|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/30 |
|
e-BinaAnak edisi 30 (15-5-2001)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 030/Mei/2001
-----------
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL : Kedudukan Sekolah Minggu dalam Gereja
o/ TIPS MENGAJAR : Bagaimana Menghidupkan Sekolah Minggu?
o/ SERBA SERBI : Organisasi Sekolah Minggu
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
***********************************************************************
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi di:
Meilania <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
***********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam Sejahtera dalam Kristus,
Sekolah Minggu memiliki kedudukan yang sangat unik dalam gereja,
karena selain menjadi tempat dimana kita dapat memperkenalkan anak-
anak kepada Kristus dan menanamkan nilai-nilai iman Kristen, Sekolah
Minggu juga menjadi tempat dimana gereja membina anak-anak tsb.
menjadi penerus generasi masa depan gereja. Menyadari arti pentingnya
kedudukan Sekolah Minggu, maka edisi e-BinaAnak kali ini akan
menyoroti secara khusus tentang "Kedudukan Sekolah Minggu dalam
Gereja", "Bagaimana Menghidupkan Sekolah Minggu?" dan "Organisasi
Sekolah Minggu". Harapan kami, kiranya melalui 3 (tiga) judul
pembahasan ini, pelayanan Sekolah Minggu dapat diefektifkan secara
maksimal baik oleh pemimpin gereja maupun oleh guru-guru Sekolah
Minggu sendiri.
Selamat melayani,
Staf Redaksi.
"Sama seperti Bapa megutus Aku, demikian juga sekarang
Aku mengutus kamu." (Yohanes 20:21)
< http://www.bit.net.id/SABDA-Web/Yoh/T_Yoh20.htm 20:21 >
**********************************************************************
o/ ARTIKEL
Pengantar:
----------
Ide Sekolah Minggu pertama kali dicetuskan dan direalisasikan oleh
Robert Raikes (1736-1811). Kelas Sekolah Minggu yang pertama dibuka
bukan berada di dalam gereja, melainkan di sebuah dapur di kota
Gloucester, Inggris. Baru setelah bertahun-tahun kemudian, ide
Sekolah Minggu Robert Raikes dapat diterima oleh gereja.
Bagaimana perkembangan kedudukan Sekolah Minggu dalam gereja pada
masa kini? Tulisan berikut ini akan menolong kita melihat dengan
lebih jelas.
KEDUDUKAN SEKOLAH MINGGU DALAM GEREJA
=====================================
1. MENGAPA MELAYANI ANAK?
".... Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk." (Markus 16:15) ".... jadikanlah semua bangsa muridKu ....
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu ...." (Matius 28:19-20)
Perintah Tuhan Yesus di atas ditujukan pada segenap orang percaya
(Gereja yang kudus dan am) untuk meraih dan membimbing orang
mengenal kebenaran, termasuk di dalamnya adalah untuk menjangkau dan
membimbing anak-anak.
Semasa hidup di dunia, Tuhan Yesus dalam beberapa kesempatan
menunjukkan perhatian-Nya pada anak-anak. Di kala orang-orang dewasa
"menganggap sepele" kehadiran anak kecil, Tuhan Yesus justru
meluangkan waktu bersama dengan anak-anak (Markus 10:13-16).
Bahkan, Tuhan Yesus sempat memberikan peringatan yang cukup keras
pada orang dewasa untuk memperhatikan pengajarannya pada anak kecil.
"Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini
yang percaya kepadaKu, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan
diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut."
(Markus 9:42)
Sekali-kali gereja tidak boleh memandang rendah atau menyepelekan
anak kecil. Sebaliknya sudah sewajarnya bila gereja memberi
perhatian pada pelaksanaan dan pertumbuhan Sekolah Minggu. Melalui
Sekolah Minggu, gereja memiliki tanggung jawab yang besar, yaitu
membimbing dan mempersiapkan angkatan muda, generasi penerus di masa
yang akan datang. Sungguh suatu hal yang indah bila gereja dapat
mengatakan kepada anak-anak, "Marilah anak-anak, dengarkanlah aku,
takut akan TUHAN akan kuajarkan kepadamu!" (Mazmur 34:12)
2. PENTINGNYA SEKOLAH MINGGU
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada
masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu."
(Amsal 22:6)
Pada umumnya gereja-gereja memiliki Sekolah Minggu lengkap dengan
berbagai program maupun fasilitas yang disediakan. Tapi, apakah para
pemimpin gereja dan guru Sekolah Minggu benar-benar menyadari akan
NILAI pendidikan bagi para generasi penerus Gereja ini? Apakah
Sekolah Minggu benar-benar telah dikelola secara serius dan
profesional?
Ditinjau dari banyak aspek, Sekolah Minggu memiliki keunikan
tersendiri, dan boleh dikatakan merupakan dasar pertumbuhan gereja,
bila dikelola secara benar dan bertanggung jawab.
Pertama, bila ditinjau dari segi kejiwaan
-----------------------------------------
Banyak ahli telah membuktikan bahwa kepribadian seseorang akan lebih
mudah dibentuk pada usia yang dini. Sebab itu, penting sekali gereja
memberi perhatian, selain pada pembinaan keluarga (yang merupakan
lingkungan inti anak) juga pada Sekolah Minggu. Apabila keluarga dan
gereja dapat mendidik anak-anak di dalam terang Firman Tuhan, kelak
mereka pasti akan bertumbuh dan menjadi seorang Kristen yang
memuliakan nama Tuhan. Selain itu, gereja, melalui Sekolah Minggu,
juga mempunyai kesempatan menjangkau anak-anak dari keluarga yang
belum percaya untuk dibina dalam lingkungan Kristen yang baik.
Kedua, bila ditinjau dari segi kerohanian
-----------------------------------------
Pada umumnya, seorang anak kecil "mudah menerima dan percaya",
mereka tidak perlu perdebatan dan adu argumentasi mengenai
keberadaan Allah. Selain itu, menerima Tuhan pada masa kanak-kanak
berarti seluruh sisa hidupnya yang masih panjang bisa dipakai untuk
melayani Tuhan.
Ketiga, bila dilihat dari sisi pertumbuhan gereja
-------------------------------------------------
Sebenarnya ada tiga macam pertumbuhan gereja: (1) pertumbuhan karena
ada mutasi anggota, (2) pertumbuhan melalui penginjilan (Sekolah
Mingu jelas dapat melakukan peran ini), dan (3) pertumbuhan secara
alamiah, yaitu anak-anak jemaat gereja yang dididik sejak kecil
kemudian mengaku percaya, setelah beranjak dewasa juga mendidik
anak-anaknya takut akan Tuhan, dst. Di sini Sekolah Minggu sangat
berperan untuk ikut ambil bagian dalam pendidikan anak-anak. Dengan
memenangkan anak, berarti terbuka pula peluang untuk memenangkan
orangtuanya. Tidak sedikit kejadian dimana kesaksian seorang anak
akhirnya membawa pada pertobatan orangtuanya.
3. GEREJA DAN SEKOLAH MINGGU
Jikalau Sekolah Minggu berhasil, berarti gereja telah melatih dan
mempersiapkan para pemimpin gereja untuk masa yang akan datang.
Memang "anak-anak kecil" yang terlihat hadir di Sekolah Minggu, tapi
"anak-anak kecil" itulah yang beberapa tahun ke depan akan menjadi
para pemimpin gereja. Kualitas para pemimpin gereja di masa yang
akan datang, sedikit banyak dapat dilihat dari bagaimana kualitas
Sekolah Minggu yang ada saat ini.
Oleh karena itu, penting dipikirkan bersama, bagaimana membuat
Sekolah Minggu menjadi program yang terintegrasi dengan gereja
secara utuh. Bagaimana merangkai program pembinaan anak secara
berkesinambungan hingga kelak mereka remaja dan dewasa.
Melayani anak-anak di Sekolah Minggu memang merupakan suatu tugas
dan tanggung jawab yang berat. Tapi sesuai dengan janji-Nya, Tuhan
Yesus akan senantiasa menyertai dan memberikan kekuatan bagi setiap
kita yang terpanggil melayani di Sekolah Minggu. ".... ketahuilah,
Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
(Matius 28:20)
Bahan ini dirangkum dari:
1. Judul Buku : Penuntun Sekolah Minggu
Pengarang : J. Reginald Hill
Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF
Halaman : 7-9,
2. Judul Buku : Pembaruan Mengajar
Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 13-16
**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR
BAGAIMANA MENGHIDUPKAN SEBUAH SEKOLAH MINGGU?
=============================================
Pada umumnya, gereja yang mendirikan Sekolah Minggu. Namun bisa juga
terjadi dari Sekolah Minggu didirikan gereja. Bagaimana pun
kondisinya, Sekolah Minggu merupakan salah satu alat pekabaran Injil
dan pembinaan iman yang sangat strategis dan menentukan proses
pertumbuhan serta perkembangan gereja.
Ada dua hal penting yang harus mendapat perhatian khusus bila
menginginkan Sekolah Minggu anda HIDUP, dinamis, dan bertumbuh, hal
yang pertama adalah VISI dan yang kedua adalah PENGETAHUAN.
1. VISI
"Bila tidak ada wahyu (visi), menjadi liarlah rakyat." (Amsal 29:18)
Anda harus mengetahui dengan jelas maksud dan tujuan Sekolah Minggu
didirikan. Sekolah Minggu hadir di gereja bukan berfungsi sebagai
"tempat penitipan anak" sementara para orang dewasa mengikuti
kebaktian. Sekolah Minggu hadir di gereja sebagai sarana mengajarkan
Firman Tuhan pada anak-anak; untuk menuntun anak mengenal jalan
keselamatan di dalam Yesus Kristus dan turut melengkapi anak untuk
setiap perbuatan yang baik (II Tim 3:16-17).
Mendirikan Sekolah Minggu jelas memerlukan sebuah perencanaan yang
matang. Hanya panggilan Tuhanlah yang dapat menggerakkan seseorang
untuk memulai pekerjaan ini dengan benar dan menghasilkan buah.
Datangnya masalah justru menjadi kesempatan untuk makin menempa
serta menguatkan keberadaan Sekolah Minggu tersebut. Ujian demi
ujian juga akan makin memurnikan anda untuk makin setia dan tekun
melayani-Nya.
Berdoa dengan tiada henti adalah salah satu syarat mutlak dalam
usaha merintis sebuah pelayanan Sekolah Minggu. Doa dibutuhkan tidak
hanya saat Sekolah Minggu menghadapi masalah/hambatan seperti:
jumlah murid yang cenderung menurun, guru yang tidak bersemangat,
atau kurangnya dana. Segala hal, baik itu permasalahan atau
keberhasilan Sekolah Minggu tetap harus dibawa dalam doa kepada
Tuhan.
2. PENGETAHUAN
Banyak pemimpin gereja maupun pekerja Sekolah Minggu mempunyai visi
untuk membangun Sekolah Minggu yang besar, tetapi tidak sedikit dari
mereka yang kurang memiliki pengetahuan. Akibatnya Sekolah Minggu
yang mereka kelola tidak dapat bertumbuh atau berkembang dengan
maksimal.
Beberapa pengetahuan yang diperlukan untuk mengelola Sekolah Minggu
sebenarnya dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya:
ceramah/seminar/lokakarya, tulisan dari berbagai buku, majalah,
jurnal, melakukan studi banding, dan sebagainya.
Secara singkat, ada beberapa hal penting yang harus diketahui untuk
dapat mengelola Sekolah Minggu dengan lebih baik dan terarah:
2.1 Sumber Daya Manusia
-------------------
Para pelayan di Sekolah Minggu, entah itu pendeta/pembimbing,
guru, atau staf administrasi haruslah memiliki visi yang sama,
dan masing-masing harus pula mengetahui "peran" apa yang
diharapkan dari mereka serta mempunyai kemampuan/ketrampilan
bagaimana melakukan peran tersebut.
Pembimbing Sekolah Minggu sedikit banyak harus belajar bagaimana
berorganisasi dan membina hubungan dengan berbagai jenis orang.
Beberapa tips manajemen praktis seperti perencanaan,
pendelegasian tugas, teknik memotivasi orang, dan sebagainya,
perlu pula dipelajari guna menunjang pelaksanaan Sekolah Minggu
maupun terbinanya hubungan yang sehat di antara para pekerja
Sekolah Minggu.
2.2 Program
-------
Merencanakan sebuah program Sekolah Minggu tidaklah mudah.
Selain hal tersebut melibatkan kepentingan orang banyak juga
membutuhkan wawasan dan pemahaman yang tepat mengenai apa yang
sedang dibutuhkan oleh anak yang akan dilayani dalam Sekolah
Minggu tersebut. Program Sekolah Minggu untuk anak yang tinggal
di kota besar tentunya berbeda dengan Sekolah Minggu yang berada
di desa, misalnya.
Sebaiknya dalam menyusun sebuah program Pembimbing Sekolah
Minggu tidak melakukannya seorang diri. Dengan melibatkan
berbagai orang seperti: para guru Sekolah Minggu, orang tua,
anak, melakukan studi banding ke Sekolah Minggu lain, atau
mengadakan survey, misalnya, akan diperoleh banyak masukan yang
berharga. Sehingga program yang tersusun benar-benar teruji
dengan matang dan sesuai dengan kebutuhan anak yang akan
dilayani.
2.3 Tempat dan fasilitas
--------------------
Keterbatasan tempat dan fasilitas yang kurang baik kurang tepat
untuk dijadikan alasan tidak berkembangnya sebuah Sekolah
Minggu. Justru dengan berbagai kesulitan di atas, anda ditantang
untuk makin kreatif! Mengembangkan wawasan, pengetahuan,
ketrampilan, dan ide-ide sangat diperlukan dalam mengelola
Sekolah Minggu yang berhasil.
Ingatlah bahwa Tuhan yang memanggil anda dalam pelayanan Sekolah
Minggu adalah Tuhan yang Maha Kuasa dan tidak terbatas Kuasa-Nya.
2.4 Perubahan dan Kemajuan
----------------------
Orang yang sudah puas dengan apa yang diketahuinya dan pola
pemikirannya, tanpa ada keinginan untuk meningkatkan kemampuan
dirinya atau belajar hal-hal baru, tidak akan mencapai hasil
yang optimal. Hal ini berlaku bukan hanya untuk dirinya sendiri,
melainkan juga untuk pekerjaan atau pelayanannya.
Tuhan ingin setiap anak-Nya mengalami pertumbuhan (tidak statis),
Tuhan juga ingin gereja-Nya, dalam hal ini "Sekolah Minggu-Nya",
bertumbuh.
Bagaimana pun sulitnya dan beratnya tantangan pelayanan di
Sekolah Minggu yang tengah anda hadapi saat ini, ingatlah bahwa
Tuhan sendirilah yang telah memanggil anda (memberikan visi pada
anda). Melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan adalah salah
satu bentuk tanggung jawab kita melayani di Sekolah Minggu.
Bahan ini dirangkum dari:
Judul buku : Buku Pintar Sekolah Minggu 2
Penulis : -----
Penerbit : Gandum Mas
Halaman : 213 - 215
**********************************************************************
o/ SERBA-SERBI
ORGANISASI SEKOLAH MINGGU
=========================
Meskipun Sekolah Minggu tidak dikelola seperti layaknya sebuah
perusahaan besar, dasar-dasar organisasi tetap diperlukan guna
membuat pelaksanaan Sekolah Minggu menjadi lebih tertib dan terarah.
Semoga tulisan singkat ini bisa menjadi masukan/referensi untuk
mengelola organisasi Sekolah Minggu.
1. PRINSIP DALAM PEMBAGIAN KELAS
Biasanya para murid dibagi dalam kelompok sesuai dengan usianya. Hal
ini dilakukan untuk memudahkan guru menyampaikan pengajaran sesuai
dengan kemampuan, perkembangan intelektual - mental - kebutuhan
rohani, serta perilaku sosial anak (yang berbeda sesuai dengan
tingkatan usianya).
Selain itu, yang seringkali kurang diperhatikan, adalah rasio guru
dan murid. Berikut ini adalah contoh "ideal" perbandingan jumlah
guru dan murid dalam tiap kelompok usia anak:
Kelas Bayi/Batita (1:4 atau 1:5)
Kelas TK (1:6 atau 1:7)
Kelas 1-2 SD (1:8)
Kelas 3-4 SD (1:8 hingga 1:10)
Kelas 5-6 SD (1:10 hingga 1:12)
Kelas Remaja SLTP/SMU (1:15)
2. STRUKTUR ORGANISASI
Sebaiknya perbandingan antara pimpinan dan anggota tidak melebihi
1:8. Bila hal tersebut terjadi, ada baiknya mengangkat supervisor.
Misalnya: dalam sebuah Sekolah Minggu ada 25 orang guru.
Struktur organisasinya adalah sebagai berikut:
Kepala Sekolah Minggu
|
Sekretaris<--|-->Bendahara
|
________________________|_________________________
| | | |
I. Pengawas II. Pengawas III. Pengawas IV. Pengawas
kelas batita kelas 1-2 kelas 3-4 kelas 5-6
& kelas TK | | |
| | | |
guru-guru guru-guru guru-guru guru-guru
3. PEMBAGIAN TUGAS
a. KEPALA SEKOLAH MINGGU: bertanggung jawab atas semua program,
berfungsi sebagai pemimpin. Ia harus bekerja sama dengan semua
pihak dalam merencanakan program kerja tahunan, mengadakan rapat,
berkomunikasi secara baik dengan masing-masing guru, serta dapat
memajukan pelayanan Sekolah Minggu dengan aktif.
b. SEKRETARIS: membantu Kepala Sekolah Minggu dalam hal dokumentasi
(notulen rapat, surat masuk dan keluar, file data, dsb.) serta
persiapan rapat.
c. BENDAHARA: membantu Kepala Sekolah Minggu dalam hal keuangan
(merencanakan anggaran, mengatur uang masuk dan keluar,
menyelesaikan laporan keuangan).
d. PENGAWAS KELAS: bertanggung jawab untuk mengkoordinasi guru-
guru dalam aktivitas/pelaksaanaan kelas yang ditunjuk. Ia
mengadakan hubungan ke atas, yaitu dengan Kepala Sekolah Minggu,
dan hubungan ke bawah, yaitu dengan guru-guru. Ia haruslah seorang
mediator yang baik dan dapat bekerjasama.
e. GURU: bertanggung jawab untuk mempersiapkan pengajaran Firman
Tuhan kepada anak di kelas asuhannya. Guru juga harus dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mampu menjalin
hubungan yang akrab dengan murid.
Tiap Sekolah Minggu mempunyai kebutuhan yang berbeda, bisa saja
dibentuk berbagai sie. atau pembidangan sesuai dengan tuntutan
kondisi, seperti: sie. literatur, sie. perkunjungan, sie. acara, dan
sebagainya. Tapi yang perlu diperhatikan adalah organisasi dibuat
untuk membantu dan memperlancar jalannya aktivitas pelayanan. Bila
aturan organisasi ternyata malah menghambat kemajuan pelayanan,
sudah saatnya dilakukan pembenahan dan penataan ulang.
Selamat ber-organisasi dan selamat melayani!
Bahan ini diambil dan diedit dari
Judul Buku: Pembaruan Mengajar
Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 131-135
**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
From: "Yohanes P. B." <@telkom.net>
> Syalom,
> Kami mendokumentasikan artikel-artikel Bina-Anak karena besar
> manfaatnya bagi perkembangan Pelayanan Sekolah Minggu Di tempat
> kami. Kami mulai menerima Bina-Anak mulai nomor 021 sampai sekarang,
> sementara nomor-nomor yang lalu kami belum mendapat. Itulah sebabnya
> kami mengajukan untuk dapat dikirim nomor-nomor yang sudah pernah
> diterbitkan, sehingga kami dapat mengikuti sejak awal.
> Demikian permohonan kami atas perhatiannya terima kasih. Tuhan
> memberkati.
> Salam kami,
> Yohanes P. B.
Redaksi:
Situs Arsip e-BinaAnak sedang dalam perbaikan
=============================================
Pada kesempatan ini, kami ingin mengumumkan dan sekaligus minta maaf,
karena Situs yang berisi arsip Publikasi e-BinaAnak saat ini tidak
dapat diakses. Jadi bagi anda yang menginginkan arsip e-BinaAnak,
mohon agar bersabar untuk menunggu Situs ini diperbaiki. Jika sudah
selesai diperbaiki kami akan memberitahukan kepada anda secepatnya.
Sekali lagi kami mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih atas
perhatiannya.
**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk arsip: http://hub.xc.org/scripts/lyris.pl?visit=i-kan-BinaAnak
**********************************************************************
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2001 YLSA
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |