Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/263 |
|
e-BinaAnak edisi 263 (19-1-2006)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< ================================================== Daftar Isi: 263/Januari/2006 ---------- ^o^ SALAM DARI REDAKSI ^o^ ARTIKEL : Memupuk Semangat Belajar ^o^ TIPS : Anak Anda Dapat Gemar Belajar ^o^ BAHAN MENGAJAR : Belajar Mengatasi Kesulitan ^o^ WARNET PENA : Kids Sunday School Place ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA: Edisi Rapat Sekolah Minggu ^o^ MUTIARA GURU ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <staf-BinaAnak(at)sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^o^ SALAM DARI REDAKSI Salam kasih, Sebagai pendidik kita harus mengetahui bahwa bertanggung jawab dan mendisiplin diri sendiri untuk belajar bukan merupakan hal yang dapat dengan mudah dilakukan, baik untuk orang dewasa apalagi untuk anak-anak. Ada saja alasan yang diajukan untuk tidak belajar atau memaksa diri untuk disiplin belajar. Bagaimana dengan murid-murid Sekolah Minggu Anda? Bagaimana menolong mereka memberi semangat agar rajin belajar? Dalam usia yang sedang aktif-aktifnya untuk bergerak dan bersosialisasi, kegiatan duduk di belakang meja, membaca buku pelajaran, membuat pekerjaan rumah, atau menghafalkan pelajaran seringkali bukan kegiatan yang disukai anak-anak. Apa yang dapat kita lakukan agar rasa tanggung jawab dalam belajar bisa tumbuh dan tertanam dalam hati mereka dengan cara yang menarik? Artikel dan Tips yang disajikan dalam edisi minggu ini akan sangat bermanfaat bagi para pendidik yang ingin meningkatkan semangat belajar anak-anak didiknya. Selamat belajar! Redaksi e-BinaAnak, (Davida) "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Titus+3:14 > ^o^ ARTIKEL ------------------------------------------------------ ^o^ ^ MEMUPUK SEMANGAT BELAJAR ^ ======================== Ada sejuta definisi tentang hakikat belajar, tetapi secara awam saja kita boleh mengatakan bahwa belajar adalah usaha manusia untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan sosial sebaik- baiknya. Usaha itu dicapai antara lain dengan menyerap dan kemudian menanamkan sebanyak mungkin nilai dan pengetahuan yang kita miliki sendiri. Dan karena tujuannya adalah untuk beradaptasi dengan lingkungan sebaik-baiknya, maka tidak heran kalau dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses berkesinambungan yang dilakukan sepanjang hidup. Segala sesuatu bila sudah menjadi kebiasaan akan terasa ringan. Demikian juga dengan kebiasaan belajar di rumah. Karenanya penting sekali diusahakan agar belajar dapat menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari (kecuali pada hari-hari libur) dengan gembira. Melatih kebiasaan belajar membutuhkan suasana yang menyenangkan. Dalam pengertian yang paling sederhana, kita akan melihat bahwa anak-anak tidak akan senang diperintah, dipaksa, dibentak, apalagi diancam dengan hukuman supaya mau belajar. Ada sementara orang tua yang mengeluhkan anaknya yang tidak mau belajar. Kalau disuruh belajar, marah. Atau pura-pura tidak mendengar, terus sibuk dengan mainannya. Dalam hal ini kita harus bertanya. Mengapa anak ini menunjukkan tingkah laku demikian? Dapatkah ia mengikuti pelajaran di sekolah? Sukakah ia pada pelajaran-pelajaran yang diberikan di sekolah? Kalau pelajarannya tidak menarik, anak pun biasanya enggan membuat PR atau mengulangi pelajarannya untuk keesokan harinya. Yang juga harus diperhatikan, apakah kecerdasannya cukup? Anak-anak yang kurang cerdas akan sukar mengikuti pelajaran. Anak tahu atau merasa bahwa ia tak sanggup atau tak cukup mampu untuk mengikuti dan melaksanakan tugasnya. Karena itu ia mencari berbagai alasan dan cara supaya terhindar dari keharusan belajar. Memang ada kalanya, jika kemampuan anak tidak terlalu kurang, cukup dengan belajar lebih keras dan lebih lama dari biasanya, ia akan memperoleh hasil yang lebih memuaskan. Misalnya angka-angka ulangan menjadi lebih bagus. Tapi acapkali pula usaha semacam itu tetap tidak membuahkan hasil yang menyenangkan, bahkan ada kalanya malah semakin membuat prestasinya menurun. Semakin keras ia dipaksa belajar, semakin buruk hasilnya. Apabila sudah sampai pada taraf ini maka belajar, waktu belajar dan waktu untuk mengerjakan pekerjaan atau tugas sekolah akan menjadi saat-saat yang menyebalkan bagi anak. Sikap positif orang tua berpengaruh besar bagi kelancaran belajar anak. Namun kelancaran belajar itu pasti tidak akan tercapai kalau tidak suasana yang mendukung. Karena itu orang tua sebaiknya menyediakan tempat khusus untuk anak belajar. Tempat itu harus memungkinkan ia untuk dapat belajar dan mengerjakan PR tanpa ada gangguan. Bila mungkin, idealnya tempat itu bisa berupa sebuah kamar khusus. Kalau tidak, di rumah yang relatif kecil pun perlu diusahakan adanya tempat belajar tertentu. Misalnya, di ruang tidur anak. Ini bukanlah syarat yang sepele. Sebab lingkungan mempengaruhi sikap anak terhadap pekerjaannya. Demikian pula sikap orang tua terhadap proses belajar anak cukup besar pengaruhnya. Tidak mustahil, semangat belajar anak justru terpatahkan oleh sikap yang kurang menguntungkan dari orang tuanya sendiri. Karena itu orang tua seyogyanya bersikap bijaksana. Untuk menjaga agar semangat belajar anak tetap lestari, misalnya sebaiknya orang tua tidak menyuruhnya belajar pada saat yang kurang tepat. Bisa dibayangkan bagaimana perasaan anak, kalau tiba-tiba ia disuruh belajar ketika sedang asyik bermain dengan teman-temannya. Apalagi waktu itu baru jam empat sore, saat yang disenangi anak untuk bermain di luar. Orang tua perlu segera berbuat sesuatu sebelum segalanya terlambat, supaya anak-anak itu akhirnya tidak menjadi putus asa dan tak mempunyai kemauan lagi untuk belajar. Dalam hal ini komunikasi orang tua dengan sekolah menjadi penting sekali, terutama karena pihak sekolahlah yang biasanya mengetahui lebih dahulu kesulitan anak dalam belajar. Di rumah, kasih sayang orang tua yang besar terhadap anak-anak kadang-kadang membuat mereka sulit melihat kekurangan atau kelemahannya. Demi anak, orang tua memang sebaiknya mengambil inisiatif menjalin hubungan dengan guru, sehingga masalah yang dihadapi anak cepat diketahui. Drs. M. Enoch Markum dalam bukunya "Anak, Keluarga dan Masyarakat" mengemukakan, umumnya kesulitan belajar atau kemerosotan prestasi dalam belajar yang disebabkan oleh taraf intelegensi umum yang sangat rendah (retardasi/keterbelakangan mental) dapat segera diketahui oleh orang tua. Biasanya dengan membandingkan kemampuan dan tingkah laku anaknya dengan saudara-saudaranya atau anak lain; orang tua akan segera mengetahui dan menyadari bahwa anaknya tidak tergolong cerdas. Kalaupun orang tua ini datang ke seorang psikolog, maka biasanya hanya untuk menyakinkan dugaannya dan bagaimana memperlakukan anak tersebut seharusnya. Sebaliknya dari keadaan ini adalah anak yang taraf intelegensi umumnya tinggi (di atas rata rata, superior). Anak yang intelegensinya tergolong tinggi pun tetap tidak mustahil mengalami banyak persoalan, termasuk kesulitan belajar dan kemunduran prestasi sekolah. Kini seringkali orang tua menyikapi dengan memberi pelajaran tambahan bagi anaknya di samping pelajaran di sekolah. Namun seringkali pada dasarnya pelajaran tambahan semacam itu tidak perlu diberikan apabila sudah sejak mula orang tua mengontrol cara anaknya belajar dan mengikuti pelajaran di kelas serta dengan menyadari sampai di mana batas-batas kemampuan anaknya. Les tambahan tidak selalu menguntungkan, kecuali tentu bagi guru bersangkutan yang memberi les tambahan. Sebagai kesimpulan, jelaslah bahwa sikap positif yang diperlihatkan orang tua terhadap anak, sekolah dan proses belajar sangat penting dalam menunjang kemajuan atau keberhasilan pendidikan anak. Orang tua juga perlu meyakinkan anak bahwa mereka mengharapkannya belajar dengan baik. Di samping itu pendapat orang tua bahwa sekolah merupakan pengalaman yang menyenangkan akan berpengaruh dalam merangsang semangat anak untuk belajar. Sumber diambil dari: Judul Buku : Butir-butir Mutiara Rumah tangga Judul Artikel: Memupuk Semangat Belajar Penulis : Alex Sobur Penerbit : BPK Gunung Mulia, Yogyakarta, 1987 Halaman : 151 - 154 ^o^ TIPS ---------------------------------------------------------^o^ ^ ANAK ANDA DAPAT GEMAR BELAJAR ^ ============================= Apakah Anda akan merasa heran jika mengetahui bahwa hasil penelitian terakhir mengungkapkan bahwa ada hubungan yang kuat dan langsung antara keterlibatan orang tua dengan prestasi yang dicapai oleh anak-anak mereka di sekolah? Seharusnya Anda tidak merasa heran. Namun demikian banyak orang tua cenderung lebih membiarkan para guru memikul seluruh beban pendidikan anak-anak mereka. Entah bagaimana, banyak orang tua mempunyai dugaan yang samar bahwa hanya para pendidik profesional saja yang dapat secara memadai menilai kemajuan seorang anak. Tetapi pandangan ini sama sekali tidak benar! Jika Anda benar-benar yakin bahwa mengajarkan anak Anda untuk menghargai sekolah dan proses belajar itu merupakan salah satu hadiah terpenting yang dapat Anda berikan, maka mau tak mau Anda harus ikut terlibat. Berikut adalah beberapa cara melakukannya: 1. Dengan anak-anak pra sekolah, pusat perhatian utama ialah untuk membangun suatu rasa harga diri yang kuat dan kesadaran bahwa ia dikasihi dan diterima karena pribadi anak itu sendiri. Dari dasar yang kokoh ini, anak Anda dapat menjelajahi dunia yang baru baginya yang terdiri atas manusia, barang, dan gagasan yang akan diperhadapkan kepadanya kelak. 2. Dengarkanlah apa yang dikatakan anak Anda. Kegembiraan Anda yang tulus terhadap minat dan penemuan anak Anda sangat penting untuk menolong dia menyadari bahwa penjelajahan dan penemuan adalah perkara yang penting dan menyenangkan. 3. Secara konsisten bacakanlah kepada anak Anda bahan-bahan dari berbagai sumber. Dengarkanlah rekaman-rekaman dan bermainlah bersama dengan permainan yang merangsang interaksi yang kreatif. Biarkan juga anak Anda mengamati Anda menyelesaikan masalah dan mengumpulkan informasi. 4. Masa ini merupakan masa untuk memperkenalkan anak Anda pada sumber-sumber kekayaan yang terdapat di perpustakaan. Mintalah pengelola perpustakaan untuk menyarankan judul buku-buku bagus yang dapat dipinjam. Periksalah buku-buku bergambar terbaik yang akan menarik bagi anak dan yang meningkatkan minat anak. Pilihkanlah acara-acara apa yang tersedia bagi anak-anak yang akan merangsang anak-anak untuk ingin belajar, baik yang berupa film, pertunjukan boneka, dan peristiwa-peristiwa istimewa lainnya. Pakai juga sarana-sarana lain yang tidak dalam bentuk tulisan seperti kaset yang berisi cerita-cerita, musik, atau gambar tempel, poster dan barang cetak yang dapat diberi bingkai untuk digantung di kamar anak Anda. Anak itu akan segera mendapat kesan dan pengertian bahwa belajar itu menguntungkan dan juga menyenangkan, dan keyakinan ini akan tertanam di dalam diri anak Anda sampai seumur hidup. 5. Jika anak Anda masih baru mulai masuk Sekolah Dasar, penting sekali bagi Anda untuk ikut serta di dalam peristiwa kegiatan sekolah. Sediakanlah waktu untuk menemui guru sekolah anak Anda dan tanyakanlah secara langsung tentang falsafah pendidikannya dan pendekatan yang ia pakai dalam mengajar. Tanyakan tentang kegiatan atau proyek apa yang dapat Anda bantu. Berusahalah untuk hadir pada pertemuan-pertemuan orang tua murid dan para guru, dan dalam berbagai acara lain yang diselenggarakan oleh sekolah. 6. Perhatikan dan periksa dengan saksama agenda sekolah anak Anda. Dan tolong anak Anda untuk melaksanakan apa yang ditugaskan gurunya dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian Anda tidak perlu bertanya, "Apa yang kamu kerjakan di sekolah hari ini?" yang biasanya hanya akan dijawab, "Ah, biasa-biasa saja.", 7. Mintalah anak Anda membacakan bagi Anda artikel dari buku, surat kabar atau majalah, daftar makanan, dan lain-lain. Tunjukkan kepadanya bahwa sangatlah menolong jika ia menceritakan sesuatu yang menarik dan yang bersifat memberi informasi. Bukalah kamus jika di dalam percakapan muncul kata-kata baru yang belum dimengerti. 8. Bangkitkanlah semangat memahirkan diri dalam bidang bahasa dan matematika melalui berbagai permainan seperti Skrebel (berlomba menyusun kata dengan huruf-huruf yang ada padanya), Monopoli, dan lain sebagainya. Selama bepergian dalam kendaraan atau waktu menunggu, tantanglah anak Anda untuk bermain dengan kata-kata atau berlomba membuat sajak atau puisi sederhana dan lucu, dengan demikian kita dapat memperkaya perbendaharaan kata yang ia miliki. 9. Kumpulkanlah bahan-bahan dari buku-buku atau acara-acara televisi tentang rekor-rekor dunia yang menjadi kegemaran anak- anak. Sambil makan malam cobalah bermain tebak-tebakan waktu makan, mintalah salah seorang anggota keluarga untuk menceritakan kembali tentang apa yang dilihatnya minggu sebelumnya di televisi atau apa yang dibacanya dari buku atau majalah. 10. Kunjungan berkala pada tempat-tempat bersejarah, pabrik, museum, konser, sandiwara, pangkalan pemadam kebakaran, dan lain-lain, akan sangat menolong dalam membangkitkan kegemaran untuk belajar dan mengadakan eksplorasi. Jangan lupa pula mengunjungi perusahaan penjernihan air minum setempat atau waduk untuk irigasi setempat! 11. Pada waktu anak Anda sudah duduk di kelas-kelas terakhir Sekolah Dasar kemungkinan pusat perhatian Anda sudah sedikit beralih dari membina keinginan anak Anda untuk belajar kepada penggunaan waktu anak Anda secara konstruktif. Tolonglah anak Anda dalam menentukan prioritas dan menentukan sasaran yang harus dikejar. Lindungilah dia, jangan sampai dibebani dengan terlalu banyak hal, yang baik sekalipun, yang dapat menguras energi dan semangatnya. 12. Sediakan bagi anak Anda tempat yang tenang, enak, dan cukup penerangan untuk belajar. Perlengkapi tempat itu dengan sarana-sarana dasar seperti kamus, peta, gunting dan alat-alat tulis. 13. Biasakanlah untuk belajar bersama dengan membaca buku-buku yang diminati. Bahaslah bersama-sama artikel-artikel surat kabar atau berita televisi. Jika Anda kebetulan harus mengerjakan sesuatu pekerjaan, seperti menyusun atau merakit suatu alat yang baru, suruhlah anak Anda membantu dengan membacakan petunjuk-petunjuknya. Berilah pujian untuk keberhasilan yang dicapai dan tolong dia untuk mengerti apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahannya. Biarkanlah anak Anda mengikuti "study-tour" yaitu suatu perjalanan keliling, umpamanya ke pabrik-pabrik tertentu, yang bertujuan untuk mengajarkan sesuatu kepadanya. 14. Pada anak-anak SMP dan SMA, pergunakanlah segala apa yang Anda ketahui untuk mendorong anak Anda agar tetap bersemangat dan maju ke arah yang benar. Bercakap-cakaplah sebagai orang dewasa dengan anak remaja Anda. Sekali-kali ajaklah dia untuk meninjau tempat Anda bekerja. Jika mungkin berilah anak Anda kesempatan untuk dapat berbicara tentang salah satu aspek yang menarik mengenai pekerjaan Anda di hadapan sekelompok anak-anak muda. 15. Tanpa terkesan memaksa, jadilah senantiasa "sahabat" bagi anak Anda, dan perlihatkanlah bahwa Anda selalu siap menolong kalau dia menghadapi tugas-tugas yang sulit, atau untuk sekadar bercakap-cakap. Secara aktif perhatikanlah orang dan tempat yang menyita sebagian besar dari waktu anak Anda. Walaupun kegemaran anak Anda bersekolah dan komitmennya terhadap soal belajar itu dapat bertambah besar atau menyusut sesuai dengan berubahnya guru-guru atau lingkungan belajarnya, semua ini sebenarnya merupakan hal yang sekunder jika dibandingkan dengan pengaruh dan teladan yang Anda sendiri berikan. Jika kita mengingat bahwa yang dipertaruhkan ialah pola pertumbuhan dan keberhasilan yang akan berlangsung seumur hidup maka usaha apa pun yang Anda lakukan tidak akan pernah cukup. Ada sebuah slogan yang mengatakan: "Menyia-nyiakan pikiran itu merupakan perbuatan orang pandir." Sumber diambil dari: Judul Buku : 40 Cara Mengarahkan Anak Judul Artikel: Anak Anda Dapat Gemar Belajar Penulis : Paul Lewis Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997 Halaman : 208 - 212 ^o^ BAHAN MENGAJAR -----------------------------------------------^o^ ^ BELAJAR MENGATASI KESULITAN ^ =========================== Ayah sedang bercakap-cakap dengan kedua anak laki-lakinya, "Bagaimanakah cara yang terbaik untuk mengatasi kesulitan?" tanya ayah kepada mereka. "Saya tahu," kata yang seorang. "Jangan berbuat apa-apa. Jika kamu tidak pernah berbuat apa-apa, maka kamu tidak akan pernah menghadapi kesulitan." "Bukan begitu caranya," kata anak yang satu lagi. "Kita harus terus melakukan sesuatu yang kita anggap benar, tetapi jika kita mengalami kesulitan, kita harus meminta kepada Allah agar menolong kita dalam mengatasinya. Renungan Singkat tentang Kesulitan: ----------------------------------- 1. Anak laki-laki manakah yang memberikan cara yang benar untuk mengatasi kesulitan? Apakah kamu harus berhenti melakukan segala sesuatu agar tidak mendapat kesulitan? Atau, apakah kamu harus meminta Allah agar menolongmu jika kesulitan itu datang? 2. Jika kamu tidak pernah melakukan sesuatu, bagaimanakah kamu dapat menyenangkan hati Allah? "Ingatkah kamu akan mobil tua karatan yang kita lihat ketika kita melewati tempat penyimpanan mobil rongsokan?" tanya ayah. "Mobil itu tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Itulah sebabnya mobil itu tampak buruk. Jika kita berhenti melakukan hal-hal yag telah diperintahkan Allah supaya kita lakukan, kita dapat menjadi seperti mobil tua karatan itu." "Saya tidak mau seperti mobil tua karatan itu," kata anak yang satu. "Saya juga tidak mau," kata yang satu lagi. "Mungkin kamu lebih suka menjadi seperti mobil kita sekarang ini," kata ayah. "Mobil itu dapat melakukan banyak hal yang baik untuk kita semua, dan dapat membawa kita ke tempat-tempat yang indah. Tetapi kadang-kadang saya harus memperbaikinya. Orang yang tahu banyak tentang mobil itu akan merawatnya dengan baik sehingga mobil itu akan selalu siap melakukan lebih banyak lagi hal-hal yang indah untuk kita. Renungan Singkat tentang Allah dan Kamu: ---------------------------------------- 1. Apakah yang terjadi jika ayah menyimpan mobil keluarga di dalam garasi dan tidak pernah menggunakannya? Apakah mobil itu akan dapat membantu mengantarkan seluruh keluarga ke tempat-tempat yang indah? Apakah mobil itu akan dapat berfungsi sebagaimana seharusnya? 2. Apakah lebih baik jika kamu membiarkan mobilmu melakukan fungsinya dan kemudian memperbaikinya jika mobil itu mengalami kerusakan? Apakah Allah ingin agar kamu tidak berbuat apa-apa atau apakah Ia ingin agar kamu melakukan hal-hal yang diciptakan-Nya untuk kamu lakukan? Apakah Ia akan menolong "memperbaiki" kesulitan-kesulitan pada waktu kamu menghadapinya? Apakah kamu meminta Allah agar menolongmu melakukan hal itu jika kamu menghadapi kesulitan? Bacaan Alkitab: --------------- Mazmur 46:1-3 Kebenaran Alkitab: ------------------ Allah adalah tempat perlindungan dan kekuatan kita. Ia akan selalu memberi pertolongan pada waktu kita menghadapi kesulitan (Mazmur 46:1). Doa: ---- Ya Allah, saya tidak mau menyembunyikan diri dan tidak melakukan apa pun, karena saya tahu bahwa Engkau tidak ingin melihat saya berbuat seperti itu. Dalam nama Yesus. Amin. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: 100 Renungan Singkat untuk Anak-anak Penulis : V. Gilbert Beers Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1986 Halaman : 210 - 211 ^o^ WARNET PENA --------------------------------------------------^o^ ^ KIDS SUNDAY SCHOOL PLACE ^ ======================== http://www.kidssundayschool.com/ Bila Anda sedang mencari bahan-bahan seputar Sekolah Minggu, jangan lupa untuk mengarahkan browser Anda ke Situs Kids Sunday School Place. Situs berbahasa Inggris ini menyediakan beragam bahan dan informasi terbaru yang akan sangat menolong Anda untuk melayani anak-anak Sekolah Minggu. Navigasi situs ini pun mudah dipahami dan tampilannya terkesan ceria sesuai dengan dunia anak yang riang. Daftar bahan yang ada dikelompokkan ke dalam berbagai topik menarik yang dapat Anda lihat di bagian sebelah kiri situs. Dan, bila Anda mempunyai ide-ide menarik yang dapat diterapkan untuk mengajar Sekolah Minggu, jangan lupa untuk memasukkannya ke situs ini dengan memanfaatkan menu "Submit an Idea". [Kiriman dari Hardhono] ^o^ DARI ANDA UNTUK ANDA -----------------------------------------^o^ Dari: Rian Hosian <hosian_rian(at)> >Apakah e-BinaAnak pernah membahas materi tentang rapat sekolah >minggu? Kalau sudah ada bisakah dikirimkan kepada saya? Atau tolong >dimasukkan sebagai edisi berikutnya. Terima kasih untuk >perhatiannya. >Rian. Redaksi: Rapat Sekolah Minggu sudah pernah kami bahas dalam edisi e-BinaAnak nomor 246/2005. Anda dapat membaca arsipnya dengan berkunjung ke situs arsip e-BinaAnak di: ==> http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/246/ Selamat berkunjung. ^o^ MUTIARA GURU --------------------------------------------------^o^ Rencana pelajaran mingguan saya: Hari ini saya akan mengungkapkan kenyataan bahwa beberapa proses tidak dapat diburu-buru, tetapi harus dipelihara untuk periode waktu yang lama. ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Staf Redaksi: Davida, Ratri, dan Lisbet Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2006 -- YLSA http://www.sabda.org/ylsa/ ~~ http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati ^o^---------------------------------------------------------------^o^ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`) Alamat berlangganan : <subscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Alamat Berhenti : <unsubscribe-i-kan-BinaAnak(at)xc.org> Arsip e-BinaAnak : http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ><> --------- PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK --------- <><
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |