Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/429 |
|
e-BinaAnak edisi 429 (23-4-2009)
|
|
___e-BinaAnak (Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak)____ DAFTAR ISI EDISI 429/April/2009 - SALAM DARI REDAKSI: Memuridkan Murid - ARTIKEL 1: Makna Kenaikan Yesus - MUTIARA GURU - BAHAN MENGAJAR 1: Kenaikan Yesus ke Surga - BAHAN MENGAJAR 2: Yesus Akan Datang Kembali - WARNET PENA: Cerita, Aktivitas, dan Alat Peraga Kenaikan Yesus ke Surga ______________________________________________________________________ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke redaksi: <binaanak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-binaanak(at)hub.xc.org> ______________________________________________________________________ SALAM DARI REDAKSI MEMURIDKAN MURID Salam kasih, Pada saat akan naik ke surga, Yesus meminta murid-murid-Nya untuk menjadikan seluruh bangsa sebagai murid-Nya. Perintah ini tidak berlaku bagi para murid Yesus saat itu saja, namun juga menjadi Amanat Agung bagi anak-anak Tuhan saat ini, termasuk para pelayan anak. Minggu ini, masih dalam rangkaian perayaan Paskah, Redaksi e-BinaAnak mengajak Anda mempersiapkan peringatan Kenaikan Yesus ke Surga, sebuah peringatan yang tidak terlalu sering dirayakan dalam sekolah minggu. Sejatinya, peristiwa ini sangat penting untuk diperingati karena kita terus diingatkan akan Amanat Agung Tuhan Yesus dan janji-Nya untuk datang kembali menjemput orang percaya, termasuk anak-anak layan kita yang telah menerima Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Untuk memaknai kenaikan-Nya ke surga, terlebih dahulu simaklah artikel yang kami siapkan. Setelah itu, ajarkanlah kepada anak-anak layan Anda dengan bantuan dua bahan mengajar. Jangan lupa tengok referensi cerita, aktivitas, dan alat peraganya dalam Warnet Pena. Kiranya, melalui peringatan kenaikan Yesus ke surga setelah kebangkitan-Nya, kita selalu diingatkan dan semakin berkomitmen untuk memuridkan para murid yang telah Tuhan percayakan kepada kita. Amin. Selamat memuridkan murid Anda! Pimpinan Redaksi e-BinaAnak, Davida Welni Dana http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ http://pepak.sabda.org/ "Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk." (Markus 16:15) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Markus+16:15 > ______________________________________________________________________ ARTIKEL MAKNA KENAIKAN YESUS Oleh: Pdt. Mangapul Sagala Kisah kenaikan Yesus Kristus umumnya tidak dilihat sebegitu penting sebagaimana kisah kematian dan kebangkitan-Nya. Hal itu tampak dari cara umat menyikapi peringatan kenaikan-Nya. Umumnya kelihatan sepi-sepi saja. Sebagian teolog memang melihat hari kenaikan tersebut tidak begitu penting. Bahkan ada yang meragukan dan menolak peristiwa tersebut dan menganggapnya sebagai karangan dan dongeng dari gereja mula-mula. Lalu, sebenarnya apa dasar kita menerima dan memercayai kenaikan-Nya tersebut? Sebenarnya, di berbagai tempat, langsung atau tidak langsung, Alkitab berbicara tentang kenaikan Tuhan Yesus tersebut. Bahkan, ada satu bagian Alkitab yang sangat jelas menuliskan kisah tersebut. Dokter Lukas dengan sangat jelas dan cukup detail menuliskan kisah tersebut pada volume kedua dari tulisannya, yaitu pada Kisah Para Rasul 1:6-11. Berdasarkan kisah tersebut di atas, kita dapat belajar beberapa hal penting. Pertama, kenaikan Yesus tersebut menegaskan fakta perihal kebangkitan-Nya. Alkitab menegaskan bahwa kenaikan Tuhan Yesus merupakan satu kesatuan dengan kematian dan kebangkitan-Nya. Menarik sekali bagaimana dokter Lukas memulai kitab Kisah Para Rasul tersebut. "Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat," (1:1-2). Jadi, dokter Lukas tidak hanya menulis penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus, melainkan sampai pada hari Ia terangkat! Kedua, kenaikan Yesus ke surga mendemonstrasikan kemenangan-Nya yang sempurna. Alkitab menegaskan bahwa Yesus bukan hanya mengalahkan kuasa penyakit, menghentikan badai dan angin ribut, serta mengalahkan kuasa dosa, melainkan dengan jelas kita membaca bahwa Yesus juga mengalahkan kuasa maut. Lebih dari itu, Yesus sendiri bangkit dari kubur. Sesungguhnya, tidak ada catatan tentang pendiri-pendiri agama atau nabi mana pun yang memiliki kuasa yang setara dengan kuasa Yesus tersebut. Apalagi, faktanya, tentu saja tidak ada. Ketiga, kenaikan Yesus ke surga menegaskan identitas-Nya yang sesungguhnya. Seseorang pernah mengatakan, "Semua yang hidup akan berakhir ke bawah, karena semua yang hidup akan mati dan dikubur." Namun, tidak demikian dengan Yesus. Tuhan Yesus mengakhiri hidup-Nya ke atas. Kenaikan Yesus tersebut menunjukkan dari mana Dia berasal. Hal itulah yang pernah ditegaskan-Nya kepada orang-orang yang memusuhi-Nya: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini," (Yoh. 8:23). Selanjutnya, dalam pasal berikutnya kita membaca bahwa sambil memandang ke atas, Tuhan Yesus berdoa: "Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu," (Yoh. 17:11). Dengan perkataan lain, kenaikan Yesus ke surga merupakan peristiwa "pulang mudik". Hal itu dilakukan-Nya setelah seluruh pekerjaan-Nya selesai (Yoh. 17:4). Ambisi yang Benar Setelah Yesus menyelesaikan seluruh karya penyelamatan tersebut, apa yang selanjutnya terjadi? Kita membaca satu pertanyaan murid yang sangat menyedihkan. "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" (Kis. 1:6). Nampaknya, hal itu menjadi sesuatu hal yang terus-menerus memenuhi pikiran dan hati mereka. Pada detik-detik terakhir sebelum Yesus meninggalkan mereka, yang mereka tanyakan adalah soal kerajaan duniawi, kerajaan Israel. Padahal, Tuhan Yesus datang bukan untuk itu, melainkan untuk kerajaan yang lain, yang lebih mulia dan kekal, yaitu kerajaan surga. Kelihatannya, dokter Lukas sengaja menonjolkan fakta yang sangat ironis tersebut. Pada ayat sebelumnya, dokter Lukas menulis bahwa selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus "berbicara kepada mereka tentang Kerajaan Allah" (Kis. 1:3). Namun, di sisi lain, murid-murid malah menanyakan soal kerajaan Israel, bukan Kerajaan Allah. Syukurlah, ambisi yang salah itu masih sempat dikoreksi oleh Tuhan Yesus dan menegaskan apa yang seharusnya menjadi ambisi mereka seumur hidup. Itulah hal yang sangat penting untuk dilakukan, yaitu pentingnya tugas pekabaran Injil. "Kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu. Dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem, dan di seluruh Yudea dan Samaria, sampai ke ujung bumi," (Kis. 1:8). Selanjutnya, di dalam Ayat 9 kita membaca: "Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka." Jadi, kita membaca bahwa Tuhan Yesus terangkat sesudah Ia mengatakan pentingnya menjadi saksi Yesus, memberitakan Injil Kerajaan Allah yang menyelamatkan dan membahagiakan manusia. Jika kita amati pasal-pasal berikutnya, memang kita melihat bagaimana rasul-rasul dan orang percaya sangat serius melakukan tugas penginjilan tersebut. Oleh karena itulah kita dapat membaca statistik Lukas mengenai pertumbuhan gereja yang sedemikian pesat. Lukas memulai dengan seratus dua puluh orang (Kis. 1:15), selanjutnya menjadi tiga ribu jiwa (2:41). Jumlah tersebut meningkat lagi secara tajam menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki (4:4). Pertumbuhan jemaat terus terjadi. Oleh karena itu, rupanya dokter Lukas kewalahan untuk memberikan statistik detail. Itulah sebabnya, selanjutnya dokter Lukas menggunakan istilah "jumlah murid makin bertambah" (6:1). Hal tersebut juga menjadi pelajaran dan koreksi bagi kita agar kita memeriksa diri kita masing-masing. Setelah kita mengenal Tuhan Yesus dan mendengar segala pengajaran-Nya, sejauh mana hati dan pikiran kita semakin menyatu dengan visi dan ambisi ilahi. Sejauh mana hati kita bersemangat serta berkobar-kobar dalam hal penggenapan Kerajaan Allah tersebut. Apakah doa, dana, dan diri kita sudah semakin terpusat untuk hal tersebut? Jika ternyata kita masih memiliki ambisi-ambisi duniawi bahkan semakin dikuasai oleh ambisi-ambisi yang demikian, biarlah kita dengan segera membuang dan meninggalkan itu dan dengan segala kerendahan hati memohon rahmat-Nya agar Roh-Nya bekerja menguasai diri kita untuk hidup menjadi saksi-Nya (8). Semoga. Soli Deo Gloria. *) Penulis adalah alumnus Trinity Theological College, Singapura, melayani di Persekutuan Antar Universitas (Perkantas). Diambil dan disunting seperlunya dari: Nama situs: Harian Umum Sore Sinar Harapan Penulis: Pdt. Mangapul Sagala Alamat URL: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0705/19/opi03.html ______________________________________________________________________ MUTIARA GURU Membawa anak-anak menjadi murid Kristus merupakan Amanat Agung bagi setiap pelayan anak. - Welni (Praktisi Pelayanan Anak) - ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 1 KENAIKAN YESUS KE SURGA Bahan Bacaan Alkitab: Kisah Para Rasul 1:6-11 Inti Kebenaran: Yesus dimuliakan. Tujuan Pelajaran: Pada akhir pelajaran, anak-anak diharapkan dapat: 1. mengerti bahwa Yesus harus naik ke surga untuk dimuliakan, dan 2. memercayai janji Tuhan bahwa Ia akan kembali ke dunia untuk kedua kalinya. Ayat Hafalan: "Yesus akan datang kembali" (Kis. 1:11b). Persiapan Guru Bacalah terlebih dahulu: Kisah Para Rasul 1:1-5, 1:6-11 Latar Belakang Alkitab 40 hari sesudah kebangkitan-Nya, Yesus telah cukup menunjukkan diri kepada orang-orang yang mengasihi-Nya bahwa Ia hidup! Penderitaan dan perjuangan-Nya sudah selesai. Kemenangan sudah di tangan-Nya. Dan tiba saatnya untuk berpisah dengan mereka. Namun demikian, masih saja ada anggapan yang salah dari murid-murid-Nya tentang konsep Kerajaan Surga yang sering Yesus ceritakan kepada mereka. Kerajaan yang dipikirkan oleh murid-murid Yesus adalah kerajaan Israel, secara jasmani, karena saat itu kerajaan Israel masih dalam penjajahan. Itulah sebabnya Yesus sekali lagi menyakinkan mereka bahwa kuasa yang akan Allah berikan kepada mereka adalah kuasa rohani, bukan kuasa jasmani untuk memerintah kerajaan Israel. Untuk terakhir kalinya Tuhan Yesus berkumpul bersama-sama murid-Nya dan mengulangi pesan-Nya yang terakhir, yaitu menunggu sampai Roh Kudus turun atas mereka. Kenaikan Tuhan Yesus terjadi di atas sebuah bukit yang dikenal dengan nama Bukit Zaitun. Sesudah memberi berkat, maka terangkatlah Ia ke atas dan awan menutupi-Nya dari pandangan mereka. Di antara orang-orang yang menyaksikan kejadian itu ada kira-kira lima ratus orang. Kepedihan hati murid-murid Yesus karena ditinggalkan oleh Guru yang dikasihinya, membuat mereka segan untuk meninggalkan tempat itu. Mereka akhirnya meninggalkan tempat itu sesudah dua orang berpakaian putih memberikan berita bahwa Yesus telah terangkat ke surga dan akan datang kembali kelak dengan cara yang sama. Renungan untuk Guru Hari Kenaikan Yesus ke surga sungguh mengingatkan kita bahwa tugas yang ditanggungkan kepada orang-orang Kristen untuk menjadi saksi-Nya ke ujung-ujung bumi belum seluruhnya terlaksana. Kalau saat ini tugas pelayanan yang Saudara tanggung terasa berat, maka ingatlah bahwa Yesus telah terlebih dahulu menanggungnya dan sekarang Ia ingin bersama-sama dengan Saudara melaksanakan tugas mulia itu. Banyak orang memberikan penafsiran yang salah bahwa sekarang Tuhan Yesus hanya duduk di sebelah kanan Bapa dan tidak lagi bekerja, tetapi memerintahkan semua murid-murid-Nya untuk bekerja keras. Allah Bapa berkata bahwa hingga saat ini Ia masih bekerja untuk orang-orang yang dikasihi-Nya. Biarlah melalui persiapan ini, Saudara semakin diteguhkan bahwa dalam melayani anak-anak ini Tuhan melihat jerih payah Saudara, bahkan Ialah yang selalu berdoa untuk kita, Ia sering kali menghibur dan memberi semangat kepada Saudara, melalui Roh Kudus yang diturunkan kepada kita. Doa Guru Roh Kudus, terima kasih atas karya-Mu yang indah, melahirbarukan saya sehingga saya disebut sebagai "anak Allah". Dan bahkan karya-Mu masih bekerja dalam hidup saya dengan menghibur dan membangun saya untuk menjadi pelayan yang tangguh dan setia. Tuhan, biarlah hidup saya berkenan di hadapan Tuhan. Amin. Cerita untuk Anak Pendahuluan Sebagai usulan: Guru bisa memberi pertanyaan tentang cerita minggu lalu supaya murid diingatkan lagi. Untuk masuk ke dalam cerita, guru bisa memakai ilustrasi tentang bagaimana kita merasa sedih kalau harus berpisah dengan orang yang kita kasihi. Ini menggambarkan bagaimana murid-murid Tuhan Yesus merasa sedih harus berpisah dengan Guru yang dikasihinya. Catatan: Cerita kenaikan Yesus ke surga justru mudah untuk anak bayangkan, karena mereka masih lebih banyak hidup di alam khayal. Namun demikian, perlu hati-hati untuk tidak memberi kesan seakan-akan cerita tersebut hanya sekadar dongeng. Cerita Petunjuk: 1. Pada pelajaran ini akan diberikan pokok-pokok pikiran cerita saja dan guru harus mengembangkan sendiri sesuai dengan kebutuhannya. 2. Setelah membaca Kis. 1:1-11, imajinasikan dahulu cerita ini, sehingga pada waktu bercerita guru dapat menambahkan kata-kata, variasi gerakan, dan nada suara yang menarik. KENAIKAN YESUS KE SURGA Pokok Pikiran Cerita: Kenaikan Tuhan Yesus itu terjadi pada hari keempat puluh sesudah hari kebangkitan-Nya. Murid-murid dan Tuhan Yesus menuju ke bukit untuk berpisah dengan Yesus. Sebelum berpisah, Tuhan Yesus meninggalkan pesan-pesan terakhir, bahwa mereka harus tetap tinggal di Yerusalem dan Roh Kudus akan turun ke atas mereka supaya mereka dapat menjadi saksi-saksi Tuhan ke seluruh ujung bumi. Sebelum terangkat ke surga, Tuhan Yesus memberikan berkat. (Cara Tuhan Yesus naik ke surga tidak perlu diceritakan terlalu detail. Yang jelas dikatakan dalam Alkitab bahwa Ia terangkat ke surga dan awan-awan menutupi pemandangan mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat-Nya lagi.) Karena murid-murid tidak meninggalkan tempat itu, Tuhan mengirimkan dua orang berpakaian putih (banyak orang menafsirkan bahwa mereka adalah malaikat) untuk memberitahukan bahwa Tuhan Yesus sudah terangkat ke surga dan dimuliakan. Kedua orang itu juga menyampaikan janji bahwa Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama seperti waktu Ia naik ke surga. Sebagai pengganti Yesus di dunia, Allah mengirimkan Roh Kudus untuk menolong dan menghibur kita. Penerapan Perlu ditanamkan kepada anak-anak bahwa Tuhan Yesus akan kembali ke dunia untuk menjemput anak-anak yang percaya kepada Tuhan. Ia akan datang lagi karena mengasihi anak-anak-Nya. Ajarkan kepada anak-anak untuk membiasakan diri bergaul dengan Roh Kudus karena justru Yesus naik ke surga supaya Roh Kudus datang dan tinggal bersama-sama kita untuk menolong dan menghibur. Ajak anak-anak untuk berdoa dengan menirukan guru: "Roh Kudus, terima kasih untuk kehadiran-Mu dalam hidup kami. Kami ingin Roh Kudus selalu bersama-sama dengan kami. Amin." Kegiatan Anak Kegiatan ini diusulkan untuk mempermudah guru dan anak dalam memahami cerita. Guru dapat menyampaikan cerita dengan lebih mudah dan anak bisa membayangkan dengan lebih jelas. Materi penunjang dan bahan untuk alat peraga: 1. Gambar Tuhan Yesus naik ke surga dengan disaksikan oleh murid-murid-Nya. Kalau guru bersedia, anak bisa diberi kertas kosong dan menggambar awan-awan. Guru bisa memberikan contoh terlebih dahulu. 2. Permainan ini bisa diadakan setelah selesai cerita, yaitu: Anak-anak dibagi menjadi dua kelompok atau lebih dan minta mereka untuk berbaris. Masing-masing kelompok berlomba cepat untuk menyampaikan pesan dengan berbisik-bisik dari satu teman ke teman di sebelahnya. Pesan tersebut adalah: YESUS NAIK KE SURGA. Guru memberikan pesan tersebut ke anak dengan berbisik supaya anak yang lain tidak mendengarnya. Kelompok yang lebih cepat dan menyampaikan berita yang benarlah yang menang. Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul buku: Buku Pedoman Sekolah Minggu (Kelas kecil, Mei-Juni 1994) Disusun oleh: Departemen Sekolah Minggu Gereja Utusan Pantekosta, Solo Penerbit: Gereja Utusan Pantekosta, Solo Halaman: 15 -- 17 ______________________________________________________________________ BAHAN MENGAJAR 2 YESUS AKAN DATANG KEMBALI Untuk Diingat: Yesus hidup dan akan datang kembali. Pelajaran: Benar atau salah: 1. Yesus tidak datang ke dunia dalam tubuh jasmani seperti tubuh manusia. (Salah) 2. Yesus mengutus para rasul untuk mengajar ke seluruh dunia tentang Dia. (Benar) 3. Yesus naik ke surga melewati awan-awan. (Benar) 4. Seorang yang berpakaian putih berkata kepada para rasul bahwa Yesus tidak akan kembali lagi. (Salah) Keterampilan tangan: Anda harus melihat pola dan contohnya dalam: ==> http://www.ebibleteacher.com/children/lessons/Ascends.htm 1. Sediakan kertas karton berwarna biru, hijau, dan putih. 2. Cetak dan potong gambar Yesus. Silakan mengambil gambarnya di: --> http://www.ebibleteacher.com/children/classmat/images/Ascendcraft.gif 3. Minta murid menggunakan kertas biru sebagai latar belakang lalu potong dan tempelkan kertas hijau di tepi bagian bawah kertas biru sebagai rumputnya. 4. Kemudian minta mereka untuk memotong dan menempelkan awan yang dibuat dari kertas berwarna putih. 5. Potong tiang kertas/label untuk setiap gambar Yesus. Lipat label sesuai dengan garis titik-titik. Ambil pola label di: --> http://www.ebibleteacher.com/children/classmat/images/ascendtab.gif 6. Tempelkan bagian belakang gambar Yesus kepada lipatan pendek label tersebut. 7. Iris bagian tengah kertas latar belakang warna biru dari sekitar 2 inci dari atas sampai ke bagian tengah kertas. 8. Masukkan bagian panjang label sampai gambar Yesus menempel di kertas biru. 9. Tunjukkan kepada anak-anak bagaimana Yesus dapat naik ke surga dengan menarik bagian panjang label ke atas. Aktivitas: Ikuti Pemimpin Mainkan permainan singkat mengikuti pemimpin. Pemimpin hanya perlu melakonkan kembalinya Yesus ke surga. Minta pemeran orang mati untuk berbaring dan kemudian bangkit terlebih dahulu, kemudian mengikuti Yesus kembali ke surga. Objek Pelajaran: Gunakan boneka Yesus dan ikat tangannya dengan senar pancing transparan. Angkat tangannya untuk mendemonstrasikan kenaikan Yesus ke awan-awan. Pertanyaan bahasa: 1. Apa artinya kenaikan? (Pergi ke atas, terangkat.) 2. Apa artinya "kedatangan kedua kali"? (Ketika Yesus datang kembali ke dunia ini untuk mengangkat kita semua.) 3. Sebutkan nama-nama para rasul. Aktivitas: 1. Perankanlah para rasul yang sedang memandang Yesus naik ke surga. 2. Gambar awan yang indah di langit. 3. Gambarkanlah keadaan surga menurutmu. Pertanyaan sehubungan dengan perasaan: 1. Menurutmu, bagaimana perasaan para rasul ketika mereka melihat Yesus naik ke surga? 2. Apakah akan seperti itu ketika Yesus datang kembali? 3. Apakah kamu menantikan atau justru takut pada akhir dunia ini? Mengapa? Pertanyaan aplikasi: 1. Saat tahu bahwa Yesus akan datang kembali, apa yang akan aku lakukan saat ini? (Aku mencoba melakukan sesuatu yang menyenangkan hati-Nya, ada harapan pada masa depan.) 2. Mengapa Yesus terangkat ke surga? Mengapa berbeda dengan manusia lain? (Dia sudah bangkit dari kematian, dan tidak akan mati lagi. Kenaikan-Nya membuktikan kekuasaan-Nya, dan membuktikan pula bahwa Allah telah meninggikan-Nya di tempat yang berkuasa dan penuh kemuliaan.) 3. Jika perintah akhir Yesus adalah untuk mengajar orang lain mengenai Dia, bagaimana kita memanfaatkan waktu kita untuk melaksanakan perintah-Nya ini? Pertanyaan mengenai fakta cerita: 1. Siapa saja yang melihat Yesus terangkat ke surga? (Para murid.) 2. Apa yang dikatakan orang yang berbaju putih kepada para murid? (Yesus akan datang kembali dengan cara yang sama.) 3. Ke manakah Yesus pergi? (Ke surga, di sebelah kanan Allah.) Pertanyaan tinjauan: 1. Dalam hal apa kebangkitan dan kenaikan kita ke surga sama seperti Kristus? (Kita akan memiliki tubuh yang sempurna dan bertemu dengan-Nya di langit.) 2. Jika Yesus memerintah di surga, apa yang Ia perintah? (Semua kuasa dan otoritas di bumi dan di surga.) 3. Apakah ada jalan keselamatan lain selain melalui Kristus? Bisakah kita mendebat amanat-Nya untuk memuridkan? (Tidak.) Ayat hafalan: "Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum." (Markus 16:16) (t/Davida dan Dian) Diterjemahkan dan disesuaikan dari: Nama situs: eBibleTeacher.com Judul artikel asli: Jesus Ascends Penulis: Tidak dicantumkan Alamat URL: http://www.ebibleteacher.com/children/lessons/Ascends.htm ______________________________________________________________________ WARNET PENA CERITA, AKTIVITAS, DAN ALAT PERAGA KENAIKAN YESUS KE SURGA http://pepak.sabda.org/ http://indonesia-educenter.net/ Guru sekolah minggu kerap mengalami kesulitan dalam mencari bahan-bahan berbahasa Indonesia mengenai kisah kenaikan Yesus ke surga di internet. Nah, dalam Warnet Pena kali ini, kami menyatukan bahan-bahan tersebut (berupa cerita, aktivitas, dan bahan mengajar) untuk Anda semua. Kiranya menjadi berkat bagi Anda. Cerita Yesus Naik ke Surga ==> http://pepak.sabda.org/yesus_naik_ke_surga ==> http://pepak.sabda.org/yesus_naik_ke_surga_0 Aktivitas Merayakan Kenaikan Yesus ke Surga ==> http://pepak.sabda.org/merayakan_kenaikan_yesus_ke_surga Alat Peraga Yesus Naik ke Surga ==> http://indonesia-educenter.net/index.php?option=com_content&task=view&id=244&Itemid=158 Oleh: Davida (Redaksi) ______________________________________________________________________ Pemimpin Redaksi: Davida Welni Dana Staf Redaksi: Kristina Dwi Lestari dan Tatik Wahyuningsih Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2009 -- YLSA http://www.ylsa.org/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ______________________________________________________________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan: <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Alamat berhenti: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)hub.xc.org> Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ Bergabunglah dalam Network Anak di Situs In-Christ.Net: http://www.in-christ.net/komunitas_umum/network_anak Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/ ______________PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU_______________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |