Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/264 |
|
e-BinaAnak edisi 264 (26-1-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 264/Januari/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL : Anak-anak Perlu Diajar Bekerja ^o^ TIPS : Menanamkan Rasa Tanggung Jawab dalam Membantu Orang Tua ^o^ BAHAN MENGAJAR : Bayi yang Tidak Dapat Disembunyikan ^o^ WARNET PENA : Praize Kids ^o^ STOP PRESS! : Info Domba Kecil: Sekolah Pelayanan Anak ^o^ MUTIARA GURU ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Syalom, "Bangun tidur kuterus mandi Tidak lupa menggosok gigi Habis mandi kutolong ibu Membersihkan tempat tidurku." Jika kita cermati dengan sungguh-sungguh, bait lagu di atas memberikan contoh kepada anak-anak supaya mereka tidak malas membantu orang tua meskipun hanya melakukan hal-hal yang kecil. Selain dapat belajar dari sebuah lagu, didikan yang paling tepat tentu saja adalah lewat arahan dan contoh langsung dari orang tua sendiri atau orang dewasa yang lain. Guru Sekolah Minggu adalah orang dewasa lain yang dapat menolong anak menanamkan rasa tanggung jawab untuk membantu orang tua. Yang dimaksud membantu disini tentu saja bukan membantu dalam hal mencari nafkah (karena mereka masih ada di bawah umur), tetapi dalam berbagi tanggung jawab untuk saling meringankan pekerjaan di rumah. Mengajarkan hal-hal seperti ini memang tidak bisa langsung nampak hasilnya, karena seperti benih yang ditanam, dipupuk, dan dipelihara sampai suatu ketika nanti tumbuh hasilnya. Tanggung jawab membantu orang tua ini lama kelamaan akan menjadi gaya hidup anak-anak untuk memiliki hati yang penuh kasih untuk melayani. Sajian-sajian e-BinaAnak minggu ini kami harap dapat dipakai untuk mengajarkan anak tentang rasa tanggung jawab membantu orang, yang nantinya dapat dilanjutkan dengan membantu orang lain dan melayani Tuhan. Selamat bekerja bersama anak Anda! Staf Redaksi e-BinaAnak, (Ratri) Hai anakku, peliharalah perintah ayahmu, dan janganlah menyia-nyiakan ajaran ibumu. (Amsal 6:20) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+6:20 > ^o^ ARTIKEL -------------------------------------------------------^o^ ^ ANAK-ANAK PERLU DIAJAR BEKERJA ^ ============================== Pada dasarnya setiap pekerjaan rumah tangga bisa dilakukan oleh anak, walaupun tentu saja tidak sesempurna hasil pekerjaan orang dewasa, yang kadang-kadang membuat Anda harus memperbaikinya sekali lagi. Setiap keluarga biasanya mempunyai pembagian jenis pekerjaan yang sama seperti membereskan rumah, mencuci, menyiram tanaman, dan sebagainya. Sama seperti ketika Anda membersihkan rumah, mula-mula benda yang tercecer dibersihkan lebih dahulu, baru kemudian perabot yang ada dilap, terakhir lantai disapu kemudian dipel. Mungkin perbedaannya hanya pada cara bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Harus diakui, bahwa umumnya pekerjaan yang dilakukan oleh anak tidak sebaik hasil pekerjaan orang dewasa, karena bentuk fisik yang belum sempurna dan tangan yang belum cukup terampil, dengan demikian kemungkinan-kemungkinan untuk gagal memang besar sekali. Yang penting untuk diingat di sini adalah bahwa tujuan dari latihan- latihan ini bukanlah hasil yang dicapai anak pada saat itu melainkan hasil untuk jangka panjang, yaitu membekali anak untuk mencintai kebersihan, menanamkan rasa gotong-royong dan rasa tanggung jawab terhadap keluarga. Adanya kegagalan kecil janganlah membuat Anda sampai kehilangan kesabaran. Sebaiknya Anda harus bisa meyakinkan mereka, agar kepercayaan terhadap dirinya sendiri tidak hilang, sehingga lain kali mereka mau berusaha agar hasil pekerjaannya lebih baik lagi. Seorang ibu mengeluh tentang anaknya yang masih kecil. Sepanjang harinya anak itu begitu bergairah ingin membantu ibunya dalam pekerjaan apa saja. Jika ibunya hendak membenahi tempat tidur, si kecil sudah mengambil sapu dan mengebas-ngebaskannya. Begitu ayahnya memegang selang air, ia pun langsung hendak menyiram apa saja termasuk yang tidak semestinya disiram. Kalau ibunya hendak mencuci piring, ia segera mendampinginya dengan lengan baju yang sudah digulung ke atas. Kita bisa membayangkan, apa yang terjadi bila suatu saat ibu itu sampai mencampakkan saja tawaran yang maksudnya baik itu. "Sebab bantuan itu hanya membuang-buang waktu, karena biasanya saya tokh masih harus mengulanginya," demikian tuturnya. Kalau kita perhatikan, kebanyakan orang tua cenderung mengerjakan semuanya bagi anak-anaknya dengan anggapan anaknya masih kecil atau masih belum tepat untuk melibatkan mereka dalam pekerjaan rumah tangga. Kalau hal ini berlangsung berlarut-larut, jelas tidak membuahkan manfaat. Dengan cara seperti ini orang tua sama sekali tidak mengajar anak untuk bekerja atau melakukan sesuatu. Dengan sendirinya anak tidak terbiasa menghadapi tugas yang semestinya wajar dilakukannya sendiri. Akibatnya hanya akan menciptakan ketergantungan pada orang lain, yang sudah barang tentu tidak menguntungkan bagi masa depannya kelak. Rumah tangga memang merupakan lingkungan pertama untuk dijelajahi dan belajar bermacam-macam hal baru. Ini berlaku bagi semua anak, sedangkan masih banyak orang tua yang membedakan secara tegas kegiatan yang dianggap sebagai sesuai bagi anak laki-laki dan perempuan. Karena itu si buyung dilarang membantu pekerjaan rumah tangga padahal si buyung merasa senang juga bila ia boleh menyapu lantai atau mencuci piring. Kalau si buyung terbiasa membantu ibu sejak kecil, ia tidak akan canggung membantu di masyarakat kelak. Rasa tanggung jawab dan sifat ringan tangan memang adalah sifat yang sudah dapat dikembangkan sejak dini. Pada seorang anak yang berusia 4-5 tahun, penghargaan orang tua merupakan dorongan. Karena itu ia senang dipuji misalnya ketika ia mengambilkan sapu untuk ibu. Dengan memperoleh pujian atas hasil `pekerjaannya`, si anak akan merasa dihargai dan ini akan lebih memperkokoh rasa percaya dirinya. Bila ternyata Anda menemukan bahwa pekerjaan si kecil dapat diselesaikan secara benar, maka di samping memberikan pujian sebenarnya Anda pun sudah dapat memberikan petunjuk-petunjuk pada si kecil mengenai cara melakukannya dengan benar. Anak-anak pra sekolah dan usia sekolah sudah gemar "memasak". Mereka berharap akan ditanggapi secara serius oleh orang dewasa. Dan memasak sesuatu yang hasilnya bisa dinikmati seluruh keluarga pasti lebih menarik daripada masak "bohong-bohongan". Dengan bahan yang mudah digarap seperti mie instan, anak-anak berusia 5-6 tahun sanggup memasak hidangan yang betul-betul bisa dinikmati seisi rumah. Tentu saja ibu perlu memberi petunjuk dan pengawasan. Ada satu hal yang merupakan kebiasaan buruk yang hampir terjadi di setiap rumah. Yaitu, jika di rumah ada pembantu, sering anak menyuruh ini dan itu, yang sebetulnya bisa dikerjakannya sendiri. Misalnya dalam hal mengambil minum. Kebiasaan ini tentu saja harus dihilangkan. Bagaimana caranya? Pertama, dengan menanamkan pengertian bahwa jika pekerjaan itu bisa dilakukan sendiri, maka tidak perlu minta tolong pada orang lain. Kecuali tentu saja jika memang pekerjaan itu tidak bisa dikerjakan sendiri dan berbahaya bagi anak. Kedua, dengan memudahkan anak mengambil benda-benda yang sering dipergunakannya, misalnya simpanlah gelas di suatu tempat yang mudah diambil sendiri oleh anak sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk selalu minta tolong pada pembantu. Tidak seorang anak pun suka (dan ini dapat dirasakannya), kalau orang tua mereka selalu menyuruh melakukan sesuatu dengan embel- embel "Demi kebaikanmu". Ia sama sekali tidak suka kalau terus- menerus mendengar ocehan bahwa dulu ketika ayahnya seusia atau sebesar kita mereka bekerja keras untuk mengantarkan koran, tidak peduli meski sedang hujan atau panas terik. Ia akan menyukai orang tua dan tugas yang diberikan padanya, jika Anda memberikan alasan sederhana yang memuaskan hatinya. Kalau seorang anak diperkenankan memilih waktunya sendiri untuk menyelesaikan pekerjaan yang disukainya, ia akan mengerjakannya lebih bersemangat daripada jika Anda yang menyusun tugas dan menentukan kapan ia harus mengerjakannya. Sebaiknya tunjukkanlah pekerjaan apa saja yang harus diselesaikannya dan kapan waktu yang tepat untuk menyelesaikannya. Biarkan mereka memutuskan apa yang akan mereka kerjakan tanpa campur tangan orang dewasa. Kalau anak- anak bertengkar tentang tugas mereka, adakanlah pertemuan untuk menjernihkan suasana kembali. Tetapi biarkanlah mereka membereskan masalahnya sendiri. Kalau Anda mempunyai seorang anak yang memiliki bakat sebagai organisator dalam keluarga, jangan mengecilkan hatinya. Anak-anak lain lebih condong menerima dia sebagai pemimpin daripada membencinya karena bersikap sebagai "Boss". Anak-anak yang berhasil melaksanakan tugasnya akan merasa puas. Perasaan puas yang disertai kebanggaan. Dia bangga karena sanggup mengerjakan pekerjaannya. Di hadapan teman-teman dan orang tua, dia bangga menunjukkan hasil karyanya sendiri. Dia akan dilatih menyadari bahwa kepuasan hanya diperoleh dengan melaksanakan tugas sebaik-baiknya. Mereka bergembira karena berhasil menyelesaikan tugasnya. Gembira karena mengetahui bahwa orang tuanya bangga akan anaknya. Senang karena dapat menikmati hasil jerih payahnya. Pada umumnya anak tidak peduli apakah ruangan di rumah bersih atau tidak, tetapi dengan melihat dan memperhatikan Anda setiap hari membersihkan setiap barang yang ada di dalam ruangan, lama-kelamaan mereka akan mengerti juga. Satu hal yang tidak boleh dilupakan, anak-anak ini biasanya mencontoh apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Jika Anda rajin melakukan pekerjaan rumah-tangga, maka dengan sendirinya mereka pun akan mencontohnya. Juga bagi anak laki- laki, jika sang ayah tidak pernah membantu ibu di rumah, secara otomatis ia akan segan menolong. Ia akan meniru ayah, duduk berpangku tangan saja. Di sini yang penting adalah orang tua sendiri harus menyukai pekerjaan itu. Kalau Anda sendiri tidak suka bekerja, maka sukarlah bagi Anda menyuruh anak bekerja. Jika orang tua menganggap suatu pekerjaan membosankan dan selalu berusaha menghindarkannya, besarlah kemungkinan sang anak mengambil sikap yang sama. Tetapi jika orang tua dengan senang hati mendahului anak mengerjakan suatu pekerjaan, dengan sendirinya anak tersebut bergairah mengikuti teladan orang tua. Sumber diambil dari: Judul Buku : Butir-butir Mutiara Rumah tangga Penulis : Alex Sobur Penerbit : BPK Gunung Mulia, Yogyakarta, 1987 Halaman : 256 - 260 ^o^ TIPS ----------------------------------------------------------^o^ ^ MENANAMKAN RASA TANGGUNG JAWAB DALAM MEMBANTU ORANG TUA ^ ======================================================= Bagaimana seorang anak Kristen harus bersikap di rumahnya bukan semata-mata tanggung jawab orang tuanya. Sekolah Minggu juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan bagaimana seorang anak harus berlaku di rumah mereka. Sehubungan dengan edisi minggu ini, kita akan melihat bagaimana guru Sekolah Minggu dapat menanamkan rasa tanggung jawab anak untuk membantu orang tua mereka di rumah. 1. Berikan teladan bagi murid-murid Anda. -------------------------------------- Jangan pernah memaksa anak untuk bisa membantu orang tua mereka dalam urusan pekerjaan rumah jika para guru Sekolah Minggu tidak dapat memberikan teladan yang baik. Teladan yang Anda berikan bisa berupa: a. Membersihkan ruangan kelas dan menata barang-barang yang tidak ada pada tempatnya. b. Dalam pembukaan ibadah, Anda dapat menyisipkan sedikit pesan moral dengan mengatakan kepada mereka, tentunya harus jujur, hal-hal yang sudah Anda kerjakan di rumah Anda sendiri sebelum berangkat Sekolah Minggu. Misalnya: "Selamat pagi adik-adik! Wah ... hari ini cerah ya .... Tadi pagi waktu Kakak membantu Ibu Kakak menyapu halaman, Kakak melihat matahari yang baru saja terbit. Indah sekali!", 2. Menceritakan kisah-kisah dalam Alkitab sehubungan dengan membantu orang tua. ----------------------------------------------------------------- Banyak kisah dalam Alkitab yang dapat Anda gali mengenai anak- anak atau mereka yang setiap hari bertanggung jawab untuk membantu orang tua mereka. Misalnya: a. Daud yang membantu orang tuanya menggembalakan domba. b. Yakub yang membantu orang tuanya memasak. c. Anak-anak Yakub membantu orang tuanya bertani dan menggembalakan ternak-ternak mereka. d. Maryam membantu orang tuanya menjaga adiknya, Musa. e. Sem, Ham, dan Yafet yang membantu Nuh membuat bahtera. f. dll.. Jika Anda menceritakan kisah-kisah tersebut semenarik mungkin, bukan tidak mungkin pula anak-anak yang Anda layani dapat mengerti arti pentingnya membantu orang tua mereka di rumah. 3. Mengadakan kegiatan-kegiatan khusus. ------------------------------------ Untuk memotivasi anak-anak membantu orang tua mereka di rumah, beberapa kegiatan khusus bisa dilakukan, seperti: a. Membuat daftar tugas harian berisi pekerjaan-pekerjaan rumah yang mampu mereka lakukan. Setiap minggu daftar itu harus di bawa ke Sekolah Minggu dan sudah ditandatangani oleh orang tua mereka, sebagai konfirmasi bahwa mereka benar-benar melakukan pekerjaan tersebut. Berikan apresiasi berupa pujian yang tulus akan hasil usaha mereka. b. Lomba menulis kegiatan anak-anak Sekolah Minggu saat sedang di rumah. Jangan beritahukan bahwa yang akan diperhatikan oleh tim penilai adalah kegiatan-kegiatan mereka bekerja di rumah. Jika seluruh proses penilaian selesai, umumkan tujuan Anda meminta mereka menuliskan kegiatan rumah mereka, yaitu untuk mengetahui apakah mereka membantu orang tua mereka atau tidak. Sekalian juga nasehati mereka akan arti pentingnya membantu orang tua mereka. c. Saat melakukan program kunjungan, guru-guru Sekolah Minggu bisa juga sekaligus bertanya kepada orang tua mengenai kegiatan anak-anak di rumah. Jika ada laporan dari orang tua bahwa anak mereka sangat sulit membantu mereka melakukan pekerjaan ringan sekali pun, kita dapat membantu orang tuanya dengan melakukan pendekatan khusus kepada anak tersebut. Petunjuk-pentunjuk di atas tidak akan membawa hasil yang sama bagi setiap anak. Kesabaran, ketekunan, dan doa dari Anda dalam menanamkan hal-hal positif berdasarkan firman Tuhan dalam hidup murid-murid Anda. Termasuk seluruh kegiatan mereka di rumah. (Davida) ^o^ BAHAN MENGAJAR ------------------------------------------------^o^ ^ BAYI YANG TIDAK DAPAT DISEMBUNYIKAN ^ =================================== AYAT ALKITAB: ------------ Keluaran 2:1-9 CERITA ------ Musa adalah seorang bayi mungil yang hidup beribu-ribu tahun yang lalu. Tubuhnya sehat dan wajahnya menarik. Ia tinggal bersama ayah, ibu, saudara perempuan, dan saudara laki-lakinya di sebuah rumah kecil di tepi sungai. Tak seorang pun yang tahu bahwa bayi Musa tinggal di sana karena keluarganya tidak berani menceritakan hal itu kepada siapa pun. Itu merupakan suatu rahasia besar. Raja yang jahat itu takut terhadap bangsa Israel. Oleh karena itu, ia memerintahkan supaya semua bayi laki-laki Israel dibunuh. Jadi, ibu Musa menyembunyikan bayinya ketika ia dilahirkan sehingga ia tidak sampai dibunuh. Miryam, kakak perempuannya dan Harun, kakak laki-lakinya menolong orang tua mereka memelihara bayi itu. Mereka sangat sayang kepadanya. Pada suatu hari ibunya berkata, "Bayi kita sudah bertumbuh lebih besar sekarang dan tidaklah aman bila kita terus menyembunyikan dia di dalam rumah. Seseorang dapat mendengar tangisnya." Ibu Musa mengasihi Allah. Ia berdoa kepada Dia supaya diberi suatu cara untuk menyelamatkan bayinya. Pada sore harinya ia pergi ke sungai dan memotong rumput alang-alang panjang yang tumbuh di situ. "Apakah yang Ibu sedang lakukan dengan rumput-rumput itu?" tanya Miryam ketika ia melihat ibunya menganyam rumput-rumput itu. "Ibu sedang membuat sebuah keranjang kecil yang dapat mengapung di atas air," jawab ibunya. "Kalau keranjang ini sudah selesai, ibu akan memasang sebuah kasur kecil di dalamnya untuk bayi kita. Kita akan menaruh bayi ke dalam keranjang ini dan menyembunyikannya di antara rumput-rumput di tepi sungai." "Siapa yang akan memelihara bayi kita?" tanya Miryam. "Tuhan akan memeliharanya," jawab ibu. Keesokan paginya ibu dan Miryam meletakkan bayi itu ke dalam keranjang itu. Kemudian mereka menyembunyikan keranjang itu di antara alang-alang tinggi yang tumbuh di sungai. Air mengombang- ambingkan keranjang itu turun naik dan tak lama kemudian bayi Musa tertidur. Sangat sukar bagi ibu untuk meninggalkan bayinya karena ia tahu di dalam sungai itu ada buaya. Tetapi ibu percaya bahwa Allah akan menjaga dan memelihara dia. Miryam bersembunyi di antara rumput-rumput untuk mengawasinya. Tak lama kemudian ia mendengar suara orang. Ada yang datang, makin lama makin mendekat, makin lama makin keras terdengar suaranya. "Oh, saya harap bayi itu tidak menangis," pikir Miryam. "Seseorang pasti akan menemukan dia bila ia menangis." Miryam tidak lupa bahwa Allah sedang menjaga bayi Musa dan tidak akan membiarkan bahaya mengancamnya. Sementara Miryam menjaga, ia melihat serombongan wanita datang. Putri Firaun dengan dayang-dayangnya datang ke sungai itu untuk mandi. Ketika ia masuk ke dalam air, putri Firaun melihat sebuah keranjang di antara alang-alang yang tinggi. "Bawalah keranjang itu kepadaku," kata putri Firaun itu kepada salah seorang dayangnya. Segera dayang itu mengangkat keranjang itu dari air dan membawanya kepada putri Firaun. Miryam sangat ketakutan. Apakah yang akan terjadi dengan adik laki-lakinya? Betapa terkejutnya putri Firaun itu ketika ia membuka keranjang itu. Ia melihat seorang bayi laki-laki yang mungil di dalamnya. Bayi Musa terbangun dari tidurnya dan mulai menangis. "Bayi yang mungil," kata putri Firaun sambil menggendong bayi itu. "Mengapa ia harus berada di sungai ini? Saya akan memelihara dia." Miryam hampir-hampir tidak mempercayai pendengarannya. Ia berlari menghampiri putri Firaun itu dan berkata, "Apakah Tuan Putri memerlukan seorang pengasuh untuk memelihara bayi ini?" "Ya," jawab putri Firaun itu. "Carikanlah seorang pengasuh yang dapat mengasuh bayi ini untukku." Cepat-cepat Miryam berlari pulang dan menceritakan kepada ibunya, bagaimana putri Firaun telah menemukan bayi Musa dan sekarang ia mencari seorang pengasuh yang dapat merawat bayi itu. Ibu segera pergi menghadap putri Firaun. "Rawatlah bayi ini untukku," kata putri Firaun itu kepada ibu, "dan aku akan memberi upah yang besar kepadamu." Jadi, bayi Musa dibawa kembali ke rumahnya sendiri. Ini adalah rencana Allah untuk memelihara bayi Musa dan menyelamatkannya. Sebelumnya kehadirannya selalu dirahasiakan. Tetapi sekarang ia menjadi bayi yang menjadi bahan pembicaraan orang, bahkan juga di istana. Ibu dan kakak perempuannya menolong memelihara bayi itu. Allah mempunyai suatu rencana untuk bayi itu bila ia sudah besar kelak. Itulah sebabnya, Tuhan tidak membiarkan dia berada dalam bahaya. Marilah kita mengucap syukur kepada Allah Bapa surgawi yang telah memelihara bayi Musa. SARAN-SARAN UNTUK KEGIATAN -------------------------- Tolonglah anak-anak memikirkan apa yang mungkin dilakukan Miryam untuk menolong dan apa yang dapat mereka lakukan juga untuk menolong. Jangan mengabaikan kenyataan bahwa Allahlah yang sebenarnya menunjukkan apa yang harus dilakukan mereka untuk menolong bayi Musa. DOA --- "Bapa kami yang ada di surga, kami bersyukur bahwa Engkau memelihara bayi Musa. Kami bersyukur atas ibu dan kakak perempuan Musa yang telah menolongnya. Kami bersyukur karena Engkau juga mengasihi dan memelihara kami. Allah Bapa, berkatilah setiap anak dan peliharalah kami semuanya. Pelihara kami sepanjang hari ini. Dalam nama Yesus. Amin." Sumber diambil dari: Judul Buku : Cerita Alkitab yang Suka Kudengarkan Penerbit : Kalam Hidup, Bandung Halaman : 20 - 22 ^o^ WARNET PENA ---------------------------------------------------^o^ ^ PRAIZE KIDS ^ =========== http://www.praize.com/kidz/ Sebagai situs anak-anak, Situs Praize Kids tampil penuh warna dengan gambar-gambar yang menarik, sehingga anak tidak mudah bosan saat berkunjung ke situs ini. Bahan-bahan yang disediakan juga dapat membantu Anda dalam menjelaskan isi Alkitab kepada anak Anda. Karena isi situsnya menggunakan bahasa Inggris maka dengan mengakses situs ini anak Anda akan sekaligus belajar terbiasa dengan bahasa Inggris. Untuk sarana berinteraksi disediakan forum diskusi dan chatting dengan pengunjung situs lain. Tapi jangan lupa untuk tetap mendampingi anak Anda saat mengakses situs ini sehingga anak bisa mendapatkan manfaat yang sebesar mungkin. [Kiriman dari: Hardhono] ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA ------------------------------------------^o^ ^ INFO DOMBA KECIL: SEKOLAH PELAYANAN ANAK ^ ======================================== Melayani Anak-anak Secara Efektif Bagi Anda ... Guru-guru Sekolah Minggu Para pencinta anak Penginjil anak Para ibu rumah tangga Domba Kecil membuka kelas intensif dengan motivasi dan ide-ide baru untuk melayani anak-anak dalam keluarga, lingkungan, dan gereja. Tanggal: 2 Pebruari 2006 s/d 29 April 2006 Waktu : Pukul 18.00 - 21.00 WIB (setiap Senin dan Kamis) Tempat : Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA TOPIK - Apa kata Firman Allah tentang Pelayanan Anak - Visi Pelayanan Anak - Karakteristik Pelayanan Anak yang sukses - Figur Pelayanan Anak - Menyusun program yang menarik - Konseling Anak - Psikologi Anak - Pelayanan insidentil - Pelayanan ulang tahun - Pelayanan boneka - Dunia Anak - Ide-ide untuk Balita - Teknik bercerita - Audiovisual aids - Object lessons - Pelayanan di tempat terbuka - Membuat kurikulum - Memberdayakan Anak - Aktivitas -- Workshop - Praktik -- Workshop - Outbound - Ujian Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera! Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi: Bina Latih Pelayanan Anak (BLPA) Yayasan Domba Kecil Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Jakarta Barat 11470 - INDONESIA Telp. (021) 560-2630, 566-8962 e-mail: < info(at)dombakecil.org > ^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^ Di belakang meja tempat saya duduk, saya telah belajar satu kebenaran besar. Jawaban untuk semua masalah nasional kita -- jawaban untuk semua masalah dunia -- adalah satu kata, kata itu adalah "PENDIDIKAN" - Lyndon B. Johnson - ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^----------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Alamat Berhenti : < unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org > Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |