Halaman ini adalah versi tampilan cetak (print view) dari:
http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/87

Berita PESTA edisi 87 (29-9-2014)

September/2014


Berita PESTA -- Edisi 87, September 2014

DAFTAR ISI
BERITA PESTA + POKOK DOA:
1. Promosi dan Pembukaan Kelas Natal 2014
2. Informasi Pelaksanaan Kelas DIK dan DAL
3. Staf Baru PESTA - Mei Fitriyanti
ARTIKEL: DIBUTUHKAN: SEBUAH MODEL YANG LAIN
SURAT ANDA


Shalom,

Kami mengucap syukur kepada Allah yang telah melimpahkan kasih dan 
karunia-Nya untuk setiap kita. Berita PESTA edisi September 
menginformasikan pelaksanaan kelas diskusi PESTA dan promosi kelas 
Natal 2014. Selain itu, kami juga menyajikan artikel yang berjudul, 
"Dibutuhkan: Sebuah Model yang Lain". Kami berharap artikel ini dapat 
menjadi berkat bagi kita semua supaya kita mengetahui dua kebutuhan 
mendasar gereja, yaitu pemberitaan firman dan pemuridan. Selamat 
menyimak. Tuhan memberkati.

Staf Redaksi Berita PESTA,
Amidya
< http://pesta.org >


                            BERITA PESTA

1. Promosi dan Pembukaan Kelas Natal 2014

Memperingati Natal, PESTA akan membuka kelas diskusi Natal 
November/Desember 2014. Di kelas Natal ini, peserta akan diajak 
membahas topik-topik penting berkaitan dengan kelahiran Yesus Kristus. 
Apabila Bapak/Ibu memiliki kerinduan untuk mengikuti kelas ini, 
silakan mendaftarkan diri ke < kusuma(at)in-christ.net >. Kiranya 
kelas Natal yang akan dilaksanakan pada 3 November -- 10 Desember 2014 
ini dapat mempersiapkan umat Kristen untuk menyambut Natal.

Pokok doa: Mari kita doakan agar Tuhan memakai kelas Natal ini untuk 
menolong orang-orang Kristen mendapat wawasan yang benar tentang makna 
Natal.

2. Informasi Pelaksanaan Kelas DIK dan DAL

PESTA membuka 2 kelas diskusi pada September/Oktober 2014, yaitu kelas 
Dasar-Dasar Iman Kristen (DIK) dan Doktrin Alkitab (DAL). Kelas DIK 
diikuti oleh 18 peserta dan kelas DAL diikuti oleh 9 peserta. 
Sebenarnya, banyak yang mendaftarkan diri menjadi calon peserta, 
tetapi hanya beberapa saja yang berhasil menyelesaikan tugas dan 
menjadi peserta kelas diskusi. Kami mengucap syukur karena kedua kelas 
ini dapat melayani para peserta yang rindu mempelajari pengajaran 
Kristen untuk memperkuat iman mereka.

Pokok doa: Doakan agar setiap peserta yang mengikuti kelas diskusi 
diberikan hikmat oleh Tuhan untuk dapat mengikuti diskusi dari awal 
sampai akhir dengan baik. Biarlah apa yang mereka pelajari membuat 
mereka semakin mencintai kebenaran firman Tuhan.

3. Staf Baru PESTA - Mei Fitriyanti

Puji syukur kepada Tuhan yang telah mengirimkan staf baru untuk 
melayani di divisi PESTA, yaitu Sdri. Mei Fitriyanti. Sdri. Mei sudah 
melewati masa percobaan pada bulan Juni 2014 dan dinyatakan lulus masa 
percobaan pada bulan September 2014. Saat ini sdri. Mei telah melayani 
sebagai staf tetap di divisi PESTA.

"Selamat datang Mei Fitriyanti, mari bersama-sama melayani Tuhan di 
YLSA."

Pokok doa: Mari kita berdoa agar Sdri. Mei dapat cepat menyesuaikan 
diri dengan tugas-tugas yang diberikan. Biarlah Tuhan terus memurnikan 
motivasinya supaya dapat melayani dengan sepenuh hati.


              ARTIKEL: DIBUTUHKAN: SEBUAH MODEL YANG LAIN

Kita membutuhkan sebuah model yang lain bagi gereja. Sebenarnya, model 
yang kita butuhkan adalah model yang sudah lama. Meskipun saya menulis 
sebuah buku tentang hal itu, saya tidak yakin bagaimana menyebutnya. 
"Seadanya"? "Historis"? "Alkitabiah"?

Sederhananya, kita membutuhkan gereja-gereja yang secara sadar diri 
berbeda dari kebudayaan. Kita membutuhkan gereja-gereja yang indikator 
utama kesuksesannya bukanlah hasil-hasil yang kelihatan, melainkan 
pemeliharaan kesetiaan terhadap Alkitab. Kita membutuhkan gereja-
gereja yang dapat menolong kita untuk memulihkan aspek-aspek 
kekristenan yang berbeda dari dunia, dan yang mempersatukan kita.

Hal selanjutnya tidak hanya dimaksudkan sebagai suatu gambaran penuh 
dari model baru (tetapi lama) dari gereja, tetapi sebagai sebuah resep 
yang tepat. Hal itu berpusat pada dua kebutuhan dasar di dalam gereja-
gereja kita: pemberitaan firman dan pemuridan.

PEMBERITAAN FIRMAN

Lima tanda pertama dari "tanda-tanda gereja yang sehat" yang akan kita 
bahas, kesemuanya mencerminkan perhatian untuk memberitakan firman 
Allah dengan benar. TANDA PERTAMA, adalah tentang pemberitaan itu 
sendiri. Tanda pertama merupakan suatu pembelaan terhadap keunggulan 
khotbah eksposisi sebagai suatu refleksi dari sentralitas firman 
Allah.

Mengapakah firman itu begitu sentral? Mengapakah firman merupakan 
instrumen pencipta iman? Jawabannya adalah karena firman Tuhan membawa 
objek iman kepada kita. Firman menyampaikan janji Allah kepada kita --
dari segala macam janji pribadi (di sepanjang Alkitab), semuanya 
merupakan jalan kepada janji agung, pengharapan agung, objek agung 
dari iman kita, yaitu Kristus. Firman menyampaikan apa yang harus kita 
percayai.

TANDA KEDUA, kita membahas kerangka firman: teologi yang alkitabiah. 
Kita harus memahami kebenaran Allah sebagai suatu keseluruhan yang 
koheren, yang sampai kepada kita pertama-tama dan terutama sebagai 
penyataan dari diri-Nya sendiri. Pertanyaan-pertanyaan tentang siapa 
Allah dan seperti apakah Dia tidak pernah dapat dipandang tidak 
relevan bagi hal-hal praktis dari kehidupan gereja. Pemahaman yang 
berbeda tentang kehendak Allah memimpin kita kepada penyembahan 
kepada-Nya dengan cara-cara yang berbeda, dan jika beberapa dari 
pemahaman tersebut keliru, beberapa cara Anda mendekati Dia dapat 
menjadi keliru pula. Hal ini, bagaimanapun, adalah sebuah tema utama 
di dalam Alkitab, meskipun hal itu hampir sepenuhnya diabaikan dewasa 
ini.

TANDA KETIGA, kita membahas inti dari pesan Kristen ketika kita 
mencari suatu pemahaman yang alkitabiah tentang Injil. Berapa banyak 
pesan lain yang gereja perhatikan sebagai Kabar Baik yang 
menyelamatkan dari Yesus Kristus? Bagaimana ketajaman kita dalam 
memahami Injil, bagaimana kita mengajarkannya, dan bagaimana kita 
melatih orang lain untuk mengetahuinya? Apakah pesan kita, meskipun 
dipenuhi dengan kesalehan Kristen, pada dasarnya adalah sebuah pesan 
tentang keselamatan oleh diri sendiri, atau adakah sesuatu yang lebih 
di dalamnya? Apakah Injil kita hanya mengandung kebenaran-kebenaran 
etis secara universal bagi kehidupan sehari-hari atau di dalamnya ada 
tindakan penyelamatan dari Allah secara historis di dalam Kristus 
sekali untuk selamanya? Hal ini membawa kita kepada penerimaan 
terhadap pesan tersebut.

TANDA KEEMPAT, suatu pemahaman alkitabiah tentang pertobatan. Salah 
satu tugas paling berat yang dihadapi para pendeta adalah usaha untuk 
memperbaiki kesalahpahaman para petobat palsu yang terlalu cepat dan 
secara serius diyakinkan oleh penginjil bahwa mereka adalah orang-
orang Kristen. Tindakan yang terlihat murah hati seperti itu memang 
bisa membawa orang kepada kegairahan, keterlibatan, dan perhatian 
sesaat; tetapi jika sesuatu yang kelihatan sebagai pertobatan tidak 
menghasilkan perubahan hidup, maka seseorang mulai melihat betapa 
jahatnya meyakinkan orang-orang demikian, hanya karena mereka pernah 
berdoa, mereka telah meneliti sepenuhnya pengharapan yang dimiliki 
Allah bagi mereka dalam kehidupan ini. "Jika hal tersebut gagal", kita 
akan menyebabkan mereka berpikir, "Kekristenan tidak memiliki sesuatu 
yang lebih untuk ditawarkan kepada saya. Tidak ada pengharapan yang 
lebih. Tidak ada kehidupan yang lebih. Saya berusaha, tetapi hal itu 
tidak berhasil." Kita membutuhkan gereja-gereja yang memahami dan 
mengajarkan apa yang diajarkan Alkitab tentang pertobatan. Hal itu 
membawa kita kepada pekerjaan khusus dalam penyebaran Injil.

TANDA KELIMA, memberikan suatu pemahaman alkitabiah tentang 
penginjilan. Jika dalam penginjilan kita, kita menyiratkan bahwa 
menjadi seorang Kristen adalah sesuatu yang dapat kita kerjakan 
sendiri, kita mendatangkan bencana dengan meneruskan kesalahpahaman 
kita tentang Injil dan pertobatan. John Broadus, sarjana Perjanjian 
Baru dan pengkhotbah yang terkenal dari abad ke-19, menulis sebuah 
katekismus tentang ajaran Alkitab dan di dalamnya menulis pertanyaan, 
"Apakah iman ada sebelum kelahiran baru?" dan dia menjawab, "Tidak, 
hanya hati yang baru yang sungguh-sungguh bertobat dan percaya." 
Broadus memahami bahwa dalam penginjilan, kita harus menjadi rekan Roh 
Kudus Allah untuk menyadarkan orang akan keberdosaannya serta 
meyakinkan dan mempertobatkan secara benar. Apakah gereja Anda atau 
praktik penginjilan Anda sejalan dengan kebenaran agung ini?

PEMURIDAN

Masalah utama lain di dalam gereja-gereja masa kini berkaitan dengan 
pelaksanaan yang benar dari pembatas dan penanda identitas Kristen. 
Secara umum, hal itu berkaitan dengan masalah pemuridan.

Pertama, dalam TANDA KEENAM, ada pertanyaan tentang seluruh kerangka 
bagi pemuridan: suatu pemahaman alkitabiah tentang keanggotaan gereja. 
Dalam abad yang silam, orang Kristen memiliki semuanya, tetapi 
mengabaikan ajaran Alkitab tentang natur korporat dari mengikut 
Kristus. Gereja kita terombang-ambing dalam keegoisan narsisisme, 
individualisme yang terlalu dijunjung tinggi, yang samar-samar 
terungkap dalam segala sesuatu, mulai dari "inventaris karunia" hingga 
"gereja-gereja sasaran" yang "bukan untuk setiap orang". Pada waktu 
kita kembali kepada 1 Yohanes atau bahkan Injil Yohanes, kita mulai 
melihat bahwa Yesus tidak pernah menghendaki kita menjadi orang 
Kristen saja, dan kasih kita bagi orang lain yang tidak sama dengan 
kita dipahami sebagai petunjuk apakah kita sungguh-sungguh mengasihi 
Allah. Pada hari ini, di dalam gereja-gereja kita, ada masalah dengan 
definisi dasar tentang apa artinya menjadi seorang murid.

TANDA KETUJUH, kita menggali suatu pemahaman alkitabiah tentang 
disiplin gereja. Adakah perilaku yang tidak seharusnya ditoleransi 
oleh gereja? Apakah pengajaran di dalam gereja-gereja kita "di luar 
batas"? Apakah gereja-gereja kita menunjukkan suatu perhatian terhadap 
hal-hal selain kelangsungan hidup dan perluasan lembaganya sendiri? 
Apakah kita menunjukkan suatu pemahaman bahwa kita membawa nama Allah 
dan hidup bagi kehormatan-Nya atau untuk membuat-Nya malu? Kita 
membutuhkan gereja-gereja yang dapat memulihkan praktik disiplin 
gereja yang memiliki kasih, diterapkan terus-menerus dan secara 
bijaksana.

TANDA KEDELAPAN, kita memeriksa pemuridan dan pertumbuhan Kristen. 
Penginjilan yang tidak menghasilkan pemuridan bukan hanya penginjilan 
yang tidak lengkap, melainkan seluruhnya keliru. Masalahnya bukan 
perlunya melakukan lebih banyak penginjilan, sebaliknya kita perlu 
melakukannya secara berbeda. Kita tidak sekadar perlu ingat untuk 
memberi tahu orang-orang supaya datang ke gereja sesudah kita berdoa 
bersama dengan mereka; kita perlu memberi tahu mereka untuk menghitung 
harga sebelum mereka mengucapkan doa tersebut!

Akhirnya, dalam TANDA KESEMBILAN, kita melihat bahwa kita perlu 
memulihkan suatu pemahaman alkitabiah tentang kepemimpinan gereja di 
dalam gereja-gereja kita. Kepemimpinan di dalam gereja tidak 
seharusnya diberikan sebagai suatu tanggapan terhadap bakat-bakat atau 
posisi sekuler, terhadap hubungan-hubungan keluarga, atau dalam 
pengakuan tentang durasi penatalayanan di gereja. Kepemimpinan di 
dalam gereja seharusnya ditanamkan pada orang-orang yang terlibat 
dalam kehidupan mereka dan yang sanggup mengembangkan karya Roh Kudus 
yang mendidik dan menguduskan secara keseluruhan dalam kehidupan 
jemaat.

Akhir dan tujuan dari semua ini adalah kemuliaan Allah pada waktu kita 
memperkenalkan-Nya. Di sepanjang sejarah, Allah telah berkehendak 
menyatakan diri-Nya. Itulah sebabnya, Dia membebaskan Israel dari 
Mesir dalam peristiwa Eksodus, dan mengapa Dia membebaskan mereka 
sekali lagi dari pembuangan Babel. Hal itu demi kemuliaan-Nya sendiri, 
untuk menyatakan diri-Nya. Banyak perikop di dalam Alkitab yang 
memberi tahu tentang kehendak Allah untuk menyatakan diri-Nya 
(misalnya Keluaran 7:5; Ulangan 4:34-35; Ayub 37:6-7; Mazmur 22:21-22,
106:8; Yesaya 49:22-23,64:4; Yehezkiel 20:34-38,28:25-26,36:11,
37:6; Yohanes 17:26). Ia menciptakan dunia dan mengerjakan semuanya 
supaya nama-Nya dipuji. Hal itu adalah baik dan benar bagi-Nya untuk 
melakukan demikian.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul asli buku: 9 Marks of a Healthy Church
Judul buku terjemahan: 9 Tanda Gereja yang Sehat
Judul bab: Dibutuhkan: Sebuah Model yang Lain
Penulis: Mark Dever
Penerjemah: Ichwei G. Indra
Penerbit: Momentum, Surabaya 2010
Halaman: 23 -- 27


                                SURAT ANDA

Kami sangat bersyukur menerima surat-surat ucapan dari sahabat-sahabat 
PESTA dalam rangka memperingati ulang tahun PESTA yang ke-15. Biarlah 
menjadi berkat bagi kita semua.

1. Ibu Feronica (fero_gsm(at)xxxxx)
Dengan adanya PESTA melalui Yayasan Lembaga SABDA, saya pribadi 
semakin mengerti, semakin memahami kebenaran dan Firman-Nya. Yang 
dilakukan melalui diskusi online, baik melalui email maupun Facebook. 
Selain itu juga, saya pribadi dapat menambah teman-teman seiman yang 
memiliki banyak beranekaragam talenta dan karunia-Nya. Terima kasih 
YLSA dan PESTA serta teman-teman yang terlibat di dalamnya (Ibu Yulia 
dkk.). Selamat ulang tahun YLSA dan PESTA tetap dan terus bersemangat 
dalam TUHAN untuk menjadi berkat dan senantiasa diberkati-Nya.

2. Bapak Joses Kodoh (joseskodoh(at)xxxxx)
Saya menggabungkan diri dalam pelayanan PESTA dan mengaktifkan diri 
menelaah pembelajaran dan bergabung dengan YLSA untuk dapat merasakan 
penyataan-Nya serta menikmati kasih persaudaraan dalam keluarga-Nya. 
SELAMAT HUT 15 PESTA dan 20 YLSA!

3. Bapak Dedy Yanuar (dedy.yanuar(at)xxxxx)
"Berjalan Bersama Tuhan, dan Melangkah Bersama PESTA". Artinya, kita 
perlu Tuhan dalam menjalani kehidupan ini. Akan tetapi, untuk dapat 
berjalan maka kita harus melangkah dalam kebenaran firman Tuhan. Dan, 
PESTA adalah wadah yang tepat untuk mencari kebenaran firman Tuhan 
itu. Sehingga kita dapat berjalan bersama Tuhan di dalam kebenaran 
firman Tuhan. Jadi marilah kita "Berjalan Bersama Tuhan, dan Melangkah 
Bersama PESTA".

Redaksi: Terima kasih untuk Ibu Fero, Bapak Joses dan Sdr. Dedy, mari 
kita terus berjalan bersama Tuhan dan belajar bersama PESTA. Tuhan 
Yesus Memberkati!


Kontak: beritapesta(at)sabda.org
Redaksi: Ryan, Yulia, dan Amidya
Berlangganan: subscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Berhenti: unsubscribe-i-kan-berita-pesta(at)hub.xc.org
Arsip: http://sabda.org/publikasi/berita_pesta/arsip
BCA Ps. Legi Solo, No. 0790266579, a.n. Yulia Oeniyati
(c) 2014 -- Yayasan Lembaga SABDA < http://ylsa.org >

 

© 1997-2016 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)
Isi boleh disimpan untuk tujuan pribadi dan non-komersial. Atas setiap publikasi atau pencetakan wajib menyebutkan alamat situs SABDA.org sebagai sumber dan mengirim pemberitahuan ke webmaster@sabda.org