Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/295 |
|
e-BinaAnak edisi 295 (31-8-2006)
|
|
______________________________e-BinaAnak______________________________ Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak ================================================== Daftar Isi: 295/Agustus/2006 ---------- - SALAM DARI REDAKSI - ARTIKEL : Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan - TIPS (1) : Merencanakan Penerapan - TIPS (2) : Mengevaluasi Cara Kita Mengajar - WARNET PENA : Susie`s Kids - DARI ANDA UNTUK ANDA: Minta Informasi Kegiatan dan Buku - MUTIARA GURU ---------------------------------------------------------------------- Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ====================================================================== -=- SALAM DARI REDAKSI -=- Salam, Sebagai seorang pengajar, tidaklah cukup bila kita mendapati bahwa murid-murid telah memahami apa yang telah kita sampaikan. Meskipun tahap memahami pelajaran adalah penting, namun jauh lebih penting lagi bila murid-murid tersebut mampu menerapkan apa yang telah mereka dapatkan. Inilah rangkaian akhir dari proses mengajar, yaitu meninjau ulang hal-hal yang telah disampaikan guru kepada murid- muridnya untuk memastikan bahwa materi yang telah disampaikan dapat diterapkan murid-muridnya. Inilah edisi terakhir dari hukum mengajar John Milton Gregory yang sekaligus melengkapi edisi-edisi sebelumnya. Kiranya rangkaian hukum mengajar yang diangkat sepanjang bulan ini dapat membantu Anda dalam menyampaikan pengajaran secara lebih baik. Dan kiranya murid-murid Anda pun dapat semakin bertumbuh, khususnya dalam pengenalan akan Kristus. Selamat melayani! Penyunting, RS Kurnia "... sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah," (Kolose 1:10) < http://sabdaweb.sabda.org/?p=Kolose+1:10 > -=- ARTIKEL -=- HUKUM PENINJAUAN KEMBALI DAN PENERAPAN ====================================== Sekarang, anggap saja proses mengajar itu sudah rampung. Guru dan murid-muridnya telah saling bertatap muka dan melakukan tugas mereka bersama. Dengan memakai bahasa yang lengkap dengan segala gagasan dan ilustrasi, mereka telah bicara dan saling mengerti. Pengertian telah berpindah ke dalam pikiran para murid. Kini pengetahuan itu berada di dalam pikiran mereka, cukup lengkap untuk dicernakan dan untuk memengaruhi tindak-tanduk dan membentuk kepribadian mereka. Apa lagi yang dibutuhkan sekarang? Tugas guru mungkin sudah selesai, tetapi masih ada pekerjaan sulit yang harus dilakukan, mungkin yang paling sulit. Segala sesuatu yang telah diajarkan kini tersimpan dalam benak murid-murid itu, masih sebagai sesuatu yang bersifat potensial, bukan sebagai sesuatu yang sudah benar-benar mendarah daging. Melalui proses apakah pemikiran yang telah dikembangkan itu akhirnya akan tercermin dalam kebiasaan hidup sehari-hari? Dengan cara bagaimanakah konsepsi-konsepsi yang telah diperoleh murid dapat melahirkan idealisme yang tidak akan buyar? Tugas penyelesaian terakhir berupa hukum yang terakhir dalam hukum mengajar, yaitu hukum peninjauan kembali dan penerapan. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. "Penyelesaian, pengujian, dan peneguhan pengukuhan tugas mengajar harus dilakukan dengan jalan peninjauan kembali dan penerapan." Pernyataan hukum ini meliputi tujuan-tujuan utama dari peninjauan kembali, yaitu (1) menyempurnakan pengetahuan, (2) mengukuhkan pengetahuan, dan (3) membuat pengetahuan itu menjadi siap-pakai dan berguna. Ketiga tujuan ini, meskipun dipisah-pisahkan secara teori, sesungguhnya saling berkaitan dan dicapai melalui proses yang sama. Betapa berharga dan pentingnya hukum peninjauan kembali ini tidak usah diragukan lagi. Ketika seorang guru mengajar, tidak ada waktu yang lebih berharga daripada waktu yang dipakai untuk tinjauan kembali ini. Sekiranya semua faktor lain sama, maka guru yang dinilai paling cakap dan sukses adalah guru yang menolong murid- muridnya untuk sering melakukan peninjauan kembali secara saksama dan menarik. PERATURAN PRAKTIS BAGI GURU Di antara peraturan praktis untuk tinjauan kembali, yang berikut inilah yang paling bermanfaat. 1. Anggaplah peninjauan kembali sebagai sesuatu yang selalu dapat dilakukan. 2. Sediakan waktu-waktu tertentu untuk tinjauan kembali. Tinjaulah kembali secara singkat pelajaran sebelumnya pada setiap permulaan jam pelajaran di kelas. 3. Pada akhir tiap jam pelajaran, tengoklah kembali jalan yang sudah dilalui. Hampir semua pelajaran yang dilakukan dengan baik ditutup dengan suatu ikhtisar. Ada baiknya jika murid-murid mengerti bahwa mereka semua harus siap untuk sewaktu-waktu diminta membuat ringkasan mengenai pelajaran yang telah dipelajari pada akhir jam pelajaran. 4. Sesudah lima atau enam pelajaran atau pada bagian terakhir dari suatu pokok atau bab pelajaran, tinjaulah kembali pelajaran itu mulai dari awalnya. Guru yang terbaik menyisihkan sepertiga waktu dari tiap jam pelajaran untuk meninjau kembali. Mungkin kemajuannya agak lambat, namun teratur dan mantap. 5. Bilamana dapat menunjuk kembali kepada pelajaran terdahulu, manfaatkan kesempatan itu agar pengetahuan yang lama itu dapat dilihat kembali di bawah sorotan yang baru. 6. Tiap pelajaran baru hendaknya sekaligus meninjau kembali dan menerapkan bahan pelajaran terdahulu. 7. Tinjauan kembali yang pertama hendaknya dilakukan secepatnya. Kalau dapat, langsung sesudah pelajaran itu selesai. 8. Supaya tinjauan kembali itu mudah dan cepat, guru perlu mengingat secara garis besar bahan apa yang sudah dipelajari, bagian demi bagian sehingga selalu siap dipakai. Dengan demikian, setiap saat ia siap untuk melakukan suatu tinjauan kembali mengenai bagian apa pun dari pelajaran itu. Apabila murid-murid melihat bahwa gurunya menganggap hal mengingat serta menguraikan kembali apa yang pernah dipelajari sebagai sesuatu yang penting, mereka sendiri pun akan ingin berbuat demikian, dan mereka akan senang untuk bersiap-siap menjawab tiap pertanyaan guru. 9. Pertanyaan-pertanyaan baru mengenai pelajaran yang lewat, gambaran baru untuk pokok-pokok yang lalu, bukti-bukti baru untuk keterangan terdahulu, penerapan baru atas kebenaran yang lama, semuanya itu akan membuat murid senang untuk melihat kembali dengan penuh minat kepada bahan pelajaran yang lama, sehingga menghasilkan suatu tinjauan kembali yang efektif. 10. Tinjauan kembali pada akhir pelajaran, yang tidak boleh dilupakan, harus bersifat menyeluruh, mendalam, dan benar-benar matang, di mana berbagai pokok pembahasan perlu dikelompokkan secara jelas seperti pada sebuah bagan sehingga murid itu benar- benar memahami dan menguasai seluruh bahan yang sudah dipelajarinya itu. 11. Carilah sebanyak mungkin contoh penerapan bahan pelajaran itu. Setiap contoh penerapan yang telah dipikirkan meliputi suatu tinjauan kembali yang bermanfaat dan efektif. 12. Jangan lupa manfaatkan pekerjaan tangan sewaktu meninjau kembali bahan pelajaran terdahulu. 13. Doronglah murid untuk mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang lalu. Hendaknya hal ini dilakukan sesering mungkin. Dengan demikian, murid-murid akan segera terbiasa untuk datang ke kelas dengan membawa pertanyaan yang akan ia ajukan serta siap dengan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan lain. Bahan diedit dari sumber: Judul buku : Tujuh Hukum Mengajar Judul artikel: Hukum Peninjauan Kembali dan Penerapan Penulis : John Milton Gregory Penerbit : Gandum Mas, Malang Halaman : 147--148 dan 161--164 -=- TIPS (1)-=- MERENCANAKAN PENERAPAN ====================== Penerapan pelajaran terutama berkaitan dengan tujuan guru. Dalam persiapan pelajaran, guru harus merencanakan untuk memenuhi kebutuhan khusus murid-muridnya, baik sebagai kelompok maupun perorangan. Untuk itu, guru harus membuat perencanaan secara saksama dalam menerapkan pelajaran secara pribadi, mengaitkannya dengan kehidupan, dan melibatkan murid-murid untuk menerapkannya pada pengalaman mereka sendiri. A. Menerapkan Pelajaran Secara Pribadi Penerapan didasarkan atas pengertian dan pemahaman murid akan kebenaran Alkitab dan kemudian mengaitkannya dengan hidup pribadinya. Guru memimpin murid-murid untuk menemukan penerapannya sendiri. Di antara prosedur khusus, hal-hal berikut ini penting untuk menolong membuat penerapan secara pribadi. - Menanyakan pertanyaan yang menyelidiki keadaan murid. - Menghadapkan kelas dengan pilihan-pilihan. - Memimpin mereka kepada kesulitan yang sesungguhnya atau yang khayal, yang meminta penerapan kebenaran. - Pusatkan perhatian kepda sikap-sikap dan aktivitas yang kurang pantas bagi orang Kristen. - Perkenankanlah murid-murid menyatakan keragu-raguan, ketakjuban, ketidakpercayaan, dan rasa ingin tahu tentang segi- segi penerapan. - Menolong mereka untuk menafsirkan pengalaman mereka sendiri. B. Kaitkan dengan Kehidupan Sebelum masa remaja, murid-murid hanya mempunyai daya penyamarataan yang terbatas. Mereka tidak bisa melihat dengan segera prinsip- prinsip yang mendasari ajaran Alkitab, yang berlaku untuk berbagai macam keadaan. Karenanya, guru harus memimpin mereka untuk bisa melihat hubungan-hubungan itu. Namun demikian, guru tidak bisa memaksakan perubahan dalam hidup mereka yang diajarnya. Mereka harus dihadapkan dengan firman itu dan melihat hubungannya dengan kebutuhan mereka sendiri, sebelum mereka siap untuk membuat tanggapan pribadi. C. Melibatkan Murid Belajar akan lebih efektif apabila murid-murid ikut serta melakukan penerapan. Kadang-kadang seluruh kelas setuju untuk memilih satu pola kelakuan, sikap, atau aktivitas tertentu yang mencerminkan apa yang ditekankan dalam pelajaran. Mereka mungkin setuju untuk mengikuti pola kelakuan tersebut atau beberapa gagasan selama minggu mendatang. Ini bisa diikuti dengan mengevaluasi hasil-hasilnya, ketika mengulangi pelajaran pada minggu berikutnya. HAL-HAL YANG DITITIKBERATKAN DALAM PENERAPAN Ada beberapa bidang perkembangan rohaniah di mana isi pelajaran harus diterapkan. A. Keselamatan Sangatlah penting bagi setiap murid untuk mengerti tanggung jawab pribadinya dalam membuat keputusan agar menerima Kristus. Pengajaran harus melatih mereka dalam kebenaran dan prosedur yang akan menyiapkan mereka untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat dan Tuhannya pribadi. B. Kerohanian Setelah pertobatan, murid itu harus diberi kesempatan untuk bertumbuh dalam kerohaniannya. Kehadiran yang tetap pada aktivitas gereja harus mendorong penyelidikan Alkitab dan doa yang sistematis. Pertolongan lain untuk bertumbuh dalam kasih karunia adalah melalui ibadat, nyanyian, dan persekutuan Kristen. Perkembangan kerohanian ini bertujuan agar orang dapat dewasa dalam Kristus. "Sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" (Efesus 4:13). Pada waktu kenyataan Kristus meningkat oleh sebab iman, buah Roh (Galatia 5:22,23) akan menjadi lebih nyata juga. Sekolah minggu harus memberikan latihan dalam beribadat. Murid-murid secara perorangan atau kelas-kelas dapat merencanakan dan memimpin kebaktian bersama. Kegiatan ini akan meliputi pelajaran tentang unsur-unsur ibadat, mencari ayat-ayat Alkitab yang menyebut mengenai aktivitas-aktivitas dalam ibadat, dan meninjau program ibadat gereja. Juga diperlukan evaluasi tentang doa, nyanyian pujian, buku- buku ibadat, dan majalah yang akan menolong semua pengikut mengerti dan menghargai saat-saat ibadat. C. Penatalayanan Perkembangan kehidupan rohaniah juga melibatkan tanggung jawab pribadi murid dalam hal pemakaian waktu, kemampuan, dan miliknya. Dia harus diajar untuk mendukung seluruh program gereja dan menyumbangkan uangnya. Memberikan sebagian dari harta miliknya merupakan pengajaran yang baik. Meskipun orang tua yang menyediakan uang persembahannya, murid harus diajar untuk menjadi pelayan yang sejati. Sejauh mana jiwa pengorbanan merembes dalam seluruh anggota gereja, sejauh itu pula murid-murid akan belajar menjadi pelayan yang baik dengan memanfaatkan waktu, bakat, dan harta miliknya. Setiap generasi perlu dididik untuk memberi dengan murah hati, secara teratur, dan penuh sukacita. Murid-murid perlu diberi pemahaman tentang tujuan mereka memberi, dan mengapa mereka harus memberi. Hal ini akan mendorong mereka untuk melaksanakan penatalayanan Kristen. Bahan diedit dari sumber Judul buku: Teknik Mengajar Penulis : Clarence H. Benson Penerbit : Gandum Mas, Malang 1980 Halaman : 98--100 -=- TIPS (2) -=- MENGEVALUASI CARA KITA MENGAJAR =============================== Evaluasi adalah proses penentuan seberapa jauh kita telah mencapai tujuan-tujuan kita. Untuk mengevaluasi, pertama kita harus menganggap bahwa kita telah menentukan tujuan-tujuan. Dan kedua, kita harus mengakui bahwa ada beberapa tujuan yang tidak dapat diukur secara objektif. Tujuan-tujuan ini sebagian besar adalah tujuan-tujuan yang sebenarnya dari pertumbuhan rohani dan perilaku. Saran yang baik untuk evaluasi mengajar terdapat di buku yang ditulis oleh Rozell, "Talks in Sunday School Teaching". Dia menyarankan para guru untuk bertanya pada diri mereka sendiri. 1. Apakah kelas tersebut bertumbuh dalam kehadirannya? 2. Apakah murid-murid bertumbuh dalam berpartisipasi pada saat diajar? 3. Apakah antusiasme kelas tersebut bertumbuh saat mempelajari Alkitab? 4. Apakah anggota kelas tersebut bertumbuh dalam membuat pilihan- pilihan yang baik dalam keyakinan Kristiani mereka? 5. Apakah murid-murid mengubah murid yang lainnya daripada diubah oleh murid lainnya? Perhatikan bahwa prinsip umum yang terlibat dalam pertanyaan- pertanyaan ini adalah masalah pertumbuhan dan perubahan. Ada tiga jenis evaluasi yang seharusnya dipertimbangkan oleh guru- guru Kristen: tes tertulis, pengamatan (observasi), dan dokumen/ riwayat. EVALUASI MELALUI TES TERTULIS Salah satu alat yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi adalah pengukuran melalui tes/ujian. Tes memberikan informasi kepada guru tentang seberapa baiknya murid-murid telah mendapatkan pengetahuan melalui pengajaran yang diberikan. Tes adalah alat untuk mengevaluasi murid yang memiliki berbagai bentuk dasar. Jenis-Jenis Tes Tertulis ------------------------- 1. Tes Pilihan Ganda Tes pilihan ganda adalah tes di mana murid-murid membaca pertanyaan dan kemudian memilih jawaban mereka dari daftar pilihan (biasanya empat) yang disediakan oleh guru dalam pertanyaan tersebut. 2. Tes Melengkapi Tes ini berbentuk pernyataan, namun tanpa menyertakan bagian yang penting, dan mengganti bagian tersebut dengan titik-titik atau spasi kosong. Tugas murid adalah mengisi kalimat atau kata yang tidak ada. 3. Tes Benar-Salah Tes Benar-Salah adalah tes di mana terdapat sebuah pernyataan dan murid-murid menunjukkan dengan memberi tanda bahwa pernyataan tersebut benar atau salah. 4. Tes Menjodohkan Seperti tes pilihan ganda, tes menjodohkan memberikan materi tes secara lengkap. Tugas murid adalah menjodohkan/mencocokkan/ memasangkan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang ada dengan kata-kata atau pernyataan-pernyataan yang berhubungan. Dalam menggunakan tes menjodohkan ini, guru harus memerhatikan peraturan-peraturan berikut ini. - Setiap daftar harus berorientasi hanya pada satu subjek. Contohnya, daftar tersebut berhubungan dengan nama-nama orang atau informasi mengenai tanggal, namun bukan kombinasi tanggal dan nama dalam satu rangkaian. - Batasi jumlah kata-kata yang dijodohkan dalam satu rangkaian sehingga kurang dari sepuluh kata. - Jumlah jawaban yang disediakan harus lebih banyak dari jumlah kata atau pernyataan dasar. - Berikan definisi dasar dengan jelas pada jawaban yang akan dianggap benar. 5. Essay/Uraian Dalam tes uraian, murid-murid memberikan respons atas pertanyaan dengan menuliskan jawaban yang menggunakan kata-kata mereka sendiri. Tes ini memberi kebebasan bagi murid untuk menunjukkan pengetahuan pribadi mereka tentang subjek pertanyaan. Proses penilaian subjektif semata dan membutuhkan waktu yang lebih banyak daripada waktu rata-rata pada tes objektif. Berikut ini contoh pertanyaan uraian. Tulislah dalam satu paragraf yang menjelaskan bagaimana seseorang menjadi seorang Kristen. Pertegas jawabanmu dengan ayat-ayat dalam Alkitab. (Kalian boleh menggunakan Alkitab dalam menjawab pertanyaan ini.) Dalam menyiapkan sebuah tes uraian, perhatikan panduan-panduan berikut ini. - Buatlah pertanyaan sespesifik mungkin sehingga jawaban murid- murid dapat dievaluasi secara khusus. - Sediakan waktu yang cukup bagi murid untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan yang ada. EVALUASI MELALUI OBSERVASI/PENGAMATAN/PERHATIAN Seperti yang sudah diindikasikan, evaluasi lebih dari sekadar pengukuran dalam bentuk tes tertulis. Jika belajar adalah untuk menghasilkan perubahan, maka perubahan yang terlihat dalam kehidupan murid tersebut adalah salah satu indikasi komunikasi yang efektif dari guru kepada murid. Sebagian besar evaluasi melalui observasi berhubungan dengan pengaruh subjektif yang diterima oleh guru ketika dia ada bersama- sama dengan seorang murid. Pengaruh ini menyangkut sikap dan perilaku, demikian pula pengaruh yang disamaratakan menyangkut pengetahuan dan pemahaman. Ada juga suatu pendekatan yang lebih formal terhadap observasi. Dalam pendekatan ini, guru membuat perkembangan atau perubahan. Dia akan lebih senang melihat dan kemudian mencari, untuk mengamati murid-murid dalam situasi di mana perubahan seperti itu mungkin dipakai untuk menunjukkan dirinya sendiri. EVALUASI MELALUI RIWAYAT/DOKUMEN Guru yang memerhatikan kemajuan murid-muridnya akan merasakan pentingnya sistem dokumen/riwayat. Dokumen/riwayat yang baik menyangkut lebih dari sekadar kehadiran. Dokumen/riwayat ini menyertakan hal-hal seperti apa saja yang sudah dicapai oleh murid- murid di kelas itu, minat pribadi, dan indikasi-indikasi pertumbuhan rohani. Beberapa informasi dapat diterjemahkan ke dalam bentuk grafik dan perkembangan murid digrafikkan menurut satu periode waktu. Dokumen harus praktis. ---------------------- Kepraktisan menyangkut penentuan standar sistem dokumen yang mudah dipahami dan memudahkan siapa saja yang menggunakannya. Bentuk dokumen itu bisa saja sederhana, namun harus menyediakan informasi yang diinginkan dengan cara yang mudah dibaca. Untuk dokumen pribadi guru, disarankan berupa sebuah buku catatan atau kartu indeks. Beberapa penerbit buku-buku sekolah minggu menyediakan buku catatan atau kartu indeks ini. Dokumen harus selalu memberikan informasi terbaru. -------------------------------------------------- Jika suatu dokumen itu banyak yang kosong, akan sangat sulit untuk memasukkan data-data yang terlewatkan. Cara yang terbaik adalah memasukkan data secara teratur, segera setelah kelas selesai. Dokumen harus mudah didapatkan. ------------------------------- Dokumen akan memiliki nilai guna yang kecil bila hanya disimpan dan tidak digunakan. Buatlah agar dokumen mudah didapatkan sehingga dapat mendukung penggunaanya. Hal ini berkenaan dengan dokumen sekolah minggu secara umum maupun dokumen guru. Sumber diterjemahkan dari: Judul buku : Understanding Teaching Judul artikel: Evaluating Our Teaching Penulis : Kenneth O. Gangel, Ph.D Penerbit : Evangelical Training Association Halaman : 87--92 -=- WARNET PENA -=- SUSIE`S KIDS ============ http://www.fun4susieskids.com/index.html Sedang pusing memikirkan aktivitas permainan untuk anak-anak sekolah minggu Anda? Sedang membutuhkan ide-ide baru agar suasana sekolah minggu tidak membosankan? Kunjungi saja situs Susie`s Kids. Susie`s Kids menawarkan newsletter gratis yang berisi ide-ide seputar permainan, aktivitas, atau keterampilan untuk anak-anak yang bisa Anda dapatkan dengan berlangganan. Selain itu, setiap bulannya situs ini juga menampilkan Free Idea of the Month di mana anggota yang mendaftar akan mendapat prioritas pemberitahuan dan akses untuk melihatnya. Meski demikian, produk utama yang ditawarkan oleh Susie`s Kids pada dasarnya adalah buku-buku mereka. Untuk mendapatkannya, masuki saja menu Books untuk melihat buku apa saja yang bisa kita pesan. Klik juga menu Complete List of Offerings untuk melihat secara lengkap daftar produk-produk yang mereka tawarkan, baik yang gratis maupun yang berbayar. Selamat berkunjung! [Sumber: Publikasi ICW Edisi 1072, 2006 Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1072/ ] -=- DARI ANDA UNTUK ANDA -=- Dari: Ny.Tantri Anggraini Makalew <v_anggraini01(at)xxxx> >Shallom, perkenalkan nama saya tantri dan saya mengajar di >pelayanan anak sekolah minggu di gereja GPIB "IMMANUEL" Bekasi, >saya ingin sekali mendapatkan informasi seputar sekolah minggu, >baik berupa seminar ataupun buku-buku, bisa saya mendapatkan email >jawaban dari redaksi? dan berapa lama akan dijawab? apakah >dikenakan biaya? sebelum dan sesudahnya terima kasih, saya tunggu >jawabannya, TUHAN MEMBERKATI Redaksi: Untuk mendapatkan informasi seputar pelayanan sekolah minggu, silakan kunjungi situs PEPAK di bagian info yang dapat Anda akses di: ==> http://pepak.sabda.org/info/ Sedangkan info buku-buku apa saja yang dapat dipakai untuk menambah wawasan dan kemampuan dalam mengajar/pelayanan bisa dilihat daftarnya di: ==> http://pepak.sabda.org/sumber/ -=- MUTIARA GURU -=- Rencana pelajaran harian saya: Hari ini saya akan mengingat masa muda saya sendiri dan banyaknya pelajaran yang saya peroleh dari masa itu. ---------------------------------------------------------------------- Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ====================================================================== Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://pepak.sabda.org/ ------------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN GURU --------------
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |