|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/135 |
|
Bio-Kristi edisi 135 (12-6-2014)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
________________________Edisi 135/Juni 2014__________________________
Bio-Kristi -- Matthew Fontaine Maury
Edisi 135/Juni 2014
Shalom,
Dua per tiga bumi kita tertutup oleh laut sehingga ada banyak hal yang
tidak kita ketahui tentang laut, baik kehidupan yang ada di dalamnya
sampai dengan potensi-potensinya. Akan tetapi, dengan teknologi yang
semakin berkembang saat ini, kita bisa mengetahui seluk beluk laut.
Dalam luasnya laut, saat berada di atas kapal, kita hanya akan
kebingungan dan tidak tahu arah apabila tidak ada sistem navigasi yang
baik yang digunakan pada kapal tersebut. Bukan hanya ilmu pengetahuan
yang bekerja keras menguak bagaimana kelautan yang ada di dunia ini,
Alkitab sebagai wahyu khusus yang diberikan Tuhan juga memberikan
pengetahuan tentang bumi dan laut kita. Sama seperti Matthew Fontaine
Maury yang percaya pada Alkitab sehingga ia bisa menemukan jalur laut
dan arus laut. Mari kita simak kisah penemuan jalur laut pada edisi
Bio-Kristi bulan ini. Semoga ini dapat menginspirasi Anda. Selamat
Membaca!
--karena hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan--
Redaksi Tamu Bio-Kristi,
Bayu
< http://biokristi.sabda.org/ >
KARYA: MATTHEW FONTAINE MAURY
(1806 -- 1873) Bapak Oseanografi dan Hidrografi
Ditulis oleh: Berlin B.
Tersesat sepertinya menjadi suatu pengalaman yang pernah dialami oleh
hampir setiap orang. Mungkin pengalaman ini lebih sering dialami oleh
mereka yang suka berpetualangan ke gunung dan hutan, ataupun
menjelajah ke tempat-tempat baru. Kenyataannya, tersesat tidak hanya
terjadi di tempat-tempat yang luas dan tanpa penunjuk jalan seperti di
hutan atau di kota-kota baru yang dikunjungi. Di sebuah mal saja, kita
bisa tersesat dan kesulitan mencari jalan keluar.
Contoh kecil ini bisa membuat kita membayangkan bagaimana dunia yang
luas ini sangat membutuhkan petunjuk sehingga orang-orang tidak mudah
tersesat. Kita tahu bahwa dua per tiga dari bumi kita ini terdiri atas
air, atau lautan. Kita patut bersyukur bahwa di dunia modern sekarang
ini, teknologi sudah sangat membantu kita untuk tidak tersesat,
terutama saat berada di lautan. Jika pernah bepergian menggunakan
kapal, kita kadang dapat melihat laut yang begitu luas sehingga
saujana hanya air biru yang dalam. Pernahkah Anda bertanya pada diri
sendiri bagaimana kapal yang Anda tumpangi dapat mengarah ke tujuan
yang Anda tuju dengan tidak tersesat, sementara di laut tidak ada
penunjuk jalan? Tentu ada peran teknologi kelautan di belakangnya.
Matthew Fontaine Maury adalah perintis oseanografi modern yang sangat
berjasa bagi dunia ilmu pengetahuan. Ia juga dikenal sebagai penemu
"jalur laut". Ia sangat terpesona pada laut, tetapi heran saat
mengetahui betapa sedikitnya informasi yang ada tentang navigasi. Saat
itu, kapal-kapal sering kali memasuki garis lintang bumi yang membuat
kapal terhenti. Di tempat seperti itu, mereka benar-benar tidak
mendapatkan angin selama berminggu-minggu sehingga kapal tidak akan
berdaya untuk bergerak dari situ. Sebenarnya, para pelaut sudah
mengetahui adanya arus laut sejak dahulu. Namun, belum pernah ada yang
menyelidikinya secara sistematis sehingga dapat memanfaatkannya
seperti yang dilakukan Maury. Saat ini, banyak orang telah menikmati
kerja keras Maury dalam bidang ini. Sayangnya, banyak orang masih
belum tahu bahwa Maury adalah seorang Kristen yang berkomitmen dan
seorang yang memegang teguh Alkitab sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Ia gemar membaca Alkitab dan tidak meragukan keakuratan Alkitab. Dan,
temuan-temuannya di dunia kelautan merupakan pengejawantahan prinsip-
prinsip yang ia baca dari Alkitab.
Maury lahir di Fredericksburg, Virginia, Amerika Serikat, pada 14
January 1806, di sebuah keluarga petani. Ia dikenal sebagai bapak
Oseanografi modern yang menjadikan Amerika sebagai lokomotif maritim
pada abad ke-19. Meski lahir di Amerika, Maury adalah keturunan
Huguenot -- kaum Protestan Perancis yang melarikan diri ke Amerika
karena penganiayaan keagamaan di negerinya. Latar belakang inilah yang
membuat orang tuanya mengajar Maury untuk memercayai Alkitab sebagai
firman Tuhan dan untuk hidup sesuai dengan ajarannya.
Mengikuti jejak kakaknya, seorang perwira angkatan laut, Maury masuk
Angkatan Laut sebagai perwira magang pada tahun 1825. Dari tahun ini
hingga tahun 1834, Maury melakukan tiga pelayaran terbesarnya, yaitu
ke Eropa, ke seluruh dunia, dan ke pantai Pasifik Amerika Selatan.
Pengalaman ini ia ceritakan dalam buku pertamanya, "Navigation After a
Voyage Around the World", pada tahun 1830. Saat masih menjadi taruna
AL, Maury pernah dikeluarkan dari pelatihan karena dinilai gagal oleh
instrukturnya. Maury tidak dapat lagi mengikuti pelatihan formal
perwira AL, tetapi ia tidak menyerah. Maury memanfaatkan perpustakaan
kapal untuk mempelajari navigasi laut dan keterampilan lain karena
saat itu pelatihan perwira AL diadakan di atas kepal. Akhirnya, Maury
lulus sebagai seorang taruna AL pada tahun 1831.
Dari tahun 1834 hingga 1841, Maury menerbitkan banyak karya tentang
navigasi laut dan rincian perjalanan laut, termasuk buku keduanya, "A
New Theoretical and Practical Treaty on Navigation". Pada tahun 1839,
sebuah kecelakaan membuat kaki kanannya lumpuh total sehingga tidak
memungkinkan dia untuk bertugas di lautan lagi. Peristiwa ini sangat
memukul hatinya, tetapi sekali lagi, ia menunjukkan dirinya adalah
orang yang tidak mudah menyerah. Ia menyadari ada lebih banyak waktu
yang ia dapatkan dari hal itu dan harus digunakan sebaik mungkin.
Sementara menantikan kesembuhan kakinya, Maury memberikan gagasan
reformasi di badan Angkatan Laut, seperti menggeser para perwira yang
tidak efesien dan mendirikan Akademi AL dengan kurikulum terpadu untuk
mendidik para taruna sebagaimana mestinya. Tiga tahun setelah
kecelakaan itu, Maury ditunjuk sebagai inspektur atas the US Naval
Observatory di Washington D.C. dan atas The US Depot of Charts and
Instruments (Stasiun Peta dan Peralatan Amerika Serikat).
Posisi ini membuatnya memiliki akses ke buku-buku catatan dan peta
kelautan dari seluruh dunia, yang mendorongnya untuk memulai sebuah
studi ilmiah dan pengumpulan data tentang angin dan arus. Ia banyak
menerbitkan penelitian tentang oseanografi dan meteorologi, juga peta
dan arah berlayar. Tahun 1847, ia menerbitkan "Wind and Current Charts
of the North America" dan tahun 1851, "Explanations and Sailing
Directions to Accompany the Wind and Current Charts". Kedua buku ini
memberikan petunjuk yang sangat baik bagi para pelaut sehingga mereka
kemudian berlayar di perairan Amerika Utara. Buku ini diterbitkan
beberapa kali dengan beberapa perbaikan. Pada musim gugur 1853, nama
dan karya-karya Maury sudah dikenal di dunia internasional. Maury
ditunjuk untuk mewakili Amerika dalam sebuah Kongres Internasional di
Brussels. Dari kongres inilah, sistem pencatatan Maury tentang data
oseanografi untuk kapal Angkatan Laut dan kapal dagang diterapkan di
seluruh dunia. Pada tahun 1855, ia menerbitkan "The Physical Geography
of the Sea and Its Meteorology", yang sekarang dijadikan sebagai buku
oseanografi modern pertama.
Inspirasi Alkitab dalam Temuan-Temuan Matthew Maury
Sebagai keturunan Huguenot, tak diragukan bahwa Matthew Maury memiliki
fondasi iman Kristen yang kuat. Sejak mengalami kecelakaan yang
membuat kakinya patah, Maury telah mendedikasikan hampir seluruh sisa
hidupnya untuk mempelajari angin, awan, cuaca, kelautan, dan juga
mempelajari Alkitab. Saat mempelajari Alkitab, sebuah ayat dalam
Mazmur 8 menyentak pikirannya, "... dan apa yang melintasi arus lautan
...." Maury berpendapat bahwa jika firman Tuhan mengatakan ada "arus"
di laut, itu pasti benar-benar ada. Maka, ia berusaha menemukannya.
Ia mempelajari catatan-catatan rute perjalanan kapal-kapal zaman
dahulu dan membuat grafik tentang angin dan arus laut dari kumpulan
catatan tersebut. Untuk mempelajari kecepatan dan arah arus laut,
Maury menggunakan apa yang disebut "botol gantung". Sebuah botol yang
diberi pemberat di dalamnya sehingga bisa melayang sedikit di bawah
permukaan air. Tujuannya adalah supaya pergerakan botol ini tidak
dipengaruhi angin, tetapi hanya karena arus laut. Sebuah petunjuk juga
dimasukkan ke dalam botol tersebut, yang mengarahkan setiap orang yang
menemukan botol itu di pantai untuk mengembalikannya kepada Maury.
Dari lokasi dan tanggal botol itu ditemukan, Maury dapat mengembangkan
grafiknya tentang arus laut, yang nantinya sangat bermanfaat dalam
ilmu pengetahuan di bidang navigasi kelautan.
Dalam bukunya "The Physical Geography of the Sea and Its Meteorology",
Maury memaparkan oseanografi dengan sangat menarik dari sudut pandang
Kristen. Dalam menjelaskan tentang meteorologi dan beberapa bidang
ilmu pengetahuan lain, Maury mengutip firman Tuhan dalam Ayub 28:25,
yang menjelaskan tentang adanya tekanan udara, yang dalam Ayub disebut
"kekuatan angin". Ia menjelaskan ayat tersebut dengan caranya berikut
ini:
"Meskipun fakta bahwa udara memiliki tekanan diberitahukan di sini
(dalam kitab Ayub), para filsuf tidak pernah menyadarinya sampai
mungkin akhir-akhir ini. Kemudian, fakta itu mereka nyatakan sebagai
temuan besar. Sebenarnya, fakta tersebut dinyatakan dengan sama
jelasnya baik di dalam buku alam (ilmu pengetahuan) maupun dalam buku
pewahyuan (Alkitab). Sebab, bayi, yang memanfaatkan tekanan atmosfer
untuk mengisap susu dari ibunya, secara tidak disadari telah
menyatakan adanya tekanan udara."
Selain kitab Ayub, Maury juga sangat terinspirasi oleh Kitab
Pengkhotbah, terutama Pengkhotbah 1:6, mengenai pergerakan angin.
"Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia
berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali." Meski saat itu
teori Evolusi Darwin sedang memesona banyak orang dan Alkitab dianggap
sebagai buku yang tidak ilmiah, tetapi Maury terang-terangan
menyatakan imannya pada Injil. Ia tidak malu untuk mengakui bahwa
Alkitab menjadi inspirasinya dalam berbagai temuan. Bagi Maury,
Alkitab dan ilmu pengetahuan adalah sama-sama benar. Karena itu,
kebenaran masing-masing akan membuktikan kebenaran keduanya. Kebenaran
ilmu pengetahuan akan membuktikan kebenaran Alkitab, dan sebaliknya.
Peran Lain Matthew Maury
Ketegangan antara wilayah Selatan dan Utara meningkat, Perang Saudara
pun pecah di Amerika. Sebagai putra Virginia, Maury pun memihak
kampung halamannya. Pada tanggal 20 April 1861, tiga hari setelah
Virginia berhasil memisahkan diri dari perserikatan, Maury
mengundurkan diri dari Angkatan Laut AS. Beberapa hari sesudahnya, ia
menerima jabatan sebagai komandan di Angkatan Laut Konfederasi (pihak
Selatan). Selama masa perang, Maury, karena ketenarannya, dikirim ke
Inggris sebagai juru bicara pihak Konfederasi. Maury berhasil
menyelesaikan misinya di Inggris, yaitu mendapatkan kapal perang dan
persediaan bagi Konfederasi. Pada perkembangannya, Maury bertanggung
jawab untuk membuat sistem pertahanan bagi pelabuhan-pelabuhan
Konfederasi. Untuk tanggung jawab ini, ia mengembangkan ranjau listrik
yang dapat meluncurkan torpedo ke arah kapal-kapal musuh.
Setelah perang berakhir, Maury pergi ke Meksiko dan Inggris karena
takut kalau mantan marinir Konfederasi akan diadili selama beberapa
tahun. Di Meksiko, Maury membantu Kaisar Maximilian menciptakan
"surga" bagi para mantan Konfederasi. Maury baru kembali ke Lexington,
Virginia, Amerika Serikat, pada tahun 1868 setelah mengetahui bahwa
mantan Konfederasi tidak akan diadili. Pemerintah Amerika telah
memberikan amnesti kepada seluruh warganya.
Ia memulai karier barunya dengan menjabat sebagai Profesor Ilmu Fisika
di Virginia Military Institute (Institut Militer Virginia). Selain
berperan dalam pendirian Institut Politeknik Virginia tahun 1872,
Maury juga mendorong pembentukan sistem stasiun meteorologi yang
berpangkalan di darat karena ia tahu pentingnya ketepatan informasi
cuaca untuk pertanian dan perdagangan. Pada musim gugur tahun 1872,
Maury mengalami sakit dan meninggal beberapa bulan kemudian, yaitu
pada 1 Februari 1873.
Maury mendapatkan berbagai penghargaan dari masyarakat ilmiah dan dari
berbagai negara seperti: Inggris, Rusia, Perancis, Belanda, Jerman,
Denmark, dan negara-negara kepausan lainnya. Sebuah monumen di
Monument Avenue, Richmond, Virginia, didirikan untuk menghormati
Maury. Pada monumen itu tertulis: "Matthew Fontaine Maury, penemu
"arus laut", sang jenius yang pertama kali menangkap rahasia hukum
lautan dan atmosfer. Inspirasinya dari Kitab Suci, Mazmur 8:8;
Pengkhotbah 1:6".
Sumber bacaan:
1. _____. "The Father of Modern Oceanography". Dalam https://www.cbn.com/CBNnews/141284.aspx
2. _____. "Matthew Fontaine Maury". Dalam http://www.findagrave.com/cgi-bin/fg.cgi?page=gr&GRid=8835
3. _____. "Matthew Maury?s Search for the Secret of the Seas". Dalam http://www.answersingenesis.org/articles/cm/v11/n3/maury
4. _____. "Matthew Fontaine Maury". Dalam http://xroads.virginia.edu/~ug97/monument/maurybio.html
5. Lamont, Ann. 1997. "Para Ilmuan Mempercayai Allah". Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF. Hlm. 149-162.
TAHUKAH ANDA: PERAN MATTHEW MAURY DALAM DUNIA KOMUNIKASI
Kabel Transatlantik
Pada tahun 1844, Samuel Morse dari Amerika Serikat berhasil
memperagakan mesin telegraf hasil rekayasanya. Teknologi ini
memungkinkan komunikasi langsung jarak jauh dengan memakai rangkaian
listrik. Tidak lama kemudian, kabel-kabel telegram mulai malang
melintang di pinggiran kota. Akan tetapi, apakah komunikasi antarbenua
dapat dilakukan dengan menggunakan kabel di bawah laut?
Peta-peta pelayaran Maury mengenai kedalaman laut, yang menunjukkan
tidak adanya arus samudera pada kedalaman yang paling jauh,
mengisyaratkan bahwa telegram transatlantik itu mungkin. Maury sangat
menganjurkan proyek ini. Ia menunjukkan rute yang paling sesuai untuk
kabelnya, waktu terbaik untuk memasangnya guna menghindari badai
dahsyat, dan prosedur pemasangan yang lebih baik.
Kabel transatlantik selesai pada tahun 1858, di bawah arahan ahli
fisika Inggris terkenal, William Thomson (kelak dikenal sebagai Lord
Kelvin). Thomson juga merekayasa beberapa peralatan yang dipakai untuk
proyek ini. Penggunaan kabel transatlantik merupakan terobosan besar
dalam komunikasi dunia, dan Maury telah memberikan sumbangan penting
untuk keberhasilan ini.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku: Para Ilmuan Mempercayai Allah
Judul bab: Matthew Fontaine Maury
Penulis: Ann Lamont
Penerbit: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF 1997
Halaman: 158-159
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Berlin B., N. Risanti, dan S. Setyawati.
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |