|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/e-binaanak/181 |
|
e-BinaAnak edisi 181 (10-6-2004)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <><
Daftar Isi: Edisi 181/Juni/2004
~~~~~~~~~~~
o/ SALAM DARI REDAKSI
o/ ARTIKEL (1) : Talenta Mengajar
o/ ARTIKEL (2) : Mengajar Sekolah Minggu adalah
Menyenangkan
o/ BAHAN MENGAJAR : Mengajar: Melakukan Apa yang Dikatakan
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Ide Program Perkunjungan SM
o/ MUTIARA GURU
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
<staf-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ SALAM DARI REDAKSI
Salam damai dalam kasih Kristus,
Untuk menjadi guru yang baik, jangan pernah berhenti untuk
mengembangkan potensi dalam diri Anda. Kami harap setelah menyimak
sajian edisi yang lalu, yang membahas tentang talenta "MEMIMPIN",
Anda mendapat banyak berkat dan bertekad untuk terus mengembangkan
talenta-talenta Anda yang lain. Sebagai kelanjutannya, maka untuk
edisi minggu ini Anda akan diajak untuk memikirkan tentang talenta
Anda yang lain yaitu talenta "MENGAJAR".
Ada dua artikel yang akan kami sajikan. "TALENTA MENGAJAR" adalah
judul artikel pertama, yang di dalamnya akan membahas tentang
pentingnya mengembangkan talenta mengajar dengan melakukan banyak
latihan. Sedangkan artikel yang kedua akan menolong Anda menyadari
bahwa mengajar memiliki tujuan agar murid-murid kita belajar. Karena
melihat kemajuan yang dicapai murid-murid kita itulah maka mengajar
Sekolah Minggu bisa menjadi hal yang menyenangkan dan lebih
mendorong kreativitas kita.
Simak juga sajian Bahan Mengajar minggu ini, dan selamat belajar!
Tim Redaksi
"Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani;
jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar." (Roma 12:7)
< http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Roma+12:7 >
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL (1)
TALENTA MENGAJAR
================
Guru yang menyenangkan menyadari betapa pentingnya latihan mengajar
demi kelancaran proses belajar mengajar. Guru yang menyenangkan
mencoba untuk mendapatkan semangat agar bisa mengajar dengan baik.
"Setiap orang yang berhenti belajar berarti dia sudah tua,
berapapun umurnya, dua puluh atau delapan puluh?"
Latihan yang terbaik berasal dari contoh. Dalam bukunya yang
berjudul "Master Teacher", Edward Kuhlman menulis:
"Berbeda dengan suasana di sekolah, dimana murid-murid mencari
seorang guru tetapi tidak menemukannya, Yesus justru mencari
orang-orang yang akan Dia ajar. Karena mereka yang Dia panggil,
Yesus menjadi Gurunya, Guru diatas semua guru. Pada prinsipnya
guru ingin mempengaruhi orang lain; dia ingin memberikan pengaruh
yang kuat pada lingkungan sekitarnya yang dipercayakan kepadanya.
Dia ingin membentuk karakter, membentuk pola perilaku, memberi
kesan seorang yang tegas, kuat dan teguh, sama seperti yang
dilakukan oleh Tuhan Yesus terhadap murid-murid-Nya. Yesus
memanggil kedua belas murid-Nya ´untuk menyertai-Nya´
(Markus 3:14). Kemudian dalam kedekatan-Nya itu, Dia mengasuh dan
mengembangkan kemampuan mereka dan memperluas pengetahuan
mereka."
Latihan yang paling efektif yang bisa Anda berikan kepada diri Anda
sendiri, selain meneladani cara mengajar Yesus, adalah dengan
mencari seorang guru yang profesional yang akan menjadi contoh bagi
diri Anda. Ciri-ciri orang tersebut adalah:
1. Lahir baru.
2. Mengasihi orang lain, khususnya anak-anak.
3. Dipersiapkan untuk mengajar.
4. Selalu siap untuk belajar.
5. Bertumpu pada Firman Tuhan.
6. Bergantung pada kuasa doa.
7. Dipenuhi dengan kuasa Roh Kudus.
Latihan-latihan yang dilakukan secara formal juga sangat penting.
Setiap orang memiliki cara sendiri untuk bisa belajar dengan sebaik-
baiknya. Temukan cara yang terbaik dan gunakan untuk belajar
mengajar. Cara tersebut bisa dengan:
1. Membaca buku tentang mengajar.
2. Mengikuti pelatihan Guru yang diadakan di gereja Anda.
Jika gereja Anda tidak mengadakan kegiatan semacam ini, mintalah
kepada pengurus gereja bidang pendidikan Kristen atau pimpinan
Sekolah Minggu untuk mengadakannya.
3. Mengikuti konvensi-konvensi Sekolah Minggu di daerah Anda.
Konvensi ini menyediakan berbagai seminar dengan biaya yang
murah. Konvensi ini biasanya mengundang pakar-pakar nasional di
bidang Sekolah Minggu dan juga pakar-pakar lokal untuk melatih
dan memperlengkapi para pekerja tentang beragam aspek dalam
pelayanan Sekolah Minggu.
4. Jika di kota Anda ada seminari atau sekolah teologia, cari tahu
apakah mereka mengadakan kursus-kursus bagi guru awam.
5. Teruskan saat teduh pribadi Anda yang nantinya akan memperdalam
kehidupan spiritual Anda.
6. Sediakan waktu dalam mempersiapkan materi yang akan Anda berikan
untuk membaca bagian tambahan dalam buku panduan Anda. Buku
panduan ini berisi berbagai tips mengajar yang akan membantu
dalam mengembangkan kemampuan mengajar Anda.
7. Berdoalah minta kepada Tuhan agar melatih Anda menjadi seorang
guru yang sesuai dengan kehendak-Nya. Setiap kali saya mendoakan
hal ini, Dia telah memberikan pada saya orang-orang dan
pengalaman-pengalaman hidup yang terbukti sebagai kesempatan-
kesempatan pelatihan yang tidak ternilai harganya.
KETAHUI KARUNIA ANDA
Setiap orang diberi kelebihan dan kekurangan. Kita berikan kembali
kelebihan kita untuk kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Kita datang dan
berlutut kepada Tuhan dengan membawa kekurangan kita kepada-Nya
sehingga kesucian-Nya dapat dipancarkan dalam kehidupan kita.
Saat kita lahir dalam Kerajaan Allah, kita diberi karunia oleh Roh
Kudus. Paulus mengatakan bahwa setiap orang Kristen diberi karunia
oleh Roh Kudus (1Korintus 12:7). Tujuan dari karunia itu bukan
untuk membuat seseorang menjadi egois, tetapi untuk membentuk Tubuh
Kristus. Kita menggunakan karunia rohani kita untuk melaksanakan
pekerjaan Allah (ayat 8-9).
Dalam bukunya yang berjudul "Your Spiritual Gifts", C. Peter Wagner
mendefinisikan karunia mengajar sebagai
"Kemampuan khusus yang Tuhan berikan kepada anggota-anggota
tertentu dari Tubuh Kristus untuk menyampaikan berita yang
berhubungan dengan kesehatan dan pelayanan Tubuh tersebut dan
anggota-anggotanya dengan cara sedemikian rupa sehingga orang
lain akan belajar."
Dr. Leslie B. Flynn menjelaskan dalam bukunya yang berjudul
"Nineteen Gifts of the Spirit" bahwa,
"Karunia mengajar adalah kemampuan supernatural untuk menjelaskan
dan menerapkan kebenaran Firman Allah secara efektif."
Kemudian Dr. Flynn menjawab pertanyaan, "Jika seseorang memiliki
kemampuan untuk mengajar, akankah ia secara otomatis memiliki
karunia mengajar seperti yang dimiliki oleh orang Kristen?"
Jawabannya adalah tidak secara otomatis; hanya jika Roh Kudus
memilih untuk memberikan karunia ini.
Dia melanjutkan, "Tetapi ini tidak berarti bahwa Roh Kudus akan
melimpahkan karunia mengajar pada seseorang yang telah memiliki
talenta itu. Roh Allah yang melakukan dan memberikan karunia itu
akan membentuk karunia-Nya dengan kekuatan supernatural didasarkan
pada talenta yang telah dimiliki oleh orang tersebut, tetapi tidak
selalu." Dr. Flynn kemudian membedakan antara talenta mengajar dan
karunia mengajar.
Baik talenta maupun karunia mengajar berkaitan dengan memberitakan
kebenaran. Guru yang memiliki talenta mengajar dapat memberitakan
kebenaran dan memberikan pengetahuan. Tetapi hanya guru yang
memiliki karunia mengajar saja yang dapat memberikan pengetahuan
selangkah lebih maju dan membantu pertumbuhan rohani murid-muridnya
dengan informasi yang diberikan. Orang yang memiliki karunia
mengajar bisa benar-benar mentransformasikan kehidupan Yesus
Kristus.
Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda memiliki karunia mengajar?
Perhatikan pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Apakah Anda suka mengajar? Tuhan ingin kita menikmati saat
melayani dalam Kerajaan-Nya. Jika Anda benar-benar mengajar
dengan penuh sukacita, Anda mungkin memiliki karunia mengajar.
2. Apakah Anda melihat buah dari pengajaran Anda?
Apakah Tuhan memberkati pelayanan pengajaran Anda?
3. Apakah ada orang lain yang mendorong Anda dalam mengajar?
Ketika merefleksi hidup, saya mengetahui betapa Tuhan telah memimpin
saya. Sebagai anak sulung dari tujuh bersaudara, saya sering menjadi
pengasuh bagi adik-adik saya. Pengalaman ini menjadikan saya untuk
tetap menjadi pengasuh di luar rumah. Di sekolah saya bermain selama
berjam-jam setelah sekolah usai. Saya membantu guru-guru Sekolah
Minggu dan guru sekolah. Ide yang membuat saya senang adalah
berjalan kaki ke sekolah dan mengamati setiap kelas melalui jendela.
Tuhan memberi saya kerinduan tetapi karena saya saat itu belum
menjadi orang percaya, saya tidak memiliki karunia mengajar. Ketika
saya menjadi orang Kristen, Roh Kudus melimpahi saya dengan karunia
mengajar. Hati saya tertambat pada mengajar.
Lihatlah pada kehidupan Anda sendiri. Kegiatan-kegiatan apa yang
bisa menarik perhatian Anda dengan spontan? Dimanakah Tuhan
memberkati Anda? Dimanakah Anda merasa senang dan merasa semuanya
tercukupi? Jawaban Anda akan membantu untuk menemukan karunia rohani
Anda. Bukalah Alkitab dan bacalah tentang karunia-karunia rohani
dalam Roma 12; 1Korintus 12, dan Efesus 4.
Bahan diterjemahkan dari sumber:
Judul Buku : Becoming a Treasured Teacher
Judul Artikel Asli: Seek to Be Teachable
Penulis : Jody Capehart
Penerbit : Victor Books, USA, 1992
Halaman : 12 - 18
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ ARTIKEL
MENGAJAR SEKOLAH MINGGU ADALAH MENYENANGKAN
===========================================
Mengajar Sekolah Minggu seharusnya menyenangkan; itulah yang
dimaksudkan Allah. "Tidak begitu dalam situasi saya!" terdengar
tanggapan dari orang-orang yang berpendapat bahwa mengajar Sekolah
Minggu menjemukan.
Para mahasiswa dalam sebuah kelas pendidikan Kristen diberi waktu 5
menit untuk menyempurnakan pernyataan berikut, "Saya rasa mengajar
Sekolah Minggu merupakan sesuatu yang menyenangkan karena ...."
Seorang anggota kelas itu menulis, "Saya belum pernah mengalami
bahwa hal mengajar Sekolah Minggu merupakan sesuatu yang
menyenangkan. Saya belum pernah hadir dalam suatu kelas Sekolah
Minggu yang diajar oleh seorang guru yang berpendapat bahwa mengajar
adalah menyenangkan. Akan tetapi saya berpendapat bahwa mengajar
Sekolah Minggu seharusnya sesuatu yang menyenangkan."
Bagaimana kita dapat menjadikannya demikian?
Mengajar atau Belajar
---------------------
Kesukaan yang sejati dalam hal mempelajari Alkitab harus dipelihara
dalam kelas-kelas kita. Ini terlaksana dengan baik bila para guru
menyadari bahwa mengajar Sekolah Minggu bukan sekedar mengembangkan
pengetahuan seorang murid tentang Alkitab. Pengetahuan Alkitab, yang
dalam sekali pun, bukanlah tujuan satu-satunya dari pengajaran kita.
Pengetahuan semacam itu hanya merupakan sarana bagi pelajar untuk
mendapatkan kebenaran Alkitab. Melalui kebenaran itu Allah dapat
mengubah sikap, keadaan, dan cara hidupnya.
Itulah saat kesadaran, saat penemuan, ketika Alkitab menjadi
kebenaran bagi kehidupan; satu saat dalam kehidupan pelajar bila dia
mengizinkan Alkitab mengadakan perubahan dalam apa yang diucapkan
dan yang dilakukannya. Suatu penemuan pribadi selalu menjadikan hal
belajar itu menyenangkan bagi pelajar maupun guru.
Mengajar Sekolah Minggu adalah pengalaman yang menggembirakan;
ketika kehidupan seorang murid berubah karena sesuatu yang
dipelajarinya dari Alkitab. Kesenangan itu terbit bila kehidupan
seorang diubahkan, pada waktu dia menerapkan Injil dalam
kehidupannya melalui usaha-usaha Saudara.
Sebagaimana semua pelajaran, demikian pula pelajaran Kristen
membangun di atas pengalaman-pengalaman yang lampau. Pelajaran
diberikan secara bertahap, bersifat dinamis, berurutan, dan sering
kali tanpa henti-hentinya. "Saat kebenaran" mendatangi pelajar oleh
karena usaha-usahanya sendiri yang lalu dan pengaruh banyak guru
yang setia pada masa yang lampau.
Dengarkan percakapan antar anggota keluarga di rumah kami:
----------------------------------------------------------
"Din, apa yang kau pelajari di sekolah tadi?" merupakan pertanyaan
pertama yang sering saya ajukan kepada anak saya yang berumur 11
tahun sepulangnya dari sekolah.
"Tidak banyak," itulah jawabannya yang biasa.
"Bagaimana kau dapat naik ke kelas enam jika sering kali kau tidak
belajar banyak?"
"Ah, tidakkah Ayah mengerti? Saya belajar sedikit setiap hari, lalu
tiba-tiba semuanya merupakan pengetahuan yang sungguh banyak."
Anak saya benar. Semuanya itu merupakan sesuatu yang sungguh
berarti. Sebaliknya guru Kristen juga menikmati kesukaan dalam hal
memberitakan Injil kepada para pelajar dengan keyakinan teguh bahwa
pada akhirnya hal itu akan memberikan pengaruh yang berfaedah dalam
kehidupan masing-masing pelajar.
Metode-metode yang Kreatif
--------------------------
Dewasa ini, sebagaimana setiap periode dalam sejarah manusia,
bukanlah waktu untuk metode-metode yang usang dan pendekatan-
pendekatan yang tidak menarik. Meskipun berita kita itu suci, tak
berubah, dan diberikan oleh Allah kepada kita, namun metode-metode
kita dengan tetap harus dinilai oleh patokan ini: Apakah metode ini
pernah menghasilkan suatu perubahan dalam seseorang?
Pada keyakinan-keyakinan kita mengenai kuasa Injil haruslah
ditambahkan metode-metode yang meyakinkan dan menarik untuk
mengajarkan Alkitab. Pekerjaan kita yakni membuat berita pengajaran
kita itu segar, mendorong, merangsang dan mengubahkan kehidupan;
itulah yang membuat pengajaran Alkitab itu menyenangkan.
Tetapi Bagaimana Kita Memperbaiki Metode-metode Mengajar Kita?
--------------------------------------------------------------
Metode-metode mengajar yang bermakna selalu mulai dengan tujuan
pelajaran, kerinduan guru untuk membagi-bagikan kebenaran Alkitab,
dan kegiatan-kegiatan belajar yang bermakna untuk pelajar.
Kelas-kelas Sekolah Minggu, sebagaimana orang-orang yang ada di
dalamnya, adalah unik. Dengan demikian pendekatan-pendekatan
mengajar kita akan berubah sesuai dengan umur kelas itu. Juga dalam
kelas yang sama kita dapat menggunakan bermacam-macam pendekatan.
Berusahalah memakai bermacam-macam pendekatan dalam pengajaran,
tetapi pastikanlah bahwa pengajaran yang diberikan dalam kelas
Saudara berhasil mengubah kehidupan pelajar. Jadi, jika tidak ada
seseorang yang belajar sesuatu, maka tidak terjadi pengajaran
Kristen. Para guru mengetahui bahwa kebenaran Alkitab berkenaan
dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada dalam diri anggota-anggota
kelas. Tetapi metode-metode kita harus cukup efektif untuk menawan
perhatian mereka, dan berita kita dianggap sedemikian penting karena
berhubungan dengan keperluan anggota-anggota kelas sehingga akan
disambut oleh mereka dan akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
diri mereka sehingga murid-murid itu ingin menjadi seperti Kristus.
Cara Yesus
----------
Pengajaran Alkitab abad ke-20 yang efektif bukanlah satu jiplakan
dari tehnik-tehnik mengajar yang dipakai Yesus. Andaikata Yesus
melaksanakan pelayanan-Nya di dunia dewasa ini, barangkali Dia akan
menggunakan setiap metode mengajar yang mungkin: alat peraga modern
(proyektor, film, dan sebagainya); kelompok diskusi, drama, panel
diskusi, dan bermacam-macam pendekatan mengajar-belajar lainnya.
Cara mengajar-Nya bukan sekedar suatu tehnik mengajar melainkan
penyataan kasih. Cara Yesus adalah lebih daripada satu daftar
kegiatan untuk diterima atau ditolak. Akan tetapi, sesungguhnya Dia
memanggil kita kepada satu jalan kehidupan, satu kehidupan yang
tidak takut untuk mengatakan kepada pelajar, "Mari, ikutlah
menikmati penemuan-penemuan yang saya temukan mengenai anugerah
Allah." Kehidupan itu ternyata dalam kegiatan-kegiatan yang bermakna
untuk orang-orang lain -- mengasihi, membagi, dan melayani.
Kita harus belajar mengasihi seseorang dalam kenyataan, bukan hanya
dalam kata-kata yang muluk. Dan hal itu menuntut usaha dari kita.
Kita harus belajar mengasihi Ali dan Rusmi yang ada di sekeliling
kita, yang kaya dan yang miskin, yang berpendidikan dan yang kurang
berpendidikan, yang penurut dan yang nakal, yang menerima pelajaran
kita dan yang acuh tak acuh.
Karena manusialah Kristus telah datang ke dalam dunia. Kecakapan dan
kemauan kita untuk berhubungan dengan orang lain membuat perbedaan
di antara pengajaran yang rutin dan pengajaran yang membawa orang
kepada keselamatan. Mengajar Sekolah Minggu adalah sesuatu yang
menyenangkan karena kita bekerja dengan manusia.
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 1
Penerbit : Gandum Mas, Malang, 1987
Halaman : 170 - 172
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ BAHAN MENGAJAR
MENGAJAR: MELAKUKAN APA YANG DIKATAKAN
======================================
Refleksi untuk Orangtua dan Guru:
---------------------------------
Teman saya, Yerta, yang berumur delapan puluh tiga tahun, melayani
para pasien dari Pusat Alzheimer dan kadang-kadang membantu gereja
kami dalam pelayanan anak-anak balita. Suatu hari di kantor saya,
saya menceritakan kepadanya keprihatinan saya mengenai anak saya
yang terbesar, Sarah. Sarah adalah seorang yang perfeksionis
sehingga ia kadang-kadang membuat tuntutan yang tidak mungkin bagi
dirinya sendiri. Nilai yang bagus, murid teladan, ketua organisasi
siswa, segala sesuatu yang menyenangkan, tetapi saya kuatir bahwa
Sarah akan kehilangan hal-hal sederhana seperti bermimpi, berkhayal,
berpetualang, dan menunggu. Setelah saya selesai berbicara, Yerta
melihat ke sekeliling ruangan, memandang ijazah-ijazah saya di
dinding dan meja kerja saya yang penuh dengan tumpukan berkas
berbagai proyek, lalu mengatakan "apel jatuh tidak jauh dari
pohonnya."
Mengajar anak-anak bukan berarti menuang informasi ke dalam kepala
mereka. Mengajar berarti berpartisipasi aktif dalam proses perubahan
diri mereka dan juga perubahan kita sendiri. Kita tidak cukup hanya
berdiri dari jauh dan berkata, "Sekarang dengarkan saya dan lakukan
seperti yang saya katakan." Kita juga tidak cukup hanya mengerti apa
yang harus dilakukan dan dikatakan; kita juga harus memiliki
keberanian dan keinginan untuk menjalankan apa yang kita yakini.
Mengajar bisa berarti melengkapi anak-anak kita dengan pengetahuan
dan keterampilan yang mereka perlukan untuk berkembang sebagai warga
negara dunia ini dan sebagai anak-anak Kerajaan Allah. Namun lebih
jauh mengajar juga berarti bahwa melalui teladan dan pengalaman,
anak-anak kita dapat menemukan keinginan yang timbul dari dalam diri
mereka untuk hidup dalam kedamaian dan potensi yang merupakan hak
mereka sebagai anak-anak Allah.
Refleksi untuk Seluruh Anggota Keluarga:
----------------------------------------
Jika kamu ingin belajar meniup permen karet atau mengemudikan mobil,
siapa orang terbaik yang dapat mengajarkannya padamu? Bukankah
sangat membantu bila orang itu menunjukkan kepadamu bagaimana
caranya melakukan hal-hal itu? Ini hanyalah contoh tentang hal-hal
yang kita lakukan, tetapi kita juga belajar tentang siapa diri kita
melalui bagaimana kita diperlakukan dan bagaimana kita melihat orang
lain diperlakukan. Bila kamu mempunyai seorang adik kecil, sepupu
atau tetangga yang masih kecil, kamu akan melihat betapa cepatnya
mereka meniru apa saja yang kamu lakukan. Mereka akan mencoba
berdandan, berjalan, berbicara dan bertingkah laku persis seperti
kamu. Ini membuatmu lebih bertanggung jawab akan setiap perilakumu
setiap kali kamu berada di dekat mereka. Dan ini menjadikan kamu
seorang guru!
HARI 1: AJARKAN FIRMAN ALLAH KEPADA MEREKA
(Ulangan 11:1,18-21)
1. Kapan saat yang tepat untuk mengajarkan tentang jalan-jalan
Tuhan?
2. Siapa yang mengajarimu tentang iman?
HARI 2: AJARKAN TENTANG KEAJAIBAN-KEAJAIBAN ALLAH
(Mazmur 78:1-8)
1. Apakah hukum yang Allah berlakukan di Israel?
2. Jika hanya ada satu hal saja yang dapat kamu katakan tentang
Allah kepada seseorang, apakah yang akan kamu katakan?
Pilihlah seorang yang dapat kamu ajak berbicara mengenai hal itu,
mungkin melalui surat, telepon, atau berhadapan langsung.
Katakanlah kepada seluruh keluarga mengenai rencanamu itu.
HARI 3: YESUS MEMBERI MAKAN LIMA RIBU ORANG
(Matius 14:13-21)
Yesus baru saja mendengar kabar bahwa saudara sepupu-Nya, Yohanes
Pembaptis, dipenggal kepalanya karena keberaniannya berbicara secara
terang-terangan agar Herodes, raja wilayah setempat, bertobat.
1. Mengapa Yesus ingin memberi makan orang-orang yang mengikuti Dia?
2. Sebutkan seseorang yang bergantung dan berharap banyak darimu.
Bagaimana kamu menyatakan perhatianmu padanya?
HARI 4: PERINTAH YESUS YANG TERAKHIR
(Matius 28:1-20)
1. Apa yang Yesus minta agar dilakukan oleh para murid setelah Dia
pergi? Janji apa yang Dia berikan bersamaan dengan perintah itu?
2. Mengajar bukan sekadar mengatakan sesuatu, melainkan hidup
berdasarkan apa yang dikatakan itu. Renungkan bagaimana kamu
bertindak atau memperlakukan orang lain. Apa yang dapat orang
lain pelajari tentang Kristus melalui cara hidupmu?
HARI 5: YESUS MENGAJARKAN FIRMAN ALLAH
(Yohanes 7:1,11-18)
1. Menurut Yesus, berasal dari manakah hal-hal yang Dia ajarkan?
2. Menurutmu, siapakah Yesus?
HARI 6: PARA RASUL DIPENJARA KARENA MENGAJAR
(Kisah Para Rasul 5:17-42)
Para rasul telah dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus dan melakukan banyak
tanda ajaib dan mujizat. Orang-orang di seluruh Yerusalem datang
kepada mereka untuk mendengar apa yang mereka ajarkan dan beritakan,
serta untuk mengalami kesembuhan.
1. Apa alasan Petrus untuk terus mengajar?
2. Apakah tekanan yang sedang kamu hadapi sehingga kamu tidak berani
bersaksi tentang hidupmu di dalam Kristus kepada orang lain?
Diedit dari sumber:
Judul Buku : Belajar Bersama
Judul Artikel: Mengajar: Melakukan Apa yang Dikatakan
Penulis : Janice Y. Cook
Penerbit : Yayasan Gloria, Yogyakarta, 1999
Halaman : 81-85
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA
Dari: "Retno" <retno@>
>Rekan-rekan pemerhati anak SM
>Rekan-rekan pengajar Sekolah Minggu
>Saya minta masukan/ide untuk program perkunjungan (visitasi) yang
>dilakukan pada anak-anak SM. Kira-kira ada gak guidance-nya. Mohon
>sumbang saran/sharing-nya.
>Terima kasih. GBU
>Salam,
>Retno
Redaksi:
Nah, bagi para pembaca yang ingin memberi masukan kepada Sdri.
Retno, silakan kirimkan masukan Anda ke Redaksi untuk dapat menjadi
berkat bagi Sdri. Retno.
==> <staf-binaanak@sabda.org>
Untuk Sdri. Retno, informasi berikut ini bisa juga menjadi referensi
bagi Anda, silakan dicatat:
e-BinaAnak pernah menerbitkan satu edisi khusus dengan topik "Tugas
Berkunjung" (e-BA No. 094/2002). Mungkin Anda bisa mendapat masukan
dengan beberapa ulasan dan tips yang disajikan dalam edisi tersebut.
Silakan lihat arsipnya di:
==> http://www.sabda.org/pepak/e-binaanak/094/
Selamat belajar.
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
o/ MUTIARA GURU
Rencana pelajaran mingguan saya:
Hari ini saya akan mengajar
dengan vitalitas yang unik
"SAYA," mengenali hak yang sama
dari masing-masing murid
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Kristian
Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) e-BinaAnak 2004 YLSA
http://www.sabda.org/ylsa/
=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^=^
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/
><> ========= PUBLIKASI ELEKTRONIK UNTUK PEMBINAAN ANAK ========== <><
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |