Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/32

Bio-Kristi edisi 32 (19-1-2009)

Charles Haddon Spurgeon dan Amy Grant

                                   
                          Buletin Elektronik
                   BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________ Edisi 032, Januari 2009_______________________

Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: Charles Haddon Spurgeon Menjadi Imam di London
- Kuis
- Karya: Amy Grant: Penyanyi Kristen Masa Kini
- Tahukah Anda: Seperti Apakah Orang Kristen yang Menginspirasi Itu?

+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Kami sungguh mengucap syukur atas perjumpaan kita kembali pada tahun 
  2009 ini. Sebelumnya, perkenankan kami memperkenalkan sebuah kolom 
  baru, yaitu kolom "Kuis" -- sebuah kolom yang berisi pertanyaan 
  seputar tokoh yang dibahas dalam setiap edisi publikasi Bio-Kristi. 

  Sebagai sajian perdana di tahun 2009 ini, selain menghadirkan kolom 
  Tahukah Anda yang semakin segar dengan muatan informasi ringan yang 
  pasti memberkati kita, kami juga menghadirkan Charles Haddon 
  Spurgeon (pengkhotbah) dan Amy Grant (penyanyi Kristen masa kini) 
  masing-masing di kolom Riwayat dan Karya. Kedua tokoh ini merupakan 
  dua generasi yang berbeda, namun Tuhan memberikan talenta yang luar 
  biasa kepada keduanya. Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan 
  tetap dan terus dikerjakan oleh anak-anak yang dipilih-Nya sepanjang 
  generasi. 
  
  Nah, apakah Anda sudah menyadari talenta dan karunia yang Tuhan 
  berikan kepada Anda untuk kemuliaan dan pekerjaan-Nya? Biarlah tahun 
  yang baru ini menjadi momentum untuk mempersembahkan semua itu hanya 
  untuk hormat bagi nama-Nya. Akhir kata, selamat menjalani hari-hari 
  pada tahun 2009 bersama Tuhan. Selamat membaca, dan nantikan 
  kehadiran Publikasi Bio-Kristi di edisi berikutnya. Tuhan Yesus 
  memberkati.

  Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
  Kristina Dwi Lestari
______________________________________________________________________

       "Saya tidak takut kepada siapa pun. Mata saya telah melihat
                         kemuliaan Tuhan."
                    Martin Luther -- Reformator

+ Riwayat ____________________________________________________________
1854 -- 1892; Pastor, Pengkhotbah

           CHARLES HADDON SPURGEON MENJADI IMAM DI LONDON

  "Tentunya itu suatu kekeliruan."

  Itulah yang dipikirkan Charles Spurgeon ketika diminta berkhotbah di 
  Kapel New Park Street, London. Tempat itu adalah gereja yang 
  bergengsi, dengan bangunan tua yang indah. Saat itu, Spurgeon baru 
  berumur 19 tahun. Namun, sama sekali tidak ada kekeliruan, karena 
  setelah Spurgeon bicara, ia diundang untuk menjadi pendeta gereja 
  tersebut. Ia memegang jabatan itu selama hampir 4 dekade.

  Spurgeon merupakan tipe orang yang kurang menyadari kelasnya dalam 
  masyarakat London. Ia dilahirkan di kalangan Huguenot, di suatu 
  pedesaan di Essex. Ia tinggal dengan kakek dan neneknya ketika masih 
  kecil. Orang tuanya terlalu miskin untuk merawatnya. Nenek dan 
  ayahnya adalah pendeta Kongregasionalis, tetapi Charles masuk ke 
  sekolah pertanian -- meskipun hanya untuk beberapa bulan.

  Bergumul dengan kebutuhan jiwanya, Spurgeon bertekad pergi ke gereja 
  pada hari Minggu pertama tahun 1850. Topan salju menghambat 
  kepergiannya ke gereja sesuai rencananya, namun ia berhenti di 
  sebuah kapel Metodis primitif terdekat. Pembicaranya bodoh, seperti 
  yang diingat Spurgeon, tetapi hal itu merupakan tantangan bagi 
  Charles muda ini. Akibatnya, Charles Spurgeon menjadi Kristen dalam 
  usia 16 tahun.

  Tidak lama kemudian, Spurgeon menyadari bahwa ia memunyai bakat 
  berbicara. Pada tahun 1852, ia menjadi gembala sebuah gereja Baptis 
  kecil di Waterbeach. Daerah itu sungguh rawan, dan orang-orangnya 
  terkenal pemabuk. Spurgeon mengembangkan gaya langsung. Para 
  pendengarnya tidak akan betah dengan keterangan-keterangan teologi 
  yang menggunakan kata-kata indah. Oleh sebab itu, ia memberitakan 
  kepada mereka apa yang dikatakan dalam Alkitab. Berita tentang 
  "pengkhotbah muda" ini telah tersebar di Waterbeach. Itulah waktunya 
  ketika sidang Kapel New Park Street memutuskan memberinya 
  kesempatan.

  Gereja itu pernah memunyai sejarah yang dapat dibanggakan, tetapi 
  jatuh pada masa-masa kesukaran. Gedung yang indah itu dapat 
  menampung lebih dari seribu orang, namun akhir-akhir itu, untuk 
  mengumpulkan seratus orang saja sudah sulit bagi sidang di sana. 
  Delapan puluh orang menghadiri pelayanan pembukaan Spurgeon. Mungkin 
  pengkhotbah muda ini dapat melakukan sesuatu.

  Ia melakukannya. Gaya langsungnya membuat para warga London mengakui 
  kata-katanya. Pengunjung kebaktian pun menjamur. Tidak lama 
  kemudian, gedung kuno itu penuh sesak. Gereja tersebut terpaksa 
  harus menyewa gedung pertemuan Exeter Hall yang menampung 4.500 
  orang.

  Pertumbuhan cepat seperti ini menarik perhatian pers London, yang 
  pemberitaannya tentang pengkhotbah baru itu tidak selalu 
  menyenangkan. "Semua pidatonya berbau busuk dan vulgar," tulis 
  sebuah harian. Harian lain menyebut, "Gaya seperti itu berasal dari 
  bahasa pasaran yang vulgar, diselingi gaya yang kasar .... Semua 
  misteri khidmat agama kita yang suci, olehnya diperlakukan dengan 
  kasar. Inilah khotbah yang didengar lima ribu orang."

  Jumlah itu menjadi sepuluh ribu -- dan lebih. Dalam waktu singkat, 
  gedung pertemuan itu sudah tidak sanggup menampung para pendengar 
  Spurgeon. Gereja menyewa gedung Surrey Music Hall yang berkapasitas 
  12.000 tempat duduk, dan itu pun penuh, sementara sepuluh ribu orang 
  lagi menunggu di luar. Malangnya, upacara pembukaan di sana membawa 
  bencana. Beberapa perusuh berteriak "kebakaran"! Dalam kepanikan, 
  tujuh orang meninggal dunia dan 27 orang luka parah. Dengan insiden 
  ini pun, keberadaan Spurgeon belum disukai pers London.

  Akan tetapi, pada tahun 1860-an, kegairahan baru akan injili bangkit 
  di Inggris, dan Spurgeon berada di tengah-tengahnya. Para ahli 
  sejarah menyebutnya "Kebangkitan Injili Kedua". Para pengkhotbah 
  lain, seperti Alexander Maclaren di Manchester dan John Clifford di 
  London, juga menarik massa. Menjelang 1861, Kapel New Park Street 
  telah membangun fasilitas baru, Metropolitan Tabernacle, yang memuat 
  enam ribu pengunjung. Pelayanan Spurgeon baru berawal. Ia 
  menerbitkan khotbah-khotbahnya serta ulasan-ulasan dan buku-buku 
  renungan -- seluruhnya 140 buah buku, semasa hidupnya. Ia mendirikan 
  sekolah pendeta dan panti asuhan Stockwell yang mengasuh lima ratus 
  anak. Ia menjadi presiden perkumpulan pembagi Alkitab. Ia berkhotbah 
  di mana saja dan kapan saja.

  Gaya Spurgeon mungkin sederhana dan langsung, namun ia bukanlah 
  seorang teolog. Ia adalah seorang Baptis Calvinistik. Bagaimanapun, 
  perpaduan tradisi ini telah membantu membawa struktur Calvinisme ke 
  agama kelas bawah dan menyajikan iman Baptis pada gereja-gereja 
  kelas atas.

  Bakatnya adalah berkomunikasi. Dengan membaca karya-karyanya 
  sekarang, kita menemukan kekuatan modern di dalamnya. Ingatlah bahwa 
  ia hidup pada zaman bergaya: Apa yang Anda katakan tidaklah selalu 
  begitu penting daripada bagaimana Anda menyampaikannya. Namun, 
  Spurgeon tidak memunyai waktu untuk berbasa-basi dengan sopan. Ia 
  menggunakan gambaran kuat dan pilihan kata-kata untuk menyampaikan 
  maksudnya secara langsung. Dalam melakukan hal itu, ia telah 
  memberikan contoh bagi para pengkhotbah yang akan datang.   
  Karya-karya tulis "pangeran pengkhotbah ini" terjual luas sampai 
  hari ini.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: 100 Peristiwa Penting dalam Sejarah Kristen
  Penulis: A. Kenneth Curtis, J. Stephen Lang, dan Randy Petersen
  Penerjemah: A. Rajendran
  Penerbit: BPK Gunung Mulia, Jakarta 2001
  Halaman: 136 -- 137

potong di sini____________Kuis Bio-Kristi 32____________potong di sini

  Pertanyaan:

  Charles Spurgeon dan istrinya, menurut cerita majalah "Chaplain", 
  pernah menjual telur hasil hewan peliharaan mereka. Bahkan, kepada 
  saudara dekatnya, dia tidak memberikannya, tetapi menjualnya. Dari 
  situ, tindakan Spurgeon disebut orang yang tamak dan pelit. Mereka 
  tidak pernah membela diri dan menerima sebutan itu dengan lapang 
  dada. Setelah meninggalnya Ny. Spurgeon, baru terkuak tabir dibalik 
  "kekikiran" mereka itu. Nah, menurut Pembaca sekalian, digunakan 
  untuk apakah uang hasil penjualan telur tersebut?

            Kirim jawaban Anda ke: biokristi(at)sabda.org

  Jawaban yang benar beserta nama Anda akan diumumkan pada kuis edisi 
  publikasi Bio-Kristi selanjutnya. Oleh karena itu, kirim jawaban 
  Anda ke redaksi maksimal 5 hari setelah Anda menerima edisi ini.

  Bagi Anda yang memiliki kuis tentang tokoh kristiani, silakan kirim 
  ke: biokristi(at)sabda.org. Kami tunggu jawaban dan kirimannya, 
  ya...! Terima kasih banyak!

+ Karya ______________________________________________________________
... -- sekarang; penyanyi, musisi

                AMY GRANT: PENYANYI KRISTEN MASA KINI

  Menjelang penghujung tahun 90-an, seorang wanita muda berjalan 
  menuju gedung Pusat Penanggulangan Masalah Kehamilan. Ia ingin 
  melakukan aborsi. Para konselor Kristen di tempat itu membujuknya 
  untuk mempertahankan kandungannya, tetapi ia tetap bertekad untuk 
  menggugurkannya.

  Sementara itu, suaminya yang menekannya untuk melakukan aborsi 
  mendengarkan salah satu dari lagu pop Amy Grant di sebuah pemancar 
  radio sekuler. Ia berpikir istrinya pasti menyukai musik yang 
  dinyanyikan Amy, dan mendorongnya untuk membeli salah satu album Amy 
  Grant.

WANITA ITU MEMBELI ALBUM "THE COLLECTION"
  Sementara ia mendengarkan lagu tersebut, ia merasa didekatkan kepada 
  Tuhan. Ia memiliki sedikit pengalaman religius, dan ia tidak begitu 
  yakin dan tahu bagaimana cara mengomunikasikan pikiran serta 
  perasaannya kepada Allah. Setelah mendengar lagu "Father`s Eyes", ia 
  menyimpulkan: jika Allah itu seperti seorang ayah, ia akan berdoa 
  kepadanya seperti ia berbicara kepada ayah kandungnya. Dengan 
  caranya yang sederhana, wanita itu akhirnya menjadi orang Kristen.

  Beberapa waktu kemudian, wanita tersebut kembali lagi ke Pusat 
  Penanggulangan Masalah Kehamilan, berdoa bersama para stafnya dan 
  menceritakan bagaimana album Amy Grant telah mengubah hidupnya. Dan, 
  ia mengatakan kepada mereka bahwa ia akan melahirkan bayinya.

  Sejak tahun 1985, ketika ia merilis album "Unguarded"-nya, Amy Grant 
  dihujani banyak kritikan -- kadang-kadang penuh emosi, karena ia 
  dicap telah "keluar batas" karena menjual rekamannya di toko-toko 
  sekuler dan merekam lagu-lagu yang cocok untuk siaran radio sekuler. 
  Kehadiran Amy di kancah musik utama dan dunia telah membuatnya 
  menjadi sorotan.

  Konon, Amy berambisi untuk menjadi penyanyi yang setenar Whitney 
  Houston dan Mariah Carey yang juga memiliki latar belakang karier 
  musik gospel atau rohani.

  Amy boleh jadi adalah penyanyi Kristen yang paling terkenal saat 
  ini. Ia termasuk sekelompok penyanyi yang telah mengalami kelahiran 
  baru dan berkiprah di belantara musik. Beberapa tahun belakangan 
  ini, kehadiran mereka dengan lagu-lagu gospel selatan "new wave" dan 
  "heavy metal" yang baik, menjadi aroma yang menyegarkan bagi dunia 
  yang lapar akan musik dengan lirik yang baik. Tidak seperti   
  rekan-rekan mereka, lagu-lagu mereka tidak, diisi dengan pesan 
  berbau seksual atau obat bius.

MENITI KARIER SEJAK REMAJA
  Sejak usia 15 tahun, ia sudah mengikat kontrak rekaman dan merekam 
  albumnya yang pertama pada usia 17 tahun. Album "Age to Age" 
  merupakan album lagu Kristen yang dinyanyikan oleh penyanyi solo 
  yang memperoleh penghargaan piringan hitam platina. Ia secara 
  teratur mengadakan perjalanan "show" dan manggung di gedung-gedung 
  konser terkenal di AS. Lagu-lagunya hampir mencapai puncak dalam 
  Christian and Billboard`s Hot 100. Tayangan videonya juga pernah 
  muncul dalam MTV. Ia pernah berduet dengan Peter Cetera, mantan 
  penyanyi terkemuka di Chicago. Ia mengirimkan pesan-pesan kristiani 
  melalui lagu-lagunya yang diputar di siaran radio sekuler.

  Tanggapan yang diberikan oleh orang-orang Kristen menimbulkan banyak
  kesedihan dalam dirinya, dan kebanyakan berpendapat bahwa orang
  Kristen hanya menyanyikan "lagu-lagu rohani" di ruang lingkup
  kristiani. Amy tidak sependapat; ia melakukan apa yang menurutnya
  dikehendaki Allah, yaitu membawakan musik-musik gospel dengan irama
  kontemporer kepada orang-orang yang tidak pernah masuk gereja.

  Mereka membeli albumnya dan merasakan perbedaannya dari kebanyakan
  musik -- suatu perbedaan yang berbicara tentang kasih, persahabatan,
  dan suatu kehidupan yang dikehendaki Allah. Dan bila ada pendengar
  yang ingin mengetahui sumber inspirasinya, ia dapat membaca kutipan
  ayat Alkitab yang tertulis pada kover.

DEBURAN DI TENGAH OMBAK
  Amy tidak mencoba untuk membela dengan keterlibatannya di dalam arus
  musik utama dewasa ini. Dan ia telah menambah kapasitas kehadirannya
  dengan merilis album baru berjudul "Heart in Motion", yang akan
  dipasarkan di toko-toko Kristen dan sekuler.

  Ini merupakan rekamannya yang kedua belas dan dalam banyak hal cukup 
  berbobot. Pertama, ia menyebutnya sebagai album terbaik yang pernah 
  dibuatnya. Itu merupakan suatu pernyataan yang berani bila Anda 
  sudah merekam tiga album emas dan empat album platina dan repertoar 
  Anda termasuk proyek-proyek seperti "Age to Age", "Straight Ahead", 
  dan "Lead Me on". Kedua, ini mungkin merupakan rilisnya yang lebih 
  bersifat pribadi. Amy berfungsi sebagai co-produser eksekutif dan 
  terlibat dalam penulisan hampir seluruh lagunya. "Heart in Motion" 
  benar-benar merupakan musik sekuler. Tetapi itu tidak berarti bahwa 
  ia tidak menawarkan sesuatu kepada para pendengar Kristen atau Amy 
  telah meninggalkan imannya. Album ini merefleksikan dengan jelas 
  siapa dan di mana Amy berada, baik sebagai orang Kristen maupun 
  sebagai seorang artis.

  "Ada saat-saat di mana penting bagi saya untuk tidak keluar dari 
  batas," kata Amy menjelaskan. ",10 tahun yang lalu, saya ingin 
  menulis lagu untuk anak-anak Kristen; saya ingin memberikan dampak 
  yang positif terhadap mereka. Tetapi kini adalah penting untuk masuk 
  ke dalam aliran musik yang sedang dominan. Saya tidak akan kembali 
  ke masa tahun 1981 karena itu bukan masalah saya."

  Ia tidak bermaksud menjadi seorang penyanyi sekuler. Baginya, 
  seorang penyanyi Kristen yang lagu-lagunya disiarkan radio tidaklah 
  sama posisinya dengan orang atau penyanyi bukan Kristen. Jadi, bila 
  seorang artis Kristen dalam ruang lingkup sekuler menyampaikan 
  pesan-pesan tentang kehidupan saleh, maka lagu-lagu mereka akan 
  bersinar seperti cahaya di dalam kegelapan.

  Ada yang mempertanyakan bagaimana lagu-lagu Amy dapat memancarkan 
  sinar jika dalam liriknya hampir tidak menyebut-nyebut nama Tuhan. 
  Bukankah album "Heart in Motion" lebih banyak mengandung kata "baby" 
  daripada "Allah"?

  Amy memberikan respons dengan menyatakan bahwa ia tidak percaya 
  bahwa kuantitas informasi tentang Allah itu penting. Justru kualitas 
  dari informasi yang jauh lebih penting -- dampak dari sebuah kata 
  yang diucapkan pada waktu yang tepat. Jika penyanyi Kristen membuat 
  setiap lagunya yang berdurasi 3,5 menit penuh dengan khotbah-khotbah 
  yang menggurui, orang tidak akan mau mendengarkannya lagi.

  Amy menambahkan, "Mereka yang meniti kariernya di sekitar pelayanan 
  biasanya jatuh ke dalam perangkap pemikiran seperti, `Karena Allah 
  mampu memakai lagu ini, kita harus meletakkannya dalam format 
  musikal atau memanipulasi liriknya.` Allah jauh lebih besar daripada 
  itu. Jika kita berdoa dan menyerahkan sebuah rekaman kepada-Nya, 
  pintalah kepada-Nya untuk melakukan mukjizat, dan Ia melakukannya. 
  Dalam album saya yang terbaru, saya mencoba menulis dan 
  mendendangkan tentang realitas kehidupan, dan biarlah Allah 
  melakukan mukjizat pada waktu-Nya."

  Menurutnya, ada saat-saat di mana musik dapat meringankan beban 
  kehidupan. Musik seharusnya menjadi sarana di mana seseorang dapat 
  melakukan retret pribadi -- seperti Saul memperolehnya dengan 
  mendengarkan musik yang dibawakan Daud.

  Amy juga menyatakan bahwa album "Heart in Motion" merupakan suatu 
  tindak ketaatan, bukan suatu tindak keluar batas dengan sengaja. 
  Rekaman ini bukanlah hasil dari keputusan yang sembrono. "Saya 
  benar-benar merasakan bahwa saya harus melakukannya saat ini juga, 
  dan bila Allah meminta kita melakukan sesuatu, Anda harus segera 
  melaksanakannya," katanya.

KARYA SENI
  Amy berambisi untuk menjadi artis dalam setengah dari kehidupannya, 
  dan ia sangat berharap bahwa cita-citanya tercapai. Ia menginginkan 
  album "Heart in Motion" menjadi suatu jembatan bagi anak-anak 
  menolongnya menyadari bahwa mereka dapat memunyai suatu pengalaman 
  dengan Yesus Kristus. Kebanyakan anak mendengarkan banyak jenis 
  musik yang dinyanyikan oleh artis yang mengikuti berbagai jenis gaya 
  hidup. Apa yang tidak dan belum mereka miliki ialah suatu musik yang 
  bisa menjembataninya.

  Amy kelihatannya cukup peka, walaupun tidak merasa diintimidasi --
  bagaimana orang bereaksi terhadap albumnya. "Saya ingin masyarakat
  Kristen bangga terhadap saya," katanya. "Tetapi artis juga harus
  menyatu dengan karya seninya. Leonardo da Vinci tidak memandangi
  sebuah lukisan dan memandang dari balik punggungnya sambil berharap
  masyarakat akan mengakui hasil karyanya."

KEGIATAN LAINNYA
  Industri eceran Kristen mungkin memandang Amy sebagai seorang artis, 
  tetapi sebenarnya peran tersebut hanya merupakan sebagian dari 
  kehidupannya yang sibuk dan penuh. Ia adalah seorang ibu rumah 
  tangga dengan dua anak. Amy selalu berdoa untuk menjadi seorang ibu 
  dan istri yang baik, mengasihi anak-anaknya dan mendorong mereka 
  menjadi diri mereka sendiri -- dan supaya Allah menolongnya melihat 
  dirinya sebagaimana adanya dan melihat Dia sebagaimana adanya. 
  Setiap minggu, ia memimpin acara penyembahan dan ibadah di gerejanya 
  dan banyak pelayanan yang berkaitan dengan profesinya.

  Ia juga pernah menjadi juru bicara untuk Operation Desert Song, yang
  menyediakan musik dan mendorong pasukan AS di Timur Tengah. 
  Baru-baru ini, ia membuka rumahnya untuk suatu aktivitas yang 
  disebut "The Loft" (serambi), yang telah memberikan dampak positif 
  pada ratusan remaja di daerah sekitar Nashville.

  Selama beberapa minggu, Amy dan sebelas pemimpin dewasa menyajikan 
  acara-acara seperti kesaksian, doa, dan tentu saja musik. Tak 
  diperlukan tiket masuk dan iklannya dilakukan dari mulut ke mulut. 
  Jumlah pesertanya dibatasi hanya 450 saja.

  Kegiatan ini merupakan kesempatan di mana seseorang dapat membawa 
  temannya yang bukan Kristen dan memperlihatkan kepada mereka bahwa 
  orang Kristen memiliki kegiatan yang bermanfaat.

  Seorang remaja bukan Kristen yang ikut serta memperoleh pengalaman 
  yang mengubah hidupnya. Amy bercerita, "Pada waktu kegiatan The Loft 
  ini baru dimulai, seorang gadis menulis pada kartu doanya, `Saya 
  terhilang.` Ia pernah tidur dengan pacarnya dan memunyai masalah 
  dengan alkohol. Pada minggu ketujuh, seorang pekerja memimpin 
  ibadah, dan pada akhir kebaktian, ia mengundang siapa pun yang mau 
  menerima Yesus ke dalam hatinya. Gadis ini berdiri. Kini, ia sudah 
  mulai ikut PA. Saya ingin hidup saya dipenuhi adegan-adegan seperti 
  ini. Dan lebih dari itu, keinginan saya untuk menjadikan rekaman 
  saya sebagai barometer akan apa yang sedang saya lakukan terhadap 
  Tuhan menjadi semakin berkurang."

  Perjalanan Amy Grant selama 15 tahun di belantara musik Kristen 
  telah membawanya cukup jauh. Ia memulai kariernya dengan menjadi 
  penyapu lantai dan bertugas melepaskan magnet pada "head tape" di 
  sebuah studio rekaman di Nashville. Dewasa ini, sementara ia diakui 
  sebagai penyanyi paling top di kalangan umat Kristen di AS, ia 
  memandang hasil karyanya dengan pandangan penuh kasih dan hikmat. 
  "Peran saya dalam musik kontemporer Kristen dalam dasawarsa terakhir 
  sangat terbatas dan aman," katanya. "Dengan kasih karunia Allah, apa 
  yang sudah saya lakukan telah memberikan dampak yang berarti bagi 
  banyak orang. Saya masih berharap bahwa Allah akan memakai saya 
  untuk memberikan dampak positif kepada anak-anak. Tetapi saya 
  melakukannya melalui cara yang sama sekali baru."

  Ia menambahkan, "Seorang Kristen, di mana pun ia berada, harus 
  menjadi yang terbaik. Sebagai penyanyi Kristen, itu berarti bahwa 
  saya harus memanfaatkan bakat yang diberikan Allah di dalam diri 
  saya. Permintaan saya yang utama kepada orang banyak ialah jangan 
  terikat saja pada pola agama. Sebaliknya, biarlah kita berkata, 
  `Bagaimana Kristus yang diam dalam diri saya mengubahkan kehidupan 
  saya? Bagaimana saya menunjukkannya di hadapan orang banyak?`" Jika 
  Anda seorang Amy Grant, Anda memperlihatkannya dengan menjadi ibu 
  dan istri yang baik, memimpin kegiatan-kegiatan di gereja, memberi 
  perhatian kepada para remaja, bersaksi kepada orang-orang asing di 
  pesawat udara, dan juga membuat rekaman lagu dan terjun ke dunia 
  tempat kita hidup karena di situlah tempat kebanyakan ikan berenang.

  Sumber:
  1. Todd Hafer, "Amy Grant: A Heart in Motion", dalam majalah
     "Bookstore Journal", Februari 1991.
  2. J. Brent Bill, "Rock and Roll", New Jersey, Fleming H. Revell
     Company, 1987.
  3. Sero M. Hardjo, "Tembang `Baby Baby` Melejit Lewat Penyanyi Lagu
     Rohani", dalam "Suara Pembaruan Minggu", 19 Mei 1991.

  Diambil dan disunting seperlunya dari:
  Judul buku: Sahabat Gembala Edisi Juli 1992
  Judul asli artikel: Amy Grant: Penyanyi Rock Kristen Masa Kini
  Penerbit: Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1992
  Halaman: 27 -- 32

+ Tahukah Anda? ______________________________________________________

  Hadir dengan sajian yang sedikit berbeda, kolom "Tahukah Anda" di 
  perjumpaan tahun 2009 ini akan memberikan artikel pendek yang semoga 
  menjadi warna tersendiri pada edisi perdana publikasi Bio-Kristi 
  kali ini. Yang pasti, yang akan kami hadirkan ke hadapan Anda adalah 
  informasi menarik dan ringan tentang sisi lain kehidupan tokoh 
  kristiani. Sebagai sajian perdana tahun 2009 ini, mari kita belajar 
  tentang sosok Yosua. Ingin tahu bagaimana? Ayo kita simak artikel 
  berikut.

         SEPERTI APAKAH ORANG KRISTEN YANG MENGINSPIRASI ITU?

  Yosua merupakan contoh orang Kristen yang menginspirasi. Kita akan
  melihat lima ciri unik dalam kehidupan Yosua. Meskipun ada lebih
  banyak lagi kualitas yang kita perlukan saat ini, ciri-ciri unik ini
  akan menuntun kita ke arah yang benar.

  1. Orang yang rendah hati.
     Sebelum dia menjadi seorang Kristen yang menginspirasi, dia
     memunyai keinginan untuk melayani. Selama 40 tahun, dia melayani
     Musa di padang gurun, dia dikenal sebagai "abdi Musa", "pembantu
     Musa" (Keluaran 24:13, 33:11).

  2. Orang yang beriman dan percaya kepada Tuhan.
     Seperti yang ditunjukkannya saat dikirim menjadi pengintai, 10
     dari 12 pengintai memberikan laporan yang menunjukkan kurang
     berimannya mereka kepada Tuhan. Meskipun dia pasti merasakan
     "tekanan dari teman-temannya", Yosua (bersama dengan Kaleb)
     menunjukkan imannya kepada Tuhan melalui laporan yang dia berikan
     (Bilangan 13:25-28, 14:6-9).

  3. Orang yang taat pada firman Tuhan.
     Keberhasilannya berhubungan langsung dengan ketaatannya pada
     firman Tuhan. Untuk bisa berhasil, dia harus memenuhi semua
     perintah yang diberikan melalui Musa. Untuk memastikan bahwa dia
     melakukannya, dia merenungkan perintah itu siang dan malam (Yosua
     1:7, 8).

  4. Orang yang selalu berdoa.
     Kita melihat dia berdoa untuk kegagalan para pengikutnya saat
     melawan Ai. Di sinilah dia dan para pengikutnya bersama-sama 
     dengan Tuhan berjuang untuk orang Israel (Yosua 7:6-9).

  5. Orang yang selalu mengutamakan Tuhan.
     Di tengah-tengah peperangan -- meskipun keadaan itu memberi
     kesempatan kepada musuh-musuhnya untuk bersatu memberontak --
     Yosua tetap menempatkan Tuhan sebagai yang utama dan mematuhi
     perintah-Nya yang berkaitan dengan berkat dan kutuk (Yosua 
     8:30-35, 9:1-2).

  Kualitas yang seperti inilah yang membuat Yosua menjadi orang yang
  menginspirasi kita saat ini. Tetapi dalam hal ini dia tidak
  sendirian, karena orang lain dalam generasinya banyak pula yang
  seperti dirinya. Jadi, kita tidak sedang membicarakan kualitas
  supernatural, tetapi mereka yang masing-masing mampu menguasai masa
  dan maju terus. Inilah orang Kristen yang menginspirasi. (t/Ratri)

  Diterjemahkan dari:
  Nama situs: Inspired Christian
  Judul asli artikel: What Is An Inspired Christian?
  Penulis: Robert Figueroa
  Alamat URL: http://www.inspiredchristian.org/cyber/031901rf.html

______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari
Staf Redaksi: Yohanna Prita Amelia
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2009
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org