|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/148 |
|
Bio-Kristi edisi 148 (10-6-2015)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_________________________Edisi 148/Juni 2015__________________________
Bio-Kristi -- Thomas A. Dorsey
Edisi 148/Juni 2015
Salam damai dalam Kristus,
Dalam edisi kali ini, Bio-Kristi akan menampilkan seorang musisi
keturunan Afrika Amerika yang menjadi tokoh musik legendaris dari
musik gospel, Thomas A. Dorsey. Darinya, kita akan melihat bahwa
kehidupan yang sekuler dan sangat duniawi pun, ternyata dapat
diubahkan oleh Tuhan untuk menjadi kehidupan yang memberkati dan
membawa pesan Injil kepada banyak orang. Tuhan dapat memakai siapa
pun, melalui keadaan apa pun, dan dalam bentuk apa pun untuk
menyatakan karya-Nya pada dunia. Dan, Thomas A. Dorsey adalah salah
satu orang yang dipakai menjadi alat untuk memuliakan nama-Nya.
Selamat membaca dan menyimak kisahnya. Tuhan memberkati.
-- Tetapi bukan aku lagi, melainkan Kristus yang hidup di dalamku --
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
N. Risanti
< okti(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >
RIWAYAT: THOMAS DORSEY (1899 -- 1993) -- MUSISI GOSPEL AMERIKA
"Aku memiliki pengharapan, iman, keberanian, aspirasi, dan lebih dari
semuanya itu, tekad untuk mencapai sesuatu dalam hidup ... aku
memutuskan untuk membuat suatu tanda untuk diriku sendiri." -- Thomas
Dorsey, tentang sikapnya setelah putus sekolah pada usia sebelas
tahun.
Selama awal tahun 1930-an, Thomas Dorsey menciptakan musik Injil
(gospel music) -- musik religius Afrika Amerika yang menggabungkan
musik blues sekuler dengan sebuah teks suci. Dengan menggunakan nama
samaran "Georgia Tom", Dorsey tampil bersama seorang artis blues, Ma
Rainey, dan grup Jazznya, "Wild Cats". Dorsey menulis lebih dari 400
komposisi, tetapi ia terkenal karena komposisinya yang berjudul "Take
My Hand, Precious Lord" (Peganglah Tanganku, ya Tuhan yang Mulia --
Red.).
Dorsey adalah anak seorang pendeta Baptis; sedangkan ibunya adalah
pemain organnya. Sepanjang tahun-tahun awal kehidupannya, Dorsey
merasa terpecah di antara yang suci dan yang sekuler. Pada usia
sebelas tahun, ia meninggalkan sekolah untuk mengambil pekerjaan di
sebuah teater vaudeville (jenis hiburan yang populer, terutama di
Amerika, pada awal abad 20-an, yang memadukan antara komedi satire,
lagu, dan tarian -- Red.). Enam tahun kemudian, Dorsey meninggalkan
Atlanta menuju Chicago. Dorsey merupakan bagian dari Migrasi Besar ke
Utara. Di Chicago, Dorsey segera menemukan kesuksesan. Ia dikenal
sebagai "pemain piano yang berbisik", yang dipanggil untuk tampil di
"after-hours parties" (pesta yang diadakan setelah acara utama sebuah
kegiatan selesai -- Red.). Di situ, sang pianis harus bermain cukup
tenang supaya tidak menarik perhatian polisi.
Pada usia dua puluh satu tahun, jadwalnya yang padat dan tidak sehat
memicu gangguan saraf pada tubuhnya. Dorsey sembuh setelah ia kembali
ke rumahnya di Atlanta. Di sana, ibunya menegurnya untuk berhenti
bermain blues dan "melayani Tuhan". Dorsey mengabaikannya dan kembali
ke Chicago, bermain bersama Ma Rainey. Ia menikahi kekasihnya, Nettie
Harper. Namun, pada tahun 1925, suatu gangguan syaraf yang kedua
menyerangnya, mengakibatkan Dorsey tidak dapat bermain musik.
Setelah pulih tiga tahun kemudian, Dorsey berkomitmen untuk menyusun
musik rohani. Namun, gereja-gereja arus utama menolak lagu-lagunya.
Kemudian, pada Agustus 1932, kehidupan Dorsey terlempar ke dalam
krisis ketika istri dan anaknya meninggal dalam proses persalinan.
Dalam kesedihannya, ia kembali ke piano untuk penghiburan. Lagu yang
ditulisnya, "Take My Hand, Precious Lord", muncul, katanya, langsung
dari Allah. Dorsey mendirikan Konvensi Paduan Suara Gerejawi Nasional
pada tahun 1933. Enam tahun kemudian, ia bekerja sama dengan Mahalia
Jackson, dan tim ini mengantarkan apa yang dikenal sebagai "Golden Age
of Gospel Music". Dorsey sendiri dikenal sebagai Bapak musik Injil. Ia
meninggal dunia pada tahun 1993.
"Aku sudah diusir dari beberapa gereja terbaik di Amerika." -- Thomas
Dorsey, mengingat jenjang kariernya yang sulit untuk menjadi "Bapak
Musik Gospel".
Momen Penting Iman
Tumbang
Keluarga Dorsey pindah dari pedesaan Villa Rica, Gorgia, ke Atlanta
pada tahun 1908. Di sana, keluarga tersebut bergumul dengan masalah
ekonomi. Ibu Dorsey bekerja sebagai pembantu rumah tangga; ayahnya
penggembalaannya dibatasi dan bekerja sebagai buruh.
Thomas Dorsey muda menggambarkan perasaan terasing dari sekolah dan
gereja selama tahun-tahun pertamanya di Atlanta. Ia diturunkan kelas
dan dikucilkan oleh anak-anak yang lain. Dengan gereja yang tidak lagi
menjadi fokus penghidupan orang tuanya, hubungannya dengan agama yang
terorganisasi memudar.
Sebuah Perlindungan di Teater
Dorsey menemukan perlindungan di masyarakat kulit hitam di pusat kota
Atlanta. Ia menghabiskan sore dan malam harinya untuk menonton
pertunjukan vaudeville. Di sanalah, ia pertama kalinya melihat Ma
Rainey dan Bessie Smith. Ia menjadi terpesona dengan mereka, dan
berencana mempelajari musik (terutama blues) sebanyak yang ia bisa. Ia
mulai belajar piano dan organ. Pada tahun 1916, ia meninggalkan
Atlanta untuk selamanya.
Georgia Tom
Di Chicago, Dorsey mengadopsi nama Georgia Tom dan menemukan pekerjaan
sebagai seorang musisi sesi. Ia mendapatkan kesempatan besar
pertamanya pada tahun 1924, bermain dengan Ma Gertrude Rainey dan
bandnya, Wild Cats Jazz Band. Pada tahun 1925, musik blues pedesaan,
atau disebut "downhome" atau "moanin", populer dan Ma Rainey, yang
adalah master dari jenis musik itu, menjadi sangat sukses. Para
pendengar Ma Rainey bergoyang, bersorak, merintih, dan mengerang
bersama dia. Para perempuan, yang telah kehilangan suami mereka,
pingsan. Para pria, yang telah memberikan gaji mingguan mereka kepada
seorang wanita yang mengkhianati janjinya, mengerang. Saat Ma Rainey
menyelesaikan lagunya, ia berada "dalam dosa-dosanya" -- dan Georgia
Tom ada di sana bersamanya, piano berirama Tom mengisi alurnya.
Kerusakan
Suatu malam, di atas panggung, Dorsey melihat sebuah "gangguan" dalam
permainannya. Gangguan itu semakin memburuk, membuat ia tidak dapat
berlatih, menulis, atau melakukan pertunjukan.
Hal ini berlangsung selama dua tahun.
Dorsey menemui para dokter, mencari pengobatan, mengambil cuti. Tidak
ada yang berhasil. Ia memikirkan untuk bunuh diri. Kemudian, ia mulai
memikirkan dengan lebih serius tentang imannya. Ia mengunjungi seorang
penyembuh iman, Uskup H.H. Haley.
Dorsey menggambarkan kepada penulis biografinya, Michael Harris,
tentang bagaimana Haley menarik seekor "ular hidup" dari
tenggorokannya. "Saudara Dorsey," Uskup Haley melaporkan, "tidak ada
alasan bagi Anda untuk terlihat begitu buruk dan merasa begitu buruk.
Tuhan memiliki terlalu banyak pekerjaan bagi Anda daripada membiarkan
Anda mati."
Sejak saat itu, Dorsey bersumpah untuk melakukan pekerjaan Tuhan.
Kelahiran Injil
Dorsey mulai mengembangkan musik rohani berdasarkan musik blues
sekuler. Musik itu menampilkan catatan-catatan sinkopasi dalam
struktur musik blues delapan bar; tetapi bukannya tema-tema tentang
menghadapi putus asa -- tema yang paling umum dalam blues -- musik
baru ini bercerita tentang harapan dan penegasan. Dorsey
menggambarkannya sebagai "kabar baik di kedua sisi". Lagu Injil
pertamanya, "If You See my Savior Tell Him That You Saw Me" (Jika Anda
Melihat Juru Selamatku katakan kepada-Nya bahwa Anda melihat Saya --
Red.) diterbitkan pada tahun 1932.
Namun, kurang dari setahun kemudian, Dorsey kembali ke bisnis musik
blues sekuler penuh waktu. "Musik Injil"-nya menemui begitu banyak
perlawanan dari para pendeta yang menganggap itu sebagai "musik
setan", sehingga ia mendapati bahwa bermain blues secara langsung itu
lebih mudah.
"Tuhan yang Mulia"
Dorsey mendasarkan lagu musik Injilnya yang paling populer dan banyak
dipentaskan pada himne tua "Must Jesus Bear the Cross Alone?"
(Haruskah Yesus Memikul Salib Sendirian? -- Red.) karya George Allen.
Akan tetapi, liriknya ditulis oleh Dorsey. Dorsey menggambarkannya
sebagai saluran yang digunakan Allah untuk berbicara.
Banyak musisi terkenal dan berbakat telah berbicara tentang menulis
pengalaman-pengalaman yang mirip dengan pengalaman Thomas Dorsey ini.
Lamont Dozier, bersama mitranya Eddie dan Brian Holland, adalah
arsitek utama dari Motown Sound, menciptakan badan usaha yang
menakjubkan pada tahun enam puluhan, terutama untuk Supremes, Marvin
Gaye, dan The Temptations. Saat ditanya tentang inspirasi untuk ide-
idenya, Dozier menjawab:
"Saya tidak bisa mengambil pujian untuk semuanya itu ... saya hanyalah
manusia, dan semua ini adalah karya Allah. Saya merasa telah benar-
benar diberkati selama bertahun-tahun dengan kelimpahan lagu dan
materi .... Jelas ada Allah di balik hal yang saya lakukan ini. Semua
yang saya lakukan -- yang baik, setidaknya -- adalah refleksi dari
tangan-Nya."
Peracik musik Pop, Paul Simon, berbicara tentang menulis standar Injil
saat ini, "Bridge Over Troubled Water" (Jembatan di atas air yang
bergelora - Red.). "Frasa lengkapnya, "seperti jembatan di atas air
yang bergelora, aku akan tenang berbaring," lirik dan melodinya,
datang dengan begitu saja." (t/Berlin B.)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: PBS
Alamat URL: http://www.pbs.org/thisfarbyfaith/people/thomas_dorsey.html
Judul asli artikel: Thomas Dorsey
Penulis artikel: Tim PBS
Tanggal akses: 21 Oktober 2014
TAHUKAH ANDA: THOMAS A. DORSEY SEBAGAI BAPAK MUSIK GOSPEL
Ditulis oleh: N. Risanti
Musik gospel blues merupakan salah satu genre dari musik gospel yang
menggunakan irama dari gitar blues dan lirik-lirik yang bersifat
injili. Musik itu sendiri banyak berasal dari gereja kalangan warga
kulit hitam (Afrika Amerika -- Red.), terutama gereja-gereja dari
aliran Baptis dan Pentakosta, dengan ciri vokal yang dominan serta
lirik kekristenan yang kental. Musik yang berasal dari jiwa itu,
menurut John Lovell Jr, seorang profesor bahasa Inggris di Universitas
Howard, merupakan "upaya untuk memberikan jiwa modernitas dalam
bentuk, isi, dan ketukan". Menurutnya, Dorsey secara luas telah
dikenal sebagai pribadi yang menjadi kekuatan utama dalam pengembangan
musik gospel, dengan menambahkan bahan lagu penyembahan, memberi
sentuhan blues dalam spiritualitasnya, serta menciptakan ratusan lagu.
Beberapa saat sebelum Pendeta Dr. Martin Luther King Jr. (tokoh
pergerakan antirasial di Amerika Serikat - Red.) dibunuh pada tahun
1968, ia meminta agar lagu ciptaan Dorsey yang paling terkenal, "Take
My Hand, Precious Lord" dinyanyikan. Lagu yang diciptakan dalam
kesedihan itu, kini telah diterjemahkan ke dalam 50 bahasa dan direkam
dengan sukses, baik oleh para penyanyi rohani maupun para penyanyi
sekuler, termasuk Elvis Presley. Untuk menghormati Thomas A. Dorsey,
Pilgrim Baptist Church membentuk Paduan Suara T.A. Dorsey pada tahun
1983, sehingga ia terus hidup ketika gospel dinyanyikan di banyak
gereja pada setiap hari Minggu.
Sumber referensi:
1. Pace, Eric. 1993. "Thomas A. Dorsey Is Dead at 93; Known as Father
of Gospel Music" Dalam
http://www.nytimes.com/1993/01/25/arts/thomas-a-dorsey-is-dead-at-93-known-as-father-of-gospel-music.html
2. "Thomas Dorsey" Dalam
http://www.pbs.org/thisfarbyfaith/people/thomas_dorsey.html
3. "Gospel Music" Dalam http://en.wikipedia.org/wiki/Gospel_music
4. "Thomas A. Dorsey Biography" Dalam
http://www.musicianguide.com/biographies/1608001679/Thomas-A-Dorsey.html
STOP PRESS: PUBLIKASI e-JEMMI
Apakah Anda ingin mendapatkan beragam informasi tentang dunia misi?
Kami ajak Anda untuk berlangganan Milis Publikasi e-JEMMi! Publikasi
yang diterbitkan Yayasan Lembaga SABDA ini menyajikan informasi berupa
berita-berita atau kesaksian seputar pelayanan misi dan penggerakan
misi di seluruh dunia. Anda juga bisa berpartisipasi dengan
mengirimkan informasi seputar misi. Jadi tunggu apa lagi? Segeralah
bergabung sekarang juga!
Untuk berlangganan, kirim email ke: < subscribe-i-kan-misi(at)hub.xc.org >
Untuk mendapatkan bahan-bahan yang lebih lengkap, kunjungi situs Misi
di: < http://misi.sabda.org >
Selamat bergabung!
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: N. Risanti dan Ayub.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2015 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |