Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/153

e-BinaAnak edisi 153 (20-11-2003)

Hal yang Perlu Dievaluasi

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                   Edisi 153/November/2003
-----------
 o/ SALAM DARI REDAKSI
 o/ ARTIKEL (1)          : Hal yang Perlu Dievaluasi
 o/ ARTIKEL (2)          : Mengevaluasi Guru dan Bahan Pelajaran
 o/ BAHAN MENGAJAR       : Allah Membebaskan Bangsa Israel dari Mesir
 o/ AKTIVITAS            : Permainan Cermin Ajaib
 o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Pertemuan KSM PGI Wilayah DKI Jakarta

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam damai dalam kasih Kristus,

  Setelah kita belajar tentang arti penting evaluasi dan bagaimana
  cara-cara mengevaluasi dalam dua edisi e-BinaAnak yang lalu, maka
  dalam edisi ini kita akan belajar hal-hal penting apa yang perlu
  dievaluasi.

  Ketika kita melakukan evaluasi, kita cenderung untuk berpikir bahwa
  yang perlu dievaluasi itu hanyalah guru SM-nya saja. Baik itu
  tentang caranya mengajar, keterampilannya dalam mengajar,
  penampilannya dalam mengajar dll. Padahal sebenarnya aspek-aspek
  yang menentukan keberhasilan SM secara keseluruhan bukan hanya
  semata-mata terletak di tangan guru SM. Ada aspek-aspek lain yang
  juga menentukan, baik itu aspek fisik atau nonfisik. Kalau begitu,
  apa saja yang harus/dapat dievaluasi dalam pelayanan SM? Silakan
  simak dua Artikel kami minggu ini dan dapatkan pengetahuan mengenai
  hal tersebut.

  Setelah mengajar sebaiknya Anda mengevaluasi pengajaran Anda dengan
  memberikan beberapa pertanyaan seputar pelajaran yang Anda ajarkan.
  Sebagai contohnya, Anda dapat melihatnya dalam Bahan Mengajar minggu
  ini. Selain itu, ajaklah murid-murid Anda untuk bermain dengan
  sajian Akitvitas kami agar susana kelas Anda tidak monoton.

  Selamat melayani!

  Tim Redaksi

                   "Selain Pengkhotbah berhikmat,
          ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan.
         Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal."
                        (Pengkhotbah 12:9)


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                       HAL YANG PERLU DIEVALUASI
                       =========================

  Jika tujuan dari pengevaluasian adalah untuk menemukan cara-cara
  untuk meningkatkan kinerja total program pelayanan SM, maka kita
  perlu mengevaluasi program tersebut secara menyeluruh. Tetapi
  seringkali hal ini menjadi terlalu besar, jika kita mencoba untuk
  melakukannya sekaligus. Aspek-aspek yang bervariasi dari program ini
  harus dievaluasi satu persatu dalam jangka waktu tertentu.

  Apa saja aspek-aspek yang perlu dievaluasi dalam pelayanan SM?

  1. Tujuan-tujuan
     -------------
     Suatu program pelayanan SM yang efektif dalam gereja lokal akan
     mempunyai tujuan yang umum, menyeluruh, dan lebih terperinci di
     tiap-tiap bagian. Tujuan-tujuan ini harus di periksa ulang
     sekurang-kurangnya sekali setahun (dalam beberapa keadaan
     tertentu harus lebih sering). Hampir di setiap jemaat, perlu
     untuk melakukan beberapa perubahan atau mengurai kembali sasaran-
     sasarannya. Pengevaluasian tujuan perlu dilakukan secara teratur
     agar tidak ketinggalan zaman atau menjadi tidak terpakai.

  2. Program-program
     ---------------
     Pisahkan program-program yang perlu dievaluasi secara teratur
     dari keseluruhan program yang ada. Contohnya, liburan sekolah
     Alkitab seharusnya di evaluasi sesegera mungkin setelah selesai,
     ketika informasi dan perilaku masih segar dalam ingatan para
     peserta. Seorang guru kelas pelatihan harus dievaluasi tidak
     hanya ketika kelas sudah selesai tetapi juga beberapa minggu atau
     beberapa bulan kemudian untuk menentukan keefektifitasannya dalam
     jangka panjang.

  3. Organisasi
     ----------
     Organisasi dalam gereja harus melakukan evaluasi yang teratur.
     Apakah para pengurus dalam organisasi melakukan fungsinya dengan
     benar? Dapatkah mereka dibuat agar menjadi lebih efektif? Apakah
     organisasi meniru suatu aktivitas yang akan menjadi lebih efisien
     jika dilakukan oleh organisasi lain? Susunan organisasi yang
     rumit dengan gambaran tugas yang detil akan menjadi tidak berguna
     tanpa pengevaluasian dan pembaharuan yang teratur.

  4. Para Pekerja
     ------------
     Setiap orang yang mengambil bagian dalam pelayanan SM harus
     selalu di evaluasi, setidaknya secara informal, oleh teman-
     temannya dan murid-muridnya. Banyak pengevaluasian yang dilakukan
     secara informal, dan mengakibatkan perbaikan -- yang dilakukan
     sebagai hasil evaluasi -- menjadi tidak berguna. Evaluasi secara
     formal sebaiknya dilakukan oleh para pekerja SM dan juga para
     pemimpinya. Tapi metode formal ini sering ditakuti dan dihindari,
     sehingga perlu metode yang tepat untuk melakukannya.

  5. Fasilitas-fasilitas
     -------------------
     Sejak fasilitas fisik yang tersedia memegang peranan yang besar
     dalam membentuk dan membatasi program pendidikan gereja, maka
     fasilitas dan peralatan tersebut harus dievaluasi dalam jangka
     waktu yang teratur. Peralatan dapat diperbaharui atau dirawat
     secara teratur sedang fasilitas dapat di bentuk dan digunakan
     secara lebih efisien lagi.

  6. Data-data
     ---------
     Seluruh data-data Gereja, khususnya yang berhubungan dengan
     pekerjaan pendidikan, harus diperiksa secara teratur agar tetap
     "up to date" dan akurat. Karena itu tujuan dari pengevaluasian
     adalah membantu agar data-data tersebut tetap berada dalam satu
     lokasi dan dalam bentuk yang standar.

  7. Kurikulum
     ---------
     Dalam pengertiannya yang luas, kurikulum memusatkan seluruh
     kegiatan dalam gereja sehingga membantu gereja mencapai sasaran
     pendidikannya. Tentu saja ini menjadi hal pokok dari proses
     evaluasi yang ada. Kadang orang-orang membatasi penggunaan
     kurikulum hanya untuk bahan-bahan pelajaran yang dicetak. Bahan-
     bahan seperti ini harus selalu berada dibawah penelitian yang
     ketat untuk menjaga kebenaran isinya, kekuatan pengajarannya,
     kegunaannya bila dihubungkan dengan pekerjaan guru, keterkaitan
     mereka dengan murid-murid, dan kecocokan mereka dengan tujuan
     pendidikan gereja.

  8. Murid-murid
     -----------
     Pada akhir penelitian, tidak ada yang lebih penting dari apa yang
     terjadi pada murid-murid dalam program pendidikan itu. Jika
     sampai tidak ada bukti-bukti yang jelas tentang pertumbuhan orang
     Kristen, dimana tiap-tiap orang menjadi lebih seperti Kristus
     dalam perbuatan dan tingkah lakunya, maka program itu telah gagal
     dalam mencapai sasaran utamanya.

     Menguji kesadaran untuk belajar merupakan hal yang lebih
     sederhana dan harus dilakukan lebih sering daripada kesadaran itu
     sendiri. Tak dapat disangkal bahwa ujian mempunyai satu konotasi
     negatif bagi beberapa orang, tetapi dengan pendekatan yang tepat
     ujian dapat dilakukan secara teratur di sekolah minggu dan
     lembaga pendidikan formal lainnya yang sejenis. Ujian untuk
     pertumbuhan iman jauh lebih sulit tetapi harus dilakukan jika
     bertujuan untuk membantu orang-orang menemukan kebutuhannya.

  Cara lain untuk melakukan evaluasi adalah dengan mengajukan
  pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan program-program yang
  dilakukan di SM. Berikut ini adalah contoh pengevaluasian beberapa
  program yang diambil dari buku Handbook for Children's Ministry:

  1. Perekrutan Guru SM
     ------------------
     - Apakah saat ini sudah ada perekrutan yang dilakukan secara
       rutin?
     - Apakah sudah ada deskripsi tugas yang jelas untuk masing-masing
       guru?
     - Apakah dalam perekrutan, para calon guru diberi kesempatan
       untuk memikirkan/meneguhkan kembali keputusan mereka?
     - Apakah dalam setiap program rekruitisasi para calon guru diberi
       pelatihan, baik itu secara teori maupun praktek?

  2. Pelatihan dan Perencanaan
     -------------------------
     - Apakah pelatihan untuk semua guru yang diadakan dalam SM Anda
       sudah diberikan secara teratur dan terencana?
     - Apakah ada rapat-rapat untuk membicarakan pelatihan dan rencana-
       rencana dalam SM?

  3. Pertumbuhan/Perkembangan Pelayanan SM
     -------------------------------------
     - Sudah adakah rencana untuk membuka cabang pelayanan SM di
       lokasi dan tempat yang baru?
     - Apakah program penginjilan sudah dilakukan secara teratur?
     - Apakah SM sudah dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohani para
       anggotanya?

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  1. Judul Buku        : Introduction to Christian Education
     Judul Artikel Asli: Evaluating Christian Education
     Pengarang         : Eleanor Daniel, John W. Wade, Charles Gresham
     Penerbit          : Standard Publishing, Cincinnati, Ohio, 1980
     Halaman           : 240 - 243

  2. Judul Buku        : The Complete Handbook for Children's Ministry
     Judul Artikel Asli: Evaluations
     Pengarang         : Dr. Robert J. Choun dan Dr. Michael S. Lawson
     Penerbit          : Thomas Nelson Publishers, Nashville, 1993
     Halaman           : 133 - 134


**********************************************************************
o/ ARTIKEL (2)

                   MENGEVALUASI GURU DAN BAHAN PELAJARAN
                   =====================================

  EVALUASI TERHADAP GURU

  Hal ini biasanya enggan dilaksanakan guru karena hasilnya akan
  memperlihatkan kekuatan dan kelemahannya. Namun guru yang ingin maju
  dalam profesinya perlu meminta peserta didiknya memberi penilaian.
  Kita harus ingat bahwa penilaian peserta didik sangat bergantung
  kepada beberapa faktor di bawah ini:

  1. Ketulusan guru untuk dievaluasi para peserta didik. Karena itu
     setiap guru harus mengembangkan diri dalam segi perumusan alat
     evaluasi yang tepat dan relevan.

  2. Perasaan aman yang dimiliki peserta didik sekalipun ia
     mengemukakan hal-hal yang subjektif. Misalnya, nilai belajar atau
     kenyamanan dalam mengikuti ibadah SM terjamin karena hasil
     evaluasi yang dikemukakannya.

  3. Relasi yang dikembangkan guru dengan peserta didiknya selama
     interaksi belajar mengajar berlangsung.

  EVALUASI BAHAN PELAJARAN

  Guru perlu merencanakan alat untuk mengukur sejauh mana relevansi
  atau kegunaan dari bahan pengajarannya bagi peserta didik. Hal itu
  dapat dilakukan dengan merancang bahan evaluasi tertulis, juga dapat
  disertai wawancara.

  Melalui evaluasi program pengajaran, guru harus mengajak peserta
  didik untuk melaksanakan dan mengetahui beberapa hal penting di
  bawah ini:

  1. Menilai sejauh mana bahan yang dipelajari membawa manfaat
     positif. Hal-hal apa yang diperoleh? Bahan-bahan mana yang paling
     dan kurang menolong?

  2. Menilai topik-topik mana yang kurang membawa manfaat selama
     kegiatan belajar berlangsung.

  3. Memberi usulan terhadap topik yang dipandang perlu dibicarakan
     dalam program berikutnya. Hal ini menjadi masukan bagi guru dalam
     meningkatkan kualitas pelayanan.

  4. Bila perlu guru dapat meminta peserta didiknya membuat rencana
     pengajaran dari pengajaran yang akan ditempuhnya. Peserta didik
     remaja sudah bisa didorong untuk mewujudkan perkara ini.

  Bahan diringkas dari sumber:
  Judul Buku        : Menjadi Guru Profesional:
                      Sebuah Perspektif Kristiani
  Judul Artikel Asli: Evaluasi Belajar
  Pengarang         : B.S. Sidjabat, Ed.D.
  Penerbit          : Kalam Hidup, Bandung, 1994
  Halaman           : 120 - 121


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

              ALLAH MEMBEBASKAN BANGSA ISRAEL DARI MESIR
              ==========================================

  Untuk Pembina:
  --------------
  1. Bacakan Keluaran 7 - 13.
  2. Pelajarilah bahan ini.
  3. Ingat, anak domba yang disembelih waktu umat Allah keluar dari
     Mesir itu merupakan contoh korban suci dan tak tercela. Hal ini
     diperlukan, supaya dosa-dosa menusia diampuni. Anak domba yang
     dijadikan korban itu harus seekor anak domba jantan, berumur satu
     tahun, dan tak ada cacatnya.

  Katakan kepada Murid-murid:
  ---------------------------
  Carilah sifat-sifat Allah yang dinyatakan dalam cerita ini.
  Bacakan Keluaran 7:1-6

  Cerita -- Allah Membebaskan Bangsa Israel dari Mesir:
  -----------------------------------------------------
  Orang-orang Mesir menyembah banyak dewa: matahari bulan, sungai Nil
  yang besar, dan lain-lain. Mereka percaya bahwa ada binatang suci,
  seperti sapi dan buaya. Orang-orang Mesir menyembah ciptaan Allah,
  bukannya menyembah Allah, Sang Pencipta. Orang-orang Mesir
  memberontak terhadap Allah yang Mahabesar.

  Musa dan Harun pergi menemui raja dan memberitahu bahwa Allah ingin
  supaya umat Israel dibebaskan dari Mesir. Untuk menyatakan kuasa
  Allah yang ajaib kepada raja itu Harun melemparkan tongkatnya ke
  tanah di depan raja dan para pegawainya, lalu tongkat itu berubah
  menjadi ular. Para ahli sihir raja berbuat begitu juga dengan ilmu
  gaib mereka. Tongkat mereka juga menjadi ular. Tetapi Harun menelan
  tongkat mereka.

  Musa dan Harun melakukan berbagai keajaiban. Dengan demikian Allah
  menyatakan kepada raja-raja bahwa Allah bangsa Israel adalah Allah
  Yang Mahakuasa. Tetapi raja itu berkeras hati. Allah mengirim
  berbagai-bagai bencana kepada orang Mesir supaya hati raja yang
  keras mau memperdulikan kehendak Allah.

  Pada suatu saat air di Mesir, termasuk sungai Nil yang besar itu,
  berubah menjadi darah. Mereka tidak dapat menggunakan air. Allah
  juga mendatangkan bencana: penderitaan karena banyaknya lalat, atau
  katak, dan gangguan belalang. Allah juga mendatangkan penyakit bisul
  yang diderita binatang dan manusia, hujan es yang membinasakan
  segala sesuatu di ladang, termasuk manusia dan ternak. Hati raja
  masih saja keras dan tidak mengizinkan umat Israel keluar dari
  negeri Mesir. Allah mengirim bencana lagi -- selama tiga hari
  seluruh tanah Mesir diliputi kegelapan. Orang Mesir tidak dapat
  melihat apa- apa, tetapi raja masih menahan umat Israel.

  Lalu Allah memberitahu Musa bahwa pada hari yang ditentukan, Dia
  akan melewati negeri Mesir. Waktu itu seorang malaikat akan membunuh
  anak sulung dari semua orang Mesir, dan dari binatang juga. Allah
  menyuruh Musa memberi petunjuk secara khusus kepada umat Israel.

  Pada tanggal yang ditentukan, setiap orang laki-laki umat Israel
  harus memotong seekor anak domba dan untuk dimakan bersama-sama
  keluarganya. Anak domba itu harus jantan, berumur satu tahun, dan
  tidak bercacat. Semua daging domba harus dimakan malam hari sampai
  habis. Kalau anggota keluarga itu jumlahnya sedikit dan tidak dapat
  menghabiskan seekor domba, maka keluarga itu dapat makan bersama
  tetangganya.

  Pada suatu petang hari yang ditentukan, darah anak domba yang
  disembelih itu dioleskan pada tiang dan ambang pintu rumah mereka.
  Allah berkata bahwa jika Ia melihat tanda darah pada pintu rumah
  mereka, Dia akan melewati rumah itu dan orang-orang yang di dalam
  akan selamat. Darah itu merupakan bukti bahwa seekor domba sudah
  disembelih sebagai pengganti anak sulung keluarga itu. Setiap rumah
  yang pintunya diolesi darah domba akan diselamatkan dari hukuman
  Allah.

  Perintah Allah itu benar. Pada malam itu Allah melewati negeri
  Mesir. Tengah malam Allah membunuh semua anak laki-laki sulung
  bangsa Mesir, mulai dari anak raja sampai kepada anak orang tahanan
  di penjara. Dari umat Israel tidak ada satu orang pun yang
  meninggal. Allah selalu memenuhi janji-Nya. Raja yang jahat
  dikalahkan oleh kuasa Allah. Iblis dikalahkan oleh kuasa Allah.
  Iblis tidak dapat menghalangi rencana Allah.

  Tanyakan Kepada Murid-murid:
  ----------------------------
  Sifat-sifat Allah yang mana yang dinyatakan dalam cerita ini?
  Bagaimana sifat Allah yang dijelaskan?

  Sifat-sifat Allah dalam Cerita Ini:
  -----------------------------------

  1. Allah itu Mahakuasa -- Allah menyatakan kuasa-Nya melalui
     keajaiban.

  2. Allah itu Mahasuci -- Allah menghukum umat Mesir oleh karena
     mereka memberontak terhadap Allah.

  3. Allah itu Sumber Rahmat -- Allah menyediakan rencana untuk umat-
     Nya supaya mereka luput dari hukuman kematian anak sulung mereka.
     Seekor domba yang sempurna dipakai untuk membebaskan umat Allah
     dari orang Mesir yang jahat. Umat Allah selamat.

  4. Allah itu Pemenuh janji -- Allah membebaskan umat Israel dari
     negeri Mesir supaya janji-Nya terhadap Adam, Abraham, Ishak, dan
     Yakub dipenuhi.

  Evaluasi Pelajaran:
  -------------------
  1. Mengapa Allah mengirim bencana kepada orang-orang Mesir?
     [Jawaban: Karena orang Mesir tidak menyembah Allah yang benar.]

  2. Apakah syarat seekor domba yang dapat disembelih sebagai korban
     kepada Allah? [Jawaban: Harus anak domba jantan, berumur satu
     tahun, dan tidak bercacat.]

  3. Apakah yang akan terjadi jika umat Israel tidak taat terhadap
     perintah Allah? [Jawaban: Anak sulung akan dibunuh sama seperti
     dalam keluarga-keluarga orang Mesir.]

  4. Siapakah yang memberi kuasa ajaib kepada para penyihir bangsa
     Mesir yang dapat mengubah tongkat menjadi ular? [Jawaban: Iblis.]

  5. Bencana, atau hukuman yang amna yang berhasil memaksa raja
     mengizinkan umat Israel keluar dari negeri Mesir?
     [Jawaban: Kematian anak sulung.]

  6. Mengapa Allah tidak membunuh anak-anak sulung dari orang Israel?
     [Jawaban: Mereka taat kepada perintah Allah.]

  7. Apakah Iblis sanggup mengalahkan Allah di negeri Mesir?
     [Jawaban: Tidak.]

  8. Apakah binatang yang disembelih pada zaman ini menyelamatkan
     manusia? [Jawaban: Tidak.]

  Alat Peraga:
  ------------
  Bawalah kertas bekas kalender dan ajaklah murid-murid itu sendiri
  menulis bencana yang Allah kirimkan kepada orang-orang Mesir karena
  raja yang keras hati.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Sampaikan Cerita Keselamatan
  Pengarang : Dell dan Rachel Schultz
  Penerbit  : Lembaga Literatur Baptis, Bandung, 1994
  Halaman   : 68 - 72


**********************************************************************
o/ AKTIVITAS

                        PERMAINAN CERMIN AJAIB
                        ======================

  Persiapan:
  ----------
  1. Sebuah cermin.
  2. Sebuah saputangan.
  3. Kapas yang telah ditaburi bedak atau arang.

  Cara Bermain:
  -------------
  Seorang dari antara para peserta diminta maju ke depan. Setelah itu
  matanya ditutup dengan saputangan. Pemimpin permainan atau seorang
  peserta lain ditunjuk untuk menjadi iblis yang licik.

  Kemudian iblis itu berkata kepada orang yang matanya ditutup, "Hei,
  mukamu kotor dan perlu dibersihkan dengan kapas ini," sambil
  memberikan kapas yang telah ditaburi bedak/arang (sebelumnya kapas
  itu disembunyikan). Peserta yang tertutup matanya, lalu
  "membersihkan" wajahnya dengan kapas itu.

  Setelah orang itu mengotori mukanya dengan bedak, saputangan itu
  dilepaskan. Ia diberi sebuah cermin untuk melihat mukanya yang kotor
  itu karena telah dibohongi oleh si iblis. Kemudian ia diminta
  membacakan sebuah ayat firman Tuhan untuk menunjukkan kesalahannya
  sebab ia mau mendengarkan perkataan si iblis.

  Tujuan:
  -------
  Mengajarkan kita bahwa firman Tuhan adalah cermin bagi kehidupan
  rohani kita. Oleh karena itu, tidak cukup hanya mendengarkan firman
  Tuhan, kita juga harus melakukannya agar terhindar dari godaan si
  iblis. (Yakobus 1:23)

  Sumber:
  Judul Buku: 100 Permainan dan 500 Kuis Alkitab
  Pengarang : Dr. Mary Go Setiawani dan Rachmiati
  Penerbit  : Kalam Hidup, Bandung, 1994
  Halaman   : 20 - 21


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: <Fero.Nica@>
  >Syalom,
  >Rekan-rekan Guru Sekolah Minggu
  >Kami mengundang rekan-rekan Guru SM dalam pertemuan bulanan KSM PGI
  >Wilayah DKI Jakarta, pada bulan ini akan diadakan pada hari Minggu
  >tanggal 16 November 2003 waktu Pk. 14.00 WIB - 16.00 WIB bertempat
  >di GKPS Cililitan, Jl. Bakti (depan Mayasaribakti - Cililitan).
  >Pertemuan kali ini akan difokuskan pada Persiapan Natal Anak dan
  >Guru SM KSM PGI Wilayah DKI Jakarta.
  >Demikian undangan ini kami sampaikan atas perhatian rekan-rekan
  >Guru Sekolah Minggu, kami ucapkan terimakasih.
  >Salam,
  >Fero

  Redaksi:
  Terima kasih untuk infonya ... :)
  Bagi rekan-rekan yang berkepentingan yang ada di Jakarta, silakan
  hadiri pertemuan tersebut. Dapatkan berkat di dalamnya. Oh iya ...
  buat Sdri. Fero dan rekan-rekan lain yang mengikuti acara tersebut,
  jangan segan-segan membagikan berkat/sharing tentang hasil pertemuan
  tersebut yang juga bisa menjadi berkat bagi pembaca e-BinaAnak yang
  lainnya ... :)) Kami tunggu kabarnya ya ... ;)


**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
             Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
      Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                  Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org