|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/201 |
|
e-BinaAnak edisi 201 (28-10-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 201/Oktober/2004
~~~~~~~~~~~
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL : Mencintai Diri Sendiri
o/ TIPS MENGAJAR : Mengajar Anak untuk Mengasihi Dirinya
o/ BAHAN MENGAJAR (1) : Kita Berharga
(2) : Karunia-karunia Berharga
o/ STOP PRESS! : Paket Natal 2004 dari Domba Kecil:
Bayi Yesus Hadiah yang Mengagumkan
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Sharing Situs Arsip e-BinaAnak
o/ MUTIARA GURU
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam sukacita dalam kemuliaan-Nya,
Tiga buah topik dari tema MENGAJARKAN ANAK MENGASIHI telah kami
sajikan, yaitu "Mengasihi Allah", "Mengasihi Keluarga", dan
"Mengasihi Teman". Sebagai topik keempat, sekaligus penutup dari
tema di atas, maka kami menyajikan topik bagaimana mengajarkan anak
"Mengasihi Diri Sendiri".
Sebelum mengajar dan menanamkan rasa kasih anak terhadap dirinya
sendiri, Anda perlu membaca Artikel sajian kami minggu ini, karena
isi artikel ini dapat membantu Anda untuk mengerti arti mengasihi
diri sendiri yang benar sesuai dengan Firman Tuhan. Tips Mengajar
dan Bahan Mengajar yang kami sajikan, juga kami harapkan dapat
memberi masukan bagi pembaca dalam menumbuhkan rasa kasih anak pada
diri sendiri.
Bagi para guru SM dan pelayan anak yang ingin memeriahkan Natal
dengan suasana yang berbeda, kami berikan informasi dari Domba Kecil
yang akan membagi-bagikan ide-ide melalui presentasi Paket Natal
2004 yang akan mereka adakan. Ok, simak saja semuanya dalam sajian
kami berikut ini! Selamat melayani dan Tuhan memberkati pelayanan
pembaca tercinta!
Tim Redaksi
"Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri,
tetapi orang yang kejam menyiksa badannya sendiri."
(Amsal 11:17)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+11:17 >
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL
Sebelum kita mengajar anak-anak untuk mengasihi diri sendiri, maka
sebagai orangtua ataupun pendidik kita harus memiliki konsep yang
jelas dari Alkitab, mengapa kita harus mengasihi diri kita sendiri.
MENCINTAI DIRI SENDIRI
======================
Cinta adalah satu kata yang sulit untuk ditelusuri. Cinta mempunyai
arti yang berbeda bagi orang yang berbeda pada saat yang berbeda.
Saya cinta (suka) kacang, cinta sepakbola, cinta cuaca hangat, cinta
istri dan anak-anak saya, cinta buku yang baik, cinta pembicaraan
yang membangkitkan semangat dan cinta Tuhan.
Setiap hal ini mendapatkan jumlah cinta yang berbeda-beda. Walaupun
saya menyukai kacang, saya tidak bingung jika saya tidak makan
kacang untuk sementara waktu. Saya cinta sepakbola, sehingga setiap
hari Minggu siang saya menontonnya di TV. Walaupun demikian, saya
akan meninggalkan acara sepakbola itu bila ada kesempatan untuk
mengadakan acara bersama seluruh keluarga saya. Cinta saya kepada
Allah menyuruh saya agar tidak setiap kali absen dari gereja pada
hari Minggu untuk pergi dengan keluarga.
Istilah mencintai diri sendiri juga mempunyai arti yang berbeda-
beda. Akibatnya timbul banyak kebingungan terhadap peranan diri
dalam pengertian Alkitabiah tentang sifat orang.
Inilah masalahnya. Mencintai diri sendiri dan mementingkan diri
sendiri biasanya merupakan istilah yang sama artinya di dalam
Alkitab. Paulus berkata bahwa pada akhir zaman orang akan "mencintai
dirinya sendiri" (2Timotius 3:1-5). Sifat mencintai diri sendiri itu
akan dibuktikan oleh keasyikan mereka dengan uang, kesombongan
mereka, cara mereka memaksakan pendapat mereka sendiri dan menuntut
keinginan mereka sendiri, kesenangan mereka untuk menyebarkan desas-
desus yang merusak, dan tindakan mereka yang terus-menerus mengejar
kebebasan dan kesenangan yang tidak terbatas. Itulah wujud yang
jelas dari sifat mementingkan diri sendiri.
Tetapi tunggu sebentar -- jangan dulu pergi dan berusaha mencari
jalan untuk membuktikan sifat membenci diri Saudara sendiri. Alkitab
menunjuk sebuah arti lain-untuk sifat mencintai diri sendiri, satu
pengertian yang tidak negatif.
Yesus berkata, misalnya, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri" (Matius 22:39), dan Paulus melihat bahwa "tidak pernah
orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya,
sama seperti Kristus terhadap jemaat" (Efesus 5:29). Kedua ayat ini
mengacu pada sifat menjaga diri sendiri -- satu sifat yang perlu dan
baik. Sama seperti Saudara dengan sengaja mengurus kebutuhan fisik
Saudara, demikian pula Saudara hendaknya berusaha memperhatikan
sesama manusia. Sama seperti Saudara menyediakan kebutuhan tubuh
Saudara, demikianlah Kristus melindungi dan memelihara Gereja. Sifat
mencintai diri sendiri seperti ini tidak ada hubungannya dengan
perasaan puas diri atau keasyikan.
Jikalau demikian, bagaimana kita seharusnya memikirkan tentang diri
kita sendiri?
Titik awalnya adalah Allah. Agar bisa mengetahui apa yang harus kita
pikirkan tentang diri kita, kita perlu mengetahui pandangan Allah.
Ia ingin agar kita memiliki pandangan yang benar, penilaian diri
yang benar. Ia ingin kita mengetahui bahwa Ia mengasihi kita dan
bahwa kita ini sangat berharga.
Martin Luther berkata, "Bukan karena Saudara berharga sehingga Allah
mengasihi Saudara; Allah mengasihi Saudara dan karenanya Saudara
berharga" Allah memilih untuk menciptakan Saudara dan Ia telah
mengasihi Saudara sejak permulaannya. Daud berkata, "Sebab Engkaulah
yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib"
(Mazmur 139:13,14a).
Tetapi kita, manusia telah mengotori pakaian yang asli. Penilaian
diri yang benar berarti bahwa kita takut karena kita berdosa kepada
Allah dan tidak jujur terhadap diri kita sendiri. Banyak tokoh
Alkitab dapat mencapai kesadaran ini dan mereka menanggapi dengan
cara yang sama. Yesaya berkata, "Celakalah aku! ... aku binasa!"
(Yesaya 6:5). Ayub berkata, "Aku mencabut perkataanku dan dengan
menyesal aku duduk dalam debu dan abu" (Ayub 42:6). Petrus berkata,
"Tuhan, pergilah daripadaku, karena aku ini seorang berdosa!" (Lukas
5:8).
Menanggapi dosa dengan sedih merupakan tindakan yang sangat tepat.
Kesalahan yang dibuat banyak orang adalah memindahkan rasa tidak
suka mereka terhadap sifat berdosa mereka dengan mempersalahkan
kemanusiaan mereka.
Menjadi manusia berarti membawa gambar Allah, karena kita diciptakan
menurut gambar-Nya. Bergembiralah karena kemanusiaan Saudara.
Jagalah diri Saudara baik mental, emosi, fisik, dan rohani.
Kemudian, seperti Daud, mintalah agar Tuhan menyelidiki hati dan
pikiran Saudara, apakah ada sikap, motif, dan perbuatan yang keliru
(Mazmur 139:23,24). Pertobatan seperti itu akan menjaga agar
saluran itu bersih dari segala sesuatu yang mungkin menghalangi
hubungan Saudara dengan Allah. Hal itu juga akan melenyapkan hal-hal
yang mungkin menghalangi pengertian yang jelas tentang nilai Saudara
di mata Tuhan.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku : Pola Hidup Kristen Penerapan Praktis
Judul Artikel Asli : Mencintai Diri Sendiri dan Mementingkan Diri
Sendiri
Penulis Artikel : Larry Kreider
Penerbit : Kerjasama antara Gandum Mas, Malang; Yayasan
Kalam Hidup, Bandung; YAKIN, Surabaya, 2002
Halaman : 223 - 225
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ TIPS MENGAJAR
MENGAJAR ANAK UNTUK MENGASIHI DIRINYA
=====================================
Sejak kecil, anak-anak perlu memiliki rasa kasih terhadap dirinya
sendiri. Rasa kasih terhadap dirinya sendiri dapat menjadi "filter"
terhadap hal-hal negatif yang dapat merusak diri seorang anak.
Perkembangan zaman saat ini sangat menuntut para orangtua ataupun
pelayan anak untuk semakin gencar menanamkan rasa menghargai diri
sendiri dalam diri seorang anak. Pergaulan bebas, obat-obatan
terlarang, minuman keras, ataupun tindak kriminal lainnya merupakan
hal nyata yang dapat kita lihat dalam hari-hari kita saat ini.
Kita melihat kebanyakan yang terlibat dalam kasus semacam itu justru
pemuda, remaja, bahkan anak-anak di bawah umur. Dari banyaknya kasus
tersebut, dapat dilihat bahwa mereka melakukan hal tersebut karena
kurangnya pemahaman yang benar tentang rasa kasih terhadap diri
sendiri. Entah secara sadar atau tidak sadar mereka membawa diri
mereka sendiri ke dalam kehancuran, yang seharusnya mereka pelihara
dan pertanggungjawabkan kepada Tuhan.
Perlu diketahui, anak tidak dapat sadar dengan sendirinya bahwa
mereka harus menjauhi hal-hal yang dapat merusak diri mereka
sendiri. Peranan orangtua ataupun para pendidiknya sangat penting.
Mau tidak mau, jika kita ingin anak-anak kita mengasihi dirinya
sendiri, kita juga harus menunjukkan hal yang sama. Tidak sedikit
masalah kriminal yang dilakukan seorang anak adalah karena mereka
mendapatkan contoh yang salah dari orangtua atau pendidik mereka.
Berikut ini beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan
anak mengasihi diri dengan benar:
1. Berikan pengertian kepada anak alasan-alasan berdasarkan Firman
Tuhan mengapa mereka harus mengasihi diri mereka. Renungkan
beberapa ayat dalam Alkitab yang memuat perintah Tuhan untuk
menjaga tubuh kita tetap bersih dan mulia dihadapan-Nya.
Misalnya: Lukas 11:36, 12:22; Roma 6:12,13,19, 12:1; 1Korintus
6:15,19,20.
2. Ajak anak membaca kisah-kisah pertobatan dari orang yang pernah
terlibat hal-hal yang merusak dirinya sendiri. Misalnya,
kesaksian tentang orang yang pernah kecanduan narkotika, perokok
berat, pemabuk, dan lain-lain. Biasanya dalam buku tersebut
diceritakan tentang akibat buruk yang terjadi atas diri mereka
yang hal-hal di atas. Atau, dorong anak untuk membaca beberapa
literatur ilmiah praktis mengenai dampak buruk obat-obatan
terlarang, merokok, pergaulan bebas, dan lain-lain.
3. Jadilah sahabat mereka. Banyak orang dewasa yang tidak menyadari
bahwa anak-anak, khususnya anak-anak remaja, sangat menginginkan
pendampingan dari orang dewasa. Bukan sebagai orang yang berkuasa
atas mereka, tapi sebagai teman yang dapat dipercaya, tempat
mereka dapat mengadukan masalah-masalah yang mereka hadapi
(tempat curhat). Janganlah terlalu banyak mengkotbahi mereka,
tapi ajaklah mereka berinteraksi (dua arah), bahkan berdebat atau
berdiskusi dengan mereka karena juga ingin pendapatnya didengar.
4. Berdoalah untuk anak atau murid Anda. Jangan hanya sekedar
memberikan nasihat dan teorinya, tetapi dukunglah mereka dalam
doa. Kita tidak dapat selalu mendampingi mereka dalam melakukan
segala aktivitasnya. Di saat-saat itulah, berdoa untuk anak Anda
merupakan satu cara tepat untuk menjaga dan melindungi mereka
dari hal-hal yang dapat merugikan diri mereka.
/Davida Dana
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR (1)
KITA BERHARGA
=============
Mari belajar Firman Tuhan bersama Kak Tina dan murid-muridnya.
"Aku nggak pintar kayak kakakku," Mira mengeluh pada Tuti. Tuti
berkata, "Ah, tapi kamu kan cantik. Nggak kayak aku, kulitku hitam,
badanku pendek. Sebel, deh!" Anto ikut nimbrung, "Badan pendek sih
nggak apa-apa. Yang penting bisa bergaul supaya banyak teman."
Bagaimana dengan kamu, adakah yang kamu tidak suka dari dirimu
sendiri? Apa saja itu, sebutkanlah!
Kita semua berharga (Kejadian 1:27-31).
Hampir setiap orang tidak suka dengan kekurangan-kekurangan yang ada
pada dirinya. Tapi kalau kita terus-menerus memikirkan kekurangan
kita saja, biasanya justru dapat merugikan diri sendiri. Misalnya:
karena merasa kurang pintar, kita jadi segan belajar; karena merasa
tidak bisa bergaul, kita jadi takut berkenalan; karena merasa tidak
cantik/ganteng, kita mudah iri pada yang cantik/ganteng; atau karena
merasa tidak kaya, kita mudah iri pada yang kaya.
Selain itu, biasanya kita jadi sulit mengasihi orang lain terutama
mereka yang lebih pintar, lebih kaya, pokoknya yang lebih dari kita.
Atau sebaliknya, kita sulit menghargai orang yang kurang pandai atau
kurang cakep. Mungkin kita pun jadi segan bergaul dengan mereka.
Teman-teman, saat Tuhan selesai menciptakan manusia, Dia menilai
kita dengan "sungguh amat baik". Kita ini disebut "peta dan teladan
Allah".
Maksudnya, kita diciptakan seperti Allah, yaitu punya perasaan,
pikiran, dan kemauan. Pada setiap orang, Tuhan memberikan bakat dan
karunia. Kita adalah makhluk paling mulia dibandingkan dengan
makhluk ciptaan lain. Hebat, bukan? Sayangnya, di antara manusia
sendiri seringkali hanya mengasihi orang yang punya kelebihan. Tuhan
tidak demikian. Ia mencintai kita apa adanya. Yang namanya manusia
memang tidak sempurna dan ada saja kekurangannya. Kamu punya,
temanmu punya, orangtuamu punya, pendetamu punya.
Bagaimana sebaiknya sikap kita?
Walaupun punya kekurangan, kita tidak boleh membenci diri sendiri.
Walaupun punya kekurangan, kita tidak boleh menyesali diri.
Walaupun punya kekurangan, kita tetap bersukacita.
Kasihilah dirimu, hargailah dirimu, meskipun punya kekurangan.
Sebaliknya, janganlah sombong karena kelebihan-kelebihan kita.
Hargailah juga orang lain meskipun mereka punya kekurangan. Ingatlah
selalu, bagaimanapun keadaan kita, Tuhan mencintai kita.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku : Majalah Anak "Kita" Edisi 77
Penulis Artikel: Kak Tina
Penerbit : Lembaga Reformed Injili Indonesia, Jakarta
Halaman : 8 - 9
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR (2)
KARUNIA-KARUNIA ISTIMEWA
========================
Alat Peraga:
------------
Bantalan tinta dan kertas.
Ayat Alkitab:
-------------
Roma 12:6-8
Tema:
-----
Setiap orang memiliki karunia-karunia istimewa.
Penyampaian:
------------
Tidak ada satu orang pun di antara kita yang serupa satu dengan yang
lain. Masing-masing kita diciptakan istimewa oleh Tuhan.
Kita bukan saja punya rambut yang berbeda-beda, mata yang berbeda,
atau lebih tinggi atau lebih pendek dari orang lain, tetapi sidik
jari kita juga berbeda-beda.
Perhatikan, saya membuat sidik jari [buat sidik jari dan perlihatkan
kepada anak-anak]. Sidik jari ini istimewa. Tidak ada satu orang pun
di dunia ini yang memiliki sidik jari yang sama.
Masing-masing kita dilahirkan dengan sidik jari sendiri-sendiri.
Kita juga dilahirkan dengan bakat-bakat khusus. Pada saat kamu
dilahirkan, orangtuamu belum tahu apakah kamu dapat memainkan piano
dengan baik, atau menggambar dengan baik, atau menjadi pemain
sepakbola yang hebat. Tetapi Tuhan tahu. Tuhan telah memberikan
karunia-karunia khusus kepada tiap-tiap orang dan membuat tiap-tiap
orang itu istimewa. Tugas kita adalah mengetahui bakat-bakat yang
kita miliki, lalu berlatih untuk mengembangkan bakat-bakat kita itu.
Tuhan ingin agar tiap-tiap orang itu istimewa. Kita tidak serupa
dengan orang lain. Kita tidak boleh meniru-niru orang lain. Tuhan
menyayangi kita apa adanya.
Kalau kamu berharap dapat melakukan sesuatu sebaik orang lain, atau
kamu berharap memiliki sepatu yang bagus seperti milik orang lain,
ingatlah bahwa Tuhan menciptakan kamu dengan istimewa. Dan Tuhan
mengasihi kamu apa adanya kamu.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku: Ceritakan untuk Anak-anak Sekolah Minggu (Buku 1):
Sebuah Sumber Ibadah
Penulis : Donna McKee Rhodes
Penerbit : Gospel Press
Halaman : 115 - 116
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ STOP PRESS!
PAKET NATAL 2004 DARI DOMBA KECIL:
BAYI YESUS HADIAH YANG MENGAGUMKAN
==================================
Hadiah terbesar yang pernah Allah berikan kepada manusia adalah bayi
Yesus lahir ke dunia untuk menjadi Juruselamat manusia. Woow...!!
Ini baru hadiah yang mengagumkan...!!
Persiapkan Natal tahun ini bersama anak-anak untuk menerima hadiah
Allah yang mengagumkan. Kami mengundang para guru sekolah dan
Sekolah Minggu serta pelayan anak untuk mengikuti presentasi yang
akan diadakan pada:
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 November 2004
Waktu : Pukul 12.00 - 15.30 WIB
Tempat : Greenville Maisonette FC-10 Lt. IV
Jakarta Barat - INDONESIA
TOPIK:
------
a. Drama Natal Anak
b. Peraga Cerita Natal
c. Peraga Ayat Hafalan Natal
d. Peraga Lagu Natal
e. Panggung Boneka Natal
f. Aktivitas Natal
g. Ide Hadiah Natal
KHUSUS:
-------
Peserta grup 10 orang dari 1 gereja akan diberikan 1 Paket Natal
lengkap berisi makalah dan kaset pentas drama Natal Anak, Panggung
boneka Natal dan Lagu Natal.
CATATAN:
--------
a. Paket Natal lengkap beserta kaset pentas dapat diperoleh pada
saat presentasi.
b. Alat Peraga Natal dapat diperoleh pada saat presentasi.
Jangan lewatkan kesempatan ini, daftarkan diri Anda segera!!
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, hubungi:
Yayasan Domba Kecil Tel. (021) 560-2630, 566-8962
Jl. Tanjung Duren Utara III E/236 Fax. (021) 566-8962
Jakarta Barat 11470 info@dombakecil.org
INDONESIA BCA Kepa 198-3-10236-4
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Dari:
>Shalom,
>Aku mengucap syukur atas terbentuknya website ini karena memudahkan
>aku dalam mencari cerita atau ide-ide lain untuk sekolah minggu dan
>situs ini banyak menambahkan wawasanku tentang bagaimana melayani
>sekolah minggu. Tuhan Yesus Memberkati. Maju Terus dalam Tuhan.
Redaksi:
Surat di atas kami kutip dari pengunjung situs arsip e-BinaAnak di:
==> http://www.sabda.org/pulikasi/e-binaanak/
Terima kasih untuk surat Anda :) Kami harap wawasan Anda yang
semakin luas dalam melayani anak ini dapat menjadi berkat bagi anak-
anak SM Anda. Bagi-bagikan informasi Anda tentang Situs PEPAK dan
Publikasi e-BinaAnak kepada rekan-rekan sepelayanan Anda, sehingga
mereka pun bisa semakin maju dan berkembang dalam pelayanannya.
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU
Jika dengan terlalu rajin kita merusak kesehatan kita
dan menganggu humor kita yang baik,
biarlah kita melepaskannya.
-- Montaigne, Essays --
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Staf Redaksi: Davida, Ratri, Tesa, Kristian, dan Oeni
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |