Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/e-binaanak/127

e-BinaAnak edisi 127 (21-5-2003)

Bersahabat

     ><>  Milis Publikasi Elektronik untuk Para Pembina Anak  <><


Daftar Isi:                                         Edisi 127/Mei/2003
-----------
   o/ SALAM DARI REDAKSI
   o/ ARTIKEL              : Belajar Seni Berkawan
   o/ TIPS MENGAJAR        : Menolong Anak Mengembangkan Ketrampilan
                                 untuk Bersahabat
   o/ BAHAN MENGAJAR       : Memulai Persahabatan yang Baru
   o/ DARI ANDA UNTUK ANDA : Pengumuman/Penawaran dari Moderator e-BG:
                              Materi Pengajaran untuk Balita

**********************************************************************
 Korespondensi dan kontribusi bahan dapat dikirimkan ke staf Redaksi:
    <submit-BinaAnak@sabda.org> atau <owner-i-kan-BinaAnak@xc.org>
**********************************************************************
o/ SALAM DARI REDAKSI

  Salam kasih dalam kasih Tuhan Yesus Kristus,

  "Bersahabat" merupakan salah satu ketrampilan yang perlu Anda
  ajarkan pada anak-anak SM, karena Alkitab berkata bahwa "Pergaulan
  yang buruk merusakan kebiasaan yang baik" (1Korintus 15:33).
  Oleh karena itu dengan mengajarkan apa artinya persahabatan yang
  baik maka kita sekaligus menolong anak untuk belajar cara mencari
  teman-teman, baik yang menguntungkan untuk pertumbuhan rohani atau
  yang dapat dimenangkan bagi Kristus.

  "Belajar Seni Berkawan" merupakan judul artikel menarik yang kami
  sajikan untuk topik "Bersahabat" minggu ini. Didalamnya Anda akan
  mengetahui cara apa yang dapat ditempuh oleh orangtua dan guru jika
  ingin mengajarkan seni berkawan kepada anak-anak. Tips Mengajar
  minggu ini mengajak kita untuk "Menolong Anak Mengembangkan
  Ketrampilan untuk Bersahabat". Selain itu kami juga menyajikan satu
  Bahan Mengajar yang akan sangat tepat dijadikan acuan untuk mengajar
  anak mengenai persahabatan. Bahan Mengajar yang berjudul "Memulai
  Persahabatan yang Baru" sangat bagus untuk menolong anak meluaskan
  wawasannya dalam berteman dan sekaligus untuk mengembangkan
  ketrampilan memenangkan jiwa di masa yang akan datang.

  Demikian sajian kami minggu ini. Kami harap apa yang kami sajikan
  ini dapat memacu semangat Anda, sebagai guru SM untuk membawa anak-
  anak memiliki suatu hubungan persahabatan yang indah dengan
  teman-teman yang Tuhan ijinkan hadir dalam hidup mereka.

  Selamat bersahabat!

  Tim Redaksi

             "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu,
     dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran." (Amsal 17:17)
           < http://www.sabda.org/sabdaweb/?p=Amsal+17:17 >


**********************************************************************
o/ ARTIKEL

                        BELAJAR SENI BERKAWAN
                        =====================

  Di antara berbagai ketrampilan yang penting di dalam kehidupan ini,
  tidak banyak yang lebih penting daripada mengerti bagaimana membina
  dan memelihara persahabatan yang baik. Baik persahabatan dengan
  Allah maupun dengan mereka yang ada di sekeliling kita; dari
  persahabatan ini kita mengukir harga diri dan suatu kehidupan yang
  berbahagia. Hal-hal ini mempunyai dampak yang besar terhadap
  perkembangan kepribadian kita, dan merupakan perekat yang
  mempersatukan keluarga dalam ikatan yang kuat.

  Tetapi apa sebenarnya yang menjadi ciri dari seni membina
  persahabatan atau seni menjadi seorang sahabat itu? Dan bagaimana
  caranya agar anak Anda dapat mempelajarinya? Baik penelitian
  sosiologi maupun pemikiran akal yang sehat, keduanya menunjukkan
  bahwa hal itu sebagian besar diawali dengan cara bagaimana Anda
  sebagai orangtua sudah memberikan teladan kepadanya -- yaitu mutu
  persahabatan yang dilihatnya ada pada Anda, maksudnya bagaimana Anda
  memperlakukan kawan hidup Anda dan sebaliknya, dan bagaimana Anda
  memberi respons terhadap perlakuannya itu atau sebaliknya. Bagaimana
  caranya Anda menangani perselisihan dan menyatakan sukacita Anda?
  Apakah anak dapat merasakan bahwa Anda berdua sangat akrab
  bersahabat?

  Namun demikian, menjadi teladan bukanlah satu-satunya cara yang
  dapat Anda lakukan untuk mengajarkan kepada anak Anda tentang
  bagaimana menjalin persahabatan. Berikut ini terdapat beberapa cara
  yang lain:

   1. Enam tahun pertama dalam kehidupan anak Anda akan
      dipergunakannya untuk berangsur-angsur memisahkan diri dari
      orangtuanya, terutama dari ibunya. Ini merupakan pemisahan yang
      sehat. Titik fokus untuk tahun-tahun ini ialah pada bagaimana
      caranya menguasai dirinya sendiri dan lingkungannya. Biasanya
      kawan-kawannya hanya dipandang sebagai manusia yang
      seperjalanan, dan hal ini menerangkan mengapa anak sering tidak
      menaruh perhatian pada orang lain. Selama masa ini, kebutuhan
      anak itu untuk dapat memiliki harus dipenuhi terlebih dahulu
      sebelum ia dapat dengan tulus membagikan atau menikmati sesuatu
      bersama orang lain. Sifat mementingkan diri harus berangsur-
      angsur diganti dengan sifat memperhatikan kepentingan orang
      lain.

   2. Masa prasekolah merupakan masa untuk belajar. Di dalam masa ini
      masih dapat diterima jika anak menanggapi sesuatu dengan
      kecenderungan hatinya yang alami atau wajar; Anda juga dapat
      secara aktif terlibat dalam proses belajar itu. Bawalah anak
      Anda yang berumur tiga atau empat tahun untuk pergi bersama-sama
      dua atau tiga kawannya. Perhatikanlah cara bagaimana mereka
      mengungkapkan baik secara lisan maupun dalam bentuk tindakan
      bahwa mereka itu sangat mementingkan dirinya sendiri saja. Lalu,
      dengan sikap lembut dan positif, kemukakanlah beberapa gagasan
      agar mereka bersedia mengubah sikap itu. Dalam usia mereka ini
      mereka sangat suka bermain, jadi permainan dapat merupakan
      sarana utama bagi Anda untuk mengajarkan kepada mereka seni
      untuk belajar berkawan.

   3. Jika anak Anda sudah mulai semakin merasa enak dengan otonomi
      yang diberikan kepadanya, maka ia pun akan semakin tertarik
      kepada orang lain. Selama usia sekolah dasar, seringlah bercakap-
      cakap dengan anak Anda tentang kawan-kawannya. Tolonglah anak
      Anda mengungkapkan bagaimana sifat teman-teman itu, dan apa yang
      mereka suka lakukan. Buatlah cerita-cerita petualangan dan
      buatlah gambar-gambar mengenai teman-teman ini juga. Sekarang
      mulailah membicarakan tentang akibat-akibat yang negatif karena
      memilih teman yang tidak baik.

   4. Ikut serta dalam permainan yang memerlukan kerjasama akan
      menolong dia untuk mempelajari hal yang sangat penting untuk
      membina persahabatan. Undanglah teman-teman untuk ikut keluar
      bersama keluarga atau untuk datang makan bersama di rumah atau
      di rumah makan. Ajaklah anak Anda untuk ke toko membeli hadiah
      untuk ulangtahun teman-temannya, atau tolonglah dia membuat
      mainan sederhana atau sesuatu pekerjaan tangan untuk hadiah.
      Sementara Anda berbelanja atau bekerja, bicarakanlah tentang
      bagaimana perasaan kasih sayang Anda terhadap orang-orang yang
      Anda kenal, baik yang di dalam maupun yang di luar lingkungan
      keluarga.

   5. Pada tahun-tahun praremaja, pusat perhatian anak Anda berangsur-
      angsur beralih kepada hubungan dengan teman sebaya yang sejenis
      dan kepada orang dewasa yang di luar lingkungan keluarga.
      "Kelompok" atau "geng" ini menolongnya untuk mengetahui apa
      artinya merasa dimiliki atau diakui sebagai anggota kelompok dan
      mempunyai keyakinan bahwa diri mereka dapat menyumbangkan
      sesuatu yang berarti. Kepramukaan dan perkumpulan anak-anak yang
      lainnya juga merupakan tempat mengungkapkan keinginan mereka
      untuk menjadi anggota sesuatu kelompok.

   6. Selama masa praremaja ini, tolonglah anak Anda untuk bertumbuh
      dengan mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan dengan
      mempunyai pengertian yang lebih baik tentang dirinya sendiri.
      Hal ini dapat diperoleh dengan jalan pergi keluar, ikut dalam
      kelompok untuk berkemah, atau berkunjung dan menginap di rumah
      keluarga kawan. Menikmati masa libur singkat bersama keluarga
      atau kelompok lain juga dapat menyenangkan sekali. Jika anak
      remaja Anda merasa bahwa ia disukai oleh kawan-kawannya maka
      kalau perlu dan kalau keadaan mendesak ia akan mampu untuk
      berdiri sendiri. Anak Anda harus senantiasa belajar untuk dapat
      mengetahui bagaimana caranya memilih teman yang baik.

   7. Kadang-kadang Anda perlu menolong anak Anda untuk mengevaluasi
      dan menghindari kawan-kawan yang memberikan pengaruh negatif
      terhadap dirinya. Dan mungkin Anda perlu menolong anak Anda
      untuk belajar menghargai dan mengikutsertakan di dalam
      lingkungannya seseorang yang kelihatannya tidak menarik atau
      yang kurang disukainya.

   8. Sepanjang masa praremajanya ini, Anda merupakan tempat
      perlindungan anak dari orang-orang yang tidak mau bersahabat
      dengan dia. Anda juga terus merupakan teladan baginya untuk
      dapat menjangkau orang lain. Jangan lupa untuk membicarakan
      dengan anak Anda syarat dasar dari suatu persahabatan yang baik,
      seperti umpamanya bersedia mendengarkan dan bersedia
      memperhatikan orang lain, mencari mereka, menghargai dan memuji
      sifat-sifat mereka yang baik, ikut merasakan perasaan hati
      mereka, dan menjaga rahasia.

   9. Dalam masa remaja ini, anak-anak sedang melalui suatu proses
      untuk menilai kembali dirinya sendiri. Pada mulanya hal ini
      terjadi melalui partisipasinya di dalam kelompoknya dan
      bagaimana kelompok itu menerima dirinya, dan kemudian dengan
      melakukan sesuatu sendiri dan secara lebih mandiri. Selama masa
      pertumbuhan anak Anda menuju kedewasaan, Anda mempunyai
      kesempatan untuk mengungkapkan bahwa ia itu diterima sebagaimana
      adanya dan tanpa syarat apa pun dan dengan demikian Anda juga
      memberi teladan mengenai ciri-ciri dari suatu persahabatan yang
      sejati. Di dalam ciri-ciri ini masuk juga soal keterbukaan,
      maksudnya ialah menanggalkan segala kedok yang dipakai untuk
      menyembunyikan perasaan-perasaan Anda yang sebenarnya terhadap
      orang lain.

  10. Sediakanlah cukup banyak waktu untuk meninjau perasaan pribadi
      Anda dan perasaan anak Anda. Bicarakan tentang sifat-sifat yang
      Anda cari dalam diri seorang kawan. Utamakan hal-hal ini dan
      kajilah hubungan-hubungan Anda yang ada sekarang dalam sorotan
      terang daftar sifat-sifat tersebut ini. Ketahui dan akuilah
      bersama-sama bahwa persahabatan itu menyangkut soal memberi dan
      menerima. Sediakanlah waktu untuk saling memperagakan sifat atau
      ciri yang merupakan kunci dari suatu persahabatan yang baik
      seperti komunikasi, nasihat, pujian, kesetiaan, dan kepercayaan.
      Bicarakan juga tentang segi yang tidak menyenangkan dari
      persahabatan, seperti iri hati, pertengkaran di antara dua orang
      sahabat, permintaan maaf, dan berakhirnya suatu persahabatan.

  11. Jika pada tahap ini Anda dan anak Anda bukan kawan akrab,
      ambillah langkah-langkah untuk memperbaiki hubungan ini. Hal ini
      harus dimulai dengan kerendahan hati yang tulus, kesediaan untuk
      mengampuni, dan berdamai kembali. Saat-saat demikian memang
      merupakan saat-saat yang sulit dalam suatu persahabatan yaitu
      pada saat suatu kesalahan harus diakui dan kebenaran diungkapkan
      dalam kasih. Sekali proses pemulihan sudah dimulai, bicarakanlah
      tentang kenyataan bahwa dalam menghadapi kesulitan, celakanya,
      pola yang paling lazim ialah mengakhiri tali persahabatan itu
      dan bukannya mengatasi masalahnya.

  Keahlian anak dalam memulai dan memelihara persahabatan yang baik
  sangat bergantung pada teladan dan pengalaman-pengalaman belajar
  yang Anda berikan kepadanya. Ini merupakan tanggung jawab yang besar,
  namun buahnya yang menyenangkan merupakan harta sepanjang hidup
  yaitu dengan mengetahui bahwa anak Anda adalah seorang kawan yang
  sejati.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku : 40 Cara Mengarahkan Anak
  Pengarang  : Paul Lewis
  Penerbit   : Yayasan Kalam Hidup, Bandung, 1997
  Halaman    : 32 - 36


**********************************************************************
o/ TIPS MENGAJAR

      MENOLONG ANAK MENGEMBANGKAN KETRAMPILAN UNTUK BERSAHABAT
      ========================================================

  Kadang-kadang orangtua mendengar anak-anak mereka mengeluh, "Tak
  ada yang mau bermain denganku." Guru dapat mengobservasi perasan
  kesepian atau perasaan ditolak oleh teman-temannya yang tidak
  diungkapkan oleh seorang anak. Pada saat kita tidak bisa melindungi
  anak-anak kita dari pengalaman dan perasaan yang tidak menyenangkan,
  ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh para orangtua dan
  guru untuk menolong anak-anak mengembangkan ketrampilan
  persahabatan mereka.

  1. Berbicaralah dengan anak-anak dan dengarkanlah mereka.
     ------------------------------------------------------
     Ketika seorang anak di rumah atau di sekolah mengeluh tentang
     perbuatan temannya, pahamilah sebanyak mungkin situasi dan
     perasaan anak. Mulailah dengan meminta anak untuk menceritakan
     apa yang terjadi. Memberikan pertanyaan yang spesifik akan sangat
     membantu, misalnya "Kamu ada dimana pada waktu itu?" atau "Siapa
     yang berkata seperti itu?" Ketika anak memberikan informasi, dia
     juga bisa dengan mudah mengungkapkan perasaannya. Untuk para
     orangtua, jika Anda merasa bahwa anak Anda merasa "kehilangan"
     tapi enggan untuk mengatakan perasaannya, Anda bisa menanyakan
     pada gurunya di sekolah atau di gereja tentang bagaimana anak
     tersebut bergaul dengan teman-temannya.

  2. Pahamilah perasaan anak.
     ------------------------
     Berikan ungkapan rasa simpati pada anak, yang menunjukkan bahwa
     rasa sedih karena perbuatan teman yang tidak menyenangkan adalah
     hal yang wajar. "Aku tahu sangat menyedihkan jika seorang teman
     tidak mau bersamamu." Anda bisa menceritakan dengan singkat
     sebuah pengalaman masa kecil Anda sendiri atau menjelaskan
     bagaimana perasaan Anda sekarang ketika seorang teman mengacuhkan
     Anda. Penjelasan Anda akan membuat anak tahu bahwa Anda ada di
     pihaknya. Jagalah agar diskusi ini berjalan seimbang. Mengacuhkan
     perasaan anak bisa membuat mereka merasa bahwa perasaanya yang
     seperti itu adalah salah; tetapi terlalu bersimpati dan terlibat
     jauh dalam situasi yang mereka alami dapat membuat anak menjadi
     takut dan menganggap bahwa masalahnya akan semakin menjadi besar.

  3. Lakukan tindakan yang spesifik.
     -------------------------------
     Untuk orangtua:

     a. Mintalah anak Anda untuk menunjuk seseorang yang disukai dan
        kepada siapa ia mau bersahabat. Doronglah anak Anda untuk
        memikirkan kegiatan yang disenangi oleh teman-temannya. Lalu
        ajaklah anak yang disenangi anak Anda itu untuk berakhir pekan
        di rumah Anda atau pergi bersama keluarga Anda. Lebih baik
        lagi jika anak Anda "mengatakan" bahwa ia akan mengundang
        teman-teman kelasnya.

     b. Libatkan anak Anda dalam kelompok kegiatan yang baru, misalnya
        program setelah selesai sekolah, kelompok kelas, dll, dimana
        anak Anda akan mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan
        beberapa orang yang berpeluang menjadi teman barunya.

     c. Jika anak Anda mengeluh bahwa anak yang lain masih saja
        menggoda dan menjadikannya bahan tertawaan, bantulah anak Anda
        untuk menyadari bahwa dengan tidak menanggapi godaan biasanya
        adalah cara yang terbaik untuk menghadapi si penggoda.
        Selesaikan diskusi itu dengan memberikan kesimpulan bahwa jika
        dengan mengabaikan perilaku yang menyakitkan ini tidak
        membantu, Anda dengan senang hati akan menolong anak Anda
        membuat rencana lain.

     d. Jika Anda merasa bahwa anak Anda secara terus menerus dan
        tetap saja tidak disenangi oleh teman-teman sekelasnya,
        pertimbangkanlah untuk menghubungi seorang konselor anak yang
        direkomendasikan oleh pendeta Anda atau seorang psikolog anak.
        Anak Anda mungkin perlu mengikuti program kemampuan
        bersosialisasi. Campur tangan Anda pada anak dapat mencegah
        berkembangnya kebiasaan atau perilaku-perilaku negatif yang
        dimilikinya.

     Untuk para guru:

     a. Buatlah rencana kegiatan yang diadakan di luar kelas. Anak-
        anak di SM minggu berasal dari sekolah atau lingkungan yang
        berbeda, sehingga mereka memiliki kesempatan untuk berkumpul
        yang sangat terbatas (hanya seminggu sekali). Kegiatan di luar
        kelas, misalnya ke sebuah taman bermain, sangat membantu untuk
        membangun tali persahabatan diantara mereka.

     b. Ketika anak-anak sedang melakukan kegiatan di kelas, buatlah
        kegiatan dengan berpasangan atau bertiga-tiga. Bentuklah
        kelompok ini secara acak, contohnya: anak-anak bisa mengambil
        kertas berwarna kecil dalam sebuah tas kecil dan yang
        mengambil warna yang sama merupakan satu kelompok. Tapi jangan
        lupa untuk sering mengubah kelompok agar anak dapat
        bersosialisasi dengan lebih banyak teman.

     c. Buatlah satu acara perkenalan untuk menyambut anak-anak baru
        yang baru pindah ke kelas baru. Contohnya, Anda bisa membuat
        permainan mencari kata-kata dengan menggunakan nama-nama anak
        yang ada di kelas Anda. Atau buatlah kelompok yang terdiri
        dari tiga orang; setiap kelompok secara bersama-sama membuat
        kata-kata sebanyak mungkin dari huruf-huruf yang tersusun
        dari nama depan mereka. Ide lainnya: Tulislah beberapa kalimat
        yang tidak lengkap di beberapa kartu. Anak-anak secara
        bergantian memilih kartu dan melengkapi kalimat-kalimat
        tersebut. Kalimat-kalimat tersebut misalnya, "Pelajaran
        kesukaanku di sekolah adalah..."; "Aku senang bermain...";
        "Ruangan kesukaanku di rumah adalah... karena....", 4. Berdolah.
     ---------
     Luangkan waktu untuk berdoa secara pribadi atau bersama dengan
     anak Anda atau anak-anak di kelas Anda. Mintalah kebijaksanaan
     dari Tuhan dalam berbicara dengan anak-anak tentang teman-teman
     mereka. Tekankan bahwa tidak ada masalah yang terlalu kecil untuk
     didoakan. Ingatkanlah pada anak-anak bahwa Tuhan tetap mengasihi
     mereka.

  Bahan diterjemahkan dan diedit dari sumber:
  Judul Buku        : Sunday School Smart Pages
  Judul Artikel Asli: Making Friends -- A Lifetime Skill
  Editor            : Wes and Sheryl Haystead
  Penerbit          : Gospel Light, USA, 1992
  Halaman           : 171 - 172


**********************************************************************
o/ BAHAN MENGAJAR

                       MEMULAI PERSAHABATAN YANG BARU
                       ==============================

  Persiapan:
  ----------
  Buatlah seperangkat kunci-kunci besar berwarna-warni dari karton
  Tuliskan pada kunci-kunci itu kata-kata sebagai berikut:
  Kunci Persahabatan: Keramahan, Baik Hati, Kerapian, Suka Menolong.

  Renungan:
  ---------
  Cerita hari ini berjudul "Kunci-kunci Persahabatan" (selama cerita
  gunakan kunci-kunci karton itu untuk memikat perhatian anak). Setiap
  orang menginginkan teman. Dengan dimulainya tahun ajaran baru ini,
  maka kita sekarang memasuki kelas yang baru dengan guru-guru dan
  teman-teman sekelas yang baru juga. Kita ingin berkenalan dengan
  kawan-kawan yang baru, tetapi bagaimana caranya?

  Ceritakan kepada mereka tentang persabahatan antara Daud dan Yonatan
  yang terdapat dalam pasal 1Samuel 20.

  Kita semua ingin memiliki seorang sahabat atau teman karib. Tuhan
  Yesus menginginkan supaya kita mempunyai kawan-kawan dan supaya kita
  memenangkan mereka untuk Dia. Nah, bagaimana kita mendapat kawan-
  kawan itu? Mungkin mereka itu teman sekelas kita, tetangga-tetangga
  kita, dan siapa saja yang kita jumpai.

  Bicaralah tentang kunci-kunci persabahatan itu.

  [Gunakan "Kunci-kunci Persahabatan" yang sudah disiapkan.]

  1. Untuk mendapatkan teman kita harus bersikap ramah.
  2. Kita harus baik hati dan mengindahkan perasaan orang.
  3. Kita harus rapi, baik dalam keadaan kita, tingkah laku
     kita maupun tutur kata kita.
  4. Kita harus suka menolong.

  Akhirilah renungan ini dengan memberanikan/mengajak anak-anak
  untuk berusaha mendapatkan teman-teman baru dalam tahun ajaran
  ini dan memenangkan mereka untuk Tuhan!

  Doa:
  ----
  Berdoalah agar Tuhan menolong anak-anak menjadi anak yang baik
  sehingga bisa memenangkan temannya untuk Tuhan.

  Bahan diedit dari sumber:
  Judul Buku: Buku Pintar Sekolah Minggu, Jilid 2
  Penerbit  : Gandum Mas, Malang, 1996
  Halaman   : 60 - 61


**********************************************************************
o/ DARI ANDA UNTUK ANDA

  Dari: Meilania <meilania@>
  >Rekan-rekan,
  >
  >Di SM tempat saya melayani saat ini sedang melakukan pembenahan
  >kurikulum. Kebetulan saya kebagian tugas menyusun draft awal
  >materi, dan kemudian setelah didiskusikan dalam persiapan, saya
  >juga yg melakukan arsip ide-ide cerita, peraga, aktivitas, dan
  >berbagai hal lain yg perlu diperhatikan.
  >
  >Nah ... daripada jadi "arsip" di komputer saya, sekalian saja saya
  >bagikan pada rekan-rekan semua. Mohon masukan dan tanggapan juga
  >yach!
  >
  >Terima kasih dan Tuhan memberkati,
  >Moderator (meilania).

  Redaksi:
  Surat di atas adalah surat dari moderator e-BinaGuru yang menawarkan
  Materi Pengajaran untuk Balita kepada para anggota milis diskusi
  e-BinaGuru. Jika Anda juga tertarik, silakan Anda subscribe untuk
  bergabung menjadi anggota milis tersebut ke alamat:
  ==>   subscribe-i-kan-BinaGuru@xc.org
  Semoga informasi ini dapat menjadi berkat bagi Anda :)

**********************************************************************
Untuk berlangganan kirim e-mail ke: <subscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk berhenti kirim e-mail ke:   <unsubscribe-i-kan-BinaAnak@xc.org>
Untuk Arsip e-BinaAnak:    http://www.sabda.org/publikasi/e-binaanak/
Pusat Elektronik Pelayanan Anak Kristen:  http://www.sabda.org/pepak/
**********************************************************************
              Staf Redaksi: Davida, Oeni, Ratri, dan Poer
       Isi dan bahan adalah tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA
              Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                   Copyright(c) e-BinaAnak 2003 YLSA

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org