Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/128 |
|
e-BinaAnak edisi 128 (28-5-2003)
|
|
><> Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak <>< Daftar Isi: Edisi 128/Mei/2003 ----------- o/ SALAM DARI REDAKSI o/ ARTIKEL : Anak Dapat Memuji dan Menyembah Tuhan o/ TIPS MENGAJAR : Membuat Acara Pujian Menjadi Menarik o/ BAHAN MENGAJAR : Memuji Tuhan dengan Penuh Sukacita o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Terima Kasih untuk Kiriman e-BinaAnak ********************************************************************** Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi: <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org> ********************************************************************** o/ SALAM DARI REDAKSI Syalom, Ketrampilan terakhir yang kita bahas untuk bulan ini, adalah ketrampilan anak dalam hal "Menyanyi/Memuji Tuhan". Guru SM yang peduli terhadap acara pujian di SM-nya pasti memiliki murid-murid yang trampil dalam memuji Tuhan. Bukan hanya sekedar menyanyi, tapi mereka juga dapat dengan sungguh-sungguh memuji Tuhan, bahkan mereka bisa menjadi seorang pemimpin pujian yang handal. Rasa tertarik anak-anak terhadap lagu-lagu pujian ditentukan oleh bagaimana sikap guru mereka dalam memuji Tuhan. Anak akan meniru jika guru memiliki sikap yang positif dalam memuji Tuhan. Semakin besar rasa peduli guru terhadap acara pujian di SM, semakin besar pula rasa tertarik anak-anak, dan akan semakin cepat pula mereka trampil dalam memuji dan menyembah Tuhan. Dalam edisi ini Anda dapat menyimak Artikel dan Tip yang membahas mengenai puji-pujian. Pertama, Artikel yang berjudul "Anak Dapat Memuji dan Menyembah Tuhan" dan yang kedua, Tips berjudul "Membuat Acara Pujian Menjadi Menarik". Jangan sampai ketinggalan pula untuk menyimak Bahan Mengajar minggu ini yang dapat mengajak anak-anak "Memuji Tuhan dengan Penuh Sukacita". Demikian sajian kami minggu ini. Selamat memuji dan menyembah Tuhan! Tim Redaksi "Nyanyikanlah nyanyian baru bagi TUHAN, menyanyilah bagi TUHAN, hai segenap bumi!" (Mazmur 96:1) < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Mazmur+96:1 > ********************************************************************** o/ ARTIKEL ANAK DAPAT MEMUJI DAN MENYEMBAH TUHAN ===================================== Memuji dan menyembah Tuhan bersama dengan anak adalah kehendak Tuhan. Pada masa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru anak memuji Tuhan. Firman Allah memberi kesaksian, bahwa dalam mulut bayi dan anak-anak, Allah telah menaruh puji-pujian. Pujian itu diteruskan oleh anak-anak di Bait Allah. Orang Farisi menjadi jengkel, karena mereka berseru dalam Bait Allah: "Hosana bagi Anak Daud!" (Lihat: Matius 21:15) "Lalu mereka berkata kepada-Nya: "Engkau dengar apa yang dikatakan anak-anak ini?" Kata Yesus kepada mereka: "Aku dengar; belum pernahkah kamu baca: Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji- pujian?"" (Matius 21:16) MEMUJI KARENA KASIH Kasih kepada Allah adalah dasar pujian dan penyembahan yang benar. Kita diciptakan untuk mengasihi Allah. Hukum yang terutama dan yang pertama berbunyi: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Lukas 10:27) Memuji dan menyembah Allah senantiasa melibatkan seluruh eksistensi anak. Hati yang menyembah Allah harus tulus ikhlas; Jiwa/emosi yang menyembah Allah harus dalam kebenaran; Kekuatan/tubuh yang menyembah Allah harus penuh gairah; Akal budi/intelek yang menyembah Allah harus di dalam terang dan pimpinan Allah. Seluruh olah gerak dan pola pikir manusia seharusnya merupakan ibadah kepada Allah. (Lihat: Roma 12:1-2) MEMUJI DAN MENYEMBAH TUHAN DI SEKOLAH MINGGU Seluruh eksistensi manusia merupakan suatu persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah. Meskipun demikian, kehadiran Allah di SM/tempat pertemuan ibadah memberikan suatu suasana khusus. Dalam suasana khusus seperti ini, anak dapat dibawa untuk memuji dan menyembah Allah. Dalam keseluruhan penyelenggaraan suatu kebaktian, anak dibawa untuk memuji dan menyembah Allah. Untuk itu guru/pemimpin dapat membimbing dan mengarahkan anak sejak awal hingga akhir kebaktian untuk menikmati hadirat Allah. Hadirat Allah dapat dirasakan dalam ibadah yang penuh sukacita, tertib/terpimpin, dengan nyanyian syukur dan puji-pujian. (Lihat: Mazmur 100:1-5) AKIBAT ANAK MEMUJI TUHAN Hati anak disiapkan pada saat nyanyian dan pujian pertama dinaikkan, hal-hal yang masih mengganggu dan memberatkan hati anak mulai hilang/dilupakan. Hati setiap anak disatukan di hadirat Tuhan dan mulai siap dan terbuka untuk Firman-Nya Anak mengerti bahwa sesungguhnya hanya Allah yang patut disembah. Pusat pujian dan penyembahan mereka adalah Allah yang hidup, bukan manusia atau patung-patung dan berhala-berhala yang mati. (Lihat: Ulangan 5:6-10) Anak dilatih untuk menghormati ibadah dan kehadiran Allah dalam suatu kebaktian/SM. Anak dibawa untuk mengekspresikan kasih mereka kepada Allah dengan kata-kata doa/nyanyian. Ada nyanyian yang menunjang pokok cerita. Dengan menyanyikan lagu tersebut anak-anak lebih mendalami pesan Firman Tuhan yang baru mereka dengar. Kadang-kadang sebuah nyanyian menjadi suatu doa untuk meresponi Firman Tuhan yang diberitakan. Contohnya lagu: "Mari Masuk"; "Terimakasih Tuhan"; dll. Dengan pujian dan penyembahan anak dikuatkan dalam menghadapi pengaruh lingkungan yang penuh dengan kata kotor/makian, keluhan, olokan, ejekan, fitnah, lagu duniawi yang porno dan penuh pemberontakan, bahkan pemujaan terhadap tokoh khayalan, seperti Batman, Superboy, Spiderman, Robocop dll. Nyanyian yang dipelajari di SM dapat dinyanyikan anak secara spontan, baik di jalan, di rumah maupun di tempat bermain. Itu menjadi kesaksian bagi orangtua, saudara-saudara, teman, dan siapa saja yang mendengarnya. Anak pun akan benar-benar merasakan suasana rohani dan berkat rohani, sehingga semakin mencintai Tuhan dan senang berbakti. CARA MENGAJAR NYANYIAN BARU Untuk mengajar nyanyian tidak dibutuhkan suara yang bagus, melainkan ketrampilan dan ketepatan dalam mengajar. Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam mengajar nyanyian: 1. Menguasai lagu dan syair. ------------------------- Seorang guru perlu menguasai lagu dengan irama yang tepat, juga kata-kata dan artinya. Bila lagu itu sudah menjadi kesukaan bagi guru, maka ia tidak akan mengalami banyak kesulitan dalam mengajarkannya kepada anak. 2. Menyanyi di depan kelas. ------------------------ Sebaiknya guru mulai mengajarkan nyanyian baru dengan menyanyikannya untuk anak. Hal menyanyi di depan kelas tidaklah mudah. Namun dengan keyakinan dan penguasaan lagu yang benar, guru tidak usah malu dan dapat dengan rileks menyanyikannya. 3. Jelaskan kata-kata yang sulit. ------------------------------ Anak dengan sendirinya akan meniru dan ikut menyanyi dengan guru, walupun belum mengerti kata-kata atau isi nyanyian itu. Mungkin anak tidak bertanya, namun guru yang bijaksana akan mengambil sedikit waktu sesudah nyanyian dinyanyikan satu atau dua kali untuk menerangkan kata-kata yang sulit dan pesan dari nyanyian itu. Misalnya kata "anak dalam malaf" dalam lagu "Malam Kudus". 4. Diulang-ulang hingga mahir. --------------------------- Prinsip mengulang-ulang sangat baik dalam mengajarkan nyanyian. Karena dengan demikian anak dapat menghafal/menguasai lagu itu dengan baik. Untuk itu guru menyanyikan terlebih dahulu secara lengkap, supaya anak mendapat gambaran yang menyeluruh. Kemudian guru menyanyikan baris demi baris dan ditiru/diikuti oleh anak- anak. Selanjutnya guru menyanyi bersama anak dengan suara lebih keras dan pada pengulangan berikutnya suara guru lebih pelan. Akhirnya, biarkan anak menyanyi sendiri dan guru mendengarkan saja. 5. Kesalahan diperbaiki. --------------------- Kadang-kadang dalam satu bagian lagu, not-notnya agak sulit, sehingga dinyanyikan dengan tidak tepat. Bagian yang sulit itu bisa diulangi dengan lebih lambat sampai dapat dinyanyikan dengan tepat. Jangan biarkan anak pulang dengan membawa nyanyian baru yang salah. Koreksi dan perbaikan senantiasa perlu, sehingga lagu yang dipelajari dapat dinyanyikan sebagaimana seharusnya. Hal ini membutuhkan kesabaran. 6. Menyanyi dengan gerakan. ------------------------ Di kalangan anak-anak prinsip meniru dapat diterapkan dan sangat disenangi. Menyanyi dengan gerakan akan lebih menghidupkan makna lagu itu bagi anak, hal ini sesuai dengan perkembangan fisik dan emosi mereka. 7. Menguasai irama/ketukan. ------------------------ Ada lagu yang berirama mars, walts, dll., atau lebih dikenal dengan ketukan 2/2, 3/4, 4/4, 6/4, 6/8. Bila guru kurang paham dengan irama-irama tertentu, dapat bertanya kepada orang yang lebih mahir. 8. Suara. ------ Jangan mengijinkan anak menyanyi dengan suara terlalu nyaring atau dipaksakan. Tolonglah anak untuk dapat menghayati isi nyanyian dan menyanyi dengan menjiwainya. 9. Teks ditulis. ------------ Mengajar nyanyian lebih mudah jikalau teks lagunya ditulis. Teks lagu dapat ditulis pada papan tulis/white board, kertas manila, kertas sampul, lembaran OHP, dll. 10. Teks ditulis dan dihias dengan simbol/gambar. --------------------------------------------- Ada lagu yang mempunyai kata-kata yang bisa dilukis dalam bentuk simbol atau gambar, sehingga memberi kesan yang lebih dalam daripada jika hanya ditulis dengan huruf saja. 11. Variasi dalam pilihan. ---------------------- Seorang guru SM harus memilih nyanyian-nyanyian yang hendak dinyanyikan dalam sepanjang kebaktian. Pada permulaan kebaktian biasanya guru memilih lagu yang semangat dan segar. Kemudian lagu yang lebih "slow" untuk mengantar anak dalam suasana penyembahan yang penuh hikmat dan siap untuk mendengar ceritera. Sesudah ceritera disampaikan, dipilih nyanyian untuk memperdalam ceritera atau nyanyian yang memberi kesimpulan untuk berespons. 12. Selektif dalam memilih nyanyian. ------------------------------- Ada banyak nyanyian yang bagus, baik dan dapat dipertanggung- jawabkan secara teologis serta edukatif. Namun ada juga lagu yang tidak mempunyai dasar teologis dan tidak mendidik. Misalnya lagu dengan teks: "Hei, hei, hei lihat saya, saya pakai mahkota. Mahkota dari sorga, karena rajin ke gereja." Nyanyian ini selain berisi pujian kepada diri sendiri, juga tidak benar secara teologis. Mahkota dijanjikan bukan kepada orang yang rajin ke gereja (SM), melainkan kepada mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dan setia sampai mati. KESIMPULAN Menyanyi dan menyembah Tuhan bersama anak berarti memuliakan Tuhan. Mengajarkan nyanyian kepada anak dan mengembangkan ketrampilan mereka dalam memuji Tuhan adalah suatu tugas yang mulia, dan menambah kesukaan dalam proses belajar mengajar di SM. Karena nyanyian pujian adalah milik Tuhan, maka bagi Dialah pujian untuk selama-lamanya. Amin! Bahan diedit dari sumber: Judul Buku: Pedoman Pelayanan Anak Penulis : Ruth Laufer Penerbit : Yayasan Persekutuan Pekabaran Injil Indonesia, Departemen Pembinaan Anak dan Pemuda, Malang, 1993 Halaman : 95 - 102 ********************************************************************** o/ TIPS MENGAJAR Redaksi: Ketrampilan anak dalam memuji Tuhan diawali dengan ketertarikan mereka akan lagu-lagu pujian. Jika mereka tidak tertarik dengan lagu-lagi pujian, kemungkinan mereka juga tidak dapat mengembangkan ketrampilan mereka dalam hal memuji Tuhan secara maksimal. Salah satu cara agar anak tertarik dengan lagu-lagu pujian adalah dengan menciptakan acara pujian menjadi acara yang menyenangkan dan penuh sukacita. Seorang guru SM jangan hanya puas jika anak-anak bernyanyi dengan suara yang keras dan bertepuk tangan dengan penuh semangat. Kita harus waspada, mungkin mereka berbuat itu hanya untuk memberikan kesan baik kepada Anda, bukan karena mereka suka dengan lagu-lagu yang dibawakan. Jika setiap minggu Anda secara monoton hanya meminta anak-anak bernyanyi dengan suara keras, tepuk tangan yang keras, dan dengan gerakan yang itu-itu saja, bisa jadi acara pujian akan menjadi acara yang paling membosankan bagi mereka. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk membuat suasana pujian menjadi menarik tetapi tetap penuh dengan pengajaran Kristen. Berikut ini kami ambilkan ide dari Paulus Lie, dalam bukunya "Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif". MEMBUAT ACARA PUJIAN MENJADI MENARIK ==================================== 1. Kreasi permainan sederhana. --------------------------- Kreasi ini dilakukan dengan membuat suatu permainan dalam suatu pujian. Melalui permainan ini, selain suasana pujian berubah menjadi menarik, anak-anak juga akan lebih memahami makna dari teks atau syair lagu yang dinyanyikan. Contoh: Permainan Gembala Mencari Domba yang Hilang --------------------------------------------------- Minta seorang anak berperan sebagai seorang gembala. Tutup matanya dengan sapu tangan. Pilih satu anak lagi untuk berperan sebagai domba yang hilang tanpa sepengetahuan gembala tadi. Si domba yang hilang tetap duduk di antara anak-anak lain. Setelah itu buka penutup mata si gembala. Sekarang saatnya si gembala harus mencari di manakah (siapakah) domba yang hilang tersebut. Sistem pencariannya adalah sbb.: Satu lagu sembarang dinyanyikan bersama (misalnya lagu "Dengar Dia Panggil Nama Saya"). Lagu tersebut harus dinyanyikan semua anak dengan ketentuan: - Apabila gembala makin mendekati domba yang hilang anak-anak harus semakin bernyanyi dengan volume suara dan tepuk tangan yang keras. Jadi semakin dekat harus semakin keras. Sebaliknya, volume suara dan tepuk tangan haruslah semakin pelan jika gembala semakin jauh dari domba. - Pada saat anak bersuara dengan volume yang paling maksimal, saat itulah gembala berada sangat dekat dengan domba yang hilang dan dapat segera menebak siapakah domba yang hilang itu. Beri kesempatan kepada gembala untuk menebak tiga kali. Kreasi ini akan membuat anak-anak bernyanyi dengan penuh sukacita. Jangan lupa, kita perlu menekankan makna perumpamaan domba yang hilang dan kesetiaan Sang Gembala Agung, Yesus Kristus, yang terus mencari domba-domba yang hilang. 2. Kreasi gerak. ------------- Lagu dinyanyikan sambil melakukan gerakan yang sesuai dengan isi teks lagunya. Misalnya lagu "King Kong Badannya Besar". 3. Kreasi tepuk tangan. -------------------- Cepat-lambatnya, keras-lembutnya tepuk tangan dapat diatur dan divariasi sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suasana pujian yang menarik. Anda dapat menggunakan kreasi "Gembala Mencari Domba yang Hilang" (yang sudah dijelaskan sebelumnya). 4. Kreasi olah vokal. ------------------ Keras-lembutnya lagu dapat diatur sedemikian rupa, sehingga menghasilkan suasana yang menarik dan penuh sukacita. Contohnya: kreasi "Gembala Mencari Domba yang Hilang". 5. Kreasi lagu untuk ayat hafalan. ------------------------------- Agar suasana saat menghafalkan ayat menjadi menarik, salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan mengemasnya dalam satu kreasi lagu. Contoh: Aku Anak Raja --------------------- Lagu: Aku anak Raja, Engkau anak Raja, kita semua anak Raja. (2x) Halleluya, puji Tuhan (3x), halleluya. Halleluya, puji Tuhan (3x), halleluya. Buatlah sebuah mahkota. Nyanyikan lagu di atas sambil mengedarkan mahkota tersebut dari anak satu ke anak lainnya (setiap anak memakaikan mahkota tsb. kepada teman di sampingnya). Pada akhir lagu, siapa yang mendapatkan mahkota harus maju dan membaca keras-keras ayat hafalan yang sudah ditentukan minggu lalu. Kreasi ini bermanfaat bagi anak-anak, sekaligus memacu mereka untuk lebih giat menghafalkan ayat. 6. Kreasi penyajian dengan alat bantu. ----------------------------------- Alat bantu yang dapat digunakan antara lain: - Sistem karaoke dengan kaset karaoke (anak-anak tinggal menyanyi mengikuti iringan kaset). - Alat peraga untuk menuliskan syair dari lagu tersebut. - Boneka tangan. Kreasi yang sudah dibahas di atas dapat Anda kembangkan sendiri. Lagu-lagu yang digunakan pun dapat Anda ganti dengan lagu yang lain. Tidak harus menggunakan lagu yang sudah dijadikan contoh di atas. Selamat berkreasi! Bahan diedit dari sumber: 1. Judul Buku : Mengajar Sekolah Minggu yang Kreatif Judul Artikel Asli: Kreasi dalam Pujian Agar Menarik Pengarang : Paulus Lie Penerbit : Yayasan Andi, Yogyakarta, 1997 Halaman : 2 - 5 dan 13 2. Tim Redaksi ********************************************************************** o/ BAHAN MENGAJAR MEMUJI TUHAN DENGAN PENUH SUKACITA ================================== Persiapan: ---------- Mintalah salah seorang pemain gitar untuk memainkan gitarnya dengan suara sumbang untuk mengiringi dua anak yang sedang menyanyikan "Memuji Tuhan Selalu". Pembacaan Alkitab: ------------------ Mazmur 100:1-4. Penyampaian: ------------ Kita akan mendengarkan sebuah lagu spesial; dengarkanlah baik-baik. [Mintalah dua anak menyanyikan "Memuji Tuhan Selalu" diiringi gitar yang sumbang yang dibunyikan keras-keras.] Bagaimana pendapat kalian tentang lagu spesial ini? Apakah ada sesuatu yang tidak beres? Gitar ini seperti hidup kita. Kita tak dapat menyanyikan lagu-lagu penyembahan kepada Yesus apabila ada sesuatu yang sumbang atau ada dosa dalam hidup kita. Lagu yang baru saja kita dengarkan itu akan dapat lebih dinikmati apabila kesalahannya dibetulkan. Si "A", coba setem gitarmu. Sekarang mari kita dengar betapa jauh lebih baik nyanyian itu apabila tidak ada yang sumbang lagi. [Nyanyikan lagu pujian "Memuji Tuhan Selalu" dengan gitar yang sudah disetem dan tidak sumbang lagi.] Kedengaran lebih baik, bukan? Marilah kita baca bersama Mazmur 100:4. Bangsa Israel pergi ke gereja yang kelihatannya berbeda sekali dengan gereja yang kalian datangi. Umat Allah masuk melalui pintu gerbang ke pelataran-Nya untuk menyembah Tuhan. Hanya Imam Besar sajalah yang dapat berbicara dengan Tuhan. Tetapi sekarang, melalui Yesus Kristus, kita dapat berdoa dan bercakap-cakap langsung kepada Allah di gereja atau ketika kita berada di rumah. Allah meminta supaya kita masuk ke pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur dan ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian. Dengan kata lain, kita tidak hanya hidup penuh sukacita di rumah saja, tetapi juga sewaktu datang ke rumah-Nya kita harus penuh sukacita dan syukur. Allah sangat berkenan dengan sukacita kita. Pernahkah secara tiba-tiba ibu menyuruh kalian melakukan sesuatu untuk menolongnya pada saat kalian sedang merasa gembira dan bermain dengan sahabatmu? Sering terjadi kita malah membantah bu kita, sampai dia terpaksa berbicara dengan tegas, "Jika kau tak mau melakukannya, kau akan dihukum!" Akhirnya kalian melakukan apa yang disuruh ibu, tetapi wajah kalian terlihat begitu buruk, lubuk hatimu terasa kekeringan dan ketidaksenangan. Kalau saja kalian sejenak meninggalkan kegiatan kalian dan melakukan dengan senang hati apa yang ibu kalian suruh, pasti semuanya akan merasa lebih senang. Bahan diedit dari sumber: Judul Buku : Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2 Judul Artikel Asli: Beribadah dengan Penuh Sukacita Penerbit : Penerbit Gandum Mas, Malang, 1996 Halaman : 68 ********************************************************************** o/ DARI ANDA UNTUK ANDA Dari: Yuniar Ananda W. <yuniar@> >Terima kasih atas kiriman e-BA yang sudah dikirimkan pada saya. >Kiranya pelayanan ini dapat semakin diberkati dan dipakai lebih >luarbiasa lagi. >Salam kasih, >Yuni Redaksi: 'Ma kasih banyak atas dukungannya, ya ... :) Kami berdoa agar Tuhan memakai pelayanan kami ini untuk memberikan semangat yang baru terus-menerus kepada guru-guru Sekolah Minggu yang melayani anak- anak Tuhan di mana pun mereka ada. Bagi Anda yang ingin agar lebih banyak lagi guru-guru SM mendapat berkat dari e-BinaAnak, ajaklah mereka untuk ikut bergabung dan mendaftarkan diri dengan mengirimkan alamat e-mail mereka kepada kami. Kami akan daftarkan mereka menjadi pelanggan tetap e-BinaAnak. ********************************************************************** Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk berhenti kirim e-mail ke: <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org> Untuk Arsip e-BinaAnak: http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/ Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen: http://www.sabda.org/pepak/ ********************************************************************** Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |