Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/469 |
|
e-BinaAnak edisi 469 (11-2-2010)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 469/FEBRUARI/2010 - SALAM DARI REDAKSI: Membantu Keluarga Mengajarkan Kasih kepada Anak - ARTIKEL: Mengajar Anak untuk Mengasihi Keluarga - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: 1. Ayah Tidak Sayang kepada Saya! 2. Menghormati Orang Tua, Menyenangkan Allah! - SUA PELAYAN ANAK: Facebook e-BinaAnak: Mengapa Anda Menjadi Guru Sekolah Minggu? ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dengan Halaman Penggemar e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MEMBANTU KELUARGA MENGAJARKAN KASIH KEPADA ANAK Apakah pelayanan sekolah minggu lepas dari pelayanan terhadap keluarga anak-anak yang kita layani? Jawabannya adalah tidak. Justru sekolah minggulah yang harus bekerja sama dengan keluarga untuk menolong anak semakin bertumbuh dewasa dalam Kristus. Jika dalam sekolah minggu kita kerap menasihati anak-anak untuk mengasihi keluarganya, hasilnya tidak akan maksimal jika anak itu justru dibesarkan dalam keluarga yang kurang mengekspresikan kasih. Oleh karena itu, kedekatan kita dengan keluarga anak sangat dibutuhkan agar kita pun dapat mengetahui apakah ada anak-anak tertentu yang "akan sulit" mengasihi keluarganya. Artikel dalam edisi ini sengaja kami angkat kembali untuk membantu setiap keluarga menciptakan suasana kasih dalam keseharian, sehingga anak pun dapat mengetahui arti mengasihi keluarganya. Selain itu, kami sertakan pula dua bahan mengajar yang akan semoga dapat memberikan ide untuk mengajarkan arti pentingnya mengasihi keluarga bagi anak-anak layan kita. Jangan lupa, ikuti aktivitas para pelayan anak yang tergabung dalam Facebook e-BinaAnak di kolom Sua Pelayan Anak. Simaklah kesaksian rekan-rekan kita mengenai alasan mengapa mereka menjadi guru sekolah minggu. Masih banyak lagi obrolan-obrolan yang lain yang dapat langsung Anda simak jika berkunjung ke Facebook e-BinaAnak < http://fb.sabda.org/binaanak >. Selamat melayani! Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://pepak.sabda.org/ http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ "Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain." (Yohanes 15:17) < http://alkitab.sabda.org/?Yohanes+15:17 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL MENGAJAR ANAK UNTUK MENGASIHI KELUARGA Seorang anak akan mengasihi keluarganya jika dalam keluarga tersebut ia mendapatkan ketenangan, penghargaan, dan kasih sayang. Hal ini merupakan tugas penting dari orangtua. Jika seorang anak dapat mengasihi keluarganya, kapan pun dan di mana pun dia akan merasakan bahwa keluarganya adalah tempat teraman bagi dia. Apa saja yang dapat dilakukan orangtua agar seorang anak dapat mengasihi keluarganya? KASIH TANPA SYARAT Kasih tanpa syarat berkata, "Apa pun yang kamu lakukan, tidak ada yang sanggup membuat aku berhenti mengasihimu." Maukah Anda mengasihi anak Anda tanpa syarat? Itu berarti kasih Anda tidak tergantung pada apa yang mereka lakukan. Kasih Anda kepada anak Anda tidak lenyap hanya karena Anda marah terhadap kelakuan atau sikap mereka. Kasih dengan syarat adalah kasih yang menguasai dan memanipulasi. Kasih duniawi berkata, "Aku mengasihimu bila ...."; kasih Allah yang tanpa syarat (bahasa Yunani: "agape") berkata, "Aku selalu mengasihimu." Kasih yang tanpa syarat mengusahakan yang terbaik bagi si anak. Kasih itu tidak egois, tidak mengharapkan balasan. Bila kita mengasihi untuk memperoleh balasan berupa sesuatu berarti kita sedang memanipulasi dan mencoba menguasai anak. Kasih yang tanpa syarat itu sabar. Kasih ini menyediakan waktu kapan pun untuk merangkul seorang anak. Kasih ini memercayai anak dan potensi Allah di dalam anak. Kasih yang tanpa syarat tidak pernah menyerah atau berhenti. Kasih yang tanpa syarat bersukacita bila seorang anak sukses dan membesarkan hati si anak bila ia terjatuh atau melakukan kesalahan. Kasih ini menolak untuk percaya bahwa sebuah kesalahan dapat membuat seorang anak gagal. Kasih yang tanpa syarat tidak mudah marah dan tidak menimbulkan kemarahan dalam diri anak-anak. Kasih ini tidak terlalu sensitif dan tidak bereaksi secara berlebihan. Kasih yang tanpa syarat bersukacita dalam kebenaran dan menyampaikan kebenaran pada seorang anak. Kasih yang tanpa syarat menanggung kesukaran, penolakan, kepedihan, dan keputusasaan. Apa pun yang dilakukan seorang anak kepada orangtuanya, si orangtua tetap mengasihi dan membesarkan hati anaknya. Maukah Anda berkata kepada anak Anda, "Apa pun yang kamu lakukan tidak ada yang sanggup membuat ayah dan ibu berhenti mengasihimu!" Kasih tanpa syarat yang Anda berikan pada anak Anda akan menumbuhsuburkan perasaan kasihnya kepada keluarganya. KENALILAH BAHASA KASIH ANAK ANDA Gary Chapman menulis sebuah buku yang bagus mengenai lima bahasa kasih. Pelajarilah bahasa kasih anak Anda yang ekspresif dan reseptif. Bahasa kasih yang ekspresif kita gunakan untuk menunjukkan kasih kepada orang lain. Bahasa kasih yang reseptif kita gunakan untuk menerima kasih dari orang lain. Inilah kelima bahasa kasih itu: 1. Waktu yang berkualitas. Di sini Anda menghabiskan waktu yang berarti dan yang cukup bersama anak Anda. 2. Memberikan hadiah. Hadiah, apa pun bentuknya, adalah ekspresi kasih. 3. Tindakan yang melayani. Ini adalah tindakan yang dibutuhkan orang lain dan mereka tidak perlu meminta untuk menerimanya. 4. Kata-kata yang meneguhkan. Ekspresi kasih yang manis, membangun, dan membesarkan hati dibutuhkan setiap hari. 5. Sentuhan fisik. Ini bisa berupa apa pun juga, dari berguling-guling di lantai dan main adu gulat bersama anak Anda, hingga merangkul, mencium, dan menepuk dengan penuh kasih. Ambillah waktu untuk mempelajari bahasa kasih yang lebih disukai anak Anda untuk mengekspresikan kasih dan bahasa kasih yang ingin mereka terima. Meskipun bisa jadi kita menyukai semua ekspresi kasih dia atas, biasanya kita lebih menyukai satu atau dua bahasa kasih lebih dari yang lainnya. Bila bahasa kasih Anda adalah memberikan hadiah, namun anak Anda lebih suka menerima kasih dalam bentuk waktu yang berkualitas, Anda dapat memberikan semua hadiah yang ada di dunia ini pada mereka dan mereka tetap tidak akan merasakan kasih. Duduklah dan bicarakanlah daftar ini dengan anak-anak Anda. Biarkanlah mereka memberitahukan bahasa kasih mereka kepada Anda dan Anda memberitahukan bahasa kasih yang Anda sukai. Semua nilai kasih yang Anda tanamkan terhadap anak Anda pasti akan menghasilkan buah yang manis dalam keluarga Anda. Anak Anda akan merasa aman berada dalam keluarganya dan mengasihi keluarganya seperti dia juga dikasihi oleh setiap anggota keluarga. Sumber: Judul Buku: 77 Kebenaran yang Hakiki dalam Membesarkan Anak Penulis: Dr. Larry Keefauver Penerbit: Media Injil Kerajaan, Semarang Halaman: 112 - 113 dan 133 - 134 Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: PEPAK Alamat URL: http://pepak.sabda.org/mengajar_anak_untuk_mengasihi_keluarga_0 ______________________________________________________________________ Bergabunglah dalam Facebook BA: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Anak dapat belajar mengasihi dengan baik dalam keluarga yang penuh kasih mesra pula. ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 1 AYAH TIDAK SAYANG KEPADA SAYA! "Ayah tidak sayang kepada saya!" teriak Lisa ketika ayahnya terpaksa memukulnya. Malam itu Lisa marah-marah pada waktu berada di meja makan dan ia telah melemparkan sebagian makanannya ke lantai. Setelah hal itu terjadi, ibunya menegur Lisa dan Lisa mengucapkan kata-kata yang kasar kepada ibunya. Itulah sebabnya ayah memukulnya. "Ketika Lisa berteriak, `Ayah tidak sayang kepada saya`, Ayah memukul kamu karena Ayah sangat sayang kepadamu," kata ayah Lisa. Menurut kamu, siapakah yang benar, Lisa atau ayah Lisa? Renungan Singkat tentang Kasih Sayang 1. Menurut kamu, mengapa Lisa mengatakan bahwa ayah Lisa tidak sayang kepadanya? Pernahkah kamu merasakan hal yang sama ketika ayah atau ibumu harus mendisiplin kamu? 2. Bagaimana seandainya orang tua tidak pernah mendisiplin anak-anaknya? Bagaimana anak-anak dapat belajar apa yang harus dan tidak harus dilakukan mereka? "Lisa, apakah kamu pikir kita boleh melemparkan makanan ke lantai?" tanya ayah Lisa. Lisa melihat ke lantai pada makanan yang tumpah akibat perbuatannya. Ia tahu bahwa seseorang tentu harus membersihkannya. Ia yakin bahwa ibu dan ayahnya akan menyuruh dia melakukannya. "Seandainya kamu adalah seorang ibu, apakah kamu akan membiarkan anak perempuanmu mengucapkan kata-kata kasar kepadamu?" tanya ayahnya. Lisa menatap ibunya. Ibunya kelihatan sedih sekali. Lisa dan ibunya selalu bercanda bersama-sama. Lisa tidak ingin membuat ibunya sedih. Ia yakin bahwa perbuatannya itu salah. Lisa berlari menghampiri ibunya. Ia melingkarkan kedua lengannya ke leher ibunya dan berkata bahwa ia sangat menyesal. Kemudian ia memeluk ayahnya dan mengatakan bahwa ia menyesal. Setelah itu Lisa mengambil kain lap dan membersihkan makanan yang berserakan di lantai. Renungan Singkat tentang Tuhan Yesus dan Anak-anak 1. Menurut kamu, apakah ayah dan ibu Lisa senang ketika Lisa mengatakan bahwa ia menyesal? Mengapa? Apakah Tuhan Yesus juga senang bila kita mengatakan kepada-Nya bahwa kita menyesal atas perbuatan-perbuatan salah yang kita lakukan? Mengapa? 2. Apakah Tuhan Yesus senang bila kita melakukan hal yang benar? Apakah Ia merasa sedih bila kita melakukan hal yang salah? Bagaimana kita dapat mengetahui mana yang benar dan mana yang salah? Bacaan Alkitab: Ibrani 12:5-11 Kebenaran Alkitab: Tuhan mendisiplinkan orang yang dikasihi-Nya (Ibrani 12:6). Kita menghormati ayah kita yang mendisiplin kita sesuai dengan perbuatan kita (Ibrani 12:9). Doa: Tuhan, ketika Engkau mendisiplinkan saya, saya akan ingat bahwa Engkau melakukan hal itu untuk menunjukkan kepada saya apa yang benar. Dan saya juga akan mengingatnya ketika orang tua saya mendisiplinkan saya. Amin. Diambil dari: Judul buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Judul asli artikel: Ayah Tidak Sayang kepada Saya! Penulis: V. Gilbert Beers Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman: 84 -- 85 ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 2 MENGHORMATI ORANG TUA, MENYENANGKAN ALLAH! Pendalaman Alkitab untuk Anak-Anak, dari Efesus 6:1-3 Waktunya membaca! Efesus 6:1: "Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian." Apakah kamu ingin hidup bahagia di bumi? Allah berjanji jika kamu menaati perintah orang tuamu, maka "kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi." (Efesus 6:3). Dan seperti yang kita tahu, apabila Allah berjanji, maka Dia akan selalu menepati-Nya. Allah telah memberikan orang tua yang menjaga kita saat kita masih kecil. Saat itu, kita masih perlu banyak belajar tentang kehidupan. Allah menganugerahkan kebijaksanaan kepada orang tua kita untuk membantu mereka memahami apa yang terbaik bagi anak-anaknya. Apabila kita mendengar orang tua dan mematuhi mereka, maka kita menghormati Allah. Itulah yang menyebabkan kita dihukum jika melawan. Cara-cara menaati orang tua kita: 1. Ketika orang tua memintamu melakukan sesuatu, janganlah menunda. Lakukanlah sekarang juga! 2. Ketika orang tuamu mengatakan, "Tidak!", kamu sebaiknya tidak berteriak, menangis, atau, marah-marah. Ingatlah bahwa mereka mengasihi kamu, dan Allah membantu mereka mengetahui yang terbaik untuk kita. 3. Jangan bersikap kasar terhadap orang tua atau berteriak kepada mereka. Allah menjadi sedih jika kita bersikap seperti ini. Taatilah orang tuamu, dan ungkapkanlah bahwa kamu mencintai mereka setiap hari. Mari kita diskusikan hal ini! 1. Apa yang benar menurut Efesus 6:1? 2. Ketika kita melawan orang tua, siapa juga yang kita lawan? 3. Sebutkanlah salah satu cara menaati orang tua? Carilah bagian yang lain dari firman Tuhan tentang ketaatan! Keluaran 20:12, Kolose 3:20, Efesus 6:1-3 Berkat Tambahan dari Kitab Suci! "Hormatilah ayahmu dan ibumu, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, supaya lanjut umurmu dan baik keadaanmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu." (Ulangan 5:16) Pertanyaan untuk Berkat Ekstra: 1. Bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap orangtua kita? 2. Apa yang dijanjikan Allah sebagai imbalannya? (t/Ully) Diterjemahkan dari: Nama situs: www.hem-of-his-garment-bible-study.org Judul asli artikel: Obeying Your Parents Makes God Happy! Alamat URL: http://www.hem-of-his-garment-bible-study.org/kids-Bible-study-ephesians.html ______________________________________________________________________ Bergabunglah dalam Facebook BA: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SUA PELAYAN ANAK FACEBOOK E-BINAANAK: MENGAPA ANDA MENJADI GURU SEKOLAH MINGGU? Kali ini kolom Sua Pelayanan Anak akan menampilkan aktivitas para pelayan anak dalam Facebook e-BinaAnak yang sharing mengenai alasan mereka menjadi guru sekolah minggu. e-BinaAnak: Mengapa Anda menjadi guru sekolah minggu? Komentar: Muti Silalahi: Karena saya menyukai anak-anak dan saya senang bila melihat anak-anak kecil bersukacita .... Diane Vriens: Mengajarkan firman Tuhan ke anak-anak pun harus dengan bahasa yang mudah dan dimengerti, dan anak-anak pun sangat menyukainya dan sehingga anak-anak itu tidak bosan tapi malah duduk diam mendengar kita berbicara. Junita Lusia: Karena ada kerinduan/panggilan untuk menjadi guru sekolah minggu. Guru sekolah minggu menjadi pemasang fondasi bagi anak-anak dan menjadi pelukis bagi anak-anak. Karena anak-anak seperti kertas putih. Mari kita ceritakan firman Tuhan kepada anak-anak kita. Jessica Lee: Wah ... syukur pada Tuhan saya bertemu dengan e-BinaAnak ini sebab saya baru minggu ini mendaftar jadi guru sekolah minggu dan terus diberi tugas untuk mengajar untuk Kelas Tahun 6. Belum ada pengalaman lagi bagaimana hendak memulainya. Harap dapat tip-tip berguna di sini. Kartina Harianja: Karena sekolah minggu adalah media yang dapat saya jangkau untuk melayani Tuhan, sesuai dengan "passion" dan semoga sesuai dengan kehendak Tuhan. Rigina Angelique Felicia: Masa kecil adalah masa pembentukan, karena itu kita sebagai guru SM memikul tanggung jawab yang besar untuk dapat membentuk anak-anak menjadi pribadi yang berkenan kepada Tuhan. Oleh sebab itu, pelayanan SM tidak bisa main-main karena anak-anak mengetahui pelayan mana yang serius dan mana yang tidak. Menjadi pelayan SM membawa saya untuk lebih serius dalam setiap pelayanan saya :) Ester Lany Anggreani: Masa depan gereja salah satunya terletak pada anak-anak sekolah minggu, merekalah yang nantinya menjadi jemaat dewasa, bahkan mungkin menjadi salah satu majelis gereja. So, kita sebagai guru SM ikut bertanggung jawab dalam meletakkan dasar-dasar iman anak-anak SM kita. Semoga kita tetap bersemangat di dalam melayani-Nya :) Pauluk Lee: Melalui putraku, Tuhan menantang saya sebagai ayah dan sebagai pria. Selama 3 tahun ini di kelas Batita, saya menemukan bahwa sejak dini anak butuh bukan hanya kehadiran mama, juga figur seorang papa. Saya juga sedang belajar sebagai papa biar pun putraku sudah berumur 7,5 tahun. Setiya Budi: Awalnya suka sama anak-anak kecil .... Tetapi perlu untuk mendidiknya karena dari sinilah mereka akan bertumbuh dengan cara yang benar dan mengerti akan ajaran TUHAN .... Karena sangat penting sekali ... kalau bukan kita-kita siapa lagi.... JLU e-BinaAnak: Thanks atas sharing Muti, Diane, dan Junita :) Berbagi panggilan seperti ini pastinya akan menambah semangat lagi, bukan? Ayo yang lain, mengapa Anda menjadi guru sekolah minggu? Sharing Anda pasti akan sangat memberkati rekan-rekan yang lain ... :> @Jessica Lee: Wah, ikut seneng deh :) Sudah berlangganan Publikasi e-BinaAnak? Ajak teman2 yang lain berlangganan pula ya ... kirim saja e-mail ke binaanak(at)sabda.org :> @Kartina: Thanks atas sharingnya. Benar, dalam melayani anak-anak harus ada "passion" ... :) @Rigina: Yup, setuju bangettt :) Ayo kita menjaring lebih banyak lagi jiwa kecil datang kepada Yesus .... Alamat URL: http://www.facebook.com/pages/e-BinaAnak/137448086628?story_fbid=250515844373 Saat ini, anggota Facebook e-BinaAnak sudah lebih dari 500 orang. Apakah Anda ingin bergabung bersama mereka untuk saling berbagi cerita? Silakan bergabung bersama kami di: ==> http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Pertanyaan/saran/bahan: < owner-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org > Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/ Bergabunglah dalam forum diskusi pelayanan anak di In-Christ.Net di: http://www.in-christ.net/forum/?board=8.0 Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Tatik Wahyuningsih Kontributor: Truly Almendo Pasaribu Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org/ Katalog SABDA: http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |