Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/10

Bio-Kristi edisi 10 (7-5-2007)

Leonardo da Vinci dan Antonio Vivaldi

                          Buletin Elektronik
______________________________BIO-KRISTI______________________________
                          Biografi Kristiani
                          ==================
                         Edisi 010, Mei 2007


Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat      : Kisah Leonardo da Vinci: Seniman Sepanjang Masa
- Karya        : Maestro Biola Penulis "The Four Seasons"
- Tahukah Anda?

+ Pengantar __________________________________________________________

  Salam sejahtera,

  Italia tidak hanya terkenal dengan liga sepakbolanya saja. Negara
  yang tahun lalu sukses menggondol Piala Dunia untuk yang keempat
  kalinya ini juga terkenal sebagai negara yang berselera seni tinggi.
  Sejarah membuktikan hal ini dengan ditorehkannya nama-nama seniman,
  komposer, pemahat, maupun pelukis, dalam sejarah seni dunia.

  Sebut saja Leonardo da Vinci, seniman sekaligus ilmuwan dari abad
  ke-15. Nama seniman yang melukis "Mona Lisa" dan "The Last Supper"
  ini kembali menggema lewat novel kontroversial Dan Brown. Atau
  Antonio Vivaldi, komposer dari zaman barok yang terkenal itu.
  Komposisi musiknya yang bisa dibilang sempurna menjadi sumber
  inspirasi bagi banyak orang, termasuk komposer Jerman, Johann
  Sebastian Bach.

  Kedua tokoh tersebut sengaja disajikan dalam edisi ke-10 ini. Untuk
  mendapatkan informasi yang lebih lengkap, Anda disarankan untuk
  menelusuri sejumlah tautan yang disertakan. Siapa tahu Anda
  mendapatkan hal-hal menarik yang dapat didiskusikan di forum diskusi
  di situs Bio-Kristi (http://biokristi.sabda.org/).

  Pengasuh Bio-Kristi,
  R.S. Kurnia

+ Riwayat ____________________________________________________________
1452 -- 1519, Seniman, Ilmuwan

           KISAH LEONARDO DA VINCI: SENIMAN SEPANJANG MASA
                      Disusun oleh: R.S. Kurnia

PENGANTAR
  Nama Leonardo da Vinci bukanlah nama yang asing bagi kebanyakan
  orang. Apalagi setelah novel Dan Brown, "Da Vinci Code"
  menghebohkan, sekaligus sukses menggoyangkan iman sebagian orang
  Kristen.

  Namun, di balik semua itu, siapakah sosok Leonardo da Vinci ini?
  Sebagian orang mungkin akan menyebut dirinya sebagai seorang
  seniman. Buktinya adalah sejumlah lukisan, termasuk yang disebutkan
  dalam novel kontroversial tersebut, "The Last Supper". Ada juga
  "Mona Lisa" yang terkenal itu. Tapi ada juga yang menyebutkan kalau
  ia bisa dikelompokkan dalam kategori ilmuwan. Ide-idenya yang
  brilian seperti pesawat terbang justru sudah dipikirkan olehnya,
  meski baru terwujud pada abad ke-20.

MASA-MASA AWAL
  Leonardo berasal dari sebuah keluarga yang cukup mapan. Meskipun
  ibunya, Caterina di Piero, hanyalah seorang putri petani, ayahnya,
  Pietro d`Antonio da Vinci adalah seorang notaris di kota Florence.
  Ia dilahirkan di Anchiano, kota tempat tinggal leluhurnya selama
  sekitar dua ratus tahun, pada 14 April 1452.

  Pada masa itu, Florence merupakan pusatnya para intelek dan seniman
  di Italia. Kondisi ekonomi keluarga yang cukup mapan itu
  memungkinkan Leonardo memperoleh pendidikan terbaik di kota ini. Di
  sekolahnya, Leonardo mempelajari geometri, membaca, menulis,
  matematika, dan bahasa Latin. Ia pun tumbuh sebagai seorang yang
  cerdas. Guru-gurunya sering dibuat pusing dengan pertanyaan-
  pertanyaan yang ia ajukan.

  Di Florence pulalah, sekitar 1466, Leonardo mengenal Andrea
  Verrocchio, pelukis dan pemahat ternama kala itu. Bersama
  Verrocchio, Leonardo memperoleh sejumlah keterampilan yang kemudian
  menjadi bekal berharganya, seperti melukis, mematung, melebur emas
  (goldsmithing), dan pencetakan perunggu.

SEBAGAI SENIMAN PROFESIONAL
  Pada tahun 1478, Leonardo mulai mandiri sebagai seorang seniman.
  Meski demikian, Leonardo sudah berperan dalam lukisan "Baptism of
  Christ" karya Verrocchio pada tahun 1476. Leonardo melukis malaikat
  di lukisan tersebut. Namun, demikian salah satu sumber menyebutkan,
  tatkala Verrocchio melihat lukisan ini, ia bersumpah untuk tidak
  pernah melukis lagi. Dalam lukisan itu, masing-masing mereka melukis
  satu malaikat dan lukisan Leonardo jauh lebih indah daripada
  Verrocchio.

  Setelah itu, Leonardo mendapat tawaran untuk mengerjakan sejumlah
  proyek besar. Salah satunya ialah mengerjakan relief (altarpiece)
  untuk sebuah kapel, Palazzo Vecchio, balai kota Florence, tetapi
  proyek tersebut tidak diambilnya. Lukisan besar pertamanya, "The
  Adoration of the Magi", dibuatnya untuk Biara San. Tetapi sayang,
  pekerjaan itu tidak terselesaikan. Tidak jelas apa yang menjadi
  alasan Leonardo sehingga tidak menyelesaikan dua hal ini.

  Sebagai seorang seniman profesional, Leonardo bekerja untuk sejumlah
  orang ternama. Di Milan, ia bekerja pada Ludovico Sforza (ada yang
  menyebutnya Ludovico il Moro). Tampaknya, surat Leonardolah yang
  kemudian meyakinkan Ludovico untuk mempekerjakan Leonardo. Dalam
  suratnya itu, ia menulis,

    "I have a process for constructing very light, portable bridges,
    for the pursuit of the enemy; others more solid, which will resist
    fire and assault and may be easily set in place and taken to
    pieces. I also know ways of burning and destroying those of the
    enemy ... I can also construct a very manageable piece of
    artillery which projects inflammable materials, causing great
    damage to the enemy and also great terror because of the smoke
    ...."

  Salah satu yang dikerjakan Leonardo ialah membuat patung perunggu
  Francesco Sforza, ayah dari Ludovico, dalam ukuran besar. Namun,
  seiring kepindahan Keluarga Sforza pada Desember 1499, Leonardo pun
  meninggalkan pekerjaan ini. Patung yang tidak selesai itu malah
  menjadi target para pemanah Perancis sehingga akhirnya hancur. Hal
  ini menandakan berakhirnya hubungan mereka, setelah pengabdian
  Leonardo selama tujuh belas tahun, terhitung sejak 1482. Ia kembali
  ke Florence.

  Selain pada Ludovico, ia juga bekerja pada Cesare Borgia, seorang
  duke dari Romagna, putra Paus Alexander VI. Leonardo menjabat
  sebagai kepala arsitek dan insinyur, memberikan nasihat dalam
  pembangunan benteng yang menandakan teritorial kepausan di pusat
  kota Italia.

  Pada tahun 1506, ia memenuhi panggilan Charles d`Amboise, penguasa
  dari Perancis. Tahun berikutnya, ia menjadi pelukis istana dan
  mengabdi pada Raja Perancis, Louis XIII, yang kemudian pindah ke
  Milan. Sembari mengurus warisan di Florence, Leonardo mengerjakan
  monumen Gian Giacomo Trivulzio, komandan pasukan Perancis. Untuk
  kesekian kalinya, karyanya ini juga tidak selesai.

  Leonardo juga sempat bekerja pada Paus Leo X dalam kurun waktu 1514
  hingga 1516. Tampaknya ia lebih banyak diarahkan untuk melakukan
  sejumlah eksperimen -- tidak jelas apa yang dikerjakan.

  Terakhir, ia mengabdi pada Raja Francis I. Raja memberinya sebutan
  pelukis pertama, arsitek, dan mekanik raja. Tapi tampaknya, Leonardo
  dibiarkan melakukan pekerjaan yang ia inginkan. Jadi, ia tidak
  mengerjakan lukisan apa pun kecuali menyelesaikan lukisan-lukisan
  yang telah ia kerjakan sebelumnya. Ia juga banyak menghabiskan
  waktunya untuk melakukan penelitian ilmiahnya.

  Harus diakui bahwa Leonardo merupakan sosok yang luar biasa di
  bidang seni. Sejumlah karyanya merupakan karya yang monumental, yang
  tidak bisa ditemukan tandingannya di dunia ini. Meskipun di
  sepanjang kariernya sebagai seniman tidak seluruh karyanya
  terselesaikan, seperti lukisan St. Jerome (Hieronymus) atau The
  Adoration of Kings, kejeniusannya tetap diakui.

  Dua karya monumentalnya, di antaranya "The Last Supper" (dikerjakan
  dalam kurun waktu 1495 -- 1497) dan "Mona Lisa" (dikerjakan pada
  1503 -- 1506). Adapun "Mona Lisa", juga dikenal sebagai "La
  Gioconda", tampaknya memiliki arti yang khusus bagi Leonardo. Ia
  selalu membawa lukisan ini dalam sejumlah perjalanan yang ia
  lakukan.

SEBAGAI SEORANG ILMUWAN

  Ia juga melakukan sejumlah penelitian ilmiah. Sejumlah teori ilmiah
  yang ia hasilkan didasarkan pada penelitian yang sangat teliti dan
  dokumentasi yang sangat akurat. Ia sangat memahami pentingnya
  penelitian ilmiah yang sangat akurat, jauh melebihi orang-orang
  sezamannya atau sesudahnya. Kegagalannya dalam menyelesaikan
  proyek-proyek seninya, terjadi juga dalam penelitian ilmiahnya. Ia
  tidak pernah bisa menyelesaikan risalah ilmiahnya ini. Meski
  demikian, setelah dicetak, risalahnya ini kemudian merevolusi ilmu
  pengetahuan abad 16.

  Penelitian Leonardo meliputi beberapa bidang. Di bidang anatomi, ia
  mempelajari sirkulasi darah dan pergerakan mata. Di bidang
  meteorologi dan geologi, ia berhasil menyimpulkan adanya hubungan
  antara bulan dan pasang surut, menduga konsep modern bentuk benua,
  juga menduga asal usul kerangka fosil. Selain itu, dia adalah salah
  satu penemu ilmu hidrolik, mungkin juga termasuk perangkat
  hidrometer. Penemuan Leonardo lainnya yang bermanfaat, misalnya,
  pakaian selam. Selain itu, peranti terbang rancangannya juga telah
  menerapkan prinsip aerodinamika.

KONTROVERSI
  Setidaknya, ada dua kontroversi di seputar kehidupan Leonardo. Hal
  pertama menyangkut kehidupan pribadinya. Leonardo disebut-sebut
  sebagai seorang homoseksual. Pada tahun 1476, ia dituduh telah
  melakukan tindakan tersebut dengan salah seorang model laki-lakinya.
  Saat itu, Leonardo merupakan salah seorang dari lima tertuduh. Akan
  tetapi, Leonardo terlepas dari tuduhan tersebut karena bukti-bukti
  yang ada tidak cukup kuat untuk membuktikannya bersalah.

  Hal kedua menyangkut imannya. Seperti kebanyakan orang Italia pada
  masanya, juga orang-orang Eropa pada umumnya, Leonardo merupakan
  seorang penganut Katolik. Sherwin Nuland menulis dalam bukunya yang
  berjudul "Leonardo da Vinci", seorang tuan tanah memiliki detail
  keluarga da Vinci dan menyebutkan nama pendeta yang membaptis
  Leonardo, berikut sepuluh orang yang mengikuti upacara tersebut.
  Namun, sulit memastikan kalau Leonardo merupakan orang yang beriman
  teguh.

  Meski demikian, Kenneth Clark, seorang ahli sejarah seni,
  menyebutkan, Leonardo mengasosiasikan dirinya sebagai pelopor
  reformasi. Ia keberatan dengan eksploitasi komersial dari
  relik-relik dan seni-seni religius. "Saya melihat Kristus untuk
  kesekian kalinya dijual dan disalibkan lagi dan murid-murid-Nya
  menjadi martir," katanya. Dalam catatan pribadinya, ia memprotes
  penjualan surat indulgensi, pertunjukan perayaan liturgi, pengakuan
  yang diwajibkan, dan pengultusan orang-orang suci. Ia juga menyerang
  para pejabat gereja yang memiliki moral, nilai, dan pendidikan yang
  bobrok.

  Leonardo melukiskan ide-ide reformisnya melalui lukisan. Dengan
  caranya yang kreatif, ia menemukan bukti eksistensi dan
  kemahakuasaan Tuhan dalam cahaya alam, warna, tumbuh-tumbuhan, dan
  tubuh manusia.

AKHIR HAYAT
  Leonardo da Vinci menetap di Chateau de Cloux atas undangan Raja
  Francis I sejak 1516. Lalu pada tahun 1517, Leonardo da Vinci
  menerima kunjungan Kardinal Louis Aragon. Kepada kardinal inilah ia
  menunjukkan karyanya yang terakhir. Ia terus menetap di Chateau de
  Cloux sampai akhirnya meninggal pada 2 Mei 1519. Ia dimakamkan di
  Gereja St. Florentin di Amboise. Tidak ada catatan mengenai
  penyebabnya.

Sumber bacaan:
  Apostolos-Cappadona, Diane. Leonardo: His Faith, His Art, dalam
    http://www.beliefnet.com/story/186/story_18616_1.html.
  Bortolon, Liana. The Life & Times of Leonardo, dalam
    http://www.adherents.com/people/pd/Leonardo_DaVinci.html.
  Kausal, Martin. 1997-2007. Leonardo da Vinci, dalam
    http://www.kausal.com/leonardo/.
  Knight, Kevin. 2007 Leonardo da Vinci (LEONARDO DI SER PIERO DA
    VINCI), dalam http://www.newadvent.org/cathen/15440a.htm.
  Kren, Erick dan Daniel Marx. Leonardo da Vinci, dalam
    http://www.wga.hu/frames-e.html?/bio/l/leonardo/biograph.html.
  O`Connor, J.J. dan E.F. Roberts. Leonardo da Vinci, dalam
    http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Biographies/Leonardo.html.
  Optimus International. 2005. Leonardo da Vinci, Renaissance Man,
    dalam http://www.realarmorofgod.com/leonardo-da-vinci.html.


Bahan-bahan lain mengenai Leonardo da Vinci:
  Da Vinci`s `Last Supper`: Eternal Image Perpetual Change, oleh Mary
    Louise Schumacher:
    http://www.popmatters.com/pm/news/article/32832/da-vincis-last-supper-eternal-image-perpetual-change/.
  Sister Wendy`s Story of Painting oleh Sister Wendy Beckett:
    http://www.artchive.com/artchive/L/leonardo.html
  Ringkasan mengenai Leonardo, disertai dengan sejumlah tautan lain:
    http://www-groups.dcs.st-and.ac.uk/~history/Mathematicians/Leonardo.html

  Anda juga dapat memanfaatkan layanan pencarian dari Google atau
  Yahoo!, termasuk Wikipedia dengan mengetikkan "Leonardo da Vinci".
______________________________________________________________________

Ada banyak hal yang aku tidak tahu, dan ada beberapa yang aku tahu.
Satu hal yang aku benar-benar tahu adalah bahwa Alkitab itu benar.
                                        Jacob Gartenhaus -- misionaris
+ Karya ______________________________________________________________
1678 -- 1741, Komposer, Barok

               MAESTRO BIOLA PENULIS "THE FOUR SEASON"
                      Disusun oleh: R.S. Kurnia

  Kalau Anda adalah penggemar musik klasik, khususnya permainan biola,
  tentu Anda pernah mendengar nama Antonio Vivaldi. Pria asal Italia
  ini diakui sebagai seorang maestro untuk alat musik gesek tersebut.
  Sebagai salah satu musisi dari zaman barok, Vivaldi telah
  menghasilkan begitu banyak karya yang luar biasa. Bahkan saat masih
  berusia dua puluhan, ia sudah menghasilkan komposisi musik yang
  dianggap sempurna. Sekitar lima ratus komposisi konserto[1] telah
  dihasilkan sepanjang hidupnya.

LATAR BELAKANG VIVALDI
  Lahir di Venice, Italia, pada 4 Maret 1678, Vivaldi mewarisi
  kemampuan bermusik dari ayahnya, Giovanni Battista Vivaldi[2], yang
  juga merupakan pemain biola di Katedral San Marco. Dalam usia yang
  masih muda, Vivaldi telah diajari bermain biola oleh ayahnya. Mereka
  juga berkeliling Venice untuk mempertunjukkan permainan biola.

  Karena kondisi keluarganya yang miskin, Vivaldi akhirnya mengikuti
  pelatihan kependetaan. Pada abad 17, cara ini biasa ditempuh untuk
  memperoleh pendidikan gratis. Ia mengikuti pelatihan kependetaan
  pada 1693 di gereja lokal, S. Geminiano dan S. Giovanni di Oleo. Ia
  diteguhkan pada 1703 dan sempat melayani sebagai pendeta sampai
  akhirnya memutuskan mundur pada akhir 1706.

  Ada kisah tersendiri di balik mundurnya Vivaldi dari posisinya
  sebagai seorang imam/pendeta. Vivaldi menyebutkan alasannya mundur
  dikarenakan penyakit asmanya. Meski demikian, ada juga yang
  mencurigai mundurnya Vivaldi dari posisi itu dikarenakan minat dan
  aspirasinya yang begitu besar akan musik.

VIVALDI DAN KARIER MUSIKNYA
  Setidaknya, ada empat tahap dalam karier Vivaldi, sebagaimana
  dikemukakan oleh Frederic Delamea[3]. Tahapan pertama ialah ketika
  ia diakui sebagai seorang yang brilian dalam musik istrumental.
  Pengakuan ini diperolehnya ketika salah satu penerbit di Italia,
  Sala, yang diikuti penerbit ternama asal Belanda, Roger, mencetak
  dua opus[4] sonata dan koleksi revolusioner konserto biola milik
  Vivaldi, "Estro Armonico" (1711) dan "La Stravaganza" (1714).
  Reputasinya yang mencapai Jerman ini membuat Johann Sebastian Bach
  memuji Vivaldi, bahkan Bach sendiri mendapatkan inspirasi dari
  karya Vivaldi.

  Tahap kedua dalam kariernya ialah ketika ia mulai mengajar di
  Ospedalle della Pieta[5]. Di sini Vivaldi bertugas sebagai guru
  musik, membeli instrumen-instrumen musik bagi murid-muridnya dan
  orkestra yang dipimpinnya ini. Dan Vivaldi berhasil membekali para
  penghuni Ospedalle della Pieta ini dengan kemampuan paduan suara
  dan kemampuan bermusik yang sangat baik. Di bawah arahannya, para
  penghuni Ospedalle della Pieta ini senantiasa menampilkan kualitas
  musik yang sangat tinggi.

  Lalu pada tahap ketiga, Vivaldi mulai merambah dunia teater dengan
  opera-operanya. Opera pertamanya ditampilkan pada bulan Mei 1713 di
  Vicenza, yaitu "Ottone in Villa". Disebutkan pula bahwa setelah
  pertunjukan ini, Vivaldi seperti menaklukkan teater-teater di
  Venice, mengambil alih teater San Angelo dan San Moise. Ia juga
  menulis "Teuzzone" dan "Tito Manlio" pada 1719. Pada salah satu
  lembar partitur, tertulis "musik oleh Vivaldi, dibuat dalam lima
  hari". Lalu pada 1720, giliran "La Conduce o siano Li veri amici"
  yang ditampilkan.

  Tahap keempat dari kariernya ialah perkembangan kegiatan musiknya
  sebagai seorang komposer pribadi. Dalam masa-masa ini, Vivaldi
  menerima pesanan komposisi musik, biasanya dari kaum bangsawan.
  Bahkan Raja Louis XV dari Perancis pernah memintanya menulis
  komposisi. Serenade "La Sena Festeggiante" (Festival on the Seine)
  yang ditulis setelah 1720 merupakan salah satunya.

VIVALDI DAN "THE FOUR SEASONS"
  "The Four Seasons" merupakan salah satu karya Vivaldi yang terkenal.
  Karya ini dipublikasikan untuk pertama kalinya pada tahun 1725 dalam
  satu rangkaian dari dua belas konserto yang diberi judul "Il cimento
  dell`armonia e dell`inventione" (The Test of Harmony and Invention).
  "Spring" merupakan konserto favorit Raja Louis XV.

  Kalau Anda mendengarkan permainan musik pada masing-masing konserto
  ini, Anda akan menyadari perbedaan pada perubahan tempo
  cepat-lambat-cepat yang sangat indah.

  Melengkapi masing-masing irama, Vivaldi menulis rangkaian soneta
  untuk menyertai irama "The Four Seasons". Istimewanya, rangkaian
  soneta ini digambarkan dengan sangat luar biasa dalam komposisi
  musik tersebut. Aaron Green[6] menyebutkan bahwa mendengarkan
  komposisi "The Four Seasons" sembari membaca soneta-soneta tersebut
  akan memberikan pengalaman yang sangat unik.

  Berikut soneta yang dimaksud.

  Spring -- Concerto dalam E Major
  --------------------------------
  Allegro[7]
  Musim semi menjelang.
  Burung-burung menyambut kedatangannya dengan senandung suka cita
  dan angin sepoi lembut membelai aliran sungai yang gemericik
  Badai guntur, pertanda musim semi, meraung, menghamparkan selimut
    gelapnya menutupi langit.
  Lalu mereda, burung-burung mengalunkan lagu syahdunya sekali lagi.

  Largo[8]
  Di hamparan padang bunga, ranting-ranting daun bergemerisik di atas
    kepala
  Sang penggembala kambing terlelap, anjingnya yang setia di
    sampingnya.

  Allegro
  Dipandu suara riuh dari alat musik tradisional "bagpipe", para peri,
    dan penggembala
  dengan gemulai berdansa di bawah kanopi musim semi yang bersinar

  Summer -- Concerto dalam g-minor
  --------------------------------
  Allegro non molto
  Di bawah terik sang surya yang menyengat tanpa henti
  insan dan kawan kepayahan karena kepanasan
  pohon-pohon cemara terbakar oleh teriknya
  Terdengar suara burung hantu, diikuti alunan senandung merdu
    perkutut dan kutilang.
  Angin sepoi mengusik udara ..., namun ancaman angin utara tiba-tiba
    berhembus dan menyapu mereka
  Sang gembala gemetar, gentar akan badai dahsyat dan apa pun yang
    akan menghadang.

  Adagio[9] e-piano -- Presto e forte
  Dahannya kini bangun dari lelapnya karena takut akan kilatan
    halilintar dan raungan guntur, serangga kecil dan lalat berdengung
    riuh di sekitar.

  Presto[10]
  Aduh, ketakutan terbesarnya menjadi kenyataan, tatkala langit
    meraung dan hujan bongkahan es menghantam ladang jagung yang
    berdiri dengan megahnya.

  Autumn -- Concerto dalam F Mayor
  --------------------------------
  Allegro
  Petani bernyanyi dan menari merayakan panen yang berhasil dituai.
  Piala Bacchus menuangkan (anggur) dengan lepas, banyak yang
    mendapatkan kelegaan dalam tidur nyenyaknya.

  Adagio molto
  Nyanyian dan tarian berlalu
  saat angin sejuk berhembus di udara
  mengajak semua makhluk untuk tidur
  tanpa beban apapun.

  Para pemburu muncul saat fajar
  siap untuk perburuan
  bersama nafiri, anjing, dan teriakan
  Buruan mereka lari saat dikejar
  Ketakutan dan terluka, si mangsa meronta dan berjuang,
  namun mati karena ketakutan yang ditanggungnya.

  Winter -- Concerto dalam f minor
  --------------------------------
  Allegro non molto
  Menggigil, kebekuan yang menggigit menyeruak di antara lapisan
    salju, angin yang menusuk, berhembus kian kemari memaku kaki
    dingin seorang manusia, gigi-gigi bergemeletuk di tengah kebekuan
    yang semakin terasa.

  Largo
  Beristirahat dengan nyaman di samping perapian, sementara di luar
    insan lain basah kuyup di bawah guyuran hujan.

  Allegro
  Kami menyusuri setapak berlapis es dengan perlahan dan hati-hati,
    takut tergelincir dan jatuh.
  Lalu berbalik mendadak, terpeleset, jatuh, dan bangkit, mempercepat
    langkah menyeberangi lapisan es, khawatir kalau-kalau es terbelah.
  Terasa angin utara yang dingin berhembus ke dalam rumah lewat
    pintu-pintu yang tak dikunci dan digerendel ...
  inilah musim dingin yang membawa keceriaannya tersendiri.

KOMPOSISI MUSIK GEREJA
  Selain menulis komposisi musik bagi para bangsawan pencinta musik,
  Vivaldi juga menghasilkan sejumlah komposisi musik yang ditujukan
  bagi gereja. Ia diperkirakan mulai menulis komposisi musik gereja
  pada awal abad ke-18. Pada tahun 1712, ia menulis komposisi "Stabat
  Mater"[11] yang terkenal itu untuk sebuah gereja di Brescia.
  Sedangkan oratorio[12] pertamanya, "La Vittoria Navale" ditampilkan
  pada Juni 1713 di Vicenza. Ada juga "Magnificat" dan "Beatus vir"
  yang ia kerjakan di masa-masa akhir kebersamaannya dengan Ospedalle
  della Pieta, sesaat sebelum ia memutuskan untuk pindah ke Vienna.

AKHIR KARIER
  Sepanjang kariernya, Vivaldi telah menempati posisi yang terhormat.
  Di antaranya, di Ospedalle della Pieta, ia merupakan "maestro di
  violino" di Ospedalle della Pieta. Pada 1716, ia dipromosikan
  sebagai "maestro de`concerti". Lalu pada 1717, Vivaldi juga menjabat
  sebagai Chamber Capellmeister pada Landgrave Philips van
  Hessen-Darmstadt.

  Setelah kelesuan di bidang ekonomi pada tahun 1740, Vivaldi
  mengundurkan diri dari Ospedalle della Pieta. Ia berencana untuk
  menetap di Vienna di bawah pelindung yang dihormatinya, Charles VI.
  Namun, ia tidak menetap lebih lama di Vienna. Sebab pada 28 Juli
  1741, ia meninggal dunia. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh
  penyakit asmanya yang berkepanjangan, yang terus dideritanya sejak
  muda. Ia dimakamkan secara sangat sederhana, seperti halnya Mozart.

  Beberapa karyanya yang lain:

  Oratorio
  - Moyses Deus Pharaonis, RV 643 - 1714
  - Juditha triumphans devicta Holofernes barbarie, RV 644 -- 1716
  - L`adorazione delli tre re magi al bambino Gesù nella capanna di
    Betlemme, RV 645 -- 1722
  - La vittoria navale predetta dal S Pontefice Pio V Ghisilieri,
    RV 782 -- 1713

  Opera
  - Ottone in villa, RV 729 -- 1713
  - Orlando finto pazzo, RV 727 -- 1714
  - La verità in cimento, RV 739 -- 1720
  - Siroe, re di Persia, RV 735 -- 1727
  - Rosilena ed Oronta, RV 720 -- 1728
  - La fida ninfa, RV 714 -- 1732

  Solo Concerto
  - "La Primavera" (The Four Seasons), op. 8 no. 1, RV 269 -- E Mayor
  - "Il favorito", op. 11 no. 2, RV 277 -- e minor
  - "Il corneto da posta", RV 363 -- B flat Mayor
  - "L`autunno", op. 8 no. 3, RV 293 -- F Mayor

  Catatan
  1. Konserto merupakan komposisi musik untuk permainan instrumen solo
     atau lebih.
  2. Sebelum menjadi pemain biola, Giovanni Battista Vivaldi
     disebutkan pernah menjadi tukang cukur dan tukang roti.
  3. Frederic Delamea merupakan pakar mengenai Vivaldi.
  4. "Opus" merupakan kata Latin yang berarti `kerja`; bentuk jamaknya
     ialah "opera". Dalam dunia musik, lembaran karya para komposer
     selalu diberi angka opus, sesuai dengan urutan publikasinya.
  5. Rumah yatim piatu, khusus anak-anak perempuan dan anak-anak
     miskin. Tapi ada juga yang menyebutkan kalau Ospedalle della
     Pieta merupakan tempat di mana para bangsawan dan selir-selir
     mereka menghabiskan waktu -- kemungkinan sambil mendengarkan
     permainan orkestra Vivaldi dan murid-muridnya.
  6. Aaron Green merupakan pemegang gelar B.A. di bidang musik,
     tergabung dalam Elem Eley, pada Westminster Choir College di
     Princeton, NJ, dan Millicent Daugherty at Music Arts Institute in
     Independence, MO.
  7. Irama musik yang dimainkan dengan riang gembira.
  8. Tempo dalam musik yang dimainkan lambat.
  9. Notasi musik yang juga dimainkan dengan lambat.
  10. Irama musik dengan tempo yang cepat.
  11. Sebuah himne yang merenungkan penderitaan Maria, ibu Yesus,
      selama masa penyaliban. Sejumlah komposer lain seperti Joseph
      Haydn dan Giuseppe Verdi juga pernah menulis komposisi untuk
      himne ini.
  12. "Oratorio" merupakan sebuah komposisi musik yang meliputi
      orkestra, paduan suara, dan penyanyi solo.

Sumber bacaan:

  Baroque Composers and Musicians. Antonio Vivaldi, dalam
    http://www.baroquemusic.org/bqxvivaldi.html.
  Baroque Music Club. Antonio Vivaldi, dalam
    http://www.baroque-music-club.com/vivaldiseasons.html.
  Bawden, John. Gloria -- Antonio Vivaldi (1678 -- 1741), dalam
    http://www.choirs.org.uk/prognotes/Vivaldi%20Gloria.htm.
  Delamea, Frederic. Antonio Vivaldi, dalam
    http://www.goldbergweb.com/en/magazine/composers/2001/12/383.php.
  Green, Aaron. Antonio Vivaldi, dalam
    http://classicalmusic.about.com/od/classicalcomposers/p/vivaldi.htm.
  ____________. Antonio Vivaldi`s Four Seasons: Notes, Historical
    Information, and Sonnets, dalam
    http://classicalmusic.about.com/od/baroqueperiod/ss/fourseasons.htm.
  I Love Vivaldi Club. 2004. The Story of Antonio Vivaldi: Violinist,
    Composer and "The Redhead Priest", dalam
    http://www.apollosfire.org/ILoveVivaldi/story.htm.
  PanaglHolbein, Carl F. Notes on the Place Where Antonio Vivaldi
    Lived and Died in Vienna in 1740/41, dalam
    http://www.austria.org/jul95/info/vivaldi.htm.

+ Tahukah Anda? ______________________________________________________

  "LD" yang merupakan singkatan dari "LDBMDA" muncul di atas partitur
  musik Vivaldi. Rangkaian huruf itu kemungkinan merupakan singkatan
  dari "Laus Deo Beataeque Mariae Deiparae Amen", yang berarti
  `Terpujilah Tuhan, diberkatilah Maria, Bunda Allah, Amin`.

  Sumber: Classical Music About
  URL:
  http://classicalmusic.about.com/od/classicalcomposers/p/vivaldi.htm
______________________________________________________________________
                        Pengasuh: R.S. Kurnia
                Kontributor kali ini: Lanny Kusumawati
  Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
             Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
                     Copyright(c) BIO-KRISTI 2007
                  YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa
                      http://katalog.sabda.org/
                    Rekening: BCA Pasar Legi Solo
_________________No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati_________________

Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti    : < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi     : < staf-bio-kristi(at)sabda.org >
Alamat situs       : http://biokristi.sabda.org/
Arsip Bio-Kristi   : http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi

____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org