Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/37

Bio-Kristi edisi 37 (15-6-2009)

Thomas Ball Barratt dan Charles Babbage

                                   
                          Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 037, Juni 2009__________________________

Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: Thomas Ball Barratt: Seorang Pelayan yang Baik dan Setia
- Karya: Charles Babbage (1791 -- 1871): Bapak Ilmu Komputer dan 
         Seorang Kristen yang Bertanggung Jawab
- Tahukah Anda: Kisah "Mesin Pembeda" Charles Babbage
- Apa Kata Mereka: Mengenalkan Sosok Gutenberg kepada Para Siswa
- Sisipan: Baru! Situs Doa: Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia

+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Banyak pelajaran mengenai kesetiaan yang kita dapatkan melalui 
  tokoh-tokoh yang telah disajikan dalam edisi Bio-Kristi. Kesetiaan 
  mereka menunjukkan keteguhan dan ketaatan pada janji Tuhan. Sebut 
  saja David Livingston, misionaris yang sejak awal selalu setia 
  menggenapi panggilan Tuhan dalam pelayanan misi. Lalu Charles 
  G. Finney, yang sempat ragu-ragu akan kebenaran firman Allah, namun 
  dengan setia mulai mengakui bahwa Kristus adalah Juru Selamat. Dia 
  mulai sadar bahwa Tuhan ingin memakai hidupnya untuk membawa 
  pertobatan bagi banyak jiwa melalui khotbah-khotbahnya yang penuh 
  kuasa.

  Saat ini, kami ajak Anda untuk melihat bagaimana sebuah nilai 
  kesetiaan terlihat dari figur Thomas Ball Barratt (pengkhotbah) dan 
  Charles Babbage (ilmuwan). Awalnya, Thomas Ball Barratt sama sekali 
  tidak ingin menjadi seorang pengkhotbah. Dia lebih tertarik menjadi 
  seorang seniman. Pada saat dia bertobat dan menerima Kristus, Thomas 
  yang ahli dalam musik ini setia dibentuk Tuhan untuk menjadi seorang 
  pengkhotbah besar.

  Lain halnya dengan Charles Babbage. Dengan integritasnya yang tinggi 
  terhadap ilmu pengetahuan, Charles Babbage berhasil mempertahankan 
  penelitiannya di tengah berbagai tantangan yang ditujukan kepadanya. 
  Keserasian antara ilmu dan kekristenannya memperlihatkan bagaimana 
  dia ingin Tuhan dipermuliakan melalui hidup dan karyanya. 
  
  Penasaran dengan kedua tokoh tersebut? Silakan simak sajian 
  Bio-Kristi kali ini. Semoga semakin memberkati kita untuk terus 
  setia melayani Dia dalam setiap aspek hidup dan pelayanan kita. 
  Tuhan Yesus memberkati.

  Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
  Kristina Dwi Lestari
  http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
  http://biokristi.sabda.org/

______________________________________________________________________

   Mengucap syukur pada Allah karena memampukan kita menjadi pelayan
      yang bermurah hati dan bertanggung jawab, sebagaimana kita
                dipanggil sebagai murid-murid Kristus.
                        Tony Campolo -- Sosiolog


+ Riwayat ____________________________________________________________
1862 -- ...  Pengkhotbah, Bapa Gereja

      THOMAS BALL BARRATT: SEORANG PELAYAN YANG BAIK DAN SETIA

  Thomas Ball Barratt lahir di Albaston, Cornwall, pada 22 Juli 1862. 
  Ayahnya, seorang penambang, berimigrasi ke Norwegia pada 1867. Orang 
  tua Barratt dan kakeknya, Kapten George Ball, adalah pengikut setia 
  aliran Metodis John Wesley.

  Ibunya bertobat pada usia 18 tahun, setelah berdoa selama 2 jam, dan 
  yakin bahwa dia sudah diselamatkan. Ayahnya diselamatkan saat ia 
  berusia 20 tahun. Keluarganya sangat terkenal di lingkungannya, baik 
  dalam bidang agama maupun politik.

  Kedua orang tuanya mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati, dan 
  membangun gereja serta mengadakan persekutuan-persekutuan di rumah 
  mereka di Inggris dan Norwegia, setelah mereka pindah ke sana. 
  Mereka pindah karena ayah Thomas Ball ditawari perusahaannya posisi 
  manajer pertambangan di Norwegia.

  Barratt merasakan tangan Tuhan menyentuh hidupnya saat dia berusia 9 
  tahun, tetapi dia tidak menerima Yesus sebagai Juru Selamat hingga 
  berusia 12 tahun. Dia percaya Tuhan turut campur dalam keputusan 
  orang tuanya memilih pindah ke Norwegia daripada ke Spanyol dengan 
  posisi yang sama, karena jika tidak demikian, jalan hidupnya akan 
  jauh berbeda.

  Pada usia 11 tahun, dia kembali ke Inggris untuk mengikuti 
  pendidikan formal. Dia juga mengikuti Wesleyan College di Taunton, 
  Sommersetshire. Di Taunton, seorang teman membimbing dia kepada 
  Kristus, dan setahun kemudian, kebangunan rohani terjadi, di mana 
  saat itu kira-kira dua ratus siswa, serta sejumlah penduduk kota, 
  diselamatkan.

  Dia kembali ke rumahnya di Norwegia pada 1878, di mana dia belajar 
  seni pada seorang seniman terkenal dan belajar musik pada Edvard 
  Greig. Pada tahun yang sama, dia memulai sekolah minggu di rumahnya 
  untuk orang-orang yang bekerja di pertambangan.

  Selain dari orang tuanya, dia juga dipengaruhi oleh khotbah-khotbah 
  John Wesley dan Dwight L. Moody. Saat berusia 17 tahun, dia membaca 
  salah satu khotbah Moody di sebuah persektuan wanita yang 
  diselenggarakan oleh ibunya, dan kemudian berdoa. Banyak orang yang 
  datang dalam persekutuan itu diselamatkan.

  Pada usia 18 tahun, Barratt menyiapkan khotbah pertamanya, setelah 
  menghabiskan waktu untuk bermain musik rohani, bersaat teduh, dan 
  berdoa. Catatan di jurnalnya menunjukkan bahwa dia mendaki ke puncak 
  gunung dan mengkhotbahkan khotbah pertamanya itu kepada angin.

  Barratt juga aktif berkhotbah tentang keselamatan di pertambangan 
  tempat dia bekerja sebagai asisten ayahnya. Pada tahun yang sama, 
  Barratt membagikan khotbah pertamanya yang tanpa persiapan. Khotbah 
  Moody terus menjadi dasar dari apa yang diajarkannya, tetapi dia 
  tidak memiliki rencana yang pasti untuk menjadi pengkhotbah. Dia 
  berencana untuk menjadi pemusik atau seniman.

  Namun, pada tahun 1882, saat dia hampir berusia 20 tahun, Barratt 
  lulus ujian di Methodish Episcopal Quarterly Conference, yang 
  diselenggarakan di Bergen, Norwegia, untuk menjadi seorang 
  "pengkhotbah lokal", sebutan untuk orang awam yang berbicara di 
  depan sekelompok kecil orang dan gereja atau menggantikan pendeta 
  yang benar-benar sudah ditahbiskan.

  Pada saat itu, salah satu hiburan baginya adalah menerjemahkan buku-
  buku bahasa Inggris ke bahasa Norwegia -- dia menuturkan kedua 
  bahasa itu dengan fasih -- dan bertarung dengan beruang. Beruang itu 
  kalah, menurut catatan pada waktu itu! Selain itu, dia juga menulis 
  untuk merespons serangan terhadap aliran Metodis yang ditulis oleh 
  seorang pendeta dari denominasi lain. Di beberapa negara, aliran 
  Methodis pada waktu itu masih sekontroversial aliran Pentakosta pada 
  abad dua puluh.

  Pada Januari 1884, dia mengkhotbahkan khotbahnya yang berjudul 
  "Choose Ye This Day Whom Ye Will Serve" (Pilih Sekarang Siapa yang 
  Akan Anda Layani), yang memicu suatu kebangunan rohani yang 
  berlangsung selama berminggu-minggu di gunung tempat mereka tinggal.

  Dia menikahi Laura Jakobsen pada Mei 1887, dan mulai menjadi pendeta 
  di sebuah gereja di Christiania, tempat anak pertama mereka lahir. 
  Barrat ditahbiskan sebagai diakon pada 1889, dan pada 1891, dia 
  menjadi penatua di Methodist Episcopal Church, Norwegia. Setelah 
  itu, dia menjadi pendeta di beberapa gereja.

  Pada ulang tahunnya yang ke-37, seniman musik yang tidak berencana 
  untuk menjadi pengkhotbah ini telah mengadakan lebih dari lima ribu 
  persekutuan. Pada tahun 1902, dia mendirikan Oslo City Mission, dan 
  pada tahun 1904, dia menjadi editor buletin organisasi ini, yaitu 
  "Byposten". Kedua orang tuanya telah meninggal pada saat itu, tetapi 
  jauh sebelum mereka meninggal, mereka pasti sudah sangat bangga 
  kepadanya.

  Barratt mengunjungi Swedia, Switzerland, Inggris, Belanda, dan 
  bahkan India untuk menyampaikan pesan tentang baptisan Roh Kudus. 
  Jadi, Barratt tidak hanya mendirikan gerakan Norwegian Pentecostal, 
  tetapi juga menjadi tokoh kunci dalam pendirian gereja-gereja 
  Pentekosta di seluruh Eropa.

  Barratt membawa pengetahuan tentang baptisan Roh Kudus dari Amerika 
  kepada para pengkhotbah terkemuka di Eropa, saat dia bisa saja 
  kembali ke Norwegia dan menguburnya. Ke mana pun dia pergi, dia 
  menanamkan berkat Pentakosta. Secara langsung atau tidak, dia telah 
  menyentuh hidup banyak pionir rohani lainnya. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Judul buku: Pioneers of Faith
  Judul asli artikel: A Good dan Faithfull Servant
  Penulis: Dr. Lester Sumrall
  Penerbit: Harrison House, Oklahoma 1995
  Halaman: 29 -- 32

+ Karya ______________________________________________________________
1791 -- 1871  Ilmuwan

    CHARLES BABBAGE (1791 -- 1871): BAPAK ILMU KOMPUTER DAN SEORANG
                   KRISTEN YANG BERTANGGUNG JAWAB

  Komputer telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan 
  masyarakat modern sekarang. Komputer modern dimungkinkan berkat 
  perkembangan alat elektronik selama Perang Dunia II. Tapi, gagasan 
  di balik komputer modern sebenarnya telah dipikirkan lebih dari 
  seratus tahun sebelumnya oleh Charles Babbage. Sayang, teknologi 
  pada zaman itu belum cukup maju sehingga dia tidak bisa menyaksikan 
  penerapan gagasannya.

  MASA MUDA

  Charles Babbage lahir tanggal 26 Desember 1791. Ayahnya, Benjamin
  Babbage, saudagar dan bankir kaya. Keluarga Babbage tinggal di
  Walworth, Surrey, di pinggiran kota London. Charles adalah putra
  pertama dari empat bersaudara, namun kedua saudara laki-lakinya
  meningggal pada masa kanak-kanak. Ketika Charles sakit parah tahun
  1799, kedua orang tuanya takut kehilangan dia juga. Karena itu, dia
  dibawa ke Devon untuk mendapatkan udara pedesaan yang lebih sehat.

  Charles memulai sekolahnya di Devon. Ia mempelajari antara lain 
  matematika untuk navigasi sederhana dan akuntansi. Inilah awal dari 
  minat yang akan membentuk kariernya. Kesalahan perhitungan dalam 
  navigasi sering kali mengakibatkan kecelakaan kapal. Charles telah 
  mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengembangkan beberapa 
  jenis mesin yang dapat menghitung dan mencetak tabel matematik dan 
  astronomik secara cermat sehingga kesalahan dapat ditiadakan.

  Ketika Charles sembuh dari sakitnya, ia kembali ke London. Dia
  bersekolah di Enfield, dan guru-gurunya segera melihat kemampuannya
  dalam bidang matematika. Tahun 1803, keluarganya pindah dan menetap
  di Devon. Charles bersekolah di Totnes Grammar School sampai tahun
  1810, dan kemudian masuk Trinity College di Universitas Cambridge.

  MATEMATIKA PADA ZAMAN BABBAGE

  Babbage begitu berminat mempelajari matematika, sehingga dia mengisi 
  waktu senggangnya dengan membaca buku-buku matematika, termasuk yang 
  ditulis dalam bahasa Perancis. Ketika minta tolong kepada 
  guru-gurunya, dia heran karena mereka sama sekali tidak mengetahui 
  perkembangan terakhir dalam bidang matematika di Perancis. Waktu itu 
  Inggris dan Perancis sedang bermusuhan karena perang Napoleon, dan 
  ada kekhawatiran kalau pemberontakan seperti Revolusi Perancis akan 
  terjadi di Inggris. Akibatnya, mempelajari karya ahli matematika dan 
  ilmuwan Perancis, seperti Blaise Pascal, dianggap tindakan yang 
  tidak patriotik.

  Para ahli matematika Inggris juga mengabaikan perkembangan di
  Jerman. Gottfried Leibniz di Jerman dan Sir Isaac Newton di Inggris
  secara terpisah dan pada waktu hampir bersamaan, telah menemukan
  kalkulus -- suatu prosedur matematika baru yang revolusioner. Namun,
  para pemimpin akademik di masing-masing negara mengklaim bahwa ahli
  merekalah yang patut memperoleh penghargaan atas penemuan itu.
  Persaingan nasional untuk memperoleh penghargaan itu mengakibatkan
  Jerman maupun Inggris akhirnya tidak memperoleh apa-apa.

  Penolakan pemikiran dari Eropa ini menghambat perkembangan
  matematika di Inggris. Ini juga berarti bahwa mereka yang
  mempelajari kemajuan yang terjadi di Eropa, seperti Babbage,
  dianggap kelompok liberal yang tidak patriotik, dan mereka
  menghadapi kecaman dari banyak teman sejawat yang picik. Namun
  demikian, banyak dari karya Babbage kelak didasarkan atas kemajuan
  yang dihasilkan oleh Pascal dan Leibniz.

  Tahun 1812, Babbage dan dua temannya membentuk Perhimpunan Analitis
  (Analytical Society) di Cambridge. Kedua temannya itu adalah
  astronom terkemuka John Herschel (juga Kristen yang penuh pengabdian
  seperti Babbage) dan ahli matematika George Peacock. Melalui
  perhimpunan itu, mereka berupaya agar buku-buku metode matematika
  terbaru dalam bahasa Perancis diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.
  Tapi karena pekerjaan itu berlangsung lamban, akhirnya mereka
  sendirilah yang mengerjakan tugas tersebut. Kelak, Perhimpunan
  Analitis sangat berperan penting dalam memperbarui pengajaran
  matematika di perguruan-perguruan tinggi di Inggris. Namun, proses
  ini berjalan sangat lamban.

  ARAH BARU

  Charles Babbage mendapat gelar dalam bidang matematika tahun 1814. 
  Tahun itu juga, dia menikah dengan Georgina Whitmore. Mereka 
  memiliki delapan anak, tapi hanya lima yang hidup melewati usia 
  kanak-kanak. Georgina meninggal tahun 1827. Tidak lama setelah 
  menikah, Babbage memutuskan untuk menjadi pendeta. Dia melamar ke 
  beberapa gereja. Sayang, para pemimpin gereja terlalu memercayai 
  tuduhan bahwa Babbage adalah seorang liberal yang tidak patriotik, 
  sehingga lamarannya ditolak.

  Kerugian gereja menjadi keuntungan bagi matematika. Charles dan
  istrinya pindah ke London tahun 1815. Di sini, dia menunjukkan
  kemampuan praktisnya dalam matematika dan memberikan serangkaian
  ceramah mengenai manfaat eksperimen, di samping teori matematika.
  Berkat kegiatan ini, tahun 1816, dia terpilih sebagai anggota Royal
  Society -- perkumpulan paling bergengsi untuk para ilmuwan Inggris.
  Babbage memperoleh gelar master tahun 1817.

  Selama beberapa tahun berikutnya, Babbage memberikan sumbangan
  penting dalam bidang matematika murni, seperti aljabar dan teori
  fungsi. Tapi keinginannya yang utama adalah mempraktikkan
  matematika. Dengan dukungan para ahli matematika, navigator, dan
  ilmuwan, dia mulai mengerjakan mesin analitis.

  ALAT-ALAT KALKULASI SEBELUMNYA

  Mesin hitung yang pertama kali dikenal dunia adalah "abakus", yang
  dipakai bangsa Tiongkok sejak sekitar tahun 600 SM. Alat ini terdiri
  dari manik-manik yang digantung pada dawai dalam bingkai, dan
  manik-manik itulah yang digerakkan di sepanjang dawai selama
  perhitungan. Setiap manik memunyai nilai angka tertentu.

  Tahun 1614, ahli matematika Skotlandia, John Napier, menerbitkan
  karya pertamanya mengenai temuannya yang disebut logaritma. Dengan
  menggunakan sederet batang, yang sekarang dikenal sebagai 
  "tulang-tulang Napier", Babbage menyederhanakan perkalian dan
  pembagian dengan mengubahnya menjadi proses penambahan dan
  pengurangan yang lebih sederhana. Mistar hitung temuan Edmund Gunter
  tahun 1620 juga memakai asas ini.

  Kemajuan berikutnya dalam alat hitung muncul tahun 1642, ketika
  Blaise Pascal menemukan mesin hitung yang pertama, yang mampu
  menambah dan mengurangi. Mesin ini terdiri dari seperangkat roda,
  masing-masing dengan angka 0 sampai 9. Roda-roda dihubungkan dengan
  gir, sehingga apabila satu roda berputar penuh, akan menggerakkan
  roda di sebelahnya sepersepuluh dari satu putaran. Tapi mesin ini
  mahal dan sukar dioperasikan. Pada tahun 1671, Gottfried Leibniz
  meningkatkan kemampuan mesin Pascal dengan menambah kereta yang
  dapat digerakan. Mesin ini sekarang dapat mengalikan dan membagi.

  Awal tahun 1820-an, Babbage mulai bekerja untuk membuat mesin hitung 
  dengan kapasitas dua puluh desimal. Dia mulai dengan membuat mesin 
  hitung kecil beroda enam yang bisa menghitung secara cermat. Mesin 
  kecil ini diperagakannya di hadapan Royal Society dan mendapat 
  dukungan penuh dari anggota lembaga tersebut. Berkat dukungan 
  itulah, pemerintah setuju memberi bantuan keuangan demi kelanjutan 
  perkembangan "mesin perbedaan" ini.

  MESIN PERBEDAAN BABBAGE

  Babbage merancang mesin perbedaannya untuk menghitung dan mencetak
  tabel matematika secara otomatis. Dengan demikian, kesalahan yang
  mungkin dibuat manusia bisa ditiadakan. Dia membuat tabel logaritma
  tahun 1827 dengan memakai versi yang lebih kecil dari mesinnya.

  Meskipun Babbage adalah profesor matematika di Universitas Cambridge 
  dari tahun 1826 -- 1835, dia jarang diminta memberi kuliah. Ini 
  memungkinkannya mengabdikan sebagian besar waktunya untuk 
  penelitian. Namun, pembuatan mesin yang lebih besar membutuhkan 
  biaya mahal, sementara dana dari pemerintah tidak cukup dan 
  birokrasi sangat menghambat. Proyek itu baru bisa dilanjutkan 
  setelah Babbage menerima warisan dari ayahnya yang meninggal pada 
  tahun 1827.

  MESIN ANALITIK BABBAGE

  Babbage terus meningkatkan kemampuan mesin perbedaannya hingga tahun 
  1830-an. Kemudian dia mendapat gagasan untuk menciptakan "mesin 
  analitis". Mesin ini terdiri dari empat bagian gudang yang menjadi 
  memori, pabrik tempat melakukan perhitungan matematika, suatu sistem 
  roda gigi dan pengumpil untuk pemindahan data antara pabrik dan 
  gudang, serta satu unit masukan/keluaran (susunan ini sesuai dengan 
  susunan komputer modern, meskipun komponennya berbeda).

  Gudang mesin analitis memakai roda dengan sepuluh posisi yang 
  berbeda untuk menyimpan angka, sebagaimana dilakukan mesin 
  perbedaan. Gudang itu bisa menyimpan sampai 1.000 angka dengan 50 
  digit setiap angka.

  Ide tentang mekanisme masukan ini diperoleh Babbage dari sumber yang 
  tidak biasa, yakni industri penenunan sutra Perancis. Tahun 1801, 
  Joseph Marie Jacquard menciptakan mesin tenun yang memakai kartu 
  berlubang-lubang untuk "memprogram" pola yang diinginkan ke dalam 
  mesin tenun. Dengan demikian, pola yang sama bisa dicetak dalam 
  jumlah banyak. Babbage menyadari bahwa sistem ini dapat dipakai 
  untuk memasukkan data dan menyimpan instruksi ke dalam mesin.

  Sayangnya, Babbage tidak berhasil membentuk model kerja untuk mesin
  analitisnya. Dia terus-menerus menghadapi kesulitan keuangan karena
  besarnya biaya untuk merancang dan membuat mesin baru. Tapi masalah
  terbesar adalah ketidakmampuan teknik rekayasa pada masa itu untuk
  menghasilkan komponen-komponen yang cukup akurat dan fleksibel.
  Kegagalan teknologi ini membuat Babbage sangat kecewa.

  "Babbage mengupayakan sesuatu yang mustahil dengan sarana yang dia 
  miliki. Namun, konsep dan asas di balik mesin analitis memang mutlak 
  benar." Hal ini terungkap ketika buku catatan Babbage ditemukan 
  tahun 1937 dan rancangannya dipelajari kembali. Dengan teknologi 
  tahun 1940-an, komputer modern menjadi kenyataan.

  Babbage tidak hanya merancang cikal bakal peranti keras komputer 
  (mesinnya) masa kini, tapi juga telah mengonsepsikan unsur-unsur 
  penting dari peranti lunak (program) komputer yang kita kenal 
  sekarang. Konsepsi Babbage mengenai cara menyusun program mesin 
  analitis sangat mirip dengan teknik yang dipakai untuk memprogram 
  komputer modern.

  SUMBANGAN LAIN

  Babbage prihatin karena kemajuan matematika dan ilmu dari Eropa 
  sukar diterima di Inggris. Dalam tulisan berjudul "Reflections on 
  the Decline of Science in England" tahun 1830, dia membebankan 
  sebagian kesalahan atas timbulnya masalah ini pada Royal Society. 
  Perhimpunan ini telah menjadi sangat besar, dengan sekitar 630 
  anggota. Namun, hanya sekitar seratus orang yang benar-benar 
  berpraktik sebagai ilmuwan. Perdebatan ilmiah yang sebelumnya sangat 
  diutamakan juga telah hilang. Karena itulah Babbage mendirikan dan 
  menjadi anggota British Association for the Advancement of Science 
  tahun 1831. Perkumpulan ini masih berfungsi sebagai arena diskusi 
  ilmiah hingga sekarang.

  Babbage turut serta mesndirikan Royal Astronomical Society tahun 
  1820. Dia juga ikut mendirikan Statistical Society tahun 1834. Dia 
  menyusun tabel-tabel perkiraan kalkulasi pertama yang andal, yakni 
  tabel-tabel "risiko" yang dipakai oleh perusahaan asuransi. Dia juga 
  membantu menentukan sistem pos yang modern di Inggris.

  Temuan Babbage cukup banyak, antara lain spidometer, penangkap sapi
  (cowcatcher) yang dipakai di depan lokomotif, dan ophtalmoskop (alat
  yang dipakai dokter untuk memeriksa bagian dalam mata). Dia juga
  merekayasa ratusan alat dan perlengkapan mesin untuk pabrik. Hasil
  rekayasanya yang lain diterapkan dalam pertambangan, arsitektur, dan
  konstruksi jembatan.

  Selain merekayasa peralatan industri, Babbage juga menganjurkan 
  pendekatan baru dalam industri dan pemerintahan yang dikenal sebagai 
  "penelitian operasional" (operations research). The Heritage 
  Dictionary mendefinisikan penelitian operasional sebagai "analisis 
  matematis atau ilmiah terhadap efisiensi sistematik dan kinerja 
  tenaga manusia, mesin-mesin, perlengkapan, dan kebijakan dalam 
  pemerintahan, militer, atau perdagangan." Tahun 1832, Babbage 
  menerbitkan pendekatannya itu dalam buku "On the Economy of 
  Machinery and Manufactures".

  Rekacipta Babbage dan teknik penelitian operasionalnya berperan
  penting dalam perkembangan teknologi industri Inggris, sewaktu
  negara itu muncul sebagai pemimpin industri dunia. Namun, Babbage
  senantiasa mengampanyekan reformasi dalam kebijakan pemerintah
  untuk lebih mendorong perkembangan penelitian ilmiah. Tapi umumnya,
  seruannya tidak dihiraukan.

  WATAK KRISTIANI

  Dalam biografinya yang ditulis oleh temannya, H.W. Buxton, Babbage 
  dilukiskan sebagai orang yang "hangat dan dermawan; dia teman yang 
  setia dan bisa diandalkan". Babbage digambarkan sebagai orang yang 
  memiliki integritas. "Bila dia meyakini suatu prinsip, dia akan 
  mempertahankannya meskipun menghadapi tantangan." Meskipun frustrasi 
  karena tak berhasil meyakinkan orang lain mengenai perlunya 
  mempertahankan kemajuan ilmu dan industri Inggris, Babbage tak 
  pernah mengecam mereka yang tidak mendukungnya. Buxton berkata, 
  "Menjelek-jelekkan orang lain sama sekali tidak ada dalam wataknya."

  KESERASIAN ILMU DAN KEKRISTENAN

  Banyak karya Babbage dalam bidang matematika dan ilmu sudah 
  diterbitkan. Tahun 1837, dia juga menulis satu dari Pembahasan 
  Bridgewater. Ini adalah serangkaian tulisan yang berjudul "On the 
  Power, Wisdom, and Goodness of God, as Manifested in The Creation", 
  yang diterbitkan oleh Royal Society dan dibiayai oleh bangsawan 
  Bridgewater. Sebagaimana ditulis Anthony Hyman dalam biografi 
  Babbage, "Babbage percaya bahwa metode ilmiah yang difungsikan 
  sampai batas maksimalnya, seluruhnya serasi dengan agama yang 
  diwahyukan, dan dia menulis `Ninth Bridgewater Treatise` untuk 
  membuktikannya."

  DAMAI DALAM KEPASTIAN KRISTEN

  Iman Babbage lebih dari sekadar mengakui keserasian ilmu dan 
  kekristenan. Sebagaimana dikatakan Buxton, Babbage "percaya bahwa 
  pengajian alam dengan ketelitian ilmiah adalah persiapan yang harus 
  dilakukan, agar bisa memahami dan menafsirkan kesaksian alam 
  mengenai kearifan dan kebaikan Penciptanya yang ilahi".

  Charles Babbage meninggal tanggal 18 Oktober 1871 di London, dalam
  usia 79 tahun. Hyman menyatakan bahwa pada waktu menghembuskan
  napasnya yang terakhir, Babbage merasakan damai sejahtera yang besar
  karena keyakinannya, terutama mengenai kepastian orang Kristen akan
  kehidupan sesudah kematian. Babbage tidak hanya dikenang sebagai
  bapak ilmu komputer modern, tapi juga sebagai orang Kristen yang
  berserah sepenuhnya kepada Tuhan-nya.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi
  Judul asli buku: 21 Great Scientists Who Believed The Bible
  Judul asli artikel: Charles Babbage (1791-1871)
  Penulis: Ann Lamont
  Penerjemah: Lillian D.Tedjasudhana
  Penerbit: YKBK (Yayasan Komunikasi Bina Kasih)/OMF, Jakarta 1997
  Halaman: 134 -- 146

+ Tahukah Anda? ______________________________________________________


               KISAH "MESIN PEMBEDA" CHARLES BABBAGE

  Charles Babbage merancang dua buah mesin pembeda yang tidak pernah
  diselesaikannya. Mesin pembeda pertama (1822) terdiri dari 25.000
  bagian, beratnya 13.600 kg, dan tingginya 2.4 m. Sedangkan Mesin
  pembeda yang kedua (1846) tidak pernah dibuat hingga tahun 
  1989-1991. Mesin ini terdiri dari 8.000 bagian, beratnya 5 ton, 
  tingginya 3.3 m, dan panjangnya 2 m.

  Mesin pembeda kedua menunjukkan kebolehannya berhitung di The London 
  Science Museum dan menghasilkan perhitungan hingga 31 digit, lebih 
  banyak dari kalkulator saku modern saat ini. The London Science 
  Museum hanya membuat dua mesin pembeda berdasarkan hasil pemikiran 
  Charles Babbage. Yang pertama dimiliki oleh museum, sedangkan yang 
  satu lagi dimiliki oleh milyuner Nathan Myhrvold (pernah menjabat 
  sebagai chief technology officer di microsoft, sekarang adalah 
  co-founder di Intellectual Ventures).

  Sumber: http://www.answers.com/charles%20babage

+ Apa Kata Mereka ____________________________________________________

  Puji syukur, atas apresiasi yang diberikan kepada situs Bio-Kristi,
  yang kehadirannya dapat memberikan sumbangsih besar bagi Bapak
  Abednego Jatmiko (guru Agama Kristen) dalam proses mengajarnya
  sebagai guru di salah satu SMP di kota Semarang. Redaksi mengucapkan
  terima kasih.

           MENGENALKAN SOSOK GUTENBERG KEPADA PARA SISWA

  >Dari film ada istilah Alkitab Gutenberg,lalu saya sedikit ingat
  >dialah orang yg menemukan mesin cetak, bahkan alkitab menjadi
  >revolusi percetakan buku. Untuk meyakinkan kelas, saya dapatkan
  >biografi lengkapnya, makin mantap kesaksian saya tentang Amsal 1:7.
  >Amin seorang guru telah dibantu dengan situs ini.

  Dari: Abednego Jatmiko
  Email: abednego_jatmiko(at)

  Jika Anda ingin melihat artikel selengkapnya tentang Gutenberg dan
  mesin cetaknya, silakan berkunjung ke alamat berikut ini.

  ==> http://biokristi.sabda.org/gutenberg_dan_mesin_cetaknya_sebuah_revolusi_dalam_budaya_tulisan


+ Sisipan ____________________________________________________________


                           BARU! SITUS DOA:
                  KOMUNITAS PENDOA SYAFAAT INDONESIA
                       < http://doa.sabda.org >

  Anda rindu melihat pemulihan terjadi atas keluarga, gereja, kota,
  dan bangsa Anda?

  Anda ingin belajar lebih banyak tentang doa?

  Anda ingin memiliki partner untuk berdoa dan berbagi?

  Situs Doa, yang diluncurkan oleh Yayasan Lembaga SABDA
  <http://www.ylsa.org>, adalah tempat yang tepat untuk menjawab
  kerinduan dan keinginan Anda.

  Kami percaya situs Doa, yang dilengkapi dengan Artikel, Renungan,
  Ilustrasi, Kesaksian, serta Riwayat Tokoh-Tokoh Doa, akan memperluas
  wawasan dan pengetahuan Anda tentang doa.

  Istimewanya, situs ini menyediakan beberapa kalender doa yang
  bisa Anda pakai sebagai panduan Anda berdoa, baik secara pribadi
  maupun kelompok. Bagi Anda yang ingin berbagi beban doa, situs Doa
  juga menyediakan fasilitas untuk mengirimkan permohonan doa agar
  Anda mendapatkan dukungan doa dari saudara-saudara seiman yang lain.

  Khusus bagi Anda yang dilengkapi Tuhan dengan karunia berdoa, situs
  ini menyediakan fasilitas forum yang mengundang Anda bergabung dalam
  "Komunitas Pendoa Syafaat Indonesia" untuk berdoa bersama bagi
  Indonesia. Forum ini disediakan bukan untuk berdiskusi atau berdebat
  tentang doa, namun untuk menyatukan hati kita dalam berdoa bagi
  bangsa kita yang tercinta, yaitu Indonesia. Untuk mendaftarkan diri,
  silakan menghubungi < doa(at)sabda.org >.

  Segera kunjungi situs DOA <http://doa.sabda.org>! Ingatlah selalu
  untuk memberitahukan informasi ini kepada rekan-rekan pendoa yang
  lain, sehingga kita semua mendapat berkat dan menjadi berkat bagi
  orang lain. Tuhan memberkati.

______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Kristina Dwi Lestari
Staf redaksi: Yohana Prita Amelia
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi

Kunjungi Blog SABDA di http://blog.sabda.org/

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org