|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/309 |
|
e-BinaAnak edisi 309 (14-12-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________
Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak
==================================================
Daftar Isi: 309/Desember/2006
----------
- SALAM DARI REDAKSI
- ARTIKEL : Natal dan Kasih Allah
- TIPS : Aktivitas: Membantu Anak Fokus pada
Makna Natal
- BAHAN MENGAJAR : Penyelamat yang Dijanjikan
- WARNET PENA : Ministry Tools and Resources Center --
Christmas
- DARI MEJA REDAKSI: Rencana Peluncuran Publikasi Baru YLSA
- MUTIARA GURU
----------------------------------------------------------------------
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
======================================================================
-=- SALAM DARI REDAKSI -=-
Salam kasih,
Bagi umat Kristen, Natal identik dengan kasih. Saat memperingatinya,
kita diingatkan akan kasih Allah atas dunia ini. Dia mengirimkan
Putra-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan dunia dari kuasa maut.
Kasih Allah yang memampukan kita untuk mengasihi sesama kita.
Melalui artikel dan bahan mengajar minggu ini, kita dapat melihat
bagaimana kasih Allah terwujud dalam kelahiran Putra-Nya. Mari
membawa murid-murid yang kita layani untuk bisa memahami makna kasih
Natal melalui ide-ide aktivitas yang kami suguhkan dalam edisi ini.
Selamat melayani!
Redaksi e-BinaAnak,
Davida
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)
< http://sabdaweb.sabda.org/?p=Yohanes+3:16 >
-=- ARTIKEL -=-
NATAL DAN KASIH ALLAH
=====================
KITA ADALAH OBJEK KASIH ALLAH
Di tengah kerisauan, kecemasan, ketakutan, kegelisahan, dan
keputusasaan, kita melihat bahwa dunia tidak berubah menjadi lebih
baik, tetapi semakin memprihatinkan. Moral manusia semakin merosot
sekalipun kemajuan teknologi semakin canggih. Di masa raya Natal
ini, ada baiknya kita merenungkan kembali cinta kasih yang sejati di
tengah dunia yang sudah kehilangan cinta kasih ini, yaitu kasih
Allah.
Mungkin Anda akan bertanya, bagaimanakah kasih Allah itu dinyatakan
di tengah dunia yang penuh bencana ini? Justru di saat-saat seperti
inilah kita makin perlu lebih meresapi kasih Allah itu.
Kasih Allah yang dirindukan oleh setiap orang, baik Kristen maupun
non-Kristen, khususnya di masa yang menggelisahkan dan tidak menentu
ini, dinyatakan dalam Injil Yohanes 3:16,
"Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh
hidup yang kekal."
Ayat tersebut tentu tidak asing ditelinga kita, bahkan dihafal oleh
sebagian besar orang Kristen. Bahkan sering terpampang pula di
stadion-stadion besar, ketika diadakan pertandingan sepak bola
(football) dan di akhir Parade Mawar di Pasadena setiap hari pertama
di tahun baru.
Namun, pernahkah Anda bertanya, "Mengapa Allah begitu mengasihi
saya?" Dalam Mazmur 8:4 Daud pernah bertanya,
"Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak
manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?"
Sayang, ia tidak memberikan jawabannya. Memang banyak orang, bahkan
orang Kristen sekalipun, berpendapat bahwa mustahil untuk mengetahui
mengapa Allah mengasihi kita. Anda ingin tahu jawabannya? Bacalah
1Yohanes 4:8,
"Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab
Allah adalah kasih."
Di situ jelas dinyatakan, bahwa Allah adalah kasih dan kasih
membutuhkan objek. Setelah menciptakan semua binatang, Allah tidak
menemukan dalam diri hewan-hewan itu kemampuan untuk menerima
kasih-Nya. Itulah sebabnya, Allah menciptakan manusia yang serupa
dengan gambar-Nya dan yang kepadanya dihembuskan nafas sehingga
manusia itu menjadi makhluk yang hidup, pribadi yang dapat bersekutu
dan berkomunikasi dengan Allah (Kejadian 1:26, 2:7). Kita diciptakan
Allah karena kitalah yang layak menjadi objek kasih Allah. Itu pula
sebabnya, Allah begitu mengasihi kita dan mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal bagi kita.
Allah menciptakan manusia yang begitu dikasihi-Nya sehingga Allah
mau mati baginya. Kita bukanlah tokoh film kartun atau robot, kita
adalah peta dan gambar Allah. Dia menciptakan kita untuk
dikasihi-Nya. Sekalipun kita terhilang dan memberontak kepada-Nya,
Dia tetap mencari dan mau mengampuni serta menyelamatkan kita.
Inilah berita kasih Allah bagi kita di Natal ini, di masa yang
menggelisahkan dan tidak menentu ini!
Sekalipun umat manusia telah jatuh dalam dosa, Allah melihat di
dalam diri manusia tetap ada peta dan gambar-Nya. Sekalipun umat
manusia mengutuki sesamanya seperti yang dikatakan Yakobus 3:9,
"Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah
kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,"
Namun, peta dan gambar Allah tetap ada dalam diri kita. Allah
mengasihi kita bukan karena kita tampan atau cantik, cerdas dan
kaya, atau berbakat dan punya posisi, melainkan karena kita adalah
ciptaan Allah yang menjadi objek kasih-Nya. Dia begitu mengasihi
kita sebagaimana kita adanya dan tanpa syarat. Inilah pernyataan
kasih Allah bagi kita di masa Natal yang menggelisahkan dan tidak
menentu ini! Di dalam kasih Allah itu, kita akan menemukan kedamaian
dan kepastian kasih.
KRISTUS ADALAH REFLEKSI KASIH ALLAH
Agar kita lebih mantap meresapi kasih Allah, lihatlah Yesus Kristus
yang oleh Paulus dikatakan:
"Sebab dalam Dialah berdiam secara jasmaniah seluruh
kepenuhan ke-Allahan." (Kolose 2:9)
Dan Yohanes menyaksikan,
"Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak
Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang
menyatakan-Nya." (Yohanes 1:18)
Yesus Kristus, yang lahir pada hari Natal melalui anak dara Maria,
hidup dan berkarya dalam sejarah manusia untuk menunjukkan kasih
Allah yang kekal itu kepada kita. Itulah sebabnya, kita perlu
sungguh-sungguh mengenal Yesus Kristus. Kasih Allah kepada kita
dinyatakan oleh kasih Kristus kepada orang-orang yang Dia layani
selama hidup-Nya.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia membuat yang buta melihat.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia membuat yang timpang
berjalan.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia membuat yang tuli mendengar.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia membuat yang kusta menjadi
tahir.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia membuat yang mati bangkit
kembali.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia mengunjungi Samaria untuk
melenyapkan ketegangan ras.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia menawarkan air hidup kepada
kita, agar kita tidak kehausan akan cinta kasih dalam hidup ini.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Dia mau bertelut dan mencuci
kaki kita.
Namun kita tahu, Yesus Kristus datang bukan hanya untuk mengajarkan
moral yang agung atau mengubah penderitaan menjadi kesejahteraan,
kegelisahan menjadi kedamaian. Dia datang untuk mati menggantikan
kita, itulah ungkapan kasih Allah yang terbesar.
"Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah,
tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah
mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita."
(1Yohanes 4:10)
Dia begitu mengasihi kita sehingga pada waktu yang ditentukan oleh
Allah, Kristus telah mati untuk kita yang tidak setia.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Kristus telah mati untuk kita
yang lemah, yang tidak sanggup melakukan perintah-perintah-Nya.
Dia begitu mengasihi kita sehingga Kristus telah mati untuk kita
yang adalah seteru dan senantiasa menentang kehendak-Nya.
Dia begitu mengasihi kita dengan kasih yang tidak terukur.
Kasih Allah lebih lebar dari alam semesta.
Kasih Allah lebih panjang daripada kekekalan. Kasih Allah lebih
tinggi daripada segala langit.
Kasih-Nya lebih dalam daripada lubang maut hingga dapat mencapai
Anda, orang yang paling berdosa sekalipun. Kasih Allah tidak
mempunyai batas.
Dengan mengenal Yesus Kristus, tidak akan ada lagi ketakutan,
melainkan keyakinan akan kasih Allah.
Tidak akan ada lagi keperihan, tetapi penghiburan kasih Allah.
Tidak akan ada lagi penolakan, tetapi penerimaan kasih Allah.
Tidak akan ada lagi kesedihan, tetapi kesukacitaan dalam kasih
Allah.
Tidak akan ada lagi permusuhan, tetapi kerukunan dalam kasih
Allah.
Tidak akan ada lagi air mata, tetapi sorak pujian atas kasih
Allah.
Di hadapan Allah, yang ada hanya kasih, sukacita, damai, harapan,
dan iman. Betapa bahagianya kita menyambut kasih Allah itu.
Semoga di masa Natal ini, di mana kerisauan dan ketidakpastian masih
merasuk dalam hidup manusia sedunia, kita dapat lebih yakin bahwa
kita adalah objek kasih Allah di dalam Yesus Kristus. Amin.
Bahan diambil dan diedit dari sumber:
Judul buletin : Newsletter GKI Monrovia, Th. XVII, No. 12,
Desember 2003
Penulis : Pdt. Bob Jokiman
Penerbit : GKI Monrovia, California, USA
Halaman : 1 -- 3
Dipublikasikan di: e-Konsel, edisi 076/2004
Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/konsel/076/
-=- TIPS -=-
AKTIVITAS: MEMBANTU ANAK FOKUS PADA MAKNA NATAL
===============================================
Anda sedang mencari ide-ide baru untuk merayakan Natal tahun ini?
Namun, tak satu pun yang muncul dalam benak Anda? Jangan khawatir,
cobalah ide-ide segar berikut ini. Kiranya dapat membantu anak untuk
tetap fokus pada makna Natal yang sesungguhnya.
Kelahiran seorang anak laki-laki
--------------------------------
Bagilah anak-anak dalam kelompok-kelompok. Mintalah mereka bekerja
sama membuat suatu pengumuman kelahiran Yesus -- lengkap dengan cap
kaki bayi yang baru lahir (mintalah izin dari orang tua bayi
tersebut terlebih dahulu). Foto kopilah pengumuman ini rangkap dua
untuk dibawa pulang oleh masing-masing anak. Satu untuk disimpan dan
yang satu untuk diberikan kepada orang lain.
Aku ada di sana
---------------
Bagi anak dalam beberapa kelompok. Mintalah masing-masing kelompok
memilih salah satu tokoh yang ada dalam cerita Natal. Kemudian,
mintalah setiap kelompok menulis dan memainkan drama berdasarkan
tokoh yang dipilih. Dokumentasikanlah drama tersebut dan berikan
hasil dokumentasi tersebut kepada anak untuk dibawa pulang dan
ditunjukkan kepada keluarga mereka.
Bersinar
--------
Mintalah tiap anak menggunting sebuah gambar bintang dan menuliskan
nama mereka pada gambar bintang tersebut dengan mengunakan tinta
yang dapat bersinar di dalam gelap. Tempelkan bintang-bintang
tersebut di langit-langit ruang kelas. Matikan lampu dan katakan
kepada anak-anak bahwa mereka juga dapat menolong orang lain
menemukan Juru Selamat, sama seperti bintang yang menuntun para
majus untuk datang kepada Yesus.
Cerita Natal
------------
Mintalah anak-anak yang belum sekolah mendikte Anda tentang cerita
Natal. Catatlah setiap kalimat yang mereka ucapkan di kertas yang
berbeda. Usahakan tetap sesuai dengan kata-kata yang diucapkan oleh
anak-anak tersebut. Kemudian, mintalah anak-anak menggambarkan
setiap halaman. Kumpulkan secara urut kertas-kertas tersebut,
berilah sampul, dan jilidkan. Undanglah pendeta Anda untuk
menghadiri presentasi istimewa buku tersebut. Suruhlah anak-anak
menyampaikan hasil karyanya.
Hadiah Natal
------------
1. Ajaklah anak-anak untuk membungkus bingkisan untuk pekerja gereja
Anda. Bahan-bahan yang diperlukan disediakan oleh guru SM.
2. Setelah natal, mintalah anak-anak membantu para pekerja gereja
membersihkan gereja karena banyaknya acara Natal, pekerjaan
mereka dua kali lebih banyak.
3. Anak-anak dapat memberi hadiah kepada anak-anak yang kurang
mampu di seluruh dunia pada saat Natal. Mintalah anak-anak
untuk membungkus mainan-mainan kecil, baterai dan lampu senter,
topi dan kaos tangan dalam kardus sepatu atau mintalah mereka
membungkus permen. Kemudian, kirimkan hadiah tersebut dan sedikit
uang ke panti-panti asuhan yang Anda tahu.
4. Mintalah anak-anak mengisi 25 kotak dengan benda-benda, misalnya
permen yang dibungkus, mainan kecil, pensil, kartu natal, gambar
buatan sendiri dan ayat Alkitab. Kemudian, bungkus atau hiaslah
kotak itu. Mintalah anak-anak untuk memikirkan 25 orang yang
melayani di gereja Anda, misalnya pendeta, guru, penjaga gereja,
sekretaris atau anggota majelis. Tulislah nama orang-orang ini
dan berikan kepada anak-anak. Beritahukan kepada orang tua anak-
anak, apa yang akan mereka kerjakan. Pada tanggal yang sudah
ditetapkan, anak-anak dapat mengirimkan hadiah kejutan kepada
mereka.
Kreasi kalender
---------------
Tugaskan pada setiap anak untuk membawa kalender (angka-angkanya
saja tanpa gambar). Mintalah anak-anak menggambar pada kalender
tersebut. Setelah itu, tanda tanganilah hasil karya mereka. Gunakan
gambar mereka sebagai gambar di kalender tersebut. Anak-anak dapat
memberikan kalender ini kepada orang tua mereka.
Memberi buku
------------
Mintalah anak-anak membawa buku-buku lama untuk diberikan kepada
perpustakaan lokal atau berikan kepada anak-anak lain untuk dibaca.
Malaikat di mana-mana
---------------------
Bagikan hiasan atau pin malaikat kepada tiap anak. Tempelkan
malaikat itu pada sehelai kartu dan tambahkan tulisan: "... Ada
malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di
sorga" (Matius 18:10).
Tanda khusus
------------
Berikan sebuah korsase atau pin kepada setiap guru dan pendamping
sekolah minggu. Mintalah mereka mengenakannya pada saat ibadah
terakhir sebelum Natal.
Tempat duduk kejutan
--------------------
Adakan perjamuan kasih, supaya murid-murid bisa saling kenal satu
dengan yang lain. Aturannya, gambarlah simbol-simbol berikut ini
pada kertas berukuran 3x5 cm: pohon, lonceng, malaikat, salib,
bintang, dan kotak hadiah sejumlah murid. Letakkan gambar itu di
setiap kursi. Buat lagi gambar-gambar tersebut dalam jumlah yang
sama untuk dibagikan kepada murid dan letakkan semua gambar tersebut
ke dalam sebuah kotak. Saat murid-murid datang, mintalah mereka
mengambil gambar dari dalam kotak, dan mereka harus duduk di kursi
yang bergambar sesuai dengan gambar yang mereka dapatkan. Anak-anak
pasti akan senang mengetahui mereka duduk dengan siapa selama
perjamuan kasih tersebut.
Hadiahku untuk Yesus
--------------------
Setelah mengajarkan hadiah yang Tuhan berikan bagi kita, diskusikan
bagaimana kita dapat memberikan hadiah bagi Yesus. Mintalah
anak-anak memikirkan sesuatu yang mereka janjikan untuk dilakukan
dan benar-benar akan disukai Yesus, misalnya menceritakan Yesus
kepada seorang teman atau berdoa. Mintalah anak-anak untuk
menuliskan pada kartu: "Tuhan Yesus, Natal ini hadiahku untuk-Mu
adalah (janji). Aku yang mengasihi-Mu, (nama anak)." Letakkan kartu
tersebut pada sebuah kotak kecil, bungkuslah dan beri tulisan:
"Kepada Yesus, dari (nama anak)." Mintalah anak-anak membawa pulang
kotak hadiah itu, meletakkannya di bawah pohon Natal, dan membukanya
untuk Yesus pada hari Natal. (t/Ratri)
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul artikel: Countdown To Christmas
Penulis : Christine Yount
Nama situs : Children`s Ministry, 2004
URL artikel : http://www.childrensministry.com/Article.asp?ID=501
-=- BAHAN MENGAJAR -=-
PENYELAMAT YANG DIJANJIKAN
==========================
Bahan bacaan:
-------------
Kejadian 3; Yesaya 9:5,6, 53:3-6; Yeremia 23:5,6; Mikha 5:1-4;
Roma 5:12, 17-19.
Ayat hafalan:
-------------
"Karena seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah
diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan
namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa
yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:6)
Fokus pelajaran:
----------------
Nubuat dalam Perjanjian Lama mengungkapkan rencana Allah untuk
mengirimkan seorang Penyelamat karena dosa manusia.
Tujuan pelajaran:
-----------------
Selama pelajaran ini, murid diharapkan dapat:
1. mengidentifikasikan bagaimana Allah memberikan seorang
Penyelamat karena dosa manusia, 2. menyebutkan nubuat dan dua nama nabi yang menubuatkan kelahiran
Yesus, 3. menjelaskan rencana Allah untuk memulihkan hubungan-Nya dengan
manusia seperti yang telah dinubuatkan, 4. mengevaluasi bagaimana mereka merespon janji Allah akan
Penyelamat dan berdoa agar mereka dapat menjadi anggota keluarga
Allah dengan pimpinan Roh Kudus.
Cerita Alkitab:
---------------
DUNIA YANG SEMPURNA
Sejak awal Allah memiliki rencana untuk menciptakan dunia yang
sempurna, menciptakan manusia yang dapat berkomunikasi dengan-Nya,
dan bahagia selamanya.
Lalu Allah menciptakan manusia. Dia memberikan kepada mereka tempat
yang paling indah di dunia -- Taman Eden. Dia menempatkan mereka di
taman itu untuk mengatur semua yang telah Ia ciptakan. Adam dan Hawa
dapat melakukan apa pun yang mereka inginkan. TETAPI Allah memberi
mereka aturan yang harus ditaati. Bukalah Alkitabmu di Kejadian
2:16,17
untuk mengetahui peraturan apa yang Allah berikan kepada
Adam dan Hawa. (Mintalah seorang anak membacakan ayat tersebut dan
minta anak yang lain menceritakan kembali dengan kata-katanya
sendiri peraturan yang Tuhan berikan tersebut.)
SEBUAH PILIHAN YANG PENTING
Awalnya, tidak ada masalah bagi Adam dan Hawa untuk mematuhi
peraturan tersebut. Sampai pada suatu hari, Iblis, yang menyamar
sebagai ular datang dan berbicara kepada Hawa.
"Tidak usah takut untuk menyentuh pohon pengetahuan itu. Jika engkau
makan buahnya, engkau tidak akan mati," kata Iblis kepada Hawa.
"Allah memberikan peraturan itu kepadamu karena dengan memakan buah
itu engkau dapat mengetahui hal yang baik dan yang jahat. Kamu akan
menjadi bijaksana seperti Dia; dan Allah sangat tidak suka jika ada
yang menyaingi Dia."
Hawa melihat pohon itu. Memang kelihatan sangat menarik dan mungkin
sangat enak jika dimakan. Bahkan jika dia memakannya, dia dapat
menjadi bijaksana seperti Allah. Jadi, Hawa tidak lagi menaati
peraturan Allah dan memilih mendengarkan bujukan si ular. Bacalah
Kejadian 3:6,7 untuk mengetahui apa yang Hawa lakukan. (Minta semua
murid membacakan ayat ini dengan serempak.)
Segera setelah memakan buah itu, Adam dan Hawa sadar bahwa mereka
telah melanggar perintah Allah. Karena itulah mereka berdosa kepada
Allah.
Dosa itu mengubah segalanya. Mereka tidak lagi dapat berbicara
dengan penuh sukacita kepada Tuhan. Mereka tidak boleh lagi hidup di
Taman Eden. Sejak mereka berdosa, dunia mereka berubah. Mereka yang
dulunya tinggal di tempat yang sempurna dan indah, sekarang harus
tinggal di tempat yang rusak dan menakutkan.
RENCANA ALLAH
Setelah dosa masuk ke dalam dunia, Iblis merusak rencana sempurna
Allah. Tetapi hal itu tidak menggagalkan rencana-Nya. Allah telah
memiliki rencana untuk menebus manusia dari dosa.
Ketika Allah menghukum ular, Adam, dan Hawa karena ketidaktaatan
mereka, Dia juga berkata bahwa seorang Penyelamat akan mengalahkan
Iblis dan rencana jahatnya. Dalam Perjanjian Lama, Allah banyak
memberitahukan mengenai Penyelamat yang akan datang itu.
Mari kita melihat bersama-sama bagaimana Allah memilih cara agar
seluruh dunia mengetahui rencana-Nya tersebut.
Sebagai bagian dari rencana-Nya, Allah memanggil orang-orang seperti
Yesaya, Yeremia, Mikha, dan Maleakhi untuk menjadi nabi. Mereka
menubuatkan berbagai kejadian di masa yang akan datang dan
menuliskannya ke dalam Perjanjian Lama. Banyak nubuat dalam
Perjanjian Lama yang menceritakan kedatangan Penyelamat yang akan
membawa keselamatan bagi manusia.
RENCANA ALLAH DINYATAKAN
Dapatkah engkau membayangkan seseorang menuliskan hal-hal yang rinci
mengenai hidupmu, bahkan beratus-beratus tahun sebelum kamu lahir?
Mereka dapat memprediksikan kapan kamu akan lahir, keluarga tempat
kamu akan lahir, siapa namamu, apa yang akan kamu lakukan selama
hidupmu, dan bagaimana kamu akan mati! Ya, para nabi mengatakan
semua informasi ini -- dan lebih banyak lagi mengenai Penyelamat
yang akan datang.
Baca Yeremia 23:5,6 untuk mengetahui bagaimana kira-kira Penyelamat
itu akan datang. (Minta murid untuk membacakannya bersama-sama.)
Dalam keluarga siapa Penyelamat itu akan lahir? Apakah yang kamu
ketahui tentang Daud?
Yesaya mencatat beberapa gelar dan nama Penyelamat itu. Tempatnya
ada di Yesaya 9:5. Nama apa saja yang diberikan kepada Penyelamat
itu? (Minta murid untuk menyebutkan dua nama Penyelamat yang telah
dijanjikan itu.) Mengapa Sang Penyelamat datang ke dunia?
Nabi yang lain menubuatkan tempat di mana Yesus akan lahir. Bacalah
Mikha 5:1. Di mana Yesus akan dilahirkan?
KEDATANGAN SANG PENYELAMAT
Semakin lama, pemberitaan mengenai janji Allah, tentang datangnya
Sang Juru Selamat menjadi semakin jelas. Sepanjang Perjanjian Lama,
mulai dari Kejadian sampai dengan Maleakhi berisi pesan, "Dia akan
datang!" Allah tidak mengatakan dengan rinci bagaimana atau kapan,
hanya pesan, Dia AKAN datang. Tetapi Allah yang Mahatahu, TAHU kapan
Dia akan mengutus Sang Juru Selamat itu.
Walaupun Perjanjian Lama banyak menuliskan kedatangan Sang Juru
Selamat, beberapa nabi lebih fokus dengan alasan mengapa Sang Juru
Selamat diutus ke dunia. Temukan dalam Yesaya 53:3-6. Apa yang kita
pelajari mengenai Sang Juru Selamat dalam ayat-ayat tersebut? (Minta
seorang anak membaca ayat-ayat tersebut.) Tanyakan, siapakah yang
disebut "domba"? Bagaimana domba tersebut diperlakukan? Menurut
janji Allah, apakah yang akan dilakukan Sang Juru Selamat?
JALAN KELUAR DARI ALLAH
Pernahkan kamu dihukum atas kesalahan yang dilakukan orang lain?
Bagaimana perasaanmu jika kamu mengalaminya? (Izinkan anak-anak
menjawab.) Sekarang, dapatkah kamu membayangkan seseorang menanggung
konsekuensi atau hukuman atas kesalahan yang telah kamu lakukan?
Misalnya, di saat kamu harus menerima konsekuensi atas kesalahan
yang kamu lakukan, dan seorang temanmu mengatakan, "Jangan takut,
aku akan menanggung hukumanmu dan kamu tidak perlu membayarnya!"
Bagaimana perasaanmu? Apa kamu berpikir akan membiarkan dia
menanggung hukumanmu itu? Bila ya mengapa, bila tidak mengapa?
Lebih dari 2.500 tahun yang lalu nabi Yesaya mengatakan, bahwa Sang
Juru Selamat akan menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. Dosa akan
ditebus, diampuni, dan tidak diingat lagi oleh Tuhan!
Dosa dari Adam dan Hawa membawa kita kepada kematian dan kesedihan
di dunia ini. Sebagai respons akan hal tersebut, Allah menjanjikan
seorang Penyelamat yang akan memulihkan masalah-masalah tersebut.
Bacalah Roma 5:19 untuk mengetahui bagaimana Allah melakukan
rencana-Nya tersebut.
Allah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk memilih apa yang
benar dan yang jahat. Ketika umat manusia jatuh ke dalam dosa akibat
tidak taat kepada perintah-Nya, Allah merencanakan untuk mengirim
Penyelamat itu. Dengan demikian, hubungan-Nya dengan manusia
ciptaan-Nya dapat dipulihkan.
Sejak awal, Yesus Kristus, Anak Tunggal Allah, telah dijanjikan
untuk menjadi Penyelamat. Melalui Perjanjian Lama, Allah
mengingatkan manusia akan kedatangan Sang Juru Selamat melalui
pesan-pesan yang disampaikan oleh para nabi.
Doa:
----
Terima kasih Tuhan akan kasih-Mu yang begitu besar padaku. Engkau
mengutus Anak-Mu yang Tunggal untuk menebus dosaku. Pimpin aku, ya
Tuhan, agar aku juga dapat selalu mengasihi Engkau. Amin!
(t/Davida)
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul buku : Junior Teacher: Jesus is My Saviour
Judul artikel: The Promised Saviour
Tim penyusun : GL Living World Curriculum: Children Division
Penerbit : GL Publications, Ventura, USA 1987
Halaman : 8 -- 10
-=- WARNET PENA -=-
MINISTRY TOOLS AND RESOURCES CENTER -- CHRISTMAS
================================================
http://mintools.com/resources-9.htm
Sebuah situs yang memiliki banyak tautan (link) ke situs-situs lain
tentu saja dapat menjadi situs yang menarik untuk dikunjungi. Situs
Ministry Tools and Resources Center, misalnya, menyediakan berbagai
macam topik kekristenan, salah satunya adalah halaman "Christmas".
Halaman ini seperti direktori yang menyediakan berbagai tautan ke
sumber-sumber Natal dalam dunia maya. Sumber-sumber tersebut
didaftarkan ke dalam berbagai kategori, antara lain "Celebrations
Around the World", "Children`s Ministry Ideas and Resources for
Teaching Children about Christmas", "Church Supplies for Christmas",
"Devotional, Sermon, Teaching Ideas", "Evangelistic Christmas
Outreach Ideas and Resources", "History, Traditions and Symbols of
Christmas", "Music for Christmas", "Christmas Scripts for Plays,
Skits, Monologues", dan lain sebagainya. Situs ini sangat baik untuk
dikunjungi apalagi karena dalam satu halaman saja kita sudah
mendapatkan banyak sekali sumber yang dapat kita gunakan untuk
keperluan Natal di tempat pelayanan kita masing-masing.
Dikirim oleh: Davida <evie(at)xxxx>
-=- DARI MEJA REDAKSI -=-
RENCANA PELUNCURAN PUBLIKASI BARU YLSA
======================================
Sebagai gebrakan awal tahun 2007, YLSA berencana untuk menerbitkan
satu publikasi mingguan baru, yaitu publikasi yang akan berisi
tentang kesaksian. Tim Redaksi sudah dibentuk dan saat ini sedang
menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk penerbitan publikasi
ini. Harapan kami, melalui publikasi kesaksian ini banyak orang
terinspirasi oleh kasih Tuhan dan menjadi berkat untuk kemuliaan
nama-Nya. Para pembaca e-BinaAnak yang tertarik untuk berlangganan
publikasi ini bisa mulai mendaftarkan diri dengan mengirimkan
permintaan berlangganan. Selain itu, Anda juga bisa ikut
berpartisipasi dengan mengirimkan kesaksian Anda ke alamat:
< staf-kesaksian(at)sabda.org >
-=- MUTIARA GURU -=-
Ajariku untuk menyembah-Mu dengan kesederhanaan
dan kemurnian hati. Seperti para gembala
yang datang menyembah-Mu di malam itu.
----------------------------------------------------------------------
Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
======================================================================
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/
------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |