Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/435 |
|
e-BinaAnak edisi 435 (3-6-2009)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 435/JUNI/2009 - SALAM DARI REDAKSI: Memiliki Karakter Seperti Kristus - ARTIKEL: Pemuridan - Mengasihi Seperti Yesus - MUTIARA GURU - TIPS: Mengasihi Anak-Anak Seperti yang Yesus Lakukan - BAHAN MENGAJAR: Allah Memelihara Kita - WARNET PENA: Bahan Mengasihi Seperti Yesus dalam Situs PEPAK ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MEMILIKI KARAKTER SEPERTI KRISTUS Shalom, Baru saja kita merayakan turunnya Roh Kudus yang dijanjikan Yesus kepada murid-murid-Nya sebelum Ia naik ke surga. Biarlah peringatan tersebut mengingatkan kita bahwa pelayanan yang kita lakukan selama ini selalu berada di bawah tuntunan dan bimbingan Roh Kudus. Pelayan Anak yang hidupnya dituntun oleh Roh Kudus pasti tahu benar bahwa Kristus ingin kita menjadi pelayan yang memiliki karakter seperti Dia. Karakter yang telah dia teladankan selama pelayanan-Nya di dunia, dan seperti yang telah dicatat dalam firman Tuhan. Pelayan anak yang dipenuhi Roh Kudus pun, pasti ingin menjadi seperti Dia. Oleh karena itu, sepanjang bulan Juni ini, kami mengajak Pelayan Anak sekalian menyimak edisi-edisi e-BinaAnak yang bertemakan "Memiliki Karakter Seperti Kristus". Kasih merupakan karakter Kristus yang kami bahas pada edisi perdana bulan ini. Kiranya menjadi berkat dan membuat kita semakin menyadari bahwa tanpa memiliki kasih yang besar seperti Kristus, kita tidak dapat melayani jiwa-jiwa kecil yang Ia percayakan kepada kita. Selamat melayani. Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/arsip/e-binaanak/ http://pepak.sabda.org/ "Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?" (Roma 8:35) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Roma+8:35 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL PEMURIDAN - MENGASIHI SEPERTI YESUS Mungkin Anda bertanya, "Bisakah seseorang mengasihi seperti Yesus?" Jawabannya ya! Tetapi bisakah seseorang itu mengasihi dengan sempurna? Tidak! Dapatkah ini dilakukan dengan mudah? Jawabannya juga tidak. Masalah utama kita -- murid-murid Kristus, yang benar-benar lahir kembali oleh Roh Kristus, bertobat, dan berpaling dari dosa untuk kemudian mengikuti dan menaati-Nya -- adalah bahwa kita terpengaruh oleh gagasan-gagasan kabur yang dunia miliki tentang kasih Kristen. Banyak gereja dan denominasi keliru menyimpulkan bahwa mengasihi seperti Yesus berarti tidak menghukum dosa, tidak membedakan yang benar dan salah, tidak membuat batasan yang jelas antara keadilan dan ketidakadilan, serta tidak menghargai kebenaran. Sebaliknya, ungkapan kasih yang tertinggi, bila Anda ingin mengasihi seperti Yesus, adalah ketaatan kepada Yesus. Yesus berkata, "Jika kamu mengasihi aku, turutilah perintah-Ku." Jadi, apa maksud Yesus dalam Yohanes 13:35 ketika Dia memandang murid-murid-Nya dan berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi."? Atau Yohanes 15:12-14, "Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat- sahabatnya. Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu."? Saya yakin beberapa anak akan mengartikan ayat ini demikian, "bila orang tuaku mengasihi aku, mereka akan membiarkan aku melakukan apapun yang aku inginkan ketika aku ingin melakukannya". Beberapa pasangan akan mengartikannya demikian, "bila pasanganku mengasihi aku, dia akan membiarkan aku melakukan apa pun yang ingin aku lakukan, tak peduli apa akibatnya bagi diriku sendiri dan pasanganku". Di sinilah kesalahkaprahannya. Bila kamu mengasihi aku, lakukan ini. Bila kamu mengasihi aku, lakukan itu. Kita melihat pemikiran seperti itu di sekeliling kita, ke mana pun kita pergi. Apa fokus masalah ini? Dalam budaya kita, yang ada di sekitar kita adalah saya; orang yang ingin dan perlu dikasihi. Kita adalah orang yang mementingkan, mengasihi, dan mengunggulkan diri sendiri. Anak- anak dibesarkan untuk menyenangkan dirinya sendiri, melakukan apa yang menyenangkan dan membuat mereka bahagia serta memberi mereka kesenangan. Kita telah menjadi orang yang egois. Namun, apakah yang menjadi fokus ajaran Yesus? Andalah yang seharusnya mengasihi. Andalah yang seharusnya menunjukkan kasih. Jangan kuatir apakah Anda akan menerima balasannya atau tidak. Kebenarannya adalah bahwa ketika Anda mengasihi, Anda akan menerima balasannya. Anda mengerti maksudnya? Ketika Anda mengasihi, ketika Anda menunjukkan kasih kepada orang lain melalui tindakan-tindakan Anda, Anda akan menerima kasih. Tuhan memastikan hal itu. Dia tidak berkata bahwa orang yang Anda kasihi akan mengasihi Anda. Dia tidak mengatakan bahwa Anda akan menuai dari tempat di mana Anda menabur, tetapi dari apa yang Anda tabur (Galatia 6:7). Ini adalah perbedaan yang sangat penting dan itulah yang disamarkan oleh budaya kita saat ini. Konsep yang utuh tentang kasih berubah menjadi suatu sentimentalitas. Orang-orang menggunakan kasih sebagai pengaruh supaya orang lain melakukan apa yang mereka inginkan untuk kepentingan mereka sendiri. Seluruh fokus dari kasih pada generasi kita ini adalah pada penerimaan permintaan. Penekanan utuh atas kasih adalah kurangnya penghukuman atas dosa dan apa yang salah, sedangkan pada kenyataannya Yesus mengatakan kepada kita bahwa tanda dari pemuridan adalah bahwa kita mengasihi seperti Dia mengasihi. Bukan seperti itu kasih yang dipahami oleh orang-orang pada masa kini. Yesus tidak pernah menyukai dosa. Yesus tidak pernah mengedipkan mata pada dosa. Yesus mengampuni dosa dan sangat mengasihi orang yang berdosa sehingga mau mati bagi mereka, meskipun Dia sendiri tidak berdosa. Tetapi, adalah kasih bila kita menghukum dosa dan bila kita menyebut dosa sebagai dosa. Mengapa? Karena dosa itu berbahaya. Karena dosa melukai keluarga dan menghancurkan orang dan komunitas serta merusak dan menyebabkan pergolakan di rumah dan lingkungan kita. Bila Anda ingin mengasihi seperti Yesus, katakan apa yang benar. Jangan biarkan orang lain mengatakan kepada Anda apa artinya kasih berdasarkan pengertian atau pengertian ulang mereka; seperti jika Anda mengasihi berarti Anda tidak akan menghukum homoseksualitas. Katakan apa yang Yesus katakan. Jangan sampai salah. Itu merupakan hal yang bertentangan dan pertentangan ini meluap ke komunitas Kristen dan beberapa orang Kristen telah menerapkannya. Tetapi ketika Yesus berkata, "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku," Dia tidak berbicara tentang pertentangan atas kasih pada masa sekarang yang mengabaikan dan menutupi dosa. Dia tidak berkata bahwa Anda seharusnya menuntut untuk dikasihi orang lain, melainkan setiap kita seharusnya mengasihi orang lain dan setiap kita seharusnya memberikan diri kita sendiri kepada orang lain sehingga dunia bisa melihat kasih Kristus dalam diri kita dan tahu bahwa kita adalah murid-murid-Nya. Apakah Anda pernah berpikir tentang kapan ini disampaikan oleh Tuhan? Ini benar-benar menentukan. Dia menyampaikan kata-kata itu kepada murid-murid-Nya setelah Dia membasuh kaki murid-murid-Nya. Ingat, waktu itu berbeda dengan zaman sekarang, yang jalanannya biasanya bersih dan orang-orang memakai kaos kaki dan sepatu serta bepergian dengan mobil yang bagus. Mereka berjalan dengan kaki telanjang dan beberapa dari mereka memakai sandal di jalanan yang kotor yang penuh dengan debu dan lumpur. Beberapa orang mungkin berkata, "Tuhan, aku bisa mengerti Tuhan membasuh kaki Petrus atau Yohanes, mereka adalah murid-murid yang Engkau kasihi, tetapi Engkau juga membasuh kaki Yudas. Itu berlebihan Tuhan, Engkau sudah tahu bahwa Yudas telah menyia-nyiakan Engkau dengan menjual Engkau. Tapi Engkau membasuh kakinya. Engkau tahu bahwa dia akan mengkhianati Engkau. Engkau tahu bahwa murid-murid-Mu akan melarikan diri dan mengkhianati Engkau, tapi Engkau membasuh kaki mereka juga. Jawabannya ada di ayat 1. "Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya." Itulah mengasihi seperti Yesus. Anda mengasihi sampai pada kesudahannya, tidak hanya pada situasi yang baik. Tidak hanya ketika Anda bahagia, tetapi pada saat krisis dan tegang. Itulah saat-saat di mana kasih Anda diuji. Kasih yang Yesus miliki bukanlah kasih manusia, bukan kasih yang untuk diri sendiri, bukan kasih yang posesif, bukan kasih yang rumit dan keliru yang diberikan kepada kita dari berbagai arah. Ini adalah kasih yang membebaskan. Ini adalah kasih yang sesungguhnya. Itulah sebabnya saya katakan di awal bahwa kasih ini tidak alami dan mudah. Hanya Tuhan yang bisa memberi Anda kasih seperti ini. Kasih filia itu manusiawi, tetapi kasih agape tidak. Apakah mengasihi seperti Kristus itu mudah? Tidak! Tak seorang pun akan mengatakan bahwa mengasihi seperti Kristus itu mudah. Tetapi hanya Kristuslah yang bisa membuat Anda bisa mengasihi seperti Kristus. Bila Anda adalah murid Yesus Kristus dan mengaku sebagai murid Yesus Kristus, Anda harus bertanya kepada diri Anda sendiri, "Apakah saya mengasihi seperti Yesus?" Apakah ada tongkat ajaib yang akan membantu Anda mengatasi luka-luka emosional Anda? Ya! Adakah suatu ramuan yang bisa membuat Anda utuh? Ya! Tetapi pertanyaannya adalah, "Bagaimana Anda mengasihi seperti Kristus?" Inilah caranya. Setiap kali ada seseorang yang berbuat salah atau berbuat dosa kepada Anda, putuskanlah untuk segera mengampuninya, antara Anda dan Tuhan. Mungkin orang ini tidak pantas untuk diampuni. Orang ini melukai saya terus dan hampir menghancurkan saya. Silakan jawab pertanyaan saya. Apakah Yesus telah dan akan selalu mengampuni dosa-dosa Anda? Bila Dia mengampuni Anda dan Anda bahagia menerima pengampunan-Nya, maka mengapa kuatir untuk tidak mengampuni orang lain? Bila Anda adalah murid Yesus, Anda akan mengasihi seperti Yesus. Bila Anda memilih untuk tidak mengampuni orang lain, bahkan setelah menerima pengampunan dari-Nya, Anda akan kehilangan pengampunan dan berkat Tuhan itu, dan semua dosa Anda akan dikembalikan kepada Anda. Itulah hukum kerajaan. Markus 11:25-26. Berapa kali saya gagal mengampuni? Berkali-kali! Kenyataannya adalah kita tidak bisa melakukannya sendiri. Ada saatnya ketika saya menghadapi masalah tertentu. Saya terus-menerus gagal. Tetapi, setiap kali gagal, saya datang kepada Tuhan dan berkata, "Tuhan, maafkan aku, ampuni aku dan tolong aku." Perlahan-lahan, kemenangan dan pelepasan pun terjadi, karena saya terus meminta pertolongan Tuhan dan meminta Tuhan melakukan dalam diri saya apa yang tidak bisa saya kerjakan sendiri, dan Dia dimuliakan melalui tangisan saya. Mudahkah? Tidak! Bila saya tidak berjalan bersama Tuhan dalam keintiman -- hari demi hari, peristiwa demi peristiwa -- hal itu tidaklah mudah. Tetapi ketika saya berjalan dalam keintiman bersama Tuhan, itu semua menjadi mudah. Karena Dia mengasihi melalui kita. Mengasihi seperti Yesus tidak berarti bahwa Anda menutup mata pada dosa atau tidak pernah marah terhadap dosa, tidak berarti pula bahwa ketika seseorang berbuat salah atau berdosa terhadap Anda maka Anda berpura-pura hal itu tidak terjadi atau tidak melukai Anda. Itu adalah buah pikiran yang keliru. Tidak nyata. Tuhan tidak meminta Anda tidak jujur terhadap diri Anda sendiri atau mengingkari sesuatu yang nyata atau yang benar-benar terjadi kepada Anda, melainkan Dia meminta Anda untuk mengampuni. Matius 18:21-22; Matius 6:12. Apa artinya mengampuni dan melupakan seperti Yesus? Ini berarti bahwa kapan pun ada seseorang yang berbuat salah kepada Anda, maka pada saat itu juga Anda segera melihat ke surga dan berkata, "Tuhan Yesus, karena kekuatan dan kemampuan-Mu dan karena aku adalah murid-Mu, aku mengampuni orang itu dan aku serahkan kepada-Mu." Lakukan dengan iman jika Anda kesulitan melakukannya. Katakan, "Tuhan, Engkau tahu aku kesulitan melakukan hal ini, tetapi Engkau katakan kepadaku bahwa bila aku menginginkan pengampunan dari-Mu, aku harus mengampuni orang lain, jadi tolonglah aku untuk bisa mengampuni mereka seperti Engkau mengampuni aku." Jujurlah. Inilah artinya mengampuni dan melupakan. Anda membereskannya dengan segera dan secara pribadi dengan Tuhan. Ini berarti ketika orang yang bersalah kepada Anda telah bertobat dan datang kepada Anda dan meminta pengampunan dari Anda, karena Anda telah menyerahkannya kepada Tuhan, Anda siap untuk merangkul mereka dan memberikan pengampunan serta mengasihi mereka seperti Yesus. Beberapa orang, ketika ada yang bersalah kepada mereka, segera mengatakan kepada orang itu bahwa kesalahannya telah diampuni. Jangan lakukan itu. Itu bukanlah seperti yang Yesus katakan kepada kita. Dia berkata, bila mereka bertobat, ampuni mereka. Bila orang itu tidak datang dan meminta pengampunan, jangan mencoba untuk memberikan pengampunan kepada mereka, tetapi bereskanlah dengan Bapa di surga. Beberapa orang, ketika ada orang yang datang untuk meminta ampun, akan mencoba untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa dan berkata, "Oh, tidak apa-apa." Jelas-jelas telah terjadi sesuatu. Jangan pernah berkata demikian. Itu tidak jujur. Itulah dosa, dosa tidak mengadili atau kasar. Jujur dan dapat dipercaya adalah suatu keharusan dan ketika dosa dibawa ke permukaan dan diakui, pengampunan harus diberikan, tanpa kepura-puraan atau berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Beberapa orang berkata bahwa mereka akan mengampuni, tetapi tidak akan melupakan. Anda tahu mengapa orang-orang mengatakan demikian. Karena mereka berpikir bahwa melupakan berarti mereka telah lupa dan tidak ingat apa-apa lagi. Ketika Alkitab mengatakan bahwa Tuhan mengampuni dan melupakan, itu tidak berarti bahwa Tuhan yang tahu segalanya tentang setiap orang, dari sebelum penciptaan dunia ini hingga akhir zaman, tiba-tiba lupa dan tidak ingat apa pun tentang apa yang Anda lakukan. Tidak! Tidak demikian maksudnya. Melupakan berarti bahwa Dia tidak akan mengungkitnya lagi. Melupakan berarti bahwa dosa itu tidak ada dalam buku besar, bahwa Dia akan menghapusnya pada hari pelunasan dan berkata, "Lihat apa yang kau lakukan di sini." Melupakan berarti bahwa Anda menghapus utang dan tidak menagihnya lagi, selamanya menghapus utang itu dari kolom utang, meskipun sejak saat itu, secara teknis, utang itu tidak dilupakan. Sering kali, ketika seseorang berbuat salah kepada saya, saya menunggu hingga mereka -- bukan perwakilan mereka -- meminta pengampunan. Tetapi kadangkala, dalam hati saya, saya menyerahkannya kepada Tuhan dan menghapus utang itu. Mengapa? Karena utang itu akan menunda hidup saya, perjalanan saya bersama Tuhan dan pelayanan saya. Jadi, saya hadapi masalah itu. Harus saya akui bahwa kadang-kadang hal itu sulit dilakukan, ketika saya tidak benar-benar hadir dalam hadirat-Nya. Kedagingan memberontak dan saya harus melawannya, berdoa, meminta anugerah Tuhan, dan minta Tuhan memampukan untuk melepaskannya dan melupakannya. Tetapi saya menghadapinya, dan itu berarti berjuang melawan kedagingan, karena saya tahu bahwa selama saya terus menyimpan sesuatu dalam roh terhadap seseorang, secara rohani saya lumpuh. Anda tidak bisa dengan efektif menunjukkan kasih Kristus atau menjadi saksi bagi-Nya atau berjalan dalam damai dan kemenangan-Nya bersama kemarahan atau sikap tidak mengampuni dalam hati Anda. Dan bila hal ini tidak dilakukan, ini akan terus membusuk dan berubah menjadi kepahitan yang akan merusak seluruh hidup dan roh Anda. Ibrani 12:15. Jadi, bereskan hal ini dalam kuasa Yesus Kristus, bereskanlah secara pribadi dengan Yesus. Pertama, Anda jangan sekali-kali menawarkan atau memberikan pengampunan kepada seseorang bila orang itu tidak memintanya. Bila Anda mendatangi seseorang itu dan berkata, "Saya mengampuni Anda atas apa yang telah Anda lakukan," orang itu mungkin tidak akan peduli bahwa mereka telah melakukan kesalahan, khususnya bila mereka bukan orang percaya. Alasan mengapa kekristenan kita sangat rapuh adalah karena kita berkotbah: "Datanglah kepada Yesus dan jadikan Dia sebagai temanmu." Itu memang indah, tetapi Dia tidak bisa menjadi teman Anda sampai Anda benar-benar telah dihukum karena Anda telah berdosa terhadap Allah yang Kudus dan terhadap perintah-Nya dan terhadap hukum-Nya dan bahwa Anda menghadapi bahaya tanpa Yesus Kristus yang membayar lunas dosa-dosa Anda. Masalahnya adalah gereja telah mengkhotbahkan keselamatan dan anugerah yang murahan sehingga tidak seorang pun yang meminta pengampunan lagi. Bila seseorang berada di bawah penghukuman karena dia telah berdosa terhadap Allah yang kudus, mereka tidak akan pernah dilahirkan lagi. Menambahkan Yesus dalam daftar pertemanan Anda tidak akan membantu. Yesus adalah teman yang baik, tetapi itu tidak akan membantu Anda. Yesus adalah satu-satunya teman bagi orang yang mengakui dosa-dosa mereka dan mau berhenti berbuat dosa. Jadi, orang itu harus bertobat secara pribadi dan kemudian baru diampuni. Penghukuman harus didahului dengan pertobatan, dan ketika pertobatan terjadi, pengampunan pun harus diberikan dengan murah hati dan cuma-cuma. Kedua, Anda harus segera melakukan pengampunan dari dalam dan tanpa menundanya. Jangan mendiamkannya. Pengampunan itu akan berkembang. Membawa kemarahan membuat Anda terhindar dari berkat Tuhan dalam hidup Anda. Jadi hadapilah di dalam hati dan kemudian tunggu waktu Tuhan untuk memberikan pengampunan itu keluar. Setelah kebangkitan, Yesus tidak terburu-buru datang kepada Petrus dan berkata, "Sekarang Petrus, kamu telah mengkhianatiku tiga kali, tetapi aku mengampunimu." Tidak. Sebaliknya, Dia mengulanginya tiga kali, "Petrus, apakah kau mengasihiku" dan Petrus pun menjadi yakin. Tuhan mengampuni dia. Kapan Yesus mengampuni Petrus? Injil mengatakannya. Alkitab mengatakan bahwa setelah Petrus mengkhianati Dia tiga kali; Yesus berpaling dan memandang Petrus. Seolah-olah waktu itu Dia berkata, "Tidak apa-apa Petrus, Aku sudah mengampunimu di dalam hati-Ku." Ketika Yesus mengampuni orang banyak yang memakukan Dia di kayu salib, Dia tidak -- dalam kesakitan-Nya di kayu salib -- melihat ke bawah dan berkata, "Aku mengampuni kalian." Melainkan Dia berdoa kepada Bapa, "Bapa, ampunilah mereka." Sangat sedikit orang yang benar-benar mendengar-Nya. Perkataan-Nya itu antara Dia dan Bapa. Dia melakukannya di tempat itu juga. Mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Apakah Dia mengatakan kepada orang-orang itu, "Aku mengampuni Engkau."? Mereka akan tertawa dan mengejek. Ampuni kami bagaimana, kami kan justru menyenangkan pemerintah dan Allah, bicara apa kamu. Tetapi kemudian Alkitab mengatakan bahwa pada hari Pentakosta, tiga ribu orang datang kepada Kristus di Yerusalem. Beberapa dari mereka adalah orang-orang yang berdiri di bawah salib. Anda katakan kepada Bapa tentang mereka yang telah melukai Anda. Kemudian Bapa akan memberi Anda kekuatan supernatural untuk dapat mengampuni sehingga Anda bisa menjaga hati Anda bersih antara Anda dan Dia. Mengapa Anda harus melakukannya segera? Alkitab mengatakan bila saya menghormati ketidakadilan dalam hati saya, di mana tak seorang pun bisa melihatnya, di mana tak seorang pun tahu kecuali saya dan Tuhan, berarti saya menghormati dosa dalam hati saya. Bila saya menyembunyikan dosa, menyimpan kemarahan, menghibur dosa, memelihara dosa, dan merawat dosa dalam hati saya, maka doa-doa saya tidak akan memnembus langit-langit rumah sehingga Tuhan tidak akan mendengarkannya (Mazmur 66:18). Pernahkah Anda mendoakan sesuatu dalam jangka waktu yang lama dan tidak mendapatkan jawabannya? Mungkin saja Anda sedang menghibur kemarahan, merawat dosa, atau menjaga kepahitan dan kemarahan dalam hati Anda. Atau mungkin saja Anda tidak mengasihi seperti Yesus. Bila Anda bukan murid Yesus, tidak datang kepada-Nya, mengakui dosa Anda, menerima pengampunan-Nya, dan dilahirkan kembali dalam roh-tNya, Anda boleh saja mencoba menyamai Yesus semau Anda, tetapi Anda tidak akan pernah bisa melakukannya. Karena itulah kekuatan yang Yesus berikan kepada murid-murid-Nya. Bila Anda murid-Nya, Dia ingin Anda memilikinya. Bila Anda bukan murid Yesus Kristus, bila Anda tidak pernah bertobat dari dosa-dosa Anda, maka Anda tidak bisa mulai dengan meminta untuk menjadi seperti Yesus atau untuk mengasihi seperti Yesus. Anda harus memulainya dari salib, merendahkan diri Anda sendiri dan dengan pertobatan dan iman atas apa yang telah Dia kerjakan untuk Anda, menjadi murid Kristus dan mengizinkan Dia hadir dalam hidup Anda, mengampuni dosa-dosa Anda, dan membersihkan Anda dari dosa-dosa sehingga kemudian Dia bisa membawa Anda ke jalan yang dapat membuat Anda mengasihi seperti Yesus. (t/Ratri) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: His Sheep Judul asli artikel: Discipleship – Loving Like Jesus Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.hissheep.org/messages/discipleship_loving_like_Jesus.html ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Kita harus mengasihi seperti Yesus, karena kita telah menerima kasih itu dari Dia. ______________________________________________________________________ TIPS MENGASIHI ANAK-ANAK SEPERTI YANG YESUS LAKUKAN Salah satu ayat favorit saya adalah Markus 10:13-16. Sebagai pelayan anak, kita dapat belajar banyak dari ayat tersebut. Bahkan, menurut saya, inilah teladan yang ingin Yesus berikan kepada kita sebagai pelayan anak. Dalam ayat ini, anak-anak dibawa kepada Yesus untuk diberkati. Namun, para murid menghalang-halangi mereka dan Yesus pun menegur para murid. Dia sangat tidak suka dengan sikap murid-murid-Nya. Dengan kata lain, sikap seperti itu sangat menyedihkan hati-Nya. Kemudian Dia memberikan dua hal penting! Dia berkata, "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku dan jangan menghalangi mereka." Saya pikir para murid mengerti apa keinginan Yesus; apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap anak-anak tersebut. Yesus melanjutkan dan berkata bahwa anak-anak yang berlarian itu adalah teladan iman yang seharusnya dimiliki oleh para murid. Sungguh sederhana! Anak-anak kecil tersebut menggambarkan kondisi dan karakter yang berkenan di hadirat-Nya -- dan hal itu tidak diperlihatkan oleh para murid! Wah! Kemudian Yesus menyatakan bagaimana kita dapat melayani anak-anak. Pertama, Dia memeluk anak-anak tersebut. Perhatikan, Dia hanya diminta untuk memberkati anak-anak yang datang kepada-Nya, namun Yesus lantas melakukan hal yang lebih dari itu, Dia memeluk anak-anak tersebut. Bayangkanlah perasaan orang tua mereka saat itu. Tahukah Anda bahwa orang tua anak-anak layan kita akan merasakan perasaan yang sama ketika kita memperlakukan anak-anak mereka seperti yang Yesus lakukan. Ketika anak-anak tersebut berada dalam pelukan Yesus, Ia memberkati mereka. Berkat yang Dia berikan bukan sekadar doa pendek. Kata "memberkati" di situ berarti Dia mendoakan anak-anak tersebut dengan sangat sungguh-sungguh dan mendalam. Dia mengetahui nilai perbuatan-Nya tersebut. Apa yang kita lakukan pun bernilai, dan memberikan diri kita sepenuhnya kepada anak-anak layan kita, adalah sesuatu yang layak dilakukan! Ada lima pelajaran singkat yang dapat kita pelajari dari cara Yesus melayani anak-anak. 1. Kita perlu datang kepada Yesus seperti seorang anak kecil. Ini pelajaran untuk para murid-Nya, dan untuk kita juga. Satu hal yang saya cintai dari pelayanan anak adalah kita dapat belajar banyak hal mengenai iman hanya dengan berkumpul bersama anak-anak kecil tersebut. Yesus mengatakannya kepada kita dalam Markus 10:13-16 tersebut. 2. Anak-anak membutuhkan Yesus. Mengherankan, terkadang kita tidak mengingat hal tersebut dalam rencana program sekolah minggu dan manajemen pelayanan. Tetapi kita harus ingat bahwa semua program yang direncanakan harus dilakukan atas dasar kebutuhan anak-anak terhadap Yesus. 3. Kita tidak boleh melakukan pendekatan pelayanan seperti yang dilakukan para murid. Mereka tidak menghargai anak-anak, kasar terhadap orang tua yang datang membawa anaknya, dan hanya memikirkan diri sendiri agar dapat memiliki waktu dan relasi dengan Yesus. Kita tidak akan mencontoh mereka, bukan? 4. Kita harus melakukan pendekatan seperti yang Yesus lakukan. Berikan pelayanan yang ekstra, terlibatlah dalam kehidupan anak-anak layan Anda, dan biarkan pelayanan kita mengalir sebagai hasil dari hubungan kita yang sangat dalam dengan Bapa. 5. Pahamilah bahwa kita bisa saja tidak akan mengetahui "akhir sebuah cerita". Tidak mengapa! Kita tidak tahu menjadi apa anak-anak yang diberkati Yesus itu kelak. Yang kita tahu adalah bahwa Yesus melibatkan diri-Nya dalam hidup mereka pada saat itu. Saya tidak boleh mengkhawatirkan nantinya bagaimana -- semua itu adalah "urusan" Tuhan! Luangkan waktu untuk memahami Markus 10:13-16 dan biarkan teladan Yesus dalam melayani anak-anak tersebut merasuk dalam jiwa Anda. Pada akhirnya, Anda akan mencintai anak-anak tersebut, sama seperti Yesus. Hal itu adalah hal yang baik! (t/Davida) Diterjemahkan dari: Nama situs: Kidz matter Judul asli artikel: Loving Kids Like Jesus Did Penulis: Greg Baird Alamat URL: http://www.kidzmatterarticles.com/?p=35 ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR ALLAH MEMELIHARA KITA Persiapan: Siapkan seikat bunga, seikat rumput kering, dan seekor burung (boleh yang sesungguhnya atau mainan). Renungan: Suatu sore pada musim semi, Yesus duduk di lereng bukit dan mengajar orang banyak yang datang kepada-Nya. Pada waktu itu, Dia mengajarkan banyak perkara yang masih berlaku sampai saat ini. Mungkin salah satu kebenaran indah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus pada waktu itu ialah bahwa Allah memelihara anak-anak-Nya. Saya dapat membayangkan bahawa pada waktu itu Dia duduk di atas batu yang besar dan dikerumuni oleh orang banyak yang datang dari desa-desa sekitarnya. Mereka yang datang itu bukan orang-orang yang kaya. Mereka itu orang yang miskin, yang setiap hari bekerja keras untuk mendapatkan pakaian dan makanan yang secukupnya. Waktu itu Tuhan Yesus memandang mereka dan berkata, "Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan. Pandanglah burung-burung di langit." (Perlihatkan burung itu.) "Mereka tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di surga." Tak ada seekor burung pun yang menabur atau menuai. Burung tidak memunyai lumbung atau gudang untuk menyimpan makanannya pada musim dingin. Burung yang kecil itu hanya percaya kepada Allah atas makanannya tiap hari. Tuhan Yesus berkata, "Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?" Kemudian Tuhan Yesus berbicara tentang hal pakaian. Dia berkata, "Perhatikanlah bunga-bunga liar yang tumbuh di padang." (Perlihatkan bunga itu.) Saya pikir waktu itu Tuhan Yesus menunjuk ke padang yang penuh dengan bunga. "Bunga tidak bekerja dan tidak memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak pernah berpakaian seindah bunga-bunga itu." Tuhan Yesus masih belum selesai berkata-kata. "Benar, Allah mendandani rumput dan bunga di padang. Hari ini rumput dan bunga itu ada dan besok dibuang ke dalam api." Tuhan Yesus tahu persis bahwa orang-orang miskin itu mencari rumput kering dan mengikatnya menjadi berkas-berkas untuk digunakannya sebagai bahan bakar, karena tidak ada kayu. (Perlihatkanlah seikat rumput kering.) "Jadi, jika demikian Allah mendandani rumput dan bunga itu, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani dan memelihara kamu?" Kemudian hari, Tuhan Yesus mengatakan kepada mereka, "Burung pipit tidak berharga, namun seekor pun daripadanya tidak akan jatuh mati tanpa setahu Allah. Bahkan, rambut kepalamu pun terhitung semuanya." Allah tahu berapa banyak rambut di kepalamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu berpikir bahwa Allah tidak mengetahui keadaanmu. Dia tahu di mana kamu ada. Dia mengetahui perbuatan dan pikiranmu. Dia tahu apa yang kamu butuhkan sebelum kamu memintanya. Dia memelihara kalian. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Buku Pintar Sekolah Minggu Jilid II Penyusun: Badan Pembina DSM Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah Penerbit: Gandum Mas, Malang 1996 Halaman: 149 ______________________________________________________________________ o/ WARNET PENA o/ BAHAN MENGASIHI SEPERTI YESUS DALAM SITUS PEPAK http://pepak.sabda.org/ Berikut ini tautan ke artikel-artikel terkait dalam situs PEPAK mengenai teladan Yesus dalam hal mengasihi. Selamat menyimak. 1. Mengasihi Murid Seperti Teladan Yesus http://pepak.sabda.org/mengasihi_murid_seperti_teladan_yesus 2. Bawalah Anak Itu Kemari http://pepak.sabda.org/bawalah_anak_itu_kemari 3. Apa yang Yesus Ajarkan Tentang Kasih (1 Korintus 13) http://pepak.sabda.org/apa_yang_kristus_ajarkan_tentang_kasih_1Korintus_13 4. Apakah Kasih itu Sesungguhnya? http://pepak.sabda.org/apakah_kasih_itu_sesungguhnya ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |