari ketiga. Dengan demikian, adik-adik sudah memahami bahwa Yesus bangkit pada hari ketiga, yaitu hari Minggu dini hari. Marilah Berdoa: Tuhan Yesus, dengan sangat luar biasa Engkau telah mengalahkan maut. Aku berterima kasih karena Engkau telah bangkit kembali, dan menunjukkan kepada murid-murid-Mu bahwa Engkau telah menepati janji-Mu. Terima kasih telah menjadi penyelamatku dan teman-temanku. Engkau sungguh penyelamat yang luar biasa dan aku ingin memuji-Mu selamanya. Amin! Pertanyaan 2: Apakah Yesus benar-benar bangkit dari kematian? Jawaban: Tentang kebangkitan Yesus, masih ada orang di dunia ini yang mempertentangkannya. Para prajurit menghadap Pilatus dan menyampaikan sebuah permintaan untuk menjaga kubur Yesus sampai hari yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu mengatakan kepada rakyat: "Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama." (Matius 27:63-64) Kemudian Pilatus memberikan prajurit-prajurit untuk menjaga dan memeterai makam Yesus. Ketika Yesus bangkit, para prajurit ini menyaksikan semua yang telah terjadi. Mereka lari ketakutan dan menceritakan semuanya kepada Mahkamah Agama Yahudi. Mahkamah Agama Yahudi kemudian memberi mereka uang suap, agar mereka mengatakan bahwa murid-murid Yesus datang dan mencuri jenazah Yesus. Dengan demikian, adik-adik tahu sekarang bahwa Mahkamah Agama Yahudi telah berbohong. Akan tetapi, adik-adik harus percaya pada berita kebangkitan Yesus. Adik-adik harus benar-benar percaya bahwa Yesus telah bangkit. Ada banyak bukti kebangkitan Yesus, antara lain kubur yang terbuka dan kosong, kain lenan yang sudah dilipat rapi, berita malaikat yang mengatakan bahwa Yesus benar-benar telah bangkit, dan lain sebagainya. Akan tetapi, satu hal yang perlu adik-adik ketahui bahwa keberanian para murid untuk mewartakan kebangkitan Yesus itulah bukti yang paling utama. Marilah berdoa: Tuhan Yesus Kristus, Aku percaya dengan sepenuh hati bahwa Engkau telah bangkit dari kematian. Aku percaya bahwa Engkau telah mengalahkan maut. Bantu aku untuk selalu mengimani kebangkitan-Mu. Sertai aku agar berani mewartakan bahwa Engkau benar-benar telah bangkit. Amin! Pertanyaan 3: Mengapa hari kebangkitan Yesus disebut hari Paskah? Jawaban: Tentunya adik-adik masih ingat tentang perayaan Paskah orang Yahudi. Pada hari raya Paskah, orang-orang Yahudi merayakan karya Allah yang menyelamatkan mereka dari perbudakan di Mesir. Ketika mereka masih berada di Mesir sebagai budak, Allah mengutus Musa untuk menunjukkan karya Allah yang membebaskan mereka dari penindasan Firaun yang kejam. Akhirnya, bangsa Israel pun keluar dari Mesir. Peristiwa ini mereka rayakan setiap tahun. Mereka tetap menyembelih anak domba jantan yang tak bercacat. Pada saat mereka akan menyembelih anak domba jantan itu, Yesus dikurbankan di atas kayu salib. Allah memperbarui perjanjian dengan Israel. Kini bukan lagi dengan darah anak domba jantan, tetapi dengan darah Yesus, Anak-Nya sendiri. Yesus menyempurnakan arti Paskah dengan darah dan kebangkitan-Nya. Kebangkitan Yesus disebut Paskah, karena pada hari itu Yesus menyelamatkan semua manusia dari perbudakan dosa dengan darah-Nya yang kudus. Maut telah kalah dan tidak berkuasa lagi. Oleh karena itu, setiap tahun orang Kristen merayakan Hari Raya Paskah, yaitu Hari Raya Kebangkitan Yesus, Hari Raya Keselamatan kita. Marilah berdoa: Tuhan Yesus, dengan wafat dan kebangkitan-Mu, Engkau telah memperbarui arti Paskah. Aku semakin memahami arti Paskah bagi diriku. Tuhan, aku akan bersemangat merayakan Hari Raya Paskah. Bantu aku untuk semakin memahami arti Paskah. Amin! Pertanyaan 4: Apakah Yesus tinggal bersama para murid setelah Ia bangkit? Jawaban: Setelah Yesus bangkit, Ia tinggal bersama murid-murid-Nya selama 40 hari, hingga Ia naik ke surga. Yesus menampakkan diri kepada mereka dan menguatkan iman mereka. Selain kisah Yesus menampakkan diri kepada Tomas dan dua murid dari Emaus, masih ada kisah penampakan lainnya. Adik-adik bisa membacanya dalam Kitab Suci yakni, Yesus menampakkan diri kepada semua murid (Lukas 24:36-49; Yohanes 20:19-23); Yesus menampakkan diri kepada Maria Magdalena (Yohanes 20:11-18); Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias (Yohanes 21:1-14). Mengapa Yesus sering menampakkan diri kepada murid-murid-Nya? Adik-adik bisa membayangkan bagaimana perasaan mereka setelah mereka menyaksikan peristiwa penangkapan dan pembunuhan Yesus. Mereka masih melihat Yesus sebagai penyelamat dunia. Mereka berharap Yesus akan menjadi raja duniawi dan melepaskan mereka dari penjajah Romawi. Harapan mereka hancur setelah melihat Yesus wafat di kayu salib. Setelah bangkit, Yesus ingin memperbaiki pandangan mereka yang salah. Yesus adalah Mesias, tetapi bukan Mesias yang duniawi, melainkan Mesias rohani. Yesus bukan menyelamatkan mereka dari penjajah Romawi, melainkan dari dosa. Yesus yang menampakkan diri mau mengajar mereka bahwa dunia telah diselamatkan, dan mereka akan menjadi pembawa kabar keselamatan itu. Yesus ingin menguatkan iman mereka yang hancur akibat peristiwa salib. Marilah berdoa: Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Mesias yang dijanjikan Allah. Engkau datang bukan untuk menjadi raja duniawi, melainkan untuk membawa kembali manusia kepada Allah. Tuhan, aku juga sering memiliki pandangan yang salah tentang-Mu. Oleh karena itu, ajarilah aku untuk sungguh-sungguh mengenal Engkau sebagai Mesias, Anak Allah yang Mahatinggi. Amin! Diambil dari: Judul buku: 100 Tanya Jawab Tentang Yesus: Menuntun Anak-Anak kepada Yesus Penulis: Daniel Robby Penerbit: Visimedia, Jakarta 2006 Halaman: 74 -- 77 dan 80 KESAKSIAN: PERTOBATAN MOODY MUDA Ketika saya di Boston, saya pergi ke sekolah minggu. Suatu hari sang guru datang ke toko tempat saya bekerja, lalu menaruh tangannya di bahu saya serta bercerita mengenai Kristus dan jiwa saya. Saya berujar, "Betapa anehnya lelaki ini, ia belum benar-benar mengenal saya, tetapi ia sudah meratapi dosa-dosa saya. Padahal saya sendiri tak pernah menitikkan air mata untuk dosa saya." Namun, kini saya mengerti apa arti meratapi jiwa-jiwa manusia. Saya tak ingat apa yang ia ucapkan, tetapi hingga malam ini, saya dapat merasakan kuasa tangan seorang guru yang ditaruh di bahu saya. Sebab tak lama setelah kejadian itu, saya dibawa menjadi anggota Kerajaan Allah. Sejak itu saya banyak bepergian, tetapi saya sering berpikir ingin bertemu guru saya itu lagi. Bertahun-tahun kemudian, saya berada di Boston untuk berkhotbah. Seorang pria muda tampan berjalan di lorong gereja dan berkata, "Saya harus berbicara dengan Anda, Pak Moody; sebab saya sering mendengar ayah saya berbicara tentang Anda." "Siapa ayahmu?" tanya saya. "Edward Kemble," jawabnya. "Guru sekolah minggu saya dulu!" saya berseru. Anak muda itu bernama Henry dan usianya 17 tahun kala itu. Saya menaruh tangan di bahunya persis seperti yang pernah dilakukan ayahnya dan berkata, "Kamu seusiaku dulu ketika ayahmu menaruh tangannya di bahuku. Apa kamu pengikut Kristus, Henry?" "Bukan, Pak," katanya. Namun, saat saya berbicara mengenai jiwanya, dengan tangan saya di bahunya, air matanya mulai mengalir. "Marilah," kata saya, "aku akan menunjukkan bagaimana kamu dapat diselamatkan," saya berdoa dengannya dan membaca Yesaya 53:6. `Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri`. Apa kamu percaya itu, Henry? Apakah ini tampak sebagai kebenaran bagimu?" tanya saya. "Ya, Pak, saya tahu itu benar. Justru itulah yang menyulitkan saya: saya menyukai jalan saya sendiri." "Tetapi, ada kalimat selanjutnya di sini, Henry: `tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.` Apa kamu percaya itu, Henry?" "Tidak, saya tidak percaya, Pak." "Mengapa kamu percaya pada satu bagian dari firman Tuhan, tetapi tidak percaya pada bagian yang lain? Di ayat ini ada dua hal yang menentangmu dan kamu memercayainya. Tetapi di sini juga ada satu ayat yang berpihak kepadamu, tetapi kamu tidak mau percaya. Mengapa kamu memperlakukan firman Allah demikian?" "Ya, dan kalau saya percaya, saya bisa diselamatkan." "Aku tahu kamu bisa diselamatkan," jawab saya, "dan itulah yang aku ingin kamu lakukan. Jangan hanya terima yang pahit, tetapi terima juga yang manis bersamanya." Saya mengingatkannya dan terus mengingatkannya bahwa "Allah telah menimpakan kepada Kristus kejahatan kita sekalian". Diambil dari: Judul buku: Orang Buta yang Membawa Lentera Penulis: D.L. Moody Penerjemah: Dji Shanwi Penerbit: Gloria Graffa, Yogyakarta 2010 Halaman: 42 -- 43 MUTIARA GURU "Ingatlah bahwa Injil adalah pesan kematian dan kebangkitan Kristus untuk orang berdosa. Anda tidak dapat menyampaikan suatu pesan Injil tanpa menyatakan kebangkitan Kristus. Oleh karenanya, kebangkitan adalah hal yang paling mendasar untuk pernyataan atau proklamasi Injil." (John Piper) Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Davida Welni Dana, Santi Titik Lestari, dan Melina Martha (c) 2012 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |