|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/12 |
|
Bio-Kristi edisi 12 (9-7-2007)
|
|
Buletin Elektronik
______________________________BIO-KRISTI______________________________
Biografi Kristiani
==================
Edisi 012, Juli 2007
Isi Edisi Ini:
- Pengantar
- Riwayat : Biografi Singkat Abraham Kuyper
- Karya : Martin Luther King, Jr. dan Perjuangan Hak Asasi
Kaum Negro
- Tahukah Anda?
- Sisipan : Informasi Tambahan untuk Sisipan Edisi Lalu
+ Pengantar __________________________________________________________
Salam sejahtera,
Dua orang tokoh Kristen yang diangkat publikasi Bio-Kristi bulan
ini, yaitu Abraham Kuyper dan Martin Luther King, Jr. adalah dua
orang Kristen yang sama-sama mengasihi Tuhan. Seluruh hidup mereka
telah didedikasikan untuk memberikan keharuman bagi nama Tuhan.
Mereka membuktikan bahwa tidak seharusnya orang Kristen duduk diam
melihat ketidakadilan dan ketidakselarasan hidup yang terjadi di
sekeliling kita. Orang Kristen adalah garam dan terang dunia, maka
sudah seharusnyalah orang Kristen memberi dampak yang positif yang
mengubahkan (mentransformasi) kehidupan, baik di masa kita masih
hidup maupun ketika sudah meninggalkan dunia ini. Nama kedua tokoh
ini menjadi besar bukan karena kepeduliannya terhadap kepentingannya
sendiri, tapi pada kepentingan orang lain. Marilah kita mengenang
mereka untuk menjadi inspirasi bahwa hidup orang Kristen di dalam
Kristus adalah hidup yang berarti. Karena itu, jangan sia-siakan
hidup kita untuk hal-hal yang sifatnya duniawi.
Biarlah kemuliaan hanya bagi Tuhan saja!
Redaksi tamu Bio-Kristi,
Yulia Oeniyati
+ Riwayat ____________________________________________________________
1837 -- 1920, Teolog, Politikus, Reformed
BIOGRAFI SINGKAT ABRAHAM KUYPER
Dan Knight
Abraham Kuyper lahir di perkampungan nelayan di Maassluis, Belanda
pada tanggal 29 Oktober 1837. Ayahnya, J.F. Kuyper, yang adalah
pendeta Hervormde Kerk, bukanlah seorang penganut liberal modernis
maupun Reformed ortodoks.
Kuyper bersekolah di rumah sampai ayahnya mengambil pendidikan
kependetaan di Leiden. Di Leiden pulalah Kuyper masih menghabiskan
enam tahun lagi untuk pendidikannya. Setelah lulus pada tahun 1855,
ia kuliah di Universitas Leiden, di mana dia dikelilingi oleh
modernisme. Kuyper lulus dengan menyandang gelar sarjana sastra pada
tahun 1857 dan sarjana filosofi pada tahun 1858.
Kemudian Kuyper masuk ke Leiden Divinity School untuk belajar
kependetaan. Sekali lagi, dia dikelilingi oleh modernisme. Setelah
lulus, Kuyper berusaha meraih gelar doktor dan mendapatkannya pada
Mei 1862. Namun, Ia jatuh sakit karena kelelahan. Perlu waktu
delapan bulan untuk memulihkan diri. Setelah pulih, ia diangkat
menjadi majelis di Hervormde Kerk di Beest pada tahun 1863.
Kuyper mulai beralih dari aliran modernisme ke aliran Reformed
ortodoks pada tahun 1866. Dia menentang sistem hierarki dan peran
raja pada Hervormde Kerk, serta berorasi untuk memisahkan gereja dan
negara.
Pada tahun 1867, Kuyper pindah ke Utrecht dan ia diminta untuk
melayani di sebuah gereja yang paling terkemuka di Amsterdam pada
tahun 1870. (Sebagai catatan, Hervormde Kerk menggunakan sistem yang
menyerupai sistem yang digunakan pada universitas. Jadi, semua
jemaat di seluruh kota menjadi bagian dari gereja tersebut. Ada
140.000 anggota jemaat, 136 majelis, dan 28 pendeta di seluruh kota
Amsterdam saat itu.) Untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun,
ajaran Reformed dikumandangkan di Hervormde Kerk, Amsterdam.
Pada tahun 1871, Kuyper mulai menulis "De Heraut" (The Herald).
Setahun kemudian, ia juga memulai surat kabarnya sendiri, "De
Standaard" (The Standard). Pada tahun 1873, ia mencalonkan diri
sebagai anggota parlemen, tapi upayanya ini tidak berhasil. Ia baru
terpilih sebagai anggota parlemen pada tahun 1874. Karena itu,
Kuyper memaksakan dirinya lagi sehingga dia terpaksa mengundurkan
diri untuk memulihkan kesehatan mentalnya.
Kuyper mendukung penyamarataan dana untuk sekolah negeri dan agama,
sebuah aksi yang menyebabkan terbentuknya Partai Anti-Revolusioner
(Anti-Revolutionary Party) pada tahun 1879. Dan pada tahun 1880, ia
mendirikan Free University di Amsterdam, universitas Kristen
berbasis prinsip-prinsip Reformed. Di universitas itu, dia menjabat
sebagai profesor teologi.
DOLEANTIE
Kuyper juga memimpin pemisahan diri dari Nederlandse Hervormde Kerk
(NHK) pada tahun 1886. "Dolerenden" (yang bersedih hati) meratapi
hilangnya keunikan Reformed dalam tubuh NHK, yang tidak lagi
membutuhkan kehadiran majelis dalam setiap pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan norma-norma Reformed.
Kuyper dan gereja Amsterdam bersikeras bahwa para majelis dan jemaat
gereja harus mengacu kepada pengakuan Reformed. Hal ini
mengakibatkan munculnya sejumlah kubu (classis). Akibatnya, Kuyper
bersama sekitar delapan puluh anggota jemaat Amsterdam diskors dari
gereja pada Desember 1885. Keputusan tersebut ditetapkan melalui
rapat sinode provinsi pada 1 Juli 1886.
Tidak terima diskors, Kuyper berkhotbah di hadapan para pendukungnya
di sebuah auditorium pada hari Minggu, 11 Juli 1886. Karena
kesedihan mereka atas keputusan NHK, kelompok itu menyebut diri
mereka "Doleantie" (kaum yang bersedih hati).
Kelompok itu akhirnya menamakan diri mereka sebagai Nederduitsche
Gereformerde Kerken. Pada tahun 1889, kelompok ini mempunyai lebih
dari 200 jemaat, 180.000 anggota, dan sekitar 80 pendeta.
Pemisahan tersebut sebenarnya bukan satu-satunya keinginan mereka.
"Dolerenden" juga berusaha berkoalisi dengan gereja-gereja
Afscheiding, Christelijke Gereformeerde Kerken. Koalisi itu
terbentuk pada tahun 1892 sehingga terbentuklah Gereformeerde Kerken
di Belanda. (Seperti yang sering terjadi, beberapa gereja
Afscheiding memisahkan diri dan membentuk kelompok mereka sendiri
yang juga bernama Christelijke Gereformeerde Kerken.)
POLITIK
Kuyper kembali dipilih sebagai anggota parlemen pada tahun 1894. Ia
memperluas model pemungutan suara dari satu suara tiap satu kepala
keluarga (hak pilih sensus) menjadi satu suara tiap satu warga
negara (hak pilih universal/umum). Hal ini memecah
Anti-Revolutionary Party (ARP) menjadi dua kubu. Salah satunya
membentuk Christian-Historical Union (CHU), partai yang menentang
hak pilih universal.
Kuyper memimpin ARP sampai ia wafat pada tahun 1920. Pada kurun
tertentu, ARP membentuk pemerintahan dengan Kuyper sebagai perdana
menteri. Namun setelah CHU terbentuk pada tahun 1901, kekuatan ARP
memudar. Pada tahun 1905, partai tersebut menjadi partai oposisi.
Sekali lagi di tahun 1912, Kuyper harus istirahat dari politik
karena kesehatannya. Ia kembali aktif pada tahun 1913. Meskipun
Belanda tidak memihak negara mana pun dalam Perang Dunia I, Kuyper
memihak Jerman karena Inggris adalah musuh Belanda selama Perang
Boer (1880-1881 dan 1899-1902).
Kuyper meninggal di Hague pada tanggal 8 November 1920.
ANUGERAH BAGI UMAT MANUSIA (COMMON GRACE)
Kuyper mempunyai banyak profesi: pendeta, penerbit, filsuf,
politikus, dan teolog. Pemikirannya sering kali orisinil. Ia
mendukung "presumptive regeneration", sebuah ide yang menyebutkan
bahwa kita harus mengasumsikan kelahiran baru anak-anak berdasarkan
pada keyakinan orang tuanya. Meskipun pemikiran tersebut sudah tidak
dipercaya oleh orang banyak setelah zaman Kuyper, ajaran ini masih
dipegang teguh oleh banyak tradisi Reformed.
Gagasan penting Kuyper lainnya adalah antitesis, jurang yang sangat
lebar antara dunia yang jatuh dalam dosa dan gereja yang
diselamatkan membuat orang-orang Kristen harus mempunyai partai
politik, sistem sekolah, dan serikat kerja mereka sendiri.
Konsep ketiga, yang mungkin lebih filosofis daripada teologis,
adalah "ruang lingkup kekuasaan" -- bahwa setiap bidang kehidupan
mempunyai peraturannya masing-masing. Jadi, undang-undang yang
mengatur sebuah negara seharusnya tidak mengatur agama -- atau
sebaliknya. Adalah pekerjaan filsuf, ilmuwan, dan praktisioner untuk
mengungkapkan peraturan-peraturan yang mengatur setiap bidang
kehidupan. Gagasan ini nantinya akan lebih dikembangkan oleh Herman
Dooyeweerd.
Sumbangan teologis Kuyper yang paling besar adalah doktrin anugerah
bagi umat manusia (common grace) yang mengajarkan bahwa Allah telah
bermurah hati untuk mengendalikan kuasa dosa dalam dunia kita yang
sudah rusak ini sehingga dunia kita tidak mungkin menjadi dunia yang
terburuk yang mungkin terjadi. Dengan kata lain, inilah anugerah
yang menyelamatkan itu, satu-satunya yang menopang alam semesta dari
kejatuhannya.
Mengingat tulisan ini hanya berupa biografi singkat, doktrin
tersebut tentu tidak akan diuraikan lebih dalam lagi. (t/Dian)
Sumber:
* Abraham Kuyper, Wikipedia
* Abraham Kuyper: Dutch Calvinist, Portraits of Faithful Saints,
Herman Hanko
* Abraham Kuyper, Redeemer College
* Abraham Kuyper: A Christian Worldview, McKendree R. Langley,
Orthodox Presbyterian Church
* Abraham Kuyper - Christian Cultural Activist, Gideon Strauss, The
Big Picture
* The Standard Bearer, Vol. 75; No. 2; October 15, 1998. Special
Abraham Kuyper issue.
Diterjemahkan dari:
Nama situs: Reformed.net
Judul asli: Dr. Abraham Kuyper
Penulis : Dan Knight
Alamat URL: http://reformed.net/bios/a_kuyper.htm
______________________________________________________________________
Tuhan sedang mempersiapkan laskar-laskar-Nya. Ketika waktunya tiba,
Dia dapat menempatkan mereka di tempat mereka masing-masing dalam
sekejap. Dan dunia akan bertanya-tanya: Dari mana datangnya
laskar-laskar itu?
Albert Benjamin Simpson -- Penginjil
+ Karya ______________________________________________________________
1929 -- 1968, Pejuang HAM, Baptis
MARTIN LUTHER KING, JR. DAN PERJUANGAN HAK ASASI KAUM NEGRO
Disusun oleh: R.S. Kurnia
Ada sejumlah orang ternama yang riwayatnya harus berakhir oleh
butiran timah panas. Sebut saja misalnya, Presiden Abraham Lincoln
yang tewas pada tahun 1865. Upayanya menghapus perbudakan dan
mengupayakan perdamaian Perang Sipil Amerika menjadi rekaman penting
dalam sejarah negeri tersebut.
Kematian musisi asal Inggris, John Lennon, di negeri Paman Sam juga
menjadi kisah tersendiri. Pentolan the Beatles yang pernah
disebut-sebut sebagai musuh Amerika -- karena mengkritik peran
Amerika dalam Perang Vietnam -- ini harus berakhir di tangan
penggemarnya sendiri, Mark David Chapman, pada tahun 1980. Lennon
juga diakui sebagai salah seorang yang memperjuangkan perdamaian
dengan berbagai cara.
Tokoh besar lain yang tak kalah penting di dataran Amerika adalah
Martin Luther King, Jr.. Ia dikenal sebagai orang yang sangat gigih
dalam memperjuangkan kesamaan hak kaumnya, kaum Negro. Pemenang
Nobel Perdamaian ini merupakan simbol bagi semua orang yang mencari
keadilan dan nilai-nilai luhur manusia.
ORANG-ORANG NEGRO DAN PERBUDAKAN
Orang-orang Negro telah mengalami perbudakan sejak awal berdirinya
Amerika. Kondisi ini terus bertahan meskipun Thomas Jefferson, dalam
Declaration of Independence menyuarakan,
"all men are created equal; that they are endowed by their
Creator with certain unalienable rights; that among these are
life, liberty, and the pursuit of happiness."
Deklarasi tersebut seharusnya menjamin kebebasan dan persamaan hak.
Meski demikian, para budak yang kebanyakan dibawa dari Afrika tidak
serta-merta mendapatkan haknya. Mereka harus mengalami perjuangan
yang begitu panjang sebelum akhirnya beroleh persamaan hak. Mereka
tidak memiliki peluang untuk memilih pemimpin, memulai usaha,
memiliki rumah sendiri, bahkan bersekolah. Mereka tidak bisa
menjalani kehidupan yang mereka inginkan.
Kondisi paling parah dialami oleh orang-orang Negro di wilayah
selatan. Berbeda dengan saudara-saudara mereka di tanah utara yang
beroleh kebebasan dalam banyak hal pasca-Perang Sipil Amerika, kaum
Negro di selatan harus menerima perlakuan yang ditetapkan oleh
Supreme Court sebagai "terpisah namun sederajat". Kaum Negro di
selatan memang bisa menikmati sejumlah fasilitas yang ada, namun
fasilitas mereka terpisah dari orang-orang kulit putih. Mereka tidak
bisa bekerja bersama orang kulit putih, hidup di lingkungan yang
sama, bahkan tidak bisa bersekolah di sekolah yang sama dengan
orang-orang kulit putih.
PERLAWANAN MENUJU KEADILAN DAN KESETARAAN
Tahun 1955 menjadi titik mula pergerakan yang dipimpin oleh Dr.
King. Pada tanggal 1 Desember 1955, Rosa Parks, seorang penjahit
pakaian, menaiki sebuah bus. Kelelahan akibat berbelanja, Ny. Parks
sama sekali tidak mengindahkan seruan pengemudi bus untuk memberi
tempat duduknya pada penumpang berkulit putih.
Akibatnya, Ny. Parks, yang juga anggota jemaat gereja tempat Dr.
King melayani, ditahan karena dianggap menentang hukum. Ia dipaksa
untuk membayar denda sebesar sepuluh dolar Amerika. Peristiwa inilah
yang kemudian menyulut kemarahan kaum Negro. Semua bus di Montgomery
kini berubah menjadi simbol penghinaan, ketidakadilan, dan
ketidaksetaraan
Dr. King dan rekan-rekan sekoleganya melihat peristiwa ini sebagai
kesempatan yang sangat baik untuk bergerak. Ia memanfaatkan
gerejanya sebagai pusat pergerakan protes terhadap ketidakadilan
yang selama ini mereka terima.
Meskipun terbakar oleh rasa kesal, Dr. King tidak serta-merta
menyerukan revolusi. Dalam menjalankan aksi protesnya, Dr. King
mengadopsi gaya tokoh besar India, Mohandas Gandhi yang dikenal juga
sebagai Mahatma Gandhi (tokoh asal India yang juga menginspirasi
Lennon). Perjuangan menuntut keadilan dan kesetaraan ini pun
dilakukan dengan jalan damai. Aksi yang mereka gelar meliputi segala
tindakan antikekerasan dan sikap pasif terhadap hukum yang dinilai
tidak adil.
Seiring dengan terpilihnya Dr. King sebagai presiden Montgomery
Improvement Association pada 5 Desember 1955, secara resmi pula dia
menjadi juru bicara aksi boikot yang dilancarkan. Ia menyerukan
kepada seluruh kaum Negro di Montgomery untuk tidak lagi menaiki
bus. Aksi ini terus berlangsung selama 382 hari. Setiap orang negro
memilih untuk berjalan demi mendapatkan kebebasan dan keadilan.
Pada 28 Agustus 1963, Dr. Martin Luther King, Jr. menyampaikan
pidatonya yang monumental. Pada hari yang cukup cerah itu, di
hadapan lebih dari 250.000 orang, seperlimanya kulit putih, yang
berkumpul di Lincoln Memorial, Dr. King membakar semangat
orang-orang yang hadir.
Semula, Dr. King sudah mempersiapkan pidato pendek yang formal untuk
orang-orang Afro-Amerika dalam rangka mewujudnyatakan kemerdekaan
mereka dalam masyarakat yang terbelenggu oleh diskriminasi. Hanya
saja, seruan Mahalia Jackson, seorang penyanyi gospel membuatnya
menyampaikan seruan yang kemudian menjadi pernyataan hak-hak sipil
di Amerika. Pidato monumental tersebut dikenal sebagai "I Have A
Dream".
MASUK-KELUAR PENJARA
Penjara menjadi bagian dalam kehidupannya. Dr. King dipenjara untuk
pertama kalinya pada 1960. Setelah melakukan aksi duduk di
Greenboro, Carolina Utara, Dr. King kembali melakukan aksi serupa di
restoran-restoran di Atlanta. Ia dipenjara selama empat bulan, namun
dibebaskan setelah John Kennedy dan Robert Kennedy mengintervensi.
Ia kembali dipenjara pada tanggal 27 Juli 1962 setelah pergerakan di
Georgia yang dipimpinnya menemui kegagalan.
Pernah juga ia ditangkap bersama Ralph Abernathy karena melakukan
demonstrasi tanpa izin. Dan selama sebelas hari mendekam dalam
penjara, ia menulis suratnya yang terkenal dari balik penjara
Birmingham.
Sepanjang hidupnya, sampai ia meninggal pada 4 April 1968, Dr. King
telah dipenjara sebanyak dua puluh kali dan empat kali mengalami
siksaan akibat perjuangannya.
PENCAPAIAN
Sepanjang hidupnya, Dr. King tidak pernah berhenti untuk menyuarakan
keadilan dan kesetaraan hak-hak manusia. Meskipun hidupnya harus
berakhir di tangan pembunuh gelap, jerih lelahnya bukannya tidak
menghasilkan apa-apa. Semenjak gerakan pertama pada tahun 1955, ia
berhasil memperjuangkan hak-hak kaum Negro. Dengan kepemimpinannya
yang kuat, dibarengi juga dengan kemampuan berpidato yang belum
pernah ada sebelumnya, ia memberi kekuatan bagi banyak warga Negro
yang selama bertahun-tahun menerima ketidakadilan. Upayanya ini
membuka jalan bagi penerapan hukum baru yang jauh lebih adil.
Setidaknya, ada tiga wadah yang ia gunakan dalam pergerakannya:
mimbar gereja, Montgomery Improvement Association, dan Southern
Christian Leadership Conference. Montgomery Improvement Association
merupakan organisasi yang dibentuk oleh warga kulit hitam untuk
mengorganisir pemboikotan menyusul penahanan Rosa Parks. Sedangkan
wadah terakhir merupakan organisasi yang dibentuk oleh Dr. King pada
tahun 1957 yang bertujuan mempersiapkan para pemimpin baru bagi
gerakan yang kini tengah berkembang itu. Ia sendiri terpilih menjadi
presiden organisasi tersebut.
Ada banyak penghargaan yang ia peroleh, termasuk sederet gelar
doktor kehormatan yang diperolehnya dari berbagai tempat. Pada tahun
1963, majalah "TIME" memilihnya sebagai "Pria Tahun Ini".
Kegigihannya membuat dirinya tidak hanya secara simbolik menjadi
pemimpin kaum kulit hitam Amerika, tapi juga menjadi figur dunia.
Lalu, berkat usaha kerasnya yang tentu saja didukung oleh begitu
banyak warga kulit hitam lain, Perjanjian Birmingham akhirnya
disepakati pada 10 Mei 1963. Perjanjian tersebut mengakhiri praktik
pengucilan (segregasi) yang selama ini diberlakukan bagi kaum Negro
di toko-toko, sekolah-sekolah, dan restoran-restoran.
Dr. King juga menjadi penerima hadiah Nobel Perdamaian termuda --
dalam usia 34 tahun. Uang hadiah yang ia peroleh -- .123 --
ia sumbangkan untuk perjuangan persamaan hak.
DARI LINGKUNGAN BAPTIS
Pemimpin pergerakan yang dilahirkan dengan nama Michael Luther King,
Jr. ini lahir dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga Baptis.
Kakeknya sudah menjadi pendeta Baptis di Ebenezer Baptist Church
di Atlanta. Demikian pula dengan ayahnya, Martin Luther King, Sr..
Dr. King sendiri melayani sebagai pendeta pembantu, menyertai
ayahnya sejak 1960 hingga meninggal pada 1968.
Meski demikian, segenap hidupnya lebih banyak ditujukan bagi
perjuangan persamaan hak sesamanya daripada berkhotbah di balik
mimbar. Ia melihat bahwa panggilannya yang lebih besar adalah
menyuarakan hak-hak sesamanya, ketimbang berkhotbah. Hal ini pulalah
yang mungkin menyebabkan dirinya mengundurkan diri sebagai pendeta
penuh di Dexter Avenue Baptist Church di tahun 1959.
AKHIR HIDUP
Jelang aksi protes berikutnya guna memperjuangkan hak para pekerja
kebersihan kulit hitam di Memphis, Tennessee, Dr. King harus
menemui ajalnya. Sore hari pada tanggal 4 April 1968, ketika berdiri
di balkon Lorraine Motel, James Earl Ray menembaknya, tepat di
bagian tenggorokan. Penembakan tersebut terjadi sekitar pukul 18:01.
Ia dinyatakan meninggal di Rumah Sakit St. Joseph pukul 19:05.
Amerika berkabung kehilangan pejuang hak yang gigih ini. Presiden
Lyndon B. Johnson menyerukan hari berkabung nasional untuk mengenang
pemimpin perjuangan hak sipil ini.
Untuk menghormati perjuangannya, setiap hari Senin pada pekan ketiga
bulan Januari, dinyatakan sebagai hari Martin Luther King, Jr.. Hari
libur nasional ini diresmikan pada 2 November 1986.
Sumber Bacaan:
English Language Program Division. 1985. American Sketchbook:
Short Biosketches of 21 Distinguished Americans. Washington:
Bureau of Educational and Cultural Affairs.
Historical Perspective. Tanpa Tahun. Why We Honor Dr. Martin Luther
King, Jr., dalam http://www.king-raleigh.org/history/honor.htm.
Martin Luther King, Jr., dalam
http://usinfo.state.gov/usa/infousa/facts/democrac/38.htm.
Martin Luther King, Jr. Chronology, dalam
http://www.lib.lsu.edu/hum/mlk/srs216.html.
Martin Luther King Day (Third Monday in January), dalam
http://exchanges.state.gov/education/engteaching/mlkbday.htm.
Wikipedia. 2007a. Martin Luther King, Jr., dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther_King_Jr.
_________. 2007b. Martin Luther King Day, dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Martin_Luther_King_Day.
_________. 2007c. Montgomery Improvement Association, dalam
http://en.wikipedia.org/wiki/Montgomery_Improvement_Association.
Catatan Redaksi:
Dalam penelusuran mengenai Martin Luther King, Jr., Redaksi
menemukan sebuah artikel menarik yang mempertanyakan kekristenan
tokoh besar ini. Kunjungilah alamat berikut untuk mempelajari
artikel yang kami maksud.
==> http://www.jesus-is-lord.com/king.htm
Silakan mendiskusikan hal ini lebih lanjut pada Forum Bio-Kristi di
situs Bio-Kristi dengan mengeklik:
==> http://biokristi.sabda.org/forum/
+ Tahukah Anda? ______________________________________________________
Pada tahun 2006, Reformed Bible College yang berada di Grand
Rapids, Michigan diganti namanya menjadi Kuyper College untuk
menghormati Abraham Kuyper.
Sumber:
http://www.bookrags.com/wiki/Abraham_Kuyper
+ Sisipan ____________________________________________________________
Informasi Tambahan untuk Edisi Lalu
Pada edisi lalu, kami menginformasikan keberadaan forum diskusi di
situs Bio-Kristi. Adapun informasi tersebut tidak menyertakan alamat
forum diskusi di situs Bio-Kristi. Oleh karena itu, sekali lagi kami
mengundang sidang pembaca sekalian untuk berbagian di forum tersebut
dengan mengunjungi alamat:
==> http://biokristi.sabda.org/forum
______________________________________________________________________
Pengasuh: R.S. Kurnia
Redaksi tamu: Yulia Oeniyati
Kontributor edisi ini: Yohanna Prita Amelia
Isi dan bahan menjadi tanggung jawab Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Didistribusikan melalui sistem network I-KAN
Copyright(c) BIO-KRISTI 2007
YLSA -- http://www.sabda.org/ylsa
http://katalog.sabda.org/
Rekening: BCA Pasar Legi Solo
_________________No. 0790266579 / a.n. Yulia Oeniyati_________________
Anda terdaftar dengan alamat email: $subst(`Recip.EmailAddr`)
Alamat berlangganan: < subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Alamat berhenti : < unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org >
Kontak redaksi : < staf-bio-kristi(at)sabda.org >
Alamat situs : http://biokristi.sabda.org/
Alamat forum : http://biokristi.sabda.org/forum/
Arsip Bio-Kristi : http://www.sabda.org/publikasi/Bio-Kristi
____________________BULETIN ELEKTRONIK BIO-KRISTI_____________________
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |