|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/149 |
|
Bio-Kristi edisi 149 (8-7-2015)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 149/Juli 2015__________________________
Bio-Kristi -- Betsey Stockton
Edisi 149/Juli 2015
Salam damai dalam Kristus,
Kekelaman nasib ternyata tidak selalu menimbulkan keputusasaan dan
kepahitan dalam hidup, seperti yang dialami oleh tokoh dalam edisi
Bio-Kristi kali ini. Terlahir sebagai budak, tidak lantas membuat
Betsey Stockton menjadi pasif dan menerima nasib dengan apa adanya. Ia
berjuang dan menghidupi iman Kristennya sehingga dapat menjadi alat
Allah yang berguna dalam pekerjaan misionaris. Bukan itu saja, ia juga
menjadi seorang pengajar yang mampu memberikan pencerahan kepada
banyak penduduk lokal di Hawai`i, Kanada, dan Amerika. Kehidupan
Betsey Stockton merupakan suatu kisah yang manis untuk menunjukkan
bagaimana Allah dapat memakai siapa pun untuk mengerjakan karya-Nya
yang besar di dunia. Tidak ada kelemahan yang tidak dapat diubah-Nya
untuk menjadi kekuatan, dan tidak ada keterbatasan yang mampu
membatasi anugerah-Nya yang besar. Sesungguhnya, karunia Allah akan
selalu tersedia bagi mereka yang benar-benar rindu untuk menyediakan
diri demi kemuliaan-Nya. Amin.
-- Tetapi bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalamku --
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >
RIWAYAT: BETSEY STOCKTON (1798 -- 1865)
Betsey Stockton lahir dalam keluarga budak sekitar tahun 1798. Orang
tuanya adalah budak milik Elizabeth (Stockton) Green, putri tuan tanah
yang kaya raya di Princeton, New Jersey.
Betsey dikenal sebagai anak yang sangat aktif pada saat ia bertumbuh
besar, tetapi mengalami perubahan yang besar setelah bertobat dalam
suatu kebangkitan rohani yang terjadi di Princeton pada tahun 1816. Ia
pun diterima sebagai anggota jemaat di The First Presbyterian Church
(Gereja Presbiterian pertama - Red.), dan dibaptis di sana.
Setelah dibebaskan dari perbudakan pada tahun 1817, Betsey masih
bekerja di rumah keluarga Green sebagai pembantu upahan. Ia diizinkan
untuk menggunakan perpustakaan keluarga yang amat luas dan diajar
sendiri oleh Ashbel Green yang kemudian menjadi direktur Princeton
University.
Salah satu impiannya adalah melakukan perjalanan misi ke luar negeri,
terutama ke Afrika. Dan, impiannya yang kedua adalah mendirikan
sekolah bagi anak-anak kulit hitam.
Betsey berusaha sangat keras dalam pendidikannya sehingga meraih
pengetahuan yang luas dalam bahasa Inggris, sastra, matematika,
geografi, kebudayaan Ibrani kuno, dan pengetahuan Alkitab. Pada tahun
1821, Pendeta Charles S. Stewart, seorang rekan dari Ashbel Green,
merencanakan suatu perjalanan misi ke Kepulauan Sandwich yang sekarang
dikenal sebagai Kepulauan Hawai`i. Dan, pendeta itu mengajak Betsey
untuk turut pergi bersamanya, istrinya, dan beberapa orang lainnya
dalam perjalanan misi itu.
Rombongan misionaris itu mulai berlayar pada 20 November 1822, dan
tiba di tujuan setelah lima bulan berikutnya. Setelah mereka berlabuh
di Honolulu, mereka segera berangkat ke Lahaina di Pulau Maui. Di
sana, mereka bertemu dengan Raja Hawai`i dan putranya, yang meminta
Betsey untuk mengajarinya bahasa Inggris.
Sebelum saat itu, hanya anggota keluarga kerajaan saja yang diizinkan
untuk mengecap pendidikan formal. Akan tetapi, Betsey dan rekan-
rekannya percaya bahwa jika rakyat jelata di Hawai`i dapat memahami
Kitab Suci, hal itu akan memberi pengaruh yang positif terhadap
masyarakat mereka.
Maka, Betsey pun mendirikan sekolah bagi penduduk pulau itu, dan ia
mengajari mereka bahasa Inggris, Latin, sejarah, dan aljabar. Dalam
waktu dua tahun, ada lebih dari 8.000 siswa yang mengikuti pelajaran
di 200 sekolah yang berada di pulau itu.
Setelah dua setengah tahun berada di pulau itu, kesehatan Nyonya
Stewart memaksa keluarga itu pulang ke tanah air. Akan tetapi, hasil
kerja keras Betsey terus dilanjutkan oleh orang lain.
Setelah kematian Nyonya Stewart pada tahun 1830, pendidikan menjadi
fokus dari kehidupan Betsey. Selama tiga dekade, ia melayani sebagai
guru di Princeton, New Jersey, tempat ia mendirikan Witherspoon Street
Colored School (Sekolah di jalan Witherspoon untuk warga kulit
berwarna - Red).
Sebagai misionaris perempuan kulit hitam pertama di Kepulauan
Sandwich, Betsey menjadi inspirasi bagi ratusan perempuan kulit hitam
lajang lainnya untuk membawa Injil kepada ujung-ujung bumi. Betsey
wafat pada tahun 1865 dan dimakamkan di pemakaman keluarga Stewart di
Cooperstown, New York. (t/Yudo)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Charisma Magazine
Alamat URL: http://www.charismamag.com/site-archives/24-uncategorised/9793-betsey-stockton-a-slave-who-dreamed-of-greatness
Judul asli artikel: Betsey Stockton - A Slave Who Dreamed of Greatness
Penulis artikel: Joseph W. Martin
Tanggal akses: 23 Oktober 2014
TAHUKAH ANDA: BETSEY STOCKTON SEBAGAI PENDIDIK
Ditulis oleh: N. Risanti
Betsey Stockton menjadi guru pada sekolah misi pertama yang didirikan
di Hawai`i melalui peluang yang diberikan oleh pemimpin setempat
kepada para misionaris Protestan untuk mengajar penduduk pribumi.
Dengan bahasa setempat yang cukup dikuasainya, Betsey mengajar
masyarakat umum, termasuk perempuan dan anak-anak, dengan keterampilan
membaca, menulis serta berhitung. Ia kemudian juga melatih guru-guru
yang berasal dari warga pribumi Hawai`i agar dapat menggantikan
posisinya ketika ia meninggalkan tempat tersebut sampai misionaris
yang baru datang. Sekolah misi yang didirikan oleh Stockton tersebut
berhasil menetapkan arah yang baru dalam bidang pendidikan di
Kepulauan Hawai`i, dan mungkin juga telah memengaruhi Samuel C.
Armstrong, pendiri Hampton Institute (Perguruan tinggi bagi warga
kulit hitam yang bersejarah di Virginia - Red.), yang pada periode itu
juga melayani sebagai misionaris di Hawai`i. Selain itu, sekolah misi
dari Betsey Stockton kemudian juga menjadi contoh bagi sekolah
berasrama Hilo (sekolah untuk pendidikan keterampilan di Hawai`i -
Red.), yang didirikan pada tahun 1836.
Setelah meninggalkan Hawai`i pada tahun 1825, Betsey Stockton kembali
ke benua Amerika dan kemudian ditugaskan untuk mengajar anak-anak
penduduk asli Amerika di Kanada. Setelah itu, pada tahun 1837, ia
mulai mengajar anak-anak Afrika-Amerika di sekolah umum di Princeton,
yang terus ia lakukan sampai beberapa tahun lamanya. Terakhir, di
antara periode tahun 1848 -- 1865, Stockton pindah ke Philadelphia
untuk mengajar anak-anak kulit hitam di sana. Sepanjang usianya,
Betsey Stockton telah menorehkan hidup yang berguna bagi Allah dan
sesamanya dengan menjadi seorang misionaris sekaligus pendidik.
Sumber bacaan:
1. "Betsey Stockton". Dalam http://totakeresponsibility.blogspot.com/2013/04/betsey-stockton.html
2. "Betsey Stockton, Missionary and Educator". Dalam http://www.politeonsociety.com/2014/01/29/betsey-stockton-missionary-and-educator/
3. "Betsey Stockton". Dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Betsey_Stockton
STOP PRESS: PUBLIKASI E-REFORMED
Bergabunglah menjadi pelanggan Publikasi e-Reformed untuk mendapatkan
artikel/tulisan Kristen yang bercorakkan teologi Reformed. Dengan
berlangganan publikasi e-Reformed, Anda akan mendapat berbagai
peninggalan karya-karya tulisan yang sangat berguna dari tokoh-tokoh
Reformed di masa lampau ataupun di masa sekarang ini.
Untuk berlangganan secara gratis, silakan mengirimkan alamat email
Anda ke < subscribe-i-kan-untuk-reformed(at)hub.xc.org >.
Mari, mempelajari kebenaran Tuhan bersama publikasi e-Reformed!
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Ayub
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |