Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/273 |
|
e-BinaAnak edisi 273 (29-3-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 273/Maret/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL (1) : Pentingnya Berdoa ^o^ ARTIKEL (2) : Makna Doa Bagi Seorang Anak ^o^ TIPS (1) : Proyek Mempraktikkan Doa ^o^ TIPS (2) : Mendidik Anak Berdoa Kapan dan di Mana Saja ^o^ BAHAN MENGAJAR : Untuk Apakah Doa Itu? ^o^ WARNET PENA : Izaac Homepage ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Ucapan Terima Kasih ^o^ MUTIARA GURU ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih, Doa merupakan nafas hidup orang percaya. Begitu pentingnya doa itu sehingga Tuhan Yesus pada masa pelayanan-Nya di dunia sering mengajarkan dan selalu menekankan hal ini kepada para murid dan orang banyak. Selain mengajarkannya, Dia juga selalu memberi teladan bagaimana kehidupan doa yang berkenan kepada Bapa di surga. Dalam Artikel e-BinaAnak yang kami sajikan minggu ini, Anda dapat melihat lebih lengkap lagi tentang arti penting doa, termasuk makna doa dari kacamata seorang anak. Untuk lebih jelasnya, silakan simak bahan-bahan dalam Tips dan Bahan Mengajar minggu ini. Kiranya dapat menolong Anda untuk mengajarkan doa kepada anak-anak didik Anda. Selamat berdoa! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Markus 14:38) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Markus+14:38 > ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ PENTINGNYA BERDOA ^ ================= Di dalam surat Efesus 6:18 kita membaca kata-kata penuh kuasa yang menyatakan betapa pentingnya berdoa dengan tekun. "Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus." Jika kita berhenti sejenak dan menimbang arti ayat itu serta mengaitkan apa yang tertulis di dalam surat Efesus tersebut dengan hidup kita, maka orang Kristen yang cerdas tentu tergerak hatinya dan akan berkata, "Aku harus berdoa, berdoa, sekali lagi berdoa. Aku harus berdoa dengan segenap tenaga dan segenap jiwaku. Apa pun yang harus kukerjakan, berdoa perlu kudahulukan." Perhatikanlah kata-kata "setiap waktu", "permohonan yang tak putus- putusnya", "segala orang kudus", dan "berjaga-jagalah" (artinya "tidak tidur") dalam ayat tersebut. Rasul Paulus sadar akan sifat manusia yang malas, terutama sifat malas untuk berdoa. Alangkah jarangnya kita berdoa sampai kita tahu bahwa kita telah memperoleh jawaban dari apa yang kita minta. Mengapakah doa yang tekun, tak kunjung padam, berjaga-jaga, dan berkemenangan begitu penting? 1. Sebab ada Iblis. Dia mempunyai banyak tipu muslihat. Dia tidak pernah berhenti. Dia selalu membuat rencana untuk menjatuhkan anak-anak Tuhan. Jika anak-anak Tuhan lemah di dalam kewajibannya untuk berdoa, Iblis akan berhasil membujuk dia. 2. Berdoa adalah jalan yang ditunjukkan Allah untuk menerima segala sesuatu; rahasia dari semua kegagalan yang kita alami di dalam hidup dan pekerjaan kita adalah karena melalaikan doa. Rasul Yakobus mengemukakan hal ini dengan tegas di dalam pasal 4 ayat 2 dari suratnya, "Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." Kata-kata itu mengandung rahasia dari kemiskinan dan kelemahan orang Kristen yang umumnya karena lalai di dalam berdoa. Banyak orang Kristen bertanya, "Mengapa aku sedikit sekali maju di dalam kehidupan imanku?" "Lalai di dalam berdoa," begitulah jawab dari Allah. "Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta." Banyak guru sekolah Minggu bertanya: "Mengapa hanya sedikit yang bertobat di dalam kelas saya?" Jawab-Nya juga, "Lalai di dalam berdoa. Kamu tiada beroleh, sebab tiada kamu minta.", 3. Rasul-rasul dijadikan contoh oleh Allah sebagai orang Kristen yang berkenan di hadapan-Nya. Mereka mengemukakan hal berdoa sebagai pekerjaan yang terpenting di dalam hidup mereka. Bila tanggungan dari gereja pertama bertambah-tambah dan mendesak, mereka "menghimpunkan sekalian murid yang banyak itu, serta berkata, `Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.`" Jelas sekali surat kiriman Rasul Paulus kepada gereja-gereja dan orang-orang saleh tentang doanya untuk mereka menunjukkan bahwa banyak sekali waktu dan tenaganya yang dipergunakan untuk berdoa (Roma 1:10; Efesus 1:16; Kolose 1:9; 1Tesalonika 3:10; 2Timotius 1:3). 4. Berdoa mengambil tempat terkemuka dan merupakan suatu bagian yang amat penting di dalam kehidupan Tuhan Yesus selama Dia tinggal di dunia. Periksalah misalnya Markus 1:35. "Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana." Hari yang telah lampau adalah hari yang sangat sibuk dan menggembirakan, tetapi Yesus mengurangi jam tidur-Nya, sehingga Ia boleh bangun pada dini hari dan bertambah tekun di dalam doa-Nya. Di dalam keempat Injil, perkataan berdoa dan doa dipakai sekurang-kurangnya dua puluh lima kali sehubungan dengan kehidupan Tuhan Yesus. Jelas sekali bahwa berdoa memakan banyak waktu dan tenaga Tuhan Yesus Kristus; seorang yang tidak menggunakan banyak waktunya di dalam doa tak dapat disebut sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus yang sungguh-sungguh. 5. Doa adalah bagian terpenting dari pekerjaan Tuhan Yesus yang telah bangkit pada masa kini. Hal ini semakin menguatkan alasan kenapa kita harus berdoa dengan tekun, tak kunjung padam, berjaga-jaga dan berkemenangan. Pekerjaan Tuhan Yesus tidak berhenti sampai pada kematian-Nya saja. Pekerjaan penebusan dosa memang telah selesai pada waktu itu, tetapi bila Ia bangkit dan naik ke sorga serta duduk di sebelah kanan Allah Bapa, Ia mulai dengan pekerjaan lain untuk kita, yang sama pentingnya dengan pekerjaan penebusan dosa tersebut. Apa yang merupakan pekerjaan Tuhan Yesus yang besar bagi kesempurnaan iman kita, dapat kita baca di dalam Ibrani 7:25. Ayat itu menerangkan apa tujuan hidup-Nya sekarang, yaitu "memohonkan syafaat karena kita" dengan berdoa. Berdoa ialah pekerjaan terpenting yang diperbuat oleh-Nya pada hari ini. Karena doa-doa-Nya, maka Ia sedang menyempurnakan iman kita. Jika kita bekerja bersama-sama dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam pekerjaan-Nya sekarang, kita harus menggunakan banyak waktu untuk berdoa; kita harus berusaha berdoa dengan sungguh-sungguh, tekun, dan tak kunjung padam, berjaga-jaga dan berkemenangan. Saya tidak mengetahui sesuatu hal lain yang dapat mempengaruhi saya demikian kuat untuk berdoa pada segala masa, dengan tekun, selain pengertian bahwa berdoa pada hari ini adalah pekerjaan terpenting dari Tuhan Yesus Kristus yang telah bangkit itu. Saya mau bersekutu dengan Dia, dan untuk mencapai maksud itu, saya telah minta kepada Tuhan, bagaimana Ia boleh menjadikan saya, paling tidak sebagai pengantara yang tahu bagaimana seharusnya berdoa serta sebagai orang yang menggunakan banyak waktunya untuk berdoa. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Bagaimana Kita Patut Berdoa Penulis : R.A Torrey Penerbit : YAKIN, Surabaya Halaman : 5 - 11 ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ MAKNA DOA BAGI SEORANG ANAK ^ =========================== "Allah Bapa, terima kasih atas mama dan papa dan Carol dan Don dan Tippy. Tolong aku untuk menjadi seorang penolong yang baik kalau kami memotong rumput besok." Doa Billy menunjukkan pengertian seorang anak yang mengagumkan tentang realitas Allah. Ia mengungkapkan kepedulian terhadap orang- orang yang berarti dalam hidupnya dengan menyebutkan nama mereka satu per satu di dalam doanya. Kadang-kadang ia membuat daftar doa tentang hal-hal yang ia inginkan untuk dirinya sendiri. Ia menyukai doa, karena doa memberinya rasa aman dan perasaan mampu. Rasa aman timbul dari pengertian bahwa Allah mendengarnya bila ia berdoa dan bahwa segala sesuatu pasti berjalan dengan baik. Perasaan mampu timbul karena ia dapat berbicara langsung kepada Pribadi yang begitu penting dan tahu bahwa Dia akan melakukan yang terbaik baginya. Namun, anak memiliki kesadaran yang sangat minim tentang arti doa. Jeffrey, berusia empat tahun, memahami doa seperti peristiwa- peristiwa yang terjadi secara harfiah, "Dan kemudian angin datang, menghembuskan doa-doa ke surga tempat Allah berada." Anna, berusia lima tahun, percaya bahwa kegagalan untuk memperoleh jawaban yang diharapkan adalah karena kesalahan transmisi pada dirinya. "Kamu harus tahu kata-kata yang tepat agar doamu dikabulkan." Seorang gadis kecil tak mau lagi berdoa sebelum tidur sejak keluarganya pindah ke rumah baru. Orang tuanya akhirnya mengerti bahwa dulu ketika mereka tinggal tak jauh dari gereja, Melanie tidak mengalami kesulitan untuk percaya bahwa Allah sungguh-sungguh mendengar doanya. Tetapi saat pindah ke kota lain, ia sulit percaya bahwa doanya masih dapat didengar, karena letak "rumah Allah" jauh dari rumahnya. Pernyataan-pernyataan tentang doa seperti ini sering diutarakan anak-anak dan hal tersebut menggambarkan dilema ganda yang disebabkan oleh pemahaman anak yang kabur tentang makna doa, ditambah lagi dengan kepastian yang kuat bahwa pengertiannya, apa pun isinya, adalah benar. Pengertian anak tentang doa amat diwarnai oleh pengertiannya tentang Allah. Dan hal ini tergantung pada sejauh mana pemahamannya tentang Allah. Jika Allah merupakan makhluk yang dapat dilihat secara fisik, dan tinggal entah di gedung gereja atau di atas awan yang tebal, menyampaikan pesan kepada-Nya lewat doa dapat menjadi tantangan yang besar. Bahkan jika anak menerima gagasan bahwa Allah mendengar doa kita, doa seorang anak juga mencerminkan dimensi lain dari tingkat pemikiran anak tersebut. Oleh sebab itu, wajarlah jika sebagian besar proporsi doa-doanya berpusat pada diri sendiri, sesuai dengan pandangan dasar egosentris anak. Jika anak berdoa untuk orang lain, permintaan seringkali diungkapkan dari segi hubungan orang itu dengan dirinya. Misalnya, Dina yang berusia lima tahun berdoa, "Dan saya mohon tolonglah agar Mama dan Papa mengasihi saya." Karena hubungan kasih sayang merupakan hal yang paling menyenangkan dalam hidup Dina, maka sangatlah wajar jika ia menaikkan doa semacam ini. Ia belum menyadari bahwa orang tuanya dan dirinya merupakan pribadi- pribadi yang terpisah, yang terkadang melakukan hal-hal yang tak berhubungan dengannya. Pengertian ini baru akan muncul beberapa tahun kemudian, setelah ia semakin lama menjalani hidup bersama orang tuanya. Hampir sama dengan itu, anak-anak lebih tertarik pada doa-doa mereka sendiri daripada doa-doa orang lain. Karena kebanyakan doa-doa orang dewasa yang diamati anak-anak, khususnya di gereja, agak panjang (amat panjang menurut anak-anak), dan karena itu, agak membosankan (amat membosankan menurut anak-anak). Doa-doa orang lain cenderung kurang diminati anak. Secara umum, anak-anak di bawah usia tujuh tahun biasanya memandang doa sebagai bentuk pemahaman akan Allah untuk hal-hal tertentu. Mereka cenderung berasumsi bahwa Allah memiliki kewajiban untuk melakukan apa yang mereka minta, dan tidak pada tempatnya untuk marah kepada Allah jika doa mereka tidak dijawab. Pada usia tujuh sampai sembilan tahun, anak-anak mulai memandang doa sebagai komunikasi dengan Allah, bukan sekadar meminta. Namun, permintaan masih cukup mendominasi isi doa anak-anak usia ini, meskipun banyak di antara isi doanya yang ditujukan demi kepentingan orang lain, termasuk binatang-binatang peliharaannya. Anak tidak marah kepada Allah jika doanya tidak terjawab. Sebaliknya, anak seusia ini cenderung mempertanyakan apakah doanya sudah diucapkan dengan kata- kata yang benar dan cukup tulus. Mungkin karena konsep anak tentang doa begitu samar, kebanyakan perasaan, pikiran, dan apa yang dilakukan anak berkenaan dengan doa ditentukan oleh contoh doa orang dewasa yang ia amati. Jika contoh- contoh doa yang mereka amati berupa rangkaian kata-kata panjang dan formal kepada Allah, anak cenderung menyimpulkan bahwa doa itu membosankan. Jika doa itu ringkas, informal dan dengan masalah- masalah yang berkenaan dengan anak, doa akan dipandang sebagai suatu hal yang positif. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Mengenalkan Allah pada Anak Judul Artikel Asli: Anak dan Doa Penulis : Wes Haystead Penerbit : Gloria, Yogyakarta, 1998 Halaman : 109 - 111 ^o^ TIPS (1) ------------------------------------------------------^o^ ^ PROYEK MEMPRAKTIKKAN DOA ^ ======================== Bagaimana anak dapat mengerti arti penting berdoa tergantung dari bagaimana kita sebagai guru rohani membimbing mereka untuk berdoa dalam kelas setiap minggunya. UNTUK ANAK YANG BELUM SEKOLAH Kita lipat tangan kita. Ketika kita menggoyang-goyangkan ibu jari, kita katakan, "Berdoa adalah berbicara kepada Tuhan Yesus. Apa yang ingin kamu katakan pada Yesus? Kita bisa bersyukur kepada-Nya, memuji Dia atau mengatakan sesuatu kepada Dia." "Tiga jari berikutnya mengingatkan kita untuk mendoakan orang lain. Siapa yang ingin kita doakan? Keluarga kita? Penginjil kita? Guru kita? Mereka yang sedang sakit? Mereka yang ada di gereja? Mari kita berdoa untuk orang lain. "Ketika kita menggoyang-goyangkan jari kelingking kita, kita memikirkan diri kita sendiri. Apa yang ingin kamu doakan? Apa yang ingin kamu butuhkan dan ingin kamu katakan kepada Yesus?" Proses seperti ini melatih anak-anak yang belum sekolah untuk menempatkan Yesus sebagai yang terutama, yang lain sebagai urutan berikutnya, dan dirinya sendiri sebagai yang terakhir. UNTUK ANAK-ANAK USIA SEKOLAH Anda bisa melatih anak-anak yang usianya lebih dewasa tentang prinsip-prinsip berdoa, misalnya memuji, mengaku dosa, mengucap syukur, dan permohonan. Pastikan ada waktu untuk menjelaskan arti dari masing-masing prinsip tersebut sebelum mengajarkan teknik berdoa ini. Karena doa adalah suatu hak istimewa, saya akan menjelaskan pada murid-murid alasan kita menutup mata dan melipat tangan pada waktu berdoa. Alasan melakukan hal itu adalah untuk memfokuskan diri supaya benar-benar memberikan perhatian kepada Tuhan. Jika kita melihat ke sekeliling kita atau meresahkan sesuatu, kita menjadi kurang memfokuskan diri pada Tuhan. Apakah Tuhan menjawab doa-doa hanya jika anak-anak duduk tenang dan menutup mata serta melipat tangan mereka? Tidak. Tuhan menjawab doa-doa yang kita panjatkan dari hati kita, tetapi tangan yang tenang membantu hati kita untuk menjadi lebih tenang. PASANGAN DALAM BERDOA (UNTUK ANAK-ANAK KELAS BESAR) Akan tiba saatnya bagi anak-anak ketika mereka tidak nyaman lagi menceritakan permohonan doa pribadi mereka kepada teman-teman sekelasnya. Ini mungkin saatnya untuk mengenalkan ide tentang pasangan dalam berdoa. Pasangkan setiap anak dengan seorang teman sekelas mereka yang menurut Anda akan menjadi pasangan doa yang cocok. Berikan waktu bagi mereka setiap hari Minggu untuk berdoa bersama. Tekankan bahwa ini adalah waktu untuk berdoa dan bukan untuk bergosip atau bermain-main. Adalah sangat penting untuk melatih murid-murid kita supaya bijaksana dan tidak menirukan permohonan doa seseorang sebagai gurauan. Tidak ada yang akan lebih menyakitkan bagi anak-anak selain mencurigai bahwa kemampuan mereka sangat lemah. Misalnya, seorang anak mungkin sudah sejak lama memiliki beban karena dia mempunyai seorang ayah yang pemabuk. Dalam menyingkap rahasia pribadi dan situasi yang menyakitkan ini, dia senang bila mengetahui orang lain berdoa untuknya. Namun, jika kata "dia dan ayahnya yang pemabuk" sampai pada orang tua anak tersebut, dia akan marah. Sharing yang sifatnya rahasia dalam situasi yang dapat dipercaya sekarang menjadi suatu tragedi. Betapa menyedihkannya. Betapa tidak pentingnya. Hormatilah hak setiap anak untuk mendapatkan kerahasiaan. (t/Ratri) Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber: Judul Buku : Becoming a Treasured Teacher Judul Artikel : Practical Prayer Project Penulis : Jody Capehart Penerbit : Victor Books, USA, 1992 Halaman : 66 - 67 ^o^ TIPS (2) ------------------------------------------------------^o^ ^ MENDIDIK ANAK BERDOA KAPAN DAN DI MANA SAJA ^ =========================================== Salah satu cara untuk mengajarkan arti penting doa kepada anak-anak adalah dengan mengatakan bahwa mereka dapat berdoa kapan dan di mana saja. 1. Biarkan anak tahu bahwa mereka diizinkan 100% untuk berdoa kapan dan di mana saja. Ia bisa berdoa: - sendirian atau bersama dengan orang lain; - perlahan-lahan di dalam hati atau dengan suara keras; - panjang atau pendek; - bagaimana saja! 2. Biarkan anak tahu bahwa ia tidak perlu menunda doanya sampai tiba saatnya mereka harus ke Sekolah Minggu, atau menunggu sampai jam doa keluarga sebelum ia tidur. Ia bisa berdoa begitu dia memiliki kebutuhan. Allah mempunyai kebijaksanaan terbuka siang dan malam. 3. Yakinkan anak bahwa tempat mana pun di dunia bisa menjadi ruang doa. - Daniel berdoa di gua penuh singa lapar. - Sadrakh, Mesakh, dan Abednego berdoa di dalam tungku panas membara, bahkan ketika ada raja yang marah dan orang-orang yang menyaksikan. - Petrus berseru dalam doa ketika ia mulai tenggelam setelah berjalan di air Danau Galilea, dengan semua murid lain menyaksikan dari kapal. - Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan pujian di sel penjara. 4. Yakinkan anak bahwa Allah Bapa selalu mendengar doanya dan akan bertindak demi dia. Itulah yang ditujukan Yesus ketika Ia berhenti dalam perjalanan melalui Yerikho untuk menyembuhkan orang buta bernama Bartimeus, ketika Ia berhenti dalam perjalanan ke rumah Yairus untuk menyembuhkan seorang perempuan yang menjamah jubah-Nya, ketia Ia memotong khotbah-Nya sendiri untuk menyembuhkan orang dengan tangan cacat, dan ketika Ia menunda retreat doa untuk berbicara dengan anak-anak. 5. Biarkan anak tahu bahwa doa adalah waktu untuk komunikasi langsung antara anak dan Tuhan. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 52 Cara Sederhana Mengajak Anak Anda Berdoa Penulis : Roberta Hromas Penerbit : Interaksara, Batam Centre, 1999 Halaman : 111 - 113 ^o^ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------^o^ ^ UNTUK APAKAH DOA ITU? ^ ===================== Tujuan doa adalah agar kita dapat lebih dekat dengan Allah. Pada saat kita berkata kepada Allah tentang permintaan maaf atas dosa- dosa kita, mengucapkan syukur atas segala yang telah diperbuat Allah dan mengajukan permohonan pertolongan kepada Allah, Allah mulai mengubah kita. Allah mulai mengubah pikiran-pikiran dan kemauan- kemauan kita, dan Dia akan memperlihatkan kepada kita apa yang Dia inginkan untuk kita lakukan. Kita akan menjadi lebih mengasihi dan melihat hal-hal dari sudut pandang Allah. Demikian juga, doa memberi kita suatu kesempatan untuk mengatakan, "Kehendak-Mu jadilah". Inilah jalan bagi kita untuk bekerja sama dengan Allah dalam mengubah dunia. Pikirkanlah dengan cara ini: Allah adalah Bapa kita. Dia mencintai dan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, mengajar bagaimana kita harus hidup, menjaga kita, dan memakai kita. Dia ingin menjadi sahabat kita. Para pendoa mohon kepada-Nya untuk melakukan hal itu dalam hidup kita. Kita berdoa karena doa itu mengundang Bapa kita yang tercinta untuk bekerja dalam hidup kita dan dalam dunia ini. Ayat Kunci ---------- Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu (Yohanes 16:24). Ayat Terkait ------------ Mazmur 4:2, 17:6; Filipi 4:6; Yakobus 5:16; 1 Petrus 3:12 Catatan untuk Para Pelayan Anak ------------------------------- Doa adalah sesuatu yang hampir sama dengan percakapan antara orang tua dengan anaknya. Analogi ini akan membantu Anda menjelaskan tentang masalah doa. Bahan diambil dari sumber: Judul Buku: 107 Pertanyaan Anak-anak tentang Doa Penerbit : Betlehem Publishers, Jakarta, 1998 Halaman : 2 ^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^ ^ IZAAC HOMEPAGE ^ ============== http://www.homepagez.com/izaac/ Izaac Homepage menyediakan berbagai bahan bermanfaat seputar pelayanan anak. Situs yang dibuat dengan model frame ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas (header), menu di sebelah kiri yang berisi daftar isi situs, dan bagian isi yang menyajikan berbagai bahan bacaan yang ada di Situs Izaac Homepage ini. Berbagai bahan mengenai pelayanan anak terbagi menjadi empat kategori, yaitu "Artikel", "Tips Mengajar", "Serba-serbi", dan "Games". Di setiap kategori terdapat beberapa tulisan menarik seperti "Asal-usul Pohon Natal", "Permainan Pyo-Pyo", "Doa Paskah Anak", dan beraneka tulisan menarik lainnya. [Sumber: Publikasi ICW Edisi 1051/2005 Arsip : http://www.sabda.org/publikasi/icw/1051/ ] ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^ Dari: Wibowo <asaf(at)> >Saya berterima kasih atas kiriman e-BinaAnak. Perlu saya >beritahukan bahwa artikel dari e-BinaAnak saya printkan di kertas >folio dan kemudian saya sajikan ke jemaat gereja saya untuk >ditampilkan dan dibaca di mading gereja. Demikian surat dari saya. >TUHAN memberkati. Redaksi: Wah, Anda sangat kreatif sekali. Kami yakin bahan-bahan e-BinaAnak dapat menjadi berkat bagi pelayanan guru Sekolah Minggu di gereja Anda. Sebagai tambahan info, semua arsip Publikasi e-BinaAnak sekarang juga bisa diakses di Situs e-BinaAnak, di alamat: ==> http://www.sabda.org/binaanak/ atau di Situs Sabda.org di alamat: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Jadi sewaktu-waktu membutuhkan, Anda bisa mendapatkannya dengan cepat. Selamat melayani. ^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^ Berseru dan panggillah nama-Nya, sebab Dia hanya sejauh DOA. ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |