|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/50 |
|
Bio-Kristi edisi 50 (15-6-2010)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
______________________Edisi 050, Juni 2010___________________________
Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: Johann Heinrich Bullinger: Memperjuangkan Gerakan
Reformasi Sebagai Penerus Zwingli
- Karya: Martin Rinckart: PEnulis Himne Kristen
- Tahukah Anda: Himne Martin Rinckart yang Mendunia
- Sisipan: Publikasi e-Konsel
+ Pengantar __________________________________________________________
Salam sejahtera,
Pengampunan dosa diberikan Allah kepada manusia dengan cuma-cuma,
hal ini tidak lain karena Dia begitu mengasihi kita yang berdosa.
Sekaya apa pun manusia tidak akan sanggup mengupayakan pengampunan.
Belajar dari kebenaran yang ditulis oleh para reformator sebelumnya,
Bullinger bertekad untuk memperjuangkan gerakan reformasi di
negaranya. Demi menegakkan pembaruan gereja, dia mengerahkan segala
daya dan upaya hingga tutup usianya.
Tidak ketinggalan kami pun menampilkan tokoh yang memberi kontribusi
di dunia pujian. Anda dapat menyimaknya dalam kolom Karya dan
Tahukah Anda yang memberikan informasi ringkas tentang Martin
Rinckart. Bagi Anda yang memerlukan bantuan konseling dan
membutuhkan bahan-bahan seputar konseling, Anda dapat menjadi
pelanggan e-Konsel dan menikmati manfaat yang diberikan. Tidak sabar
membaca? Silakan saja!
Pimpinan Redaksi Bio-Kristi,
Sri Setyawati
< setya@in-christ.net >
http://biokristi.sabda.org
http://fb.sabda.org/biokristi
______________________________________________________________________
Tak seorang pun bisa adil untuk menilai atau mengutuk orang lain,
sebab tak seorang pun benar-benar tahu mengenai orang lain.
Tak seorang pun mampu mengadili orang lain,
sebab tak seorang pun tahu mengenai dirinya sendiri.
Sir Thomas Browne -- Penulis Inggris, Dokter
+ Riwayat_____________________________________________________________
1832 -- 1833 Teolog
JOHANN HEINRICH BULLINGER:
MEMPERJUANGKAN GERAKAN REFORMASI SEBAGAI PENERUS ZWINGLI
Johann Heinrich Bullinger adalah murid, sahabat, dan pengganti
Zwingli dalam usaha pembaharuan gereja di Zurich, Swiss. Ia adalah
seorang yang bijaksana, sabar, tabah, dan mengerti keadaan orang
lain. Di bawah pimpinannya, pembaharuan gereja yang telah dimulai
Zwingli di Zurich berlangsung sebagaimana yang diharapkan.
Johann adalah anak ke-5 dari Heinrich Bullinger, seorang pendeta
yang menikah di Bremgarten. Ibunya bernama Anna Widerkehr. Ia
dilahirkan 18 Juli 1504 di Bremgarten, dekat Zurich, Swiss.
Ayahnya ingin dia menjadi seorang sarjana yang baik. Oleh karena
itu, Johann dikirim untuk belajar di sebuah sekolah di Emmerich.
Setelah itu Bullinger belajar lagi pada Kolese Bursa Montis di
Cologne, pada tahun 1519. Di sana ia mendalami Teologi Skolastik
sambil mempelajari Perjanjian Baru dan Patristik secara otodidak.
Studi tersebut, ditambah dengan membaca tulisan-tulisan Luther serta
karangan Melanchthon, "Loci Communies", mengantarkannya kepada rasa
tertarik kepada gerakan reformasi.
Pada tahun 1520 ia meraih gelar sarjana muda dan 2 tahun berikutnya
Bullinger menjadi sarjana. Ia terus belajar di Bremgarten hingga ia
diundang untuk memberikan kuliah di biara Cistersian di Kappel
mengenai Melanchthon. Kepala biaranya, Wolfgang Joner cenderung
kepada pembaharuan gereja. Pada tahun 1527, untuk pertama kalinya,
Bullinger mendengar tentang Zwingli dan kemudian tahun 1528 ia
menemani Wolfgang Joner dalam perdebatan di Bern. Pada tahun 1528
Bullinger menjadi pendeta di Hausen dan pada tahun berikutnya
berpindah ke Bremgarten.
Pada tahun 1529 pula Bullinger menyatakan diri beralih ke reformasi.
Peralihan tersebut dikukuhkannya dengan akta pernikahannya dengan
seorang mantan biarawati yang bernama Anna Adlischweiler. Dari
pernikahan ini mereka memperoleh sebelas anak.
Sesudah kerusuhan di Kappel berakhir maka Bullinger pindah [dari
Bremgarten] ke Zurich. Dewan kota secara aklamasi memilihnya sebagai
pendeta di Grossmünster pada tanggal 9 Desember 1531. Di sini ia
memikul tugas yang berat sekali. Waktunya banyak disita untuk
berkhotbah dan menampung para pelarian utusan Injil yang dikejar
oleh pemerintah Perancis, yang tidak menyukai pembaharuan gereja. Ia
meminta kepada raja Perancis untuk melindungi kaum Huguenot di
Perancis dan golongan Waldensian.
Bullinger menulis banyak tulisan seperti: "Lima Puluh Khotbah
tentang Ajaran Kristen" dan "Mengenai Kesempurnaan Kristen" yang
dipersembahkannya untuk Hendrik II, raja Perancis. Selain itu ia
juga menulis "Sejarah Reformasi hingga 1535" yang menjadi sumber
utama bagi penulisan sejarah gereja modern. Karyanya yang monumental
adalah "Confessio Helvetica prior" (Pengakuan Iman Helvetia I), pada
tahun 1536, yang diterima oleh gereja-gereja di Swiss dan Jerman.
Demikian juga dengan "Confessio Helvetica posterior" (Pengakuan Iman
Helvetia II) adalah buah karyanya yang kemudian, setelah diubah di
sana-sini, pada tahun 1566 diterima oleh gereja-gereja reformasi di
Swiss, Skotlandia, Polandia, dan Hongaria.
Pekerjaan pembaharuan gereja itu sangat melelahkannya. Baginya tidak
ada waktu untuk beristirahat dengan baik. Itulah sebabnya
kesehatannya selalu terganggu. Dalam sebuah suratnya kepada seorang
temannya, ia mengungkapkan kesibukannya sebagai berikut: "Saya
sangat tenggelam di dalam kesibukan raksasa dan merasa sangat lelah
sehingga saya meminta kepada Tuhan Allah untuk memberikan kepadaku
suatu istirahat, jikalau hal itu tidak berlawanan dengan kehendak-
Nya." Bullinger meninggal dikelilingi oleh sahabat-sahabatnya dan
anak-anaknya, pada tanggal 17 September 1575.
Pandangan teologis Bullinger dalam hal-hal tertentu lebih mendalam
daripada Zwingli. Mengenai Perjamuan Kudus, Bullinger berpendapat
bahwa kita harus meyakini suatu misteri dalam Perjamuan Kudus. Roti
yang digunakan bukanlah roti biasa melainkan roti yang mulia, suci,
roti sakramental, jaminan rohani kehadiran yang sungguh dari Kristus
bagi orang percaya. Dalam Perjamuan Kudus, tubuh Kristus yang ada di
surga itu dilihat oleh mata jiwa orang percaya. Sebagaimana matahari
ada di langit, namun sebenarnya hadir di bumi dengan terang dan
kehangatan panasnya, demikian juga Kristus yang duduk di surga hadir
dalam Perjamuan Kudus, begitulah perumpamaan Bullinger.
Dalam sikapnya mengenai hubungan gereja dengan negara, ia lebih
keras daripada Zwingli. Ia tidak menghendaki campur tangan negara
dalam urusan-urusan gerejawi. Demikianlah Bullinger tidak mau
memakai tangan negara untuk membawa orang kepada gerakan reformasi.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja
Judul artikel: Bullinger, Johann Heinrich
Penulis: Drs. F.D. Wellem, M.Th.
Penerbit: PT. BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999
Halaman: 57 -- 59
_____________________________________________________________________
Kunjungi Facebook Bio-Kristi di: http://fb.sabda.org/biokristi
+ Karya ______________________________________________________________
1586 1649 Seniman Kristen
MARTIN RINCKART: PENULIS HIMNE KRISTEN
Dirangkum oleh: Sri Setyawati
Martin Rinckart lahir tanggal 23 April 1586 dan meninggal tanggal 8
Desember 1649. Ia adalah seorang pendeta dan penulis himne dari
Jerman. Ia dilahirkan di dalam keluarga pengrajin logam yang miskin.
Meski begitu, ia mendapat pendidikan yang layak. Ia kuliah di
Leipzig dan pernah menjadi diaken di Eisleben (1611) dan wakil uskup
gereja Anglikan di Eilenburg (1617), tempat ia dilahirkan dan
meninggal. Rinckart melayani di sana ketika berlangsung Perang 30
Tahun (1618 -- 1648) dan penyakit sampar mewabah pada awal tahun
1637. Tahun itu Eilenburg dipadati oleh para pengungsi yang
menderita epidemi dan kelaparan. Saat itu ada empat hamba Tuhan di
Eilenburg. Salah seorang di antaranya meninggalkan kota untuk
menyelamatkan diri ke tempat yang lebih terlindung dan tidak dapat
dibujuk untuk kembali. Pendeta Rinckart memimpin upacara penguburan
kedua temannya yang lain. Sebagai satu-satunya pendeta yang masih
hidup, dia sering diminta untuk melayani upacara penguburan 40
hingga 50 orang setiap hari -- total mencapai sekitar 4.480. Pada
bulan Mei pada tahun yang sama, istrinya meninggal dunia. Menjelang
akhir tahun itu, para pengungsi dikuburkan secara massal tanpa
upacara pemakaman.
Pengabdian Rinckart untuk merawat jemaatnya melewati pencobaan
Perang 30 Tahun telah dicatat dalam sejarah. Karya literatur
Rinckart yang pertama berupa naskah drama, berjudul "Der Eislebische
Ritter" (1613) yang menceritakan tentang kemenangan Luther
mengalahkan para pemuka agama yang lain, Paus and Calvin. Ketiganya
digambarkan sebagai ksatria yang memperselisihkan warisan. Rinckart
juga menulis beberapa koleksi himne tentang ketaatan yang menyentuh
hati termasuk "Nun danket alle Gott" [Kidung Jemaat 287/Buku Ende 4]
yang terkenal di seluruh dunia. Puisi ini kemudian diambil Johann
Cruger untuk dijadikan syair lagu (tahun 1647) dan diterjemahkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Catherine Winkworth pada abad ke-19.
(t/Setya)
Dirangkum dari berbagai sumber:
1. Nama artikel: Martin Rinkart
Nama situs: Wikipedia
Penulis: Kontributor Wikipedia
Tanggal revisi terakhir: 14 November 2009
Tanggal akses: 17 Maret 2010
Alamat URL: http://en.wikipedia.org?oldid=325907083
2. Nama artikel: Martin Rinckart
Nama buku: The Oxford Companion to German Literature
Penerbit: Oxford University Press, 1976, 1986, 1997, 2005
Nama situs: Answers.com
Tanggal akses: 17 Maret 2010
Alamat URL: http://www.answers.com/topic/martin-rinckart
3. Judul artikel: Dengan Hati, Mulut, Tangan
Judul buku: Kepakkan Sayapmu!
Penulis: Purnawan Kristanto
Penerbit: MANNA Meddia Publishing, Surabaya 2008
Halaman: 56 -- 57
______________________________________________________________________
Kunjungi Facebook Bio-Kristi di: http://fb.sabda.org/biokristi
+ Tahukah Anda________________________________________________________
HIMNE MARTIN RINCKART YANG MENDUNIA
Martin Rinckart, hamba Tuhan yang sering melayani pelayanan upacara
pemakaman itu, layak kita kagumi. Di tengah situasi yang sangat
memprihatinkan selama terjadi wabah sampar dia sempat menulis puisi
ucapan syukur. Puisi itu selanjutnya dijadikan syair lagu dan diberi
judul "Nun danket alle Got". Beberapa waktu berikutnya Yayasan Musik
Gereja pun menggunakannya dalam Kidung Jemaat [KJ 287].
Lirik lagu tersebut berbunyi:
Sekarang bersyukur, hai hati, mulut, tangan!
Sempurna dan besar segala karya Tuhan!
Dib`ri-Nya kita pun anug`rah dan berkat
Yang tak terbilang t`rus, semula dan tetap.
Syair itu mengajak kita semua untuk tetap bersyukur dengan segenap
hati dan jiwa, baik dalam suka maupun duka.
Diringkas dan disunting seperlunya dari:
Judul Buku: Kepakkan Sayapmu!
Judul Artikel: Dengan Hati, Mulut, Tangan
Penulis: Purnawan Kristanto
Penerbit: MANNA Meddia Publishing, Surabaya 2008
Halaman: 56 -- 57
+ Sisipan_____________________________________________________________
PUBLIKASI e-KONSEL
Keberadaan kita sebagai seorang pribadi jelas tidak akan lepas dari
segala permasalahan hidup, baik dengan diri sendiri, keluarga,
teman, dan relasi-relasi lain. Keterbatasan kapasitaslah yang
mendorong kita untuk mencari dukungan dari teman dekat, hamba Tuhan,
atau konselor yang akan membantu mengatasi masalah kita. Menjawab
kebutuhan tersebut, Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) menerbitkan
publikasi e-Konsel yang memberikan bekal kepada para konselor
Kristen, hamba Tuhan, atau orang-orang Kristen awam yang ingin
terlibat dalam pelayanan konseling.
Publikasi diterbitkan secara rutin setiap tanggal 1 dan 15 tiap
bulan. Sajiannya terdiri dari artikel, renungan, tanya jawab, tip-
tip, dan informasi lainnya seputar pelayanan konseling ditinjau dari
sudut pandang Kristen. Jika saat ini Anda telah mengambil bagian
atau terpanggil untuk melayani dalam bidang konseling, tidak salah
jika publikasi e-Konsel menjadi salah satu sarana untuk
memperlengkapi pelayanan Anda.
Untuk berlangganan, Anda tinggal mengirimkan email kosong ke:
==> < subscribe-i-kan-konsel(at)hub.xc.org >
Atau Anda juga bisa melihat situsnya di:
==> http://c3i.sabda.org
Kiranya kita bisa menjadi berkat bagi orang lain dengan membantu
jiwa-jiwa yang membutuhkan seperti yang Kristus kehendaki.
"Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus."
(Galatia 6:2)
______________________________________________________________________
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
Blog SABDA: http://blog.sabda.org
Fan Page Bio-Kristi di Facebook : http://fb.sabda.org/biokristi
Twitter Bio-Kristi: http://twitter.com/sabdabiokristi
______________________________________________________________________
Pimpinan redaksi: Sri Setyawati
Staf redaksi: Kusuma Negara
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2010 / YLSA -- http://www.ylsa.org
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |