|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/23 |
|
Bio-Kristi edisi 23 (12-5-2008)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 023, Mei 2008__________________________
Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat: Biografi Jean Piaget
- Karya: Filsuf Kristen: Francis Schaeffer dan L`Abri (1912 -- 1984)
- Tahukah Anda?
- Sisipan: - Kesegaran Dobel Porsi dalam E-Humor
- Dari Redaksi
+ Pengantar __________________________________________________________
Salam sejahtera,
Dalam edisi kali ini, Redaksi Bio-Kristi menghadirkan biografi tokoh
dalam bidang Psikologi Perkembangan dan Pendidikan, Jean Piaget, dan
seorang filsuf dan teolog, Francis Schaeffer. Mengupas riwayat Jean
Piaget, mengingatkan kami kepada pembaca yang sedang mengasuh dan
mendidik anak. Jean Piaget telah berjasa dalam mengembangkan dan
membagikan teori Psikologi Perkembangan bagi guru dan orang tua,
terutama dalam hal pendekatan yang efektif bagi peningkatan
intelegensi anak-anak.
Dalam Karya, kita memiliki Francis Scaheffer, hamba Tuhan yang
berpengaruh pada zamannya. Tokoh ini memberikan inspirasi kepada
kita yang sedang menghadapi ketidaktentuan dan masalah-masalah
global hari ini. Kita akan menengok beberapa prinsip Francis
Schaeffer, seorang teolog yang telah merintis penyelesaian
masalah-masalah global dengan sudut pandang teologis atau dengan
cara Allah. Francis Schaeffer dianggap memberikan pengaruh besar
terhadap sejumlah isu global pertengahan abad ke-20 lalu, seperti
isu-isu ekologi, gereja, dan kemurnian doktrin, aborsi, eutanasia,
perang dan damai, dan hak-hak warga negara.
Apakah Anda juga siap memberikan perubahan di mana saja Anda berada?
Semoga sajian tentang kedua tokoh tersebut semakin memberkati Anda.
Selamat membaca dan Tuhan Yesus memberkati.
Staf Redaksi Bio-Kristi,
Riwon Alfrey
+ Riwayat_____________________________________________________________
1896 -- 1980, Psikolog, Tokoh Pendidikan
BIOGRAFI JEAN PIAGET
Jean Piaget, seorang psikolog dan pendidik berkebangsaan Swiss,
terkenal karena teori pembelajaran berdasarkan tahap yang
berbeda-beda dalam perkembangan intelegensi anak.
NATURALIS MUDA
Jean Piaget lahir pada 9 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss. Ia adalah
anak seorang sejarawan. Masa kanak-kanak Jean Piaget banyak
dipengaruhi oleh apa yang ia lihat pada ayahnya, seorang pria yang
berdedikasi pada penelitian dan pekerjaannya. Karenanya, sejak
kanak-kanak dia sangat suka belajar, terutama dalam hal ilmu
pengetahuan alam. Saat dia berumur sebelas tahun, tulisannya tentang
burung gereja "albino` (memiliki kulit yang benar-benar pucat atau
terang) yang langka, diterbitkan -- yang pertama dari ratusan
artikel dan lebih dari lima puluh buku. Beberapa kali, saat
memberikan karyanya untuk diterbitkan dalam berbagai redaksi
majalah, Piaget dipaksa untuk merahasiakan usianya yang masih muda.
Banyak editor menganggap penulis muda tidak memiliki kredibilitas.
Apa yang dilakukannya untuk membantu mengategorikan koleksi museum
zoologi Neuchatel, menginspirasi penelitiannya terhadap
kerang-kerangan. Salah satu artikelnya, yang ia tulis saat berumur
lima belas tahun, membuatnya ditawari sebuah pekerjaan di museum
zoologi di Jenewa, Swiss; ia menolak tawaran itu untuk melanjutkan
pendidikannya. Ia menyelesaikan pendidikan ilmu pengetahuan alam di
Universitas Neuchatel pada 1916 dan mendapat gelar doktoral untuk
penelitian atas kerang-kerangan pada 1918.
KARIER AWAL
Ayah angkat Piaget mengenalkannya pada filsafat (penelusuran
terhadap pengetahuan). Biologi (studi terhadap makhluk hidup)
kemudian digabungkan dengan epistemologi (studi pengetahuan),
keduanya mendasari teori pembelajarannya di kemudian hari. Bekerja
di dua laboratorium psikologi di Zurich, Swiss, membuatnya mengenal
psikoanalisis (studi proses kejiwaan). Di Paris, tepatnya di
Soborne, ia mempelajari psikologi abnormal (studi penyakit jiwa),
logika, dan epistemologi. Dan pada 1920, dengan Théodore Simon di
Laboratorium Binet, ia mengembangkan tes pemikiran yang telah
distandarisasi (tes universal).
Setelah tahun 1921, Jean menjadi direktur penelitian, asisten
direktur, dan kemudian wakil direktur di Jean Jacques Rousseau
Institute (Institut Jean Jacques Rousseau), yang kemudian menjadi
bagian Geneva University (Universitas Jenewa), di mana ia menjadi
profesor sejarah dalam bidang pemikiran ilmiah (1929-1939). Dia juga
mengajar di universitas-universitas Paris, Lausanne dan Neuchatel.
Dia menjadi ketua International Bureau of Education (Biro Pendidikan
Internasional) dan adalah duta United Nations Economic and
Scientific Committee (UNESCO) Swiss.
STUDI ANAK-ANAK
Piaget menemukan empat tahap pertumbuhan mental saat mempelajari
anak-anak, terutama anaknya sendiri: tahap motor-sensoris, dari
lahir hingga usia 2 tahun, saat struktur mental terfokus pada objek
konkrit (nyata); tahap praoperasional, usia 2 -- 7 tahun, saat
anak-anak belajar simbol-simbol dalam bahasa, khayalan, permainan,
dan mimpi; tahap operasional konkret, usia 7 -- 11 tahun, saat
anak-anak menguasai klasifikasi, relasi, angka, dan cara pikir
(mengambil kesimpulan) tentang mereka; terakhir adalah tahap
operasional formal, sejak usia 11 tahun, saat mereka mulai menguasai
pemikiran independen dan pemikiran orang lain.
Piaget percaya bahwa pemahaman anak-anak setidaknya melalui tiga
tahap pertama yang berbeda dari orang dewasa, yaitu didasarkan pada
keaktifan mereka menjelajahi lingkungan daripada pemahaman bahasa.
Pada tahap-tahap ini, anak-anak secara alami belajar tanpa
dimotivasi hukuman atau hadiah. Piaget melihat sifat dasar
(keturunan atau karakteristik yang diturunkan oleh orang tua) dan
pemeliharaan (lingkungan) sangat berhubungan dan sama-sama penting.
Dia menemukan bahwa gagasan-gagasan anak-anak tentang alam tidak
diturunkan dari orang tua atau pun dipelajari, namun terbentuk dari
struktur dan pengalaman mental mereka. Pertumbuhan mental terjadi
karena integrasi, atau mempelajari gagasan-gagasan yang lebih berat
dengan menyerap gagasan-gagasan yang lebih mudah dipahami, dengan
pergantian, atau menggantikan penjelasan awal tentang suatu kejadian
atau ide, dengan penjelasan yang lebih masuk akal. Anak-anak belajar
pada tahap spiral pemahaman yang menuju ke atas, yang disertai oleh
masalah yang sama pada setiap tahap. Namun demikian, semakin naik
tahap tersebut, semakin menyeluruh pula penyelesaian dari masalah
tersebut.
Psikolog Harvard, Jerome Bruner (1915), dan psikolog lainnya
memerkenalkan gagasan Jean kepada Amerika Serikat sekitar tahun
1956, setelah buku-bukunya diterjemahkan dalam bahasa Inggris.
Tujuan pendidikan Amerika pada akhir 1950-an yang adalah untuk
mendidik anak tentang bagaimana berpikir, timbul karena gagasan
Piaget. Teorinya mengenai tahap perubahan pemikiran dan kedewasaan
anak berasal dari percobaan-percobaan dengan anak-anak. Gagasan itu
juga sering digunakan dalam teori respons-stimulus (membuat senang
untuk mendapatkan tanggapan) oleh para psikolog behavioris (psikolog
yang mempelajari tingkah laku) yang meneliti cara binatang
mempelajari sesuatu.
Teori Piaget terus berkembang selama bertahun-tahun. Banyak
penjelasan lain diungkapkan dan percobaan lain dilakukan, namun
semuanya itu tidak mengubah dasar pemikiran dari teorinya.
PENGHARGAAN DAN PENINGGALAN
Piaget menerima gelar kehormatan dari Univeristas Oxford dan Harvard
dan memukau banyak peserta konferensi tentang perkembangan dan cara
belajar anak. Namun demikian, ia tetap rendah hati dan memilih untuk
menghindari sorotan publik. Gaya hidup seperti itu memampukannya
untuk lebih lagi mengembangkan teorinya.
Piaget disiplin dalam melakukan pekerjaan sesuai jadwal pribadinya.
Ia bangun pagi pukul empat dan menulis setidaknya empat tulisan yang
dapat dipublikasikan sebelum mengajar dan menghadiri rapat-rapat.
Setelah makan siang, ia akan berjalan-jalan dan merenungkan apa yang
menjadi minatnya. "Saya selalu suka memikirkan suatu masalah sebelum
membaca sesuatu tentang masalah itu," katanya. Ia banyak membaca
sebelum tidur. Setiap musim panas, ia berlibur di pegunungan Alpine,
Eropa, dan menulis banyak karya.
Piaget meninggal pada 17 September 1980 di Jenewa, Swiss, dan
digadang oleh New York Times sebagai seorang figur yang teorinya
"membebaskan dan revolusioner", sama dengan teori Sigmund Freud
tentang tahap kehidupan emosional manusia. Banyak orang mengklaimnya
sebagai salah satu pemikir ilmiah paling kreatif di Swiss. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Notablebiographies
Judul asli artikel: Jean Piaget Biography
Penulis: Tidak dicantumkan
Alamat URL: http://www.notablebiographies.com/Pe-Pu/Piaget-Jean.html
______________________________________________________________________
Pendidikan adalah penjaga keselamatan yang lebih baik bagi kebebasan
daripada sebuah angkatan bersenjata.
Edward Everett -- Politisi
+ Karya ______________________________________________________________
1912 -- 1984 Filsuf, Teolog
FILSUF KRISTEN: FRANCIS SCHAEFFER DAN L`ABRI (1912 -- 1984)
Diringkas oleh: Riwon Alfrey
MASA BELAJAR
Francis Schaeffer (1912 -- 1984) lahir di Philadelphia,
Pennsylvania. Meskipun lahir dalam keluarga Kristen, namun ia tidak
dididik secara Kristen. Francis Schaeffer memilih menghadiri gereja
Presbiterian Liberal sebagai tempat ibadahnya. Pada masa sekolah
menengah, ia pun menjadi seorang agnostik (orang yang berpandangan
bahwa kebenaran tertinggi tidak dapat diketahui dan mungkin tidak
akan dapat diketahui -- red.). Schaeffer banyak membaca buku
filsafat dan membaca Alkitab. Karena itu, akhirnya ia percaya bahwa
Alkitab adalah satu-satunya jawaban yang memadai bagi
pertanyaan-pertanyaan dasar dalam hidupnya.
Pada tahun 1930, dalam usia 18 tahun, Schaeffer bertobat. Hidupnya
berubah secara drastis. Ia meninggalkan sekolah dagang dan memasuki
perguruan tinggi. Tahun 1931, ia mulai kuliah di Hampden-Sidney
College, Virginia. Tahun 1935, ia lulus dengan predikat "magna cum
laude" dan merupakan mahasiswa Kristen yang paling menonjol di
kelasnya.
Pada masa itu sedang terjadi pertentangan antara golongan modernis
dan fundamentalis dalam gereja Protestan Amerika. Gereja
Presbiterian Utara, denominasi Schaeffer, terpecah dan golongan
teologi liberal mengambil alih kepemimpinan denominasinya. Puncaknya
adalah ketika diadakan ceramah dan perdebatan tentang "mengapa
Alkitab bukan firman Allah dan mengapa Yesus bukan Anak Allah".
Dalam perdebatan tersebut, Schaeffer membela pandangan golongan
ortodoks Kristen. Bersamanya ada seorang wanita, Edith Seville,
yang memberikan pembelaan alkitabiah dan J. Gresham Machen, seorang
pakar injili. Pada tahun 1935, Schaeffer menikah dengan Edith
Seville. Kehidupan mereka selama 49 tahun dicirikan dengan pembelaan
terhadap iman Kristen.
Pada tahun 1935, Schaeffer mulai kuliah di Westminster Theological
Seminary sebagai persiapan memasuki bidang pelayanan. Di sini ia
belajar di bawah bimbingan J. Gresham Machen dan Cornelius Van Til.
Pada tahun 1936, krisis teologi Gereja Presbiterian Utara berujung
pada perpisahan antara golongan konservatif dan golongan modernis.
Schaeffer merupakan salah seorang yang memisahkan diri.
PELAYANAN PASTORAL
Pada tahun 1938, Schaeffer memulai tugas kependetaan di Gereja
Presbiterian Perjanjian di Grove City, Pennsylvania. Tiga tahun
kemudian dipilih sebagai moderator The Great Lake Presbitery dari
Gereja Presbiterian Alkitab, Chester, Pennsylvania; sekaligus
sebagai pendeta di sana.
Pengalaman pelayanan pastoral Schaeffer membentuk pola kerja dalam
hidupnya. Ia telah belajar bahwa apa pun tingkatan kehidupan
seseorang, orang akan mengajukan pertanyaan dasar yang sama.
Schaeffer mencoba menyajikan kebenaran dalam istilah-istilah yang
dapat dimengerti semua anggota jemaatnya, apakah mereka itu dari
kalangan pekerja atau dari golongan intelektual. Pada tahun 1943,
Schaeffer dipanggil ke Gereja Presbiterian Alkitab di St. Lois,
Missouri. Di sinilah ia melayani kaum muda yang akhirnya berkembang
menjadi pelayanan kaum muda internasional.
Pada tahun 1947, selama pemulihan akibat Perang Dunia II, Schaeffer
memperoleh cuti istimewa untuk mengadakan perjalanan ke Eropa.
Selama di sana, ia mengamati keperluan rohani gereja yang
memprihatinkan. Schaeffer merasa terpanggil untuk melayani di Eropa.
Tahun 1948, Schaeffer dan keluarganya pindah ke Lausanne, Swiss,
mendirikan badan penginjilan bagi anak-anak, Children for Christ. Di
Eropa, Schaeffer terus berkhotbah melawan liberalisme dan aliran
eksistensialisme.
KRISIS ROHANI
Tahun 1951, Schaeffer menghadapi krisis rohani. Di satu sisi, ia
"merasakan beban yang kuat untuk memertahankan kekristenannya,
tetapi di sisi lain, ia melihat kekristenan tidak banyak mengalami
kemajuan". Masalah itu terkuak karena dua hal. Pertama, kehidupan
kekristenan di kalangan ortodoks tidak terlihat jelas. Kedua, iman
pribadinya bukanlah suatu pengalaman yang hidup dan penuh sukacita
seperti sebelumnya.
Setelah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari Alkitab dan
perenungan, ia berkesimpulan: "Sementara saya merenungkan kembali
alasan mengapa saya menjadi orang Kristen, saya melihat kembali
bahwa ada banyak alasan yang memadai untuk mengetahui bahwa Allah
Yang Maha Kuasa yang bersifat pribadi benar-benar ada dan bahwa
kekristenan itu benar."
L`ABRI
Pada tahun 1954, keluarga Schaeffer mengubah vila mereka menjadi
sebuah tempat perlindungan orang-orang yang mencari pertolongan.
Pada prinsipnya, pelayanan mereka (1) tidak akan meminta uang,
tetapi lebih senang bila masalah mereka hanya diketahui Allah saja;
(2) tidak akan melatih staf, tetapi tergantung sepenuhnya kepada
Allah yang akan mengutus orang yang tepat bagi mereka; (3) hanya
akan membuat rencana jangka pendek mengikuti pimpinan Allah; dan (4)
tidak akan memublikasikan diri, tetapi percaya bahwa Allah akan
mengirim mereka yang sedang dalam keperluan.
Pada tahun 1955, krisis besar mengancam pelayanan ini. Pemerintah
setempat memutuskan bahwa izin tinggal bagi orang asing akan
ditangguhkan. Tetapi Schaeffer percaya bahwa Allah menghendakinya
untuk berada di Swiss. Ia membeli sebuah rumah, Vila les Melezes, di
Huemoz. Akhirnya, izin untuk tinggal di Swiss diberikan oleh
pemerintah federal dan pelayanan L`Abri dimulai. L`Abri menjadi
sebuah "tempat perlindungan" bagi ribuan orang. Di vila tersebut,
orang-orang dari pelbagai kalangan datang untuk mendengar Injil dan
pengajaran.
APOLOGETIKA DAN KRITIK KULTURAL
Dalam Apologetika, Schaeffer membagikan aspek-aspek pengajaran
Cornelius Van Til, terutama tentang praduga dan pemikiran religius.
Argumentasinya adalah bahwa filsafat bukanlah suatu fungsi akademik
yang terpisah, tetapi bahwa setiap orang memunyai pandangan hidup
masing-masing. Dengan mendorong para penanya untuk mengikuti dengan
saksama implikasi dari praduga religius mereka, ia memaksa mereka
untuk menghadapi sudut pandang dunia yang dipegang mereka. Kritikan
Schaeffer melacak adanya suatu perbedaan yang semakin mencolok dalam
sejarah pemikiran Barat antara dunia empiris dan dunia yang dikenal,
dan antara dunia metafisik dan yang dipertahankan dengan iman. Ia
berargumentasi bahwa manusia modern telah terlibat dalam "suatu
loncatan iman" untuk memersatukan keduanya, oleh karena itu mereka
telah meninggalkan akal sehat dan menyangkal "kemanusiaannya". Ia
berkata bahwa perlunya kekristenan yang alkitabiah sebagai suatu
jawaban yang memadai terhadap persoalan-persoalan yang muncul
sebagai akibat dari kenyataan kepribadian manusia dan sifat dunia
eksternal -- dan kegagalan filsafat ateistik humanisme dalam
memberikan jawaban yang memuaskan.
Kebanyakan dari pemikiran Schaeffer yang kemudian muncul dari
desakannya pada alam semesta pribadi di mana pria dan wanita hidup,
yang diciptakan dalam gambar Allah yang berpribadi. Ia mengklaim
bahwa "sejarah sedang menuju ke suatu tempat" dan bahwa eksistensi
dari Allah yang berpribadi memberikan arti bagi ruang dan waktu.
Misalnya, analisis kulturalnya termasuk perhatian penuh terhadap
seni. Schaeffer tidak pernah merumuskan suatu filsafat seni, tetapi
mengajarkan sebuah doktrin kreativitas yang kuat. Schaeffer merasa
bertanggung jawab dalam sektor-sektor penginjilan yang kuat karena
suatu kesadaran baru bahwa seni dan ketertiban kultural itu sesuatu
yang sah dan sebagai bidang yang dapat dimasuki oleh orang Kristen.
PELAYANAN YANG MAKIN MELUAS
Dalam perkembangan selanjutnya, pengajaran Schaeffer lebih bersifat
sosiologis dan politis. Dia melontarkan serangkaian analisis tentang
subjek besar, seperti ekologi, gereja, kemurnian doktrin, aborsi,
eutanasia, perang dan damai, dan hak warga negara. Dia juga menulis
banyak buku yang diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
Pelayanannya terus berkembang ditandai dengan semakin seringnya
undangan untuk menjadi pembicara seminar. Pada tahun 1974, ia
menghadiri Kongres Penginjilan Dunia di Lausanne. Pembelaannya yang
tanpa kompromi bahwa Alkitab tak mungkin salah -- "batas air yang
membelah" -- dan kritikannya terhadap golongan injili kontemporer
membuatnya sering menjadi tokoh kontroversial. Pelayanannya semakin
meluas dengan mulai membuat film, terutama ketika membut film yang
kedua. Film yang berjudul "Whatever Happened to the Human Race?"
(1979) tersebut menarik perhatian para dokter dan membuka kesempatan
untuk mendiskusikan aborsi dan topik-topik terkait.
PENGARUH PASTORAL DAN GEREJA
Inti pelayanan pastoral Schaeffer ialah belas kasihan pribadi yang
disertai dengan sistem apologetika seutuhnya. Caranya adalah
mendengarkan keluhan orang secara saksama dan simpatik. Ia disiapkan
untuk "menghapus air mata yang sesungguhnya" bagi orang-orang yang
dilukai oleh masalah-masalah kontemporer dan bagi masyarakat yang
terhilang dan terjebak untuk melakukan aborsi.
Menurutnya, prapenginjilan diperlukan sebagai persiapan bagi
seseorang untuk menerima Injil, dan hanya dengan mendengarkan
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, seseorang dapat memberikan
jawaban yang tepat. Para pakar atau orang yang buta huruf pun harus
menjalani rute pertobatan yang sama dengan iman dalam karya Allah di
dalam Kristus. Prapenginjilan ialah membawa orang-orang untuk
mengenal kebutuhan tersebut.
Walau pernah mengalami iklim perpecahan gereja, namun Schaeffer
tidak pernah berhenti membina kemurnian gereja, dan dalam akhir masa
hidupnya, ia tetap mengkritik penginjilan kontemporer. Pengalaman
denominasinya bahkan menimbulkan krisis rohani yang berat bagi
dirinya. Dia mendokumentasikannya dalam "True Spirituality" dan
tulisan lainnya. Surat-suratnya pada masa itu memerlihatkan suatu
kesadaran akan banyak kesalahan yang dilakukan oleh para pemecah dan
semakin kuatnya kenyataan rohani dalam hidupnya. Ia membimbing
rekan-rekannya yang ikut memisahkan diri untuk memerlihatkan kasih
dan juga membela kebenaran. Ia juga memasuki suatu pengertian baru
tentang hubungan antara berjuang untuk memertahankan iman dan
dipimpin Roh Kudus. Schaeffer banyak mempengaruhi perkembangan
gereja-gereja Presbiterian konservatif di Amerika.
PRESTASI SCHAEFFER
Tema utama karya Schaeffer adalah "ketuhanan Kristus dalam totalitas
kehidupan". Baginya, hidup tidak dapat dibagi menjadi suatu bagian
"rohani" dan bagian "bukan rohani". Jika Yesus Kristus benar-benar
Tuhan, Ia harus menjadi Tuhan dari segala hal, dalam segala bidang.
Jika pada awalnya, dari L`Abri, Schaeffer menekankan ketuhanan
Kristus secara intelektual dan seni. Namun, karena kemerosotan
kultur Barat, ia kemudian mengarahkan keprihatinannya ke arah
ketuhanan Kristus atas isu-isu sosial.
Schaeffer telah menolong ribuan orang mencari Yesus Kristus sebagai
Juru Selamat dan Tuhan dari kehidupan. Banyak yang telah menjadi
para pemimpin intelektual dan seniman yang berhasil. Selain itu,
ribuan anak yang belum dilahirkan telah diselamatkan sebagai respons
terhadap aktivitasnya yang mendukung kehidupan.
Diringkas dari:
Nama majalah: Sahabat Gembala, Edisi Mei 1991
Judul artikel: Francis Schaeffer dan L`Abri (1912 -- 1984)
Penulis: Tidak dicantumkan
Halaman: 40 -- 47
+ Tahukah Anda? ______________________________________________________
Tahukah Anda bahwa dua buku karangan Francis Schaeffer diterbitkan
setelah kematiannya (1984). Kedua buku tersebut berjudul "Letters of
Francis A. Schaeffer" (1985) dan "The Finished Work of Christ: The
Truth of Romans 1-8".
Diambil dari: http://en.wikipedia.org/wiki/Francis_Schaeffer
+ Sisipan? ___________________________________________________________
KESEGARAN DOBEL PORSI DALAM E-HUMOR
Pastinya Anda adalah orang yang tidak ingin lemah, letih, dan lesu
dalam menghadapi tekanan dan tuntutan globalisasi yang semakin
meningkat. Anda juga pasti tidak ingin terjebak dalam hiburan dunia
yang dapat menjerumuskan. Anda harus mendapatkan kesegaran, baik itu
secara jasmani maupun rohani Anda.
Publikasi e-Humor adalah jawabannya! Dengan berlangganan e-Humor,
setiap hari Selasa, Anda akan mendapatkan humor-humor segar yang
jauh dari unsur SARA dan pornografi dalam "mailbox" Anda. Tidak
hanya itu saja, setiap humor yang disajikan dilengkapi pula dengan
ayat-ayat Alkitab. Jadi, Anda akan mendapatkan kesegaran yang dobel
porsi. Kesegaran jasmani karena selalu tertawa dan kesegaran
rohani melalui ayat-ayat firman Tuhan!
Cara mendapatkannya sangatlah mudah, dan GRATIS pula! Hanya dengan
mengirim e-mail ke <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org>, maka Anda
telah terdaftar menjadi pelanggan e-Humor. Anda juga bisa menengok
ribuan koleksi e-Humor di situs i-Humor <http://humor.sabda.org>.
Nah, tunggu apa lagi? Langsung saja berlangganan dan kunjungi
situsnya, maka saat itu juga Anda pasti mendapatkan kesegaran yang
dobel porsi.
==> <subscribe-i-kan-humor(at)hub.xc.org> [berlangganan]
==> <humor(at)sabda.org> [kontak Redaksi]
==> http://www.sabda.org/publikasi/humor/ [arsip Humor]
==> http://humor.sabda.org/ [situs i-Humor]
______________________________________________________________________
DARI REDAKSI
Pelanggan yang terhormat, dalam Edisi Bio-Kristi 22 yang lalu,
Redaksi mengangkat tokoh pendiri Gereja Christian Science, yaitu
Mary Baker Eddy di Kolom Riwayat. Redaksi ingin menyampaikan bahwa
Redaksi sengaja menyajikan biografi pendiri Christian Science
tersebut sebatas memberikan tambahan pengetahuan bagi Pembaca
Bio-Kristi sekalian agar dapat semakin waspada terhadap
ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Allah.
Diharapkan dengan mengetahuinya, pembaca dapat semakin giat untuk
mengenal dan mendalami kebenaran firman Allah dalam hidup
sehari-hari sehingga tidak diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
pengajaran yang tidak sesuai dengan firman-Nya.
Redaksi juga mohon maaf atas kekurangtegasan dalam menyampaikan
informasi mengenai alasan disajikannya riwayat Mary Baker Eddy dalam
Edisi Bio-Kristi 22 yang lalu. Sekali lagi, maksud dan tujuan kami
bukan untuk mendukung aliran tersebut, tetapi sekadar menyajikan
riwayat dari tokoh pendiri gereja Christian Science. Terima kasih
atas perhatian Pembaca terkasih, Tuhan Yesus memberkati.
______________________________________________________________________
Pimpinan Redaksi: Kristina Dwi Lestari
Staf Redaksi: Riwon Alfrey dan Yohanna Prita Amelia
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2008
YLSA -- http://www.ylsa.org/
Situs Katalog -- http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati
______________________________________________________________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti: < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi: < biokristi(at)sabda.org >
Alamat situs: http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum: http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi: http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |