Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/bio-kristi/2 |
|
Bio-Kristi edisi 2 (6-9-2006)
|
|
Buletin Elektronik ______________________________BIO-KRISTI______________________________ Biografi Kristiani ================== Edisi 002, September 2006 Isi Edisi Ini: - Pengantar - Riwayat : Ignatius dari Antiokhia - Karya : Johannes Kepler (1571-1630): Astronom Terkemuka dan Orang Kristen yang Bertanggung Jawab - Ralat - Apa Kata Mereka: Fakta Mengenai Sir Isaac Newton - Undangan Berpartisipasi + Pengantar __________________________________________________________ Salam sejahtera, Keterlambatan bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Apalagi tidak ada orang yang suka berlama-lama menunggu. Namun, beberapa pemikiran untuk pengembangan Bio-Kristi harus kami lakukan sehingga keterlambatan ini pun harus terjadi. Bagaimanapun juga, kami berjuang untuk memberi yang terbaik bagi Anda. Perjuangan, dalam hal yang jauh berbeda, juga dilakukan para pahlawan iman pada permulaan tahun Masehi untuk tetap setia mewartakan Injil Kristus, meski di tengah ancaman. Salah satu yang harus menghadapi tantangan tersebut, bahkan sampai harus menjadi martir, adalah Ignatius dari Antiokhia. Berbagai tantangan juga dialami banyak umat Kristen di masa-masa berikutnya. Ketika mengemukakan bahwa bumilah yang mengitari matahari dan bukan sebaliknya, Copernicus pun dianggap sebagai bidat. Meski demikian, penemuan Copernicus tersebut dikukuhkan oleh Johannes Kepler, seorang Jerman yang menetapkan asas gerakan planet yang dikenal dengan Hukum Kepler. Kisah perjuangan Ignatius dari Antiokhia dan Johannes Kepler menjadi sajian di edisi kedua Bio-Kristi ini. Kiranya kehidupan mereka dapat mendorong sidang pembaca sekalian untuk menyadari bahwa tantangan ini akan terus ada; tidak sekadar ancaman kematian fisik, melainkan kematian rohani. Selamat menikmati! Redaksi Bio-Kristi, Raka + Riwayat ____________________________________________________________ 35--107 IGNATIUS DARI ANTIOKHIA Ignatius mungkin berasal dari Siria dan dilahirkan sekitar tahun 35 Masehi. Sebelum menjadi Kristen ia adalah seorang kafir dan diduga turut menganiaya orang Kristen. Menurut tradisi, Ignatius adalah uskup di Antiokhia, murid Rasul Yohanes. Karena kesalehannya dia diangkat menjadi uskup Antiokhia menggantikan Petrus sehingga ia menjadi uskup kedua, demikian menurut Origenes. Tetapi ada juga pendapat yang mengatakan bahwa Ignatius adalah uskup yang ketiga, yaitu menggantikan Euodius. Pendapat lain lagi ialah, bahwa di Antiokhia terdapat dua orang uskup, yaitu Euodius yang diangkat oleh Petrus sebagai uskup atas orang Kristen asal Yahudi sedangkan Ignatius adalah uskup atas orang Kristen kafir dan diangkat oleh Paulus. Ignatius sendiri tidak mengungkapkannya dalam surat- suratnya. Riwayat kehidupannya dikenal hanya berkenaan dengan perjalanannya untuk menjadi martir di Roma. Dalam perjalanan tersebut Ignatius menulis beberapa surat. Menurut tradisi, dikatakan bahwa pada masa pemerintahan Kaisar Trajanus, pada tahun yang ke-9, kaisar mengunjungi Antiokhia. Di Antiokhia kaisar mengancam orang-orang yang tidak mau mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa dengan hukuman mati. Dengan demikian Trajanus mengunjungi Antiokhia pada tahun 107. Ignatius mempertahankan imannya dan menolak untuk mempersembahkan kurban kepada dewa-dewa. Ia menolak untuk menyangkal Kristus. Oleh karena itu, ia dijatuhi hukuman mati dengan dibuang ke dalam Koloseum di Roma. Dengan tangan yang terantai serta dikawal oleh sepuluh orang tentara ia digiring ke Roma. Perjalanannya melewati Seleucia, Smirna. Di Smirna Ignatius disambut dengan penuh hormat oleh Uskup Polykarpus dan sejumlah jemaat tetangganya mengunjungi Ignatius untuk meminta nasihat dan berkatnya. Dari Smirna ia berjalan ke Troas, Neapolis, Makedonia, Epirus dan kemudian menyeberang ke Roma. Dalam perjalanannya menuju ke Roma inilah ia menulis tujuh suratnya yang terkenal itu. Surat-surat itu adalah: 1. Surat kepada Jemaat di Efesus, 2. Surat kepada Jemaat di Tralles, 3. Surat kepada Jemaat di Tralles, 4. Surat kepada Jemaat di Roma, 5. Surat kepada Jemaat Philadelphia, 6. Surat kepada Jemaat di Smirna, dan 7. Surat kepada Uskup Polykarpus di Smirna. Menurut tradisi, Ignatius menjalani hukuman mati pada tanggal 20 Desember 107, dengan dibuang ke dalam kandang singa. Sisa-sisa tubuhnya dibawa kembali ke Antiokhia dan dikuburkan di sana. Sebenarnya, perkunjungan Kaisar Trajanus tersebut menimbulkan keragu-raguan. Trajanus diduga tidak mengunjungi Antiokhia pada tahun tersebut karena sedang terlibat peperangan dengan Persia. Jikalau demikian, boleh jadi Ignatius mengalami mati syahid di bawah perintah seorang gubernur Romawi. Demikianlah juga mengenai tempat Ignatius menjalani hukuman mati. Ada keraguan kalau hukuman itu dllaksanakan di Roma. Mereka menunjuk tempat lain, yaitu Efesus atau Antiokhia sendiri. Namun, suratnya kepada jemaat Roma menunjukkan bahwa Ignatius mati syahid di Roma sebab dalam suratnya ia meminta kepada orang Kristen di Roma jangan berupaya untuk membebaskannya dari hukuman mati sebagai syahid itu. Dalam surat-suratnya terlihatlah bagaimana ajaran-ajaran Ignatius. Ia melihat bahwa mati sebagai syahid adalah kebajikan Kristen yang tertinggi. Demikianlah juga kehidupan selibat. Ia menyebut orang yang selibat sebagai mempelai dan permata Kristus. Dalam suratnya kepada Polykarpus ia mengatakan bahwa jikalau seseorang dapat tetap tinggal dalam kemurniaan daging untuk kemuliaan tubuh Kristus, biarlah ia tinggal sedemikian dan tanpa kesombongan. Ekaristi dikatakannya sebagai obat ketidak-fanaan dan obat penawar maut. Sakramen merupakan saluran untuk menerima anugerah ilahi. Ignatius sangat menekankan persatuan antara orang percaya dengan Kristus sehingga suasana mistis mewarnai ajarannya. Ajarannya pada umumnya berbau ortodoks. Ia melawan ajaran-ajaran sesat, seperti Dosetisme. Menurut dia, Yesus yang disalibkan adalah Allah yang menjadi manusia. Kristus sungguh lahir dari anak dara Maria dan mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus. Kematian Kristus adalah sumber kehidupan orang percaya. Ignatius juga dipandang sebagai seorang pembela keesaan gereja. Uskup baginya adalah penjaga dan pembela keesaan gereja. Keesaan gereja itu didasarkannya kepada keesaan antara Allah dengan Yesus Kristus dan di dalam Ekaristi. Bahkan Ignatius menyamakan uskup dengan gereja dan gereja dengan uskup. Ia mengatakan antara lain sebagai berikut: "Jauhilah perpecahan sebagai sumber kerusuhan. Hendaklah kalian semuanya mengikuti uskup, sebagaimana Yesus Kristus mengikuti Bapa; ikutilah pula kaum presbiter sebagaimana kalian ikuti para rasul; hormatilah kaum diaken sebagaimana kalian akan mematuhi Allah. Tak seorang pun hendaknya berbuat sesuatu yang berhubungan dengan gereja tanpa izin uskup. Hendaknya kalian anggap sah Ekaristi yang dilayankan oleh uskup atau oleh seseorang yang dikuasakannya. Di tempat hadirnya uskup hendaklah jemaat berkumpul, sebagaimana di tempat hadirnya Yesus Kristus, di situ pula hadir Gereja Am. Tanpa pengawasan uskup, pembaptisan atau perjamuan kasih tidak diizinkan. Sebaliknya, apa pun yang disetujuinya adalah menyenangkan pula bagi Allah. Dengan demikian, apapun yang kalian lakukan bakal selamat dan sah .... Baguslah kita akui Allah dan uskup. Siapa yang menghormati uskup, dihormati oleh Allah. Tetapi siapa pun bertindak tak setahu uskup, mengabdi kepada iblis" (Surat kepada jemaat Smirna). Disunting dari sumber: Judul buku : Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja Judul artikel: Ignatius dari Anthiokia Penulis : Drs.F.D Wellem, M.Th. Penerbit : PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1999 Halaman : 137--139 Alamat situs : http://www.bpkgm.com/ ______________________________________________________________________ Semakin saya mempelajari alam, semakin saya mengagumi karya Sang Pencipta. Louis Pasteur--pelopor mikrobiologi + Karya ______________________________________________________________ Ilmuwan--Astronom JOHANNES KEPLER (1571-1630) Astronom Terkemuka dan Orang Kristen yang Bertanggung Jawab MASA MUDA Johannes Kepler lahir di kota Weil der Stadt, Jerman, tanggal 27 Desember 1571. Johannes bertubuh kecil dan sering sakit-sakitan. Ketika berusia tiga tahun dia terkena cacar dan sekarat selama beberapa bulan. Masa kanak-kanaknya tidak tenang dan tidak bahagia. Kala itu ayahnya bekerja sebagai tentara bayaran sehingga sering meninggalkan rumah, kadang hingga beberapa tahun. Kalau ibunya pergi mendampingi ayahnya, Johannes dititipkan pada kakeknya. Jauh dari orang tua tentu membuat Johannes kecil selalu gelisah. Tapi kakeknya, seorang Kristen yang tulus, senantiasa menguatkan iman Johannes. Meskipun miskin, kakek Johannes menyadari arti pendidikan, sehingga ia menyekolahkan Johannes. Kemampuan akademik anak ini segera menarik perhatian para gurunya. Ayahnya, Heinrich, membuka usaha losmen. Heinrich tidak mau membiayai sekolah putranya. Malah dia memperlakukan Johannes sebagai tenaga murah yang bisa dipekerjakan di losmennya sehingga ia mengeluarkan anaknya dari sekolah. Ketika usaha losmennya mengalami kemunduran, tenaga Johannes tidak diperlukan lagi. Dengan dukungan mantan guru-gurunya, Johannes berhasil memperoleh beasiswa dari Bangsawan Wurttemberg untuk melanjutkan sekolahnya. Dengan enggan ayahnya mengizinkan dia kembali ke sekolah. PENDIDIKAN Bangsawan Wurttemberg yang murah hati itu terus menyediakan beasiswa hingga Johannes Kepler kuliah di Universitas Tubingen tahun 1587. Di universitas ini, Kepler mempelajari bahasa Latin, Ibrani, Yunani, Alkitab, matematika, dan astronomi. Dua mata pelajaran terakhir diajarkan oleh Michael Mastlin. Dia adalah satu di antara sedikit guru besar astronomi waktu itu yang mengakui pendapat Copernicus bahwa planet-planet, termasuk bumi, berputar mengelilingi matahari. Hampir semua cendekiawan masa itu meyakini bahwa bumilah yang menjadi pusat sistem tata surya. Kepler meraih gelar Bachelor of Arts tahun 1588 dan Master of Arts tahun 1591. Kemudian dia melanjutkan pendidikannya dalam bidang teologi di Tubingen. Pada usia remaja Kepler sudah menjadi Kristen yang sungguh-sungguh dan membaktikan dirinya untuk Tuhan. Seperti yang dikatakannya menjelang akhir hidupnya, dia percaya "hanya dan semata-mata dalam karya Yesus Kristus .... Hanya dalam Dia ada perlindungan dan penghiburan." (1) Begitu menyelesaikan pendidikannya, Kepler bermaksud melayani Tuhan sebagai pendeta gereja Luther. Namun, Tuhan rupanya mempunyai rencana lain bagi pemuda yang penuh bakat ini. Tahun 1594, untuk menggantikan guru matematika yang meninggal dunia, Kepler diminta mengajar di sebuah sekolah menengah yang diasuh gereja Luther di Graz, Austria. Meskipun studi teologinya belum selesai, Kepler merasa terpanggil oleh Tuhan untuk menerima tugas tersebut. ASTRONOMI DAN ASTROLOGI Selain mengajar, Kepler juga menjadi ahli matematika di daerah Graz. Tugasnya antara lain menyurvei tanah, menyelesaikan sengketa mengenai ketepatan timbangan berat dan ukuran panjang yang dipakai dalam perdagangan, dan membuat penanggalan. Penanggalan yang dipakai pada zaman Kepler hampir sama dengan penanggalan kita sekarang. Selain berisi daftar hari, penanggalan sekarang juga memuat keterangan tentang hari libur umum, hari libur sekolah, dan keadaan bulan (bulan purnama, bulan sabit, dsb.). Ada juga penanggalan yang mencantumkan tanggal kegiatan olah raga, layanan sosial, hari gajian, dsb. Pada zaman Kepler, penanggalan juga diharapkan berisi informasi penting dalam kehidupan sehari-hari. Informasi itu juga mencakup petunjuk kepada para petani mengenai waktu menanam dan menuai, petunjuk kepada para pemimpin mengenai kampanye militer, urusan cinta, dsb. Sekarang kita tahu bahwa kedudukan nisbi matahari, bulan, dan bumi, dan sudut bumi pada porosnya, bersama-sama menentukan pergantian musim sepanjang tahun, menentukan fase bulan, juga pasang surut laut, gerhana matahari, bulan, dsb. Kejadian-kejadian ini berdampak pada pertanian, perikanan, perencanaan militer, dll. (Bahkan dalam zaman modern, serangan militer disesuaikan dengan waktu pasang surut laut, musim, dan posisi bulan.) Dengan pengetahuan mutakhir semacam ini, kita bisa membedakan antara kesimpulan yang didasarkan atas ilmu astronomi dan pernyataan takhayul yang didasarkan atas astrologi. Pada zaman Kepler, masyarakat umum dan para ilmuwan sering kebingungan membedakan antara astronomi dan astrologi. Karena pengetahuan mereka mengenai gerakan atau pengaruh benda angkasa sangat terbatas, para ilmuwan tidak percaya bahwa ada kejadian di bumi yang dipengaruhi oleh peristiwa yang teramati di langit. Kepler terus membuat penanggalan. Namun, dia bertekad untuk memeriksa kecermatan ramalan astrologi guna mengetahui apakah ramalan-ramalan itu layak dipercaya. Sebagai bagian dari upaya tersebut, tahun 1601 Kepler menerbitkan buku yang "menolak pandangan takhayul yang mengatakan bahwa bintang-bintang menentukan hidup manusia." (2) Kepler juga terus menolak aspek lain dari astrologi. Dalam biografi Kepler, penulisnya, J.H. Tiner, menunjukkan bahwa "Johannes adalah ilmuwan pertama yang menyelidiki ketepatan ramalan astrologi. Catatannya menunjukkan bahwa mempercayai astrologi sangat riskan." (3) GERAKAN PLANET Kepler sangat yakin bahwa "Alam, dunia manusia, dunia Allah-- ketiganya sangat harmonis." (4) Terutama, demikian alasannya, karena dunia diciptakan oleh Pencipta yang cerdas. Maka dunia harus berfungsi menurut pola yang logis. Bagi dia, pemikiran bahwa alam semesta ini kacau-balau tidak cocok dengan kemahabesaran Allah. Kepler terus melanjutkan penelitiannya, sementara banyak ilmuwan lain yang menyerah. Karena tidak adanya data yang akurat mengenai kedudukan planet- planet selama jangka waktu tertentu, Kepler mendasarkan upaya awalnya untuk menemukan pola gerakan planet atas filsafat dan matematika bangsa Yunani kuno. Gagasan ini dikemukakannya dalam buku "Mysterium Cosmographicum", tahun 1595. Meskipun banyak dari gagasannya kelak terbukti tidak benar (ini wajar dalam ilmu), buku tersebut menarik perhatian ahli astronomi Denmark, Tycho Brahe. Tycho Brahe sangat terkesan oleh kemampuan matematika Kepler dan hasratnya untuk menerapkan matematika pada astronomi. Ia kemudian mengajak Kepler untuk bergabung dalam timnya. Para astronom ini telah bertahun-tahun mengikuti pergerakan planet-planet, tapi belum bisa memahami lintasan-lintasan rumit yang mereka lihat. Tahun 1600, Kepler bergabung dengan Tycho Brahe di observatoriumnya di Praha. Ia ditugaskan meneliti orbit Mars. Sekarang Kepler telah mempunyai akses kepada data yang diperlukan untuk bisa menyelidiki gerakan planet-planet secara ilmiah. Pada zaman itu, hampir semua ilmuwan berpendapat bahwa jalur yang ditempuh planet-planet mesti berupa lingkaran atau gabungan lingkaran. Namun, Kepler menemukan bahwa gabungan lingkaran, betapa pun kompleksnya, tidak mungkin. Menyimpang dari pemikiran orang banyak, Kepler "mencoba jalur bukan lingkaran sampai ia menemukan jawaban yang benar: Mars berputar menurut orbit eliptis dan matahari menduduki salah satu dari dua fokusnya." (5) Lebih lanjut Kepler menunjukkan bahwa planet tidak bergerak pada jarak yang sama dalam jangka waktu yang sama (yaitu dengan kecepatan tetap), seperti yang diperkirakan semula. Bahkan dia bisa menunjukkan bahwa garis khayal yang menghubungkan matahari dengan planet-planet, melewati bidang yang sama luasnya pada elips dalam jangka waktu yang sama. Ini berarti bahwa planet bergerak lebih cepat ketika berada dekat matahari dan lebih lambat ketika jauh dari matahari. Kepler memublikasikan kedua hukum pertama gerakan planet itu tahun 1609 dalam buku berjudul "Astronomia Nova". Sepuluh tahun kemudian, Kepler menetapkan asas ketiga gerakan planet. Secara matematis asas itu menetapkan waktu yang diperlukan planet untuk mengorbit mengelilingi matahari dengan jarak rata-rata planet itu dari matahari. Asas ini dipublikasikan dalam buku "Harmonice Mundi" tahun 1619. Dalam buku ini Kepler menulis, "Mahabesarlah Allah Tuhan kita, besarlah kekuasaan-Nya dan kearifan- Nya tidak berkesudahan." (6) Iman kristiani Kepler membimbingnya kepada pemikiran yang akhirnya memungkinkan dia menguraikan teka-teki gerakan planet, sementara banyak ilmuwan lain telah menyerah dan tidak melanjutkan upaya mereka. Kepler mencari dan menemukan pola logis sederhana dalam gerakan planet yang mencerminkan kemahabesaran Allah. Seperti dikatakan Kepler, "Kita melihat bagaimana Allah, bagaikan seorang arsitek, menciptakan dunia sesuai dengan tatanan dan pola yang mengatur semuanya sedemikian sempurna." (7) TEMUAN LAIN Hukum Kepler tentang gerakan planet adalah sumbangannya yang terbesar bagi ilmu pengetahuan. Hukum ini berdampak besar terhadap pemikiran ilmiah dan kelak menyediakan landasan bagi karya Sir Isaac Newton mengenai gaya tarik bumi. Namun, Kepler juga memberikan banyak sumbangan lain kepada ilmu pengetahuan. Dia menemukan bintang baru (supernova), menganalisis cara kerja mata manusia, meningkatkan kemampuan teleskop, dan beberapa sumbangan dalam bidang optik. Dia memublikasikan data akurat mengenai kedudukan bintang dan planet yang sangat berharga bagi para pelaut. Dia memberikan sumbangan kepada matematika, termasuk cara penghitungan yang lebih cepat dan cara menentukan volume banyak benda padat. Kepler diakui sebagai salah satu pendiri ilmu pengetahuan modern. "Dalam ketiga bukunya, "Mysterium Cosmographicum", "Astronomia Nova", dan "Harmonica Mundi", dia mengawali proses yang akhirnya mengganti takhayul dengan nalar." (8) Kepler juga menyelidiki tanggal kejadian-kejadian sejarah Alkitab. Selain itu, dia juga menulis cerita berjudul "The Dream" yang dianggap sebagai cerita fiksi ilmiah modern pertama. HIDUP PENUH TRAGEDI Setelah menderita sakit berat beberapa lama, Johannes Kepler meninggal dunia di Regensburg, Jerman, tanggal 15 November 1630, dalam usia 58 tahun. Hidup Kepler penuh tragedi. Ketidakbahagiaan pada masa kanak-kanaknya disusul dengan penderitaan sesudah ia berkeluarga. Tiga dari enam anaknya meninggal sewaktu masih kecil, kemudian disusul dengan kematian istri pertamanya. Dia juga mengalami penganiayaan karena agama. Pada zaman Kepler, para penguasa mengharuskan rakyat menganut agama seperti yang mereka anut, tapi Kepler menolak mengubah kepercayaannya. Dia membaca Alkitab secara teratur dan menolak setiap aturan buatan manusia yang menurut keyakinannya bertentangan dengan Alkitab. Pendirian ini menyebabkan dia berkali-kali mengalami penganiayaan berat. Kejadian traumatis lain dialami Kepler ketika ibunya yang masih percaya takhayul dituduh tukang sihir dan diseret ke pengadilan. Seandainya diputuskan bersalah, pasti ibunya akan disiksa dan dibakar hidup-hidup. Hanya berkat kelihaian pembelaan Keplerlah ibunya bisa selamat. Tapi, dalam segala penderitaan itu, Kepler tetap berpegang pada imannya kepada Allah. Dia merumuskan imannya dengan singkat dan sederhana, "Saya Kristen." (9) Meskipun karyanya demikian gemilang, dia tetap rendah hati. Keinginannya adalah, "Biarlah namaku lenyap asal nama Allah Bapa dimuliakan." (10) Dia mengakui Allah sebagai "Pencipta Yang Maha Baik, yang menciptakan alam, dari ketiadaan." (11) Kepler sendiri bersedia mengesampingkan rencana hidupnya dan dengan rendah hati mengikuti bimbingan Allah. Hasilnya, dia kemudian bisa berkata, "Dulu saya berniat menjadi teolog ... tapi sekarang, melalui apa yang saya lakukan, saya melihat bahwa Allah juga dimuliakan dalam astronomi karena `langit mengungkapkan kemuliaan Allah`." (12) PUSTAKA ACUAN 1. Johannes Kepler dikutip dalam: J.H. Tiner, Johannes Kepler--Giant of Faith and Science, Mott Media, Milford (Michigan), 1977, hlm 193. 2. Encyclopaedia Britannica, edisi 15, 1992, jld 22, Mm 506. 3. Tiner (Acuan 1), hlm 69. 4. Kepler dikutip dalam Tiner (Acuan 1), hlm 172. 5. Encyclopaedia Britannica, 1992, jld 22, hlm 507. 6. Kepler dikutip dalam Tiner (Acuan 1), hlm 178. 7. ibid (bagian dalam sampul depan). 8. Tiner (Acuan 1), h1m 195-196. 9. Kepler dikutip dalam Tiner (Acuan 1), h1m 197. 10. ibid. 11. ibid (bagian dalam sampul depan). 12. ibid. Disunting dari sumber: Judul buku: Para Ilmuwan Mempercayai Ilahi Penulis : Ann Lamont Penerbit : Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, Jakarta 1999 Halaman : 17--28 + Ralat ______________________________________________________________ Dalam edisi perdana Bio-Kristi bulan lalu, ada sedikit kesalahan di Kolom Riwayat. Periode hidup Augustinus tertulis 354--430 SM, seharusnya 354--430 M. Dengan demikian, kesalahan telah kami perbaiki, kiranya sidang pembaca memaklumi. + Apa Kata Mereka ____________________________________________________ FAKTA MENGENAI SIR ISAAC NEWTON Komentar dari: Joas Adiprasetya <joas(at)xxxx> ... Newton mengasihi Allah dan memercayai firman Allah. Dia menulis, "Saya sangat percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah, yang ditulis oleh orang-orang yang memperoleh wahyu. Saya mempelajari Alkitab setiap hari." (4) Dia juga menulis, "Ateisme sangat tidak masuk akal. Ketika saya mengamati tata surya, saya melihat bumi berada pada jarak yang ideal dari matahari sehingga menerima panas dan cahaya dalam jumlah yang ideal pula. Ini tidak mungkin terjadi secara kebetulan." (5) ... --cut-- ada banyak studi mengenai teologi isaac newton. dan kebanyakan ahli menyepakati bahwa newton adalah seorang socinian, arian and anti- trinitarian. jika memang bio-kristi sejak awal terbuka pada kemajemukan teologis, tentu baik sekali, bahkan memuat tokoh2 yang "cinta tuhan" namun un-ortodoks. namun kalau ini di luar visi bio- kristi tentu amat disayangkan. Dari Redaksi: Fakta mengenai Newton yang dikemukakan Sdr. Joas ini sangat menarik. Apabila sidang pembaca tertarik untuk mengetahui fakta-fakta lain mengenai Newton, kami sarankan Anda mengunjungi alamat-alamat di bawah ini. > Informasi lengkap mengenai Sir Isaac Newton, termasuk teologi dan apa yang dipercayainya, silakan kunjungi: http://www.isaac-newton.org/ > Baca juga sebuah esai yang dapat diunduh, yang menyebutkan Newton sebagai seorang bidah di: http://www.isaac-newton.org/heretic.pdf > Benarkah Newton juga seorang socinian? Selengkapnya dapat diunduh dan dibaca di: http://www.isaac-newton.org/socinian.doc > Informasi lengkap mengenai socinian silakan kunjungi: http://www.socinian.org/ > Untuk mengetahui bagaimana pandangan Newton terhadap Trinitas, silakan baca tulisan John Byl, Ph.D. di: http://www.geocentricity.com/ba1/no77/newton-b.html > Kunjungi pula situs The Isaac Newton Project untuk menambah referensi Anda. http://www.newtonproject.ic.ac.uk/ + Undangan Berpartisipasi ____________________________________________ Redaksi mengundang Anda untuk mengirimkan komentar, tanggapan, penilaian, maupun kesan-kesan Anda terhadap tokoh-tokoh yang kami sajikan di setiap edisi Bio-Kristi. Kirimkan komentar dan pendapat Anda agar bisa dimuat di edisi berikutnya dan menjadi berkat bagi sidang pembaca. Silakan kirimkan komentar Anda ke alamat: < komentar-bio-kristi(at)sabda.org > Catatan: Redaksi berhak menyunting komentar yang masuk dari pembaca tanpa mengurangi esensi isinya. ______________________________________________________________________ Staf Redaksi: Raka, Ratri Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) Didistribusikan melalui sistem network I-KAN Copyright(c) BIO-KRISTI 2006 YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa http://katalog.sabda.org/ Rekening: BCA Pasar Legi Solo _________________No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati_________________ Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr` Alamat berlangganan : < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)xc.org > Alamat berhenti : < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)xc.org > Kontak redaksi : < staf-bio-kristi(at)sabda.org > Arsip Bio-Kristi : http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi ____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |