Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/455 |
|
e-BinaAnak edisi 455 (28-10-2009)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 455/OKTOBER/2009 - SALAM DARI REDAKSI: Melaksanakan Amanat Agung Melalui Sekolah Minggu - ARTIKEL 1: Menghadapi Tantangan - ARTIKEL 2: Mengembangkan Pelayanan Anak untuk Memperkenalkan Anak-Anak kepada Kristus - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR: Penyergapan - STOP PRESS: Perayaan 15 Tahun SABDA 26 -- 30 Oktober 2009 ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak di Facebook! Kunjungi sekarang juga: http://fb.sabda.org/binaanak ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MELAKSANAKAN AMANAT AGUNG MELALUI SEKOLAH MINGGU Shalom, Anak-anak merupakan salah satu aset besar bagi gereja saat ini. Mereka adalah fondasi yang menentukan masa depan gereja. Oleh sebab itu, gereja harus secara serius memerhatikan pelayanan sekolah minggu yang merupakan sarana pelayanan misi gereja terhadap anak. Program penginjilan gereja melalui sekolah minggu bukan tidak mungkin juga akan menyentuh orang-orang di seputar anak-anak layan; bukan hanya anak-anak yang datang kepada Tuhan yang akan diselamatkan, namun juga jiwa-jiwa lain di sekeliling anak-anak tersebut. Apakah gereja akan menyia-nyiakan kesempatan untuk melaksanakan Amanat Agung Kristus kepada anak-anak? Sajian-sajian berikut ini kami harapkan dapat semakin membuka hati dan pikiran kita mengenai pentingnya penginjilan gereja melalui sekolah minggu. Berbagai metode dapat diterapkan, dan untuk itu kita harus selalu meminta hikmat dan bimbingan Tuhan dalam pelaksanaannya. Redaksi Tamu e-BinaAnak, Desi Rianto http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/ http://pepak.sabda.org/ http://fb.sabda.org/binaanak "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus," (Matius 28:19) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Matius+28:19 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL MENGHADAPI TANTANGAN Siapakah di antara kita yang tidak bergembira ketika melihat anak-anak tampil ke depan untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat mereka? Dan siapakah di antara kita yang kemudian tidak bertanya dalam hati, apakah anak-anak tersebut benar-benar mengerti apa yang terjadi itu? Tidakkah kita juga dikecewakan oleh sikap dangkal dan kekurangmatangan terhadap pengalaman pertobatan pada pihak orang dewasa? Telah tiba saatnya bagi gereja untuk meneliti sejujur-jujurnya apa sebenarnya yang Alkitab maksud dengan hidup baru di dalam Kristus itu dan bagaimana hal itu harus disampaikan dewasa ini. Pikirkan sejenak betapa banyaknya kehingungan yang sedang melanda orang. Pernahkah Saudara mendengar pertanyaan-pertanyaan serta pernyataan-pernyataan sebagai berikut? "Dapatkah saya diselamatkan dua kali?" "Mengapa saya menjadi takut bila mendengar tentang neraka?" "Setiap tahun, dalam kamp pemuda-pemudi, saya selalu menerima keselamatan." "Mengapa tidak ada orang yang menerangkan kepada saya tentang arti dan tujuan menerima keselamatan itu?" "Apakah saya boleh ambil bagian dalam Perjamuan Kudus?" "Saya harus berumur berapa supaya saya dapat dibaptiskan?" Pertanyaan-pertanyaan seperti itulah yang biasa diajukan oleh anak-anak yang dibesarkan dalam gereja-gereja kita. Namun sayangnya, mereka tidak pernah mendapat pengajaran yang sepatutnya tentang arti sebenarnya dari hal menerima keselamatan. Ada pertanyaan-pertanyaan lain yang diajukan oleh para pejabat dan pengajar sekolah minggu: "Bagaimanakah rencana keselamatan dapat dijelaskan kepada anak-anak dengan cara yang berarti?" "Apakah artinya istilah `masa pertanggungan jawab akan dosa`?" "Mengapa kita kehilangan begitu banyak anak remaja yang pernah mengaku bahwa mereka telah menerima Kristus sebagai Juru Selamat?" "Bagaimanakah kita dapat menguatkan iman seseorang yang baru menerima Kristus?" "Apakah yang dimaksud Alkitab dengan istilah-istilah `dilahirkan kembali`, `pembaharuan`, atau `pengakuan`?" Pertanyaan-pertanyaan demikian bukanlah pertanyaan yang tidak dipikirkan masak-masak atau yang dangkal. Berulang kali pertanyaan-pertanyaan ini diajukan dalam banyak gereja kita, yang membuktikan kepada kita betapa perlunya pengajaran tentang pekabaran Injil di kalangan sekolah minggu. KEBUTUHAN YANG SANGAT PENTING Apakah yang sangat penting dalam hidup dan pelayanan gereja? Apakah yang seharusnya mendapat prioritas pertama di antara semua kesibukan yang menandai hidup gereja dewasa ini? Manakah yang paling memberi hasil dari semua kerja dan usaha kita? Mempertimbangkan hal-hal ini serta semua masalah yang bertalian dengan hal-hal tersebut adalah sangat penting. Gereja harus menyampaikan Injil sedemikian rupa hingga orang-orang yang mendengarnya dapat dipimpin kepada penyerahan yang bersifat langsung, pribadi, dan tetap kepada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat. Tanpa bukti dari kehidupan orang-orang yang sama sekali berubah kelakuan dan arahnya, gereja gagal dan mengurungkan maksudnya. Zaman ini adalah zaman kepercayaan yang dimudahkan dan keagamaan yang dangkal. Suatu penyelidikan dalam masyarakat menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat mengakui bahwa mereka menganut suatu agama. Akan tetapi, hanya sedikit yang dapat mengatakan bahwa mereka memunyai hubungan yang berarti dan jelas dengan Kristus. Kepada kebutuhan inilah gereja harus mengarahkan usaha-usahanya. Tanda-tanda adanya kebutuhan tersebut juga nampak dalam gereja sendiri. Kehadiran yang makin berkurang, hilangnya anak-anak remaja, pengajaran yang tak berkeyakinan, dan sikap acuh tak acuh menunjukkan perlunya suatu tujuan yang baru dan tetap. Tujuan ini harus berpusat pada pengertian dan penerapan yang tepat dari rencana pekabaran Injil yang sesuai dengan Alkitab. Aliran gereja yang liberal telah berusaha meniadakan tekanan ini. Teologi modern menyimpangkan banyak gereja dari pemberitaan yang benar tentang kuasa Kristus yang sanggup mengubah kehidupan, manusia, serta menitikberatkan hal yang tak sepenting itu, yakni perbaikan sosial. Gereja harus menilai kembali prioritas-prioritasnya serta memusatkan kembali arahnya kepada penyelamatan orang-orang yang terhilang dan pembangunan tubuh Kristus. Melalui sekolah minggu setempat, para pendidik Kristen merupakan orang-orang penting dalam melaksanakan dan mempraktikkan suatu program yang disusun untuk memenuhi kebutuhan ini. Berita yang mereka sampaikan harus dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas, suatu rencana pelaksanaan harus dirumuskan, minat yang vital harus dimiliki, dan semua usaha harus diarahkan ke penginjilan orang-orang yang terhilang. PERTIMBANGAN TENTANG LUASNYA PEKABARAN INJIL Bagaimanakah seharusnya pandangan kita terhadap tantangan untuk mengabarkan Injil ini? Dapatkah gereja cukup puas dengan statistik-statistik tentang pertobatan banyak orang? Tidak! Pekabaran lnjil mencakup lebih dari hanya pengalaman-pengalaman rohani yang sekali-sekali. Pekabaran Injil yang sejati mengimbangkan kelahiran dengan pertumbuhan. Pekabaran Injil yang sejati menitikberatkan kematangan rohani maupun pengakuan iman yang mula-mula. Ada gereja-gereja yang sangat menekankan pengalaman pertobatan, tetapi tidak mengikutinya dengan program pendidikan yang seimbang, yang menghasilkan pengikut-pengikut Kristus yang setia. Gereja-gereja lain telah merasa puas dengan memberi pendidikan, yang jarang mendorong orang memilih dan mengamhil keputusan untuk menerima Kristus. Kita harus mengusahakan keseimbangan antara memenangkan orang yang terhilang dan menjadikan mereka yang telah dimenangkan itu pengikut-pengikut Kristus. Adanya segi-segi yang berlainan dari pekabaran Injil dengan jelas nampak dalam Amanat Agung. Dalam Amanat ini, Yesus memberi perintah untuk mengabarkan Injil kepada tiap-tiap generasi. Menurut tata kalimat bahasa Yunani, bagian permulaan dari pernyataan Yesus ini dapat diterjemahkan menjadi: "Setelah pergi ke seluruh dunia ...." Hal ini membebankan tanggung jawah pada tiap-tiap orang Kristen untuk menjalankan Amanat ini dalam lingkungan masyarakatnya sendiri. Kedua, Yesus berkata, " ... beritakanlah (umumkanlah) Injil (Kabar Baik) kepada segala bangsa." Pernyataan ini memperluas daerah penjangkauan gereja untuk mencakup seluruh dunia dan menekankan kebutuhan untuk mengajarkan Injil dengan terang dan tepat. Kemudian dalam Matius 28:19-20, Yesus mengimbangkannya dengan memberi petunjuk kepada para murid untuk melanjutkan pemberitaan Injil itu dengan pengajaran yang baik, yang akan menghasilkan orang-orang yang sungguh-sungguh percaya, "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." Gereja dewasa ini tidak boleh berbuat kurang dari itu. Pertama-tama Injil harus diberitakan supaya orang-orang berdosa akan bertobat dan mengaku Kristus sebagai Juru Selamat. Kemudian perintah-perintah Tuhan harus diajarkan supaya setiap orang yang bertobat dibawa kepada kematangan rohani. Gereja harus selalu berusaha untuk menjalankan dua cara pemberitaan Injil ini. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Penginjilan di Sekolah Minggu Judul asli buku: Teaching for Decision Penulis: Richard L. Dresselhaus Penerjemah: Tidak dicantumkan Penerbit: Gandum Mas, Malang Halaman: 5 -- 9 -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak -- ______________________________________________________________________ ARTIKEL 2 MENGEMBANGKAN PELAYANAN ANAK UNTUK MEMPERKENALKAN ANAK-ANAK KEPADA KRISTUS Alkitab menyatakan bahwa anak-anak mendapat tempat yang istimewa bagi Yesus. Salah satu contohnya adalah para orang tua yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus untuk didoakan. Yesus menyambut baik sikap yang menunjukkan kepercayaan dan pengabdian ini. Namun, para murid mengira bahwa Yesus terlalu sibuk untuk memerhatikan anak-anak ini dan mereka mencoba menghentikan para orang tua dan anak-anak yang datang kepada Yesus. Yesus merespons tindakan para murid ini dengan smengatakan, "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga" (Matius 19:14). Yesus tidak pernah menolak anak-anak. Dia selalu menyambut dan melibatkan mereka dalam pelayanan-Nya, sama seperti yang dilakukan-Nya terhadap orang-orang dewasa. Karena Yesus memerhatikan anak-anak, begitu pula seharusnya dengan gereja lokal. Gereja merupakan tempat di mana anak-anak disambut dan diajarkan kebenaran-kebenaran Alkitab. Sayangnya, beberapa gereja tidak memandang anak-anak layaknya Yesus memandang anak-anak; hasilnya gereja tidak banyak berusaha mengembangkan pelayanan anak yang terencana dengan baik dan ditujukan untuk memberikan pelatihan. Tentu saja pelatihan dalam pelayanan anak harus dimulai dengan membangun dasar yang alkitabiah dalam diri bayi dan anak-anak prasekolah dan harus berujung dengan membimbing anak-anak yang lebih dewasa kepada Kristus. Proses ini kemudian harus dilanjutkan dengan upaya untuk membentuk anak-anak ini supaya menjadi murid yang setia. Beberapa gereja mungkin tidak memiliki pelayanan anak yang mantap karena mereka tidak tahu bagaimana mengatur dan merencanakan pelayanan anak yang komprehensif. Gereja lainnya mungkin tidak memerhatikan pelayanan anak hanya karena mereka tidak mau meluangkan waktu. Apa pun alasannya, harus ditekankan bahwa Yesus memandang anak-anak sebagai bagian yang penting dalam kerajaan Allah. Oleh sebab itu, gereja harus mengusahakan dan melakukan visi Yesus. Langkah-langkah berikut ini dirancang untuk membantu para pemimpin gereja lokal merencanakan dan mengembangkan pelayanan anak komprehensif yang alkitabiah dan terus mengenalkan anak-anak kepada Kristus. 1. Membangun tujuan pelayanan anak. Pimpinan gereja harus bertemu, berdoa, dan bertanya kepada Tuhan, "Apa yang Engkau inginkan untuk kami capai dari pelayanan anak ini?" Mulailah menulis hal-hal yang Tuhan nyatakan kepada Anda mengenai struktur dan arah pelayanan anak. Dari ide-ide yang Tuhan berikan ini, bangunlah suatu pernyataan tentang tujuan seluruh pelayanan anak di gereja Anda. Pernyataan tentang tujuan harus umum, singkat, dan alkitabiah. Pastikan pernyataan Anda didukung oleh alkitab. Pernyataan ini akan memberi batasan pada seluruh pelayanan. Setiap aktivitas dan program harus berada dalam batasan pernyataan tujuan. Dalam menulis pernyataan tujuan, pertimbangkan tiga dasar kebenaran berikut ini: a. Allah memerhatikan anak-anak (pelajaran dan pemuridan), b. anak-anak bisa menjalin relasi dengan Tuhan (penginjilan), dan c. anak-anak memiliki tanggung jawab kepada orang lain (misi). Tulislah satu pernyataan tujuan pelayanan anak Anda yang mencakup kebenaran-kebenaran yang dinyatakan. Pernyataan tujuan tersebut bisa seperti ini. Pelayanan anak gereja .... ada untuk mengajar anak-anak dalam hal-hal sebagai berikut: a. (isilah butir-butir ini sesuai dengan pimpinan Tuhan.) b. c. 2. Evaluasilah pelayanan anak Anda saat ini. Nilailah setiap kelompok umur secara terpisah untuk mengetahui apakah program dan kegiatan saat ini sesuai dengan pernyataan tujuan yang dibuat. Bila tidak, maka kegiatan-kegiatan atau program-program itu harus dihilangkan atau diganti supaya sesuai dengan standar yang ditetapkan. Evaluasilah kemajuan rohani tiap kelompok umur yang saat ini ada dengan menanyakan, "Apakah anak-anak ini tumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan?" Ketika menjawab pertanyaan ini, perhatikan kategori berikut ini. a. Perkembangan efektivitas -- adakah usaha yang dilakukan untuk menjangkau anak-anak sesuai dengan tingkat pemahamannya? b. Kegiatan-kegiatan pelengkap -- apakah kegiatan dan program yang ada saat ini dapat dengan efektif meningkatkan pembelajaran anak-anak dalam bidang rohani? c. Penekanan pada penginjilan -- adakah usaha yang dilakukan untuk menunjukkan kebenaran Injil sesuai dengan tingkat pemahaman anak? Mengevaluasi kondisi rohani kelompok umur tertentu sangatlah subjektif, namun ini adalah pilihan Anda. Hanya Tuhan yang tahu kondisi rohani mereka yang sebenarnya. Namun, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu harus sekaligus mengungkapkan kelebihan dan kelemahan pelayanan yang saat ini sedang berjalan. Ini adalah informasi yang diperlukan untuk langkah selanjutnya. 3. Tentukan tujuan setiap kelompok umur dalam pelayanan anak Anda. Latihan sebelumnya telah menyebutkan kondisi rohani anak-anak dalam pelayanan Anda. Ini adalah titik awal. Anda harus tahu kondisi rohani anak-anak sebelum Anda dapat menentukan arah bagi mereka untuk bertumbuh. Dalam menyusun tujuan, perhatikan tips berikut ini. a. Setiap kelompok umur harus memiliki tujuan sendiri. Alasannya adalah karena anak-anak memiliki kemampuan belajar yang berbeda pada usia yang berbeda. Anak kelas 1 tidak belajar seperti anak kelas 6. Selain itu, anak kelas satu tidak dapat mempelajari materi yang ditujukan untuk anak kelas 6. b. Tujuan-tujuan itu harus spesifik dan dapat diukur. Tujuan-tujuan itu harus berupa keterampilan dan pengetahuan yang Tuhan inginkan untuk dipelajari oleh anak-anak. Ketika menetapkan tujuan, perhatikan usia dan kemampuan belajar anak-anak. c. Tujuan-tujuan itu harus sesuai dengan pernyataan tentang tujuan. Gunakan kebenaran dasar yang disebutkan di langkah pertama sebagai tuntunan untuk menetapkan tujuan. d. Tujuan-tujuan itu harus dapat diraih. Jangan menetapkan tujuan yang tidak mungkin diraih oleh kelompok umur tersebut. e. Tujuan-tujuan itu harus alkitabiah. Dukunglah setiap tujuan dengan Alkitab. 4. Susunlah strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tujuan telah ditetapkan, tentukan cara terbaik apa yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan itu. Setiap kegiatan atau program dalam kelompok umur akan memiliki strategi sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut beberapa tips untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. a. Setiap kegiatan atau program dalam suatu kelompok umur harus mendukung upaya pencapaian tujuan. Berikut ini adalah hal penting yang harus diingat. Setiap kegiatan dan program tidak akan mencapai SEMUA tujuannya secara individu/sendiri-sendiri. Namun, kegiatan dan program itu BERSAMA-SAMA akan mencapai SEMUA tujuan yang telah ditetapkan. Contoh: Anda mungkin memiliki delapan tujuan untuk satu kelompok umur. Program musik untuk kelompok tersebut dirancang hanya untuk mencapai dua dari delapan tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini bisa diterima selama kegiatan-kegiatan lain dalam kelompok umur tersebut bisa meraih enam tujuan lainnya. b. Gaya mengajar harus sesuai dengan kelompok umur. Guru harus memahami bagaimana kelompok umur mereka belajar dan guru harus diperlengkapi supaya dapat mengajar sesuai dengan tingkat kelompok umur. c. Rencanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam jangka waktu 12 bulan. Tulislah jadwal langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Bagilah jadwal ini per bulan dan empat bulan. Pastikan untuk membagikan jadwal ini kepada semua guru supaya mereka peduli pada harapan Anda. d. Buatlah strategi yang tepat untuk penginjilan. Tentukan program dan kegiatan mana yang bisa menyampaikan Injil kepada anak-anak. Latihlah para pemimpin program ini untuk menyampaikan Injil kepada anak-anak. Tentukan bagaimana dan di mana sebuah konseling untuk tiap anak dapat dilakukan. Tentukan siapa yang akan melakukan tindak lanjut terhadap anak-anak dan orang tua mereka. e. Masukkan pelatihan bagi guru dalam strategi Anda. Latihlah para guru dalam pelayanan anak Anda supaya dapat melayani dalam kelompok umur yang spesifik. Pertimbangkan untuk meminta pelatihan bagi semua guru yang melayani anak-anak. f. Bertanggungjawablah atas seluruh waktu yang dimiliki oleh anak-anak yang Anda layani. Rencanakan untuk TIDAK membuang waktu ketika anak-anak berada di gereja. g. Mengajarlah bukan hanya untuk pengetahuan di kepala, tetapi juga untuk perubahan hati. Tujuan utama pelayanan adalah membimbing individu untuk memiliki hubungan pribadi dan aktif di dalam Kristus. Ketika Anda membuat rencana, pastikan Anda menyertakan kegiatan-kegiatan yang memberi kesempatan Allah untuk bekerja di dalam hati anak-anak. h. Gunakan pendekatan yang seimbang. Tidak semua kegiatan bisa 100 persen berupa penginjilan. Begitu pula tidak semua kegiatan bisa 100 persen menjangkau masyarakat. Perhatikan tujuan yang telah Anda tetapkan dan bagikan tanggung jawab secara seimbang untuk mencapai tujuan tersebut dalam kegiatan yang telah Anda rencanakan. 5. Ukurlah kemajuan yang dicapai dari tujuan yang ditetapkan. Mengukur kemajuan yang dicapai dari tujuan yang ditetapkan akan memberi Anda kesempatan untuk melihat apakah pelayanan tersebut menuju ke arah yang benar. Ukurlah secara rutin dan berikan penghargaan kepada guru dan murid-murid yang membuat kemajuan terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Setiap kegiatan harus cukup fleksibel untuk disesuaikan bila Anda merasa ada satu kegiatan yang tidak membantu untuk mencapai tujuan. Juga, bila ada satu atau lebih kegiatan yang tidak bisa mencapai apa yang Anda inginkan, evaluasilah metode yang dipakai guru tersebut. Guru mungkin kurang mendapatkan pelatihan untuk mengajar kelompok umur yang dia ajar. 6. Sediakan waktu untuk mengerjakan hal-hal detail untuk pelayanan anak yang efektif. Perhatikan hal-hal berikut ini. a. Dana -- adakah uang yang cukup untuk melakukan semua yang ingin dicapai tahun ini? Bila tidak, bagaimana kita bisa mengumpulkan lebih banyak uang (atau memangkas rencana kita)? b. Kalender -- pastikan acara untuk anak-anak terjadwal pada saat yang tepat. Misalnya, jangan merencanakan acara pada hari libur atau puncak liburan. Perhatikan jadwal dan kondisi keuangan orang tua ketika merencanakan acara khusus. c. Rekrut dan latihlah para guru -- carilah guru yang memiliki minat dan karunia untuk melayani anak-anak. Berdoalah kepada Tuhan supaya Anda mengetahui orang-orang tersebut. Ketika Anda sudah mendapatkannya, beri mereka pelatihan yang tepat. Jangan menempatkan guru baru di kelas anak-anak tanpa pelatihan dan persiapan yang cukup. d. Rencanakan agenda untuk setiap kegiatan. Ketahuilah siapa melakukan apa dan untuk berapa lama. Bila guru tidak disiapkan untuk mengajar anak-anak, anak-anaklah yang akan mengendalikan kelas dan guru. e. Teruslah memberikan informasi ke gereja. Sampaikan ke gereja kemajuan dari pelayanan anak; meskipun hanya langkah kecil. Beritahukan kepada gereja kegiatan baru dan yang akan datang. Bagikan visi dan strategi Anda kepada orang-orang tua di gereja. Ketika mereka mendapat informasi tersebut, mereka lebih terlengkapi untuk mendukung dan mendoakan pelayanan ini. 7. Evaluasilah jalannya pelayanan yang Anda rencanakan. Ketika pelayanan mengalami kemajuan, tanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada diri Anda sendiri: a. Apakah kegiatan ini bisa digunakan untuk mencapai (atau membuat kemajuan) tujuan yang telah ditetapkan? b. Apa yang berjalan dengan baik dalam kegiatan ini? c. Apa yang perlu diperbaiki dalam kegiatan ini? d. Apakah kita memiliki pekerja yang cukup dalam kegiatan ini? e. Apakah para pekerja dipersiapkan? f. Bagaimana saya bisa menyiapkan para pekerja dengan lebih baik lagi? g. Apakah para pekerja cukup terlatih dalam melayani kelompok umur ini? h. Pengetahuan apa (yang ada di kepala) yang bisa didapatkan oleh anak-anak sebagai hasil dari kegiatan ini? i. Apakah Injil disampaikan dalam kegiatan ini? Apakah Injil disampaikan secara utuh? j. Seberapa baik konseling terhadap tiap anak bisa dilakukan? k. Seberapa baik tindak lanjut terhadap anak-anak dan keluarga mereka dilakukan? Tidak ada pelayanan yang sempurna. Namun, bila kita menyediakan waktu untuk membuat suatu rencana yang komprehensif untuk pelaksanaan pengajaran, maka pelayanan kita menjadi jauh lebih efisien dan efektif. Tuhan menginginkan segala sesuatu yang ada di dalam gereja-Nya dilakukan dengan cara yang teratur. "Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur" (1 Korintus 14:40). Rencana dan struktur meningkatkan keteraturan dan menjadikan kegiatan lebih fokus pada Tuhan dan rencana-Nya untuk hidup kita. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: KidzPlace.org Judul asli artikel: Developing a Children`s Ministry that is Intentional in Introducing Children to Christ Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.kidzplace.org/site/c.chJKJXOAJlH/b.326428/k.210D/Developing_an_Effective_Childrens_Ministry.htm -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak -- ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Sambutlah seorang anak sama seperti Kristus menyambut mereka! ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR PENYERGAPAN Bahan bacaan: 1 Petrus 5:5-11 "Lihatlah, seekor kucing sedang bersembunyi di balik semak-semak," kata Nikki. "Dia mengawasi beberapa burung dara yang sedang makan di pekarangan," kata ayah. "Kucing itu sedang menunggu kesempatan untuk menerkam mereka." Tak lama kemudian, si kucing melompat ke arah burung-burung itu. Burung-burung itu segera terbang dan hanya kulit gabah kosong yang tertinggal untuk si kucing. "Aku senang mereka terbang," kata Nikki. "Mereka cukup pintar. Aku rasa mereka tahu kalau ada seekor kucing di halaman, oleh karena itu mereka berjaga-jaga terhadap serangan si kucing saat mereka makan." Ayah mengangguk. "Kita harus cerdas," kata ayah. Karena melihat Nikki tampak keheranan, ayah mencoba menjelaskan. "Kucing itu mengingatkan ayah pada si iblis yang suka bersembunyi tapi kemudian menerkam kita saat kita lengah. Kita harus berjaga-jaga terhadap jebakan yang dia siapkan yang membawa kita jatuh ke dalam dosa." Keesokan harinya Nikki memanggil ayahnya. "Kemarilah Ayah, coba lihat apa yang si kucing lakukan sekarang." Ayah pun tertawa saat dia melihat si kucing, yang dengan ekornya yang naik, berjalan mengendus-endus melewati pekarangan mendekati kerumunan burung merpati. "Ayah pikir dia sedang berpura-pura menjadi teman mereka dan tidak akan menyakiti mereka," katanya. Lagi-lagi burung-burung itu terbang tinggi saat si kucing mendekati mereka. "Inilah pelajaran lain yang bisa diambil dari perilaku kucing itu," lanjut ayah. "Iblis juga berpura-pura menjadi teman kita. Tapi dia terus berusaha mengelabui kita untuk mengikutinya dan tidak taat kepada Yesus." "Burung-burung itu sangat pintar," ketus Nikki. "Itu memang kemampuan alami mereka untuk berjaga-jaga dari bahaya dan menjauhinya." "Seandainya kita memiliki insting terhadap si iblis," kata Nikki. "Jika kita ada di dalam Yesus, kita bahkan memiliki lebih dari itu," ayah memberitahu Nikki. "Kita memunyai Roh Kudus yang tinggal di dalam kita untuk menuntun kita, Dia akan mengingatkan kita akan bahaya yang menghadang dan membantu kita untuk mengetahui bagaimana menghindarinya." P.O.Y Bagaimana Denganmu? Apakah kamu tahu kapan iblis berusaha menjeratmu untuk melakukan dosa? Kamu bisa melindungi dirimu sendiri dengan membaca Alkitab, menaati orang tua, dan meminta Tuhan untuk menolongmu. Saat Roh Kudus membuatmu merasa tidak nyaman akan sesuatu, perhatikan peringatan tersebut dan jauhilah hal-hal yang tidak benar. Ayat hafalan: "Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik." (1 Tesalonika 5:21) (t/Setya) Diterjemahkan dari: Judul buku: The One Year Book of Devotion for Kids II Judul asli artikel: Ambush Tanggal: 20 Februari Penulis: Pauline O. Youd Penerbit: Tyndale House Publisher, Inc, Illinois 1993 -- Bergabunglah dalam: http://fb.sabda.org/binaanak -- ______________________________________________________________________ STOP PRESS PERAYAAN 15 TAHUN SABDA 26 -- 30 OKTOBER 2009 Melengkapi rangkaian perayaan 15 Tahun SABDA ini, maka dalam minggu terakhir ini kami akan melaporkan beberapa rencana yang ternyata harus mundur karena belum selesai dikerjakan sampai minggu ini. Melalui kesempatan ini, kami sekaligus memohon dukungan Anda dalam doa agar apa yang sudah kami laksanakan dapat diberkati Tuhan, dan yang belum berhasil diselesaikan, dapat segera kami selesaikan dengan sebaik mungkin. - Peluncuran CD Image SABDA (ISO) -- sedikit mundur dari rencana, tapi minggu ini akan diselesaikan. - Mini Road Show ",15 Tahun SABDA" di Solo (2). Acara ini sudah berlangsung dengan baik dan diikuti oleh 38 hamba Tuhan dari Solo. Doakan agar training penggunaan situs SABDA Alkitab ini membantu mereka dalam pelayanan mimbar mereka. - Peluncuran Gadget "AYATIZER" -- rencana ini akan diundur sampai minggu ini karena masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. - Peluncuran Publikasi m-Biblika -- sudah memasuki tahap penyelesaian. - Peluncuran upgrade CD Alkitab Audio (TB dan BIS) -- sedang disempurnakan. - Retret dan ucapan syukur staf YLSA di Tawangmangu. Terima kasih untuk kerja sama dan dukungan yang Anda berikan kepada YLSA. Kiranya Tuhan Yesus memberkati pelayanan kita bersama. ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN copyright(e) e-BinaAnak 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak Kunjungi Blog SABDA di: http://blog.sabda.org/ Bergabunglah dalam Fan Page e-BinaAnak: http://fb.sabda.org/binaanak ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |