|
Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
https://sabda.org/https://sabda.org/publikasi/bio-kristi/108 |
|
Bio-Kristi edisi 108 (4-2-2013)
|
|
Buletin Elektronik
BIO-KRISTI (Biografi Kristiani)
_______________________Edisi 107, Januari 2013_______________________
Bio-Kristi -- Rhea F. Miller
Edisi 108/Februari 2013
Salam sejahtera,
Kristen adalah salah satu agama yang begitu lekat dengan lagu dan
pujian. Kapan pun dan di mana pun ibadah dilakukan, bahkan dalam
keadaan seperti apa pun, lagu dan pujian merupakan suatu keharusan,
apalagi untuk gereja modern saat ini. Pada kesempatan ini, kami
mengajak Anda untuk mengingat kembali jasa seorang penulis himne yang
cukup berpengaruh dalam perkembangan musik rohani dunia: Rhea F.
Miller. Untuk menambah wawasan Anda, kami sajikan sejarah lagu "Yesus
yang Kupilih", yang dilantunkan oleh putra Rhea F. Miller dalam
pelayanan Billy Graham yang diikutinya. Menarik bukan? Selamat
membaca. Tuhan Yesus memberkati.
Pemimpin Redaksi Bio-Kristi,
Doni K.
< doni(at)in-christ.net >
< http://biokristi.sabda.org/ >
RIWAYAT: RHEA F. MILLER
(1894 -- 1966) Penulis Himne
Rhea F. Miller adalah putri satu-satunya pasangan Martin dan Bertha
Ross, dari Brooktondale, New York. "Grampa Ross", begitulah Martin
Ross dipanggil, adalah seorang pemabuk dan tidak mau tahu tentang
agama. Meski demikian, istrinya, Bertha, adalah seorang yang setia
kepada Tuhan. Kesetiaan istrinya dan doa dari keluarga serta teman-
teman mereka, akhirnya mendatangkan keselamatan atas diri Grampa Ross,
sehingga akhirnya ia terbebas dari alkohol. Sebagai hasilnya, Grampa
Ross masuk ke dalam pelayanan dan menjadi pendeta di Gereja Baptis di
Brooktondale. Howard Vassar Miller, calon suami Rhea, adalah anggota
jemaat gereja Baptis tersebut. Ia diselamatkan pada tahun 1910, saat
berusia 16 tahun. Itu tidak lama sebelum ia dan Rhea tertarik satu
sama lain, dan setelah ia lulus dari Universitas Colgate, mereka pun
menikah.
Suatu hari pada tahun 1922, pada usianya yang ke-28 tahun, sambil
berjalan di pekarangan rumah mereka di Brooktondale, Rhea mulai
merenungkan kesaksian ayahnya tentang bagaimana ia dibebaskan dari
alkohol dan tentang perkataannya, bahwa ia lebih memilih memiliki
Yesus daripada memiliki semua emas dan perak yang ada di dunia, dan
semua rumah dan tanah yang dapat dibeli dengan uang. Jadi, lagu itu
tercipta, dan segera terbentuk lengkap dengan lirik dan musiknya. Pada
tahun yang sama, ia dan suaminya, Howard, pindah ke Providence, Rhode
Island. Di sana, mereka bergabung dengan The Church of Nazarene.
Howard adalah seorang Kristen yang teguh dan seorang pembicara yang
dinamis, sehingga ia segera dipanggil untuk melayani sebagai gembala
The Church of Nazarene di Hartford, Connecticut pada tahun 1923.
Kemudian, Howard menjadi Pengawas Distrik New England bagi The Church
of Nazarene. Lingkup kerjanya mencakup kawasan yang terdiri atas 6
negara bagian dan sebagian besar wilayah Kanada Timur. Pada tahun
1929, Howard kembali ke New York dan menjadi Pengawas Distrik di sana.
Pada tahun 1939, ia menjadi Dekan Agama di Northwest Nazarene College
di Idaho. Pada tahun yang sama, George Beverly Shea menemukan lagu
ciptaan Rhea ("I’d Rather Have Jesus") dalam bentuk puisi dan kemudian
mengaransemen ulang musiknya. Pada tahun 1940, Dr. Miller terpilih
sebagai salah satu Pengawas Umum The Nazarene Church. Ia meninggal di
Brooktondale, tiga hari setelah Natal pada tahun 1948, saat membelah
kayu bakar di belakang rumah keluarga mereka di Brooktondale, New
York.
Rhea adalah seorang pianis yang andal, dan mengajar piano untuk
menghidupi dirinya setelah suaminya meninggal. Ia hanya memiliki satu
tujuan ketika mengajar, yaitu masuk ke sebanyak mungkin rumah pendeta
dan mengajar anak-anak mereka cara bermain piano secara gratis,
sehingga ketika anak-anak itu dewasa, mereka memiliki sesuatu untuk
diberikan pada Gereja. Rhea adalah seorang wanita yang menarik,
bersemangat, sehingga sangat positif dan menggembirakan. Ia memiliki
gaya klasik dan itu ditunjukkannya dalam musiknya sendiri yang ia
tuliskan pada lagu "I’d Rather Have Jesus". Ia adalah jemaat setia
dari gereja Church of The Nazarene Brooktondale, yang telah dimulai
oleh ayahnya sendiri, Grampa Ross. Saya baru berusia 17 tahun saat
itu, dan ayah saya adalah seorang pendeta. Ketika saya dan istri saya
menikah, tanggal 10 April 1955, ia memainkan piano dalam pernikahan
kami. Saya masih bisa melihat dia dengan mobil Nash Coupe 1948 abu-abu
mungilnya, berkendara ke suatu tempat untuk mengajar piano.
Grampa Ross meninggal pada tahun 1957, tetapi Rhea dan ibunya, Bertha,
tinggal di daerah itu selama yang mereka bisa. Kami mengadakan
pertemuan doa tengah minggu di rumah mereka, untuk menghemat biaya
penggunaan pemanas bertenaga bensin di gereja. Anda tidak pernah tahu
kapan benda itu bisa cegukan dan menebarkan asap hitam ke seluruh
gereja. Selain itu, di gereja tidak ada air. Mereka memiliki anjing
berjenis Cocker Spaniel yang mereka keluarkan ke bagian belakang rumah
dan menyuruhnya tinggal di sana selama kebaktian doa kami. Entah
bagaimana, anjing itu tahu ketika ayah saya berdoa dan berkata,
"Amin", menandakan kebaktian berakhir, dan anjing itu akan menerobos
ke ruang tamu untuk menyapa kami semua.
Rhea akhirnya menderita penyakit Parkinson dan mulai kehilangan
kendali atas tangan kirinya. Sejak saat itu, hati saya merasa sedih
saat melihat perjuangannya bermain piano. Ia dan ibunya pindah dari
daerah kami ke Chilicothe, Ohio, segera setelah ayahnya meninggal. Di
sana, putrinya, Betty, bersama suaminya, Bob Quanstrom, adalah gembala
bagi Church of Nazarene. Kami sangat sedih ketika mendengar ia
meninggal pada tahun 1966.
Kantor pusat dan bumi perkemahan yang dimiliki Church of Nazarene
untuk daerah Upstate New York terletak di Brooktondale. Tanah itu
merupakan hasil usaha keluarga Ross dan Miller bersama-sama, hasil
akhir dari visi bersama Pdt. Ross dan Dr. Miller. Di sana, pertemuan
kamp selalu diadakan pada tanggal 4 Juli setiap tahun, kecuali hal itu
bersamaan dengan jadwal Konferensi Umum.
Jika Anda ingin mendengar "I’d Rather Have Jesus" dinyanyikan dengan
makna yang baru, Anda perlu datang dan mendengarnya di sini, tepat di
mana lagu itu diciptakan. Saya menyanyikan lagu itu di mana pun saya
pergi dan memberi tahu orang-orang, bahwa lagu itu bernuansa setengah
Wesleyan dan setengah Nazarene; karena George Beverly Shea adalah
seorang Wesleyan, dan Rhea adalah seorang Nazarene. Dan, berkat
seorang pengkhotbah Baptis bernama Billy Graham, lagu itu tersebar ke
seluruh dunia. Saya berada di sebuah Gospel Quartet selama bertahun-
tahun dan kami bernyanyi di gereja rumah Bev Shea, yang jika saya
ingat dengan benar, berada di Rutherford, New Jersey.
Inilah sebagian dari kisah "I’d Rather Have Jesus". Saya sudah membaca
beberapa buku tentang kisah-kisah himne, tetapi belum menemukan satu
kisah yang menceritakan bagaimana lagu itu benar-benar diciptakan.
(t/Jing Jing)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Nama situs: Hymnary.org
Alamat URL: http://www.hymnary.org/person/Miller_RF?tab=hymnals
Judul artikel: Rhea F. Miller
Penulis artikel: Ron Kelly, Jr.
Tanggal akses: 17 Januari 2013
TAHUKAH ANDA: SEJARAH LAGU "YESUS YANG KUPILIH"
Judul lagu: I`d Rather Have Jesus
Penulis: Rhea F. Miller
Komposer: George Beverly Shea
Yesus yang kupilih, bukan harta. `Ku milik Yesus, bukan milik harta.
Yesus yang kupilih, bukan gedung, biar tangan-Mu menuntun daku.
`Ku tak mau jadi raja dunia, di bawah kuasa dosa.
Yesus yang kupilih, bukan dunia, serta kemewahannya.
Yesus yang kupilih, bukan mulia. `Ku mau berkorban milik Tuhan.
Yesus yang kupilih, bukan nama, rela setia kabarkan Injil.
`Ku tak mau jadi raja dunia, di bawah kuasa dosa.
Yesus yang kupilih, bukan dunia, serta kemewahannya.
George Beverly Shea adalah seorang penginjil Kristen. Ia dikenal mulai
tahun 1947, yaitu sejak ia bersama kelompok Billy Graham Evangelistic
Association, mengadakan rekaman-rekaman kaset, reli-reli rohani di
televisi, dan program radio "Hour of Decision". Lantunan suaranya
untuk lagu-lagu rohani selalu dikarakteristikkan ke dalam kualitas
vokal bas-bariton yang hangat. Tidak diragukan lagi, lagu "YESUS YANG
KUPILIH" menjadi lagu yang paling disukai dan satu-satunya lagu yang
ia tulis sendiri aransemennya. Lagu itu menjadi "trademark" George
sampai sekarang.
George lahir di sebuah keluarga Kristen yang taat, di Winchester,
Ontario, Kanada pada tanggal 1 Februari 1909. Ayahnya seorang hamba
Tuhan yang sangat setia pada Injil. Ayahnya melayani di Wesleyan
Methodist Church dan ibunya memunyai kehidupan rohani yang kuat dan
sangat berpengaruh dalam kehidupan George, khususnya dalam bidang
musik. George tumbuh di lingkungan perumahan pendeta di New York dan
New Jersey. Teman-teman George dan keluarganya sudah mengetahui
talenta musik dan suaranya yang menggetarkan. George juga menyanyi
secara rutin di gereja ayahnya dan di gereja-gereja lain. Setelah
menyelesaikan sekolah menengah, George masuk di Houghton College di
New York pada tahun 1928-1929. Karena kesulitan keuangan, George
terpaksa keluar dan bekerja sebagai pegawai kantor asuransi di New
York. Selama waktu itu, ia tetap tinggal bersama orang tuanya
sementara sang ayah melayani di Jersey.
Terkait dengan lagu di atas, George menceritakan dalam bukunya "Songs
that Touch the Hear", demikian:
"Ibu adalah pembimbing musik saya. Ia suka sekali mengoleksi bunga,
burung, puisi, dan ungkapan-ungkapan bijak. Ia sering membagikan
koleksinya dan ia selalu membuat kliping untuk koleksinya itu. Suatu
kali, ia meninggalkan tulisannya di rak musik piano. Tulisan itu
mendorong saya menulis lagu `YESUS YANG KUPILIH`. Pada hari Minggu
paginya, saya membaca lirik lagu itu, membuat aransemennya, dan
menyanyikannya dalam kebaktian di gereja ayah saya. Tentu saja,
ibunya, Rhea F. Miller, adalah katalisatornya. Tanpa inspirasi lirik
dari ibu saya, tidak akan ada lagu `YESUS YANG KUPILIH`. Saya tidak
pernah menyanyikan lagu seperti ketika saya menyanyikan lagu ini tanpa
sedikit pun mengecilkan peran ibu saya."
Tanggal 16 Juni 1934, George menikah dengan Eram Scharfe dan
dikaruniai dua orang anak. Mereka pindah ke Chicago, di mana George
bekerja sebagai staf stasiun radio WMBI. Pada bulan Juni 1944, George
merealisasikan keinginannya untuk menyanyi lagu-lagu rohani pada
program radio nasional "Club Time". Selama lebih dari 3 dekade, George
melayani bersama Billy Graham Evangelistic Team melalui siaran radio
dan televisi, maupun keliling dunia. Tahun 1956, George menerima gelar
doktor kehormatan dari Houghton College sebagai pengakuan atas kerja
keras, kesetiaan, dan keefektifan sebagai pelayan Kristen.
Diambil disunting seperlunya dari:
Nama situs: GEMA (Gudang Elektronik Musik dan Audio)
Alamat URL: http://gema.sabda.org/sejarah_lagu_yesus_yang_kupilih_ppk_44_b
Judul asli artikel: Sejarah Lagu "Yesus Yang Kupilih" (PPK 44 B)
Penulis artikel: Tidak dicantumkan
Tanggal akses: 17 Januari 2013
Kontak: biografi(at)sabda.org
Redaksi: Doni K., Sigit, dan S. Setyawati
Berlangganan: subscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-bio-kristi(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/Bio-Kristi/arsip/
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2013 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >
|
|
|
© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org |