Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/263

e-BinaAnak edisi 263 (19-1-2006)

Bertanggung Jawab dalam Belajar


   ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><
        ==================================================

Daftar Isi:                                          263/Januari/2006
----------
    ^o^ SALAM DARI REDAKSI
    ^o^ ARTIKEL             : Memupuk Semangat Belajar
    ^o^ TIPS                : Anak Anda Dapat Gemar Belajar
    ^o^ BAHAN MENGAJAR      : Belajar Mengatasi Kesulitan
    ^o^ WARNET PENA         : Kids Sunday School Place
    ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Edisi Rapat Sekolah Minggu
    ^o^ MUTIARA GURU

^o^---------------------------------------------------------------^o^
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
  <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
^o^ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih,

  Sebagai pendidik kita harus mengetahui bahwa bertanggung jawab dan
  mendisiplin diri sendiri untuk belajar bukan merupakan hal yang
  dapat dengan mudah dilakukan, baik untuk orang dewasa apalagi untuk
  anak-anak. Ada saja alasan yang diajukan untuk tidak belajar atau
  memaksa diri untuk disiplin belajar. Bagaimana dengan murid-murid
  Sekolah Minggu Anda? Bagaimana menolong mereka memberi semangat
  agar rajin belajar?

  Dalam usia yang sedang aktif-aktifnya untuk bergerak dan
  bersosialisasi, kegiatan duduk di belakang meja, membaca buku
  pelajaran, membuat pekerjaan rumah, atau menghafalkan pelajaran
  seringkali bukan kegiatan yang disukai anak-anak. Apa yang dapat
  kita lakukan agar rasa tanggung jawab dalam belajar bisa tumbuh dan
  tertanam dalam hati mereka dengan cara yang menarik? Artikel dan
  Tips yang disajikan dalam edisi minggu ini akan sangat bermanfaat
  bagi para pendidik yang ingin meningkatkan semangat belajar
  anak-anak didiknya.

  Selamat belajar!

  Redaksi e-BinaAnak,
  (Davida)

    "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan
      yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok,
       supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Titus+3:14 >


^o^ ARTIKEL ------------------------------------------------------ ^o^

 ^ MEMUPUK SEMANGAT BELAJAR ^
                       ========================

  Ada sejuta definisi tentang hakikat belajar, tetapi secara awam saja
  kita boleh mengatakan bahwa belajar adalah usaha manusia untuk
  menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan sosial sebaik-
  baiknya. Usaha itu dicapai antara lain dengan menyerap dan kemudian
  menanamkan sebanyak mungkin nilai dan pengetahuan yang kita miliki
  sendiri. Dan karena tujuannya adalah untuk beradaptasi dengan
  lingkungan sebaik-baiknya, maka tidak heran kalau dikatakan bahwa
  belajar adalah suatu proses berkesinambungan yang dilakukan
  sepanjang hidup.

  Segala sesuatu bila sudah menjadi kebiasaan akan terasa ringan.
  Demikian juga dengan kebiasaan belajar di rumah. Karenanya penting
  sekali diusahakan agar belajar dapat menjadi kebiasaan yang
  dilakukan setiap hari (kecuali pada hari-hari libur) dengan gembira.

  Melatih kebiasaan belajar membutuhkan suasana yang menyenangkan.
  Dalam pengertian yang paling sederhana, kita akan melihat bahwa
  anak-anak tidak akan senang diperintah, dipaksa, dibentak, apalagi
  diancam dengan hukuman supaya mau belajar.

  Ada sementara orang tua yang mengeluhkan anaknya yang tidak mau
  belajar. Kalau disuruh belajar, marah. Atau pura-pura tidak
  mendengar, terus sibuk dengan mainannya. Dalam hal ini kita harus
  bertanya. Mengapa anak ini menunjukkan tingkah laku demikian?
  Dapatkah ia mengikuti pelajaran di sekolah? Sukakah ia pada
  pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah? Kalau pelajarannya
  tidak menarik, anak pun biasanya enggan membuat PR atau mengulangi
  pelajarannya untuk keesokan harinya. Yang juga harus diperhatikan,
  apakah kecerdasannya cukup? Anak-anak yang kurang cerdas akan sukar
  mengikuti pelajaran. Anak tahu atau merasa bahwa ia tak sanggup atau
  tak cukup mampu untuk mengikuti dan melaksanakan tugasnya. Karena
  itu ia mencari berbagai alasan dan cara supaya terhindar dari
  keharusan belajar.

  Memang ada kalanya, jika kemampuan anak tidak terlalu kurang, cukup
  dengan belajar lebih keras dan lebih lama dari biasanya, ia akan
  memperoleh hasil yang lebih memuaskan. Misalnya angka-angka ulangan
  menjadi lebih bagus. Tapi acapkali pula usaha semacam itu tetap
  tidak membuahkan hasil yang menyenangkan, bahkan ada kalanya malah
  semakin membuat prestasinya menurun. Semakin keras ia dipaksa
  belajar, semakin buruk hasilnya. Apabila sudah sampai pada taraf ini
  maka belajar, waktu belajar dan waktu untuk mengerjakan pekerjaan
  atau tugas sekolah akan menjadi saat-saat yang menyebalkan bagi
  anak.

  Sikap positif orang tua berpengaruh besar bagi kelancaran belajar
  anak. Namun kelancaran belajar itu pasti tidak akan tercapai kalau
  tidak suasana yang mendukung. Karena itu orang tua sebaiknya
  menyediakan tempat khusus untuk anak belajar. Tempat itu harus
  memungkinkan ia untuk dapat belajar dan mengerjakan PR tanpa ada
  gangguan. Bila mungkin, idealnya tempat itu bisa berupa sebuah kamar
  khusus. Kalau tidak, di rumah yang relatif kecil pun perlu
  diusahakan adanya tempat belajar tertentu. Misalnya, di ruang tidur
  anak. Ini bukanlah syarat yang sepele. Sebab lingkungan mempengaruhi
  sikap anak terhadap pekerjaannya.

  Demikian pula sikap orang tua terhadap proses belajar anak cukup
  besar pengaruhnya. Tidak mustahil, semangat belajar anak justru
  terpatahkan oleh sikap yang kurang menguntungkan dari orang tuanya
  sendiri. Karena itu orang tua seyogyanya bersikap bijaksana. Untuk
  menjaga agar semangat belajar anak tetap lestari, misalnya sebaiknya
  orang tua tidak menyuruhnya belajar pada saat yang kurang tepat.
  Bisa dibayangkan bagaimana perasaan anak, kalau tiba-tiba ia disuruh
  belajar ketika sedang asyik bermain dengan teman-temannya. Apalagi
  waktu itu baru jam empat sore, saat yang disenangi anak untuk
  bermain di luar.

  Orang tua perlu segera berbuat sesuatu sebelum segalanya terlambat,
  supaya anak-anak itu akhirnya tidak menjadi putus asa dan tak
  mempunyai kemauan lagi untuk belajar. Dalam hal ini komunikasi orang
  tua dengan sekolah menjadi penting sekali, terutama karena pihak
  sekolahlah yang biasanya mengetahui lebih dahulu kesulitan anak
  dalam belajar. Di rumah, kasih sayang orang tua yang besar terhadap
  anak-anak kadang-kadang membuat mereka sulit melihat kekurangan atau
  kelemahannya. Demi anak, orang tua memang sebaiknya mengambil
  inisiatif menjalin hubungan dengan guru, sehingga masalah yang
  dihadapi anak cepat diketahui.

  Drs. M. Enoch Markum dalam bukunya "Anak, Keluarga dan Masyarakat"
  mengemukakan, umumnya kesulitan belajar atau kemerosotan prestasi
  dalam belajar yang disebabkan oleh taraf intelegensi umum yang
  sangat rendah (retardasi/keterbelakangan mental) dapat segera
  diketahui oleh orang tua. Biasanya dengan membandingkan kemampuan
  dan tingkah laku anaknya dengan saudara-saudaranya atau anak lain;
  orang tua akan segera mengetahui dan menyadari bahwa anaknya tidak
  tergolong cerdas. Kalaupun orang tua ini datang ke seorang psikolog,
  maka biasanya hanya untuk menyakinkan dugaannya dan bagaimana
  memperlakukan anak tersebut seharusnya. Sebaliknya dari keadaan ini
  adalah anak yang taraf intelegensi umumnya tinggi (di atas rata
  rata, superior). Anak yang intelegensinya tergolong tinggi pun tetap
  tidak mustahil mengalami banyak persoalan, termasuk kesulitan
  belajar dan kemunduran prestasi sekolah.

  Kini seringkali orang tua menyikapi dengan memberi pelajaran
  tambahan bagi anaknya di samping pelajaran di sekolah. Namun
  seringkali pada dasarnya pelajaran tambahan semacam itu tidak perlu
  diberikan apabila sudah sejak mula orang tua mengontrol cara anaknya
  belajar dan mengikuti pelajaran di kelas serta dengan menyadari
  sampai di mana batas-batas kemampuan anaknya. Les tambahan tidak
  selalu menguntungkan, kecuali tentu bagi guru bersangkutan yang
  memberi les tambahan.

  Sebagai kesimpulan, jelaslah bahwa sikap positif yang diperlihatkan
  orang tua terhadap anak, sekolah dan proses belajar sangat penting
  dalam menunjang kemajuan atau keberhasilan pendidikan anak. Orang
  tua juga perlu meyakinkan anak bahwa mereka mengharapkannya belajar
  dengan baik. Di samping itu pendapat orang tua bahwa sekolah
  merupakan pengalaman yang menyenangkan akan berpengaruh dalam
  merangsang semangat anak untuk belajar.

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku   : Butir-butir Mutiara Rumah tangga
  Judul Artikel: Memupuk Semangat Belajar
  Penulis      : Alex Sobur
  Penerbit     : BPK Gunung Mulia, Yogyakarta, 1987
  Halaman      : 151 - 154


^o^ TIPS ---------------------------------------------------------^o^

                                     ^ ANAK ANDA DAPAT GEMAR BELAJAR ^
                     =============================

  Apakah Anda akan merasa heran jika mengetahui bahwa hasil penelitian
  terakhir mengungkapkan bahwa ada hubungan yang kuat dan langsung
  antara keterlibatan orang tua dengan prestasi yang dicapai oleh
  anak-anak mereka di sekolah? Seharusnya Anda tidak merasa heran.
  Namun demikian banyak orang tua cenderung lebih membiarkan para guru
  memikul seluruh beban pendidikan anak-anak mereka. Entah bagaimana,
  banyak orang tua mempunyai dugaan yang samar bahwa hanya para
  pendidik profesional saja yang dapat secara memadai menilai kemajuan
  seorang anak. Tetapi pandangan ini sama sekali tidak benar!

  Jika Anda benar-benar yakin bahwa mengajarkan anak Anda untuk
  menghargai sekolah dan proses belajar itu merupakan salah satu
  hadiah terpenting yang dapat Anda berikan, maka mau tak mau Anda
  harus ikut terlibat. Berikut adalah beberapa cara melakukannya:

  1. Dengan anak-anak pra sekolah, pusat perhatian utama ialah untuk
     membangun suatu rasa harga diri yang kuat dan kesadaran bahwa ia
     dikasihi dan diterima karena pribadi anak itu sendiri. Dari dasar
     yang kokoh ini, anak Anda dapat menjelajahi dunia yang baru
     baginya yang terdiri atas manusia, barang, dan gagasan yang akan
     diperhadapkan kepadanya kelak.

  2. Dengarkanlah apa yang dikatakan anak Anda. Kegembiraan Anda
     yang tulus terhadap minat dan penemuan anak Anda sangat penting
     untuk menolong dia menyadari bahwa penjelajahan dan penemuan
     adalah perkara yang penting dan menyenangkan.

  3. Secara konsisten bacakanlah kepada anak Anda bahan-bahan dari
     berbagai sumber. Dengarkanlah rekaman-rekaman dan bermainlah
     bersama dengan permainan yang merangsang interaksi yang kreatif.
     Biarkan juga anak Anda mengamati Anda menyelesaikan masalah dan
     mengumpulkan informasi.

  4. Masa ini merupakan masa untuk memperkenalkan anak Anda pada
     sumber-sumber kekayaan yang terdapat di perpustakaan. Mintalah
     pengelola perpustakaan untuk menyarankan judul buku-buku bagus
     yang dapat dipinjam. Periksalah buku-buku bergambar terbaik yang
     akan menarik bagi anak dan yang meningkatkan minat anak.

     Pilihkanlah acara-acara apa yang tersedia bagi anak-anak yang
     akan merangsang anak-anak untuk ingin belajar, baik yang berupa
     film, pertunjukan boneka, dan peristiwa-peristiwa istimewa
     lainnya. Pakai juga sarana-sarana lain yang tidak dalam bentuk
     tulisan seperti kaset yang berisi cerita-cerita, musik, atau
     gambar tempel, poster dan barang cetak yang dapat diberi bingkai
     untuk digantung di kamar anak Anda. Anak itu akan segera mendapat
     kesan dan pengertian bahwa belajar itu menguntungkan dan juga
     menyenangkan, dan keyakinan ini akan tertanam di dalam diri anak
     Anda sampai seumur hidup.

  5. Jika anak Anda masih baru mulai masuk Sekolah Dasar, penting
     sekali bagi Anda untuk ikut serta di dalam peristiwa kegiatan
     sekolah. Sediakanlah waktu untuk menemui guru sekolah anak Anda
     dan tanyakanlah secara langsung tentang falsafah pendidikannya
     dan pendekatan yang ia pakai dalam mengajar. Tanyakan tentang
     kegiatan atau proyek apa yang dapat Anda bantu. Berusahalah untuk
     hadir pada pertemuan-pertemuan orang tua murid dan para guru, dan
     dalam berbagai acara lain yang diselenggarakan oleh sekolah.

  6. Perhatikan dan periksa dengan saksama agenda sekolah anak
     Anda. Dan tolong anak Anda untuk melaksanakan apa yang ditugaskan
     gurunya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian Anda tidak perlu
     bertanya, "Apa yang kamu kerjakan di sekolah hari ini?" yang
     biasanya hanya akan dijawab, "Ah, biasa-biasa saja.", 7. Mintalah anak Anda membacakan bagi Anda artikel dari buku,
     surat kabar atau majalah, daftar makanan, dan lain-lain.
     Tunjukkan kepadanya bahwa sangatlah menolong jika ia menceritakan
     sesuatu yang menarik dan yang bersifat memberi informasi. Bukalah
     kamus jika di dalam percakapan muncul kata-kata baru yang belum
     dimengerti.

  8. Bangkitkanlah semangat memahirkan diri dalam bidang bahasa dan
     matematika melalui berbagai permainan seperti Skrebel (berlomba
     menyusun kata dengan huruf-huruf yang ada padanya), Monopoli, dan
     lain sebagainya. Selama bepergian dalam kendaraan atau waktu
     menunggu, tantanglah anak Anda untuk bermain dengan kata-kata
     atau berlomba membuat sajak atau puisi sederhana dan lucu, dengan
     demikian kita dapat memperkaya perbendaharaan kata yang ia
     miliki.

  9. Kumpulkanlah bahan-bahan dari buku-buku atau acara-acara
     televisi tentang rekor-rekor dunia yang menjadi kegemaran anak-
     anak. Sambil makan malam cobalah bermain tebak-tebakan waktu
     makan, mintalah salah seorang anggota keluarga untuk menceritakan
     kembali tentang apa yang dilihatnya minggu sebelumnya di televisi
     atau apa yang dibacanya dari buku atau majalah.

 10. Kunjungan berkala pada tempat-tempat bersejarah, pabrik,
     museum, konser, sandiwara, pangkalan pemadam kebakaran, dan
     lain-lain, akan sangat menolong dalam membangkitkan kegemaran
     untuk belajar dan mengadakan eksplorasi. Jangan lupa pula
     mengunjungi perusahaan penjernihan air minum setempat atau waduk
     untuk irigasi setempat!

 11. Pada waktu anak Anda sudah duduk di kelas-kelas terakhir
     Sekolah Dasar kemungkinan pusat perhatian Anda sudah sedikit
     beralih dari membina keinginan anak Anda untuk belajar kepada
     penggunaan waktu anak Anda secara konstruktif. Tolonglah anak
     Anda dalam menentukan prioritas dan menentukan sasaran yang harus
     dikejar. Lindungilah dia, jangan sampai dibebani dengan terlalu
     banyak hal, yang baik sekalipun, yang dapat menguras energi dan
     semangatnya.

 12. Sediakan bagi anak Anda tempat yang tenang, enak, dan cukup
     penerangan untuk belajar. Perlengkapi tempat itu dengan
     sarana-sarana dasar seperti kamus, peta, gunting dan alat-alat
     tulis.

 13. Biasakanlah untuk belajar bersama dengan membaca buku-buku
     yang diminati. Bahaslah bersama-sama artikel-artikel surat kabar
     atau berita televisi. Jika Anda kebetulan harus mengerjakan
     sesuatu pekerjaan, seperti menyusun atau merakit suatu alat yang
     baru, suruhlah anak Anda membantu dengan membacakan
     petunjuk-petunjuknya. Berilah pujian untuk keberhasilan yang
     dicapai dan tolong dia untuk mengerti apa yang dapat dilakukan
     untuk mengatasi kelemahan-kelemahannya. Biarkanlah anak Anda
     mengikuti "study-tour" yaitu suatu perjalanan keliling, umpamanya
     ke pabrik-pabrik tertentu, yang bertujuan untuk mengajarkan
     sesuatu kepadanya.

 14. Pada anak-anak SMP dan SMA, pergunakanlah segala apa yang
     Anda ketahui untuk mendorong anak Anda agar tetap bersemangat dan
     maju ke arah yang benar. Bercakap-cakaplah sebagai orang dewasa
     dengan anak remaja Anda. Sekali-kali ajaklah dia untuk meninjau
     tempat Anda bekerja. Jika mungkin berilah anak Anda kesempatan
     untuk dapat berbicara tentang salah satu aspek yang menarik
     mengenai pekerjaan Anda di hadapan sekelompok anak-anak muda.

 15. Tanpa terkesan memaksa, jadilah senantiasa "sahabat" bagi anak
     Anda, dan perlihatkanlah bahwa Anda selalu siap menolong kalau
     dia menghadapi tugas-tugas yang sulit, atau untuk sekadar
     bercakap-cakap. Secara aktif perhatikanlah orang dan tempat yang
     menyita sebagian besar dari waktu anak Anda.

  Walaupun kegemaran anak Anda bersekolah dan komitmennya terhadap
  soal belajar itu dapat bertambah besar atau menyusut sesuai dengan
  berubahnya guru-guru atau lingkungan belajarnya, semua ini
  sebenarnya merupakan hal yang sekunder jika dibandingkan dengan
  pengaruh dan teladan yang Anda sendiri berikan. Jika kita mengingat
  bahwa yang dipertaruhkan ialah pola pertumbuhan dan keberhasilan
  yang akan berlangsung seumur hidup maka usaha apa pun yang Anda
  lakukan tidak akan pernah cukup. Ada sebuah slogan yang mengatakan:
  "Menyia-nyiakan pikiran itu merupakan perbuatan orang pandir."

  Sumber diambil dari:
  Judul Buku   : 40 Cara Mengarahkan Anak
  Judul Artikel: Anak Anda Dapat Gemar Belajar
  Penulis      : Paul Lewis
  Penerbit     : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997
  Halaman      : 208 - 212


^o^ BAHAN MENGAJAR -----------------------------------------------^o^

                   ^ BELAJAR MENGATASI KESULITAN ^
                     ===========================

  Ayah sedang bercakap-cakap dengan kedua anak laki-lakinya,
  "Bagaimanakah cara yang terbaik untuk mengatasi kesulitan?" tanya
  ayah kepada mereka.

  "Saya tahu," kata yang seorang. "Jangan berbuat apa-apa. Jika kamu
  tidak pernah berbuat apa-apa, maka kamu tidak akan pernah menghadapi
  kesulitan."

  "Bukan begitu caranya," kata anak yang satu lagi. "Kita harus terus
  melakukan sesuatu yang kita anggap benar, tetapi jika kita mengalami
  kesulitan, kita harus meminta kepada Allah agar menolong kita dalam
  mengatasinya.

  Renungan Singkat tentang Kesulitan:
  -----------------------------------

  1. Anak laki-laki manakah yang memberikan cara yang benar untuk
     mengatasi kesulitan? Apakah kamu harus berhenti melakukan segala
     sesuatu agar tidak mendapat kesulitan? Atau, apakah kamu harus
     meminta Allah agar menolongmu jika kesulitan itu datang?

  2. Jika kamu tidak pernah melakukan sesuatu, bagaimanakah kamu dapat
     menyenangkan hati Allah?

  "Ingatkah kamu akan mobil tua karatan yang kita lihat ketika kita
  melewati tempat penyimpanan mobil rongsokan?" tanya ayah. "Mobil itu
  tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Itulah sebabnya mobil
  itu tampak buruk. Jika kita berhenti melakukan hal-hal yag telah
  diperintahkan Allah supaya kita lakukan, kita dapat menjadi seperti
  mobil tua karatan itu."

  "Saya tidak mau seperti mobil tua karatan itu," kata anak yang satu.

  "Saya juga tidak mau," kata yang satu lagi.

  "Mungkin kamu lebih suka menjadi seperti mobil kita sekarang ini,"
  kata ayah. "Mobil itu dapat melakukan banyak hal yang baik untuk
  kita semua, dan dapat membawa kita ke tempat-tempat yang indah.
  Tetapi kadang-kadang saya harus memperbaikinya. Orang yang tahu
  banyak tentang mobil itu akan merawatnya dengan baik sehingga mobil
  itu akan selalu siap melakukan lebih banyak lagi hal-hal yang indah
  untuk kita.

  Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu:
  ----------------------------------------

  1. Apakah yang terjadi jika ayah menyimpan mobil keluarga di dalam
     garasi dan tidak pernah menggunakannya? Apakah mobil itu akan
     dapat membantu mengantarkan seluruh keluarga ke tempat-tempat
     yang indah? Apakah mobil itu akan dapat berfungsi sebagaimana
     seharusnya?

  2. Apakah lebih baik jika kamu membiarkan mobilmu melakukan
     fungsinya dan kemudian memperbaikinya jika mobil itu mengalami
     kerusakan? Apakah Allah ingin agar kamu tidak berbuat apa-apa
     atau apakah Ia ingin agar kamu melakukan hal-hal yang
     diciptakan-Nya untuk kamu lakukan? Apakah Ia akan menolong
     "memperbaiki" kesulitan-kesulitan pada waktu kamu menghadapinya?
     Apakah kamu meminta Allah agar menolongmu melakukan hal itu jika
     kamu menghadapi kesulitan?

  Bacaan Alkitab:
  ---------------
  Mazmur 46:1-3

  Kebenaran Alkitab:
  ------------------
  Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita. Ia akan selalu
  memberi pertolongan pada waktu kita menghadapi kesulitan (Mazmur
  46:1).

  Doa:
  ----
  Ya Allah, saya tidak mau menyembunyikan diri dan tidak melakukan apa
  pun, karena saya tahu bahwa Engkau tidak ingin melihat saya berbuat
  seperti itu. Dalam nama Yesus. Amin.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak
  Penulis   : V. Gilbert Beers
  Penerbit  : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986
  Halaman   : 210 - 211


^o^ WARNET PENA --------------------------------------------------^o^

                     ^ KIDS SUNDAY SCHOOL PLACE ^
                       ========================
                   http://www.kidssundayschool.com/

  Bila Anda sedang mencari bahan-bahan seputar Sekolah Minggu, jangan
  lupa untuk mengarahkan browser Anda ke Situs Kids Sunday School
  Place. Situs berbahasa Inggris ini menyediakan beragam bahan dan
  informasi terbaru yang akan sangat menolong Anda untuk melayani
  anak-anak Sekolah Minggu. Navigasi situs ini pun mudah dipahami dan
  tampilannya terkesan ceria sesuai dengan dunia anak yang riang.
  Daftar bahan yang ada dikelompokkan ke dalam berbagai topik menarik
  yang dapat Anda lihat di bagian sebelah kiri situs. Dan, bila Anda
  mempunyai ide-ide menarik yang dapat diterapkan untuk mengajar
  Sekolah Minggu, jangan lupa untuk memasukkannya ke situs ini dengan
  memanfaatkan menu "Submit an Idea".
  [Kiriman dari Hardhono]


^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA -----------------------------------------^o^

  Dari: Rian Hosian <hosian_rian(at)>
  >Apakah e-BinaAnak pernah membahas materi tentang rapat sekolah
  >minggu? Kalau sudah ada bisakah dikirimkan kepada saya? Atau tolong
  >dimasukkan sebagai edisi berikutnya. Terima kasih untuk
  >perhatiannya.
  >Rian.

  Redaksi:
  Rapat Sekolah Minggu sudah pernah kami bahas dalam edisi e-BinaAnak
  nomor 246/2005. Anda dapat membaca arsipnya dengan berkunjung ke
  situs arsip e-BinaAnak di:
  ==>   http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/246/
  Selamat berkunjung.


^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^

                   Rencana pelajaran mingguan saya:
              Hari ini saya akan mengungkapkan kenyataan
            bahwa beberapa proses tidak dapat diburu-buru,
        tetapi harus dipelihara untuk periode waktu yang lama.

^o^---------------------------------------------------------------^o^
               Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                 Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA
        http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/
                     Rekening: BCA Pasar Legi Solo
                  No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
^o^---------------------------------------------------------------^o^
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Alamat Berhenti     : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org>
Arsip e-BinaAnak    : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org