Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/524 |
|
e-BinaAnak edisi 524 (9-3-2011)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI BAHAN MENGAJAR: YESUS DISALIBKAN SUA PELAYANAN ANAK: MENANAMKAN MAKNA KEMATIAN TUHAN YESUS KEPADA ANAK Shalom, Tidak semudah yang kita pikirkan untuk menjelaskan kepada anak-anak mengenai iman Kristen yang berkaitan dengan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Hal inilah yang sering dihadapi oleh para pelayan anak ketika diperhadapkan dengan tema/topik mengenai perwujudan kasih Allah yang sungguh tidak ternilai ini. Pernahkah Anda mengalami dan merasakan hal seperti ini? Oleh karena itu, pada edisi kali ini kami menyajikan bahan mengajar dan sua pelayanan anak mengenai cara menanamkan pemahaman makna kematian Tuhan Yesus kepada anak, sehingga kita tidak mengalami kesulitan dalam menyampaikan kebenaran firman Tuhan kepada anak. Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati. Redaksi Tamu e-BinaAnak, Desi Rianto < http://pepak.sabda.org/ > BAHAN MENGAJAR: YESUS DISALIBKAN Alat Peraga 1. Gambar Tuhan Yesus diikat tangan-Nya dan diejek orang banyak. 2. Gambar Tuhan Yesus memikul salib. 3. Gambar Tuhan Yesus di salib dengan orang yang mengolok-olok di bawah-Nya. Pendahuluan: Ada anak yang sering kali menangis karena diejek temannya. Ia merasa malu, sedih, karena dikatakan gendut, ompong, pesek, dan sebagainya. Apakah kalian senang kalau ada anak yang suka mengejek temannya? Apakah ada anak yang senang diejek? Tentu tidak! Tahukah kamu, bahwa Tuhan Yesus juga pernah diejek? Dengarkan ceritanya, ya! Pokok Pelajaran: Ada orang yang tidak senang dengan Tuhan Yesus. Mereka iri melihat Tuhan Yesus disenangi dan diikuti banyak orang. Mereka marah karena Tuhan Yesus sering menegur kesalahan mereka. Mereka malu karena ternyata Tuhan Yesus lebih pandai dan benar perkataan-Nya. Ketika ada kesempatan untuk menangkap Tuhan Yesus, mereka senang sekali. Mereka sekarang dapat mengejek Tuhan Yesus yang diikat tangannya, dan sendirian. Tidak cukup dengan mengejek, meludahi, memaki-maki, memukul, sekarang mereka malah ingin menghukum Tuhan Yesus dengan hukuman salib. Waktu itu, hanya orang yang jahat saja yang dapat dihukum salib. Sungguh menyedihkan, Tuhan Yesus disamakan dengan orang jahat? Tetapi, itulah kelakuan mereka yang jahat. Tuhan Yesus yang sudah sakit dipukuli itu, sekarang dipaksa memikul kayu berat untuk salibnya, berjalan ke bukit Golgota yang ada di luar kota Yerusalem. Lihat, sekarang Tuhan Yesus sudah dinaikkan di kayu salib. Tangan-Nya dipaku dan diikat ke kayu salib, begitu juga kaki-Nya. Betapa sakitnya Tuhan Yesus! Apakah orang-orang jahat itu sudah puas? Lihat, masih ada orang-orang yang mengejek di sekeliling-Nya. "Hai Yesus, kalau kamu benar-benar anak Allah, turunlah dari salib itu!" Apakah Tuhan Yesus tidak dapat membalas ejekan itu? Tentu saja dapat! Tetapi, Tuhan Yesus tidak mau. Ia tidak mau menghukum mereka yang jahat itu, juga tidak mau menjawab, tetapi malah mendoakan mereka. "Bapa, ampunilah mereka." Tuhan Yesus cinta kepada semua orang karena itu Ia mau mengampuni mereka yang jahat kepada-Nya. Mengapa Yesus mau mati di kayu salib? Karena Ia mencintai semua orang, yang baik dan yang jahat. Yesus mau mati supaya semua orang yang berdosa dapat selamat. Aktivitas: Menempelkan/memotong gambar salib, yang dapat ditulisi dengan ayat (misalnya, Yohanes 3:16) bagi anak yang sudah bisa menulis, atau ditempel di atasnya gambar hati sebagai lambang cinta. Lagu yang Sesuai 1. Yesus Disalibkan Karena Cinta-Nya (Pujilah Tuhan Hai Jiwaku 176). 2. Salib-Nya (Refrein dari Kidung Jemaat 369). Diambil dari: Judul buku: Bahan Pelajaran Sekolah Minggu (BPSM) Penulis: Komisi Bahan Pelajaran Sekolah Minggu Penerbit: Departemen Pembinaan BPMS GKI Jawa Tengah Halaman: 82 -- 83 SUA PELAYANAN ANAK: MENANAMKAN MAKNA KEMATIAN TUHAN YESUS KEPADA ANAK e-BinaAnak, 10 Januari 2011: Bagaimanakah mengajarkan anak supaya mereka mengerti makna dari kematian Tuhan Yesus di kayu salib? Komentar: 1. Dedy Yanuar: Saya rasa bisa dimulai dengan cerita tentang rela berkorban dengan contoh yang sederhana saja atau yang biasa ditemui oleh anak-anak, seperti memberikan sebagian makanan kecil/snack yang dimilikinya kepada anak lainnya. 2. Theresia Erni: Mungkin dengan menerangkan tentang kematian biasa terlebih dahulu, baru dijelaskan dan dibandingkan dengan kematian Tuhan Yesus dan pengorbanan-pengorbanan yang telah dilakukan-Nya. 3. e-BinaAnak: Metode bercerita adalah metode yang disukai oleh anak-anak. Jika demikian apakah ada metode yang lain yang lebih efektif untuk mendukung metode bercerita? 4. Johnerwin Damanik: Untuk mendukung metode bercerita bisa di tambah dengan metode drama atau pemutaran CD, menunjukkan gambar-gambar yang menerangkan proses kematian Yesus. 5. Dedy Yanuar: Kalau saya, memakai alat peraga, multi media, dan boneka serta mencari lagu yang sesuai dengan cerita yang akan dibawakan. 6. George Luhukay: Dengan alat peraga yang baik dapat membantu anak untuk lebih mengerti. e-BinaAnak: Menanamkan makna kematian Tuhan Yesus kepada anak bukanlah hal yang mudah. Dengan metode-metode mengajar dan peralatan yang digunakan, diharapkan dapat membantu untuk menjelaskan peristiwa kematian Tuhan Yesus kepada anak. Dan harus kita ketahui bahwa pengertian ini membutuhkan suatu proses yang panjang dalam kehidupan anak sampai anak benar-benar mendapat pengertian tentang pribadi Allah dan segala hal yang telah dilakukan-Nya. Sumber: Nama situs: Facebook e-BinaAnak dan e-BinaGuru Alamat URL: http://www.facebook.com/sabdabinaanak/posts/185729324789479 Kontak: < binaanak(at)sabda.org > Redaksi: Fitri Nurhana, Melina Martha, dan Truly Almendo Pasaribu (c) 2011 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://www.ylsa.org > Rekening: BCA Pasar Legi Solo; No. 0790266579 a.n. Yulia Oeniyati < http://blog.sabda.org/ > < http://fb.sabda.org/binaanak > Berlangganan: < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Berhenti: < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org >
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |